Anda di halaman 1dari 16

Buku Panduan Dosen

PANDUAN TUTORIAL & KETERAMPILAN KLINIK


BLOK 4.2
KEGAWATDARURATAN DAN MEDIKOLEGAL

MUTHIA SANI
1610311057

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI
PROFESI DOKTER PADANG 2019
Alamat : Jl.Perintis Kemerdekaan. Padang 25127
Telp.: +62 751 31746. Fax.: +62 751 32838 e-mail : dekanat@fk.unand.ac.id

Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020
Buku Panduan Dosen
BUKU PANDUAN DOSEN

BLOK 4.2 KEGAWATDARURATAN DAN MEDIKOLEGAL

Tim Penyusun

Koordinator Blok : dr. Citra Manela, Sp.F


Sekretaris Blok : dr. Fory Fortuna, SpBP-RE
Penanggung jawab Tutor : dr. Beni Indra, Sp.An
Penanggung jawab KK : dr. Hendra Herizal, Sp.B
Penanggung jawab Pleno/ Ujian : dr. Taufik Hidayat, M.Sc, Sp.F

Kontributor

Medical Education Unit


Tim Penulis Skenario FK Unand
Dr.dr. Aisyah Elliyanti, SpKN, M.Kes
Dra. Dian Pertiwi, MS

Copyright®2019 oleh Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas


Andalas

Dilarang memperbanyak, mencetak dan menerbitkan sebagian atau seluruh isi buku ini
dengan cara dan dalam bentuk apapun tanpa izin dari Program Studi Profesi Dokter FK
Unand.
Buku Panduan Dosen

Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal 31
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020
Buku Panduan Dosen

3.2 MODUL 1

SKENARIO 1 : PERJUANGAN TESI DI BAGIAN ANESTESI

Tesi, seorang dokter muda yang menjalani kepaniteraan klinik di Bagian Anestesi
sedang mengamati persiapan praanestesi yang dilakukan oleh Dokter Spesialis Anestesi
untuk operasi appendectomy pada Rino pasien laki-laki usia 20 tahun yang telah
didiagnosis Appendycitis. Pada saat ini diketahui bahwa Rino menderita asma intermittent,
yang kambuh hampir tiap bulan namun bisa reda dengan penggunaan spray salbutamol,
sehingga disimpulkan bahwa Rino masuk kriteria ASA 2. Dokter Spesialis Anestesi
kemudian memberikan obat sedasi, analgetik dan kortikosteroid untuk persiapan operasi.
Rino direncanakan menjalani pembiusan subarachnoid block yang ditambah dengan
sedasi ringan, walaupun sebenarnya bisa dengan general anesthesia atau epidural block.
Namun atas pertimbangan jenis dan lokasi operasi serta kepraktisan, subrachnoid block
menjadi pilihan.
Selain Rino, Tesi bersama Dokter Spesialis Anestesi memeriksa seorang pasien
laki- laki berusia 52 tahun yang direncanakan untuk menjalani operasi laparatomi
eksplorasi atas indikasi ileus obstruksi ex causa tumor intra abdomen. Pada waktu diterima
di IGD pasien terlihat lemah dengan tingkat kesadaran apatis, tekanan darah terukur 80/40
mmHg dengan nadi 120x per menit. Dari pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya
asidosis metabolic, gangguan elektrolit, anemia dan hipoalbumin. Pasien disimpulkan
termasuk pada kriteria ASA 3, dengan sasaran optimalisasi melalui rehidrasi dan koreksi
elektrolit serta Hb, dan persiapan darah intraoperatif, mengingat kondisi praoperatif yang
jelek dan jenis operasi besar yang rentan kehilangan darah yang banyak. Alat-alat yang
yang diperlukan untuk resusitasi jantung dan paru juga telah dipersiapkan. Untuk
perawatan post operatifnya disarankan di ICU dengan persiapan ventilator. Untuk
tambahan monitoring intra operatif selain NIBP, laju nadi, SpO2, dan produksi urin,
dipasang juga central venous catheter untuk mengetahui kecukupan cairan pasien dan
untuk pemberian obat-obatan inotropic serta vasopressor apabila diperlukan.

Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada kedua pasien tersebut dan yang
telah dilakukan oleh Tesi bersama dokter Spesialis Anestesi?
Buku Panduan Dosen
3.3 MODUL 2

SKENARIO 2: HIRUK PIKUKNYA DINAS DR.ANTO

Dr. Anto, seorang dokter internship yang baru 3 bulan bertugas di suatu Puskesmas
rawatan mendapati tiga kasus kegawatdaruratan yang datang bersamaan. Kasus pertama,
seorang wanita, 23 tahun yang datang diantar oleh keluarganya dengan keluhan lemas
disertai penurunan kesadaran sejak 30 menit yang lalu. Dari alloanamnesis didapatkan
bahwa pasien tersebut baru saja mengonsumsi seafood bersama keluarganya. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran apatis, TD 70/50, denyut jantung 120x/menit, laju
nafas 28x/menit, suhu 36,5 C, akral masih hangat dengan capillary refill time 4 detik. Dr.
Anto melakukan tatalaksana awal pada pasien dan setelah pemberian tatalaksana awal,
kondisi pasien membaik dan pasien diobservasi di ruang rawatan puskesmas.
Pada kasus kedua, Dr. Anto menemui seorang laki-laki usia 56 tahun yang datang
dengan keluhan sesak nafas hebat sejak 2 jam yang lalu yang juga disertai dengan
penurunan kesadaran. Pasien memiliki riwayat diabetes mellitus tetapi tidak terkontrol
dengan rutin. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien dalam keadaan delirium, TD
190/120 mmHg, denyut jantung 120x/menit, laju nafas 36x/menit tipe pernafasan
Kussmaul, suhu 37 ºC, serta ditemukan adanya ronkhi yang minimal pada basal paru. Dari
pemeriksaan laboratorium ditemukan kadar gula darah sewaktu 350 mg/dL serta benda
keton urin positif. Dr. Anto melakukan tatalaksana awal berupa resusitasi cairan serta
pemberian terapi insulin dan bersiap melakukan rujukan untuk pemeriksaan dan
tatalaksana lanjutan.
Belum sampai 5 menit dr. Anto menyandar di kursi, seorang anak perempuan usia
5 tahun dibawa keluarganya karena tenggelam di sungai depan rumahnya. Saat di
puskesmas, dr. Anto melakukan survey bantuan hidup dasar awal dan mendapati tidak
adanya nafas dan denyut nadi pada si anak. Dr. Anto dan tim kemudian melakukan
tindakan resusitasi jantung paru pada pasien. Setelah 40 menit tindakan resusitasi, tidak
didapatkan respon yang adekuat dari pasien dan pasien dinyatakan meninggal dunia oleh
dr. Anto di hadapan keluarga dan paramedis.
Bagaimana Saudara menjelaskan yang terjadi pada pasien dr. Anto?

Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal 33
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020
Buku Panduan Dosen

3.4 MODUL 3

SKENARIO 3: AMPUTASI JARI BARNI

Barni, laki-laki berusia 15 tahun dibawa keluarganya ke IGD Puskesmas dengan


penurunan kesadaran dan luka bakar. Pada pemeriksaan tanda vital ditemukan patent
airway, tingkat kesadaran apatis dengan GCS 13, frekuensi nadi 120 kali per menit,
frekuensi nafas 27 kali per menit, tekanan darah 90/60 mmHg. Pada pemeriksaan status
lokalis ditemukan luka bakar derajat 2 didaerah dada, perut, selangkangan, kedua tungkai
atas dan bawah serta luka bakar derajat 3 di kedua kaki. Dokter memasang oksigen, infus
dan merawat luka bakar pasien, kemudian segera menyiapkan rujukan ke RSUD. Sebelum
merujuk pasien, dokter Puskesmas memberikan penjelasan kondisi pasien dan meminta
persetujuan keluarga pasien untuk rujukan serta menuliskan semua hasil pemeriksaan
pasien kedalam rekam medis dengan lengkap
Sesampainya di RSUD, dokter IGD mengkonsulkan pasien ke dokter spesialis
bedah yang piket jaga saat itu. Dokter bedah kemudian melakukan operasi amputasi jari-
jari kaki kiri pasien tanpa memberikan penjelasan dan meminta persetujuan (informed
consent) kepada keluarga pasien. Pasien dan keluarganya tidak terima dan melaporkan
kasus ini ke pihak kepolisian dengan tuduhan malpraktek. Komite etik RSUD memanggil
dokter bedah tersebut. Pada saat pemeriksaan, dokter bedah beralasan bahwa luka bakar
di jari-jari kaki kiri pasien merupakan luka bakar derajat 4 yang sudah tidak bisa
diselamatkan dan menurutnya operasi sudah sesuai dengan standar operasional prosedur
(SOP) dan standar pelayanan medis (SPM). Kasus ini kemudian dilimpahkan ke IDI. IDI
melalui Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) dan Majelis
Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK) melakukan pemeriksaan kasus tersebut. Dari
hasil pemeriksaan diketahui bahwa surat izin praktek (SIP) dokter bedah tersebut sudah
kadaluarsa, sehingga membuat kasus yang menimpa dokter bedah tersebut semakin
kompleks.
Bagaimanakah Saudara menjelaskan kasus di atas?
Buku Panduan Dosen
3.5 MODUL 4

