1
yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian setiap hari adalah keluarga
prokreasi (family of procreation) yaitu, pasangan dan anak-anak.
Peran dan Status. Peran (role) terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat
dilakukan seseorang. Setiap peran menyandang status.
3. Faktor Pribadi
Usia dan Tahap Siklus Hidup. Selera kita dalam makanan, pakaian, perabot,
dan rekreasi sering berhubungan dengan usia kita. Konsumsi juga dibentuk oleh
siklus hidup keluarga dan jumlah, usia, serta jenis kelamin orang dalam rumah
tangga pada satu waktu tertentu. Selain itu, tahap siklus hidup psikologis bisa
menjadi msalah. Orang dewasa mengalami “perjalanan” atau “transformasi’
tertentu sepanjang hidupnya. Pemasar juga harus memperhitungkan kejadian
atau transisi hidup yang pentinng—pernikahan, kelahiran, sakit, pindah tempat,
perceraian, perubahan karir, menjadi janda—akan memunculkan kebutuhan
baru.
Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi. Pekejaan juga mempengaruhi pola
konsumsi. Pemasar berusaha mengidentifikasikan kelompok pekerjaan yang
memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa mereka dan bahkan
menghantarkan produk khusus untuk kelompok pekerjaan tertentu. Pilihan
produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi: penghasilan yang dapat
dibelanjakan, tabungan dan aset, utang, kekuatan pinjaman, dan sikap terhadap
pengeluaran dan tabungan.
Kepribadian dan Konsep Diri. Kepribadian adalah sekumpulan sifat
psikologis manusia yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan tahan
lama terhadap rangsangan lingkungan. Merek juga mempunyai kepribadian, dan
konsumen mungkin memilih merek yang kepribadiannya sesuai dengan mereka.
Kepribadian merek adalah bauran tertentu dari sifat manusia yang dapat kita
kaitkan pada merek tertentu. Konsumen sering memilih dan menggunakan
merek mempunyai kepribadian merek yang konsisten dengan konsep diri
mereka sendiri, meskipun penyesuaian itu mungkin berdasarkan konsep diri
ideal konsumen atau bahkan berdasarkan konsep diri orang lain.
Gaya Hidup dan Nilai. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang
tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat. Pemasar meneliti hubungan
antara produk mereka dan kelompok gaya hidup. Keputusan konsumen juga
dipengaruhi oleh nilai inti, yaitu sistem kepercayaan yang mendasari sikap dan
perilaku. Pemasar yang membidik konsumen berdasarkan nilai-nilai percaya
2
bahwa bila produk sesuai demgan keribadian dalam diri konsumen, produk itu
dapat mempengaruhi kepribadian luar—perilaku pembelian konsumen.
B. Proses Psikologis Kunci
Empat proses psikologis kunci—motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori—
mempengaruhi respons konsumen secara fundamental.
1. Motivasi
Teori Freud. Yaitu kekuatan psikologis yang membentuk perilaku seseorang
sebagian besar adalah ketidaksadaran. Ketika seseorang mengamati merek
tertentu, ia tidak hanya bereaksi terhadap kemampuan yang dinyatakan produk
tersebut, tetapi juga terhadap tanda lain yang kurang disadari seperti bentuk,
ukuran, berat, bahan, warna, dan nama merek.
Teori Maslow. Yaitu bahwa kebutuhan manusia diatur dalam hierarki dari yang
paling menekan sampai yang paling tidak menekan—kebutuhan psikologis,
kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan
kebutuhan aktualisasi diri. Orang-orang berusaha memuaskan kebutuhan
terpentingnya lebih dahulu. Ketika seseorang berhasil memuaskan sebuah
kebutuhan penting, maka ia akan berusaha memuaskan kebutuhan penting
berikutnya.
Teori Herzberg. Mengembangkan teori dua faktor yang membedakan
ketidakpuasan dari kepuasan.
2. Persepsi
Persepsi adalah proses di mana kita memilih, dan menerjemahkan masukan
informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti.
3 proses pemahaman:
Atensi Selektif. Adalah pemrosesan kapasitas terhadap beberapa rangsangan.
Atensi selektif berarti bahwa pemasar harus bekerja keras untuk akan
diperhatikan orang.
Distorsi Selektif. Adalah kecenderungan untuk menerjemahkan informasi
dengan cara yang sesuai dengan konsep awal.
Retensi Selektif. Yaitu, sebagian besar dari kita tidak mengingat kebanyakan
informasi yang dipaparkan kepada kita, tetapi kita mempertahankan
informasi yang mendukung sikap dan keyakinan kita.
