Sumber-Sumber Pustaka Yang Tepat, Relevan, Dan Mutakhir Dalam Rangka Menyusun
Kajian Pustaka Untuk Proposal Serta Kerangka Berfikir Dan Konsep Penelitian
KELOMPOK 4
OLEH :
MADE RISKY WIRADANA (1707522008)
NI KADEK DWITIYA UTAMI (1707522009)
Salah satu unsur terpenting dan yang memiliki perang sangat besar dalam penelitian
adalah teori. Landasan teori dari suatu penelitian tertentu atau karya ilmiah sering juga disebut
sebagai studi literature atau tinjauan pustaka. Sumber terpenting sebuah karya tulis tentu saja
hasil riset. Melalui penelitian atau kajian teori diperoleh kesimpulan-kesimpulan atau pendapat-
pendapat para ahli, kemudian dirumuskan pada pendapat baru.
Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian
adalah mencari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang
dpaat dijadikan sebagai landasar teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Sugiyono, 2010;52).
Landasan teori ini perlu ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan
sekadar perbuatan coba-coba. Adanya landasan teoritis ini merupakan ciri bahwa penelitian itu
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data.
Metode penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan dipelajar.
Dengan penguasaan metode penelitian yang mantap, diharapkan para tenaga pengajar dapat
menyertakan metode-metode penelitian serta hal-hal yang berkaitan dengan penelitian dalam
bidang yang diajarkan.
PEMBAHASAN
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2. Deskripsi Teori
Dekripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan
sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasi-hasil penelitian yang relevan dengan variabel
yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan atau dideskripsikan, akan
tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Bila dalam suatu penelitian terdapat tiga variabel
independen dan satu dependen, maka kelompok teori yang dideskripsikan ada empat kelompok
teori, yaitu krlompok teori yang berkenaan dengan tiga variabel independen dan satu dependen.
Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti,
mrlalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai refrensi, sehingga
ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti
menjadi lebih jelas dan terarah. Teori-teori yang dideskripsikan dalam proposal maupun laporan
penelitian dapat digunakan sebagai indicator apakah peneliti menguasai teori dan konteks yang
diteliti atau tidak.
4. Kerangka Berfikir
Uma Sekaran dalam bukunya Bussines Research (1992) mengembukakan bahwa kerangka
berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting. Kerangka berpikir yang baik
akan menjelaskan secara teoritis pertautan antaravariabel independen dan dependen.
Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian
tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian tersebut hanya membahas sebuah
variabel atau lebih secara mandiri (penelitian deskriptif), maka yang dilakukan peneliti
disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi
terhadap variasi besaran variabel yang diteliti (Sapto Haryoko, 1999).
Jadi, kerangka berfikir merupakan sintesis tentang hubungan antarvariabel yang disusun dari
berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan
tersebut. Selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesis
tentang hubungan antarvariabel yang diteliti. Sintesis tentang hubungan variabel tersebut,
selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.
5. Langkah-Langkah Penyusunan Kerangka Berfikir
a. Menetapkan Variabel yang Diteliti
Sebelum menentukan kelompok teori yang perlu dikemukakan dalam menyusun
kerangka berfikir untuk mengajukan hipotesis, maka harus diterapkan terlebih dulu
variabel penelitiannya.
b. Membaca Buku dan Hasil Penelitian (HP)
Buku-buku yang dibaca dapat berupa buku teks, ensiklopedia, dan kamus. Hasil
penelitian yang dapat dibaca adalah laporan penelitian, jurnal ilmiah, skirpsi, tesis, dan
disertasi.
c. Deskripsi Teori dan Hasil Penelitian (HP)
Dari buku dan hasil penelitian yang dibaca akan dapat dikemukakan teori-teori yang
berkenaan dengan variabel yang diteliti.
d. Analisis Kritis Terhadap Teori dan Hasil Penelitian
Dalam analisis ini peneliti akan mengkasi apakah teori-teori dan hasil penelitian yang
telah ditetapkan itu betul-betul sesuai dengan objek penelitian atau tidak, karena sering
terjadi teori-teori yang berasal dari luar tidak sesuai untuk penelitian di dalam negeri.
e. Analisis Komparatif Terhadap Teori dan Hasil Penelitian
Dilakukan dengan cara membandingkan antara teori satu dengan teori yang lain, dan
hasil penelitian satu dengan penelitian yang lain. Melalui analisis komparatif ini
penelitian dapat memadukan antara teori satu dengan teori yang lain, atau mereduksi bila
dipandang terlalu luas.
f. Sintesis atau Kesimpulan
Melalui analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang
relevan dengan semua variabel yang diteliti, selanjutnya peneliti dapat melakukan
sintesis atau kesimpilan sementara.
7. Perumusan Hipotesis
Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti
mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap
penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang bersifat ekploratif dan deskriptif sering
tidak perlu merumuskan hipotesis.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalilmat pertanyaan. Dikatakan
sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis
juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum
jawaban yang empirik.
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat
ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis, tersebut akan diuji oleh peneliti dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif.
Berikut adalah karakteristisk hipotesis yang baik :
a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel yang mandiri perbandingan keadaan
variabel pada berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua
variabel atau lebih. Pada umumnya hipotesis deskriptif tidak dirumuskan.
b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas sehingga tidak menimbukan berbagai penafsiran
c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah.
KESIMPULAN
Sebuah kajian pustaka merupakan sebuah uraian atau deskripsi tentang literature yang
relevan dengan bidang atau topic tertentu sebagai mana ditemukan dalam buku-buku ilmiah dan
artikel jurnal. Peranan kajian pustaka dalam bidang penelitain sangat penting dalam
mempertimbagkan cakupan penelitian yang sedang dikerjakan.
Hipotesis adalah suatu keadaan atau persitiwa yang diharapkan dan dilandasi oleh
generalisasi dan biasanya menyangkut hubungan diantara variable-variabel penelitian. Dengan
adanya hipotesis dalam penelitian merupakan landasan kuat yang menunjukkan bahwa peneliti
telah memiliki cukup pengetahuan dan memberikan arah pada pengumpulan dan penfasiran data.
Jawaban sementara atas rumusan masalah penelitian dapat digali dari kajian pustaka.
Peneliti menggali teor-teori, konsep yang relevan terkait dengan masalah yang akan dipecahkan
melalui kajian pustaka. Jawaban sementara atas perumusan masalah juga digali dari hasil-hasil
penelitian terdahulu. Jawaban dengan hipotesis.
DAFTAR PUSTAKA