Anda di halaman 1dari 22

ANGGARAN RUMAH TANGGA

YAYASAN PENDIDIKAN ISALAM AL-MIFTAH PACET


PEMBUKAAN
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta di dorong oleh keinginan luhur dan sadar
sepenuhnya akan tanggung jawab kami sebagai warga negara dan insan yang beragama
serta memiliki kepedulian terhadap sesama, maka dengan ini kami menyatakan bahwa kita
sebagai makhluk sosial mempunyai tanggung jawab yang sama dalam membentuk dan
mempersaiapkan generasi penerus bangsa yang berkepribadian, beragama, dan berjiwa
sosial dalam tatanan masyarakan yang berperikemanusiaan.

Permasalah sosial, kemanusianan dan keagamaan yang ada di masyarakat haruslah di


data dan diperhatikan dengan kesungguhan dan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk
di dalamnya elemen-elemen pemerintahan, organisasi-organisasi kepemudaan dan
kemasyarakatan serta kelompok-kelompok masyarakat yang peduli dan mempunyai tujuan
dan tanggung jawab yang sama terhadap fenomena kehidupan di negri ini.

Dengan didasari kebutuhan dan kepedulian tersebut dan untuk tertib serta teraturnya
mekanisme kerja serta pemerataan tugas seluruh elemen Yayasan Pendidikan Islam Al-
miftah Pacet maka disusunlah Anggaran Rumah tangga Yayasan Pendidikan Islam Al-
miftah Pacet sebagai berikut.

BAB I
UMUM
Pasal 1
Anggaran Rumah Tangga ini merupakan uaraian dan atau memuat hal-hal yang tidak atau
belum di atur dalam Anggaran Dasar

BAB 2
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Yayasan mempunyai maksud dan tujuan di Bidang Sosial, Keagamaan dan Kemanusiaan.

BAB 3
VISI,MISI,FALSAFAH, NILAI-NILAI DAN MOTO
Pasal 3
 Yayasan sebagai lembaga sosial, keagaman dan kemanusiaan perlu memiliki visi, misi,
falsafah, nilai-nilai dan moto
 Pembina, pengawas dan seluruh pengurus Yayasan harus memahami dan mengamalkan hal-
hal tersebut sebagai idealisme Yayasan
Pasal 4
Visi ( Program kerja Jangka Panjang )
Menjadikan masyarakat yang ihsan, kompeten dan sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan
sunnah sehingga dapat memotivasi perubahan sosial, moral dan akhlak menuju kebaikan
bagi masyarakat di sekitarnya

Pasal 5
Misi ( Program Kerja Jangga Pendek )
 Membina, mengembangkan dan memberdayakan potensi Generasi produktif sebagai generasi
penerus bangsa
 Manjadi wadah sebagai media pendidikan untuk melaksanakan nilai-nilai islam yang
berlandaskan Al-quran dan sunah dalam kehidupan
 Membina masyarakat melalui program-program sosial, kemanusian dan keagamaan
 Memajukan dan mencerdaskan generasi bangsa melalui penyelenggaraan pendidikan Formal
dan non formal
Pasal 6
Falsafah ( Pedoman )
Dikelola oleh umat, dikembangkan oleh umat demi ke maslahatan umat

Pasal 7
Nilai-nilai
Menjungjung tinggi :

