Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CUCI TANGAN 6 LANGKAH , 5 MOMEN MENCUCI TANGAN DAN MEMBUANG


SAMPAH YANG BENAR

DI RUANG CVCU RSU Dr.Saiful Anwar


Disusun Guna Memenuhi Tugas Profesi DIII Keperawatan
Keperawatan Medikal Bedah

Oleh :
Mahasiswa Stikes Kendedes Malang (Kelompok II)
Dan
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Malang (Kelompok I)

Rumah Sakit Umum Daerah DR.Saiful Anwar Malang


September 2019

1
Lembar Pengesahan
Susunan Acara Penyuluhan Di Ruang CVCU RSUD DR.Saiful Anwar Malang Telah Di
setujui
Pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 26 September 2019
Jam : 10.00

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

NIDN. NIP.

Kepala Ruangan

NIP.

2
SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)
CUCI TANGAN 6 LANGKAH
5 MOMEN MENCUCI TANGAN DAN
MEMBUANG SAMPAH YANG BENAR

Pokok Bahasan : Cuci Tangan 6 Langkah, 5 Momen Mencuci Tangan dan Membuang
Sampah yang Benar
Sasaran : Seluruh Keluarga Klien di Ruang CVCU RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Tempat : Ruang CVCU RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Hari/ Tanggal : Kamis, 19 September 2019
waktu : 60 Menit
Metode : Ceramah, Praktek
Penyuluh : 1. Nanda Aji Ambiasukma (P17210174073)
2. Meiriza Riski Violita (P17210173051)
3. Novia Faraditha Riady (P17210173049)
4. Doni Nurdiansyah (AOA0170847)
5. Evie Amilatusilmi (AOA0170848)
6. Fitra Eka Pratiwi (AOA0170849

I. TUJUAN
1.1 Tujuan Instruksional Umum
a. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, keluarga klien diharapkan dapat
mengerti dan memahami tentang cuci tangan 6 langkah, 5 momen cuci tangan dan
cara membuang sampah yang benar
b. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan keluarga klien diharapkan mampu
mempraktekkan cuci tangan 6 langkah, 5 momen cuci tangan dan cara membuang
sampah yang benar
1.2 Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan keluarga klien mampu memahami tentang :
a. Menjelaskan definisi cuci tangan
b. Menjelaskan tujuan cuci tangan
c. Menjelaskan manfaat mencuci tangan
d. Menjelaskan kapan waktu cuci tangan
e. Menjelaskan enam langkah cuci tangan
3
f. Menyebutkan Pengertian sampah
g. Menyebutkan Jenis – jenis sampah
h. Menyebutkan Sumber sampah
i. Menyebutkan Bahaya sampah bagi kesehatan
j. Menyebutkan Perilaku membuang sampah yang benar
k. Menyebutkan Manfaat perilaku membuang sampah yang benar

2. SASARAN
Seluruh keluarga klien di Ruang CVCU RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

3. SUP POKOK BAHASAN


1. Defenisi cuci tangan
2. Tujuan cuci tangan
3. Manfaat mencuci tangan
4. Kapan waktu cuci tangan
5. Enam langkah cuci tangan
6. Definisi sampah
7. Jenis-jenis sampah
8. Sumber sampah
9. Bahaya sampah
10. Perilaku membuang sampah yang benar
11. Manfaat perilaku membuang sampah yang benar

4. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Simulasi
5. MEDIA
 Power point
 Demonstrasi

4
6. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Peserta Metode Media
Pendahuluan 5 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah
menit 2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan dan
diri memperhatikan tanya
3. Menjelaskan tujuan 3. Menjawab jawab
penyuluhan dan pertanyaan
pokok materi yang
akan disampaikan
Mengkaji
pengetahuan
keluarga klien di
Ruang CVCU
tentang Cuci
tangan 6 langkah
yang benar , 5
momen mencuci
tangan dan cara
membuang sampah
yang benar.
Penyajian 45 1. Menjelaskan Mendengarkan dan Ceramah Leaflet
menit materi memperhatikan dan
a. Definisi cuci Mempraktekan tanya
tangan mencuci tangan jawab
b. Tujuan cuci
tangan
c. Manfaat mencuci
tangan
d. Kapan waktu
cuci tangan
e. Enam langkah
cuci tangan
2. Penyuluh
mencontohkan cara

5
mencuci tangan
yang benar
3. Menjelaskan
materi
a. Pengertian
sampah
b. Jenis – jenis
sampah
c. Sumber sampah
d. Bahaya sampah
bagi kesehatan
e. Perilaku
membuang sampah
yang benar
f. Manfaat perilaku
membuang sampah
yang benar
4. Penyuluh
mencontohkan cara
membuang sampah
dengan benar
5. Memberikan sesi
untuk bertanya
Penutup 10 1. Meminta peserta 1. Mengajukan Tanya Leaflet
menit untuk pertanyaan jawab
menjelaskan 2. Menjawab
kembali materi pertanyaan yang
yang telah di di berikan oleh
berikan dengan penyuluh
singkat. 3. mempraktekan
2. Meminta peserta cuci tangan dan
untuk cara membuang
mempraktekan cuci sampah yang
tangan yang benar benar

6
dan cara membuang 4. Membalas
sampah yang benar

3. Menyimpulkan salam
hasil penyuluhan
4. Menutup acara,
dengan salam
penutup

7. KRITERIA PEMANTAUAN
1. Pemantauan
a. Input
• Kegiatan penyuluhan dihadiri keluarga pasien
• Media penyuluhan yang digunakan adalah Leaflet
• Paket penyuluhan sesuai SPO dan Up to Date
• Waktu Kegiatan Penyuluhan adalah 30 menit
• Tempat penyuluhan adalah diruang penyuluhan
• Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan
b. Proses
• Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
• Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan
• Narasumber menguasai materi dengan baik
c. Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan memahami materi
penyuluhan
d. Outcome
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatan yang
lebih baik

7
8. Evaluasi
Evaluasi struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media : leaflet
d. Peserta hadir ditempat penyuluhan
e. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang CVCU RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang

Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta dan penyaji berdiskusi bertukar pendapat
d. Suasana penyuluhan/ sharing informasi tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

Evaluasi Hasil
Keluarga Pasien dapat :
a. Menjelaskan definisi cuci tangan
b. Menjelaskan tujuan cuci tangan
c. Menjelaskan manfaat mencuci tangan
d. Menyebutkan waktu melaksanakan cuci tangan dalam kegiatan sehari-hari
e. Menyebutkan 5 momen cuci tangan dalam lingkungan rumah sakit
f. Menjelaskan dan memeragakan enam langkah cuci tangan
g. Menjelaskan pengertian sampah
h. Menjelaskan jenis-jenis sampah
i. Menyebutkan sumber sampah muncul
j. Menyebutkan 3 bahaya sampah bagi kesehatan
k. Menyebutkan 3 perilaku membuang sampah yang benar
l. Menyebutkan manfaat perilaku membuang sampah dengan benar

8
MATERI CUCI TANGAN 6 LANGKAH
DAN 5 MOMEN MENCUCI TANGAN

1. Definisi cuci tangan


Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan
air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir untuk menghindari
penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-benar hilang.
Cuci tangan adalah proses memindahkan kotoran dari kulit tangan dan kuku
menggunakan sabun dan air bersih atau antiseptic lainnya (WHO,2009). Cuci tangan
adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah
tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kotoran
dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme
sementara (Dahlan dan Umrah, 2013).

2. Tujuan Mencuci Tangan


Menurut Annamma Jacob, dkk (2014), tujuan dari mencuci tangan adalah sebagai
berikut :
a. Mengangkat kotoran dan mikroorganisme sesaat dari tangan
b. Mengurangi jumlah mikroba dengan berjalannya waktu
c. Mencegah terjadinya infeksi silang.

