Window of Health, (Oktober 2018) E-ISSN 2614-5375

ARTIKEL RISET
URL artikel: http://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/wohXXXX

Pengaruh Kompres Hangat Pada Abdomen Terhadap Penurunan Dismenorhea Pada

Mahasiswi Keperawatan Angkatan 2014 FKM UMI Makassar

Tutik Agustini1, Fatma Jama2, Waode Riezky Wahyuni Musnawir3

1
Progam Studi Ilmu Keperawatan
2
Fakultas Kesehatan Masyarakat
3
Universitas Muslim Indonesia
Email Penulis Korespondensi (K): mriezkywahyuni@yahoo.com

ABSTRAK

Nyeri saat haid menyebabkan ketidaknyamanan dalam aktivitas fisik sehari-hari. Kontraksi otot perut
yang terjadi terus menerus akibat keluarnya darah saat menstruasi menyebabkan nyeri dismenorea. Keluhan ini
berhubungan dengan ketidakhadiran berulang di sekolah ataupun di tempat kerja, sehingga dapat mengganggu
produktivitas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap penurunan
dismenorhea pada mahasiswi angkatan 2014 FKM UMI Makassar.
Desain penelitian ini menggunakan quasy eksperimen dengan rancangan pre dan post test control
group design. Data yang diambil menggunakan lembar kuesioner dan selanjutnya dianalisa. Populasi yang
diambil dalam penelitian ini adalah semua mahasiswi keperawatan diangkatan 2014 FKM UMI Makassar
dengan jumlah sampel sebanyak 34 mahasiswi. Uji penelitian ini menggunakan uji paired t-test.
Hasil penelitian menunjukkan data bahwa pada kelompok kontrol mempunyai nilai mean 0.117% dari
hasil uji paired t-test didapatkan nilai ρValue = 0.332 yang berarti H0 diterima, sedangkan pada kelompok
intervensi mempunyai nilai mean 0.941% dengan hasil uji paired t-test ρValue = 0.000 nilai tersebut lebih kecil
dari nilai α: ≥ 0,05 yang berarti Ha ditolak.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pada kelompok intervensi yang diberikan kompres hangat
dapat menurunkan tingkat nyeri dismenorea sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak diberikan kompres
hangat tidak ada penurunan nyeri dismenorea pada mahasiswi keperawatan angkatan 2014 FKM UMI
Makassar. Untuk itu, maka diharapkan agar para tenaga kesehatan khususnya perawat pemberi asuhan
keperawatan menjadikan kompres hangat sebagai salah satu cara alternatif non-farmakologi untuk mengurangi
nyeri dismenorea.

Kata Kunci: Kompres Hangat, Dismenorhea, Mahasiswi

PENDAHULUAN Masa remaja ditandai dengan masa peralihan

dari anak-anak ke dewasa. Pada masa peralihan
LATAR BELAKANG tersebut individu matang secara fisiologik,
psikologik, mental, emosional, dan sosial. Masa

