Anda di halaman 1dari 6

PENGENDALIAN pH

A. JUDUL
Pengendalian Keasaman pH

B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mencari Proporsional Band yang ideal dengan pengadukan.
2. Mengetahui pengaruh perubahan pH larutan dengan pengadukan dan
tanpa pengadukan.
3. Mengetahui pengaruh pH larutan terhadap perubahan kecepatan laju alir
pompa B.

C. PERINCIAN KERJA
1. Membuat larutan HCl (Asam Klorida) 0,01 N.
2. Membuat larutan NaOH (Natrium Hidroksida) 0,01 N.
3. Menyalakan computer dan alat pengendali pH.
4. Memulai praktikum pengendalian pH.

D. ALAT DAN BAHAN


1. Alat yang digunakan:
a. Alat armfield PCT 40 basic Process Module
b. Set computer
c. Baskom 20 L
d. Gelas kimia 1000 mL
e. Gelas ukur 25 mL
f. Batang Pengaduk
g. Bulp

2. Bahan yang digunakan:


a. Air
b. NaOH 1 N
c. HCl 1 M

E. PROSEDUR KERJA
1. Membuat Larutan Asam dan Basa
a. Membuat larutan HCl (asam klorida) 0,001 M
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Mengisi bak penampungan dengan air sebanyak 19,8 L atau
hingga batas yang ada pada bak penampungan.
3) Memipet larutan HCl 1 M sebanyak 20 mL kedalam tangki
penampungan.
4) Mengaduk larutan pada bak penampungan hingga homongen.
b. Membuat larutan NaOH (Natrium Hidroksida) 0,001 M.
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Mengisi bak penampungan dengan air sebnayak 19,8 L atau
hingga batas yang ada pada bak penampungan.
3) Memipet larutan HCl 1 M sebanyak 20 mL ke dalam tangki
penampungan.
4) Mengaduk larutan pada bak penampungan hingga homogen.

2. Percobaan 1 (Pengaruh Perubahan Proportional Band dengan


Pengadukan)
a. Menyalakan komputer dan alat PCT42 pH sensor.
b. Merangkai selang sesuai dengan yang diinstrusikan.
c. Membuka aplikasi PCT 42 pada komputer, kemudian pilih “section
1”.
d. Menyiapkan baskom sebanyak tiga buah dan diberi tanda A, B, dan
C yang dimana:
 Untuk pompa A digunakan baskom A dan diisi larutan asam
(HCl) 0,001 M
 Untuk pompa B digunakan baskom b dan diisi larutan basa
(NaOH) 0,001 M.
 Baskom ketiga digunakan untuk pembuangan.
e. Mengisi larutan basa pada tabung hingga sensor pH tercelup dengan
cara mengatur pompa B 30% dan ditunggu sampai “acidity”
mencapai pH > 9 dan stirrer dijalankan.
f. Setelah pH pada ”acidity” tercapai, pilih “control”, mengubah
proses menjadi “automatic” kemudian diatur set point = , PB= 10,1
= 300, dan D = 1. Diklik “apply” dan “Go” untuk menjalankan
proses.
g. Percobaan selesai apabila data telah mencapai set point dan konstan.
h. Mematikan proses dengan mengklik “stop” pada tab menu.
i. Melakukan cara yang sama dengan memvariasikan nilai PB %, 3 %,
1%, 0,5% dan 0,2%.
j. Menyimpan data yang diperoleh.

3. Percobaan 2 (Pengaruh pH Larutan terhadap Perubahan


Kecepatan Pompa B)
a. Membuka aplikasi PCT 42 pada komputer, kemudian pilih “section
1”.
b. Menyiapkan baskom sebanyak tiga buah dan diberi tanda A,B, dan
c yang dimana:
 Untuk pompa A diginakan baskom A dan diisi larutan (HCl)
0,001 M
 Untuk pompa B digunnakan baskom B dan diisi larutan basa
(NaoH) 0,001 M.
 Baskom ketiga digunakan untuk pembuangan .
c. Mengisi larutan basa pada tabung hingga sensor pH tercelup dengan
cara mengatur pompa B 30% dan ditunggu sampai “acidity”
mencapai pH > 9 dan stirrer dijalankan.
d. Setelah pH pada “acidity” tercapai, pilih “control”, mengubah
proses menjadi “automatic” kemudian diatur set point = 7, PB = 10,1
= 300, dan D= 1. Diklik “ apply” dan “Go” untuk menjalankan
proses.
e. Menunggu hingga respon mencapai set point dan konstan.
f. Setelah konstan, mengubah kecepatan pompa B menjadi 50%,
kemudian menunggu hingga respon mencapai set point dan konstan
kembali.
g. Mengubah lagi kecepatan pompa B menjadi 70%, dan menunggu
hingga respon mencapai set point dan konstan kembali.
h. Mengubah lagi kecepatan pompa B menjadi 30% dan menunggu
hingga respon mencapai set point dan konstan kembali.
i. Setelah konstan, mematikan proses dengan mengklik “stop” pada
tab menu.
j. Menyimpan data yang telah dperoleh.

4. Percobaan 3 (Pengaruh pH pada variasi konsentrasi)


a. Membuka aplikasi PCT 42 pada kompute, kemudian pilih “section
1”.
b. Menyiapkan baskom sebanyak tiga buah dan diberi tanda tabel A,
B, dan C yang dimana:
 Untuk pompa A digunakan baskom A dan diisi larutan asam
(hcl) 0,001 M
 Untuk pompa B digunakan baskom B dan diisi larutan basa
(NaOH) 0,001 M
 Baskom ketiga digunakan untuk pembuangan.
c. Mengisi larutan basa pada tabung hingga sensor pH tercelup dengan
cara mengatur pompa B 30% dan ditunggu sampai “acidity”
mencapai pH > 9 dan stirrer dijalankan.
d. Setelah pH pada “acidity” tercapai, pilih “control”, mengubah
proses menjadi “automatic” kemudian diatur set point = 7, PB = 10,1
= 300, dan D=1. Diklik “apply” dan “Go” untuk menjalankan
proses.
e. Menunggu hingga respon mencapai set point dan konstan.
f. Setelah konstan, menambahkan 5 mL. Larutan NaOH 1 M di
baskom penampungan yang berisi larutan NaOH 0,001 M,
kemudian menunggu hingga respon mencapai set point dan konstan
kembali.
g. Setelah konstan kembali, menambahkan 5 mL larutan HCl 1 M pada
baskom penampungan yang berisi larutan NaOH 0,001 M,
kemudian menunggu hingga respon mencapai set point dan konstan
kembali.
h. Setelah konstan, mematikan proses dengan mengklik “stop” pada
tab menu.
i. Menyimpan data yang diperoleh.

5. Percobaan 4 (Pengaruh pH pada Penentuan Nilai PID)


a. Membuka aplikasi PCT 42 pada komputer pilih “section 1”.
b. Menyiapkan baskom sebanyak tiga buah dan diberi tanda label A,
B, dan C yang dimana:
 Untuk pompa A digunakan baskom A dan diisi larutan asam
(hcl) 0,001 M
 Untuk pompa B digunakan baskom B dan diisi larutan basa
(NaOH) 0,001 M
 Baskom ketiga digunakan untuk pembuangan.
c. Mengisi larutan basa pada tabung hingga sensor ph tercelup dengan
cara mengatur pompa B 30% dan ditunggu sampai “adity” mencapai
pH > 9 dan stirrer dijalankan.
d. Setelah pH pada “acidity” tercapai, pilih “control”, mengubah
proses menjadi “automatic” kemudian diatur set point = 7, PB = 0,1
=0, dan D = 0. Diklik “apply” dan “Go” untuk menjalankan proses.
e. Melakukan proses yang ini hingga terbentuk tiga osilasi.
f. Menyimpan data yang diperoleh sebagai simulasi.
g. Menghitung optimasi PID dengan metode tuning, dimana:
a. P = y/3
b. I = t
c. D = t/6
h. Memilih “control” kemudian mengatur set point menjadi 40,
memilih mode operasi “automatic”, mengisi nilai P, I, dan d dengan
nilai hasil perhitungan tadi, kemudian mengklik “OK” lalu menekan
“GO” pada tab menu.
i. Melakukan hingga isolasi telah stabil, mematikan proses dengan
mengklik “STOP” pada tab menu.
j. Menyimpan data yang diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai