Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH

PASIEN WANITA 41 TAHUN DENGAN KANKER PAYUDARAH

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam


menempuh Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disusun oleh :

I Gede Putu Arsa (030.10.128)


Marni Rosalina Silaban (030.12.158)
Nur Liza Septiani (030.12.298)

Pembimbing :

dr. Novia Indriani Sudharma, M.Epid.


dr. Wendy Damar Aprilano
dr. Ezzat Fajria Atsa

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PUSKESMAS KELURAHAN PETUKANGAN UTARA PERIODE
2018 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA

1
PENDAHULUAN

Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya di
wilayah kerjanya1.
Secara umum pelayanan kesehatan dibagi 2 yaitu pelayanan kesehatan personal atau pelayanan
kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kedokteran keluarga adalah termasuk
dalam pelayanan kedokteran dimana pelayanan dokter keluarga ini memiliki karakteristik tertentu
dengan sasaran utamanya adalah keluarga. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran
yang menyeluruh yang memusatkan pelayanan kepada keluarga sebagai suatu unit, di mana tanggung
jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien
juga tidak boleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu.
Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi
komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu
yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif tetapi bila perlu
aktif mengunjungi penderita atau keluarganya.
Penyakit kanker merupakan alah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Kanker adalah
pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi ganas. Sel-sel
tersebut dapat tumbuh lebih lanjut serta menyebar ke bagian tubuh lainnya serta menyebabkan
kematian.sel tubuh yang mengalami mutasi (perubahan) dan mulai tumbuh dan membelah lebih cepat
dan tidak terkendali seperti sel normal. Sel kanker tidak mati setelah usianya cukup melainkan tumbuh
terus dan bersifat invasif sehingga sel normal tumbuh dapat terdesak atau malah mati. Saat ini, salah
satu jenis penyakit kanker yaitu kanker payudara menjadi jenis kanker yang sangat menakutkan bagi
perempuan di seluruh dunia, juga di indonesia. Kanker payudara adalah tumor ganas yang terbentuk
dari sel-sel payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali sehingga dapat menyebar di antara
jaringan atau organ di dekat payudara atau ke bagian tubuh lainya.
Aktivitas fisik rendah dan asupan makanan (diet) dan gaya hidup adalah kebiasaan negatif
yang umum pada penderita kanker ketidakseimbangan energi ini mungkin tidak hanya sangat terkait
dengan peningkatan risiko insidensi beberapa jenis kanker yang paling sering, tetapi juga dapat menjadi
penentu dalam munculnya kanker baru, peningkatan relaps, dan bahkan kematian akibat kanker3.

2
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

I. IDENTITAS KEPALA KELUARGA


A. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Tn.G
Umur : 41 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Alamat : RT 13 RW 03 Petukangan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Betawi
Pendidikan : Tamat SMA
Pekerjaan : Pekerja swasta
Penghasilan :dibawah 1juta perbulan

B. Sumber Pembiayaan Kesehatan


Jaminan : BPJS
C. Perilaku Kesehatan Keluarga
1. Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan adalah Membawa
anggota keluarga ke puskesmas, yang berada di kelurahan petukangan utara.
2. Keikutsertaan pada program kesehatan di lingkungan rumah:
- Posyandu balita : tidak
- Posyandu lainnya :tidak
Perkumpulan Kesehatan Lainnya : Sebelum sakit aktif PSN
-
3. Pemanfaatan waktu luang:
- Olahraga : Tidak
- Rekreasi : Tidak
- Melakukan hobi : Tidak
- Aktivitas social di lingkungan pemukiman : ya
- Arisan :ya
- Pertemuan RT : tidak
-Organisasi :tidak
: anggota Anggota
- Kegiatan lain Keluarga Harapan

3
II. PROFIL KELUARGA

Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Kandung/Serumah


No Nama Kedudukan L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan Tempat
dalam akhir Tinggal
Keluarga
RW03,
Tidak memiliki Petukangan
1. Tn. G Suami L 42th SMA Swasta riwayat penyakit utara
Post oprasi Usus
Bunt, Post oprasi RW03,
Ibu Rumah Ca Mamae, Asma Petukangan
2. Ny.D Istri P 41th SMA Tangga Bronkial utara