| Penerbit: Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia
Window of Health, (Oktober 2018)
remaja ditandai dengan munculnya karakteristik
seks primer, hal tersebut dipengaruhi oleh mulai
bekerjanya kelenjar reproduksi. Kejadian yang
muncul saat pubertas adalah pertumbuhan badan
yang cepat, timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder,
menarche, dan perubahan psikis. Pada wanita,
pubertas ditandai dengan terjadinya haid atau
menstruasi (Alatas, 2016).
Haid pertama kali yang dialami oleh seorang
wanita disebut menarche, yang pada umumnya
terjadi pada usia 14 tahun. Menarche merupakan
pertanda berakhirnya masa pubertas, masa
peralihan dari masa anak menuju dewasa. Haid
yang dialami para wanita remaja dapat
menimbulkan masalah, salah satunya adalah
dismenorhea atau nyeri haid (Alatas, 2016).
Dismenorhea menjadi suatu kondisi yang
merugikan bagi banyak wanita dan memiliki
dampak besar pada kualitas hidup terkait
kesehatan. Dismenorhea membuat wanita tidak
dapat beraktifitas secara normal, sebagai contoh
siswi yang mengalami dismenore primer tidak
dapat berkonsentrasi dalam belajar dan motivasi
belajar menurun karena nyeri yang dirasakan
(Handani, 2014).
Dismenorhea memerlukan evaluasi yang
seksama karena bila tidak tertangani dapat
mempengaruhi kualitas hidup dan aktivitas sehari-
hari. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
mengurangi atau bahkan menghilangkan nyeri pada
dismenorhea baik secara farmakologis misalnya
dengan obat-obatan golongan analgetik maupun
secara non farmakologis misalnya kompres hangat
(Rahmadhayanti, Afriyani, & Wulandari, 2013).
Kompres hangat dapat meredakan iskemia
dengan menurunkan kontraksi uterus dan
melancarkan pembuluh darah sehingga dapat
meredakan nyeri dengan mengurangi ketegangan
dan meningkatkan perasaan sejahtera,
meningkatkan aliran menstruasi, dan meredahkan
vasokongesti pelvis (Dahlan & Veni, Tri, 2017).
Menurut WHO angka dismenorhea di
dunia sangat besar, rata-rata lebih dari 50%
perempuan di setiap negara mengalami
dismenorhea. Di Swedia sekitar 72%. Di Amerika
Serikat diperkirakan hampir 90% wanita
mengalami dismenorhea, dan 10-15% diantaranya
mengalami dismenorhea berat, yang menyebabkan
mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun
(Diana, 2018).
Di Indonesia masalah kesehatan reproduksi
masih memprihatinkan karena penyebaran
penduduk yang belum merata tingkat sosial
| Penerbit: Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia
E-ISSN 2614-5375
ekonomi dan pendidikan belum memadai serta
tingkat kesehatan belum terjangkau. Angka
kejadian dismenorhea di Indonesia sebesar 107.673
jiwa (64,25%), yang terdiri dari 59.671 jiwa
(54,89%) mengalami dismenorhea primer dan
9.496 jiwa (9,36%) mengalami dismenorhea
sekunder (Handani, 2014).
Studi pendahuluan yang dilakukan calon
peneliti, didapakan data awal dengan jumlah
mahasiswi keperawatan angkatan 2014 di
Universitas Muslim Indonesia di kelas B1 dan
kelas B2 berjumlah 52 orang. Dari hasil wawancara
yang dilakukan pada 52 mahasiswi tersebut,
terdapat beberapa mahasiswi yang mengalami
dismenorhea primer.
TUJUAN
Secara umum umum penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kompres
hangat pada abdomen terhadap penurunan
dismenorhea pada mahasiswi keperawatan
angkatan 2014 FKM UMI Makassar. Tujuan
khusus penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui
tingkat nyeri dismenorhea sebelum dan sesudah
dilakukan kompres hangat pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol, (2) untuk
mengetahui pengaruh kompres hangat pada
abdomen terhadap penurunan dismenorhea
sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat
pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol,
(3) untuk mengetahui perbedaan tingkat penurunan
dismenorhea sebelum dan sesudah melakukan
kompres hangat pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol. Berdasarkan latar belakang
diatas, maka calon peneliti tertarik untuk
mengetahui pengaruh kompres hangat pada
abdomen terhadap penurunan dismenorhea pada
mahasiswi keperawatan angkatan 2014 di
Universitas Muslim Indonesia.
METODE
Jenis penelitian menggunakan metode quasy
experiment dengan model pre and post test control
group design yaitu pada desain ini responden
penelitian dibagi secara random menjadi dua
kelompok atau lebih. Satu kelompok adalah
kelompok perlakuan, sedangkan kelompok lain
adalah kelompok kontrol sebagai pembanding.
Sebelum perlakuan pada semua kelompok
dilakukan pengukuran awal (pre test) untuk
menentukan kemampuan atau nilai awal responden
sebelum perlakuan. Selanjutnya pada kelompok
perlakuan dilakukan intervensi sesuai dengan
protokol uji coba yang direncanakan, sedangkan
pada kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi
selain yang di uji cobakan.
Window of Health, (Oktober 2018) E-ISSN 2614-5375

