Naskah Publikasi
ELAN FURWANTI
20100320007
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2014
H
P
INTISARI
Yogyakarta
Yogyakarta
The Description of Anxiety Level Of Patients
In Emergency Room
Muhammadiyah Yogyakarta
ABSTRACT
Yogyakarta
misalnya masalah
ekonomi, Kondisi gawat darurat juga
keluarga, pekerjaan,
kondisi akan menimbulkan suatu
kecemasan
ansietas merupakan
kelompok Kecemasan yang dialami
telah dilakukan
survei untuk jantung juga
meningkat
METODOLOGI
kelompok dirinci lagi dengan gejala
yang lebih spesifik. Analisa datanya
Penelitian ini
merupakan
penelitian
deskriptif non
Darurat
(IGD) RSUD Panembahan
digunakan untuk
mengetahui
Senopati Bantul. Teknik dalam
pengambilan
sampel ini
kelamin, pendidikan,
agama,
pekerjaan, penghasilan,
dan
danberdasarkan kriteria ekslusi dan
responden.
Senopati Bantul.
Adapun
yang
masing-masing-masing
Karakteristik demografi
n %
Usia
< 30 tahun
25 36,8
30-50
30 44,1
< 50 tahun
13 19,1
Total
68 100
Jenis kelamin
Laki-laki
25 36,8
Perempuan
43 63,2
Total
68 100
Tabel 4.1 Lanjutan
Karakteristik demografi
n %
Pendidikan
SD 18
26,5
SMP
20 29,4
SMA/SMK
25 36,8
PT/Sarjana
5 7,4
Total 68
100
Agama
Islam 62
91,2
Katolik 3
4,4
Protestan 3
4,4
Total 68
100
Pekerjaan
Pelajar 9
13,2
Buruh 24
35,3
Swasta
13 19,1
PNS 4
5,9
Wiraswasta
4 5,9
Total 68
100
Penghasilan
Total 68
100
Pengalaman
1 kali 52
76,5
2 kali 12
17,6
> 2 kali 4
5,9
Total 68
100
Berdasarkan tabel
4.1 responden (36,8%)
dan
(44,1%). Sebagian
besar pendidikan, sebagian
besar
perempuan sebanyak
43 sebanyak 25
(36,8%) dan
responden (63,2%),
sedangkan mayoritas
pekerjaannya yaitu
laki-laki sebanyak 25
buruh sebanyak 24 responden
(35,3%),
sedangkan
juga menunjukkan bahwa
penghasilan
responden
pengalaman responden masuk
sebagian besar
500.000 s/d
di IGD baru 1 kali sebanyak 52
750.000 sebanyak
27
orang (76,5%).
Tingkat kecemasan
n
%
Berat sekali
2
2,9
Berat
28
41,2
Sedang
20
29,4
Ringan
14
20,6
Tidak cemas
4
4,9
Total
68
100
Berdasarkan tabel
4.2 sebagian besar responden
mengalami
Pembahasan
menggambarkan keadaan
khawatir,
malam hari, khawatir, dan lain-lain.
gelisah, takut, tidak tentram
disertai
Hal ini dikarenakan respon cemas
memperingatkan adanya
bahaya
Kecemasan dapat dipengaruhi
yang mengancam
serta
oleh faktor umur. Semakin muda
memungkinkan
seseorang
umur seseorang dalam menghadapi
sumber menentukan
tingkat
yang menjadi dasar kematangan dan
akan
cenderung
memiliki mengancam
bagi dirinya
menghadapi masalah
kecemasan.13
lebih
mempunyai
tingkat
kecemasan, mekanisme
koping yang
laki lebih banyak berinteraksi dengan
disimpulkan bahwa
dari hasil
dirumah dan menjalani aktivitasnya
penelitian
juga menunjukkan
sebagai rumah tangga, sehingga
pada usia
< 30 tahun
(56,0%), yang didapat terbatas.16
sedangkan
>50 tahun cenderung
Tingkat kecemasan sangatlah
mengalami
kecemasan ringan
berhubungan
dengan tingkat
seseorang belum
matang dalam
informasi atau menerima informasi
berpikir dan menghadapi
masalah.
dengan baik sehingga akan cepat
hasil penelitian
karakteristik jenis
yang seperti ini akan menyebabkan
kelamin
menunjukkan
bahwa peningkatan
kecemasan pada orang
sebagian besar
responden berjenis
tersebut.17
Penelitian ini juga
mengalami
kecemasan berat
pendidikan SMP lebih banyak
(53,5%),
sedangkan laki-
laki mengalami
kecemasan berat (29,4%)
mengalami kecemasan
sedang yaitu
di bandingkan dengan pendidikan
(40,0%).
Berkaitan dengan
sarjana (7,4%).
perempuan lebih
cemas akan
berkerja mengalami kecemasan yang
ketidakmampuannya
dibandingkan
tinggi dibanding yang bekerja.3 Hal
mempunyai mental
yang kuat
Pekerjaan merupakan kegiatan utama
atau penghasil
utama dalam peningkatan
kecemasan saat
kehidupan
manusia.18 Jadi, menghadapi
tindakan yang akan
penelitian-penelitian diatas
sesuai dilakukan
tim kesehatan.20
karakteristik pekerjaan
sebagian penyakit baik
yang positif maupun
tangga (57,1%).
koping. Keberhasilan seseorang pada
besar. Adanya
pengeluaran- menggunakan
koping yang
misalnya, pengeluaran
keuangan tertentu.16
Jadi, dapat disimpulkan
tidakmemadai dapat
mempengaruhi hasil
penelitian menunjukkan
peningkatan
kecemasan pada sebagian besar
responden baru
klien.Penelitian diatas
diperkuat pertama kali
masuk IGD mengalami
berpenghasilan
100.000 s/d Kesimpulan
500.000.
Berdasarkan hasil penelitian
Pengalaman pertama pasien
dan pembahasan, maka dapat
dalam pengobatan
merupakan disimpulkan bahwa
sebagian besar
pengalaman-pengalaman yang
sangat pasien di
Instalasi Gawat Darurat
berharga yang
terjadi pada mengalami kecemasan
berat.
kepada penulis.
DAFTAR PUSTAKA
dasar 2007. Jakarta: Depkes RI;
2008
1.
Kusumawati, F. Hartono, Y.
8. Luana NA, Sahala Panggabean,
2010. Buku Ajar Keperawatan
Joyce VM Lengkong, Ika
2.
Fidianty, Noviastuti
2010. penderita penyakit ginjal
kronik
(4). 51-54
Diponegoro dan Ikatan Dokter
3.
Taufik, S 2008. Gambaran
Indonesia Wilayah Jawa Tengah.
4.
Ratih 2010. Mengatasi Rasa
aspek spiritual dengan tingkat
Cemas. Surabaya: Putra Pelajar.
kecemasan pada klien pre
5.
Videbeck, Sheila L 2008. Buku
operasi di RSUD Saras Husada
7.
Departemen Kesehatan RI.
Psikologi keperawatan. Jakarta:
EGC
Jakarta. 61-88
13. Lutfa, dan Malya 2008.
Faktor- 17. Hawari, D.
2012. Manajemen
faktor yang
mempengaruhi stres, cemas, dan
depresi. Ed 1.
kecemasan
pasien dalam Cetakan 4. FKUI,
Jakarta.
tindakan kemoterapi di
Rumah 18. Narbuko
2002. Gambaran
187-192
Universitas Indonesia Jakarta.
14. Bahsoan, H
2013. Hubungan 39-47
mekanisme koping
dengan 19. Mariyam, Kurniawan A.
2008.
Satu,
Universitas Negeri
Gorontalo.
15. Santoso, B
2009. Hubungan Soewonso
Pati. Jurnal
faktor yang
mempengaruhi Jakarta: Binarupa
Aksara.