3. Pembelajaran
Pembelajaran mendorong perubahan dalam perilaku kita yang timbul dari
pengalaman. Dorongan adalah rangsangan internal kuat yang mendorong
3
tindakan. Pertanda adalah rangsangan minor yang menentukan kapan, di mana,
dan bagaimana seseorang merespons. Diskriminasi berarti kita telah belajar
menyadari perbedaan dalam sekumpulan rangsangan yang sama dan dapat
menyesuaikan respons kita menurut perbedaan itu. Bias hedonis mengatakan
orang mempunyai kecenderungan umum untuk mengaitkan keberhasilan pada diri
mereka dan kegagalan pada penyebab eksternal.
4. Memori
Memori adalah semua informasi dan pengalaman yang kita hadapi ketika kita
menjalani hidup dapat berakhir di memori jangka panjang kita.
C. Proses Keputusan Pembelian
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau
kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal.
2. Pencarian Informasi
Sumber Informasi
- Pribadi : keluarga, teman, tetangga, rekan.
- Komersial : iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan.
- Publik : media massa, organisasi pemeringkat konsumen.
- Eksperimental : penanganan, pemerikasaan, penggunaan produk.
Dinamika Pencarian
Melalui pengumpulan informasi, konsumen mempelajari merek pesaing dan
fitur mereka.
3. Evaluasi Alternatif
Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kbutuhan. Kedua, konsumen
mncari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat masing-
masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk
mengahntarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini.
- Keyakinan dan Sikap
Melalui pengalaman dan pembelajaran, masyarakat mendapatkan keyakinan
dan sikap. Selanjutnya, keyakinan dan sikap mempengaruhi perilaku
pembelian.
- Model Ekspektansi Nilai
Pembentukan sikap menduga bahwa konsumen mengevaluasi produk dan
jasa dengan menggabungkan keyakinan merek mereka—positif dan
negatif—berdasarkan arti pentingnya.
4. Keputusan Pembelian
4
Konsumen membentuk preferensi antarmerek dalam kumpulan pilihan, juga
membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai. Keputusan
konsumen untuk memodifikasi, menunda, atau menghindari keputusan pembelian
sangat dipengaruhi oleh risiko anggapan. Banyak jenis risiko dalam membeli dan
mengkonsumsi sebuah produk :
- Risiko fungsional—Produk tidak bekerja sesuai harapan.
- Risiko fisik—Produk mengancam kesejahteran atau kesehatan fisik pengguna
atau org lain.
- Risiko keuangan—Prosuk tidak layak untuk harga yg dibayarkan.
- Risiko sosial—produk menimbulkan rasa malu dari org lain,
- Risiko psikologis—Produk mempengaruhi kesehatan jiwa pengguna.
- Risiko waktu—Kegagalan produk mengahsilkan biaya peluang untuk
menemukan produk memuaskan lainnya.
5. Perilaku Pascapembelian
- Kepuasan Pascapembelian
Semakin besar kesenjangan antara harapan dan kinerja, semakin besar
ketidakpuasan yang terjadi.
- Tindakan Pascapembelian
Jika konsumen puas, ia mungkin ingin membeli produk tiu kembali. Juga
cenderung mengatakan hal-hal baik ttg merek kpd org lain. Konsumen yg
kecewa mungkin mengabaikan atau mengembalikan produk.
- Penggunaan dan Penyingkiran Pascapembelian
Pendorong kunci frekuensi penjualan adalah tingkat konsumsi produk,
semakin cepat pembeli mengkonsumsi produk, semakin cepat pula mereka
kembali ke pasar untuk membelinya kembali.
A. Merek
Merek adalah sebuah nama, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari beberapa elemen
ini, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari satu atau sekumpulan
penjual untuk mendiferensiasikan mereka dari pesaingnya.
- Peran Merek
Merek melaknasanakn fungsi yang berharga bagi perusahaan. Merek
menyederhanakan penanganan atau penelusuran produk. Merek membantu mengatur
catatan persediaan dan catatan akuntansi. Merek menawarkan perlindungan hukum
kpd perusahaan untuk fitur-fitur atau aspek unik produk. Merek menandakan tingkat
5
kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas dapat dengan mudah memilih produk
kembali.
7
informasi dasar yg konsisten ttg bagaimana kinerja merek dan program pemasaran
mereka pada aspek-aspek kunci. Studi penelusuran merupakan alat untuk memahami di
mana, berapa banyak, dan dengan cara apa nilai merek diciptakan, untuk memfasilitasi
pengambilan keputusan harian.