SKENARIO 4 : GEMPA DAN TSUNAMI PALU 2018

Pada tanggal 28 September 2018 pukul 18.00 WITA gempa bermagnitudo 7.4 SR
mengguncang kota Palu dan sekitarnya. Pusat gempa berada 80 km barat laut kota Palu.
Gempa ini memicu tsunami hingga ketinggian 5 meter di kota Palu. Badan Meteorologi
dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami 5 menit setelah terjadinya
gempa bumi. Gempa ini menyebabkan kerusakan sarana prasarana termasuk bandara dan
pelabuhan, cedera dan korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
mengumumkan korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami Palu sekitar 2045 jiwa
dan korban mengungsi sebanyak 82775 jiwa. Pemerintah daerah menetapkan masa
tanggap darurat terhadap gempa dan tsunami Palu selama 14 hari. Menurut BNPB
kemampuan mitigasi bencana kota Palu dan sekitarnya masih sangat minim, padahal
gempa bumi dan tsunami sudah beberapa kali terjadi di wilayah Palu.
Berpijak pada Undang-Undang dan peraturan pemerintah terkait, pemerintah
mengembangkan rencana penanggulangan kedaruratan bencana (RPKB) yang berfungsi
dalam koordinasi dan komando ketika ada bencana. Sejumlah lembaga kemanusiaan
membuka pos bantuan untuk para pengungsi korban bencana gempa dan tsunami Palu.
Pos bantuan tersebut seperti Palang Merah Indonesia, swasta, organisasi non pemerintah,
pemerintah maupun kelompok mandiri yang menyalurkan tenaga relawan, makanan, obat-
obatan, pakaian, tenda dan kebutuhan pokok lainnya. Bantuan utama dalam tanggap
darurat bencana adalah tenaga untuk evakuasi korban, pendistribusian bantuan medis dan
logistik. Korban hidup di pengungsian selain membutuhkan pemenuhan kebutuhan fisik,
juga perlu mendapatkan rehabilitasi psikis berupa trauma healing sedangkan korban
meninggal akibat bencana massal ditangani oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).
Bagaimanakah Saudara menjelaskan kasus diatas?

Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal 35
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020
Buku Panduan Dosen
3.6 MODUL 5

SKENARIO 5 : CRIME SCENE INVESTIGATION

Fery seorang dokter muda yang sedang mengikuti kepaniteraan klinik di bagian
Ilmu Kedokteran Forensik. Pada saat dinas jaga di IGD, Fery membantu dokter melakukan
pemeriksaan korban penganiayaan yaitu seorang perempuan dewasa yang diantar oleh
temannya ke IGD. Pada pemeriksaan fisik didapatkan luka robek pada kepala bagian
belakang, luka lecet geser dan memar pada lengan bawah kanan. Beberapa saat kemudian
datang polisi penyidik ke IGD untuk menyerahkan Surat Permintaan Visum (SPV) atas
kasus tersebut. Pada saat bersamaan warga mengantarkan seorang pasien laki-laki dewasa
yang sudah dalam kondisi death on arrival (DOA) ke IGD. Pasien merupakan korban
kecelakaan lalu lintas. Pada SPV, polisi meminta pemeriksaan luar (external examination)
jenazah. Setelah pemeriksaan selesai, selain visum et repertum, dokter juga mengeluarkan
surat keterangan kematian (SKK).

Keesokan harinya, polisi dari Polres datang mengantarkan SPV gali kubur
(ekshumasi) ke Instalasi Forensik Rumah Sakit. Pada hari yang telah disepakati, tim
Forensik melakukan pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP) dan autopsi terhadap
jenazah tak dikenal yang dikubur oleh pelaku disebuah ladang. Dokter melakukan autopsi
terhadap temuan kerangka tersebut dan menemukan bahwa kerangka tersebut adalah
seorang laki-laki berusia lebih kurang 25-40 tahun. Terdapat patah tulang atap dan dasar
tengkorak akibat kekerasan tumpul yang diduga terjadi ketika korban masih hidup. Dokter
mengambil sampel dari patah tulang atap dan dasar tengkorak tersebut untuk pemeriksaan
histopatologi (tanda- tanda intravitalitas) dan sampel tulang paha untuk analisis DNA.
Dokter juga mengambil sampel sisa rambut jenazah dan tanah sekitar kuburan untuk
analisis toksikologi. Dokter menjanjikan kepada polisi akan mengeluarkan Visum et
Repertum setelah semua pemeriksaan penunjang selesai dilakukan.

Dari hasil pengembangan kasus, kepolisian berhasil mengungkap identitas korban


dan menangkap terduga pelaku. Sebelum persidangan, jaksa meminta dilakukan
pemeriksaan kejiwaan terhadap terduga pelaku oleh psikiater.

Bagaimanakah Saudara menjelaskan kasus-kasus diatas?


Buku Panduan Dosen
LAMPIRAN 4
DAFTAR TOPIK KULIAH PENGANTAR BLOK
4.2 KEGAWATDARURATAN DAN
MEDIKOLEGAL TAHUN AKADEMIK
2017/2018

MODUL TOPIK KULIAH PENGANTAR KODE STAF PENGAJAR

1. Pengantar Blok 4.2 KP 4.2.1.1


(1 x50 mnt) Koordinator Blok 4.2

KP 4.2.1.2
2. Teknik anestesi dan premedikasi (1 x50 mnt) dr. Yulinda Abdullah, SpAn

3. Persiapan preanestesi/operasi, KP 4.2.1.3


monitoring selama dan pasca operasi ( (1 x50 mnt) dr. Rinal Effendi, SpAn
recovery)
KP 4.2.1.4
1 4. Obat anestesi dan premedikasi (1 x50 mnt) dr. M. Zulfadli Syahrul, SpAn

KP 4.2.1.5
dr. Emilzon Taslim, SpAn, KAO,
5. Konsep intensive care medicine (1 x50 mnt)
M.Kes
KP 4.2.1.6
6. BHD, terapi oksigen dan ventilator (1 x50 mnt) dr. Nasman Puar, SpAn, KMN

KP 4.2.1.7
7. Terapi cairan perioperatif (1 x50 mnt) dr. Yose Wizano, SpAN. KAKV

KP 4.2.2.1
1. Tatalaksana syok (anafilaktik, dll) (1 x50 mnt) dr. Dedy Kurnia, SpAn

2. Penatalaksanaan awal KP 4.2.2.2


Dr. dr. Eva Decroli, SpPD-
Kegawatdaruratan penyakit dalam 1 (1 x50 mnt)
2 KEMD, FINASIM
( Hipo/hiperglikemia
3. Penatalaksanaan awal KP 4.2.2.3
Kegawatdaruratan penyakit dalam 2 (1 x50 mnt) dr. Harnavi Harun, SpPD-KGH
(Krisis hipertensi, Intoksikasi FINASIM
organofosfat, Hipertermia maligna)
4. Penatalaksanaan awal KP 4.2.2.4
Kegawatdaruratan penyakit anak (1 x50 mnt) dr. Mayetti, SpA(K)

Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal 37
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020
Buku Panduan Dosen
5. Penatalaksanaan awal KP 4.2.2.5
Kegawatdaruratan pada kulit (SJS, (1 x50 mnt) dr. Rina Gustia, SpKK
TEN, PV)
6. Kegawatdaruratan neurologi KP 4.2.2.6 dr. Hendra Permana, SpS

(1 x50 mnt)

KP 4.2.2.7
7. Kegawatdaruratan psikiatri (1 x50 mnt) dr. Taufik Ashal,SpKJ

1.Penatalaksanaan awal kegawat KP 4.2.3.1


daruratan bedah 1 (multiple trauma, syok (1 x50 Dr. dr. Yevri Zulfiqar, SpB, SpU
hemoragik dan sepsis) mnt)
2.Penatalaksanaan awal kegawat KP 4.2.3.2
daruratan bedah 2 (Luka bakar, listrik, (1 x50 mnt) dr. Benni Raymond, SpBP-RE
petir)
KP 4.2.3.3
3.Kegawatdaruratan obstetri dan
(1 x50 mnt) Dr. dr. Defrin, SpOG(K)
ginekologi
4.Penatalaksanaan awal KP 4.2.3.4
dr. Dolly Irfandy, SpTHT-KL
kegawatdaruratan THT (epistaksis, (1 x50 mnt)
(K)
dll)
3 5.Penatalaksanaan awal KP 4.2.3.5
kegawatdaruratan mata (trauma pada (1 x50 mnt) dr. M. Hidayat, SpM(K)
mata, dll).
KP 4.2.3.6
6.Aspek medikolegal dan aplikasinya
(1 x50 mnt) Dr. dr. Rika Susanti, SpF
( Aturan perundangan kesehatan)
7. Malpraktek vs medical error KP 4.2.3.7
(1 x50 mnt) Dr. dr. Rika Susanti, SpF

8.Peran dan Fungsi Komite Medik KP 4.2.3.8


Rumah Sakit dan IDI dalam masalah (1 x50 mnt) dr. Yan Edwar, SpTHT-KL(K)
hukum kesehatan
1. Dasar –dasar manajemen KP 4.2.4.1
bencana,rencana kontinjensi serta (1 x50 dr. Yan Rafiq (Dinkes)
penerapan gladi siaga dan waspada mnt)
bencana
2. Mitigasi,manajemen resiko bencana KP 4.2.4.2
kesiapsiagaan dalam menghadapi (1 x50 mnt) BPBD
bencana
3. Peraturan nasional dan internasional KP 4.2.4.3
yang terkait dengan penanggulangan (1 x50 mnt)
bencana dan peranan lembaga
4 kemanusiaan nasional dan internasional BPBD
dan kerjasamanya dalam reaksi cepat
menghadapi bencana dan pasca bencana
Buku Panduan Dosen
KP 4.2.4.4
4. SPGDT ( Sistem Penanganan Gawat
(1 x50 mnt) dr. H. Syaiful Saanin, SpBS
Darurat Terpadu)
KP 4.2.4.5
5. Alur teknologi informasi dan
(1 x50 dr. H. Syaiful Saanin, SpBS
komunikasi bencana mnt)
KP 4.2.4.6
6. Kebijakan dan manajemen SDM,
(1 x50 dr. Yan Rafiq (Dinkes)
logistik dan obat bencana mnt)
KP 4.2.4.7
7. Manajemen resiko dan penyiapan
(1 x50 dr. Yan Rafiq (Dinkes)
masyarakat
mnt)
KP 4.2.4.8
8. Identifikasi forensik dan Disaster
(1 x50 dr. Taufik Hidayat, M.Sc, SpF
Victim Identification (DVI)
mnt)
KP 4.2.4.9
9. Rehabilitasi fisik psikis terhadap
(1 x50 Dr. dr. Amel Yanis, SpKJ(K)
korban bencana
mnt)
KP 4.2.5.1
1. Visum et repertum dan
(1 x50 dr. Citra Manela, SpF
perundang-undangan mnt)
2. Forensik patologi KP 4.2.5.2
( Pemeriksaan luar dan dalam Jenazah (1 x50 dr. Taufik Hidayat, M.Sc, SpF
) mnt)
3.Forensik klinik dan derajat luka KP 4.2.5.3
(1 x50 Dr. dr. Rika Susanti, SpF
mnt)
KP 4.2.5.4
5 4. Forensik Molekuler (1 x50 dr. Taufik Hidayat, M.Sc, SpF
mnt)
KP 4.2.5.5
5. Toksikolgi Forensik (1 x50 dr. Citra Manela, SpF
mnt)
KP 4.2.5.6
6. TKP dan Ekhsumasi (1 x50 dr. Taufik Hidayat, M.Sc, SpF
mnt)
7. Death on Arrival (DOA) dan tatacara KP 4.2.5.7
pengeluaran surat keterangan kematian (1 x50 dr. Citra Manela, SpF
mnt)

Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal 39
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020
Buku Panduan Dosen

LAMPIRAN 5 JADWAL KEGIATAN AKADEMIK


BLOK 4.2 KEGAWATDARURATAN DAN MEDIKOLEGAL
TAHUN AJARAN 2019/2020

BLOK 4.2

SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT


JAM MINGGU
23-Sep 24-Sep 25-Sep 26-Sep 27-Sep

07.30-07.50 Upacara 07.30-07.50

KP 4.2.1.2 KP KP 4.2.1.6 KP 4.2.1.7 Pleno 1 (B4)


08.00-08.50 Tutorial (F) (AB) 4.2.1.3 (AB) (CD Tutorial (F)
(CD)
08.00-09.50 KP 4.2.1.2 KP KP 4.2.1.6 KP 4.2.1.7 08.00-09.50 08.00-09.50
09.00-09.50
(CD) 4.2.1.3 (AB) (CD) (AB)
KP KP KP
10.00-10.50 4.2.1.1(AB) 4.2.1.4 (AB) 4.2.1.5
(CD)
KP 4.2.1.1 KP KP 4.2.1.5
11.00-11.50 (CD) 4.2.1.4 (CD) (AB)
I )
12.00-12.50 I S T I R A H AT

13.00-13.50

14.00-15.50 KK (AB) Preclerckship KK (CD) Preclerckship KK (AB) Preclerckship KK Preclerckship


(CD) (AB) (CD) (CD) (AB)
BLOK 4.2

SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT


JAM MINGGU
30-Sep 1-Oct 2-Oct 3-Oct 4-Oct

08.00-08.50 KP KP KP 4.2.2.7(AB)
4.2.2.3 (AB) 4.2.2.4 (CD
Tutorial (F) Tutorial (F) Pleno 2
)
(B4)
KP 4.2.2.3 KP
(CD) 4.2.2.4 (AB)
09.00-09.50 08.00-09.50 KP 4.2.2.7 (CD) 08.00-09.50

08.00-09.50
10.00-10.50 KP
KP KP KP 4.2.2.5
4.2.2.6 (CD
4.2.2.1(AB) 4.2.2.2 (CD) (AB)
)
KP KP 4.2.2.2 KP KP
11.00-11.50
4.2.2.1(CD) (AB) 4.2.2.5 (CD)4.2.2.6 (AB)
II
12.00-12.50 I S T I R A H AT

13.00-13.50

Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal 40
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020
Buku Panduan Dosen

14.00-15.50 KK (AB) Preclerckship KK (CD) Preclerckship KK (AB) Preclerckship Preclerckship (AB)


(CD) (AB) (CD)
BLOK 4.2

SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT


JAM MINGGU
7-Oct 8-Oct 9-Oct 10-Oct 11-Oct

KP
KP KP 4.2.3.7 KP 4.2.3.8
08.00-08.50 Tutorial (F) 4.2.3.3 (AB) 4.2.3.4 (CD) (CD) Tutorial (F) Pleno 3
(AB)
(B4)
KP
III 4.2.3.3 CD)
09.00-09.50
08.00-09.50 KP KP 4.2.3.7 KP 4.2.3.8 08.00-09.50
4.2.3.4(AB) (CD) (AB)

08.00-09.50

KP KP KP KP
10.00-10.50 4.2.3.1(AB) 4.2.3.2(CD) 4.2.3.5 (AB) 4.2.3.6 (CD)
KP KP 4.2.3.2 KP KP
11.00-11.50
4.2.3.1(CD) (AB) 4.2.3.5 (CD) 4.2.3.6 (AB)
12.00-12.50 I S T I R A H AT

13.00-13.50

pindahan
tgl 22 AgtKK
14.00-15.50 KK (AB) Preclerckship KK (CD) Preclerckship KK (AB) Preclerckship KK Preclerckship
(CD)
(CD) (AB) (CD) (CD) (AB)
BLOK 4.2

SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT


JAM MINGGU
14-Oct 15-Oct 16-Oct 17-Oct 18-Oct

Tutorial (F) KP 4.2.4.3 KP KP 4.2.4.7 KP 4.2.4.8 Tutorial (F) Pleno 4 (B4)


08.00-08.50
(AB) 4.2.4.4 (CD) (AB) (CD)
KP 4.2.4.3 KP KP 4.2.4.7 KP 4.2.4.8
09.00-09.50 08.00-09.50 08.00-09.50
(CD) 4.2.4.4 (AB) (CD) (AB) 08.00-09.50
KP KP KP 4.2.4.5 KP
10.00-10.50 4.2.4.1 (AB) 4.2.4.2 (CD) (AB) 4.2.4.6 (CD)
KP 4.2.4.9 (CD)
KP KP KP KP
11.00-11.50 4.2.4.1 4.2.4.2 (AB) 4.2.4.5(CD) 4.2.4.6 (AB)
KP 4.2.4.9 (AB)
(CD)
12.00-12.50 I S T I R A H AT
IV
13.00-13.50

14.00-15.50 KK (AB) Preclerckship KK (CD) Preclerckship KK (AB) Preclerckship KK Preclerckship


(CD) (AB) (CD) (CD) (AB)
BLOK 4.2

SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT


JAM MINGGU
21-Oct 22-Oct 23-Oct 24-Oct 25-Oct

Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal 41
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020
Buku Panduan Dosen
Tutorial (F) KP 4.2.5.3 KP Tutorial (F) Pleno 5 (B4)
08.00-08.50 KP 4.2.5.7 (AB)
(AB) 4.2.5.5 (CD)
KP KP
09.00-09.50 08.00-09.50 KP 4.2.5.7 (CD) 08.00-09.50
4.2.5.3 (CD) 4.2.5.5 (AB) 08.00-09.50
KP 4.2.5.1 KP KP 4.2.5.4 KP 4.2.5.6
(AB) 4.2.5.2 (CD) (AB) (CD)
10.00-10.50
KP KP KP 4.2.5.4 KP 4.2.5.6
11.00-11.50 4.2.5.1 4.2.5.2 (AB) (CD) (AB)
(CD)
12.00-12.50 I S T I R A H AT
V
13.00-13.50

14.00-15.50 KK (AB) Preclerckship KK (CD) Preclerckship KK (AB) Preclerckship KK Preclerckship


(CD) (AB) (CD) (CD) (AB)
BLOK 4.2

SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT


JAM MINGGU
28-Oct 29-Oct 30-Oct 31-Oct 1-Nov

08.00-08.50

09.00-09.50

10.00-10.50

11.00-11.50 VI
12.00-12.50 Ujian CBT

13.00-13.50

14.00-14.50

15.00-15.50

Keterangan :
Tutorial di Gedung F, Senin 10.00-11.50 WIB, Kamis 10.00-11.50 WIB
KP AB di E1, CD di E2 (Paralel)*
Pleno diB4
KK di Gedung A
Ujian Blok (CBT) di Lab. Komputer

Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal 42
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020
Buku Panduan Dosen
LAMPIRAN 7.
DAFTAR NAMA PENYAKIT (SKDI)

TINGKAT
NO DAFTAR PENYAKIT KEMAMNPUAN
A Ilmu Kedokteran Forensik dan
Medikolegal
1 Kekerasan tumpul 4A
2 Kekerasan tajam 4A
3 Trauma kimia 3A
4 Luka tembak 3A
5 Luka listrik dan petir 2
6 Barotrauma 2
7 Trauma suhu 2

B Kegawatdaruratan Kulit
1 Toxic epidermal necrolysis 3B
2 Sindrom Stevens-Johnson 3B
3 Vulnus laseratum, punctum 4A
4 Vulnus perforatum, penetratum 3B
5 Luka bakar derajat 1 dan 2 4A
6 Luka bakar derajat 3 dan 4 3B
7 Luka akibat bahan kimia 3B
8 Luka akibat sengatan listrik 3B

C Kegawatdaruratan Penyakit Dalam


1 Hiperglikemi hyperosmolar 3B
2 Hipoglikemia ringan 4A
3 Hipoglikemia berat 3B
4 Hipertensi esensial 4A
5 Hipertensi sekunder 3A

D Syok (septik, hipovolemik, kardiogenik, 3B

E Kegawatdaruratan THT
Epistaksis 4A

Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal 43
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020
Buku Panduan Dosen

Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal 44
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai