Anda di halaman 1dari 35

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

BIOMEDIK II

Program Studi Informatika Rekam Medis

Disusun oleh :

M.RIFKY HIDAYATULLAH

NPM : 12.403.005

POLITEKNIK

PIKSI GANESHA BANDUNG

2012

LEMBAR PENILAIAN TUGAS


MAKALAH INI TELAH DIPERIKSA

di Bandung tanggal :

dengan Nilai Angka :

Dosen Mata Kuliah,

Rizki Muliani, S. Kep., Ners., M.M.

NIDN. 04-050181-01

KATA PENGANTAR
Dengan segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat serta hidayah-Nya

akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Anatomi dan Fisiologi Sistem Integumen dalam

rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah BiomedikII.

Dalam menyelesaikan penyusunan karya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Kami

menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam

menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat banyak kekurangan mengingat keterbatasan

kemampuan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari

para pembaca sebagai masukan bagi kami.

Akhir kata kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami sebagai

penulis pada khususnya. Atas segala perhatiannya kami mengucapkan banyak terima kasih.

Bandung, Juli 2012

Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR PENILAIAN TUGAS. 2

KATA PENGANTAR.. 3
DAFTAR ISI. 4

BAB I PENDAHULUAN.. 5

1. Latar Belakang. 5

2. Rumusan Masalah. 6

3. Tujuan dan Manfaat Penulisan. 6

BAB II PEMBAHASAN.. 7

1. Anatomi dan Fisiologi Kulit 8

2. Anatomi dan Fisiologi Rambut 19

3. Anatomi dan Fisiologi Kuku. 24

BAB III PENUTUP. 26

1. Kesimpulan. 26

DAFTAR PUSTAKA.. 27
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai sistem integumen.

Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk

kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal

atau lingkungan eksternal).

Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ yang luar biasa melindungi

struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, lemak toko dan menghasilkan vitamin dan

hormon. Hal ini juga membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam

pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh

terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu untuk memberikan perlindungan dari

radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk

mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar

keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai anatomi sistem

yg menutupi, kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis) yang didukung oleh lapisan jaringan ikat

(dermis) dan lapisan subkutan yang mendasari (hypodermis atau subcutis).

Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem integumen. Rambut adalah organ seperti

benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari

folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati,

mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi

melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf,

serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari

keratin protein yang kaya akan sulfur.


2. Rumusan Masalah
1. Anatomi Fisiologis Kulit

2. Anatomi Fisiologis Rambut

3. Anatomi Fisiologis Kuku

3. Tujuan dan Manfaat Penulisan


Adapun tujuan dan manfaat penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah dari dosen.

2. Untuk lebih mendalami ilmu tentang anatomi fisiologis sistem integumen.

BAB II PEMBAHASAN

Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai sistem integumen.

Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk

kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal

atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin “integumentum“, yang

berarti “penutup”. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau

jaringan dalam manusia dari kontak luar.

Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak dan

kelenjar susu. Sistem integumen mampumemperbaikisendiri (self-repairing)

&mekanismepertahanantubuhpertama (pembatasantaralingkunganluartubuh dengandalamtubuh).


1. Anatomi dan Fisiologi Kulit

Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat tubuh sebanyak 7 %.

Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan,

dan mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit

juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan

mendeteksi perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk

menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan organ-

organ internal dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.

Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu :


1. 1. Epidermis

Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer). Epidermis sering kita sebut sebagai

kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-

600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain

telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:

1. Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis.Melanosit (sel pigmen)

terdapat di bagian dasar epidermis. Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respons

terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit (melanocyte

stimulating hormone, MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama terlibat

dalam produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak melanin, semakin

gelap warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian kulit yang berwarna

gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu) mengandung pigmen ini dalam jumlah yang

lebih banyak. Warna kulit yang normal bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda yang

cerah hingga cokelat. Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh,

kulit akan tampak kebiruan bila terjadi inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap

cahaya ultraviolet dan demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran cahaya ultraviolet

dalam sinar matahari yang berbahaya.

2. Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang merangsang sel

Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan

demikian, sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel

Langerhans terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing atau

mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan suatu serangan imun. Sel Langerhans

mungkin bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastik. Sel

Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang mengisyaratkan adanya

hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah kanker kulit.
Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi

ultraviolet dapat merusak sel Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah kanker.

3. Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan fungsi dengan

sistem neuroendokrin difus.

4. Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan lapisan ini akan berganti

setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling

dalam sebagai berikut:

 Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi

keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi keratin yang tersusun

tidak teratur sedangkan serabut elastis dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling

melekat erat.Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan (friction) dengan permukaan luar,

terutama pada tangan & kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit terluar yang tersusun atas beberapa

lapis sel-sel gepeng yang mati dan tidak berinti.

 Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang homogen, terang

jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari protein eleidin.Merupakan lapisan sel

gepeng yang tidak berinti dan lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan & kaki.

 Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul

keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel,

yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek

pelindung pada kulit.2/3 lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma berbutir kasar serta

mukosa tidak punya lapisan inti.

 Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel pada lapisan ini

berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop tampak mempunyai tonjolan

sehingga tampak seperti duri yang disebut spinadan terlihat saling berhubungan dan di dalamnya

terdapat fibril sebagai intercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini

memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi.
Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan

seperti telapak kaki.

 Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis, tersusun dari selapis

sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya terdapat melanin.Pada lapisan

basile ini terdapat sel-sel mitosis.

Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Epidermis akan bertambah tebal jika bagian tersebut

sering digunakan. Persambungan antara epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai

tempat pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut fingers prints.

Pada daerah kulit terdapat juga kelenjar keringat. Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar)

dan

duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan

kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi

dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan

telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar


keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa

pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh

panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada dua jenis

kelenjar keringat yaitu :

 Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan

jernih, yaitu keringat yang mengandung 95 – 97 persen air dan

mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida,

granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma

seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari

telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala.

Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan

14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing,

bergulung-gulung dan

salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak

ada rambutnya.

 Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak,

puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur

(anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna

keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel

kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat

menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara

kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat

apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan

yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif

setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi

oleh hormon.
1. 2. Dermis

Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True Skin” karena 95% dermis

membentuk ketebalan kulit.Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya

dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar

3 mm.Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut,

kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening,

dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Lapisan ini elastis & tahan lama, berisi jaringan kompleks

ujung-ujung syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut & pembuluh darah yang

juga merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan dalam epidermis.


Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis. Penyusun utama dari dermis adalah

kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki

ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung.

Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.

1. Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar.

Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh

(ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari sel-

sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan

ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf , kelenjar keringat dan

sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat, disekresikan oleh sel-sel jaringan

ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit menjadi elastis dan memiliki turgor

(tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh

limfe, folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis mengandung jaringan ikat

jarang.

2. Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat padat tak

teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen, elastin, retikulin), matiks (cairan kental asam

hialuronat dan kondroitin sulfat serta fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi

kolagen dan retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar rambut, kelenjar keringat

dan kelenjar sebaseus.

Lapisan dermis juga ini mengandung sel-sel khusus yang membantu mengatur suhu, melawan infeksi, air

menyimpan dan suplai darah dan nutrisi ke kulit. Sel-sel khusus dari dermis juga membantu dalam mendeteksi

sensasi dan memberikan kekuatan dan fleksibilitas untuk kulit. Komponen dermis meliputi:

 Pembuluh darah berfungsi sebagai transport oksigen dan nutrisi ke kulit dan mengeluarkan produk

sampah. Kapal ini juga mengangkut vitamin D dari kulit tubuh.


 Pembuluh getah bening sebagai pasokan (cairan susu yang mengandung sel-sel darah putih dari sistem

kekebalan tubuh) pada jaringan kulit untuk melawan mikroba.

 Kelenjar Keringat untuk mengatur suhu tubuh dengan mengangkut air ke permukaan kulit di mana ia

dapat menguap untuk mendinginkan kulit.

 Sebasea (minyak) kelenjar yaitu membantu untuk kulit tahan air dan melindungi terhadap mikroba.

Mereka melekat pada folikel rambut.