3. Manfaat Cuci Tangan


Wirawan (2013) menjelaskan bahwa manfaat mencuci tangan selama 20 detik
yaitu sebagai berikut
a. Mencegah risiko tertular flu, demam dan penyakit menular lainnya
sampai 50%.
b. Mencegah tertular penyakit serius seperti hepatitis A, meningitis dan
lain-lain.
c. Menurunakan risiko terkena diare dan penyakit pencernaan lainnya
sampai 59%.
d. Jika mencuci tangan sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa
ditinggalkan, sejuta kematian bisa dicegah setiap tahun.
e. Dapat menghemat uang karena anggota keluarga jarang sakit.
9
4. Kapan Waktu Cuci tangan bagi keluarga pasien
1. Segera setelah tiba di rumah sakit
2. Sebelum masuk dan meninggalkan ruangan pasien
3. Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien atau benda yang terkontaminasi cairan
tubuh pasien
4. Diantara kontak pasien satu dengan yang lain
5. Sesudah ke kamar kecil
6. Sesudah kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya
7. Bila tangan kotor
8. Sebelum meninggalkan rumah sakit
9. Segera setelah membersihkan kotoran dari tubuh pasien
10. Sebelum dan setelah menyiapkan dan mengkonsumsi makanan
11. sebelum dan setelah membantu meminumkan obat

5. Peralatan dan perlengkapan mencuci tangan dengan benar


Peralatan dan perlengkapan mencuci tangan pakai sabun menurut Dahlan dan Umrah
(2013), peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
untuk mencuci tangan adalah : Sabun biasa atau antiseptic, wastafel atau air mengalir

6. Langkah handwash dan handrub


a. handwash
dengan air mengalir waktunya : 40 - 60 detik (8 gerakan berulang dalam setiap
langkah mencuci tangan) dilakukan pada saat tangan tampak kotor dan setelah 5 kali
handrub
Langkah – langkah :
- Buka kran dan basahi tangan dengan air
- Tuangkan sabun cair 3- 5 cc
Lakukan kebersihan tangan dengan baik dan benar :
1. Gosok kedua telapak tangan hingga merata
2. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya.
3. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
4. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci tautkan dan saling
digosokkan.
5. Gosok ibu jari kiri berputar kearah bawah dalam genggaman tangan kanan dan
sebaliknya.
6. Gosokkan ujung ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dengan gerakan
memutar dan sebaliknya.
10
- Bilas tangan dengan air bersih dengan 6 langkah
- Keringkan tangan dengan menggunakan kertas/tissu sekali pakai
- Gunakan kertas/tissu tersebut untuk memutar kran sewaktu mematikan air
b. Handrub
Penggunaan handrub antiseptik untuk tangan yang bersih lebih efektif
membunuh flora residen dan flora transien daripada mencuci tangan dengan sabun
antiseptik atau dengan sabun biasa dan air. Antiseptik ini cepat dan mudah digunakan
serta menghasilkan penurunan jumlah flora tangan awal yang lebih besar.
Teknik Mencuci Tangan dengan Handrub Antiseptik yang benar menurut
WHO yaitu :
- Tuangkan cairan handrub 3 – 5 cc berbasis alkohol ke dalam tangan lakukan 6
langkah gerakan mencuci tangan.
- Langkah
- 1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua
telapak tangan secara lembut dengan arah memutar. Setiap gerakan dilakukan
sebanyak 4 (empat) kali.

Langkah 2.
Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

Langkah 3.
Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih

Langkah 4.
Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci

11
Langkah 5.
Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

Langkah 6.
Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

- Setelah melakukan Handrub 3 kali atau bila tangan sudah tidak nyaman,
lakukancucitangandengan air mengalir.