1. Kebersamaan : Ukhuwah islamiyah, kerjasama, keadilan, setia kawan dan peduli


2. Pendidikan : Shidiq, Tabligh, Amanah, Fatonah ( STAF )
3. Kemandirian : Menolong diri sendiri, masyarakat, Tanggung jawab
BAB IV
ORGAN YAYASAN
Pasal 8
 Organ Yayasan yang di maksud dalam Anggaran Rumah Tangga ini, tersiri dari:
1. Pembina
2. Pengawas
3. Pengurus
 yang di maksud dalam Anggaran Rumah Tangga ini, tersiri dari:
1. Ketua Pengurus
2. Sekretaris
3. Bendahara
4. Pelaksana Kegiatan
5. Bidang Pendidikan Formal dan non formal
 Fakultas Tinggi
 SMA ( Aliyah )
 SMP (Tsanawiyah )
 SD ( MI )
 DT ( Diniyah Takmiliyah
 TKA-TPA PAUD
 Panti Asuahan PSAA
 Majelis Taklim
1. Bidang sosial
2. Bidang Kemanusiaan
3. Bidang Ke Agamaan
4. Koprasi
 Seluruh Pengurus Yayasan tersebut di poin ( 2 ) memegang janatan masing-masing dan
menjalankan tugas sesuai program kerja yang di tuangkan dalam buku kerja Yayasan
BAB V
PEMBINA
Pasal 9
Ruang Lingkup
 Pembina dalam organ Yayasan yang mempnyai kewenangan yang tidak di serahkan kepada
pengurus atau pengawas
 Pembina terdiri dari seorang ketua Pembina dan seorang atau lebih anggota Pembina
 Dalam hal yayasan tidak memiliki anggota Pembina, maka dalam waktu 30 ( Tiga Puluh ) hari
sejak terjadinya kekosongan tersebut wajib di angkat anggota Pembina berdsarkan keputusan
rapat gabungan anggota pengawas dan anggota pengurus.
 Anggota Pembina tidak merangkap sebagai anggota pengurus dan atau anggota pengawas
 Yang dapat menjadi anggota Pembina adalah orang perseorangan sebagai pendiri Yayasan dan
atau mereka yang berdasarkan keputusan rapat anggota Pembina dinilai memeiliki dedikasi
yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan
 Anggota Pembina tidak di beri gaji dan tunjangan oleh Yayasan
Pasal 10
Kewenangan
 Membuat persetujuan jika Yayasan membuat kantor cabang, baik di luar maupun di wilayah
Indonesia
 Memutuskan mengenai perubahan anggaran Dasar
 Pengangkatan dan pemberhentian anggota pengurus
 Menetapkan kebijakan umum yayasan berdasarkan anggaran dasar
 Pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan yayasan
 Menetapkan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran yayasan
 Pengesahan laporan tahunan
 Meminta ke laporan keuangan secara rutin
 Penunjukan likuidator dalam hal yayasan dibubarkan
Pasal 11
Kewajiban
 Memahami anggaran dasar dan anggaran rumahtangga yayasan
 Mengadakan rapat pembina paling sedikit satukali dalam 1( satu ) tahun
 Mengangkat dan memberhentikan pengurus
 Mengankat dan memberhentikan pengawas
 Mengadakan rapat setiap waktu bila di anggap perlu atas permintaan tertulis dari pengurus
atau pengawas
 Membuat panggilan rapat Pembina paling lambat 7 ( Tujuh ) hari sebelum rapat di adakan
 Meyelenggarakan Rapat Tahunan paling lambat Lima ( 5 ) bulan setelah tahun buku yayasan
di tutup
 Melakukan evaluasi tentang
1. Kekayaan Yayasan
2. Hak dan kewajiban Yayasan
3. Analisa program kerja yayasan tahun yang lampau
4. Laporan tahunan pengurus
5. Penetapan kebijakan umum yayasan
6. Pengesahan program kerja dan aggaran tahunan Yayasan
 Meminta Laporan Bulanan dan tahunan dari pengurus mengenai:
1. Pelaksanaan Program Kerja
2. Laporan keuangan Yayasan
Pasal 12
Masa jabatan Pembina
 Masa jabatan Pembina tidak di tentukan lamanya
 Jabatan Pembina dan anggota pembina berakhir dengan sendirinya apabila
1. Meninggal dunia
2. Menhgundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana di atur dalam
anggaran dasar pasal 7 ayat 7
3. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang undangan
4. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina
5. Dinyatakan pailit atau di taruh dibawah pengampunan berdasarkan penetapan pengadilan
6. Dilarang menjadi anggota Pembina Karena paraturan perundang-undangan yang berlaku
BAB VI
PENGAWAS
PASAL 13
Ruang lingkup
 Pengawas adalah organ yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberi nasihat
kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan
 Pengawas terdiri dari seorang ketua pengawas seorang dan atau lebih anggota pengawas
 Dalam hal yayasan tidak memiliki anggota pengawas, maka dalam kurun waktu 30 ( Tiga
puluh ) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut wajib di angkat anggota pengawas
berdasarkan keputusan rapat Gabungan Anggota Pembina dan anggota pengurus
 Pengawas di angkat Pembina melalui rapat Pembina untuk jangka waktu 5 ( Lima ) tahun dan
dapat di angkat kembali
 Anggota pengawas tidak merangkap sebagai anggota pengurus dan atau anggota Pembina
Pasal 14
Kewenangan
 Bertindak untuk dan atas nama Yayasan
 Memasuki bangunan/ halaman lain yang digunakan yayasan
 Memeriksa dokumen
 Memeriksa pembukuan dan mencocokan nya dengan uang kas
 Mengetahui segala tindakan yang telah di jalankan oleh pengurus
 Memberi peringatan kepada pengurus
 Pengawas dapat memberhentikan untuk sementara satu orang atau lebih pengurus, apabila
pengurus tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar dan atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Pasal 15
Kewajiban
 Memahami anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yayasan
 Memahami visi dan misi Yayasan
 Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh dengan tanggung jawab menjalankan tugas
pengawasan untuk kepentingan yayasan
 Memeriksa laporan-laporan dan program kerja pengurus termasuk di dalamnya memeriksa
laporan keuangan
Pasal 16
Masa jabatan
 Masa jabatan pengawas dan anggota pengawas adalah 5 ( Lima ) tahun dan dapat diangkat
kembali
 Jabatan pengawas dan anggota pengawas beakhir dengan sendirinya apabila :
1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana di atur dalam anggaran
dasar
3. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan
4. Di berhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina
5. Di nyatakan pailit atau di taruh dibawah pengampunan berdasarkan penetapan pengadilan
BAB VII
PASAL 17
Ruang limngkup
 Pengurus adalah organ yayasan yang melaksanakan kepengurusan yayasan, yang sekurang-
kurang nya terdiri dari:
1. Seorang Ketua
2. Seorang Sekretaris
3. Seorang Bendahara
 Anggota pengurus tidak merangkap sebagai anggota Pembina dan atau anggota pengawas
 Dalam hal diangkat lebih dari seorang ketua maka Satu (1 ) orang di antaranya di angkat
sebagai ketua umum
 Dalam hal di angkat lebih dari seorang sekretaris maka 1 ( Satu ) orang di antaranya diangkat
sebagai sekretaris umum
 Dalam hal diangkat lebih dari seorang bendahara maka 1 ( Satu ) orang di antaranya diangkat
sebagai bendahara umum
 Pengurus diangkat oleh Pembina untuk jangka waktu lima ( 5 ) tahun dan dapat di angkat
kembali
 Dalam hal jabatan pengurus kosong, maka dalam waktu paling lambat 30 ( tiga puluh ) hari
dari kekosongan tersebut, pengurus harus menyelenggarakan rapat untuk pengangkatan
pengurus baru dan sementara yayasan di urus oleh pengawas
 Dalam hal terjadi penggaantian pengurus, maka dalam waktu ( 30 ) tiga puluh hari dari
pergantian pengurus baru, Pembina harus menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada
Mentri Hukum da HAM RI dan intansi terkait
 Dalam hal yayasan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan dengan
pengurus maka Yayasan di wakili oleh pengawas
Pasal 18
Kewenangan
 Pengurus tidak dapat merangkap sebagai Pembina, pengawa, atau pelaksana kegiatan
 Pengurus bertanggung jawab penuh atas kepengurusan Yayasan untuk kepentingan yayasan
 Pengurus berhak mewakili Yayasan didalam dan diluar pengadilan tentang segala hal dan
dalam segala kejadian, dengan pembatasan terhadap hal-hal sebagai berikut:
1. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Yayasan ( tidak termasuk mengambil uang
yayasan di Bank )
2. Mendirikan suatu usaha baru atau melakukan penyertaan dalam berbagai bentuk usaha baik
dialam negri maupun diluarnegri.
3. Memberi atau menerima pengalihan harta tetap
4. Memberi atau dengan cara lain mendapatkan /memperoleh harta – harta atas nama Yayasan
5. Menjual atua dengan cara lain melepaskan kekayaan yayasan serta menggunakan / membebani
kekayaan yayasan
6. Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan Yayasan, pengurus dan atau
pengawas Yayasan atau seorang yang bekerja pada Yayasan, yang perjanjian tersebut
bermanpaat bagi tercapainya maksud dan tujuan Yayasan
 Pengurus tidak berwenang dalam hal
1. Mengikat yayasan sebagai penjamin utang
2. Membebani kekayaan yayasan untuk kepentingan pihak lain
3. Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan yayasan, pengurus dan atau
pengawas yayasan atau seseorang yang bekerja pada yayasan, yang perjanjian tersebut
bermanfaat bagi tercapainya maksud dan tujuan yayasan
 Ketua bersama-sama dengan salah seorang anggota pengurus lainya berwenang bertindak
untuk dan atas nama pengurus serta mewakili yayasan
 Pengurus berwenang mengangkat dan memberhentikan pelaksana kegiatan yayasan
berdasarkan keputusan pengurus
Pasal 19
Hak dan Kewajiban
 Memahami Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yaysan
 Memahami visi dan misi Yayasan
 Pengurus wajib membuat program kerja dan rancangan Anggaran tahunan Yayasan untuk di
sahkan oleh Pembina
 Pengurus wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang di tanyakan oleh pengawas
 Setiap anggota pengurus wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalan \kan
tuganya dan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang belaku
 Ketua harus menjalankan segala tugas dan wewenang yayasan
 Sekretaris bertugas mengelola administrasi yayasan
 Bendahara bertugas mengelola keuangan Yayasan dan membuat Rancangan Anggaran
pendapatan Belanja Yayasan
 Pengurus dapat menerima gaji, upah, atau honorarium apabila pengurus yayasan:
1. Bukan pendiri yayasan dan tidak terafiliasi dengan pendirian dan pengawas
2. Melaksanakan Kepengurusan Yayasan secara langsung dan penuh
 Pengurus berkewajiban menyusun dan menggariskan pola-pola kebijakan umum yayasan,
secar khusus pengurus bertindak atas nama dan bertanggung jawab kepada Pembina atas
pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah di gariskan meliputi:
1. Pengangkatan Pelaksan Kegiatan
2. Perekrutan pegawai
3. Pencarian Dana Kegiatan
4. Pengelola Keuangan
 Pengurus berhak mendapatkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan
Pasal 20
Uraian Tugas Pengurus
 KETUA PENGURUS, bertanggung jawab penuh terhadap perkembangan yayasansehingga
tercapai Visi dan Misi Yayasan, tugas pokoknya adalah:
1. Melaksanakan semua ketentuan dasar yayasan dalam AD/ART peraturan khusus dan
kebijakan Yayasan
2. Menentukan dan memutuskan semua ketentuan dan kebijakan dalam rangka pengembangan
Yayasan berupa program pelayanan kepda masyarakat dan meminta masukan dari ketua
bidang sosial, Ketua Bidang Kemanusiaan, ketua bidang ke agamaan dan pengurus lainya
3. Memberikan arahan dan meminta laporan dari ketua bidang sosial, Ketua bidang kemanusiaan,
ketua bidang keagamaan dan pengurus lainnya mengenai perkembangan Yayasan
4. Menyelenggarakan rapat-rapat ( Rapat Pengurus, Rapat Gabungan ) dalam mengambil
keputusan penting
5. Bertintadak sebagai wakil dari yayasan
6. Menandatangani semua surat-surat dan dokumentasi penting yayasan
7. Mempertanggung jawabkan perkembangan yayasan di depan Rapat tahunan
 SEKRETARIS, bertugas melaksanakan kesektariatan pengurus dan yayasan meliputi:
1. Menyimpan dan menyusun surat-surat dokumentasi yayasan dalam Dokumen yang baik dan
yang benar sehingga memudahkan apabila ada audit / pemeriksaan
2. Membantu ketua pengurus dalam menyelenggarakan rapat-rapat, terutama dalam menyusun
acara dan agenda rapat
3. Membantu Ketua Bidang dalam pembuatan surat-surat penting ( Proposal, Undangan dan lain
– lain )
4. Ikut menandatangani surat-surat penting dan dokumentasi yayasan
5. Membantu ketua pengurus dalam menyusun konsep dasar AD/ART yayasan, peraturan
khusus, dan kebijakan yayasan
6. Membantu Ketua Pengurus dalam menyusun laporan pertanggung jawaban Yayasan dalam
Rapat Tahunan
7. Membuat Notula Rapat dan mendistribusikannya
 BEDAHARA, bertanggung jawab terhadap masalah
1. Membantu dan mengawasi keluar masuknya keuangan Yayasan
2. Menyusun perencanaan profit dan loss dari perencanaan Yayasan
1. Menyusun Laporan dan Analisa Laporan Keuangan ( Bulanan, Kwartal, Tahunan )
2. Mengambil dan menyetor keuangan yayasan kepada bank yang di tunjuk
3. Melakukan tutup buku setiap bulan dengan menginput semua data
4. Membuat dan menerbitkan laporan keuangan aktual bulanan, kwartalan, Tahunan, baik yang
berbentuk standar maupun yang berbentuk khusus dan mempublikasikan laporan tersebut
setelah di tandatangani ketua pengurus dan pengawas
5. Membuat Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Yayasan ( RAPBY )
6. LAIN-LAIN yang berhubungan dengan ke uangan
Masa Jabatan
Pasal 21
 Masa jabatan pengurus adalah 5 ( Lima ) tahun dan dapat di angkat kembali
 Jabatan pengurus berakhir dengan sendirinya apabila:
1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaiman diatur dalam Anggaran
Dasar
3. Tidak memenuhi persyaratan perundang-undangan
4. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina
5. Dinyatakan pailit atau di taruh dibawah pengampunan berdasarkan penetapan pengadilan
6. Masa jabatan terakhir
BAB VIII
PELAKSAN KEGIATAN
Pasal 22
 Yang dapat di angkat sebagai pelaksan kegiatan yayasan adalah orang persorangan yang
mampu melakukan perbuatan hokum dan tidak pernah di nyatakan pailit atau di pidana karena
melakukan tindakan yang merugikan yayasan, Masyarakat, atau Negara berdasarkan
keputusan pengadilan dalam jangka waktu 5 ( lima ) tahun terhitung sejak tanggal putusan
tersebut bekekuatan tetap
 Pelaksana kegiatan di angkat oleh pengurus bedasarkan keputusan rapat pengurus untuk
jangka waktu yang di tentukan oleh rapat pengurus dan dapat di angkat kembali dengan tidak
mengurangi keputusan rapat pengurus untuk memberhentikan sewaktu-waktu
 Pelakasana kegiatan Yayasan bertanggung jawab kepada pengurus
 Pelaksana kegiatan menerima gaji, upah atau honorarium yang jumlahnya ditentukan
berdasarkan rapat pengurus
 Untuk mencapai maksud dan tujuan yayasan, yayasan menjalankan kegitatan sebagai berikut:
1. Bidang Sosial
2. Bidang Kemanusiaan
3. Bidang Keagamaan
BAB IX
BIDANG SOSIAL
Pasal 23
Ruang Lingkup
 Yang di maksud dengan Bidang Sosial dalam Anggaran Rumah Tangga ini adalah pelaksana
kegiatan Sosial yang di angkat oleh pengurus melaluiRapat putusan
 Dalam hal pelaksanaan kegiatan diangkat seorang ketua Bidang Kegiatan Sosial yang
bertanggung jawab kepada pengurus
Pasal 24
Tugas dan tanggung jawab
 Dalam hal pencapaian tujuan yayasan, Ketua Bidang Sosial bertanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan sosial yang meliputi :
1. Mengadakan dan menyelenggarakan kursus-kursus, bimbingan belajar, dan pendidikan umum
di mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ), kelompok bernain ( KOBER ),
Taman kanak-kanak ( TK ), Sekolah Dasar ( SD ), Sekolah Menengah Pertama ( SMP ),
Sekolah Menegah Atas ( SMA ) atau Sekolah Kejuruan hingga tingkat Tinggi
2. Mendirikan Panti Asuhan, menyantunu Anak Yatim, Panti Jompo, Ppanti Wereda
3. Rumah Sakit, poliklinik, dan Laboratorium
4. Penbinaan Olahraga
5. Penelitian di Bidang Ilmu Pengetahuan
6. Studi Banding
7. Pencarian dana untuk Kegiatan dan Oprasional Yayasan
 Membuat program kerja tahunan dan mempersentasikannya pada rapat pengurus dan atau
rapat tahunanatau 3 ( Tiga ) bulan sebelum tahun kerja terakhir
 Mengajukan Anggaran pembiayaan kegiatan 3 ( Tiga ) bulan sebelum kerja terakhir
 Memberikan laporan perkembangan dan laporan pelaksanaan program dengan mengacu pada
buku-buku yayasan
 Bekerja sama dengan pengurus dalam usaha mengembangkan yayasan
 Mempublikasikan program-program kegiatan yang ada dibawah tanggumg jawabnya
BAB X
BIDANG KEMANUSIAAN
Pasal 25
Ruang Lingkup
 Yang di maksud dengan bidang kemanusiaan dalam Anggaran Rumah Tangga ini adalah
Pelaksana Kegiatan Kemanusiaan yang di angkat oleh pengurus melalui Rapat Pengurus
 Dalam hal pelaksaan kegiatan di angkat seorang Ketua Bidang Kegiatan Kemanusiaan yang
bertanggung jawab kepada pengurus