 Folikel rambut, seperti rongga berbentuk tabung yang melampirkan akar rambut dan memberikan

nutrisi pada rambut.

 Sensory reseptor syaraf yang mengirimkan sensasi seperti sentuhan, nyeri, dan intensitas panas ke

otak.

 Kolagen protein struktural tangguh yang memegang otot dan organ di tempat dan memberikan

kekuatan dan bentuk ke jaringan tubuh.

 Elastin protein karet yang memberikan elastisitas dan membuat kulit merenggang. Hal ini juga

ditemukan di ligamen, organ, otot dan dinding arteri.


1. 3. Subkutan atau Hipodermis

Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya.Pada lapisan ini

terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak

dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang

menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan.

Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas

kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan

energi.

Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh

darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan

kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju

lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai

bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian

dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.

Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur


tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak

mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah

kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak

lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta

makin kehilangan kontur.

2. Anatomi dan Fisiologi Rambut

Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul dari epidermis (kulit

luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang

disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan. Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki

dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.

Pertumbuhan rambut dimulai pada bulanke 3 masajanin. Mula-mula epidermis mengalami invasike dermis.

Pertumbuhan rambut pertama kali terjadi pad adaerah :alis, dagu, bibir atas selanjutnya diikuti bagian lain yang

akan di tutup kulit tipis. Invasi epidermis ini akan menjadi folikel rambut yang nantinya akan tumbuh

menjadi rambut.Pada bulanke 5 sampaike6 janin mempunyai rambut yang sangat halus yang disebut Lanugo.

Sebelum lahir Lanugo rontok, kecuali pada daerah :alis, kelopak mata dan kulitkepala. Beberapa bulan setelah

lahir, rambut-rambut ini rontok, diganti yang lebih kasar yang disebut vellus. Padamasapuber :tumbuh rambut

di sekitar saxila dan pubes. Pada pria juga tumbuh kumis, jenggot, dan lain-lain. Rambut kasar terdapat pada

:kepala, alis dan tumbuh pada masapuber, disebutsebagai “Terminal Hairs”.

 Struktur Rambut

Ada dua macam keratin rambut, yaitu :

1. Keratin Lunak :terdapat pada seluruh permukaan kulit, terutama kulit tebal, yaitu pada bagian medulla

rambut. Secara Histologis :terlihat perubahan sel-sel epidermis : mula-mula sitoplasma mengandung
keratohialin berubah menjadi sel-sel jernih (Str. Lusidum), dan selanjutnya sel-sel mengalami

keratinisasi kemudian desquamasi.

2. Keratin keras :terdapat pada kuku, kutikula dan kortex rambut. Pembentukannya tidak melalui butir-

butir keratohialin, Str. Lusidum, tetapi perubahannya terjadi perlahan-lahan dari sel-sel epidermis

yang tetap hidup, menjadi keratin. Keratin keras bersifat keras, tidak mengalami desquamasi dan lebih

banyak mengandung sullfur.

Rambut terdiri dari medula yang terdiri dari keratin lunak dan kortex serta kutikula yang terdiri dari keratin

keras.

 Medula: Merupakan bagian tengah rambut, terdiri dari sel-sel yang mengalami keratinisasi. Sel-selnya

terpisah satu sama lain, dan antara sel-sel kadang-kadang terdapat udara / cairan. Bagian ini tak

terdapat pada rambut tipis / halus.

 Kortex : Merupakan bagian terbesar dari rambut, terdiri dari sel-sel berbentuk runcing, yang

mengalami keratinisasi dan banyak mengandung pigmen.

 Kutikula : Merupakan membran tipis, terdiri dari sel-sel pipih/gepeng yang mengalami keratinisasi,

transparan. Secara mikroskopis tersusun seperti genting, terdiri dari 1-3 lapis sel-sel yang sebagian

mengalami keratinisasi.

Pada rambut terdapat folikel-folikel rambut. Folikel rambut terdiri dari komponen dermis dan epidermis. Pada

dasarnya folikel rambut bagian dermis terlihat menonjol, disebut papila yang terdiri dari :jaringan ikat,

pembuluh darah dan sel-sel saraf .Bagian luar papilla diliputi sel-sel epitel yang disebut germinal matrik, dan

ujung folikel rambut tampak membesar. Sel-sel germinal matrik (puncak papila) berproliferasi membentuk

rambut yang dapat tumbuh terus.