Sedang 3 8.8 14 41.2

HASIL DAN PEMBAHASAN Berat 14 41.2 0 0
Total 17 50.0 17 50.0
1. Analisa Univariat
a. Karateristik Responden Tabel 5.5
Tabel 5.1 Pengaruh Kompres Hangat Pada Abdomen Terhadap
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Penurunan Dismenorea Pada Kelompok Kontrol dan
Kelompok Intervensi Pada Mahasiswi Intervensi Pada Mahasiswi Keperawatan
Keperawatan Angkatan 2014 Angkatan 2014 FKM UMI Makassar
FKM UMI Makassar Kelompok n Mean SD Pvalue
Karateristik Kontrol 17 0.117 0.485 0.332
Kelompok Intervensi
Responden Intervensi 17 0.941 0.556 0.000
Umur n %
20 2 5.9
PEMBAHASAN
21 7 20.6
22 8 23.5 Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh
23 0 0 kompres hangat pada abdomen terhadap penurunan
Jumlah 17 50.0 dismenorhea pada mahasiswi keperawatan
angkatan 2014 FKM UMI Makassar serta
Tabel 5.2 beradasarkan hasil pengelolaan data yang
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur diarahkan sesuai dengan tujuan penelitian maka
Kelompok Kontrol Pada Mahasiswi dapat diketahui sebagai berikut :
Keperawatan Angkatan 2014 1. Tingkat Nyeri Sebelum Dilakukan Kompres
FKM UMI Makassar Hangat Pada Kelompok Kontrol dan
Karateristik Kelompok Intervensi.
Kelompok Intervensi Tabel 5.3 dari hasil penelitian yang
Responden
Umur n % dilakukan menunjukkan bahwa tingkat nyeri
sebelum dilakukan kompres hangat pada
20 1 2.9
kelompok kontrol adalah nyeri sedang sebanyak
21 5 14.7 1 (2.9) dan nyeri berat sebanyak 16 (47.1)
22 8 23.5 sedangkan pada kelompok intervensi nyeri
23 3 8.8 sedang sebanyak 4 (11.8) dan nyeri berat
Jumlah 17 50.0 sebanyak 13 (38.2).
Nyeri adalah kondisi berupa perasaan tidak
menyenangkan yang bersifat sangat subyektif
karena perasaan nyeri berbeda pada setiap
orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan
hanya orang tersebutlah yang dapat
2. Analisa Bivariat menjelaskan rasa nyeri yang dialaminya
Tabel 5.3 (Prasetyo,2010).
Tingkat Nyeri Sebelum Dilakukan Kompres Hangat Dismenorea adalah nyeri yang timbul pada
Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi saat wanita mengalami menstruasi. Ini
Pada Mahasiswi Keperawatan Angkatan 2014 disebabkan karena kontraksi otot moimetrium
FKM UMI Makassar yang berlebihan maka akan mengurangi aliran
Tingkat Kontrol Intervensi darah, sehingga kekurangan oksigen dalam sel-
Nyeri n % n % sel miometrium yang mengakibatkan timbulnya
Ringan 0 0 0 0 nyeri pada saat menstruasi spasmodik, nyeri ini
Sedang 1 2.9 4 11.8 menyebabkan perut terasa mulas (Lowdermilk,
Berat 16 47.1 13 38.2 dkk :2013).
Total 17 50.0 17 50.0 Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Asmita (2016), pada
Tabel 5.4 hasil penelitian didapatkan nyeri dismenorea
Tingkat Nyeri Sesudah Dilakukan Kompres Hangat
siswi paling banyak berada pada kategori sangat
Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi
Pada Mahasiswi Keperawatan Angkatan 2014
mengganggu (44 %) sebelum dilakukan
FKM UMI Makassar terapi kompres hangat. Hal ini terlihat pada saat
Tingkat Kontrol Intervensi dilakukan kompes hangat dimana klien
Nyeri n % n % terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi
Ringan 0 0 3 8.8 masih respon terhadap tindakan, dapat

