BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan bisnis atau pada saat ini telah menjdai suatu
perkembangan yang sangat signifikan bagi Indonesia. Dari yang berwujud
UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) sampai dengan perusahaan-
perusahaan besar. Itu menandakan bahwasannya kesadaran akan
berwirausaha pada saat ini telah meningkat dari sebelumnya.
Untuk menjalankan usaha diperlukan sebuah studi kelayakan
bisnis, apakah sebuah usaha layak dijalankan atau tidak layak dijalankan.
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang menyangkut berbagai
aspek yaitu aspek teknologi, lingkungan, hokum, politik, sosial dan budaya.
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh pemrakarsa untuk mengetahui
tingkat keuntungan dari investasi dalam jangka pendek ataupun jangka
panjang.
Sebagai pemrakarsa, kami menganalisa kota Denpasar merupakan
salah satu kota di Provinsi Bali dengan prospek perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. Pertumbuhan dan perkembangan
tersebut meliputi beberapa factor/sektor seperti jumlah penduduk, ekonomi
dan industry, pendidikan, serta sektor-sektor lainnya yang saling
mempengaruhi satu sama lain.
Dengan berkembannya bisnis disuatu kota atau meningkatnya
pertumbuhan industry di suatu daerah tentu berakibat pada bertambahnya
jumlah karyawan di daerah tersebut. Berkembangnya dunia pendidikan
terutama kualitas serta sarana dan prasarana yang disediakan oleh
Universitas negeri maupun swasta, juga menyebabkan meningkatnya animo
pelajar untuk bersedia masuk sebagai mahasiswa baru di Universitas
tersebut. Setiap tahun ± 6.000 - 7.000 lebih mahasiswa baru terdaftar di
Universitas dampaknya permintaan terhadap kamar kos untuk mahasiswa
baru semakin meningkat. Selai itu sudah menjadi hal yang lumrah bahwa
sebagian dari karyawan atau mahasiswa tersebut berasal dari luar daerah
yang jauh dari kota Denpasar membutuhkan tempat tinggal yang nyaman.
Dengan latar belakang tersebut diatas dan mengingat saya
mempunyai sebidang tanah di tengah kota Denpasar yang berlokasi ± 100
meter dari akses jalan raya, dekat dengan perkantoran dan Universitas
swasta maupun negeri serta akses-akses yang lain, maka saya membangun
bisnis penyewaan kamar kos-kosan.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut : Bagaimana cara bisnis penyewaan kamar kos-kosan menghadapi
teknologi hukum, politik, lingkungan sosial dan budaya ?
C. TUJUAN MASALAH
Adapun tujuan dari pembutan makalh ini sebagai berikut :
Untuk mengetahui sejauhmana bisnis penyewaan kamar kos-kosan dalam
menghadapi teknologi, hokum, politik, lingkungan sosial dan budaya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. ASPEK TEKNOLOGI
Dalam menjalankan usaha penyewaan kamar kos-kosan, kehadiran
penghuni adalah sebuah keharusan. Sebab, penghuni merupakan sumber
keuntungan dari bisnis ini. Apalagi ada pengeluaran wajib bulanan seperti
listrik dan air. Rumah kos yang sepi hanya akan membuat udaha kita
merugi.
Kita sebagai pemilik harus bias mempromosikan usaha kita agar
kamar kos bias segera terisi penuh. Jangan hanya memasang promosi di
depan rumah kos. Sebab kita pun mesti memakai cara kreatif dan kekinian
untuk menyaring banyak calon penghuni. Misalnya dengan membagikan
brosur ke kampus, area pertokoan atau perkantoran dan tempat makan yang
sering dikunjungi oleh target pasar.
Promosikan juga usaha kos secara online atau menggunakan
internet. Manfaatkan media sosial seperti twitter, facebook, dan isntagram.
Bahkan lebih baik lagi jika memiliki situs web sendiri. Jika tidak mau repot,
daftarkan rumah kos milik kita secara gratis ke situs pencarian kos gratis
seperti mamikost, kostkost, kost hunt, info kost atau urban indo.
B. ASPEK HUKUM
Aspek hukum merupakan aspek yang cukup menetukan dan
menjamin akan kelangsungan suatu kegiatan usaha. Oleh karena itu, aspek
ini tidak dapat diabaikan. Karena aspek hukum merupakan legalitas
kelangsungan usaha, sedangkan usaha yang sedang berproduksi akan segera
terhenti begitu saja manakala tidak memiliki jaminan pasar. Bentuk
pelaksanaan bisnis ini adalah merupakan badan usaha perseorangan karena
resiko dari usaha ini relative kecil dan modal investasinya juga 100% dari
perseorangan/mandiri. Surat-surat izin dan refrensi yang telah dimiliki serta
photocopynya yang terlampirkan adalah :
1. Surat izin domisili
2. Sertifikat tanah, hak milik
3. IMB (Izin Mendirikan Usaha)
4. Kartu Keluarga
5. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Tata tertib dan aturan untuk penghuni kos juga dibuat agar
penghuni kos nyaman dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Aturan dan tata tertib yang dibuat sebagai berikut :
1. Lama waktu kos : bulanan/ harus dibayar awal bulan atau mulai awal
kos.
2. Pembayaran listrik : dibayar sesuai alat elektronik yang sudah ada
ditiap kamar kost.
3. Kewajiban pengunjung kos : sudah ada aturan mengenai jam malam
dan batas berkunjung yang harus dilaksanakan dengan tegas.
Pasalnya, citra rumah kos milik kita akan bergantung pada bagaimana
cara kita mengelola tata tertib ini.
2. Aspek Ekonomi
Hadirnya bisnis penyewaan kamar kos-kosan memberikan
peluang untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekitarnya
karena dangan bertambahnya jumlah penduduk dapat semakin
menggiatkan roda ekonomi khususnya dilingkungan masyarakat
sekitar. Terbuka kesempatan untuk menciptakan lapangan pekerjaan
bagi masyarakat seperti laundry, warung makan, toko-toko kecil, dan
sebagainya. Dan ini akan memberikan efek ganda ekonomi yaitu
peningkatan PDRB (Produk Domestic Regional Bruto) dan
peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah).
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta : Kencana, 2003. Hal 287 http:
//www.contohlengkap.com2012/02/tinjauansosial-
ekonomidalamstudi.html.
Johan, Suwinto,2013. Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis, Yogyakarta : Graha
Ilmu
Daftar Situs
http://id.wikipedia.org/wiki/studikelayakanbisnis