MUTHIA SANI
1610311057
Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020
Buku Panduan Dosen
BUKU PANDUAN DOSEN
Tim Penyusun
Kontributor
Dilarang memperbanyak, mencetak dan menerbitkan sebagian atau seluruh isi buku ini
dengan cara dan dalam bentuk apapun tanpa izin dari Program Studi Profesi Dokter FK
Unand.
Buku Panduan Dosen
Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal 31
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020
Buku Panduan Dosen
3.2 MODUL 1
Tesi, seorang dokter muda yang menjalani kepaniteraan klinik di Bagian Anestesi
sedang mengamati persiapan praanestesi yang dilakukan oleh Dokter Spesialis Anestesi
untuk operasi appendectomy pada Rino pasien laki-laki usia 20 tahun yang telah
didiagnosis Appendycitis. Pada saat ini diketahui bahwa Rino menderita asma intermittent,
yang kambuh hampir tiap bulan namun bisa reda dengan penggunaan spray salbutamol,
sehingga disimpulkan bahwa Rino masuk kriteria ASA 2. Dokter Spesialis Anestesi
kemudian memberikan obat sedasi, analgetik dan kortikosteroid untuk persiapan operasi.
Rino direncanakan menjalani pembiusan subarachnoid block yang ditambah dengan
sedasi ringan, walaupun sebenarnya bisa dengan general anesthesia atau epidural block.
Namun atas pertimbangan jenis dan lokasi operasi serta kepraktisan, subrachnoid block
menjadi pilihan.
Selain Rino, Tesi bersama Dokter Spesialis Anestesi memeriksa seorang pasien
laki- laki berusia 52 tahun yang direncanakan untuk menjalani operasi laparatomi
eksplorasi atas indikasi ileus obstruksi ex causa tumor intra abdomen. Pada waktu diterima
di IGD pasien terlihat lemah dengan tingkat kesadaran apatis, tekanan darah terukur 80/40
mmHg dengan nadi 120x per menit. Dari pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya
asidosis metabolic, gangguan elektrolit, anemia dan hipoalbumin. Pasien disimpulkan
termasuk pada kriteria ASA 3, dengan sasaran optimalisasi melalui rehidrasi dan koreksi
elektrolit serta Hb, dan persiapan darah intraoperatif, mengingat kondisi praoperatif yang
jelek dan jenis operasi besar yang rentan kehilangan darah yang banyak. Alat-alat yang
yang diperlukan untuk resusitasi jantung dan paru juga telah dipersiapkan. Untuk
perawatan post operatifnya disarankan di ICU dengan persiapan ventilator. Untuk
tambahan monitoring intra operatif selain NIBP, laju nadi, SpO2, dan produksi urin,
dipasang juga central venous catheter untuk mengetahui kecukupan cairan pasien dan
untuk pemberian obat-obatan inotropic serta vasopressor apabila diperlukan.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada kedua pasien tersebut dan yang
telah dilakukan oleh Tesi bersama dokter Spesialis Anestesi?
Buku Panduan Dosen
3.3 MODUL 2
Dr. Anto, seorang dokter internship yang baru 3 bulan bertugas di suatu Puskesmas
rawatan mendapati tiga kasus kegawatdaruratan yang datang bersamaan. Kasus pertama,
seorang wanita, 23 tahun yang datang diantar oleh keluarganya dengan keluhan lemas
disertai penurunan kesadaran sejak 30 menit yang lalu. Dari alloanamnesis didapatkan
bahwa pasien tersebut baru saja mengonsumsi seafood bersama keluarganya. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran apatis, TD 70/50, denyut jantung 120x/menit, laju
nafas 28x/menit, suhu 36,5 C, akral masih hangat dengan capillary refill time 4 detik. Dr.
Anto melakukan tatalaksana awal pada pasien dan setelah pemberian tatalaksana awal,
kondisi pasien membaik dan pasien diobservasi di ruang rawatan puskesmas.