Pemasar harus membedakan ekuitas merek dengan penilaian merek (brand valuation),
yaitu pekerjaan memperkirakan nilai keuangan total dari merek.
Portofolio Merek
Portofolio Merek adalah kumpulan semua merek dan lini merek yg ditawarkan
perusahaan tertentu untuk dijual dalam satu kategori atau segmen pasar tertentu.
9
a. Titik paritas kategori adalah asosiasi-asosiasi yg dipandang estensial oleh
konsumen untuk suatu penawaran yg sah dalam kategori produk/jasa tertentu.
b. Titik paritas kompetitif adalah asosiasi yg dirancang untuk menegasikan titik
perbedaan pesaing.
B. Strategi Diferensiasi
- Differensiasi personel. Perusahaan bisa mempekerjakan karyawan yg lebih terlatih.
- Differensiasi saluran. Perusahaan dapar merancang cakupan, keahlian, dan kinerja
saluran distribusi mereka secara lebih efektif dan efisien.
- Differensiasi citra (image). Perusahaan dapat mengukir citra yg kuat dan menarik.
C. Siklus Hidup Produk
- Pengenalan. Periode pertumbuhan penjualan lambat ketika produk diperkenalkan di
pasar. Tidak ada laba karena pengeluaran besar untuk promosi.
- Perumbuhan. Periode penerimaan pasar yg cepat dan peningkatan laba yg
substansial.
- Kedewasaan. Penurunan pertumbuhan penjualan karena produk telah diterima oleh
sebagian besar pembeli potensial. Laba stabil atau turun karena persaingan
meningkat.
- Penurunan. Penjualan memperlihatkan penurunan dan laba terkikis.
11
Mutu Kinerja. Adalah level berlakunya karakteristik dasar produk.
Mutu Kesesuaian (conformance quality). Adalah tingkat kesesuaian dan
pemenuhan semua unit yg diproduksi terhadap spesifikasi sasaran yg dijanjikan.
Daya Tahan (durability). Yaitu ukuran usia yg diharapkan atas beroperasinya
produk dalam kondisi normal dan/atau berat, merupakan atribut yg berharga
untuk produk-produk tertentu.
Keandalan (reability). Adalah ukuran probabilitas bahwa produk tertentu akan
rusak atau gagal dalam periode waktu tertentu.
Mudah diperbaiki. Yaitu ukuran kemudahan untuk memperbaiki produk ketika
produk itu rusaj atau gagal.
Gaya (style). Menggambarkan penampilan dan perasaan yg ditimbulkan oleh
produk itu bagi pembeli.
- Differensiasi Jasa
Kemudahan pemesanan (ordering ease). Mengacu pada seberapa mudah
pelanggan dapat melakukan pemesanan ke perisahaan.
Pengiriman (delivery). Mengacu pada seberapa baik produk atau jasa
diserahkan kepada pelanggan.
Pemasangan (installation). Mengacu pada pekerjaan yg dilakukan untuk
membuat produk tertentu beroperasi di lokasi yg direncanakan.
Pelatihan pelanggan. Mengacu pada pelatihan para pegawai pelanggan untuk
menggunakan peralatan dari penjual secara tepat dan efisien.
Konsultasi pelangga. Mengacu pada pelayanan data, sistem informasi, dan saran
yg diberikan penjual kpd pembeli.
C. Hubungan Produk dan Merek
- Hierarki Produk
Ada 6 tingkat :
Keluarga kebutuhan : kebutuhan inti yg mendasari keberadaan suatu kelompok
produk. Contoh : keamanan.
Keluarga produk : semua kelas produk yg dpt memenuhi kebutuhan inti dgn
lumayan efektif. Contoh : tabungan dan penghasilan.
Kelas produk : sekelompok produk dalam keluarga yg diakui memiliki ikatan
fungsional tertentu. Contoh : instrumen keuangan.
Lini produk : sekelompok produk dalam kelas produk yg saling terkait erat
karena produk tsb melakukan fungsu yg sama, dijual kpd kelompok pelanggan
yg sama, dan dipasarkan melalui saluran yg sama, atau masuk ke dalam rentang
harga tertentu.
12
Jenis produk : sekelompok brg dlm lini produk yg sama-sama memiliki salah
satu dari bebrapa kemungkinan bentuk produk tsb. Contoh : asuransi berjangka.