RW03,
Anak Tidak memiliki Petukangan
3. An. R pertama L 19th SMA mahasiswa riwayat penyakit utara
RW03,
Tidak memiliki Petukangan
4. An. Z riwayat penyakit utara
Anak
kedua P 16th SMK Pelajar
RW03,
Tidak memiliki Petukangan
5. An.B riwayat penyakit utara
Anak
ketiga L 13th SMP Pelajar
Sering nyeri sendi
lutut, hampir RW03,
Anak timbul keluhan Petukangan
6. An.A keempat L 11th SD Pelajar setiap minggu utara

4
Diagram 1. Genogram Keluarga kandung Pasien

1 2

4 5 7 8 9 10 12 11 4 3

13 15
14 16 17 18 20 21
19

Keterangan :
1. Alm. Ayah pasien : Tn. M
2. Alm. Ibu Pasien : Ny.A Menderita Diabetes
3. Pasien anak ke V : Ny.D
4. Suami pasien :Tn.G
5. Kakak I pasien : Ny.I
6. Suami kakak I :Tn.A
7. Kakak II pasien : Tn.Iw
8. Istri Kakak II :Ny.N
9. Kakak III pasien :Tn.S
10. Istri kakak III :Ny.R
11. Kakak IV pasien : Ny.S
12. Suami :Tn.U
13. Keponakan I : An.Su
14. Keponakan II : An.T Menderita asma
15. Keponakan III : An.R
16. Keponakan IV : An.Sa
17. Keponakan V : An.Si
18.Anak 1 pasien :An.R
19.Anak II pasien :An.Z
20.Anak IIIpasien :An.B
21.Anak IV pasien :An.A

5
III. RESUME PENYAKIT DAN TATALAKSANA YANG DILAKUKAN
Dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 4 Mei 2018
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke Puskesmas Kelurahan dengan keluhansesak napas

B. Riwayat Penyakit Saat Datang Ke Pusat Kesehatan Masyarakat


Pasien datang dengan keluhan sesak napas terutama saat aktivitas berat, sesak
timbul hampir setiap hari sehingga pasien sudah menyiapkan tabung oksigen
dan beberapa obat sesak napas di rumahnya, sesak dirasakan saat inspirasi
dan ekspirasi, pasien memiliki riwayat asma sejak kecil, disertai dada sering
berdebar, nyeri kepala yang semakin berat, rasa seperti tertusuk-tusuk dengan
rasa tegang di bahu, pasien mengeluh tidak bisa tidur hampir setiap hari.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Ny. D memiliki riwayat penyakit kanker payudara telah terdiagnosis pada
april 2017, diawali keluhan terdapatnya benjolan pada payudarah kiri,
benjolan terasa bertambah nyeri, rasa nyeri menjalar hingga daerah
punggung, saat ditekan keluar cairan berwarna putih pada payudara, pada
30 mei 2017 dilakukan oprasi pengangkatan payudara sebelah kiri dan
sebulan kemudian dilakukan operasi payudarah bagian kanan karena saat
diperiksa ulang terdapat benjolan juga pada payudarah kanan, operasi
dilaksanakan di RSUD Angkatan Laut Mintohardjo, beberapa keluhan
tersisa setelah operasi antara lain pasien mengalami serak pada suaranya,
sering sakit kepala dan lemah, pasien belum mendapatkan komoterapi
karena harus mengikuti proses antrian kemoterapi, pasien juga memiliki
riwayat asma sejak kecil, riwayat gastritis dan riwayat operasi usus buntu
pada tahun 2011.

Riwayat Kebiasaan Pasien


Pasien dan keluarga di rumah tidak ada yang merokok
Pasien mengaku senang mengkonsumsi makanan- makanan mie
instan, ikan asin, sayur-sayuran dan buah, sejak sakit kanker pasien
tidak lagi mengkonsumsi makanan mie instan dan makanan
pengawet lainnya.
Sebelum sakit pasien rajin mengikuti senam setiap minggu, setelah
sakit aktivitas terbatas karena kondisi lemas dan tidak kuat
beraktivitas lebih, pasien tidak pernah berolahraga.
6
Setiap hari pasien mengalami gangguan tidur, sudah beberapa kali
mengkonsumsi obat tidur dari dokter namun tidak ada perbaikan,
pasien biasa mulai tidur jam 12malam keatas dan sering cepat
terbangun.
Pola makan pasien yang tidak teratur

D. Riwayat Penyakit Keluarga


Almarhum ibu pasien menderita diabetes, An T keponakan pasien
memiliki riwayat asma sama seperti pasien,pusing,alergi debu dan sesak
napas kambuh saat aktivitas berat.

