Anda di halaman 1dari 12

PENGAMALAN PANCASILA

dalam

PRAKTIK KEPERAWATAN

OLEH :

1. IDA AYU DWINA YANTI (18E10013 )


2. NI KADEK TUSTA MAHENI ( 18E10021 )
3. NI MADE PUTU YUDIANTARI ( 18E10025 )

D-III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa ,yang telah melimpahkan
rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
Pengamalan Pancasila dalam Praktik Keperawatan ini .

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Pengamalan Pancasila dalam Praktik
Keperawatan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Denpasar , Nopember 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pancasila adalah sebuah ideologi bangsa Indonesia dalam konteks kehidupan


berbangsa dan bernegara yang mana seluruh masyarakat berpedoman kepada
pancasila itu sendiri kewajiban seluruh rakyat indonesia tak terkecuali para pemuda
sebagai generasi . Dalam makna pancasila di sebutkan bahwa seluruh komponen
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mesti mengamalkan amanat dari nilai
yang terkandung dalam pancasila itu sendiri. Pengamalan nilai pancasila adalah
penerus bangsa yang menjadi tumpuan utama nasib bangsa di masa yang akan
datang. Artinya pengamalan nilai-nilai pancasila dikalangan generasi muda harus
lebih mendalam sesuai dengan harapan bangsa kepada para generasi muda itu
sendiri.

Saat ini telah banyak sekali terjadi perubahan - perubahan yang cukup pesat
dan luas di seluruh dunia sebagai akibat adanya kemajuan daya nalar/pikir manusia.
Perubahan Sosial dan Budaya akan menghasilkan perubahan tata nilai, tetapi karena
tata nilai baru belum melembaga sementara tata nilai lama mulai ditinggalkan, maka
dapat menimbulkan berbagai gejolak, ketidakpastian, rasa cemas dan kegelisahan.

Bangsa Indonesia harus makin memantapkan kesetiaannya kepada Pancasila,


dengan cara menghayati mengamalkannya dalam segala bidang kehidupan Ekonomi,
Sosial Budaya. Kehidupan manusia tanpa mengenal Ketuhanan Yang Maha Esa pada
sila yang pertama dapat mengakibatkan mereka kehilangan nilai-nilai etik, moral dan
spiritual. Tanpa Kemanusiaan yang adil dan beradab, kemajuan bidang ekonomi,
ilmu pengetahuan dan teknologi justru akan memeros okkan nilai-nilai kemanusiaan
ke dalam tempat yang rendah.
Tanpa nilai Persatuan dan Kesatuan, bangsa Indonesia akan mengalami
perpecahan dari dalam, misalnya permusuhan antar suku bangsa, antar agama atau
ras. Tanpa nilai - nilai Kedaulatan rakyat, dapat disaksikan tumbuhnya kekuatan
kekuatan pemerintahan yang sewenang-wenang yang akhirnya terjadi pertentangan
antara pemerintah dan rakyat. Tanpa nilai-nilai Keadilan sosial, dapat disaksikan
kesenjangan sosial dalam masyarakat,akan terjadi kecemburuan sosial antara si kaya
dan si miskin. Lebih lanjut hal ini dapat menimbulkan keresahan dan perpecahan
yang selanjutnya dapat membahayakan kelestarian hidup bangsa dan negara.
Oleh sebab itu, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila mutlak
harus dihayati dan diamalkan oleh masyarakat Indonesia, agar kita dapat terhindar
dari akibat-akibat buruk yang dibawa oleh zaman tersebut.
Rumusan Masalah
1) Apa saja penerapan Pancasila dalam dunia keperawatan?

Tujuan
1) Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami penerapan Pancasila dalam
dunia keperawatan.
BAB II

PEMBAHASAN

Pengamalan Pancasila dalam Praktik Keperawatan

1.Ketuhanan Yang Maha Esa


Sebagai seorang perawat tentu harus menjungjung tinggi kebebasan
beragama bagi klien. Pengamalan pancasila sila pertama tentu wajib dilakukan oleh
seorang perawat. Hal itu dikarenakan Negara Kesatuan Republik Indonesia
mengakui adanya lima kepercayaan atau agama. Maka sudah tentu sebagai seorang
perawat harus bisa menghargai dan menghormati pasien atau klien yang berbeda
kepercayaan.
Selain itu, seorang perawat yang baik juga harus bisa menagamlkan nilai-
nilai keagamaan dalam menjalankan profesi keperawatannya seperti dalam tata
kelakuan yang sesui norma agama.Pengamalan dari sila pertama :

1. Mendoakan agar pasien sembuh walapun keyakinannya berbeda.

2. Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pasien dan perawat.

3.Dalam memberikan perawatan, perawat harus sabar, murah hati, dan bersedia
dalam memberikan pertolongan kepada pasien dalam keadaan apapun.

4. Perawat yang jujur dan tekun dalam tugas.

5.Memeberikan pertolongan sukarela tanpa meminta ataupun mengharapkan imbalan


apapun.

6. Tidak memaksakan suatu kehendak pasien atau kepercayaannya kepada orang


lain.

7. Memberi fasilitas bagi pasien dan keluarga agar nyaman dan aman.
8.Melaksanakan ibadah sesuai kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.

2.Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Sila kedua berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”. Sila kedua ini
mengandung arti bagi profesi keperawatan yaitu seorang perawat harus bersikap adil
terhadap klien. Memiliki rasa cinta dalam hartiaan sayang terhadap klien, serta tidak
membeda-bedakan klien dalam melakukan perawatan. Dengan keanekaragaman
budaya serta suku bangsa, seorang perawat dalam menjalankan tugasnya tentu akan
menghadapi klien yang berbeda-beda. Sangat jelas bahwa seorang perawat harus adil
dan menangani klien dengan penuh tanggung jawab serta tidak dengan semena-
mena.Pengamalan sila kedua :

1.Memberikan pelayanan yang adil tanpa membeda-bedakan suku, keturunan,


agama, kepercayaan, jenis kelamin, sesuai dengan penyakit yang diderita pasien.
2.Memberikan informasi dengan baik, jujur dan bersikap empati turut merasakan apa
yang dialami oleh pasien.
3. Merawat pasien dengan penuh perasaan cinta dan kasih serta sikap bertanggung
jawab kepada pasien tersebut.
4. Memperlakukan pasien sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.
5. Menerima perasaan positif dan negatif pasien dengan memberikan waktu untuk
mendengarkan
semua keluhan dan perasaan pasien.

3.Persatuan Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari berbagai ras, suku bangsa,
budaya dan lain-lain. Dengan keanekaragaman tersebut menimbulkan masyarakat
yang berbeda-beda, dalam profesi perawat justru akan berbaur dengan tenaga
kesehatan yang lainnya. Hal ini akan menimbulkan berbagai pandangan antara
tenaga kesehatan yang satu dengan tenaga kesehatan yang lainnya. Seorang perawat
akan dihadapkan dengan berbagai profesi yang akan menunjang profesinya untuk
kesembuhan bagi klien. Maka, implementasi dari sila ketiga jelas harus dilakukan
oleh seorang perawat. Hal ini dimaksudkan agar klien dapat merasakan kenyamanan
dan cepat dalam memperoleh kesehatan. Seorang perawat tidak boleh mementingkan
diri pribadi, kelompok ataupun ras. Seorang perawat yang baik harus mementingkan
kesehatan klien baik berbeda agama, ras dan suku bangsa.Pengamalan sila ketiga:

1.Berkerjasama sebagai tim dalam melaksanakan pelayanan kesehatan.


2.Menjaga keselamatan pasien daripada kepentingan pribadi.
3.Perawat harus menjalin hubungan baik sesama perawat lain, pasien dan keluarga
agar tidak terjadi permasalahan yang tidak diinginkan yang menimbulkan
perkelahian.
4.Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air, bangsa, dan bertanah air Indonesia.
5.Menjalin pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan/Perwakilan.

Dalam sila keempat memiliki arti yang lebih luas. Akan tetapi, dalam profesi
perawat akan terlihat jelas bahwa dalam pelaksanaan keperawatan terhadap klien.
Seorang perawat harus bisa dipimpin dan bekerja secara tim. Selain itu, sebelum
melaksanakan tindakan kepada klien harus terlebih dahulu melakukan musyawarah
dengan keluarga klien serta tenaga medis lainnya. Hal ini, dimaksudkan agar tercipta
proses pelayanan kesehatan yang baik bagi klien.Pengamalan sila ke empat:

1.Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
2.Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3.Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
4.Kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
5.Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur
serta dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia.

5.Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.


Sila kelima dalam profesi keperawatan memiliki arti bahwa seorang perawat
harus bersikap adil dan merata terhadap seluruh rakyat indonesia. Hal ini,
mengandung pengertian bahwa seorang perawat dalam melaksanakan tugasnya harus
bersikap sama dan tidak membeda-bedakan antara klien yang satu dan klien yang
lainnya. Seorang perawat juga harus mampu mementingkan keselamatan klien dan
juga keselamatan bagi dirinya sendiri. Seorang perawat harus mampu
menyeimbangkan antara hak dan kewajiban klien.Pengamalan sila ke lima :

1.Keseimbangan antara hak dan kewajiban,sikap adil terhadap semua pasien.


2.Berkerja keras
3.Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
4.Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan social.
5.Perawat harus konsisten serta tepat dalam bertindak.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dasar negara Republik Indonesia.
Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik
Indonesia, maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai
perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan.
Oleh karena itu, pengamalannya harus dimulai setiap warga negara Indonesia, setiap
penyelengara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengamalan
Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan baik di pusat
maupun di daerah.
Dalam menjalankan profesi sebagai perawat, memberikan pelayanan yang
terbaik untuk pasien merupakan sebuah kewajiban. Bukan semata-mata hanya karena
uang. Ketulusan melayani tanpa membeda-bedakan satu sama lain merupakan salah
satu implementasi dari sila yang terkandung dalam pancasila.

SARAN
Berdasarkan uraian di atas, kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila
merupakan falsafah negara kita Republik Indonesia, maka kita harus menjunjung
tinggi dan mengamalkan sila-sila dari pancasila tersebut dengan setulus hati dan
penuh rasa tanggung jawab
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai