Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RAGA JAYA
Jalan Raya Citayam - Parung Rt. 02 Rw. 11 Desa Raga Jaya
Kecamatan Bojonggede Kode Pos 16920
Email : puskesmas_ragajaya@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)
PUSKESMAS RAGA JAYA
NO :445/002-KA/pkm RJ/I/2019
a. Pendahuluan
Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan
pelayanan kesehatan untuk melaksanakan Program Indonesia Sehat
diperlukan pendekatan keluarga yang mengintegrasikan UKP dan UKM
secara berkesinambungan dengan target keluarga berdasarkan data dan
informasi dari Prokesga (Profil Kesehatan Keluarga).

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT


RAGA JAYA

Visi Puskesmas Raga Jaya : Menjadi Puskesmas terdepan menuju


masyarakat sehat Mandiri. Agar Layanan Puskesmas berbasis
masyarakat yang bisa diminati oleh warga masyarakatat terutama dalam
pelaksanaan PIS-PK dengan melakukan pendekatan pelayanan oleh
Puskesmas yang mengintegrasikan upaya kesehatan perorangan (UKP)
dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) secara berkesinambungan,
dengan target keluarga, didasarkan pada data dan informasi dari profil
kesehatan keluarga (Prokesga).
Sedangkan untuk medukung misi dari Puskesmas Raga Jaya adalah :
1. Memberikan pelayanan prima denganIkhlas dan sepenuh hati.
2. Menciptakan suasana kerja yangharmonis dan berdasarkan
kekeluargaan.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berkopeten dan
mampu bersaing..
4. Menyediakan sarana dan prasaran yang berkualitas dan sesuai dengan
kebutuhan kesehatan masyarakat.
5. Menjalin dan meningkatkan kerjasama lintas sektoral.

Tata Nilai
CERIA
1. Cepat
Cepat dalam melakukan segala Pekerjaan harus Cepat, tepat,
tanggap,dan sigap.
2. Efisien
Efisien dalam melakukan pekerjaan mampu menggunakan segala
sumber daya yang ada seoptimal mungkin dengan hasil yang
maksimal
3. Ramah
Ramah dalam memberikan pelayanan sehingga pelanggan/klien
merasa puas dan dihargai
4. Ikhlas
Ikhlas dalam bekerja, hasil yang didapat dari pekerjaan yang di lakukan
dengan ikhlas akan baik dan memuaskan
5. Amanah
Amanah dalambekerja malakukan pekerjaan apapun sesuaidengan
aturan yang berlakudan di landasi kejujuran, sehingga menjadi suatu
kebiasaan dan perilaku bekerja yang baik dan dapat menjadi contoh
bagi masyarakat
b. Latar belakang

Banyak bukti yang menunjukkan bahwa pendekatan keluarga mutlak


harus dilakukan untuk melengkapi dan memperkuat pemberdayaan
masyarakat. Data Riskesdas menunjukkan hal itu. Sebagai contoh berikut
ini disajikan bukti tentang pentingnya pendekatan keluarga dalam
penanggulangan stunting dan pengendalian tidak menular.
Pendekatan Keluarga dalam penanggulangan stunting, Riskesdas
tahun 2013 menemukan bahwa proporsi bayi yang lahir stunting (panjang
badan <48 cm) adalah sebesar 20,2%, sementara pada kelompok balita
terdapat 37,2% yang menderita stunting. Ini menunjukkan bahwadalam
perjalanan dari saat lahir ke balita, terjadi pertumbuhan yang melambat,
sehingga proporsi stunting justru bertambah. Untuk menanggulangi
stunting, harus dilakukan deteksi dan intervensi sedini mungkin. Yaitu
dengan melakukan pemantauan pertumbuhan secara ketat, melalui
penimbangan bayi/balita di Posyandu setiap bulan. Akan tetapi, ternyata
data Riskesdas menunjukkan bahwa proporsi balita yang tidak pernah
ditimbang selama 6 bulan terakhir cenderung meningkat, yaitu dari 25,5%
pada tahun 2007 menjadi 34,3% pada tahun 2013. Jadi jika kita hanya
mengandalkan Posyandu, maka masih ada sepertiga jumlah bayi/balita
yang tidak terpantau. Oleh karena itu, mereka yang tidak datang ke
Posyandu harus dikunjungi ke rumahnya. Jelas bahwa pendekatan
keluarga mutlak harus dilakukan, bila kita ingin deteksi dini stunting
terlaksana dengan baik.
Salah satu penyakit tidak menular yang cukup penting dalam
Pendekatan Keluarga adalah hipertensi (tekanan darah tinggi). Prevalensi
hipertensi pada orang dewasa menurut Riskesdas tahun 2013 adalah
25,8% atau sama dengan 42,1 juta jiwa. Dari sejumlah itu baru 36,8%
yang telah kontak dengan petugas kesehatan, sementara sisanya sekitar
2/3 tidak tahu kalau dirinya menderita hipertensi. Hal ini menunjukkan
bahwa bila tidak menggunakan pendekatan keluarga, 2/3 bagian atau
sekitar 28 juta penderita hipertensi tidak akan tertangani. Sekali lagi, hal
ini menunjukkan bahwa pendekatan keluarga mutlak harus dilakukan bila
kita ingin pengendalian penyakit hipertensi berhasil.
c. Tujuan umum dan tujuan khusus
- Tujuan Umum :
Terlaksananya pendekatan pelayanan oleh Puskesmas yang
mengintegrasikan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya
kesehatan masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan target
keluarga, didasrakan pada data dan informasi dari profil kesehatan
keluarga (Prokesga)
- Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan akses keluarga beserta anggotanya terhadap pelayanan
kesehatan koprehensif, meliputi pelayanan promotif dan preventif serta
kuratif dan rehabilitatif dasar.
2. Mendukung pencapaian Standart Pelayanan Minimum (SPM)
Kabuptaen/ Kota dan Provinsi melalui pengingkatan akses dan
screening kesehatan.
3. Mendukung pelaksanaan JKN dengan meningkatkan kesdaran
masyarakat untuk menjadi peserta JKN.
4. Mendukung tercapainya tujuan Program Indonesia Sehat dalam
Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019.

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menanyakan kesehatan keluarga
4. Menyampaikan semua anggota keluarga dirumah/ tidak
5. Menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan petugas dan kontrak
waktu
6. Menanyakan apakah semua anggota keluarga bidan dan bersedia
diwawancara
7. Melakukan wawancara sesuai Prokesga (blok I sampai dengan blok
V)
8. Melakukan wawancara dengan ramah dan sopan
9. Menanyakan dan melihat bukti/ data pendukung untuk melengkapi
data yang dibutukan (KTP, KK, Kartu jaminan, Buku KIA, dll)
10. Melakukan observasi kesehatan lingkungan (sarana air bersih,
jamban, dll)
11. Memastikan bahwa semua kolom sudah terisi dengan lengkap. Bila
perlu menanyakna ulang
12. Menyampaikan isi Pinkesga sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi dari hasil pendataan
13. Melakukan cek ulang apakah isi Pinksega yang disampaikan sudah
dipahami keluarga
14. Mengembalikan kartu atau buku yang kita pinjam
15. Mengakhiri kunjungan. Ucapan terimakasih dan mengucapkan salam

e. Cara melaksanakan kegiatan


Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melakukan kunjungan ke
rumah suatu keluarga yang dilakukan oleh Petugas Puskesmas yang
didampingi Kader. Kegiatan bergantian setelah selesai 1 dusun pindah ke
dusun berikutnya.

Sasaran
Sasaran PIS-PK adalah semua umur yang tinggal minimal 6 bulan
diwilayah kerja.

f. Jadwal pelaksanaan kegiatan

2018
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pertemuan V
PIS-PK
2. Sosialisasi V
PIS-PK Ke
Desa
3. Sosialisasi V V V V V V V V V
PIS-PK di
Dusun

4. Evauasi PIS- V V V V
PK (Petugas)
5. Evaluasi PIS- V V V V
PK kke Desa
6. Kunjungan V V V V V V
PIS-PK
7. Analisis Data V V V V V V V
8. Intervensi V V V V V V
Kelompok
9. Intervensi V V V V
kunjungan
10. Entry data V V V V V V V V V V V V
PIS-PK

g. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan bulan sekali. Apabila ada
ketidaksesuaian dalam pelaksanaan kegiatan/ ada permasalahan
dilapangan, maka kordinator Kepala Puskesmas bersama dengan
pemegang program dan pelaksana kegiatan harus mencari penyebab
masalahnya dan mencari solusi penyelesaiannya.

h. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dilakukan oleh petugas yang melakukan kunjungan PIS-PK,
selanjutnya diverifkasi oleh Supervisor kemudan dilakukan entry data oleh
petugas entry data.
Evaluasi kegiatan dilakukan setiap 1 bulan sekali.

KEPALA PUSKESMAS RAGA JAYA

dr. Indyah Rukmi Wirastuti


NIP 197607052005012006

Anda mungkin juga menyukai