E. Hasil Pemeriksaan Fisik


Tanggal 9 Mei 2018 di Rumah Pasien
Keadaan Umum: Tanpak sakit sedang
Kesadaran: composmantis
Tinggi Badan: 159cm
Berat Badan: 33 kg

BMI: 13,05 kg/m2 sangat kurus

Keadaan Gizi: kurang

Tanda Vital

Tensi : 90/70 mmHg Pernafasan: 24x / menit


Nadi : 95x / menit
Kepala : Normocephali Suhu:36.7oC

Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil bulat isokor.
Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/-, tinitus (+)
Hidung : Bentuk normal, sekret (-), septum deviasi (-)
Tenggorok: T1-1, hiperemis(-), faring hiperemis (-), detritus (-), kripta (-)
Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-)

7
Dada
Cor I : Iktus kordis tak tampak
Pa : Iktus kordis teraba di SIC V 2cm medial LMCS
Pe : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Au : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Pulmo I : Simetris saat statis dan dinamis


Pa : Vocal fremitus simetris kanan dan kiri
Pe : Ka : Redup setinggi thorakal VI
Ki : Sonor
Au: Ka: Suara nafas vesikuler, rhonki (+), wheezing (+)
Ki: Suara nafas vesikuler, rhonki (+), wheezing (+)
Abdomen
Inspeksi : datar
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani, Balotemen -/-, Nyeri ketuk cva -/-
Auskultasi : Bising usus (+) di 4 kuadran
Ekstremitas Superior Inferior
Oedema -/- -/-

Akral hangat +/+ +/+

F. Rencana Penatalaksanaan
Pengobatan yang telah diberikan:
Terapi medikamentosa:

-Teosal 3x1
-Diazepam 3x2mg
-Mional 2x1

Terapi edukasi:
- Perbaikan diet sehari-hari sesuai kalori yang dibutuhkan pasien
- Atur jam makan yang teratur, tidak banyak namun tepat waktu
- menjauhi orang yang merokok.
- Kurangi sumber penumpukan debu dan membersihkan lokasi sumber
alergen
- Mandi air hangat
-Istirahat yang cukup

8
- Perbanyak minum air putih
- Jika sakit asma, nyeri kepala dan gejala berulang kontrol segera ke
puskesmas.

G. Hasil Penatalaksanaan Medis


Keluhan yang dirasakan sebelumnya masih sama dirsakan pasien
saat kunjungan rumah terakhir pasien masih mengeluh lemas, sakit kepala
disertai tegang pada bahu, setiap hari sesak napas kambuh pada pasien,
berat badan turun, ditambah pasien mengeluh nyeri ulu hati, merasa mual
jika makan sesautu.
Faktor pendukung:
1. Pasien mengurangi konsumsi makanan berpengawet
2. Pasien mengikuti anjuran diet yang telah diberikan
3. Keluarga pasien mendukung pengobatan pasien, serta mengawasi
asupan makanan pasien guna mengotrol nutrisi yang tepat untuk pasien
4. Pasien kontrol teratur ke puskesmas

Faktor penghambat:
1. Pekerjaan pasien yang terpaksa terjaga saat malam hari, karena
gangguan tidur pada pasien
2. sesak napas sering kambuh setiap hari, walaupun sudah konsumsi obat.
3. Terhambatnya pengobatan kemoterapi pada pasien, sehingga
dikhawatirkan perkembangan penyebaran kanker pada pasien dapat
bertambah luas.

9
IV. IDENTIFIKASI FUNGSI- FUNGSI KELUARGA
A. Fungsi Biologis
Dari hasil wawancara dengan pasien diketahui bahwa pasien
memiliki riwayat penyakit asma sejak kecil, dan di diagnosis kanker
payudara pada april 2017 dan dilakukan operasi mastektomi payudara
kanan dan kiri pada mei 2017. Status gizi pasien dalam keadaan gizi
kurang. Pasien sangat sulit meningkatkan napsu makannya ditambah
kondisinya yang mudah lelah.

B. Fungsi Psikologis
Pasien tinggal bersama suami ketiga anaknya. Pasien memiliki
hubungan sosial yang baik dengan keluarga dan tetangganya, adik sepupu
pasien rutin sering berkunjung ke rumah pasien untuk menemani dan
membantu aktivitas pasien.

C. Fungsi Ekonomi
Penghasilan keluarga pasien ditanggung dari suami pasien dan
keluara pasien. Pendapatan keluarga pasien kisaran 600.000-1000.000 per
bulan .Menurut pasien, kondisi perekonomian semenjak pasien sakit
menurun drastis dikarenakan suami lebih mengutamakan merawat pasien
sehingga pekerjaan sering ditinggalkan karena harus sering kembali ke
rumah sakit, saudara pasien hanya bisa membantu sedikit sedangkan
keempat anak pasien belum ada yang bekerja.

D. Fungsi Pendidikan
Pasien merupakan tamatan SMA. Pendidikan terakhir suami pasien
adalah SMA

E. Fungsi Religius
Penderita beragama islam. Pasien mengaku keluarga rutin
menjalankan ibadah. Kegiatan ibadah dilakukan di rumah dan di masjid
seperti sholat dan mengaji.

F. Fungsi Sosial Budaya


Penderita tinggal di tempat pemukiman padat penduduk, semenjak
pasien sakit aktivitas sosial terganggu pasien lebih dominan istirahat di
rumah karena kondisi fisik yang lemah disertai sesak napas yang
10
mudahkambuh saat aktivitas berlebih, sebelum sakit pasien rutin
mengikuti kegian PSN(Pembrantasan Sarang Nyamuk) yang diselenggarai
oleh kader Jumantik di RW03, saat sakit ini pasien mengikuti kegiatan
Keluarga Harapan yang diselenggarai oleh RW 03.

G. Fungsi Biopsikososial
Selama pasien sakit pasien merasa sering cepat lelah, gangguan
tidur dialami hampir setiap malam, konsentrasi berkurang namun pasien
menyangkal sering merasa sedih, pasien lebih merasa cemas terhadap
keempat anaknya, sejak sakit napsu makan pasien berkurang diperberat
gejala gastritisnya, dan pasien menyangkal keinginan bunuh diri, semua hal
ini yang menyebabkan pasien susah beraktivitas di lingkungan rumahnya,
sehingga membuat hubungan sosial pasien berkurang.

V. POLA KONSUMSI MAKANAN


PENDERITA Formulir 24 hours recall
(Catatan: Asupan makanan/ minuman KEMARIN mulai bangun pagi hingga
tidur malam)

Waktu Jam Nama makanan Bahan makanan Jumlah


atau minuman URT Kalori
Makan 10.00 Nasi beras 1/4porsi 45
Pagi Ikan 1ekor 65
Sayur ¼ porsi 13
Selingan - biskuit Tepung 1-2buah 140
Gula
Coklat
Mentega
Makan -
Siang
Selingan - biskuit Tepung 1-2buah 140
Gula
Coklat
Mentega
Makan 18.00 Nasi beras 1/4porsi 45
Malam Ikan/ayam 1ekor 65
Sayur ¼ porsi 13
total 526

Penjelasan:
Pasien memiliki jam makan yang tidak teratur, frekuensi makan rata – rata setiap
harinya 2x/hari saat makan pagi dan makan malam , saat siang pasien tidak biasa makan,

11
makanan yang dikonsumsi dengan variasi makanan sebagai berikut nasi dengan telor, nasi
putih dengan sayur sop dan ikan/ayam, dengan selingan kue atau roti coklat. Makanan ini
dimakan pasien setiap harinya, biasanya dimasak sendiri dan pasien jarang membeli makanan
dari luar, kondisi tubuh pasien yang lemah dan rendah napsu makan disertai mual
menyebabkan sedikitnya makanan yang dikonsumsi.

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN


A. Faktor Perilaku
Pasien meniliki kebiasaan susah memulai tidur, hampir setiap hari
pasien tidur diatas jam 12 malam dan mudah terbangun, disertai terkadang
sesak napas yang sering kambuh, pasien memiliki prilaku makan yang
tidak teratur. walaupun sudah mengkonsumsi beberapa obat tidur. Jika ada
anggota keluarga yang sakit segera dibawa ke puskesmas di daerah
kelurahan Petukangan Utara.
B. Faktor Non Perilaku
Rumah pasien memiliki suhu yang tidak terlalu panas maupun
lembab dan peralatan rumah cukup tertata rapi namun terlihat kurang
bersih dan banyak debu, ventilasi dan jendela hanya ada satu di kamar
anak pasien sedangkan kamar pasien tidak memiliki ventilasi,.
Sarana pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan rumah adalah
Puskesmas, hal ini cukup berpengaruh terhadap kemudahan mendapatkan
pelayanan kesehatan jika ada anggota keluarga yang sakit

VII. DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGA


A. Fungsi Biologis
Ayah pasien tidak memiliki riwayat penyakit
Ibu pasien menderita diabetes
Adik perempuan pasien menderita asma
Tidak ada anggota keluarga lain yang memiliki keluhan serupa

B. Fungsi Psikologis
Pasien memiliki hubungan yang baik dengan keluarga, tetangga dan
lingkungan.

C. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan


Penghasilan keluarga pasien ditanggung dari suami pasien dan
keluara pasien.Pendapatan keluarga pasien dibawah 1juta per bulan .

12
Menurut pasien, kondisi perekonomian semenjak pasien sakit menurun
drastis dikarenakan suami lebih mengutamakan merawat pasien
sehingga pekerjaan sering ditinggalkan karena harus sering
kembali ke rumah sakit, saudara pasien hanya bisa membantu sedikit
sedangkan keempat anak pasien belum ada yang bekerja.

D. Fungsi Sosial
Dapat bersosialisasi dengan masyarakat sekitar dan keluarga, namun
semenjak sakit semua aktivitas di luar rumah berkurang karena kondisi
pasien yang lemah.

E. Faktor Perilaku
1. Pola makan yang tidak teratur
2. Kurangnya aktivitas fisik, pasien lebih dominan istirahat di
rumah karena lemahnya tubuh pasien dan jugaberkurangnya
kegiatan di lingkungan sekitarnya

F. Faktor Non Perilaku


Tetangga sekitar dan keluarga tidak ada yang memiliki keluhan
serupa.
Ventilasi rumah yang sedikit dan kondisi rumah yang banyaj
sumber debu dan kurang bersih.
VIII. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH
A. Gambaran Lingkungan Rumah
Rumah pasien terletak di pemukiman penduduk yang padat , rumah satu
lantai. Secara umum gambaran rumah terdiri 1 ruang tamu,1 ruang keluarga yang ditata
menjadi kamar tidur juga, 2 kamar tidur dan dapur yang bersebelahan dengan 1 kamar
mandi. Lantai terbuat dari keramik, dinding terbuat dari tembok beton, atap rumah dari
genteng disertai plafon. Jendela ada 9 buah, terdapat 4 buah yang berada di ruang tamu
bagian depan berukuran 20x60 cm2, 1 jendela berada di ruang tidur A berukuran 20x60
cm2, penerangan di dalam ruangan baik dengan sumber penerangan matahari dan lampu
listrik. Kebersihan dalam dan luar rumah kurang bersih, tata letak barang- barang rapih,
namun beberapa barang terlihat berdebu, sumber air dari sumur pompa. Kamar mandi
berbentuk kloset jongkok. Air limbah dialirkan ke Septictank

13
Sampah rumah dikumpulkan di tempat sampah dekat rumahnya, dan diangkut oleh petugas
kebersihan.

B. Denah Rumah

Kamar mandi

Dapur
Kamar
Kamar A

21m Ruang
Kamar
keluarga

Ruang tamu

4m

Analisis Keadaan Rumah


1. Letak rumah di daerah :Padat penduduk
2. Bentuk bangunan rumah : 1lantai
Kepemilikan rumah : milik pribadi

3. Luas rumah : 32 m2
Jumlah orang dalam satu rumah : 6 orang
Luas halaman rumah :-
4. Lantai rumah dari : keramik
5. Dinding rumah dari : tembok
6. Atap rumah : genteng
7. Pembagian ruangan rumah :

Ruang tamu : ada, ukuran ±4x3 m2


Kamar Tidur : ada, ukuran ±2𝑥7m2
Dapur : ada, ukuran ±1x3m2

14
Kamar Mandi : ada, ukuran ±1x3 m2

8. Jendela rumah : ada1 buah berukuran ±20x60cm


Ruang tamu dan ruang keluarga : 1 : 2
Penerangan di dalam rumah (dinilai setelah membandingkan luas jendela
dengan lantai dan kesan subjektif saat membaca tulisan didalam rumah):
cukup.

9. Listrik di rumah : ada, 2300 watt

10. Lubang ventilasi : berukuran ±20x60cm

Ruang tamu : terbuka


Kelembaban dalam rumah : cukup
Kesan ventilasi di dalam rumah : kurang
11. Kebersihan dalam rumah : kurang
12. Sumber air minum dari : Air minum isi ulang
13. Kamar mandi : cukup
14. Limbah rumah tangga di alirkan ke : Septic tank
15. Tempat sampah diluar rumah : ada
16. Jalan di depan rumah lebarnya : ±1x1m2 terbuat dari : semen
Kesan kebersihan lingkungan pemukiman : kurang

Indikator Kepadatan Hunian


No Kepadatan Indikator Penilaian Kondisi Rumah
Hunian
1. Dalam Rumah Persayaratan kepadatan Luas rumah = 32m

hunian untuk perumahan 6 orang


sederhana dinyatakan
dalam M2 per orang, = 5,3 m2 / orang
minimum 8 m2/orang
padat hunian

2. Luar Rumah Jarak minimal antara satu Jarak antara rumah pasien
rumah dengan rumah lainnya dengan tetangganya
adalah 3 – 5 meter (Pasal 13
berdempetan padat hunian
UU No. 28 Tahun 2002
tentang Bangunan Gedung)

15
Analisis keadaan rumah

No Komponen Indikator Rumah Sehat Kondisi Rumah Pasien


Rumah
1 Langit-langit Kerangka atap terbuatdari
genteng tertutup rapat dapat
Langit-langit dapat menahan debu dan menahan debu dan kotoran lain
kotoran lain yang jatuh dari atap, harus Namun di beberapa lokasi tidak
menutup rata kerangka atap serta terdapat atap dan terdapat
mudah dibersihkan langit-langit yang bocor

2 Dinding Dinding harus tegak lurus agar dapat Dinding terbuat dari tembok
memikul berat dinding sendiri, beban Bata dan semen beberapa
tekanan angin dan bila sebagai dinding tempat sudah di cat, lokasi yang
pemikul harus dapat memikul beban dicat memenuhi kriteria bahwa
diatasnya, dinding harus terpisah dari dinding kedap air sehingga
pondasi oleh lapisan kedap air agar air terhindar dari basah
tanah tidak meresap naik sehingga
dindingterhindar dari basah, lembab
dan tampak bersih tidak berlumut

3 Ventilasi Luas lubang minimal 10% dari luas Luas lantai ruangan rumah
lantai ruangan pasien 32m2,bsehingga ventilasi
minimal yang dibutuhkan
sebesar 3,2% pada rumah pasien
1%

4 Lantai Lantai harus kuat untuk menahan beban Lantai di rumah pasien terbuat
diatasnya, tidak licin, stabil waktu Dari semen dan sudah tertutup
dipijak, permukaanlantai mudah keramik.
dibersihkan. Lantai tanah sebaiknya
tidak digunakan lagi, sebab bila musim
hujan akan lembab sehingga dapat
menimbulkan gangguan/penyakit
terhadap penghuninya. Karena itu perlu
dilapisi dengan lapisan yang kedap air
seperti disemen dipasang tegel,
keramik.Untuk mencegah masuknya
air ke dalam rumah, sebaiknya lantai
ditinggikan ± 20 cm dari permukaan
tanah.

5 Pencahayaan Suatu cara sederhana menilai Pencahayaan rumah pasien


pencahayaan baik, bila jelas membaca Cukup terang
dengan huruf kecil, cukup; bila samar-

16
samar bila membaca huruf kecil,
kurang; bila hanya huruf besar yang

terbaca, buruk; bila sukar membaca


huruf besar. Pencahayaan yang baik di
atas 70%.
6 Sumber air Air bersih adalah air yang digunakan
bersih untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat Sumber air bersih berasal dari
kesehatan dan dapat diminum apabila Air sumur pompa sedangkan
telah dimasak.Di Indonesia standar sumber air minum dari air
untuk air bersih diatur dalam minum isi ulang
Permenkes RI
No
01/Birhubmas/1/1975 (Chandra,
2009).Dikatakan air bersih jika
memenuhi 3 syarat utama, antara lain:
syarat fisik air tidak berwarna, tidak
berbau, jernih dengan suhu di bawah
suhu udara sehingga menimbulkan rasa
nyaman
7 Sampah Terdapat tempat sampah di dalam Terdapat tempat sampah di
rumah. Syarat tempat sampah terbuat dalam rumah dan di luar rumah
dari bahan yang mudah dibersihkan
harus ditutup rapat sehingga tidak
menarik seranga atau binatang lainnya.

8 Jamban dan air Cara pembuangan tinja, prinsipnya


limbah yaitu: kotoran manusia tidak Jamban berupa Wc jongkok
mencemari permukaan tanah, dan air
permukaan/ air tanah. Kotoran manusia
tidak dijamah lalat. Jamban tidak
menimbulkan bau yang mengganggu.

17
IX. DIAGRAM REALITA YANG ADA PADA KELUARGA

- Riwayat diabetes dari ibu Genetik

Yan Kes
Status
kesehatan Lingkungan

- Pelayanan kesehatan
berupa puskesmas - Lingkungan rumah
yang masih kurang baik
- Rumah cukup rapi
namun terlihat bnyak
debu di beberapa
terjangkau tempat
- Praktik dokter tidak -Rumah padat dengan
jauh dari rumah ukuran 32m2 diisi
- Pasien menggunakan oleh 6 orang
BPJS Perilaku -Rumah berada pada
wilayah
padat
penduduk

- Pola makan tidak teratur


- tidur sering larut dan tidak cukup

18
X. TABEL PERMASALAHAN PADA KELUARGA

No Resikodan
Masalah Indikator
Kesehatan Rencana Pembinaan Keberhasilan
Penilaian
1. Badan kurus akibat Menjelaskan kepada pasien dan keluarga Terjadi peningkatan
penurunan napsu bagaiman kondisi tersebut terjadi, dan berat badan saat
makan dikarenakan merencanakan pembuatan pengolaan kontrol beberapa
kanker payudara daftar makanan sesuai kondisi pasien, bulan kemudian.
untuk mengusahakan perbaikan gizi
pasien
I Sesak napas yang Menyarankan konsultasi dengan dokter,
tidak berkurang setiap rencana kunjungan dokter puskesmas ke
hari, walaupun sudah rumah pasien, mengusahakan Keluhan berkurang
mengkonsumsi membersihkan sumber debu di rumah, saat kontrol
beberapa obat dan mencoba periksa foto rontgen dada
untuk menyingkirkan metastasis dari
kanker pasien.
3. Sakit kepala, bahu Menyarankan konsultasi dengan dokter, Keluhan berkurang
tegang, nyeri ulu hati, rencana kunjungan dokter puskesmas ke saat kontrol
susah tidur dan lemah rumah pasien.
4. Kanker payudara Menyarankan keluarga untuk rutin Tidak terjadi
mengecek daftar antri kemoterapi yang metastasis
tertunda, untuk mencegah perburukan
kondisi, pencegahan untuk keluarga
pasien lainnya karena menunjukkan
bakat kanker pada keluarga pasien,
dengan edukasi ke keluargaar
5. Masalah Ekonomi Mengikuti program pemerintah untuk Perekonomian
bantuan keluarga miskin membaik

19
XI. PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATAN

No. Tanggal Kegiatan yang dilakukan Keluarga Hasil Kegiatan Indikator


Kunjungan yang evaluasi
terlibat kegiatan
1. 4 mei 2018 Ny.D Terbina hubungan Pasien dapat
-Perkenalan diri dan Tn.G baik dengan pasien bekerjasama
menjelaskan maksud An.A dan keluarga dan bersedia
kedatangan Ny.T untuk
- Bina rapor awal Pasien Mendapatkan diperiksa dan
- Anamnesis dan dan beberapa data medis untuk
pemeriksaan fisik pasien keluarga pasien, keluhan, dikunjungi
- Identifikasi anggota riwayat penyakit dan kembali
keluarga dan kondisi masalah-masalah
kesehatan yang dialami
- Memberikan penjelasan
mengenai penyakit kepada
pasien dan keluarga

2. 7 mei 2018 Pasien Mendapatkan Kerjasama


-Evaluasi keluhan dan dan tambahaan data pasien dan
kondisi pasien kondisi keluarga medis, dan riwayat keluarga
kesehatan pasien penyakit keluarga
- Melakukan pemeriksaan Usaha pasien
fisik Mendapatkan denah mengikuti
-mengumpulkan data rumah dan beberapa edukasi
kesehatan keluarga pasien foto untuk evaluasi
-pemetaandan penilaian rumah pasien
denah rumah pasien
Pasien memiliki
masalah utama
kanker payudara,
sesak napas dan
masalah nutrisi pada
pasien ditambah
keluhan tambahan
seperti nyeri kepala,
tegang pada bahu,
nyeri ulu hati dan
mengakibatkan
pasien gangguan
tidur
3. 14 mei -Evaluasi keluhan dan Pasien Mendapatkan Kerjasama
2018 kondisi pasien kondisi dan tambahaan data pasien dan
kesehatan pasien keluarga medis, dan riwayat keluarga
- Melakukan pemeriksaan penyakit keluarga
fisik Usaha pasien
-perencanaan perbaikan Mendapatkan mengikuti
nutrisi pasien dengan kerangka menu edukasi
mencoba pembuatan menu makanan harian

20
sesuai kebutuhan kalori pasien dan penyebab
pasien masalah nutrisi
-perencanaaan kunjungan pasien
dokter puskesmas untuk
membantu evaluasi pasien.
4. 17 mei -Evaluasi keluhan dan Pasien Pasien mengikuti Pemahaman
2018 kondisi pasien kondisi dan edukasi yang keluarga dan
kesehatan pasien keluarga diberikan dengan pasien.
- Melakukan pemeriksaan mengikuti jadwal
fisik menu yang diberikan
-Edukasi menu seimbang
yang sesuai kebutuhan kalori
pasien.

XII. KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA

1. Tingkat pemahaman cukup, dilihat dari komunikasi pasien dan keluarga saat
mencari solusi dalam keluarga.

2. Factor pendukung : kerjasama pasien dan keluarga yang baik, kader RW 03 yang
dapat memberikan bantuan, dokter puskesmas yang banyak memberikan solusi,
lokasi yang mudah untuk dikunjungi.
3. Faktor penyulit : Penyakit-penyakit pasien yang termasuk kronis, daftar
antrian untuk kemoterapi tidak segaera didapatkan pasien, perbaikan nutrisi yang
berat berhubungan dengan penyakit pasien.
4. Indikator keberhasilan : Pasien dapat mengetahui tentang penyakitnya yang
meliputi penyebab, faktor resiko, pencegahan untuk keluarganya, usaha pasien
mengikuti menu perbaikan gizi untuk pasien, usaha puskesmas yang ikut turun
langsung untuk pasien, usaha dari keluarga dan pasien untuk bertahan terhadap
penyakit pasien.

21
LAMPIRAN

22
23
24
25
26
Daftar pustaka

1. KementerianKesehatanRepublik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor75Tahun 2014tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Nutrition for the Person With Cancer During Treatment, American Cancer Society;
2016.
3. Moller Tom and Yaw Yong Heng, Monitoring Energy Balance in Breast Cancer
Survivors Using a Mobile App: Reliability Study, JMIR Mhealth Uhealth. 2018 Mar;
6(3): e67.

27
28
29
30
31

Anda mungkin juga menyukai