Barang : unit tersendiri dlm suatu merek atau lini produk yg dpt dibedakan
ukuran, harga, penampilan, atau suatu ciri lain, contohnya asuransi jiwa
berjangka Prudential yg dpt diperpanjang.
- Bauran dan Sistem Produk
Sistem Produk adalah sekelompok barang berbeda, tetapi saling berhubungan yg
berfungsi dgn cara yg saling melengkapi. Bauran Produk adalah kumpulan seluruh
produk dan brang yg ditawarkan penjual tertentu kpd pembeli.
A. Eceran
- Jenis-Jenis Pengecer
- Toko barang khusus (specialty store): lini produk yg sempit.
- Toko serba ada (department store): beberapa lini produk.
- Pasar swalayan (supermarket): usaha yg relatif besar, berbiaya rendah, bermarjin
rndah, bervolume tinggi, yg dirancang untuk melayani semua kebutuhan untuk
makanan, mencuci, dan produk-produk keluarga.
- Convenience store : toko reltif kecil dan terletak dekat daerah pemukiman, dibuka
berjam-jam, dan menjual lini terbatas produk-produk sehari-hari dgn tingkat
perputaran yg tinggi dan harga yg sedikit lebih tinggi.
13
- Toko diskon : barang dagangan yg dijual dengan harga yg lebih murah, marjin
rendah, dan volume tinggi.
- Pengecer potongan harga : brg dagangan ygdibeli di bawah harga pedagang besar
biasa dan dijual di bawah hraga eceran.
- Toko besar (superstore): ruang penjualan besar yg ditujukan untuk memenuhi
seluruh kebutuhan konsumen untuk jenis produk rumah tangga yg dibeli rutin.
- Ruang pameran katalog : pilihan yg sangat banyak akan barang-barang berharga
tinggi.
4 tingkat layanan:
Bauran layanan (service mix) merupakan alat kunci untuk mendiferensiasi suatu
toko dari yg lain. Bauran layanan (service mix) untuk ditawarkan kpd pelanggan :
Atmosfer adalah unsur lain dalam gudang persenjataan toko. Setiap toko memiliki
tata letak fisik yg mempersulit atau memudahkan pembeli berjalan ke san ke mari.
Setiap toko mempunyai “penampilan”. Toko tersebut harus memiliki atmosfer
terencana yg sesuai dengan pasar sasarannya dan memikat konsumen untuk
membeli.
Keputusan Harga
Harga adalah faktor pemosisian utama dan harus diputuskan dalam kaitannya
dengan pasar sasaran, bauran keberagaman produk dan layanan, dan pesaingnya.
Semua pengecer ingin mencapai volume yg tniggi dan marjin kotor yg tinggi.
Keputusan Komunikasi
Keputusan Pemasaran
Pasar Sasaran
Memilih kelompok pelanggan sasaaran berdasarkan ukuran (hanya pengecer besar),
jenis pelanggan (hanya toko makanan nyaman), kebutuhan layanan (pelanggan yg
membutuhkan kredit), atau kriteria lainnya.
Keputusan Harga
Pedagang besar biasanya menaikkan harga pokok barang sebesar persentase
konvensional, katakanlah 20 persen, untuk menutupi pengeluaran-pengeluarannya.
Keputusan Promosi
Pedagang besar terutama mengandalkan tenaga penjualannya untuk mencapai
tujuan-tujuan promosinya.
16
Keputusan Tempat
Pada masa lalu, pedagang besar biasanya terletak di daerah-daerah yg biaya sewanya
rendah, pajak murah, dan hanya mengeluarkan sdikit uang untuk lingkungan fisik
dan kantornya. Namun sekarang, pedagang besar yg maju telah memperbaiki
prosedur dan biaya penanganan bahan dgn mengembangkan gudang yang
diotomatisasi dan meniingkatkan kemampuan pasokannya melalui sistem informasi
yg maju.
C. Logistik Pasar
Logistik pasar mencakup perencanaan infrastuktur guna memenuhi permintaan,
kemudian mengimplementasikan dan mengontrol aliran fisik bahan dan barang-barang
jadi dari titik asalnya ke titik penggunaan, untuk memenuhi tuntutan pelanggan atas laba.
4 langkah perencanaan logistik pasar :
- Memutuskan masalah nilai perusahaan tsb kpd pelanggan-pelanggannya.
- Memutuskan rancangan saluran terbaik dan strategi jaringan untuk menjangkau
pelanggan.
- Mengembangkan keunggulan operasi dalam memperkirakan penjualan, manajemen
pergudangan, manajemen transportasi, dan manajemen bahan.
- Mengimplementasikan jalan keluar dengan sistem informasi, peralatan, kebijakan
dan prosedur terbaik.
- Pemrosesan Pesanan
Sebagian perusahaan saat ini mencoba memperpendek siklus pesanan hingga
pembayaran, yaitu waktu yg terlewatkan antara penerimaan pesanan, pengiriman,
dan pembayaran.
17
- Persediaan
Tingkat persediaan melambangkan biaya besar. Wiraniaga tentu akan
menginginkan perusahaannya menyimpan cukup banyak persediaan untuk
memenuhi semua pesanan pelanggan dengan segera. Biaya persediaan naik dengan
sangat tajam apabila tingkat layanan pelanggan mendekati 100 persen.
19
Pemasaran internal yg efektif harus dicocokkan dengan rasa tanggung jawab sosial yg
besar. Perusahaan perlu mengevaluasi apakah mereka benar-benar mempraktikkan
pemasaran bertanggung jawab secara etis dan sosial. Beberapa kekuatan yg mendorong
perusahaan mempraktikkan level tanggung jawab sosial korporat yg lebih tinggi adalah:
menimbulkan harapan pelanggan, mengubah harapan karyawan, legislasi dan tekanan
pemerintah, minat investor terhadap kriteria sosial, dan mengubah praktik untuk
mendapatkan pasokan bisnis.
Tanggung Jawab Sosial Korporat
- Perilaku Legal
Organisasi harus memastikan bahwa setiap karyawan mengetahui dan memerhatikan
undang-undang apa pun yg relevan.
- Perilaku Etis
Perusahaan-perusahaan harus menganut dan menyebarkan satu kode etik tertulis,
mambangun sebuah tradisi perilaku etis perusahaan, dan mendorong orang-orangnya
bertanggung jawabpenuh untuk memerhatikan pedoman etis dan legal.
- Perilaku yang Bertanggung Jawab Sosial
Para pemasar individu harus mempraktikkan sebuah kesadaran sosial dalam
perjanjian khusus dgn pelanggan dan pihak-pihak yg berkepentingan. Lama
kelamaan, semakin banyak orang mengatakan bahwa mereka menginginkan
informasi ttg rekor sebuah perusahaan dalam bidang tanggung jawab sosial dan
lingkungan untuk membantu memutuskan ke perusahaan mana mereka bekerja.
Pemasaran yang Berkaitan dengan Maksud
Yaitu pemasaran yg menghubungkan sumbangan perusahaan pada maksud yg ditetapkan
bagi keterlibatan pelanggan langsung atau tidak langsung dalam trans-tindakan yg
memproduksi pendapatan pada perusahaan.
- Manfaat dan Biaya Pemasaran dengan Maskud Sosial
Manfaat : meningkatkan kesejahteraan sosial, meningkatkan penentuan posisi merek
yg terbedakan, membangun ikatan konsumen yg kuat, meninggikan citra publik
perusahaan dengan pejabat pemerintah dan pengambil keputusan lain, menciptakan
penampungan maksud baik, mendorong semangat internal dan menggembleng
karyawan, serta mendorong penjualan.
- Memilih Maksud Sosial
Beberapa ahli yakin bahwa dampak positif dari pemasaran berhubungan dengan
maksud sosial pada merek bisa diperkecil oleh keterlibatan sporadis dengan banyak
maksud. Banyak perusahaan memilih berfokus pada satu atau beberapa maksud
utama untuk menyederhanakan pelaksanaan dan memaksimalkan dampak.
20
- Menetapkan Merek untuk Program Pemasaran Maksud Sosial
a. Menetapkan merek sendiri : ciptakan program maksud sosial sendiri.
Perusahaan mengambil dari satu maksud dan mengembangkan keseluruhan
organisasi baru untuk menyerahkan manfaat yg diasosiasikan dengan maksud.
b. Menetapkan merek bersama : tautkan dengan program maksud sosial yg sudah
ada. Perusahaan bermitra dgn maksud sosail yg sudah ada. Umumnya,
identifikasi atas afikiasi merek dengan maksud sosial hanya berada dalam
bentuk penunjukannya sbg sponsor atau suporter—bagaimanapun juga
keterlibatan aktual tidak dapat diberi merek sbg program.
c. Penetapan merek patungan : tautkan dengan program maksud sosial yg ada.
Dalam pendekatan hibrida ini, perusahaan bermira dengan satu maksud sosial
yg ada namun secara eksplisit menetapkan merek program yg bertautan dengan
maksud sosial.
Pemasaran Sosial
D. Penerapan Pemasaran
Penerapan pemasaran (marketing implementation) adalah proses yg mengubah
rencana-rencana pemasaran menjadi tugas tindakan dan memastikan bahwa tugas-tugas
tsb dilaksanakan sehingga mencapai tujuan-tujuan rencana yg telah disebutkan.
4 keahlian untuk menerapkan program pemasaran :
- Keahlian diagnosis – Apabila program-program pemasaran tdk memenuhi harapan,
apakah hal itu terjadi karna strategi yg buruk atau pnerapan yg buruk.
- Identifikasi tingkat perusahaan – Masalah-masalah penerapan dapat terjadi dalam
tiga tingkat : tingkat fungsi pemasarannya, program pemasarannya, dan kebijakan
pemasarannya.
- Keahlian implementasi – Untuk berhasil menerapkan program, pemasar
membutuhkan keterampilan-keterampilan lain: keterampilan mengalokasikan
sumber daya anggaran, mengorganisasikan untuk mengembangkan organisasi yg
efektif, dan interaksi untuk memotivasi karyawan lain menyelesaikan sesuatu.
- Keahlian evaluasi – Pemasar juga perlu memantau keterampilan menelusuri dan
tindakan-tindakan pemasaran.
E. Evaluasi dan Pengendalian
21
Tipe Pengendalian Pemasaran
Jenis Pengendalian Tanggung Jawab Utama Tujuan Pengendalian Pendekatan
Pengendalian Manajemen Puncak Untuk memeriksa - Analisis penjualan
Rencana Tahunan Manajemen Madya apakah hasil yg - Analisis pangsa pasar
direncanakan tercapai - Rasio biaya terhadap
penjualan
- Analisis keuangan
- Analisis kartu nilai
berbasis pasar
Pengendalian Pengontrol Pemasaran Untuk memeriksa di Profitabilitas
Profitabilitas mana perusahaan tsb berdasarkan :
menghasilkan laba atau - Produk
mengalami kerugian - Kawasan
- Pelanggan
- Segmen
- Saluran perdagangan
- Ukuran pemesanan
Pengendalian Manajemen Lini dan Staf Untuk mengevaluasi dan Efisiensi :
Efisiensi Pengontrol Pemasaran meningkatkan efesiensi - Tenaga penjualan
pengeluaran dan - Iklan
dampak biaya - Promosi penjualan
pemasaran - Distribusi
Pengendalian Manajemen Puncak Untuk memeriksa - Instrumen pemeringkat
Strategis Auditor Pemasaran apakah perusahaan tsb efektivitas pemasaran
mengejar peluang- - Audit pemasaran
peluang terbaiknya dari - Kajian keunggulan
segi pasar, produk, dan pemasaran
saluran - Kajian tanggung jawab
etika dan sosial
perusahaan
Pengendalian Efisiensi
- Efesiensi Tenaga Pemasaran
Jumlah kunjungan rata-rata per wiraniaga per hari.
Waktu kunjungan penjualan rata-rata per kontrak.
Pendapatan rata-rata per kunjungan penjualan.
Biaya rata-rata per kuinjungan penjualan.
Biaya jamuan per knjuangan penjualan.
Persentase pesanan per 100 kunjugan penjualan.
Jumlah pelanggan baru per periode.
Jumlah pelanggan yg hilang per periode.
Biaya tenaga penjualan sbg persentase penjualan total.
- Efesiensi Iklan
Biaya iklan per seribu pembeli sasaran yg dijangkau sarana media.
Persentase pendengar yg memerhatkan, melihat, ata menghubungkan dan
membaca sebagian besar iklan cetak.
Pendapat konsumen ttg isi dan efektivitas iklan tsb.
22
Sebelum dan sesudah pengukuran sikap thd produk tsb.
Jumlah pertanyaan yg dirangsang iklan tsb.
Biaya per pertanyaan.
- Efesiensi Promosi Penjualan
Persentase penjualan yg diperoleh berdasarkan kesepakatan.
Biaya pajangan per dolar penjualan.
Persentase kupon yg ditukarkan.
Jumlah pertanyaan yg dihasilkan suatu peragaan.
- Efesiensi Distribusi
Biaya logistik sbg persentase penjualan.
Persentase pesanan yg diisi dgn tepat.
Persentase pengiriman tepat waktu.
Jumlah kesalahan penagihan
23