Dan untuk warna yang ada pada rambut tergantung kualitas dan kuantitas pigmen korteks. Bila sedikit / kurang

tampak putih. Campuran rambut putih dan berpigmen, tampak abu-abu (uban). Rambut coklat atau hitam
disebabkan oleh adanya melanin. Melanosit terdapat pada matrix folikel rambut, yang dapat mengalami

mitosis. Melanosit kemudian akan terdorong keatas.

Aliran darah untuk kulit berasal dari subkutan tepat di bawah dermis. Arteri membentuk anyaman yang disebut

retecutaneum yaitu anyaman pembuluh darah di jaringan subkutan, tepat di bawah dermis. Cabang-cabang

berjalan ke superficial dan kedalam. Fungsi vaskularisasi yang kedalam ini adalah untuk memelihara jaringan

lemak dan folikel rambut.

Cabang yang menembus stratum reticulare, member cabang ke :folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar

sebasea. Pada perbatasan Str. Reticullare Str. Papilare membentuk anyaman ke 2 yang disebut Rete Sub

Papillare berupa pembuluh darah yang lebih kecil. Arteriole-arteriole dari retesubpapillare berjalan kearah

epidermis dan berubah menjadi anyaman kapiler (capilary beds). Pembuluh kapiler ini terdapat pada tepat di

bawah epidermis, sekitar matrik folikel rambut, papilla folikel rambut, sekitar kelenjar keringat dan sebasea.

Selain itu di bagian superfisial di stratum retikulare terdapat anyaman pembuluh darah yang disebut

pleksuspapilaris.

Pada keadaan temperature udara lebih rendah dari tubuh maka kapiler venulae di stratum papilare dan

subpapilare menyempit sehingga temperature tubuh tidak banyak yang hilang. Bila udara panas kelenjar

keringat aktif memproduksi keringat kapiler dan venulae dilatasi penguapan keringat.

Ada beberapa fungsi rambut, diantaranya :

 Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke

mata, bulu hidung (vibrissae).

 Menyarig udara pada hidung.

 Serta berfungsi sebagai pengatur suhu.

 Pendorong penguapan keringat.

 Indera peraba yang sensitive.


Saat pertumbuhan rambut terdapat 3 fase yang akan terjadi, diantaranya :

1. Fase pertumbuhan (Anagen)

Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel lebih tua ke atas. Aktivitas ini

lamanya 2-6 tahun

90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.

1. Fase Peralihan (Katagen)

Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut. Bagian tengah akar rambut

menyempit dan bagian di bawahnya melebar dan mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada (club)

berlangsung 2-3 minggu.

1. Fase Istirahat(Telogen)

Berlangsung kurang lebih 4 bulan, rambut mengalami kerontokan

50 – 100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Faktor pendukung terjadinya kerontokan rambut jika

terjadi trauma , stress dan sebagainya.


3. Anatomi dan Fisiologi Kuku
Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari

ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah

melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku

sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.

Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat sehingga

menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh

karena kandungan airnya sangat sedikit. Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 – 1,5

mm, empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas

tubuh.

Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi atau menderita

anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh.

Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.

Bagian kuku terdiri dari:

 Matriks kukumerupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.

 Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan atas.

 Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.

 Alur kuku (nail grove) merupakan celah antar dinding dan dasar kuku.

 Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku.

 Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku.

 Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar kuku berbentuk bulan

sabit, sering tertutup oleh kulit.


 Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit arinya menutupi bagian

permukaan lempeng kuku.

 Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free edge) menebal.

