Anda di halaman 1dari 6

JENIS AKUN-AKUN LAIN DALAM SIKLUS PEMBELIAN DAN PEMBAYARAN

Tabel 16-1 d bawah ini meringkas banyak jenis akun yang berkaitan dengan transaksi
dalam siklus pembelian dan pembayaran. Jenis aset, beban, dan liabilitas, bisa berbeda-beda
antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya, terutama perusahaan yang bergerak
dalam bidang-bidang usaha selain perusahaan dagang pengecer dan perusahaan dagang partai
besar, dan manufaktur.

Tabel 16-1 Akun-akun dalam siklus pembelian dan pembayaran


Aset Beban Liabilitas
Kas Harga pokok penjualan Utang usaha
Persediaan Beban sewa Utang sewa
Perlengkapan (Supplies) Pajak kekayaan Utang pajak kekayaan
Property, mesin dan Pajak penghasilan Utang beban lain-lain
peralatan
Hak paten, merk dagang, Beban asuransi Utang pajak penghasilan
copyright
Sewa dibayar di muka Beban penasehat hukum dan
audit
Pajak dibayar di muka Beban pensiun
Asuransi dibayar di muka Beban listrik, air, dan gas

Metodologi berkaitan dengan audit atas akun-akun ini serupa dengan audit untuk akun-
akun lain yang telah dibahas pada bab-bab yang lalu. Metodologi tersebut serupa dengan
yang dilukiskan dalam Gambar15-3 untuk utang usaha, kecuali nama akun yang akan diaudit.
Pada bab yang lalu telah diuraikan tipikal pengujian pengendalian dan pengujian
substantif golongan transaksi untuk transaksi-transaksi dalam siklus pembelian dan
pembayaran, beserta prosedur analitis yang lazim dilakukan, serta pengujian rinci saldo untuk
utang usaha. Dalam bab ini akan dibahas persoalan-persoalan audit yang berkaitan hanya
untuk beberapa akun terpilih, yaitu audit atas:
1. Properti, mesin, dan peralatan
2. Beban dibayar di muka
3. Utang Iain-lain
4. Akun-akun pendapatan dan beban
PENGAUDITAN ATAS PROPERTI MESIN DAN PERALATAN
Properti, mesin, dan peralatan adalah akun-akun yang tergolong sebagai aset tetap, yaitu
aset yang diharapkan akan bisa digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun,
digunakan dalam operasi perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam
kegiatan normal perusahaan. Tujuan untuk menggunakan aset sebagai bagian dari operasi
bisnis klien dan taksiran umur penggunaan labih dari satu tahun adalah karakteristik utama
yang membedakannya dari aset-aset seperti persediaan, beban dibayar di muka, dan investasi.
Pembelian propeti, mesin, dan peralatan terjadi melalui siklus pembelian dan pembayaran.
Karena pengauditan atas akun-akun property, mesin, dan peralatan serupa satu sama lain,
digunakan satu contoh yaitu akun peralatan, untuk melukiskan pendekatan untuk mengaudit
ketiga tipe aset tetap tersebut. Apabila ada perbedaan yang signifikan dalam pemeriksaan tipe
akun lainnya akan segera ditunjukkan.

AKUN-AKUN TERKAIT DENGAN AKUN PERALATAN


Akun-akun yang biasanya digunakan dan berkaitan erat dengan peralatan dilukiskan
pada Gambar 16-1. Perhatikan bahwa pendebetan atas peralatan timbul dari siklus pembelian
dan pembayaran. Karena sumber pendebetan dalam akun aset adalah jurnal pembelian, sistem
akuntansi biasanya sudah diuji untuk mencatat penambahan yang terjadi dalam periode ini ke
akun peralatan sebagai bagian dari pengujian siklus pembelian dan pembayaran (yang telah
kita pelajari pada bab yang lalu). Namun demikian, karena penambahan peralatan relatif
jarang terjadi, sering melibatkan jumlah rupiah yang besar, dan perlu mendapat pengawasan
khusus, seperti misalnya persetujuan dari dewan komisaris, maka auditor biasanya
memutuskan untuk tidak terlalu mengandalkan pada pengujian tersebut sebagai bukti
pendukung penambahan aset tetap.
Catatan akuntansi yang utama untuk peralatan dan propert, mesin, dan peralatan lainnya
biasanya adalah master file aset tetap. Master file meliputi suatu catatan rinci untuk setiap
unit peralatan dan jenis properti lain yang dimiliki. Setiap catatan dalam file mencakup suatu
deskripsi tentang aset yang bersangkutan, tanggal pembelian, harga perolehan, depresiasi
tahun ini, dan akumulasi depresiasi untuk peralatan yang bersangkutan.

Gambar 16-1 Peralatan dan Akun-akun Terkait


Total dari semua catatan dalam master file sama dengan saldo di buku besar untuk akun
yang bersangkutan: peralatan, depresiasi, dan akumulasi depresiasi. Master file juga berisi
informasi tentang peralatan yang dibeli dan dilepaskan (dijual, ditukar, atau tidak dipakai
lagi) selama tahun yang diperiksa.
Audit atas peralatan dan aset-aset tetap lainnya, berbeda dari audit atas akun-akun yang
tergolong aset lancar, karena tiga alasan berikut:
1. Pembelian peralatan dalam suatu periode biasanya tidak begitu sering terjadi, lebih-
lebih yang berupa peralatan berat yang digunakan dalam perusahaan manufaktur.
2. Jumlah rupiah dari setiap pembelian biasanya material.
3. Peralatan biasanya dibukukan dan berada dalam catatan akuntansi selama beberapa
tahun.
Karena perbedaan-perbedaan tersebut. pengauditan peralatan ditekankan pada
pemeriksaan atas pembelian peralatan pada periode ini, bukan pada saldo dalam akun yang
dibawa dari periode sebelumnya. Selain itu, taksiran umur aset lebih dari setahun
menimbulkan akun beban depresiasi dan akumulasi depresiasi, seperti nampak pada gambar
16-1, yang diaudit sebagai bagian dari audit atas aset. Dan terakhir, peralatan mungkin dijual
atau dihentikan, dan menghasilkan ayat jurnal untuk mencatat laba atau rugi yang
memerlukan pemeriksaan oleh auditor.
Meskipun pendekatan untuk memeriksa peralatan berbeda dari pendekatan untuk
mengaudit aset lancar, berbagai akun aset lain diperiksa dengan cara yang sama. lni meliputi
akun-akun seperti: hak paten, copyright, dan semua akun properti, mesin, dan peralatan.
Dalam mengaudit akun peralatan dan akun-akun terkait, akan sangat bermanfaat apabila
dilakukan pemisahan pengujian menjadi beberapa kategori berikut:
1. Melaksanakan prosedur analitis
2. Memeriksa pembelian peralatan periode ini
3. Memeriksa pelepasan peralatan periode ini
4. Memeriksa saldo akhir dalam akun asset
5. Memeriksa beban depresiasi
6. Memeriksa saldo akhir dalam akumulasi depresiasi.

MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS


Sebagaimana dalam area-area audit lainnya, jenis prosedur analitis yang dilakukan
tergantung pada operasi klien. Tabel 16-2 melukiskan prosedur analitis yang sering digunakan
untuk peralatan. Sebagian besar prosedur analitis berkaitan dengan kemungkinan kesalahan
penyajian dalam beban depresiasi dan akumulasi depresiasi.

Tabel 16-2 Prosedur Analitis untuk Peralatan


Prosedur Analitis Kemungkinan Kesalahan Penyajian
Membandingkan beban depresiasi dibagi Kesalahan penyajian beban depresiasi dan
dengan harga perolehan kotor dengan tahun akumulasi depresiasi
lalu
Membandingkan akumulasi depresiasi dibagi Kesalahan penyajian akumulasi depresiasi
dengan harga perolehan kotor peralatan
dengan tahun lalu
Membandingkan beban bulanan atau tahunan Memperlakukan sesuatu sebagai beban yang
reparasi dan pemeliharaan, pemakaian seharusnya dikapitalisasi
perlengkapan (supplies), pemakaian peralatan
kecil (small tools), dan beban lain sejenisnya
dfengan tahun yang lalu
Membandingkan biaya manufaktur kotor Peralatan menganggur atau telah dilepas
dibagi dengan suatu pengukur produksi (disposed)tetapi tidak dihapus dari
dengan tahun yang lalu pembukuan

MEMERIKSA PEMBELIAN PERALATAN TAHUN INI


Perusahaan harus mencatat dengan benar penambahan (pembelian) yang terjadi pada
tahun ini, karena aset akan mempunyai dampak jangka panjang dalam laporan keuangan.
Kesalahan untuk mengkapitalisasi aset tetap, atau kesalahan pencatatan jumlah rupiah suatu
pembelian aset tetap akan berpengaruh atas neraca sampai kelak perusahaan melepas
(disposed) aset tersebut. Laporan laba-rugi akan terpengaruh sampai aset tersebut didepresiasi
penuh.
Mengingat betapa pentingnya pembelian yang terjadi tahun ini dalam pengauditan
peralatan. auditor menggunakan tujuh dari delapan tujuan audit saldo sebagai kerangka acuan
untuk pengujian rinci saldo, yaitu: keberadaan, kelengkapan, ketelitian, penggolongan, pisah-
batas, kecocokan saldo, dan hak dan kewajiban. Tujuan audit saldo serta pengujian audit yang
lazim dilakukan dapat dilihat pada Tabel 16-3. Keberadaan, kelengkapan, ketelitian,
penggolongan, dan hak biasanya merupakan tujuan terpenting pada audit ini.

Tabel 16-3 Tujuan Audit Saldo dan Pengujian Rinci Saldo untuk Penambahan
Peralatan
Tujuan Audit Saldo Prosedur Pengujian Rinci Komentar
Saldo
Pembelian tahun ini sebagai Jumlahkan vertical daftar Penjumlahan vertical daftar
mana tercantum dalam daftar pembelian pembelian dan penelusuran
pembelian, cocok dengan Telusur pembelian individual pembelian individual harus
jumlah yang tercantum dalam ke master file dan periksalah dibatasi, kecuali jika
master file, dan totalnya kebenaran jumlah dan pengendaliannya lemah
cocok dengan buku besar deskripsinya Semua kenaikan dalam saldo
(kecocokan saldo) Telusur totalnya kebuku buku besar untuk tahun ini
besar harus direkonsilliasi dengan
daftar pembelian
Pembelian tahun ini Periksalah faktur penjual dan
sebagaimana tercantum laporan penerimaan barang
dalam daftar pembelian Lakukan pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik aset tidak
sungguh-sungguh ada atas aset begitu lazim, kecuali jika
(keberadaan) pembeliannya lemah atau
jika jumlahnya material
Pembelian yang terjadi telah Periksalah faktur dari penjual Ini adalah tujuan terpenting
dicatat (kelengkapan) untuk akun yang berkaitan dalam pengauditan peralatan
erat seperti misalnya beban
reparasi dan pemeliharaan
untuk menemukan sesuatu
yang seharusnya dicatat
sebagai peralatan
Periksalah perjanjian sewa
guna
Pembelian tahun ini Periksalah faktur dari penjual Luas pengujian tergantung
sebagaimana tercantum pada resiko inheren dan
dalam daftar pembelian, telah efektivitas pengendalian
dicatat dengan akurat internal
(ketelitian)
Pembelian tahun ini sebagai Periksalah faktur dari penjual Tujuan ini berkaitan erat
mana tercantum dalam daftar pada berbagai akun peralatan dengan pengujian untuk
pembelian, telah digolongkan untuk menemukan sesuatu kelengkapan. Hal ini bisa
dengan benar yang seharusnya digolongkan dilakukan bersamaan dengan
(penggolongan) sebagai peralatan pabrik atau tujuan pengujian ketelitian.
peralatann kantor, bagian dari
bangunan, atau reparasi
Periksalah faktur dari penjual
untuk akun yang berkaitan
erat seperti misalnya beban
reparasi dan pemeliharaan
untuk menemukan sesuatu
yang seharusnya dicatat
sebagai peralatan
Periksalah beban sewa guna
untuk sewa dikapitalisasi
Pembelian tahun ini telah Review transaksi-transaksi Biasanya dilakukan sebagai
dicatat pada periode yang menjelang tanggal neraca bagian dari pengujian pisah
benar (pisah batas) untuk memeriksa kebenaran batas utang usaha.
periode pencatatannya
Klien memiliki hak Periksalah faktur dari penjual Biasanya kekhawatiran
pemilikan atas peralatan yang terletak pada penentuan
dibeli pada tahun ini (hak) apakah peralatan itu dibeli
atau disewa.
Periksalah kontrak pembelian
atau kontrak sewa guna.

Seperti halnya dalam area-area audit yang lain, pengujian audit sesungguhnya dan
ukuran sampel tergantung pada seberapa besar materialitas kinerja, risiko inheren, dan
penilaian risiko pengendalian. Materialitas kinerja penting untuk memeriksa penambahan
tahun ini karena transaksi-transaksi ini bisa berfluktuasi dari jumlah tidak material pada tahun
ini dan meningkat menjadi jumlah besar yang sangat signifikan pada tahun lainnya.
Titik tolak pemeriksaan atas pembelian tahun ini biasanya adalah daftar yang diperoleh
dari klien yang berisi seluruh pembelian yang dicatat dalam buku besar pembantu properti,
mesin, dan peralatan yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai