Faktor Risiko
1. Pola makan yang tidak baik: waktu makan terlambat, jenis
makanan pedas, porsi makan yang besar.
2. Sering minum kopi dan teh.
3. Infeksi bakteri atau parasit.
4. Pengunaan obat analgetik dan steroid.
5. Usia lanjut.
6. Alkoholisme.
7. Stress.
PEMERIKSAAN FISIK
Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Tidak diperlukan, kecuali pada gastritis kronis
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik.
KOMPLIKASI
1. Pendarahan saluran cerna bagian atas.
2. Ulkus peptikum.
3. Perforasi lambung.
4. Anemia.
PENATALAKSANAAN
Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu
terjadinya keluhan, antara lain dengan makan tepat waktu,
makan sering dengan porsi kecil dan hindari dari makanan
yang meningkatkan asam lambung atau perut kembung
seperti kopi, teh, makanan pedas dan kol.
111
Terapi diberikan per oral dengan obat, antara lain: H2
Bloker2 x/hari (Ranitidin 150mg/kali, Famotidin 20 mg/kali,
Simetidin 400-800 mg/kali), PPI 2x/hari (Omeprazole 20
mg/kali, Lansoprazole 30 mg/kali), serta Antasida dosis 3 x
500-1000 mg/hr.
KRITERIA RUJUKAN
Bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan.
Terjadi komplikasi.
Terjadi alarm symptoms seperti perdarahan, berat badan
menurun 10% dalam 6 bulan,dan mual muntah berlebihan.
PROGNOSIS
Prognosis pada umumnya bonam.
6. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran
2. Ruang Pelayanan Umum
3. Laboratorium