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan
Bahwa didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam sistem yang beragam yang masing-masing

mempunyai fungsi, struktur dan tata letak yang berbeda-beda. Termasuk didalamnya sistem integumen, yang

sangat berperan dalam melindungi sistem-sistem yang berada didalam tubuh. Karena sistem integumen terletak

pada luar tubuh. Selain itu juga masih banyak fungsi dari sistem integumen sendiri, diantaranya yaitu menjaga

suhu normal tubuh. Mencegah patogen-patogen masuk kedalam tubuh. Maka bisa disimpulkan bahwa sistem

integumen merupakan ketahanan pertama atau awal dari pengaruh buruk keadaan diluar tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Finn Geneser.BukuteksHistologi.Jilid 2, terjemahanArifinGunawijaya. Jakarta: BinarupaAksara, 1994 : 1-32.

Cormark DH, Ham Histologi, jilid 1, edisi 9, terjemahan Jam Tambojang, Jakarta: BinarupaAksara, 1987 :

100-135.

http://rheno-biology.blogspot.com/2010/11/sistem-integumen-manusia.html

http://feryanggri.blogspot.com/2012/04/anatomi-fisiologi-kulit.html

http://dokterrosfanty.blogspot.com/

http://irfanw-elekxz-irfan.blogspot.com/2012/04/anatomi-sistem-integumen-manusia.html
Materi Anatomi Fisiologi Manusia (Sistem
Integumen)

SISTEM KULIT (SISTEM INTEGUMEN)

A. Pengertian Sistem Kulit


Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus
daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada manusia rata-rata + 2 meter
persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak atau
beratnya sekitar 16 % dari berat badan seseorang. Daerah yang paling tebal (66 mm) pada
telapak tangan dan telapak kaki dan paling tipis (0,5) mm pada daerah penis.

B. Fungsi Kulit Manusia


Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :
1. Pelindung (Proteksi)
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan jaringan tubuh di
sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh pengaruh luar seperti luka dan serangan
kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang
menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah
zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang fisik seperti
sinar ultraviolet dari matahari.
2. Penerima rangsang
Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan dengan sakit, suhu
panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui
ujung-ujung saraf sensasi.
3. Pengatur panas (Termoregulasi)
Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta melalui
respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat memiliki suhu tetap kira-
kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,5 derajat Celcius. Ketika terjadi perubahan pada suhu
luar, darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya
masing-masing. Pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan
lingkungan. Panas akan hilang dengan penguapan keringat.
4. Pengeluaran (ekskresi)
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat yang
dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya.
Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui
penguapan air transepidermissebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.
5. Penyimpanan.
Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.
6. Penyerapan terbatas
Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam lemak dapat diserap
ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui kulit dan
mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui muara
kandung rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit (sebacea), merembes melalui dinding
pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.
7. Penunjang penampilan
Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak halus, putih dan
bersih akan dapat menunjang penampilan.
Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit memerah,
pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.

C. Lapisan Kulit dan Bagian-bagian Pelengkapnya


Kulit terbagi menjadi 3 lapisan:
1. Epidermis
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada
berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan
dan telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi,
dahi dan perut. Sel-sel epidermis disebutkeratinosit. Epidermis melekat erat pada dermis karena
secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang
merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis.

Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :


a. Lapisan tanduk (stratum corneum)
Merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan epidermis lebih
ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak
mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air.
Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh lebih banyak, karena di
bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal.
Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut
dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan ini dikenal dengan
lapisan horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel yang
baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi
kulit akan terasa sedikit kasar sampai muncul lapisan baru.
Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup, menjadikan kulit ari
memiliki self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri. Bertambahnya usia dapat
menyebabkan proses keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60 tahunan,
proses keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45 - 50 hari, akibatnya lapisan tanduk yang
sudah menjadi lebih kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul bercak-bercak putih
karena melanosit lambat bekerja dan penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi cepat
digantikan oleh lapisan tanduk baru. Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan
lapisan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapis lapis kulit lebih
dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk memiliki daya
serap air yang cukup besar.
b. Lapisan bening (stratum lucidum)
Disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai
penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-
sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus
cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses
keratinisasi bermula dari lapisan bening.
c. Lapisan berbutir (stratum granulosum)
Tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir di dalam
protoplasmanya, berbutir kasar dan berinti mengkerut. Lapisan ini tampak paling jelas pada kulit
telapak tangan dan telapak kaki.
d. Lapisan bertaju (stratum spinosum)
Disebut juga lapisan malphigi, terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan
perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling
berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri
atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi beberapa baris.
Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (polygonal), dan makin ke arah
permukaan kulit makin besar ukurannya. Diantara sel-sel taju terdapat celah antar sel halus yang
berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan pengantaran butir-butir melanin. Sel-
sel di bagian lapis taju yang lebih dalam, banyak yang berada dalam salah satu tahap mitosis.
Kesatuan-kesatuan lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; inti-inti sel dalam
bagian basal lapis taju mengandung kolesterol dan asam amino.
e. Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale)
Merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan
kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu
dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang membatasi
epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup besar terhadap pengaturan
metabolisme demo-epidermal dan fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel
epidermisbertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih
atas, akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel bening (clear
cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.

Tipe-Tipe Sel Epidermis


1. Keratinocytes
Subtansi terbanyak dari sel-sel epidermis, karena keratinocytes selalu mengelupas pada
permukaaan epidermis, maka harus selalu digunakan. Pergantian dilakukan oleh aktivitas mitosis
dari lapisan basal (di malam hari). Selama perjalanannya ke luar (menuju permukaan.
Keratinocyes berdeferensiasi menjadi keratin filamen dalam sitoplasma. Proses dari basal sampai
korneum selama 20-30 hari. Karena proses cytomorhose dari keratinocytes yang bergerak dari
basal ke korneum, lima lapisan dapat diidentifikasi. Yaitu basal, spimosum, granulosum, losidum
dan kornium.
2. Melanocytes
Didapat dari ujung saraf, memproduksi pigment melanin yang memberikan warna coklat
pada kulit. Bentuknya silindris, bulat dan panjang. Mengandung tirosinase yang dihasilkan oleh
REG, kemudian tirosinase tersebut diolah oleh Aparatus Golgi menjadi oval granules
(melanosomes). Ketika asam amino tirosin berpindah ke dalam melanosomes, melanosomes
berubah menjadi melanin. Enzim tirosinase yang diaktifkan oleh sinar ultra violet.. Kemudian
melanin meninggalkan badan melanicytes dan menuju ke sitoplasma dari sel-sel dalam lapisan
stratum spinosum. Dan pada akhirnya pigmen melanin didegradasi oleh keratinocytes.
3. Merkel Cells
Banyak terdapat pada daerah kulit yang sedikit rambut (fingertips, oral mucosa, daerah
dasar folikel rambut). Menyebar di lapisan stratum basal yang banyak mengandung
keratinocytes.
4. Langerhans Cells
Disebut juga dendritic cells karena sering bekerja di daerah lapisan stratum spinosum.
Merupakan sel yang mengandung antibodi. Banyaknya 2% – 4 % dari keseluruhan sel epidermis.
Selain itu, juga banyak terdapat di bagian dermis pada lubang mulut, esophagus, dan vagina.
Fungsi dari langerhans cells adalah untuk responisasi terhadap imun karena mempunyai antibodi.

2. DERMIS ( Korium)
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung
rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit (Sebacea) atau kelenjar minyak, pembuluh-
pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili).
Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut, terus-menerus membelah
dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang menempel di saluran kandung rambut,
menghasilkan minyak yang mencapai permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit
jangat sering disebut kulit sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit.
Ketebalan rata-rata kulit jangat diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang paling tipis terdapat di
kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Susunan dasar
kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel.
Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan membedakan
berbagai rangsangan dari luar. Masing-masing saraf perasa memiliki fungsi tertentu, seperti saraf
dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan dingin. Saraf perasa juga
memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal yang dapat merugikan diri kita. Jika kita
mendadak menjadi sangat takut atau sangat tegang, otot penegak rambut yang menempel di
kandung rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri. Kelenjar
palit yan menempel di kandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi permukaan kulit
dan batang rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara kandung rambut. Kelenjar
keringat menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan ke permukaan kulit melalui pori-pori
kulit.
Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastis yang dapat membuat
kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang disebut kolagen. Serat-
serat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena fungsinya dalam membentuk jaringan-
jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.
Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan mudah
mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor usia
atau kekurangan gizi. Perlu diperhatikan bahwa luka yang terjadi di kulit jangat dapat
menimbulkan cacat permanen, hal ini disebabkan kulit jangat tidak memiliki kemampuan
memperbaiki diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari.
Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu :
a. Kelenjar keringat (Sudorifera)
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran
semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua
bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak
tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan
membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh
panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.
Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :
1) Kelenjar keringat ekrin
Kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung 95-97
persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak,
glusida dan sampingan dari metabolism seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit,
mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan
sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.
Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara
langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
2) Kelenjar keringat apokrin
Hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar
dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau
khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat
menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada
saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya
sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil
baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.

b. Kelenjar palit (Sebacea)


Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung rambut
terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam kandung rambut
(folikel). Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan
rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan
telapak kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.
Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau
kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada kulit kepala,
kelenjar palit atau kelenjar sebasea menghasilkan minyak untuk melumasi rambut dan kulit
kepala. Pada kebotakan orang dewasa, ditemukan bahwa kelenjar palit atau
kelenjar sebasea membesar sedangkan folikel rambut mengecil. Pada kulit badan termasuk pada
bagian wajah, jika produksi minyak dari kelenjar palit atau kelenjarsebasea berlebihan, maka
kulit akan lebih berminyak sehingga memudahkan timbulnya jerawat.

3 HIPODERMIS / SUBCUTIS.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf
yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan
saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau
penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai
cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal
di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit
dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak
lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.

Kulit Tipis dann Kulit Tebal

Kulit tipis menutupi seluruh bagian tubuh kecuali vola manus dan planta pedis yang
merupakan kulit tebal. Epidermisnya tipis sedangkan ketebalan kulitnya tergantung dari daerah
di tubuh. Pada dasarnya memiliki susunan yang sama dengan kulit tebal, hanya terdapat
beberapa perbedaan :
1. Epidermis sangat tipis,terutama stratum spinosum menipis.
2. Stratum granulosum tidak merupakan lapisan yang kontinyu.
3. Tidak terdapat stratum lucidium.
4. Stratum corneum sangat tipis.
5. Papila corii tidak teratur susunannya.
6. Lebih sedikit adanya glandula sudorifera.
7. Terdapat folikel rambut dan glandula sebacea.

D. Derivat Kulit
1. Rambut
Rambut merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi epitel
epidermis. Rambut ditemukan diseluruh tubuh kecuali pada telapak tangan, telapak kaki, bibir,
glans penis, klitoris dan labia minora. Pertumbuhan rambut pada daerah-daerah tubuh seperti
kulit kepala, muka, dan pubis sangat dipengaruhi tidak saja oleh hormon kelamin-terutama
androgen-tetapi juga oleh hormon adrenal dan hormon tiroid. Setiap rambut berkembang dari
sebuah invaginasi epidermal, yaitu folikel rambut yang selama masa pertumbuhannya
mempunyai pelebaran pada ujung disebut bulbus rambut. Pada dasar bulbus rambut dapat dilihat
papila dermis. Papila dermis mengandung jalinan kapiler yang vital bagi kelangsungan hidup
folikel rambut.

Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang
distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.

Terdapat 2 jenis rambut :


a. Rambut terminal ( dapat panjang dan pendek)
b. Rambut velus ( pendek, halus dan lembut).
Fungsi rambut
1. Melindungi kulit dari pengaruh buruk, seperti alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak
mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae) untuk menyaring udara.
2. Pengatur suhu
3. Pendorong penguapan keringat
4. Indera peraba yang sensitive.
Terdapat 2 fase :
1. Fase pertumbuhan (Anagen)
Kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut tercepat diikuti kulit kepela.
Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal
mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.
2. Fase Istirahat ( Telogen)
Berlangsung 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 –100 lembar rambut rontok dalam
tiap harinya. Gerak merinding jika terjadi trauma , stress, disebut Piloereksi. Warna rambut
ditentukan oleh jumlah melanin . Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh
hormon seks( rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen.
Kuantitas dan kualitas distribusi ranbut ditentukan oleh kondisis Endokrin. Hirsutisme (
pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S. Cushing(wanita).

2. Kuku

Kuku tersusun atas protein yang mengeras disebut keratin. Fungsinya sebagai pelindung
ujung jari tangan dan jari kaki. Lempeng kuku (LK) berbentuk empat persegi panjang, keras,
cembung ke arah lateral dan dorsal, transparan, terletak di dorsalo paling distal. LK terbentuk
dari bahan tanduk yang tumbuh ke arah dorsal untuk waktu yang tidak terbatas. Kecepatan
tumbuh kuku jari tangan: lebih kurang 0,1 mm/ hari, kuku jari kaki 1/3-1/2 kecepatan kuku jari
tangan.Tebal kuku tangan bervariasi 0,5 mm- 0,75mm, dan pada kaki dapat mencapai 1,0 mm.
LK terdiri dari tiga lapisan horizontal yang masing-masing adalah:
1. Lapisan dorsal tipis yang dibentuk oleh matriks bagian proksimal (1/3 bagian).
2. Lapisan intermediet yang dibentuk oleh matriks bagian distal (2/3 bagian).
3. Lapisan ventral yang dibentuk oleh lapisan tanduk dasar kuku dan hiponikium yang
mengandung keratin lunak.
Lunula atau bulan sabit terletak di proksimal LK. Lunula merupakan ujung akhir matriks
kuku. Warna putih lunula disebabkan epitel yang lebih tebal dari epitel kasar kuku dan kurang
melekatnya epitel dibawahnya sehingga transmisi warna pembuluh drah kurang dipancarkan.
Daerah di bawah LK disebut hiponikium. Alur kuku dan lipat kuku merupakan batas dan
pelindung kuku. Lipat kuku proksimal merupakan perluasan epidermis, bersama kuku yang
melindungi matriks kuku. Produk akhirnya adalah kutikel. Pada matriks kuku terdapat sel
melanosit

Bagian-bagian kuku :
1) Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.
2) Dinding kuku (nail wall) : merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan
atas.
3) Dasar kuku (nail bed): merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
4) Alur kuku (nail groove) : merupakan celah antara dinding dan dasar kuku.
5) Akar kuku (nail root): merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku.
6) Lempeng kuku (nail plate) : merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku.
7) Lunula : merupakan bagian lempeng kuku berwarna putih dekat akar kuku berbentuk bulan
sabit, sering tertutup oleh kulit.
8) Eponikium : merupakan dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya menutupi bagian
permukaan lempeng kuku.
9) Hiponikium : merupakan dasar kuku, kulit ari di bawah kuku yang bebas (free edge)menebal.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/52471266/8/KELENJAR-PADA-KULIT
http://www.docstoc.com/docs/58180799/ANATOMI-DAN-FISIOLOGI-SISTEM-
INTEGUMEN-(KULIT)
http://lifestyle-ongky816.blogspot.com/2010/10/sistem-integumen-kulit.html
http://pharzone.com/materi%20kuliah/anfis%202/kulit.pdf
ANATOMI DAN FISIOLOGI HEWAN

SISTEM KULIT
(SISTEM INTEGUMEN)

Oleh :

KELOMPOK I

Puti Lenggo Geni


Friska Samosir
Cinthya Zahara
Messy Oktriva

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2011
0 komentar:
Posting Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

blogger templates
blogger news
blogroll
about
labels
 Berita (1)
 Makalah (2)
 Unik (1)

blog archive
 ▼ 2012 (9)
o ▼ Desember (8)
 Sistem Saraf II
 Sistem Ekskresi
 Sistem Pencernaan Makanan 1
 Sistem Otot
 Sistem Rangka Manusia
 Materi Anatomi Fisiologi Manusia (Sistem Integumen...
 Materi Anatomi Fisiologi Manusia (Sistem Integumen...
 Materi Anatomi Fisiologi Manusia
o ► November (1)

Diberdayakan oleh Blogger.

Ada kesalahan di dalam gadget ini

simpel and easy going aja....


suci aulia putri
Lihat profil lengkapku

Ada kesalahan di dalam gadget ini

my profil

translate

Powered by Translate

Blog Unie Achie Jonyo Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos

Anda mungkin juga menyukai