Makalah Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
Makalah Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
KETIDAKPASTIAN HEISENBERG
KELOMPOK 2
1. MUHAMMAD ANDI TIDARMA (NIM 8186176004)
2. SETRIE FRIMAYRI (NIM 8186176005)
Dalam dunia fisika yang banyak berhubungan dengan partikel-partikel berukuran besar,
nilai konstanta Planck (h) dapat diabaikan karena kecil. Tetapi dalam dunia atom, h nilainya
cukup besar sehingga tidak dapat diabaikan. Salah satu prinsip dasar fisika klasik menyatakan
bahwa posisi dan momentum suatu partikel dapat ditentukan secara bersamaan secara pasti,
tetapi menurut Heisenberg posisi dan momentum tidak dapat ditentukan secara bersamaan
jika partikel memiliki sifat-sifat gelombang.
Bila elektron pada tingkat energi terendah mempunyai tingkat energi yang sama dengan
nol, maka kecepatannya juga harus nol, yang berarti momentumnya (mv) juga bernilai nol.
Maka, baik posisi maupun momentum elektron dapat diketahui. Menurut prinsip
ketidakpastian Heisenberg (1972) hal tersebut tidak benar, Heisenberg menyatakan bahwa
tidak mungkin mengukur posisi dan momentum sebuah partikel secara pasti pada waktu
bersamaan. Jika posisi partikel diketahui dengan pasti; maka momentum partikel tidak dapat
ditentukan dengan pasti, demikian pula sebaliknya.
Misalnya adalah bahwa ketika Anda melemparkan bola, terutama bola yang berat pada
benda seperti bangku, maka bola mungkin menabrak beberapa benda dalam ruangan, tetapi
walaupun demikian masih terdapat momentum yang cukup sehingga bola tersebut kembali.
Anda dapat mengatakan dimana benda lain yang tertabrak, bukan dimana benda tersebut
sekarang. Selain itu anda dapat menghitung velositas benda yang anda lempar dengan bola,
tetapi Anda tidak tahu kecepatannya sebelum anda lempar dengan bola.
Ini adalah masalah yang diungkapkan oleh Prinsip Ketidakpastian Heisenberg. Untuk
mengetahui kecepatan maka kita harus mengukurnya, dan untuk melakukan pengukuran, kita
dipaksa untuk mempengaruhinya. Hal yang sama berlaku untuk mengamati posisi obyek.
Ketidakpastian tentang posisi suatu objek dan kecepatan membuat sulit bagi fisikawan untuk
menentukan banyak hal tentang objek.
Secara matematik prinsip ketidakpastian Heisenberg dapat ditulis:
= posisi partikel
= momentum partikel
= konstanta Planck
= ketidakpastian dari ...
Bersamaan persamaan diatas, dijelaskan bahwa apabila posisi sebuah partikel dapat
diukur dengan tepat , maka ketepatan dalam mengukur momentum partikel tersebut pada
waktu yang sama tidak dapat melebihi Nilai sangat kecil, nilai ini akan menjadi
penting, bila pengukuran dilakukan terhadap partikel-partikel kecil sepertielektron misalnya.
Untuk partikel berukuran besar, nilai (ketidakpastian) dapat diabaikan.
Partikel yang bersesuaian dengan grup gelombang ini dapat diperoleh dalam selang
grup tersebut pada waktu tertentu. Tentu saja kerapatan peluang | |2 maksimum pada
tengah – tengah grup, sehingga patikel tersebut mempunyai peluang terbesar untuk
didapatkan di daerah tersebut. Namun, kita tetap mempunyai kemungkinan untuk
mendapatkan partikel pada suatu tempat jika | |2 tidak nol.
Lebih sempit grup gelombang itu, lebih teliti kedudukan partikel itu dapat ditentukan
(Gambar 2.4a).
Namun, panjang gelombang pada paket yang sempit tidak terdefinisikan dengan baik; tidak
cukup banyak gelombang untuk menetapkan dengan tepat. Ini berarti bahwa karena
, maka momentum mv bukan merupakan kuantitas yang dapat diukur secara tepat.
x
2 2
Dengan amplitudo AR
1 2
A 2Acos k1 k2
x
R
t
2 2
Tampak dari gambar 2.6 bahwa paket gelombang terlokalisasi di daerah yang sebesar x
dan lokalisasi ini yang diharapkan sebagai posisi partikel klasik.
Sebagai contoh, jika distribusi gelombang dengan vektor gelombang k, g(k), diberikan
seperti gambar.
Maka distribusi gelombang di dalam ruang koordinat f(x),
Grafiknya,
Dari uraian contoh dan gambar transformasi Fourier di atas, diperoleh hubungan
antara x dan k (atau p). Hubungan antara x dan k bergantung pada bentuk paket
gelombang dan bergantung pada k, x didefinisikan. Perkalian (x) (k) akan minimum
jika paket gelombang berbentuk fungsi Gaussian, dalam hal ini ternyata transformasi
Fouriernya juga merupakan fungsi Gaussian juga. Jika x dan k diambil deviasi standar
dari fungsi (x) dan g(k), maka harga minimum x k = ½. Karena pada umumnya paket
gelombang tidak memiliki bentuk Gaussian (bentuk lonceng), maka lebih realistis jika
hubungan antara x dan k dinyatakan sebagai berikut :
1
xk (2.7)
2
h
p
2 2 p
k
h
Oleh karena itu, suatu ketidakpastian k dalam jumlah gelombang pada gelombang de
Broglie berhubugan dengan hasil – hasil partikel dalam suatu ketidakpastian p dalam
momentum partikel menurut Persamaan
hk
p
2
Karena
xk 12 , k 1
2x
Dan
h
xp (prinsip ketidakpastian)
4
Persamaan ini menyatakan bahwa hasil kali ketidakpastian kedudukan benda x pada
suatu saat danketidakpastian komponen momentum dalam arah x yaitu p pada saat yang
sama lebih besar atausama dengan h / 4π. Kita tidak mungkin menentukan secara serentak
kedudukan dan momentum suatubenda. Jika diatur supaya x kecil yang bersesuaian
dengan paket gelombang yang sempit, maka pakan menjadi besar. Sebaliknya, p
direduksi dengan suatu cara tertentu, maka paket gelombangnyaakan melebar dan x
menjadi besar.
Ketidakpastian ini bukan ditimbulkan oleh alat yang kurang baik tetapi ditimbulkan
oleh sifat ketidakpastian alamiah dari kuantitas yang terkait. Setiap ketidakpastian
instrumental atau statistik hanya akan menambah besar hasil kali x p. Karena kita tidak
mengetahui secara tepat apa partikel itu atau bagaimana momentumnya, kita tidak dapat
menyatakan apapun dengan pasti – bagaimana kedudukan partikel itu kelak dan seberapa
cepat partikel tadi bergerak. Jadi, “ kita tidak dapat mengetahui masa depan karena kita
tidak mengetahui masa kin. ”
Kuantitas h/2π sering muncul dalam fisika modern, karena ternyata kuantitas itu
merupakan satuan dasar dari momentum sudut. Kuantitas ini sering disingkat dengan “ ħ
(baca ; h bar)” :
h
h 1,05 1034 J.s
2
Selanjutnya, dalam buku ini kita akan memakai ħ sebagai pengganti h/2π. Dinyatakan
dalam ħ, prinsip ketidakpastian menjadi :
h
xp (2.9)
2
Contoh Perhitungan
b. ∆𝑥 = 1 x 10-8cm
𝑚 = 9,11 × 10−28 𝑔
6,626 × 10−27
∆𝑣 = = 1,16 × 108 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡
2𝜋 × 9,11 × 10−28 (1 × 10−8 )
Ketidakpastian kecepatan elektron cukup besar, mendekati nilai kecepatan cahaya pada ruang
hampa. Dengan kata lain, tidak mungkin untuk menentukan posisi elektron di sekitar inti atom
secara pasti. Menunjukkan bahwa teori Bohr yang menyatakan bahwa elektron bergerak pada
orbit tertentu dan dengan kecepatan diketahui adalah tidak benar.
DAFTAR PUSTAKA
Bird, Tony. 1993. Kimia Fisik Untuk Universitas. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://www.tipsmu-tipsku.com/2011/10/prinsip-ketidakpastian-heisenberg.html