Anda di halaman 1dari 59

UNIVERSITAS JAMBI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

I. Pengkajian
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn.S
2. Umur : 65 tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Pendeta dan Petani
5. Alamat Rumah : Jl. Trans Ilugwa-Kobakma Mamberamo Tengah Papua
6. Komposisi Keluarga :
No Nama Umur JK Pendidikan Pekerjaan Hub. Dgn Imunisasi Ket
KK
1 Ny. 58 P SD IRT Istri Tidak -
M lengkap
2 Tn.P 38 L SMK PNS Anak Tidak -
a kandung lengkap
3 Tn.Pr 36 L S1 Sastra Inggris Translator Anak Lengkap -
kandung
4 Ny.Pt 28 P S1 Guru SD Anak Lengkap -
Pend.Matematika kandung

5 Nn.A 23 P SMA Mahasiswa Anak Lengkap -


kandung
6 Nn. 20 P SMK Mahasiswa Anak Lengkap -
M kandung
7. Riwayat kesehatan keluarga
Susunan anggota keluarga genogram : (4 generasi)

Laki-laki
perempuan
meninggal
tinggal satu rumah
pasien

Keterangan :
Tn.S anak pertama dari 3 bersaudara. Adik Tn.s yang ke 2 laki-laki, adik Tn.S yang ke 3
perempuan dan sudah meninggal karena sakit paru-paru menurut keterangan dari
keluarga. Tn.S menikah dengan Ny.M yang memiliki 3 saudara. Adik ke 2 laki-laki dan
adik ke 3 perempuan. Ny.M dan Tn.S memiliki 5 orang anak. Anak pertama dan kedua
laki-laki, anak ketiga, keempat, dan kelima perempuan.

8. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.S adalah keluarga inti yang terdiri dari istri (Ny.M), dan anak 5 orang
anak (Tn.Pa, Tn.Pr, Ny.Pt, Nn.A, dan Nn.M ). 3 orang anak yang telah menikah tinggal
di rumah terpisah, yaitu An.Pa, An.Pr, dan An.Pt. Dan 2 orang anak masih tinggal di
satu rumah bersama Tn.S dan Ny.M, yaitu Nn.A dan An.M. menurut Nn.A kondisi
keluarganya harmonis.
9. Suku bangsa
Tn.S dan Ny.M berasal dari Suku Walak / Indonesia, bahasa yang digunakan sehari-hari
yaitu Bahasa Walak. Keluarga mengatakan ada kebiasaan di daerah termpat tinggal
mereka jika ada keluarga yang meninggal ( berduka) maka seluruh warga kampung
setempat wajib datang kerumah duka untuk berbela sungkawa selama tiga hari dan tidak
melakukan aktivitas berat di kebun seperti pembakaran lahan yang menyebabkan asap.
Jika hal tersebut dilakukan maka dinilai akan menyinggung keluarga yang sedang
berduka. Pada saat acara tertentu warga setempat wajib memakai pakaian adat dan
melakukan bakar batu untuk menyambut kedatangan orang- orang penting seperti
kedatangan presiden, gubernur, bupati dan lain- lain.
Tn.S dan Ny. M juga mengajarkan kepada anak-anaknya mengenai adat dan budaya
yang di jelaskan. Anak – anak Tn.S dan Ny.M dapat menerima serta menerapkan budaya
yang diajarkan oleh orang tuanya. Hal ini dibuktikan dengan anak- anak Tn S dan Ny.M
(Tn.Pa, Tn.Pr, Ny.Pt, Nn.A, dan Nn.M ) yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.

10. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn.S beragama Kristen Protestan dan taat beribadah. Keluarga
Tn. S melakukan ibadah saat teduh setiap malam sebelum tidur. Ny.M mengikuti
kegiatan khusus ibu – ibu dihari selasa tiap minggunya. Untuk hari kamis dan sabtu
keluarga mengikuti ibadah komsel yang diadakan di daerah setempat yang biasanya
diadakan di rumah pendeta. Sedangkan dihari minggunya keluarga Tn.S melaksanakan
ibadah wajib di gereja.

11. Status sosial ekonomi


a. Penghasilan/Bulan : Rp. 1.000.000,00 – Rp. 3.000.000,00
b. Kebutuhan sehari-hari : listrik (Rp. 100.000/bulan), sembako (Rp. 1.000.000/bulan)
c. Tabungan : Ada dalam bentuk ternak
d. Cicilan : Tidak ada
e. Status : menengah kebawah

12. Aktivitas rekreasi keluarga


Keluarga berkumpul bersama-sama di rumah pada hari minggu setelah selesai ibadah
dan tidak ada jadwal khusus untuk ke tempat rekreasi. Keluarga jarang mengunjungi
tempat rekreasi. Keluarga Tn.S dan Ny.M melakukan rekreasi ke luar kota pada hari
libur tertentu seperti libur natal dan libur semester. Anggota keluarga yang ikut
berpergian adalah Tn.Pa, Tn.Pr, dan Nn.M. Ny.Pt tidak ikut rekreasi keluarga karena ia
tinggal bersama keluarga suaminya, sedangkan Nn. A tidak ikut karena sedang
menempuh pendidikan di luar kota.

B. Riwayat dan Tahapan Keluarga


13. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. S berada pada tahap perkembangan keluarga dengan
anak dewasa atau pelepasan. Keluarga Tn.S telah melaksanakan tugas perkembangan
keluarga dimana semua anak disekolahkan, namun Tn.S masih memiliki 2 orang anak
yang belum menikah dan tinggal bersama.

14. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tn.S dan Ny. M memiliki 5 orang anak, 3 diantaranya (Tn. Pa, Tn. Pr, Ny. Pt) sudah
menikah dan hidup terpisah. Sedangkan 2 diantaranya (Nn.A dan Nn.M ) belum
menikah dan masih menjadi tanggungan Tn.S dan Ny.M karena keduanya masih
menempuh Pendidikan di bangku kuliah. Keluarga Tn. S merasa senang tinggal di
rumah sendiri dan bertetangga dengan anaknya yang sudah berkeluarga yaitu Tn. Pa dan
Tn.Pr

15. Riwayat kesehatan keluarga inti


Keadaan 6 bulan terahir Yankes yg
No Nama Peny. Kelg/ keturunan Ket
Sehat Sakit digunakan
1 Tn.S Katarak, Rematik Karena penyakit yang Puskesmas
dideritanya Tn.S Rumah sakit
mengalami penurunan (BPJS)
fungsi penglihatan,
dan penurunan fungsi
mobilitas.
Tn.S kesulitan
membaca, berdiri dan
berjalan.
2 Ny. DM, Tumor Jinak Sulit untuk berdiri dan Puskesmas
M lokasinya di daerah berjalan karena Rumah sakit
paha dan tangan
(sudah dioperasi), kakinya sakit (BPJS)
Rematik (keluhan
nyeri pada kaki
terutama lutut)
3 Tn.P Rematik  Puskesmas
a
4 Tn.Pr -  Puskesmas
5 Ny.P -  Puskesmas
6 Nn.A DM Asam lambung Rumah sakit
(Non BPJS)
7 Nn. -  Puskesmas
M

Masalah kesehatan keluarga saat ini yang menonjol :


Tn. S menderita rematik dan katarak. Ny. M menderita DM, Rematik, dan Tumor jinak.
Nn. A juga menderita DM. Tn.S dalam mempertahankan kesehatannya selalu membatasi
makanan seperti kacang kacangan, olahan daging merah, makanan tinggi lemak, dan lain –
lain yang dapat memperparah kondisi reumatiknya. Untuk menjaga kestabilan gula darah
Ny.M tidak mengkonsumsi makanan yang berlemak dan mengandung gula yang tinggi.
Sedangkan untuk Nn.A sejauh ini masih mengkonsumsi makanan yang berlemak namun
dengan jumlah dan kadar yang terbatas.