Pasal 26
Tugas dan Tanggung Tawab
 Dalam hal pencapaian tujuan Yayasan, Ketua Bidang Kemanusiaan yang bertanggung jawab
untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan yang meliputu:
1. Memberi bantuan kepada korban Bencana Alam
2. Memberi bantuan kepada pakir miskin, tuna wisma, dan gelandangan
3. Melestarikan lingkungan hidup
4. Mendirikan dan menyelenggarakan rumah singgah dan rumah duka
5. Memberikan perlindungan konsumen
6. Pencarian dana untuk kegiatan dan Oprasional Yayasan
 Membuat progaranmkerja tahunan dan mempresentasikan pada rapat pengurus dan atau rapat
tahunan atau 3 ( tiga ) bulan sebelum tahun kerja berakhir
 Mengajukan anggaran pembiayaan kegiatan 3 ( Tiga ) bulan sebelum tahun kerja berakhir
 Memberikan laporan pembangunan dan laporan pelaksanaan program dengan mengacu pada
baku kerja yayasan
 Bekerja sama dengan pengurus lain dalam usaha mengembangkan Yayasan
 Mempublikasikan program-program kegiatan yang ada dibawah langsung ( jadwalna )
BAB XII
RAPAT-RAPAT
PASAL 27
Rapat, Pembina, Pengawas, Pengurus
 Rapat Pembina/pengawas/pengurus diadakan paling lambat sekali dalam satu tahun dan paling
lambat lima bulan setelah tahun buku yayasan di tutup
 Rapat Pembina, pengawas, pengurus dapat juga dilaksanakan setiap waktu bila di anggap perlu
atas permintaan tertulis dari anggota Pembina, pengawas dan atau pengurus
 Panggilan rapat Pembina/pengawas/pengurus dilakukan oleh Pembina secara langsung atau
melalui surat dengan mendapatkan tanda terima paling lambat 7 ( tujuh ) hari sebelum rapat
diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat
 Panggilan rapat harus mencantumkan hari /tanggal/waktu/tempat dan agenda rapat
 Rapat Pembina, pengawas, dan pengurus di adakan di tempat kedudukan yayasan atau
diwilayah lain yang disepakati
 Rapat Pembina di pimpin oleh ketua Pembina, dan jika ketua Pembina tidak hadir atau
berhalangan maka rapat Pembina atau berdasarkan surat kuasa
 Rapat pengawas di pimpin oleh ketua pengawas, dan jika ketua pengawas tidak hadir atau
berhalangan maka rapat pengawas di pimpin oleh seorang yang dipilih dari anggota pengurus
atau berdasarkan surat kuasa
 Rapat pengurus di pimpin oleh ketua pengurus, dan jika ketua pengurus tidak hadir atau
berhalangan maka rapat pengurus di pimpin oleh seorang yang di pilih dari anggota pengurus
dan atau berdasarkan surat kuasa
 Rapat Pembina/pengawas/ pengurus adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat selam:
1. Dihadiri paling sedikit 2/3 dari jumlah undangan rapat
2. Dalam hal kuorum tidak tercapai maka dapat diadakan panggilan rapat Pembina/pengawas/
pengurus kedua
1. Dala hal panggilan rapat kedua di sampaikan surat dengan mendapatkan tanda terima, paling
lambat 7 ( Tujuh ) hari sebelum rapat di adakan dengan tidak memperhitungkan tanggal
panggilan dan tanggal rapat
2. Rapat Pembina / pengawas/pengurus di lkukan paling cepat 10 ( Hari ) dan paling lambat 21 (
Duapulu satu ) hari terhitung sejak rapat pertama
3. Rapat kedua adalah sah dan mengikat apabila di hadiri paling sedikit ½ dari undangan rapat
4. Rapat Pembina/pengawas/pengurus di ambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat
5. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mupakat tidak tercapai maka dapat di ambil
berdasarkan suara setuju lebih dari seperdua jumlah suara yang sah
Pasal 28
Rapat Tahunan
 Pembina wajib menyelenggarakan rapat tahunan setiap tahun paling lambat 5 ( Lima ) bulan
setelah buku yayasan ditutup
 Dalam rapat tahunan Pembina melakukan:
1. Evaluasi tentang harta kekayaan, Hak dan kewajiban yayasan tahun yang lampau sebagai dasar
pertimbangan bagi perkiraan mengenai perkembangan yayasan untuk tahun yang akan dating
2. Pengesahan laporan tahunan yang di ajukan pengurus
3. Menetapkan kebijakan umum yayasan
4. Pengesahan program kerja da Rancangan Anggaran Belanja Yayasan
 Pengesahan laporan tahunan oleh Pembina dalam rapat tahunan berarti memberikan pelunasan
dan pembebsan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota pengurus dan pengawas atas
pengurusan dan pengawasan yang telah di jalankan selam satu tahun buku yang lalu, sejauh
tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan
Pasal 29
Rapat Gabungan
 Rapat gabungan diadakan oleh pengurus dan pengawas untuk mengangkat Pembina apa bila
yayasan tidak mempunyai Pembina
 Rapat gabunga diadkan paling lambat 30 ( Tiga puluh ) hari terhitung sejak yayasan tidak lagi
mempunyai Pembina
 Panggilan rapat gabungan di lakukan oleh pengurus
 Panggilan rapat gabungan di sampaikan kepada setiap pengurus dan pengawas secara langsung
atau melalui surat dengan mendapatkan tanda terima, paling lambat 7 ( Tujuh ) hari sebelum
rapat di adakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat
 Panggilan rapat harus mencantumkan hari, waktu dan tempat agenda rapat
 Rapat gabungan di adakan di tempat kedudukan Yayasan atau diwilayah lain yang disepakati
 Rapat gabunga di pimpin oleh ketua pengurus dan jika ketua Pembina tidak hadir atau
berhalangan maka rapat gabungan di pimpin oleh pengawas dan jikaketua pengurus atau
pengawas tidak hadir atau berhalangan maka rapat gabungan di pimpin oleh salah seorang
yang di pilih dari anggota pengurus atau anggota pengawas
 Rapat gabungan adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila:
1. Di hadiri paling sedikit 2/3 dari jumlah undangan rapat
2. Dalam hal kuorum tidak tercapai maka dapat di adakan panggilan rapat gabungan kedua
3. Dalam hal panggilan rapat kedua di sampaikan surat dengan mendapatka tanda terima, paling
lambat 7 ( Tujuh ) hari sebelum rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal
panggilan dan tanggal rapat
4. Rapat gabunga dilakukan paling cepat 10 ( Sepuluh ) hari dan paling lambat 21 ( Dua pulu satu
) hari terhitung sejak rapat pertama
5. Rapat kedua adalah sah dan mengikat apabila di hadiri sedikit ½ dari anggota pengurus dan ½
dari anggota pengawas
6. Rapat gabungan di ambil berdasarkan rapat musyawarah mupakat
7. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mupakat tidak tercapai maka dapat di ambil
berdasarkan suara setuju lebih dari serdua jumlah suara yang sah
 Setiap gabungan di buat berita acara rapat yang di tandatangani oleh ketua rapat 1 ( Satu )
orang anggota pengurus atau pengawas
 Penandatanganan sebagaimana di maksud dalam ayat 9 ( Sembilan ) tidak disaratkan apabila
berita acara rapat di buat deganakta notaris
 Anggota Pengurus dan Anggota Pengawas dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa
mengadakan rapat gabungan dengan ketentuan semua pengurus dan pengawas memberikan
persetujuan mengenai usulan yang diajukan secara tertulis dengan mennadatangani usul
tersebut
BAB XIII
TAHUN BUKU
Pasal 30
1. Tahun buku yayasan di mulai dari tanggal 1 ( Satu ) januari sampai dengan tanggal 31 ( Tiga
puluh satu ) Desember
2. Untuk pertama kalinya tahun buku yayasan di mulai pada tanggal dari akta pendirian yayasan
dan ditutup pada tanggal 31 ( tiga o\puluh satu ) Desember
BAB XIV
PERUBAHAN ANGGARAN
Pasal 31
1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat di lakukan berasarkan keputusan rapat
pengurus dan disahkan oleh Pembina
2. Salinan perubahan yang akan di ajukan beserta pemberitahuan tertulis mengenai rapat yang
akan di adakan harus disampaikan kepada setiap pengurus selambat-lambatnya 5 (lima ) hari
sebelum rapat diadakan
3. Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat diterima selam tidak bertentangan
dengan :
4. Anggaran Dasar Yayasan
5. Undang-undang mengenai Yayasan yang berlaku di wilayah hukum tempat dimana yayasan
berada
BAB XV
PENUTUP
 Setiap perubahan atau peneyempurnaan Anggaran Rumah Tangga ini harus di putuskan dalam
rapat pengurus
 Hal-hal yang belum di atur dan belum cukup di atur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan
diatur kemudian dalam pelaturan Yayasan pendidikan Isalam Al- Miftah
 Demikian Anggaran Rumah Tangga ini di buat untuk pertama kalinya, dan di sah kan di
Tanjungwangi desember Tahun 2015

ATAS NAMA KUASA RAPAT PENGURUS

KETUA SEKRETARIS

ONO SUMARNO AI KULSUM,S.Pd.I


DISAHKAN OLEH

Pembina Yayasan Pendidikan Islam Pacet

AGUS BUDIONO
ANGGARAN DASAR
YAYASAN NURULHIDAYAH PASUNDAN
Mukadimah
Dalam menyikapi era globalisasi yang diwarnai oleh semakin meningkatnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka seluruh manusia yang mendambakan kenyamanan dan
keseimbangan hidup harus pula membekali dirinya dengan keimanan dan ketaqwaan.
Pancasila sebagai falsafah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi
warga Negara Republik Indonesia adalah sebagai suatu landasan kehidupan yang mengandung
nilai-nilai keseimbangan lahiriah dan bathiniyah sehingga menjadikan kehidupan yang sejahtera
bagi pengamalnya, permasalahan yang timbul adalah ternyata Sumber Daya Manusia (SDM)
yaitu tingkat kesadaran dan kualitas manusianya belum sama bahkan cenderung masih lemah.
Padahal potensi untuk itu ternyata masih cukup tersedia pada dirinya dan terutama di lingkungan
generasi muda sebagai pewarisnya.
Terdorong oleh kondisi dan situasi yang seperti tersebut di atas, maka sambil memohon
ridho dan kekuasaan kepada Allah SWT, Yayasan Nurulhidayah Pasundan mengembangkan
kiprahnya dalam menanamkan keimanan dan ketakwaan umat yang diwarnai dengan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang berwawasan lingkungan.
Usaha tersebut insya Allah diwujuskan dalam bentuk perpaduan antara Pendidkan Formal
dari mulai TK sampai Perguruan Tinggi. Non Formal PAUD, PKBM, dan Pendidikan Pesantren
dari Kitab-kitab Kuning Allusunnah Waljama’ah ditambah dengan
keterampilan Otomotif, LKP Komputer dan Pertanian/peternakan serta Bahasa
Arab, Bahasa Inggris, dan Iptek. Untuk mencapai usaha tersebut, maka perlu disusun Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Nurulhidayah Pasundan yang diuraikan sebagai
berikut:

Pasal 1
Nama Tempat dan Kedudukan

Yayasan ini bernama YAYASAN NURULHIDAYAH PASUNDAN, Selanjutnya dalam


Anggaran Dasar ini disebut “YAYASAN NHP” berkedudukan di Cianjur dengan alamat kantor
pusat Kampung Neglasari, Rukun Tetangga 02, Rukun Warga 11, Desa Haurwangi, Kecamatan
Haurwangi, Kabupaten Cianjur dengan cabang-cabang atau tempat lain yang dianggap perlu oleh
pendiri “YAYASAN NHP”.

Pasal 2
Waktu Pendirian.

Nurulhidayah Pasundan didirikan mulai 26 Mei 2008 dan untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan lamanya.
Pasal 3
Azas

“Nurulhidayah Pasundan Berazaskan Pancasila dan Syari’at Islam”

Pasal 4
Maksud dan Tujuan

Berkiprah membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa menyelenggarakan


pendidikan yang terpadu antara sekolah umum, kemanusiaan dan pesantren mengembangkan
sikap mental dan akhlaqul karimah generasi muda dan santri.

Pasal 5
Usaha-Usaha

1. Menyelenggarakan Pendidikan Formal dari tingkat taman kanak-kanak s/d perguruan tinggi
(PAUD,TK,SD Plus,SMP Plus,MTs Plus,MA Plus,SMK Plus,SMU Plus,Perguruan
Tinggi/Universitas) yang keseluruhannya disesuaikan dengan kurikulum Pemerintah dan
Kurikulum Yayasan NHP,
2. Menyelenggarakan Pendidikan Non Formal mulai dari pendidikan Paket A, B, C, dan SSB serta
ASB.
3. Menyelenggarakan pengajian umum,
4. Mendirikan koperasi pondok Pesantren Nurulhidayah Pasundan,
5. Menyelenggarakan Usaha-Usaha Perdagangan yang halal,
6. Menyelenggarakan PKBM,
7. Menyelenggarakan Lembaga Keterampilan dan Pelatihan (LKP) Komputer,
8. Menyelenggarakan Pendidikan Keterampilan Untuk Santri dan Masyarakat Umum,
9. Menyelenggarakan Usaha Pertanian dan Agrobisnis,
10. Menyelenggarakan Usaha Peternakan dan Perikanan,
11. Menyelenggarakan Usaha Koperasi,
12. Menyelenggarakan Usaha Mebeuler,
13. Menyelenggarakan Usaha Dibidang Energi dan Transportasi,

Pasal 6
Kekayaan

Yayasan Nurulhidayah Pasundan antara lain terdiri: Kekayaan pribadi Pembina selaku Pendiri
Yayasan NHP yaitu sebesar Rp.99.900.000,- (Sembilan Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus
Ribu Rupiah). Sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat, tanah wakaf, Hibah Wasiat, dan
Sosial lainnya dari para Donatur.

Pasal 7
Badan Pengurus

1. Yayasan Nurulhidayah Pasundan ini diurus oleh suatu badan pengurus yang terdiri dari:
a. Pembina;
b. Pengurus;
c. Pengawas;
2. Anggota badan pengurus dipilih untuk jangka 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali.
3. Ketua badan pengurus diangkat dan diberhentikan oleh badan pendiri/Pembina.
4. Anggota badan pengurus lain dipilih oleh ketua badan pengurus untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun atas persetujuan badan pendiri/Pembina dengan menerapkan kedudukan masing-masing
serta dapat diberhentikan oleh Badan Pembina.

Pasal 8
Keanggotaan Badan Pengurus

1. Keanggotaan Badan Pengurus berakhir karena:


a. Meninggal Dunia;
b. Atas permintaan sendiri;
c. Habisnya masa kepengurusan dan tidak terpilih lagi;
d. Dinyatakan vailit atau dibawah pengumuman (order curatele);
e. Jika ternyata ada lowongan Anggota Pengurus, maka keputusan Badan Pembina atas
usulan Ketua Badan Pengurus dapat mengisi lowongan pengurus tersebut;
f. Apabila Anggota Badan Pengurus menyatakan diri untuk menjabat jabatan diluar badan
pengurus menjadi Pimpinan Lembaga Pendidikan, maka secara otomatis bukan lagi sebagai
anggota badan pengurus;

Pasal 9
Kewajiban dan Kekuasaan Badan Pengurus

Badan Pengurus berkewajiban menjalankan peraturan-peraturan tersebut yang tercantum dalam


peraturan Perundang-undangan dan AD / ART Yayasan NHP.

Pasal 10
Kewenangan Badan Pengurus

1. Ketua bersama-sama Sekretaris, mewakili Yayasan NHP didalam dan diluar pengadilan, dan
karenanya berhak melakukan segala tindakan, baik yang mengenai keperguruan maupun yang
mengenai kepemilikan, dengan ketentuan untuk:
a. Meminjam atau meminjamkan uang untuk dan atas nama Yayasan NHP;
b. Membeli, menjual atau dengan cara lain mendapatkan atau melepaskan hak atas benda tidak
bergerak milik Yayasan NHP;
c. Menggadaikan atau menjaminkan serta meminjamkan kekayaan Yayasan NHP, baik yang
bergerak atau tidak bergerak harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu atau surat /akta
yang berkenaan harus ditandatangani oleh Ketua Badan Pembina Yayasan NHP.
d. Surat-surat yang keluar bersifat penting harus ditandatangani oleh ketua bersama-sama dengan
sekretaris dan disampaikan kepada Ketua Badan Pembina.
e. Surat keluar yang bersifat rutin dapat ditandatangani oleh ketua bersama-sama dengan sekretaris.
2. Dalam dua bulan setelah akhir tahun kalender yang menjadi tahun buku Yayasan NHP, ketua
memberikan laporan tentang kegiatan-kegiatan Yayasan NHP dalam tahun buku terdahulu
kepada rapat Badan Pembina.

Pasal 11
Keanggotaan Badan Pembina

1. Anggota-anggota Badan Pembina terdiri dari:


a. Mereka yang mendirikan Nurulhidayah Pasundan ini;
b. Mereka yang ditunjuk oleh rapat anggota badan Pembina;
c. Apabila salah seorang anggota badan pembina meninggal dunia atau yang bersangkutan oleh
karena satu hal dan lain hal tidak dapat melaksanakan kewajibannya sebagai anggota Pembina,
maka kedudukannya tersebut digantikan oleh ahli waris yang bersangkutan dan apabila ahli
waris lebih dari 1(satu) orang, maka salah satu seorang dari ahli waris yang telah ditunjuk oleh
ahli-ahli warisnya, secara otomatis berhak menggatikannya.

2. Pemberhentian atau pengangkatan anggota-anggota Badan Pembina dilakukan dengan rapat


anggota Badan Pembina, dengan ketentuan bahwa usulan yang berkenaan harus disetujui
sekurang-kurangnya ¾ (tiga perempat) dari jumlah Anggota Badan Pembina, dalam hal ini tidak
termasuk pengangkatan anggota Badan Pembina tersebut pada pasal 11 ayat c tersebut.
3. Badan Pembina dapat mengangkat beberapa orang penasehat dan pelindung apabila dianggap
perlu.

Pasal 12
Rapat-Rapat Badan Pengurus

1. Badan Pengurus diwajibkan mengadakan rapat sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun dan
setiap waktu jika dianggap perlu oleh ketua, atau sekurang-kurangnya ½(setengah) dari
jumlah Badan Pengurus lainnya yang memberitahukan kehendaknya itu dengan tertulis kepada
ketua.
2. Dalam semua rapat, ketua memegang pimpinan, jika ketua badan pengurus tidak dapat hadir,
rapat dipimpin oleh seorang yang dipilih dan dari mereka yang hadir.
3. Rapat pengurus dianggap syah jika sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari para anggota
hadir.
4. Jika yang hadir tidak cukup, ketua dapat mengadakan rapat baru secepat-cepatnya 1(satu)
minggu dan selambat-lambatnya dalam 2(dua) minggu, setelah itu dalam rapat pertama dengan
tidak mengindahkan jumlah anggota yang hadir.
5. Semua rapat Yayasan Nurulhidayah Pasundan ini didasarkan dan berdasarkan pada musyawarah
dan mufakat jika musyawarah tersebut tidak tercapai, maka semua keputusan rapat diambil
dengan suara yang terbanyak seperti biasa.
6. Jika jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka ketua badan pengurus
dapat memutuskan hasil rapatnya.

Pasal 13
Tahun Buku

1. Tahun buku Yayasan Nurulhidayah Pasundan ini dimulai dari awal bulan Juni.
2. Badan Pengurus diwajibkan membuat laporan tahunan yang disediakan bersama-sama dengan
perhitungan dan pertanggung jawaban serta laporan tahunan tersebut harus disetujui disahkan
oleh Badan Pembina.
Pasal 14
Tambahan dan Aturan Perubahan Anggota Dasar

1. Putusan untuk merubah menambah anggaran dasar Nurulhidayah Pasundan atau untuk
membubarkan Nurulhidayah Pasundan hanya syah jika dalam rapat Anggota Badan Pembina
usulan yang berkenan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah
anggota Badan Pembina
2. Keputusan untuk membubarkan Yayasan NHP dapat diambil apabila atas usul Badan Pembina
ternyata bahwa Yayasan NHP tidak mempunyai kekuatan hidup lagi atau kekayaan
Nurulhidayah Pasundan telah habis atau sedemikian rupa, sehingga menurut Badan Pembina
tidak cukup untuk memenuhi tujuan Yayasan NHP.
3. Dalam hal pembubaran Yayasan NHP sebagai mana tersebut diatas, maka kekayaan
Nurulhidayah Pasundan ini dan atau kepada para pengganti mereka atau kepada Yayasan lain
atau semacamnya yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama dengan Nurulhidayah
Pasundan.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM NURULHIDAYAH PASUNDAN

Pasal 1Pelindung dan Penasehat

1. Pelindung dan Penasehat dipilih dan ditetapkan melaui rapat Badan Pembina.
2. Pelindung berfungsi mengayomi Nurulhidayah Pasundan, sehingga dapat berkembang dengan
baik maupun mewujudkan tujuan berdirinya Nurulhidayah Pasundan.
3. Penasehat berfungsi memberi nasehat, pertimbangan saran-saran, bantuan dan kemudian bagi
semua pengurus, wajib menjaga nama baik dan kelangsungan hidup Nurulhidayah Pasundan.
4. Pelindung dan Penasehat diangkat dan dipilih oleh Badan Pembina.