12
MATERI CARA MEMBUANG SAMPAH DENGAN BENAR

1. Pengertian Sampah
Sampah atau limbah padat didefinisikan sebagai sesuatu yang tidak terpakai
lagi dalam bentuk padatan (M.Mulia, 2005). Sampah merupakan material sisa yang
tidak diinginkan setelah berakhir suatu proses, merupakan konsep buatan dan
konsekwensi dari adanya aktifitas manusia (Tim Penulis PS, 2008).
Menurut definisi (WHO) yang dikutip oleh Chandra (2007) dan menurut para
ahli kesehatan masyarakat Amerika yang dikutip oleh Notoatmodjo (2007),
mengemukakan pengertian sampah (waste) adalah segala sesuatu yang tidak
digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari
kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
Berdasarkan pengertian sampah tersebut dapat disimpulkan bahwa sampah
mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut (Notoatmodjo, 2007) :
1. Adanya suatu benda berbentuk padat
2. Adanya hubungan langsung atau tidak langsung dengan aktifitas atau kegiatan
manusia

2. Jenis-jenis Sampah
Menurut Daniel (2009) terdapat tiga jenis sampah, di antaranya:
1. Sampah organik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara
alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini juga
biasa disebut sampah basah.
2. Sampah anorganik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara
biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut di
tempat khusus, misalnya plastik, kaleng dan styrofoam. Sampah jenis ini juga
biasa disebut sampah kering.
3. Sampah Medis (Tempat sampah berwarna kuning)
Sesuai dengan namanya kantong sampah medis adalah kantong
sampah yang dibuat untuk limbah medis. Yang dimaksud dengan limbah medis
disini adalah limbah yan dihasilkan dari aktivitas medis/berasal dari pasien,
misalnya: obat, popok yang sudah dipakai, infus yang sudah dipakai dan terdapat
darah pasien, sisa-sisa obat dan lainnya.

13
4. Sampah Non Medis (Tempat sampah berwarna hijau)
Sampah non medis merupakan sampah yang berasal dari aktivitas non
medis/tidak ada kaitannya dengan pasien, misalnya: limbah plastik, kertas, kaleng
kemasan minuman/makanan, sisa makanan dan lain-lain.

Tempat Limbah Medis

3. Sampah/Limbah Rumah Sakit


Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah
sakit. Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk
padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah medis padat dan
non-medis. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius,
limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah
kimiawi, limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan, dan limbah dengan
kandungan logamberat yang tinggi, sedangkan limbah padat non-medis adalah limbah
padat yang dihasilkan dari kegiatan di rumah sakit di luar medis yang berasal dari
dapur, perkantoran, taman, dan halaman yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada
teknologinya (Depkes, 2004).

4. Karakteristik sampah rumah sakit


Karakteristik sampah rumah sakit perlu diketahui dalam kaitannya pada
pengelolaan sampah yang baik dan benar. Secara garis besar sampah rumah sakit
dibedakan menjadi : a. sampah medis dan b. sampah non medis (Depkes, 2004).
a. Sampah Medis
Sampah medis adalah limbah yang langsung dihasilkan dari tindakan diagnosis
dan tindakan medis terhadap pasien. Termasuk dalam kajian tersebut juga kegiatan
medis di ruang poliklinik, perawatan, bedah, kebidanan, otopsi dan ruang
14
laboratorium. Limbah padat medis sering juga disebut sampah biologis. Limbah medis
dapat digolongkan menjadi (Chandra, 2007) :
1. Limbah benda tajam
Limbah ini bisa berupa jarum, pipet, pecahan kaca dan pisau bedah.
Benda-benda ini mempunyai potensi menularkan penyakit. Baik
terkontaminasi atau tidak, benda ini dipandang sebagai limbah layanan
kesehatan yang sangat berbahaya (WHO, 2005).
2. Limbah Infeksius
Dapat dihasilkan oleh laboratorium, kamar isolasi, kamar perawatan, dan
sangat berbahaya karena bisa juga menularkan penyakit. Limbah infeksius adalah
limbah yang diduga mengandung patogen dalam jumlah yang cukup untuk
menyebabkan penyakit pada pejamu yang rentan (WHO, 2005).
Limbah infeksius ini dibagi menjadi obat kemoterapi sitostatis, limbah
klinis dan limbah domestik (Adisasmito, 2008). Exkreta, spesimen laboratorium,
bekas balutan termasuk ke dalam jenis limbah ini (Slamet, 2007).
3. Limbah jaringan tubuh
Limbah ini berupa darah, anggota badan hasil amputasi, cairan tubuh, dan
plasenta. Limbah jaringan tubuh ini tidak etis dibuang sembarangan (Slamet,
2007)
4. Limbah Farmasi
Berupa obat-obatan atau bahan yang telah kadaluarsa, obat-obat yang
terkontaminasi, obat yang dikembalikan pasien atau tidak digunakan. Kategori ini
juga mencakup barang yang dibuang setelah digunakan untuk menangani produk
farmasi (WHO, 2005).
5. Limbah Kimia
Banyak bahan kimia yang memiliki efek toksik bagi kesehatan dan
lingkungan. Risiko dapat berasal dari paparan, produksi, penyimpanan,
pemakaian dan pembuangan bahan kimia. Terdapat limbah kimia yang berbahaya
dan tidak berbahaya dan juga limbah yang bisa meledak atau yang hanya bersifat
korosif (WHO, 2006).
6. Limbah Radioaktif
Bahan yang terkontaminasi dengan radio-isotop. Limbah ini harus
dikelola sesuai dengan peraturan yang diwajibkan.

15
b. Sampah Non Medis
Sampah padat non medis adalah semua sampah padat diluar sampah padat
medis yang dihasilkan dari berbagai kegiatan seperti kantor/ administrasi, unit
perlengkapan, ruang tunggu, ruang inap, unit gizi/dapur, halaman parkir, taman, dan
unit pelayanan.

5. Bahaya Sampah bagi Kesehatan


Menurut Soekidjo Nototmodjo (2003 : 168) sampah erat kaitannya dengan
kesehatan masyarakat, karena dari sampah-sampah tersebut akan hidup berbagai
mikroorganisme penyebab penyakit dan juga binatang serangga sebagai pemindah
atau penyebar penyakit. Oleh karena itu, sampah harus dikelola dengan baik sampai
sekecil mungkin sehingga tidak mengganggu kesehatan masyarakat
Sampah yang berserakan selain merusak estetika (keindahan) juga menjadi
tempat yang cocok untuk tumbuhnya organism penyebab timbulnya penyakit. Selain
itu, tempat tersebut juga menarik hewan perantara penyakit seperti lalat dan nyamuk.
Sampah yang membusuk juga menghasilkan gas-gas beraroma tidak sedap yang juga
mempengaruhi kesehatan. Beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan karena sampah
yang dibuang sembarangan yaitu : diare, kolera, tifus, malaria, demam berdarah,
infeksi kulit.
Dampak sampah terhadap kesehatan lingkungan, antara lain :
 Dampak Terhadap Kesehatan : Pembuangan sampah yang tidak terkontrol
dengan baik merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan
menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan
penyakit. Potensi bahaya yang ditimbulkan, antara lain penyakit diare, kolera,
tifus yang dapat menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah
dapat bercampur dengan air minum. Penyakit DBD dapat juga meningkat
dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai, demikian
pula penyakit jamur (misalnya jamur kulit).
 Dampak Terhadap Lingkungan : Cairan terhadap rembesan sampah yang
masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air, berbagai organisme
termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap dan hal ini
mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
 Dampak Terhadap Sosial Ekonomi : Pengelolaan sampah yang kurang baik
dapat membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau

16
yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk. Hal ini dapat berpengaruh
antara lain terhadap dunia pariwisata dan investasi

6. Perilaku Membuang Sampah yang Benar


 Buanglah selalu sampah pada tempat sampah, sekecil apapun sampah tersebut,
jangan dibuang di sembarang tempat.
 Pisahkan antara sampah organik dengan sampah anorganik
 Sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman
 Sampah anorganik juga bisa dimanfaatkan kembali, misalnya kaleng
bekasdimanfaatkan sebagai pot bunga.
 Sampah yang tidak bisa dimanfaatkan sendiri, jangan dibiarkan menumpuk terlalul
ama. Secara periodik buanglah ke TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara)
agar diangkut oleh truk sampah ke tempat pengelolaan sampah.
 Jangan membakar sampah sembarangan, karena selain menimbulkan asap yang
menyesakkan nafas, sampah-sampah tertentu dapat menghasilkan yang
menyebabkan penyakit bila di bakar (seperti bahan plastik dan karet bila dibakar
menghasilkan gas yang dapat menyebabkan kanker). Selain itu ada juga
sampahyang dapat meledak bila terkena panas/dibakar (botol aerosol)
Beberapa faktor penting yang harus diperhatikan dalam pengelolaan sampah antara
lain :
Dalam pengelolaan sampah harus memperhatikan sifat sampahnya kemudian
dipilih tindakan atau langkah apa yang paling tepat untuk menangani sampah.
Tersediannya sarana pembuangan/penampungan sampah yang memenuhi syarat
kesehatan sehingga tidak menjadi sumber pengotoran/penularan penyakit. Prinsip-
prinsip pengelolaan pembuangan sampah sebagai berikut: 1). Adanya tempat sampah
yang kedap air dan dilengkapi dengan tutup; 2). Memisahkan sampah berdasarkan
sifatnya (misalnya sampah kering dan sampah basah) agar mudah
memusnahkannya ;3). Menghindari mengisi tempat sampah yang melampaui
kapasitasnya;4) Kondisi kebersihan lingkungan tempat sampah harus baik sehingga
tidak ada kepadatan serangga/lalat penular penyakit lainnya yang merugikan
kesehatan; 5).Sampah tidak boleh ditampung di tempat sampah melebihi 2 hari.
7. Peletakan tempat sampah.
a. Di dalam ruangan disediakan tempat sampah dalam bentuk kontainer yang kedap
air dan tertutup.

17
b. Tempat sampah tidak boleh diletakkan di atas/pingggiran saluran air.
c. Sampah dalam tempat pengumpulan sementara diperbolehkan tertimbun paling
lama 24 jam untuk selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan akhir. Tempat
pengumpulan sampah sementara hendaknya diberikan tutup
8. Manfaat Perilaku Membuang Sampah yang Benar
a Mencegah terjadinya penyakit seperti diare, kolera, tifus, malaria, DBD, dll.
b Menjaga nilai estetika lingkungan (keindahan)
c Sampah-sampah yang dimanfaatkan kembali dapat menghemat
pengeluaran,seperti kaleng bekas yang dimanfaatkan sebagai pot bunga sehingga
tidak diperlukan lagi uang untuk membeli pot bunga

18
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah.EGC : Jakarta


Buku Keterampilan Medik FK UII 2016
Dahlan, A.K, Umrah, A,St. 2013. Buku Ajaran Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan.
Malang : Intimedia.
E-book WHO tentang Patient Safiety
Jacob, A, et al. 2014. Buku Ajar Clinical Nursing Procedures. Edisi 2. Tangerang Selatan :
Binarupa Aksara Publisher.
JNPK_KR. (2004). Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.
Notoatmodjo. 2007. Kesehatan Masyarkat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta : Jakarta
M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. (2000). KapitaSelektaKedokteran, ED : 3 jilid : 1.
Jakarta : Media Aesculapius FKUI.
Tarwoto & Wartonah. (2000). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan : Jakarta.
WHO. 2009. Guidelines on Hand Hygiene in Health Care. Library Cataloguing-in
Publication Data
Yulisa. 2007. Tips Rumah Sehat. Dalam http://www.pdf-search-engine.com/sap-rumah-sehat-
pdf.html. Diakses tanggal 17 September 2019

19

Anda mungkin juga menyukai