Anda di halaman 1dari 4

Danar FS │ Diagnosis dan Penanganan Hemoroid

[ TINJAUAN PUSTAKA ]

DIAGNOSIS DAN PENANGANAN HEMOROID

Danar Fahmi Sudarsono


Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Penyakit hemoroid merupakan gangguan anorektal yang mempunyai gejala perdarahan dan penonjolan saat defekasi.
Kejadian hemoroid cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang, dimana usia puncaknya
adalah umur 45-65 tahun. Hal tersebut dikarenakan orang lansia sering mengalami konstipasi sehingga terjadi
penekanan berlebihan pada pleksus hemoroidalis karena proses mengejan. Penegakan diagnosis dan penatalaksanaan
yang adekuat dapat menurunkan prevalensi, angka kekambuhan, serta timbulnya komplikasi.

Kata kunci: diagnosis, hemoroid, tatalaksana

DIAGNOSIS AND TREATMENT OF HAEMORRHOID


Abstract
Haemorrhoid is a common anorectal disease which the symptoms are bleeding and prostrusion during defecation. Its
prevalency increase with age, where the peak age is 45-65 years. Elderly patient more often suffer from constipation,
resulting the congestion of haemorrhoid plexus due to straining process. Diagnosis and adequate management can
reduce the prevalence, recurrence rate, and the incidence of complications.

Keywords: diagnosis, governance, haemorrhoid,

Korespondensi: Danar Fahmi Sudarsono | danar.sudarsono@gmail.com

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 6 | Maret 2015 |31


Danar FS │ Diagnosis dan Penanganan Hemoroid

Pendahuluan jantung kongestif, pembesaran prostat, atau


Penyakit hemoroid merupakan gangguan tumor rectum.7
anorektal yang sering ditemukan. Hemoroid Hemoroid merupakan pelebaran dan
adalah pelebaran dan inflamasi dari pleksus inflamasi pembuluh darah vena di anus dari
arteri-vena di saluran anus yang berfungsi pleksus hemoroidalis. Hemoroid terbagi menjadi
sebagai katup untuk mencegah inkontinensia dua yaitu hemoroid eksterna berupa pelebaran
flatus dan cairan. Hemoroid, dikenal di vena subkutan di bawah atau di luar linea dentata
masyarakat sebagai penyakit wasir atau ambeien, sedangkan hemoroid interna berupa pelebaran
merupakan penyakit yang sering dijumpai dan vena submukosa di atas linea dentata.6
telah ada sejak zaman dahulu. 1,2,3 Hemoroid eksterna adalah terjadinya
Data menunjukkan bahwa sepuluh juta varises pada pleksus hemorodialis inferior di
orang di Indonesia dilaporkan menderita bawah linea dentate dan tertutup oleh kulit.
hemoroid. Pada data kasus hemoroid di Unit Hemoroid ini diklasifikasikan sebagai akut dan
Rawat Jalan bedah RSUD Dr. Soegiri Lamongan kronik. Bentuk akut berupa pembengkakan bulat
tahun 2009 tercatat jumlah pasien hemoroid kebiruan pada tepi anus dan sebenarnya
sebanyak 335 pasien dan tahun 2010 tercatat merupakan hematoma. Walaupun disebut
jumlah pasien hemoroid berjumlah 333 pasien. hemoroid trombosis eksterna akut, bentuk ini
Data bulan Januari sampai September 2011 sangat nyeri dan gatal karena ujung-ujung syaraf
menunjukkan bahwa jumlah seluruh kunjungan pada kulit merupakan reseptor nyeri. Hemoroid
pasien hemoroid sebanyak 304 pasien. Dari data eksterna kronik berupa satu atau lebih lipatan
di atas diketahui bahwa masih banyak penderita kulit anus yang terdiri dari jaringan dan sedikit
hemorid di RSUD Dr. Soegiri. Faktor-faktor yang pembuluh darah.5
dapat mempengaruhi terjadinya hemoroid antara Hemoroid interna adalah pembengkakan
lain: aktivitas fisik, pola makan, kebiasaan BAB, vena pada pleksus hemoroidalis superior, di atas
konstipasi, kurang mobilisasi, pekerjaan, anatomi, linea dentate dan tertutup oleh mukosa.
dan usia.3 Terdapat empat derajat hemoroid interna, yaitu:
Kejadian hemoroid cenderung meningkat a. Derajat I, terjadi varises tetapi belum ada
seiring dengan bertambahnya usia seseorang, benjolan saat defekasi. Dapat diketahui
dimana usia puncaknya adalah 45-65 tahun. dengan adanya perdarahan melalui
Sekitar setengah dari orang-orang yang berumur signiodoskopi.
50 tahun pernah mengalami hemoroid. Hal b. Derajat II, ada perdarahan dan prolaps
tersebut terjadi karena orang lanjut usia sering jaringan di luar anus saat mengejan
mengalami konstipasi, sehingga terjadi selama defekasi tetapi dapat kembali
penekanan berlebihan pada pleksus hemoroidalis secara spontan.
karena proses mengejan.4 c. Derajat III, sama dengan derajat II, hanya
Untuk melakukan penegakan diagnosis saja prolaps tidak dapat kembali secara
hemoroid diperlukan anamnesis, pemeriksaan spontan, harus didorong (manual).
fisik, dan pemeriksaan konfirmasi yang teliti serta d. Derajat IV, prolaps tidak dapat direduksi
perlu dievaluasi dengan seksama agar dapat atau inkarserasi. Benjolan dapat terjepit
dicapai pendekatan terapeutik yang sesuai.5 di luar, dapat mengalami iritasi, inflamasi,
oedem dan ulserasi. 5
Isi Patofisiologi yang tepat dari hemoroid
Hemoroid atau lebih dikenal dengan nama kurang dipahami. Selama bertahun-tahun pada
wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu teori varises, bahwa wasir disebabkan oleh
keadaan yang patologis, namun bila sudah mulai varises di anus. Tapi sekarang, wasir dan varises
menimbulkan keluhan harus segera dilakukan anorektal terbukti adalah entitas yang berbeda.
tindakan untuk mengatasinya. Hemoroid berasal Bahkan, pasien dengan hipertensi portal dan
dari kata ''haima'' dan ''rheo'', yang dalam medis varises tidak memiliki peningkatan insiden wasir.
berarti pelebaran pembuluh darah.7 Hari ini, teori pergeseran dinding saluran anal
Hemoroid disebabkan oleh obstipasi yang diterima secara luas. Hal ini mengusulkan bahwa
menahun dan uterus gravidus. Selain itu terjadi wasir berkembang ketika jaringan pendukung
bendungan sentral seperti bendungan susunan bantal anal hancur atau memburuk. Ada tiga
portal pada cirrhosis hati, herediter atau penyakit bantalan besar pada anal, terletak di anterior
kanan, posterior kanan dan sebelah lateral kiri
32 | J MAJORITY | Volume 4 Nomor 6 | Maret 2015
Danar FS │ Diagnosis dan Penanganan Hemoroid

dari lubang anus, dan berbagai jumlah bantalan pasien yang berusia lebih dari 40 tahun yang
kecil yang terletak di antara keduanya. memiliki gejala hemoroid dan perdarahan.10
Perubahan ini meliputi dilatasi vena yang The American Society of Colon and Rectal
abnormal, trombosis pembuluh darah, proses Surgeons merekomendasikan untuk melakukan
degeneratif pada serat kolagen dan jaringan pemeriksaan fisik dengan anoskopi, menelusuri
fibroelastik, distorsi dan pecahnya otot subepitel riwayat penyakit dan evaluasi endoskopi lebih
anal. Selain temuan di atas, reaksi inflamasi yang lanjut jika ada kekhawatiran untuk penyakit
melibatkan dinding pembuluh darah dan jaringan radang usus atau kanker. Evaluasi lengkap dari
ikat sekitarnya telah dibuktikan dalam spesimen usus besar diperlukan pada kelompok berikut:
hemoroid, dengan terkait ulserasi mukosa, a. Pasien berusia 50 tahun atau lebih dan belum
iskemia dan thrombosis.8 pernah melakukan pemeriksaan lengkap dari
Umumnya perdarahan merupakan tanda usus besar dalam 10 tahun terakhir.
pertama dari hemoroid interna akibat trauma b. Pasien yang berusia 40 tahun atau lebih dan
oleh feses yang keras. Darah yang keluar belum pernah melakukan pemeriksaan
berwarna merah segar dan tidak tercampur lengkap dari usus besar dalam 10 tahun
dengan feses, dapat hanya berupa garis pada terakhir, dan yang didagnosis kanker rectal
feses atau kertas pembersih sampai pada atau adenoma pada usia 60 tahun atau lebih
perdarahan yang terlihat menetes atau mewarnai muda.
air toilet menjadi merah. Hemoroid yang c. Pasien dengan anemia defisiensi besi
membesar secara perlahan-lahan akhirnya dapat d. Pasien yang memiliki tes darah tinja
menonjol keluar menyebabkan prolaps. Pada okultisme positif.11
tahap awal, penonjolan ini hanya terjadi pada Penatalaksanaan hemoroid pada umumnya
waktu defekasi dan disusul reduksi spontan meliputi modifikasi gaya hidup, perbaikan pola
setelah defekasi. Pada stadium yang lebih lanjut, makan dan minum dan perbaikan cara defekasi.
hemoroid interna ini perlu didorong kembali Diet seperti minum 30–40 ml/kgBB/hari dan
setelah defekasi agar masuk kembali ke dalam makanan tinggi serat 20-30 g/hari. Perbaikan pola
anus. Pada akhirnya hemoroid dapat berlanjut defekasi dapat dilakukan dengan berubah ke
menjadi bentuk yang mengalami prolaps jongkok pada saat defekasi. Penanganan lain
menetap dan tidak bisa didorong masuk lagi.9 seperti melakukan warm sits baths dengan
Dalam penegakkan diagnosis, beberapa merendam area rektal pada air hangat selama 10-
kondisi anorektal dapat menyebabkan gejala 15 menit 2-3 kali sehari.12
mirip dengan yang berhubungan dengan wasir. Penatalaksanaan farmakologi untuk
Faktor-faktor yang dapat menunjukkan kondisi hemoroid adalah:
yang lebih serius misalnya, kanker, penyakit a. Obat-obatan yang dapat memperbaiki
radang usus harus segera dilakukan kolonoskopi. defekasi. Serat bersifat laksatif memperbesar
Dan hal-hal lain harus diperhatikan termasuk volume tinja dan meningkatkan peristaltik.
perubahan kebiasaan buang air besar, sakit perut, b. Obat simptomatik yang mengurangi keluhan
penurunan berat badan, perdarahan rektum rasa gatal dan nyeri. Bentuk suppositoria
dengan darah dalam tinja, atau riwayat keluarga untuk hemoroid interna dan ointment untuk
kanker usus besar. Pemeriksaan fisik harus hemoroid eksterna.12
mencakup pemeriksaan perut, pemeriksaan c. Obat untuk menghentikan perdarahan
perineum, pemeriksaan colok dubur, dan campuran diosmin dan hesperidin. 12
anoskopi. Pemeriksaan colok dubur saja tidak d. Obat analgesik dan pelembut tinja mungkin
bisa mendiagnosa atau mengecualikan hemoroid bermanfaat. Terapi topikal dengan nifedipine
interna, jadi diperlukan anoskopi. Pada anoskopi, dan krim lidokain lebih efektif untuk
wasir internal yang muncul sebagai melebarnya menghilangkan rasa sakit daripada lidokain
pembuluh darah biru keunguan, dan wasir (Xylocaine).13 Pada pasien hemoroid eksternal
internal yang prolaps muncul berwarna merah berat, pengobatan dengan eksisi atau insisi
muda gelap, berkilau, dan massa kadang-kadang dan evakuasi dari trombus dalam waktu 72
lembut pada margin anal. Hemoroid eksternal jam dari onset gejala lebih efektif daripada
tampak berwarna merah muda dengan pengobatan konservatif.14
konsistensi lembut. Beberapa ahli Penatalaksanaan invasif dilakukan bila
merekomendasikan kolonoskopi untuk semua manajemen konservatif mengalami kegagalan,
antara lain:
J MAJORITY | Volume 4 Nomor 6 | Maret 2015 |33
Danar FS │ Diagnosis dan Penanganan Hemoroid

a. Rubber band ligation merupakan prosedur 6. Marcellus SK. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,
dengan menempatkan karet pengikat di edisi ke-4. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit
sekitar jaringan hemoroid interna sehingga Dalam FK UI. 2006.
mengurangi aliran darah ke jaringan tersebut 7. Murbawani, EA. Wasir Karena Kurang Serat,
www. suaramerdeka.com. 2006
menyebabkan hemoroid nekrosis,
8. Varut L. Hemoroids: From basic pathophysiology
degenerasi, dan ablasi.15 to clinical management. World
b. Laser, inframerah, atau koagulasi bipolar Gastroenterol. 2012. 18(17): 2009–2017
menggunakan laser atau sinar inframerah 9. Syamsuhidayat R, Jong WD. Buku Ajar Bedah,.
atau panas untuk menghancurkan hemoroid Jakarta: EGC. pemeriksaan penunjang:910 – 912.
interna.15 10. Acheson AG, Scholefield JH. Management of
c. Penatalaksanaan bedah dengan tindakan haemorrhoids. BMJ. 2008. 336(7640): 380–383.
hemoroidektomi.12 11. Cataldo P, Ellis CN, Gregorcyk S, Hyman N, Buie
WD, Church J dkk.; Standards Practice Task Force,
The American Society of Colon and Rectal
Ringkasan
Surgeons, USA. Practice parameters for the
Penyakit artritis gout adalah salah satu management of hemoroids (revised).Dis Colon
penyakit inflamasi sendi yang paling sering Rectum. 2005. 48(2): 189–194
ditemukan, ditandai dengan penumpukan kristal 12. Winangun, I Made Arya. Management of internal
monosodium urat di dalam ataupun di sekitar hemoroid with rubber band ligation procedure.
persendian. Tujuan dari pengobatan asam urat E-jurnal Medika Udayana. 2013. 2(10): 2303-
adalah membatasi serangan akut, mencegah 1395
kekambuhan (khususnya serangan gout artritis), 13. Perrotti P, Antropoli C, Molino D, De Stefano G,
dan mencegah komplikasi yang terkait dengan Antropoli M. Conservative treatment of acute
pengendapan kristal urat di jaringan. Edukasi thrombosed external hemoroids with topical
nifedipine. Dis Colon Rectum. 2001. 44(3):405–
pasien dan pemahaman mengenai dasar terapi
409.
diperlukan untuk menjamin keberhasilan terapi 14. Greenspon J, Williams SB, Young HA, Orkin BA.
gout. Thrombosed external hemoroids: outcome after
conservative or surgical management. Dis Colon
Simpulan Rectum. 2004. 47(9): 1493–1498
Penegakan diagnosis dan 15. Poen AC, Felt-Bersma RJ, Cuesta MA, Devillé W,
penatalaksanaan yang adekuat dapat Meuwissen SG. A randomized controlled trial of
menurunkan prevalensi, angka kekambuhan, rubber band ligation versus infra-red coagulation
in the treatment of internal haemorrhoids. Eur J
serta timbulnya komplikasi.
Gastroenterol Hepatol. 2000. 12(5): 535–539.

Daftar Pustaka
1. Sjamsuhidajat, W. Buku Ajar Ilmu Bedah, edisi ke-
2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2005
2. Ulima B. Faktor Risiko Kejadian Hemoroid pada
Usia 21-30 Tahun [Karya Tulis Ilmiah]. Semarang:
Universitas Diponegoro. 2012.
3. Nugroho S. Hubungan aktivitas fisik dan
konstipasi dengan derajat hemoroid di URJ bedah
RSUD dr. Soegiri Lamongan. Surya. 2014. 2(18):
41-50.
4. Mubarak H. Karakteristik Penderita Hemoroid
Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di RSUP H.
Adam Malik tahun 2008-2009 [Karya Tulis
Ilmiah]. Medan: Universitas Sumatera Utara.
2010.
5. Djumhana. Patogenesis Diagnosis dan
Pengelolaan Medik Hemorroid. Bagian Ilmu
Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Dr
Hasan Sadikin. Bandung: Fakultas Kedokteran
Unpad. 2010.

34 | J MAJORITY | Volume 4 Nomor 6 | Maret 2015

Anda mungkin juga menyukai