Pasal 2
Keanggotaan

1. Anggota Yayasan NHP terdiri dari Badan Pembina, Badan Pengurus, Pimpinan Lembaga
Pendidikan, Pimpinan Badan Usaha, Dosen Tetap, Guru Tetap Yayasan(GTY), Pegawai Tetap
dari lembaga badan usaha yang dibentuk oleh Yayasan NHP;
2. Setiap anggota akan dipertimbangkan, dipecat sementara atau dipecat selamanya apabila :
a. Bertindak melanggar atau bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Yayasan NHP;
b. Bertindak merugikan dan merusak nama baik Yayasan NHP;
3. Penetapan peringatan dan pemecatan sementara dilakukan oleh Ketua Badan Pengurus.
4. Penetapan pemecatan selamanya akan dilakukan oleh Ketua Badan Pembina atas usul Ketua
Badan Pengurus.

Pasal 3
Tugas dan Wewenang Ketua Badan Pengurus

Tugas :
1. Mengawasi secara keseluruhan terhadap aktifitas Yayasan Nurulhidayah Pasundan.
2. Membuat program kerja Yayasan secara global.
3. Mengkoordinasi semua kegiatan Pengurus Yayasan Nurulhidayah Pasundan.
4. Menandatangani surat-surat/dokumen yang berhubungan dengan administrasi Yayasan
Nurulhidayah Pasundan.
5. Berkoordinasi dengan instansi terkait.
6. Mengontrol dan mengendalikan semua kegiatan Yayasan Nurulhidayah Pasundan.
7. Menyusun RAPB Yayasan NHP bersama Badan Pembina Yayasan NHP.
8. Sebagai Pembina Sekolah dan pengendali pelaksana pendidikan secara umum.
Kewenangan :
1. Meminta laporan program kerja masing-masing Kepala Departemen dan Ketua Bidang;
2. Menandatangani perjanjian dan atau kerjasama;
3. Melakukan evaluasi kinerja pada Kepala Departemen dan Ketua Bidang;
4. Memberi sangsi dan penghargaan kepada badan/komponen pengurus Yayasan NHP.
Pasal 4
Tugas Sekretaris

1. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan semua Administrasi Yayasan Nurulhidayah


Pasundan.
2. Membuat surat-surat keluar atau dokumen Yayasan Nurulhidayah Pasundan untuk
diketahui/ditandatangani oleh Ketua Badan Pengurus atau Ketua Badan Pembina Yayasan NHP.
3. Membuat konsep AD/ART Yayasan NHP untuk diketahui oleh semua Badan Pengurus dan di
syahkan/ditandatangani oleh Ketua Badan Pengurus serta disetujui oleh Ketua Badan Pembina
yang selanjutnya menjadi dokumen Yayasan Nurulhidayah Pasundan.
4. Mengarsipkan surat-surat/dokumen Yayasan dengan sepengetahuan Ketua Badan Pengurus
(dokumen yang bersifat khusus urgensinya sangat penting diamankan oleh Ketua Badan
Pengurus).
5. Sebagai Pembina Administrasi sekolah (administrasi umum, administrasi guru, administrasi
hubungan masyarakat/hubungan industri/Usaha).
6. Melaporkan yang termaktub pada Pasal 5 Ayat 1 sampai 5 kepada Ketua Badan Pengurus
selanjutnya untuk disampaikan kepada Ketua Badan Pembina.

Pasal 5
Tugas Bendahara

1. Bertanggung jawab dalam mengelola Keuangan Yayasan NHP.


2. Menyusun rencana pemasukan dan pengeluaran biaya penyelenggaraan atau pengembangan
pendidikan dengan mempertimbangkan RAPBS/RAKS yang diusulkan oleh Ketua Bidang
Pendidikan dan masukan-masukan semua pengurusan serta berkonsultasi dengan Ketua Badan
Pengurus sebagai dasar untuk menyusun RAPBY.
3. Menerima dan menyimpan keuangan pada rekening Yayasan.
4. Mengeluarkan uang atas permintaan Kepala Departemen, Kepala Bidang masing-masing, dan
Pimpinan Lembaga dengan seijin/diketahui Ketua Badan Pengurus dan mengadministrasikannya
secara baik dan benar sesuai dengan perundang-undangan/AD&ART NHP.
7. Sebagai Pembina Administrasi keuangan sekolah (administrasi umum, administrasi guru,
administrasi hubungan masyarakat/hubungan industri/Usaha).termasuk pengendalian penerimaan
dan penggunaan keuangan.
8. Membuat laporan keuangan secara berkala untuk dilaporkan kepada Ketua Badan Pengurus dan
selanjutnya untuk disampaikan kepada Ketua Badan Pembina.

Pasal 6
Tugas dan Wewenang Ketua Pengawas

1. Uraian tugas Ketua Pengawas:


a. Menyusun laporan progres repout Yayasan untuk keperluan evaluasi Ketua Badan Pembina;
b. Audit penggunaan APB,APBS, dan APBY;
c. Merekomendasi hal-hal penting kepada Badan Pengurus dan Ketua Badan Pembina.
d. Membimbing penyusun laporan keuangan dan laporan oprasional pendidikan dan Yayasan;
2. Kewenangan Ketua Pengawas:
a. Meminta laporan keuangan dan laporan oprasional dari Ketua-ketua Bidang, Pimpinan Lembaga
secara periodik;
b. Melakukan audit periodik dan sewaktu-waktu bila diperlukan;
c. Mengajukan biaya dan menyetujui penggunaannya dan meminta persetujuan Ketua Badan
Pembina dan usulan Ketua Badan Pengurus;
d. Membagi tugas kepada anggota pengawas;

Pasal 7
Tugas dan Wewenang Kepala Departemen Pendidikan

1. Tugas Kepala Departemen Pendidikan Yayasan NHP :


a. Mengajukan program kerja Bidang Pendidikan kepada Ketua Badan Pengurus untuk dibahas
bersama Badan Pembina Yayasan NHP;
b. Mengajukan RAPBS / RAKS dari Pimpinan Lembaga Pendidikan kepada Ketua Badan
Pengurus Yayasan NHP untuk dibahas bersama Badan Pembina Yayasan NHP;
c. Merencanakan kebutuhan dari masing-masing Lembaga Pendidikan kepada Ketua Badan
Pengurus Yayasan NHP untuk dibahas bersama Badan Pembina Yayasan NHP;
d. Melaporkan progres penyelenggaraan Lembaga Pendidikan kepada Ketua Badan Pengurus untuk
disampaikan kepada Badan Pembina Yayasan NHP;

2. Kewenangan Kepala Departemen Pendidikan Yayasan NHP:


a. Meminta laporan program kerja para Pimpinan Lembaga Pendidikan untuk disampaikan kepada
Ketua Badan PengurusYayasan NHP;
b. Meminta laporan pertanggung jawaban RAPBS/RAKS dari Pimpinan Lembaga
Pendidikan untuk dilanjutkan kepada Ketua Badan Pengurus dan disampaikan kepada Badan
Pembina Yayasan NHP;
c. Mengevaluasi secara Periodik penyelenggaraan Lembaga Pendidikan;

Pasal 8
Tugas dan Wewenang Kepala Departemen Usaha

1. Uraian tugas Kepala Departemen Usaha:


a. Menyampaikan program kerja Bidang Usaha kepada Ketua Badan Pengurus;
b. Mengajukan RAPB Bidang Usaha;
c. Membuat laporan-laporan progres repout oprasional Bidang Usaha;
d. Membuat laporan-laporan keuangan Bidang Usaha untuk disampaikan kepada Ketua Pengurus
Yayasan NHP;
e. Mencari donatur dan menjalin kemitraan usaha;
f. Mempersiapkan kelengkapan Administrasi Usaha;
2. Kewenangan Kepala Departemen Usaha:
a. Membangun komunikasi usaha kepada pihak-pihak yang terkait;
b. Merekrut dan mengajukan kebutuhan tenaga kerja untuk ditetapkan oleh Ketua Badan Pengurus;
c. Menandatangani perjanjian usaha dengan pihak lain atas persetujuan Ketua Badan Pengurus
Yayasan NHP;
d. Memonitoring program kerja bidang usaha;

Pasal 9
Tugas dan Wewenang Kepala Departemen Umum

1. Tugas Kepala Departemen Umum Yayasan NHP :


a. Mengajukan program kerja Departemen Umum kepada Ketua Badan Pengurus untuk dibahas
bersama Badan Pembina Yayasan NHP;
b. Mengajukan RAPB dari masing-masing Bidang kepada Ketua Badan Pengurus Yayasan NHP
untuk dibahas bersama Badan Pembina Yayasan NHP;
c. Merencanakan kebutuhan dari masing-masing Bidang kepada Ketua Badan Pengurus Yayasan
NHP untuk dibahas bersama Badan Pembina Yayasan NHP;
d. Melaporkan progres penyelenggaraan masing-masing Bidang kepada Ketua Badan Pengurus
untuk dikaji dan dievaluasi bersama Badan Pembina Yayasan NHP;
2. Kewenangan Kepala Departemen Umum Yayasan NHP:
a. Meminta laporan program kerja dari msing-masing BIdang untuk disampaikan kepada Ketua
Badan Pengurus Yayasan NHP;
b. Meminta laporan pertanggung jawaban RAPB/RAK dari Pimpinan Bidang
untuk dilanjutkan kepada Ketua Badan Pengurus dan disampaikan kepada Badan Pembina
Yayasan NHP;
c. Mengevaluasi secara Periodik penyelenggaraan masing-masing Bidang

Pasal 10
Tugas Kepala – Kepala Bidang

1. Membantu tugas kepala departemen sesuai dengan bidangnya masing-masing;


2. Mewakili tugas-tugas Kepala Departemen bila berhalangan;
3. Menyusun dan membahas program kerja bersama Kepala Departemen untuk dimintakan
persetujuan Ketua Badan Pengurus Yayasan NHP;
4. Menyelenggarakan program kerja yang telah disetujui oleh Ketua Badan Pengurus Yayasan;
5. Menyampaikan perkembanga/ kemajuan penyelenggaraan program kerja kepada Kepala
Departemen untuk disampaikan kepada Ketua Badan Pengurus Yayasa;
Pasal 11
Pimpinan Lembaga Pendidikan

Yayasan Nurulhidayah Pasundan terdiri dari :


1. Orang yang mencukupi persyaratan, pertimbangan, keahlian sesuai bidang yang akan dipimpin,
diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Badan Pengurus.
2. Pimpinan Lembaga Pendidikan dapat mewakili Yayasan NHP sifatnya kedalam, sedangkan
keluar Yayasan NHP harus ditembuskan secara tertulis kepada Ketua Badan Pengurus.
3. Masa jabatan Pimpinan Lembaga Pendidikan selama 3 (tiga) tahun, selanjutnya dapat dipilih
kembali.
4. Pimpinan Lembaga Pendidikan diberikan kewenangan untuk melaksanakan RAKS yang telah
disahkan melalui Rapat Badan Pengurus dan Badan Pembina yang tertuang didalam RAPBY.
5. Pimpinan Lembaga Pendidikan melaporkan perkembangan, kemajuan, keuangan, peralatan, dan
pengelolaan KBM sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali kepada Ketua Badan Pengurus
melalui Kepala Departemen Pendidikan.
6. Formasi jabatan struktural Lembaga Pendidikan ditetapkan oleh Ketua Badan Pengurus dan
dilaporkan kepada Badan Pembina Yayasan NHP.

Pasal 12
Tugas Pimpinan Lembaga Pendidikan

1. Mengajukan usulan program ke Yayasan NHP.


2. Melaksanakan program sekolah yang disetujui oleh Yayasan NHP.
3. Melaksanakan fungsi managerial, supervisor dan pengajaran.
4. Melakukan supervisi terhadap Penyelenggaraan KBM.
5. Menyusun kalender pendidikan tahunan disesuaikan dengan aturan Pemerintah dan
Yayasan NHP.
6. Membuat laporan kegiatan untuk disampaikan kepada Ketua Badan Pengurus Yayasan NHP
selanjutnya disampaikan kepada Ketua Badan Pembina Yayasan NHP.
7. Menyusun Rencana Anggaran Belanja Sekolah ( RAPBS)/RAKS.
8. Menyusun tata tertib siswa.
9. Menyusun jadwal pelajaran.
10. Memimpin rapat Guru masing-masing jenjang.
11. Mengajukan rekomendasi perpanjangan SK dan usulan pemberian reward and
punishment tenaga pendidik dan kependidikan kepada Ketua Badan Pengurus Yayasan NHP.
12. Menerima masukan dari Guru atau Karyawan di lingkungan untuk diteruskan kepada Ketua
Badan Pengurus Yayasan NHP.
13. Menyusun laporan tahunan jenjang.

Pasal 13
Tugas Wakil Pimpinan Lembaga Pendidikan

1. Membantu tugas Pimpinan sesuai tugas bidangnya.


2. Mewakili Pimpinan bila berhalangan.
3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan Lembaga Pendidikan.
Pasal 14
Tugas Guru

1. Menyusun Persiapan Belajar Mengajar (RPP).


2. Menyusun perencanaan pengajaran (SILABUS).
3. Membuat dan menyiapkan administrasi kelas (Analisis Nilai).
4. Melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar (KBM).
5. Membuat laporan KBM kepada Pimpinan Lembaga Pendidikan.
6. Melakukan koordinasi tugas mengajar dengan rekan kerja bila diperlukan.
7. Menjalin kerja sama dan membangun komunikasi dengan Wali Kelas.
8. Menyelenggarakan evaluasi siswa kepada Pimpinan Lembaga Pendidikan.
9. Melaporkan hasil evaluasi peserta didik kepada Wali Kelas untuk dimasukan kedalam Raport
dan Buku Induk.

Pasal 15
Tugas Pembimbing Ekstrakurikuler

1. Membuat perencanaan Ekskul sesuai dengan bidangnya.


2. Melaksanakan KBM Ekskul.
3. Menyusun laporan PBM Ekskul Sekolah.
4. Menjalin kerja sama dengan Pimpinan Lembaga Pendidikan.
5. Melaporkan hasil Evaluasi ekstrakurikuler kepada wali kelas untuk disampaikan kepada
Pimpinan Lembaga Pendidikan.
6. Konsultasi dengan Wakil Pimpinan Lembaga Pendidikan kurikulum terhadap penjadwalan dan
materi Ekskul.
V

Anda mungkin juga menyukai