Pada kasus kedua, Dr. Anto menemui seorang laki-laki usia 56 tahun yang datang
dengan keluhan sesak nafas hebat sejak 2 jam yang lalu yang juga disertai dengan
penurunan kesadaran. Pasien memiliki riwayat diabetes mellitus tetapi tidak terkontrol
dengan rutin. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien dalam keadaan delirium, TD
190/120 mmHg, denyut jantung 120x/menit, laju nafas 36x/menit tipe pernafasan
Kussmaul, suhu 37 ºC, serta ditemukan adanya ronkhi yang minimal pada basal paru. Dari
pemeriksaan laboratorium ditemukan kadar gula darah sewaktu 350 mg/dL serta benda
keton urin positif. Dr. Anto melakukan tatalaksana awal berupa resusitasi cairan serta
pemberian terapi insulin dan bersiap melakukan rujukan untuk pemeriksaan dan
tatalaksana lanjutan.
Belum sampai 5 menit dr. Anto menyandar di kursi, seorang anak perempuan usia
5 tahun dibawa keluarganya karena tenggelam di sungai depan rumahnya. Saat di
puskesmas, dr. Anto melakukan survey bantuan hidup dasar awal dan mendapati tidak
adanya nafas dan denyut nadi pada si anak. Dr. Anto dan tim kemudian melakukan
tindakan resusitasi jantung paru pada pasien. Setelah 40 menit tindakan resusitasi, tidak
didapatkan respon yang adekuat dari pasien dan pasien dinyatakan meninggal dunia oleh
dr. Anto di hadapan keluarga dan paramedis.
Bagaimana Saudara menjelaskan yang terjadi pada pasien dr. Anto?
Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal 33
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020
Buku Panduan Dosen
3.4 MODUL 3
Pada tanggal 28 September 2018 pukul 18.00 WITA gempa bermagnitudo 7.4 SR
mengguncang kota Palu dan sekitarnya. Pusat gempa berada 80 km barat laut kota Palu.
Gempa ini memicu tsunami hingga ketinggian 5 meter di kota Palu. Badan Meteorologi
dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami 5 menit setelah terjadinya
gempa bumi. Gempa ini menyebabkan kerusakan sarana prasarana termasuk bandara dan
pelabuhan, cedera dan korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
mengumumkan korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami Palu sekitar 2045 jiwa
dan korban mengungsi sebanyak 82775 jiwa. Pemerintah daerah menetapkan masa
tanggap darurat terhadap gempa dan tsunami Palu selama 14 hari. Menurut BNPB
kemampuan mitigasi bencana kota Palu dan sekitarnya masih sangat minim, padahal
gempa bumi dan tsunami sudah beberapa kali terjadi di wilayah Palu.
Berpijak pada Undang-Undang dan peraturan pemerintah terkait, pemerintah
mengembangkan rencana penanggulangan kedaruratan bencana (RPKB) yang berfungsi
dalam koordinasi dan komando ketika ada bencana. Sejumlah lembaga kemanusiaan
membuka pos bantuan untuk para pengungsi korban bencana gempa dan tsunami Palu.
Pos bantuan tersebut seperti Palang Merah Indonesia, swasta, organisasi non pemerintah,
pemerintah maupun kelompok mandiri yang menyalurkan tenaga relawan, makanan, obat-
obatan, pakaian, tenda dan kebutuhan pokok lainnya. Bantuan utama dalam tanggap
darurat bencana adalah tenaga untuk evakuasi korban, pendistribusian bantuan medis dan
logistik. Korban hidup di pengungsian selain membutuhkan pemenuhan kebutuhan fisik,
juga perlu mendapatkan rehabilitasi psikis berupa trauma healing sedangkan korban
meninggal akibat bencana massal ditangani oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).
Bagaimanakah Saudara menjelaskan kasus diatas?
Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal 35
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020
Buku Panduan Dosen
3.6 MODUL 5
Fery seorang dokter muda yang sedang mengikuti kepaniteraan klinik di bagian
Ilmu Kedokteran Forensik. Pada saat dinas jaga di IGD, Fery membantu dokter melakukan
pemeriksaan korban penganiayaan yaitu seorang perempuan dewasa yang diantar oleh
temannya ke IGD. Pada pemeriksaan fisik didapatkan luka robek pada kepala bagian
belakang, luka lecet geser dan memar pada lengan bawah kanan. Beberapa saat kemudian
datang polisi penyidik ke IGD untuk menyerahkan Surat Permintaan Visum (SPV) atas
kasus tersebut. Pada saat bersamaan warga mengantarkan seorang pasien laki-laki dewasa
yang sudah dalam kondisi death on arrival (DOA) ke IGD. Pasien merupakan korban
kecelakaan lalu lintas. Pada SPV, polisi meminta pemeriksaan luar (external examination)
jenazah. Setelah pemeriksaan selesai, selain visum et repertum, dokter juga mengeluarkan
surat keterangan kematian (SKK).
Keesokan harinya, polisi dari Polres datang mengantarkan SPV gali kubur
(ekshumasi) ke Instalasi Forensik Rumah Sakit. Pada hari yang telah disepakati, tim
Forensik melakukan pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP) dan autopsi terhadap
jenazah tak dikenal yang dikubur oleh pelaku disebuah ladang. Dokter melakukan autopsi
terhadap temuan kerangka tersebut dan menemukan bahwa kerangka tersebut adalah
seorang laki-laki berusia lebih kurang 25-40 tahun. Terdapat patah tulang atap dan dasar
tengkorak akibat kekerasan tumpul yang diduga terjadi ketika korban masih hidup. Dokter
mengambil sampel dari patah tulang atap dan dasar tengkorak tersebut untuk pemeriksaan
histopatologi (tanda- tanda intravitalitas) dan sampel tulang paha untuk analisis DNA.
Dokter juga mengambil sampel sisa rambut jenazah dan tanah sekitar kuburan untuk
analisis toksikologi. Dokter menjanjikan kepada polisi akan mengeluarkan Visum et
Repertum setelah semua pemeriksaan penunjang selesai dilakukan.
KP 4.2.1.2
2. Teknik anestesi dan premedikasi (1 x50 mnt) dr. Yulinda Abdullah, SpAn
KP 4.2.1.5
dr. Emilzon Taslim, SpAn, KAO,
5. Konsep intensive care medicine (1 x50 mnt)
M.Kes
KP 4.2.1.6
6. BHD, terapi oksigen dan ventilator (1 x50 mnt) dr. Nasman Puar, SpAn, KMN
KP 4.2.1.7
7. Terapi cairan perioperatif (1 x50 mnt) dr. Yose Wizano, SpAN. KAKV
KP 4.2.2.1
1. Tatalaksana syok (anafilaktik, dll) (1 x50 mnt) dr. Dedy Kurnia, SpAn
Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal 37
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020
Buku Panduan Dosen
5. Penatalaksanaan awal KP 4.2.2.5
Kegawatdaruratan pada kulit (SJS, (1 x50 mnt) dr. Rina Gustia, SpKK
TEN, PV)
6. Kegawatdaruratan neurologi KP 4.2.2.6 dr. Hendra Permana, SpS
(1 x50 mnt)
KP 4.2.2.7
7. Kegawatdaruratan psikiatri (1 x50 mnt) dr. Taufik Ashal,SpKJ
Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal 39
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020
Buku Panduan Dosen
BLOK 4.2
13.00-13.50
08.00-08.50 KP KP KP 4.2.2.7(AB)
4.2.2.3 (AB) 4.2.2.4 (CD
Tutorial (F) Tutorial (F) Pleno 2
)
(B4)
KP 4.2.2.3 KP
(CD) 4.2.2.4 (AB)
09.00-09.50 08.00-09.50 KP 4.2.2.7 (CD) 08.00-09.50
08.00-09.50
10.00-10.50 KP
KP KP KP 4.2.2.5
4.2.2.6 (CD
4.2.2.1(AB) 4.2.2.2 (CD) (AB)
)
KP KP 4.2.2.2 KP KP
11.00-11.50
4.2.2.1(CD) (AB) 4.2.2.5 (CD)4.2.2.6 (AB)
II
12.00-12.50 I S T I R A H AT
13.00-13.50
Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal 40
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020
Buku Panduan Dosen
KP
KP KP 4.2.3.7 KP 4.2.3.8
08.00-08.50 Tutorial (F) 4.2.3.3 (AB) 4.2.3.4 (CD) (CD) Tutorial (F) Pleno 3
(AB)
(B4)
KP
III 4.2.3.3 CD)
09.00-09.50
08.00-09.50 KP KP 4.2.3.7 KP 4.2.3.8 08.00-09.50
4.2.3.4(AB) (CD) (AB)
08.00-09.50
KP KP KP KP
10.00-10.50 4.2.3.1(AB) 4.2.3.2(CD) 4.2.3.5 (AB) 4.2.3.6 (CD)
KP KP 4.2.3.2 KP KP
11.00-11.50
4.2.3.1(CD) (AB) 4.2.3.5 (CD) 4.2.3.6 (AB)
12.00-12.50 I S T I R A H AT
13.00-13.50
pindahan
tgl 22 AgtKK
14.00-15.50 KK (AB) Preclerckship KK (CD) Preclerckship KK (AB) Preclerckship KK Preclerckship
(CD)
(CD) (AB) (CD) (CD) (AB)
BLOK 4.2
Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal 41
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020
Buku Panduan Dosen
Tutorial (F) KP 4.2.5.3 KP Tutorial (F) Pleno 5 (B4)
08.00-08.50 KP 4.2.5.7 (AB)
(AB) 4.2.5.5 (CD)
KP KP
09.00-09.50 08.00-09.50 KP 4.2.5.7 (CD) 08.00-09.50
4.2.5.3 (CD) 4.2.5.5 (AB) 08.00-09.50
KP 4.2.5.1 KP KP 4.2.5.4 KP 4.2.5.6
(AB) 4.2.5.2 (CD) (AB) (CD)
10.00-10.50
KP KP KP 4.2.5.4 KP 4.2.5.6
11.00-11.50 4.2.5.1 4.2.5.2 (AB) (CD) (AB)
(CD)
12.00-12.50 I S T I R A H AT
V
13.00-13.50
08.00-08.50
09.00-09.50
10.00-10.50
11.00-11.50 VI
12.00-12.50 Ujian CBT
13.00-13.50
14.00-14.50
15.00-15.50
Keterangan :
Tutorial di Gedung F, Senin 10.00-11.50 WIB, Kamis 10.00-11.50 WIB
KP AB di E1, CD di E2 (Paralel)*
Pleno diB4
KK di Gedung A
Ujian Blok (CBT) di Lab. Komputer
Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal 42
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020
Buku Panduan Dosen
LAMPIRAN 7.
DAFTAR NAMA PENYAKIT (SKDI)
TINGKAT
NO DAFTAR PENYAKIT KEMAMNPUAN
A Ilmu Kedokteran Forensik dan
Medikolegal
1 Kekerasan tumpul 4A
2 Kekerasan tajam 4A
3 Trauma kimia 3A
4 Luka tembak 3A
5 Luka listrik dan petir 2
6 Barotrauma 2
7 Trauma suhu 2
B Kegawatdaruratan Kulit
1 Toxic epidermal necrolysis 3B
2 Sindrom Stevens-Johnson 3B
3 Vulnus laseratum, punctum 4A
4 Vulnus perforatum, penetratum 3B
5 Luka bakar derajat 1 dan 2 4A
6 Luka bakar derajat 3 dan 4 3B
7 Luka akibat bahan kimia 3B
8 Luka akibat sengatan listrik 3B
E Kegawatdaruratan THT
Epistaksis 4A
Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal 43
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020
Buku Panduan Dosen
Blok4.2.Kegawatdaruratan danMedikolegal 44
Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2019/2020