| Penerbit: Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia
Window of Health, (Oktober 2018)
menunjukan lokasi nyeri, tidak dapat
mendiskripsikanya, tidak dapat diatasi dengan
alih posisi, nafas panjang dan distraksi. Respon
dari setiap siswi berbeda-beda diantaranya
berbaring ditempat tidur, merintih kesakitan,
dan mengeluh pusing. Terapi kompres hangat
merupakan salah satu alternatif yang sangat
efektif dalam menurunkan nyeri dismenorea
dan terapi ini tidak menimbulkan dampak
negatif bagi tubuh.
2. Tingkat Nyeri Sesudah Dilakukan Kompres
Hangat Pada Kelompok Kontrol dan
Kelompok Intervensi
Tabel 5.4 dari. hasil penelitian yang
dilakukan didapatkan bahwa tingkat nyeri
sesudah dilakukan kompres hangat pada
kelompok kontrol adalah nyeri sedang sebanyak
3 (8.8) dan nyeri berat sebanyak 14 (41.2)
sedangkan pada kelompok intervensi nyeri
ringan sebanyak 3 (8.8), nyeri sedang sebanyak
14 (41.8) dan tidak ada lagi yang mengalami
nyeri berat.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa pengaruh kompres hangat dapat
mengurangi nyeri pada mahasiswi keperawatan
yang mengalami dismenorhea. Kompres hangat
terhadap nyeri haid terbukti mampu mengurangi
nyeri haid. Kompres hangat dapat digunakan
pada pengobatan nyeri dan merelaksasikan otot-
otot yang tegang, kompres hangat dilakukan
dengan botol yang diisi air hangat dengan suhu
37-40 oC secara konduksi dimana terjadi
pemindahan panas dari botol ke perut sehinga
perut yang dikompres menjadi hangat. Ini
menyebabkan terjadi pelebaran pembuluh darah
di bagian yang mengalami nyeri serta
meningkatnya aliran darah pada daerah
tersebut. Rasa hangat di bagian perut dapat
meningkatnya relaksasi psikologis dan rasa
nyaman, sehingga dengan adanya rasa
nyaman dapat menurunkan respon terhadap
nyeri yang semula dirasakan (Ratmawati,
2016).
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Diana (2018)
dengan judul penelitian pengaruh kompres air
hangat terhadap intensitas nyeri dismenorhea
pada remaja didusun Randusari desa
Agromulyo Yogyakarta, dimana hasil
penelitiannya menunjukkan tingkat nyeri
dismenorhea dalam tingkat nyeri ringan hingga
tidak nyeri, keberhasilan ini didukung dengan
adanya media yang digunakan yaitu botol kaca
dan kain untuk pengalas untuk kompres hangat
sehingga tingkat nyeri dismenorhea yang
dirasakan dapat berkurang karena rasa nyeri
dapat dialihkan pada rasa panas yang dirasakan.
| Penerbit: Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia
E-ISSN 2614-5375
3. Pengaruh Kompres Hangat Pada Abdomen
Terhadap Penurunan Dismenorhea Pada
Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi
Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan data
bahwa nilai mean dari kelompok kontrol adalah
0.117 dengan standar deviasi 0.485 dengan
menggunakan uji t-test nilai ρ = 0.332 yang
berarti tidak ada pengaruh yang signifkan dalam
pemberian kompres hangat, sedangkan pada
kelompok intervensi mempunyai nilai mean
0.941 dengan standar deviasi 0.556 dengan
menggunakan uji t-test nilai ρ = 0.000, nilai
tersebut lebih kecil dari nilai α: ≥ 0,05 yang
berarti ada pengaruh yang signifikan dalam
pemberian kompres hangat.
Secara non-farmakologis kompres hangat
sangat bermanfaat dalam penurunan nyeri
dismenorea dimana terjadinya relaksasi otot
serta mengurangi iskemia uterus sehingga nyeri
dapat berkurang atau hilang. Spasme otot dapat
menimbulkan rasa nyeri pada saat menstruasi.
Rasa nyeri disebabkan oleh pengaruh spasme
otot yang menekan pembuluh darah dan
menyebabkan iskemik. Nyeri akibat iskemik
jaringan terjadi bila aliran darah yang menuju
jaringan terhambat. Hal ini terjadi karena
terkumpulnya sejumlah besar asam laktat dalam
jaringan yang terbentuk akibat metabolisme
anaerobik, mungkin juga ada bahan kimia lain
seperti bradikinin, prostaglandin dan enzim
proteolitik yang terbentuk dalam jaringan akibat
kerusakan sel. Bahan-bahan ini dan asam laktat
akan merangsang ujung saraf nyeri sehingga
menimbulkan rasa nyeri (Guyton & Hall, 2010).
Hasil Penelitian ini sejalan dengan
penelitian Mahua (2018) dengan judul pengaruh
pemberian kompres air hangat terhadap
dismenorea pada remaja putri di SMK
Penerbangan Angkasa Singosari Malang,
dimana kompres hangat efektif untuk
menurunkan nyeri dismenorea yang dirasakan
remaja putri baik dihari pertama menstruasi
maupun dihari kedua menstruasi. Pemberian
aplikasi hangat pada tubuh merupakan suatu
upaya untuk mengurangi gejala nyeri akut
maupun kronis. Terapi ini efektif untuk
mengurangi nyeri yang berhubungan dengan
ketegangan otot walaupun dapat juga
dipergunakan untuk mengurangi berbagai jenis
nyeri yang lain.
Maka dari itu peneliti berasumsi bahwa ada
pengaruh pemberian kompres hangat hangat pada
mahasiswi yang mengalami dismenorea pada
kelompok intervensi sedangkan pada kelompok
kontrol tidak terjadi penurunan nyeri dikarenakan
tidak diberikannya perlakuan kompres hangat.
Kompres hangat merupakan salah satu cara
alternatif yang efektif dalam menurunkan nyeri
Window of Health, (Oktober 2018)
dismenorea karena tidak memerlukan biaya yang
banyak, waktu yang lama, serta dapat dilakukan
sendiri. Kompres hangat dapat digunakan untuk
menghilangkan nyeri karena dapat merelaksasikan
otot-otot yang tegang sehingga menyebabkan
terjadinya pelebaran pembuluh darah di bagian
yang mengalami rasa nyeri serta meningkatkan
aliran darah pada daerah tersebut. Rasa hangat di
bagian perut dapat meningkatkan relaksasi
psikologis dan rasa nyaman, sehingga dengan
adanya rasa nyaman dapat menurunkan respon
terhadap nyeri yang semula dirasakan.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil yang diperoleh maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Didapatkan bahwa tingkat nyeri sebelum
dilakukan kompres hangat pada kelompok
kontrol adalah 2.82% sedangkan pada
kelompok intervensi adalah 2.76%.
2. Didapatkan bahwa tingkat nyeri sesudah
dilakukan kompres hangat pada kelompok
kontrol adalah 2.94% sedangkan pada
kelompok intervensi adalah 1.82%.
3. Didapatkan ada pengaruh kompres hangat pada
abdomen terhadap penurunan dismenorhea
sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol
dan kelompok intervensi.
SARAN
Berdasarkan dari hasil penelitian, pembahasan,
dan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan
beberapa saran yaitu :
1. Bagi Mahasiswa
Bagi mahasiswa yang mengalami
dismenorea disarankan untuk dapat
mengaplikasikan kompres hangat sebagai salah
satu metode pengobatan alternatif untuk
mengurangi rasa nyeri saat menstruasi.
2. Bagi Institusi
Bagi perkembangan Ilmu Keperawatan
khususnya tenaga pengajar dan pelajar
disarankan untuk dapat memakai hasil
penelitian ini sebagai salah satu sumber
informasi mengenai pengaruh kompres hangat
terhadap penurunan dismenorea sehingga dapat
dijadikan sebagai salah satu terapi alternatif.
3. Bagi Peneliti
| Penerbit: Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia
E-ISSN 2614-5375
Diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat
melanjutkan penelitian ini dengan jumlah
sampel yang lebih besar dengan harapan data
yang didapatkan dapat berdistribusi secara
normal dengan karakteristik responden yang
lebih homogen, dengan menambahkan suhu
tubuh, denyut nadi, dan tekanan darah.
DAFTAR PUSTAKA
Anurogo dan Wulandari, (2011). Cara Jitu
Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta:
Andi Offset.
Alatas,dkk. (2016). Dismenore Primer dan Faktor
Risiko Dismenore Primer pada
Remaja. Journal Majority, 2(1), 2-4.
Diakses pada 26 april 2018.
Bare & Smeltzer, (2013). Dalam Rofli dkk tentang
Faktor Resiko Terjadinya
Dismenorhea. (Online)
(https://books.google.co.id/books?id),
diakses pada 13 Maret 2018.
Bonde, F. M. P., & Moningka, M. (2014).
Pengaruh Kompres Panas Terhadap
Penurunan Derajat Nyeri Haid Pada
Siswi Sma Dan Smk Yadika
Kopandakan II. Jurnal E-Biomedik,
2(1), 2–6. Diakses pada 19 Maret 2018
Brunner dan Suddarth. (2010). Buku Ajar
Keperawatan Medicial Bedah. Jakarta:
EGC.
Dahlan, A., & Veni, Tri, S. (2017). Pengaruh
Terapi Kompres Hangat Terhadap
Nyeri Haid (Dismenorea) Pada Siswi
Smk Perbankan Simpang Haru
Padang. Journal Endurance, 2(1),
37–44.
https://doi.org/10.22216/jen.v2i1.278
diakses pada 19 maret 2018
Diana,dkk. (2018). PENGARUH KOMPRES AIR
HANGAT TERHADAP INTENSITAS
NYERI DYSMENORRHEA PADA
Window of Health, (Oktober 2018)
REMAJA DI DUSUN RANDUSARI
DESA ARGOMULYO
CANGKRINGAN SLEMAN
YOGYAKARTA. Vol. 13 Nomor 1
Januari 2018 – Jurnal Medika
RespatI. Diakses pada 25 maret 2018
Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI. (2015).
Panduan Penulisan Proposal
Penelitian dan Skripsi. FKM UMI:
Makassar.
Guyton, A. C.,& Hall, J. E. (2011). Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Handani, E. Y. (2014). Eka Yuli Handayani *
Lasma Sri Rahayu** * Dosen Prodi
D III Kebidanan Universitas Pasir Pengaraian,
1(4), 161–171. Diakses pada 19
maret 2018.
Herdman, T.Heather. (2015). Nanda Internasional
Inc Diagnosa Keperawatan Ed.10.
Jakarta: EGC.
Khoirunisa, dkk. (2015). Teknik Asessment Nyeri.
CDK-226/ vol. 42 no. 3, th. 2015.
Departemen Neurologi, Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta, Indonesia
Kusmiran, E. (2012). Kesehatan Reproduksi
Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba
Medika.
Mahua,dkk. 2018. Pengaruh Pemberian Kompres
Air Hangat Terhadap Dismenore Pada
Remaja Putri di SMK Penerbangan
Angkasa Singosari Malang. Nursing
News Volume 3, Nomor 1, 2018.
Diakses pada 6 Agustus 2018.
Manuaba I.A.C, Manuaba I.B.G.F & Manuaba
I.B.G. (2010). Ilmu Kebidanan
Penyakit Kandungan dan KB Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Maulana. (2012). Alasan dilarang berhubungan
sexs saat menstruasi.
(https://books.google.co.id/books?id),
diakses pada 15 Maret 2018.
Murtiningsih, & Karlina, L. (2014). Penurunan
Nyeri Dismenorea Primer melalui
Kompres Hangat pada Remaja. Jurnal
Padjajaran, 3(2), 88–95. Diakses pada
19 maret 2018.
| Penerbit: Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia
E-ISSN 2614-5375
Ni Made Sri Dewi Lestari. (2013). Pengaruh
Dismenorhea pada Remaja. Seminar
Nasional FMIPA UNDIKSHA III,
Journal.
Nirwana, A.B. (2011). Psikologi Kesehatan Wanita
Remaja, Menstruasi, Menikah, Hamil,
Nifas, Menyusui. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Notoatmojo, S. (2010). Promosi Kesehatan Teori
dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmojo, S. (2012). Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2011). Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba
Medika.
Potter & Perry, (2010). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik. Jakarta: EGC.
Rahayu S. (2013). Pengaruh Kompres Hangat
Terhadap Dismenore Primer pada
mahasiswi semester VII S1
Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Semarang.
Universitas Muhammadiyah Semarang
Rahmadhayanti, E., Afriyani, R., & Wulandari, A.
(2013). Pengaruh Kompres Hangat
terhadap Penurunan Derajat Nyeri
Haid pada Remaja Putri di SMA Karya
Ibu Palembang, 369–372.
Science, A. (2016). PENGARUH TERAPI
KOMPRES HANGAT TERHADAP
NYERI HAID ( DISMENOREA )
PADA SISWI SMK PERBANKAN
SIMPANG HARU PADANG Asmita
dahlan , Tri Veni.
Sharon dkk. (2011). Keperawatan Maternitas
Kesehatan Wanita, Bayi, dan Keluarga
Edisi 18. Jakarta: EGC.
Soetjaningsih. (2014). Tumbuh Kembang Remaja
dan Permasalahannya. Sangung Seto:
Jakarta.
Sugiono. (2013). Metode Penelitian Manajemen :
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Kombinasi (Mixes Methods, Penelitian
Window of Health, (Oktober 2018) E-ISSN 2614-5375

Tindakan (Action Research), dan

Penelitian Evaluasi. Bandung:
Alfabeta.

Sukarni, dkk. (2013). Buku Ajar Keperawatan

Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sylvia dan Lorraine. (2010). Buku Ajar

Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC.

Uliyah, Musrifatu & Aziz Alimul Hidayat. (2010).

Praktikum Keterampilan Dasar
Praktik Klinik: Aplikasi Dasar-Dasar
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.

Wilkinson M, Judith. (2016). Diagnosa

Keperawatan : Diagnosis NANDA,
Intervensi NIC, Hasil NOC
Ed.10/ahlibahasa. Esty Wahyuningsih,
Jakarta: EGC.

| Penerbit: Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia
Window of Health, Vol. X No. X (September 2018) E-ISSN 2614-
5375

| Penerbit: Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia