GAYA COULOMB
KELOMPOK I
PENDIDIKAN FISIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
BAHAN AJAR
Tujuan Pembelajaran:
A. MUATAN LISTRIK
Apa itu muatan listrik? Apa yang dimaksud dengan benda yang bermuatan?
Mirip dengan interaksi tarik-menarik antar massa, muatan listrik juga dapat saling
berinteraksi satu sama lain. Namun lain halnya dengan massa yang hanya berinteraksi saling
tarik menarik, muatan listrik dapat berinteraksi saling tarik menarik ataupun tolak menolak
antar muatan. Sekarang kamu mungkin berpikir, pada keadaan bagaimanakah interaksi tarik
menarik antar muatan terjadi dan pada keadaan bagaimana interaksi tolak menolak antar
muatan terjadi? Tentu kamu mungkin pernah mendengar sisir plastik yang digosokkan pada
rambut kemudian didekatkan pada sobekan-sobekan kertas kecil dapat menarik sobekan-
sobekan kertas tersebut, bagaimana itu bisa terjadi? Sebelum mengetahui jawaban
pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kamu perlu mengetahui sifat-sifat muatan listrik terlebih
dahulu. Pada dasarnya terdapat dua jenis muatan listrik yaitu positif dan negatif. Muatan
berlawanan jenis akan saling tarik menarik dan muatan sejenis akan saling tolak menolak.
Lalu bagaimana sisir plastik yang digosokkan dapat menarik sobekan-sobekan kertas kecil?
Setelah mengetahui sifat-sifat muatan listrik. Kita dapat lebih mudah memahami bagaimana
sisir tersebut menarik sobekan-sobekan kertas.
B. GAYA LISTRIK
Sebuah muatan (𝑞1) akan menimbulkan interaksi tarik-menarik atau tolak menolak pada
muatan lainnya (𝑞2) yang berada cukup dekat dengan muatan 𝑞1 (Gambar 2). Interaksi tarik-
menarik dan tolak-menolak tersebut disebut gaya listrik (𝐹).
Muatan yang berlawanan akan
menimbulkan gaya tarik-menarik dan
muatan yang sejenis akan menimbulkan
gaya tolak menolak. Lalu bagaimana
hubungan antara gaya listrik dengan
kedua muatan dan jarak antar kedua
muatan tersebut? Melalui eksperimen
gaya Coulomb, maka akan didapat
hubungan antara besar gaya Coulomb
Gambar 2. Gaya Coulomb antar dengan jarak antar muatan dan besar
muatan muatan. Hasil analisis data dari
eksperimen tersebut menunjukkan bahwa
besar gaya Coulomb sebanding dengan
perkalian kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua
muatan tersebut. Gaya listrik adalah besaran vektor sehingga secara matematis dapat
dituliskan:
𝑞𝑞0
𝐹⃑ = 𝑘 𝑟̂
𝑟2
1 𝑞𝑞0 𝑟⃑
𝐹⃑ = 2
𝑟̂ , 𝑟̂ = (1)
4𝜋ɛ 𝑟 |𝑟⃑|
Dimana:
𝐹⃑ = gaya listrik tarik-menarik atau tolak-menolak atau gaya Coulomb (N)
𝑞, 𝑞0 = muatan listrik 1 dan 2 (C)
𝑟 = jarak antara kedua muatan (m)
ɛ = permitivitas bahan atau permitivitas medium (N m2/C2)
𝑟̂ = vektor satuan yang menunjukkan arah gaya listrik
Contoh Soal
Penyelesaian:
Diketahui : 𝑞1 = 12 μC
𝑞2 = 8 μC
𝑟=2m
𝐹3 = 0 N
Ditanya : letak 𝑞3 pada sumbu 𝑥?
Jawab :
Jika 𝐹3 = 0 N maka ∑ 𝐹 = 0
𝐹13 = 𝑘 𝑞1𝑞3
(𝑟 − 𝑥)2
𝑞2𝑞3
𝐹23 = 𝑘
𝑥2
∑ 𝐹 =0
𝐹13 − 𝐹23 = 0
𝐹13 = 𝐹23
𝑘 =𝑘 2
𝑥2(𝑟 − 𝑥)2 𝑥
𝑞1 𝑞2
=
(2 − 𝑥)2 𝑥2
12 𝑥 10−6 8 𝑥 10−6
= → 𝑥 = 0,9 m
(2 − 𝑥)2 𝑥2
Jadi muatan 𝑞3 terletak 0,9 m dari 𝑞2 atau terletak 1,1 m dari 𝑞1
1. Ketika menyisir rambut yang kering dengan sisir plastik akan menimbulkan bunyi
gemerisik halus. Jika sisir itu didekatkan pada potongan kertas kecil, sisir plastik akan
dapat menarik potongan kertas tersebut.
2. Tatkala memasukkan tangan ke dalam plastik yang sedang terlipat maka tangan terasa
disentuh duri. Bulu tangan terasa ditarik oleh plastik.
3. Dekatkan punggung tangan pada layar kaca televisi setelah memadamkan televisi.
Punggung tangan terasa bagai disetrum oleh layar kaca televisi tersebut.
4. Pakaian dari bahan tetoron yang telah disetrika akan menimbulkan bunyi gemeretak. Jika
didekatkan punggung tangan akan menyebabkan bulu tangan terasa ditarik oleh pakaian
tersebut.
5. Saat membakar ranting kayu yang kering kadang-kadang terdengar letupan-letupan kecil.
Ranting yang terbakar kadang-kadang terlempar kesana kemari setelah terdengar bunyi
letupan.
6. Sewaktu membakar ujung rokok kretek dengan korek api sering terjadi letupan dari
ujung rokok yang terbakar dan sering abunya terlempar. Kadang-kadang abu yang
mengandung api tersebut mengenai pakaian atau tangan si perokok.
7. Peristiwa terjadi petir akibat pergerakan muatan listrik di udara sehingga terjadi loncatan
bunga api litrik.
8. Penangkal petir bekerja berdasar pengaliran muatan listrik menuju bumi.