UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
OLEH :
WILLYAM LIVING STONE
F 121 17 069
PALU
2019
Gunung Iliwerung
Titik tertinggi
Ketinggian : 1.018 m
Letusan terakhir : 1999
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Jenis gunung : kompleks
Letak : Lembata, Indonesia
Karateristik Magma
Gunung api Indonesia dikenal mempunyai kandungan magma intermedier atau pada
komposisi pertengahan dengan kandungan silika (SiO2 ) antara 47 – 56 %. Batuan yang dikenal
sebagai andesit tersebut mempunyai dua karakteristik, yaitu apabila kandungan silikanya terlalu
rendah (cenderung bersifat basa), maka kekentalan magmanya agak encer dan akan
menghasilkan letusan yang efusif (leleran) karena kandungan gasnya relatif rendah. Tetapi
apabila bersifat asam dengan silika tinggi (> 54 %), maka cenderung eksplosif karena magmanya
kental dengan kandungan gas yang relatif tinggi. Kondisi yang pertama di atas sangat berpeluang
menghasilkan leleran lava, atau lidah lava, sedangkan pada kondisi yang kedua cenderung dapat
membentuk kubah lava.
Tipe gunung iliwerung adalah Hawaii, Tipe ini dicirikan oleh daya erupsinya yang lemah
dikarenakan lavanya yang cair, tekanan gasnya juga rendah serta dapur magmanya dangkal.
Bentuk gunung apinya perisai.
Sejarah Gunung Iliwerung
Gunung Iliwerung adalah gunung berapi yang terletak di bagian selatan dari Pulau
Lembata, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Gunung Iliwerung
merupakan kubah termuda Gunung Ile Adowajo sebelum gunung besar dengan ketinggian lebih
dari 1.000 Mdpl ini meletus hebat dan sebagian runtuh di sisi tenggaranya pada waktu yang tidak
diketahui. Sisa-sisa puncak gunung ini berada di utara Gunung Ilewerung yang dikenal dengan
Gunung Mauraja sedangkan Gunung Ile Adowajo hanya menjadi 300 Mdpl. Pada tahun 1870
terjadi letusan di Gunung Ile Adowajo membentuk kubah Gunung Iliwerung yang sekarang.
Sejak muncul 1870 gunung ini terus tumbuh hingga memiliki tinggi 586 Mdpl. Gunung
Iliwerung tercatat pernah meletus pada tahun 1870, 1910, 1928, 1948, 1949, 1950, 1951 dan
1999. Dilihat dari sejarah letusannya, gunung IliWerung mempunyai perioda letusan terpendek 1
tahun, perioda terpanjang adalah 40 tahun (antara tahun 1870-1910), rata-rata adalah 26 tahun.
Gunung berapi besar dengan puncak setinggi 1.018 mdpl ini tumbuh di sisi selatan Kaldera
purba Lerek dan terkenal rajin meletus. Semenjak 1870 hingga sekarang Iliwerung tercatat telah
17 kali meletus, atau rata-rata terjadi sebuah letusan setiap 8 tahun.
Endapan lain yang dapat terbentuk adalah obsidian yang terbentuk akibat adanya
pembekuan magma yang sangat cepat sehingga membentuk amorf yang berwarna hitam dengan
tekstur glass, perlit batuan piroklastik yang merupakan salah satu tipe dari volkanik-glass, yang
dapat mengembang dan menjadi sangat berpori ketika dipanaskan, terbentuk akibat adanya lava
yang membeku dari letusan gunung berapi dan membeku dengan cepat dengan kadar silika yang
tinggi.