C. Kebiasaan Anggota Keluarga


16. Nutrisi
a. Pola makan (per orang)
Pola makan Tn.S dengan masalah kesehatan yang menonjol reumatik sebanyak 3
kali sehari (pagi, siang, dan malam). Pola makan Ny. M dengan masalah kesehatan
yang menonjol yaitu DM sebanyak 3 kali sehari. Tn.S dan Ny. M makan tidak
diwaktu yang bersamaan. Nn. A dan Nn. M pola makannya sebanyak 3 kali sehari
namun tidak di waktu yang bersamaan

b. Jenis makanan
Keluarga Tn. S dan Ny. M memiliki makanan pokok ubi, nasi dan sayuran. Pada
pagi hari biasanya makan ubi rebus, siang hari makan nasi, lauk dan sayuran dan
malam hari makan nasi atau ubi dan sayuran, terkadang memakai lauk pauk. Lauk
yang biasanya disantap adalah udang dan ikan. Untuk buah-buahan yang dikonsumsi
paling sering adalah jeruk dan pisang yang dipanen dari hasil kebun milik sendiri.

c. Makanan selingan
Keluarga mengatakan bahwa makanan selingan yang terkadang di konsumsi adalah
sagu di siang atau malam hari. Porsi sagu yang dikonsumsi rata-rata satu piring per
anggota keluarga. Olahan makanan sagu disantap menggunakan kuah kuning.

d. Makanan pantangan
Tn. S dan Ny. M tidak bisa makan makanan berlemak, namun Ny. M juga tidak bisa
memakan makanan yang banyak mengandung gula, Nn. A juga tidak bisa memakan
makanan yang banyak mengandung gula dan tidak bisa memakan mie, sedangkan
Nn. M tidak memiliki makanan pantangan.

e. Cara mengelola makanan


Tn. S dan Ny. M biasanya mengambil ubi jalar dari hasil panen sendiri, kemudian
ubi diolah dengan cara dicuci terlebih dahulu lalu dibakar atau direbus. Biasanya
makanan disajikan didalam wadah. Sedangkan sayuran juga diambil dari kebun
dengan cara dicuci lalu sayuran direbus atau ditumis. Untuk beras didapatkan dengan
cara dibeli di toko, kemudian beras dicuci 3x dan dimasak menggunakan tungku api
hingga matang. Selain itu untuk lauk, seperti ikan dan udang didapatkan dari sungai
atau kolam pribadi. Cara memasak ikan dan udang dengan dibersihkan terlebih
dahulu, kemudian bisa digoreng atau dibakar dengan diolah bersama kuah kuning,
serta bisa dimakan bersama papeda.

f. Cara Menyajikan Makanan


Makanan yang sudah dimasak, langsung disajikan di tempat khusus makanan
(wadah makanan ; piring atau mangkok)
Masalah dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Keluarga: -

17. Pola istirahat


a. Waktu istirahat / tidur
Tn. S waktu istirahatnya tidak menentu, sama dengan Ny. M, Nn. A dan Nn. M.
Waktu tidur Tn. S dan Ny. M sekitar pukul 21.00 WIT hingga pukul 04.00 WIT.
Untuk Nn. A waktu tidurnya tidak menentu, terkadang Nn. A tidur sekitar pukul
00.00 WIB tetapi terkadang Nn. A tidur pukul 01.00 WIB dini hari. Namun, jika
dalam keadaan lelah, Nn. A bisa tidur lebih cepat. Untuk bangun tidurnya, Nn. A
biasa bangun pukul 06.00-07.00 WIB. Sedangkan waktu tidur Nn. M sekitar pukul
23.00 WIT hingga pukul 06.00 WIT.
b. Lama istirahat / tidur (kualitas tidur per individu)
Tn. S dan Ny. M tidak memiliki jadwal tidur siang dikarenakan waktu siang
digunakan untuk berkerja dan mengurus rumah, untuk masalah gangguan tidur tidak
terdapat pada Tn. S dan Ny. M. Sedangkan untuk Nn. A dan Nn. M jadwal tidur
siangnya menyesuaikan dengan ada atau tidaknya kegiatan perkuliahan. Pada Nn. A
terdapat gangguan tidur yaitu sulit untuk tertidur tepat waktu di malam hari,
sehingga kualitas tidur Nn. A terganggu dan tidak teratur. Sedangkan pada Nn. M
tidak terdapat msalah gangguan tidur, tetapi kualitas tidurnya terganggu akibat suara
dengkuran terdengar dari orangtuanya.
Masalah dalam pemenuhan istirahat / tidur : Ada masalah pada Nn. A

18. Pola Eliminasi


a. BAB (per orang) : (frekuensi, warna, konsistensi, keluhan saat bab)
Frekuensi BAB Nn. A 1 kali sehari, warna BAB kuning kecoklatan, konsistensi
padat, tidak terdapat keluhan saat BAB.
b. BAK: (per orang) (warna, kejernihan, bau, volume, frekuensi, keluhan saat bak)
Frekuensi BAK Nn. A 4 - 6 kali sehari, warna BAK kuning jernih bersih, tidak
terdapat keluhan saat BAK.
Masalah dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi : Tidak ada masalah

19. Aktivitas olah raga (per orang),


a. Apakah keluarga senang olah raga :
Tn. S dan Ny. M kurang suka berolahraga tetapi Nn. A dan Nn. M senang
berolahraga
b. Jenis olah raga :
Nn. A lebih suka bermain futsal, voli dan jogging. Sedangkan Nn. M lebih suka
bermain futsal dan voli.
c. Kapan olah raga dilakukan : (berapa lama)
Nn. A bermain futsal di malam hari, sedangkan untuk voli dan jogging di sore hari.
Dan Nn. M bermain futsal serta voli di sore hari.
20. Hygiene keluarga (per orang)
a. Kebiasaan mandi :
Tn. S, Ny. M, Nn. A, dan Nn. M menggunakan sabun batangan milik masing-masing
serta menggunakan handuk masing-masing. Untuk Tn. S mandi hanya 1 kali sehari
pada sore hari ketika pergi berkebun, tetapi Tn. S mandi 2 kali sehari pada pagi dan
sore jika ada kegiatan atau acara. Sedangkan Ny. M, Nn. A, dan Nn. M mandi 2 kali
sehari di pagi dan sore hari.
b. Menggosok gigi :
Tn. S, Ny. M, Nn. A dan Nn. M menggosok gigi 2 kali sehari pada saat mandi di
pagi dan sore hari.
c. Mencuci rambut :
Tn. S dan Ny. M mencuci rambut setiap kali mandi. Sedangkan Nn. A dan Nn. M
mencuci rambut tiap 2 hari sekali.
d. Mengganti pakaian :
Tn. S, Ny. M, dan Nn. M mengganti pakaian setiap kali habis mandi. Sedangkan Nn.
A mengganti pakaian setiap kali habis mandi, dan tiap kali merasa gerah.
Masalah hygiene keluarga: Tidak ada masalah

D. Pengkajian lingkungan
21. Perumahan
a. Jenis bangunan :
Rumah Tn.S bersifat non permanen, dinding bangunan terbuat dari papan atau kayu,
lantai rumah berbahan papan, dengan desain rumah yaitu rumah panggung, atap
rumah berbahan seng,
b. Jumlah Ruangan : Ada 7 ruangan (1 ruang tamu dan 4 kamar, 1 dapur, 1 kamar
mandi)
c. Ventilasi Ruangan : Terdapat jendela di setiap kamar, di ruang tamu, dapur, serta
terdapat ventilasi di kamar mandi
Denah Rumah
Ukuran Rumah P : 8 Meter x L : 9 Meter 60 Cm

Kandang babi
Kandangbabi Tempat istirahat

Gudang
MCK umum

Dapur Umum
P:6M L:4M
P:8M
L : 1 M 50 Cm
L:6M

P : 4 M 50 Cm
P:2M
L:4M P:3M L:2M
L:4M Honai
P:2M,L:2M
Laki-
laki
P : 5 M 50 Cm P:4M
L:4M L:4M

P : 5 M 50 Cm P:3M
L:3M L:3M

P:4M
P:5M
L:3M
L:3M
Garasi dan kios
P:4M P:4M
L:3M L:3M

P:1M
L:3M Gapura Depan
22. Sarana air bersih
Sumber air yang digunakan keluarga Tn.S untuk kebutuhan sehari hari seperti minum,
memasak, mandi, dan mencuci berasal dari pegunungan. Air dialirkan dari pegunungan
ke rumah menggunakan mesin pompa air dan dialirkan menggunakan pipa. Air yang
dialirkan ditampung di dalam bak besar berbahan semen yang digunakan bersama-sama
dengan penduduk sekitar. Lalu air dari bak tersebut dialirkan ke rumah masing-masing
keluarga menggunakan selang air. Di rumah Tn.S air ditampung di dalam tanki air atau
drum. Jarak sumber air bersih dengan septitank sangat jauh. Keadaan fisik air sangat
bersih, jernih, tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak terkontaminasi oleh
limbah rumah tangga karena sumber air langsung dari pegunungan.

23. Air limbah


Limbah kamar mandi seperti air cucian dan air bekas mandi dialirkan menggunakan
sebuah aliran yang dikeluarkan langsung ke sungai kecil yang airnya mengalir dan tidak
tergenang sedangkan limbah sisa metabolisme manusia dikeluarkan di septitank yang
jaraknya kurang lebih 10 meter dari rumah. Air bekas cucian piring dialirkan melalui
sebuah aliran yang juga dikeluarkan langsung ke sungai kecil.

24. Pengelolaan sampah


Sebelum dibakar, sampah plastik/sampah kering dikumpulkan di sebuah wadah seperti
kardus yang tidak tertutup. Untuk pembakaran sampah tidak ada jadwal tertentu, jika
sampah sudah penuh langsung dibakar. Sedangkan sampah basah biasanya dikumpulkan
di dalam ember tertutup lalu diberikan ke hewan ternak. Semua sampah rumah tangga
dikelola sendiri oleh setiap keluarga. Tidak ada tempat pembuangan sampah umum.

25. Jamban / WC
Jenis wc yang digunakan oleh keluarga Tn.S adalah Wc jongkok leher angsa. wc yang
digunakan adalah wc milik pribadi yang memiliki ventilasi, penerangan yang cukup, air
bersih yang cukup, dan tertutup.

26. Kandang ternak


Keluarga Tn.S memiliki kandang ternak yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah.
Kandang ternak selalu dibersihkan setiap 2 kali sehari yaitu pagi dan sore menggunakan
air. Setiap membersihkan kandang tidak menggunakan alat pelindung diri seperti sarung
tangan, sepatu boot, dll, hanya menggunakan sapu dan air. Setelah membersihkan
kandang ternak, Tn.S dan keluarga yang membersihkan langsung mencuci tangan
menggunakan sabun atau langsung mandi. Air limbah ternak dialirkan ke sungai kecil.
Terkadang limbah ternak dijadikan sebagai pupuk.

27. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


a. Lingkungan fisik setempat :
Lingkungan fisik di luar rumah terdapat pohon-pohon yang sengaja ditanam seperti
pohon pinus agar suasana rumah lebih teduh. Di depan rumah juga terdapat tanaman
bunga. Sedangkan di halaman belakang terdapat kebun sayur. Untuk di bawah
rumah terdapat kayu-kayu bakar untuk memasak. Sekeliling rumah dipagar
menggunakan seng agar terhindar dari serangan hewan yang dapat merusak
lingkungan sekitar rumah. Penerangan rumah menggunakan lampu. Lingkungannya
bersih, hanya sedikit kendaraan yang lalu lalang, rata-rata masyarakat setempat
melakukan mobilisasi dengan berjalan kaki.

b. Apakah ada aturan / kesepakatan penduduk setempat :


Terdapat aturan jika ada sepasang kekasih yang terlihat sedang berjalan bersama di
luar rumah, maka pasangan tersebut akan dipanggil oleh aparat setempat dan
diintrogasi lalu dikenakan denda adat seperti uang dan ternak (babi). Jumlah denda
diberikan berdasarkan berapa lama berpacaran dan apa saja yang sudah dilakukan.
Setelah menyelesaikan denda, jika ketahuan lagi maka akan dinikahkan.

c. Budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan :


Keluarga Tn.S dan penduduk sekitar mempercayai ketika ada anggota keluarga yang
sakit maka akan menyembelih ayam dan melihat keadaan hati ayam tersebut, jika
hati ayam tidak dalam keadaan baik / tidak normal seperti ada lecet, maka hal itu
dianggap menandakan bahwa anggota keluarga yang sakit memang benar-benar
sakit. Lalu anggota keluarga yang sakit akan meminum darah ayamnya dengan cara
darah ayam dicampur dengan air hangat lalu diminum.

E. Struktur keluarga
28. Pola komunikasi keluarga :
Anggota keluarga Tn.S menggunakan bahasa Walak dalam berkomunikasi sehari-hari.
Komunikasi dilakukan secara terbuka antar anggota keluarga, setiap anggota keluarga
bebas menyampaikan pendapat. Untuk keputusan keluarga tetap diambil oleh Tn.S
dengan persetujuan anggota keluarga yang lain. Tetapi untuk keputusan masing-masing
anggota keluarga diambil oleh individu itu sendiri dengan tetap meminta pendapat dari
anggota keluarga yang lain. Setiap anggota keluarga akan selalu mendukung dan
menghargai setiap keputusan yang telah diambil.

29. Struktur keluarga :


Tn.S sebagai kepala keluarga, Ny.M sebagai istri, Tn.Pa sebagai anak pertama, Tn.Pr
sebagai anak kedua, Ny.P sebagai anak ketiga, Nn. A sebagai anak keempat, dan Nn.M
sebagai anak kelima. Dalam membuat keputusan selalu dibicarakan terlebih dahulu
dengan Ny. M sebagai Istri, tetapi dalam pengambilan keputusan sering diputuskan oleh
Tn.S

30. Pembagian peran dalam keluarga :


 Tn.S sebagai kepala keluarga memiliki peran dalam pengambilan keputusan
dalam keluarga serta bertanggung jawab untuk mencari nafkah dengan bertani di
kebun milik pribadi dan dalam pengelolaan dana diserahkan kepada Ny.M.
 Ny.M. sebagai ibu rumah tangga memiliki peran ganda yaitu mengurus
pekerjaan rumah, manajemen keuangan keluarga ,serta ikut membantu Tn.S
bertani di kebun.
 Tn.Pa (anak sulung Tn.S yang telah menikah) ikut membantu perekonomian
keluarga dengan memberikan sembako berupa beras, minyak, dll.
 Tn.Pr (anak kedua Tn.S yang telah menikah) berperan dalam membantu
menjaga kebersihan halaman rumah dengan memotong rumput serta membantu
mencari kayu bakar dan membantu Tn.S berkebun.
 Ny. Pt (anak ketiga Tn.S yang telah menikah) tidak memiliki peran dalam
keluarga karena tinggal bersama suami dan jarak rumah Ny. Pt ke rumah Tn.S
cukup jauh.
 Nn.A (anak ke empat Tn.S ) berperan sebagai pelajar yang menempuh
pendidikan di luar kota. Ketika Nn.A di rumah memiliki peran dalam
membantu pekerjaan rumah seperti mencuci baju, cuci piring, dan menyapu
rumah.
 Nn.M (anak ke lima Tn.S yang tinggal bersama orang tua dirumah) berperan
sebagai pelajar sekaligus ikut membantu menyelesaikan pekerjaan rumah seperti
mencuci baju, cuci piring, dan menyapu rumah.

31. Nilai dan norma yang dianut keluarga :


Keluarga Tn.S menganut agama Kristen Protestan dan dalam keluarga diajarkan nilai-
nilai agama Kristen protestan seperti saling mengasihi, saling menghargai, sikap
toleransi.
Tn.S sebagai seorang kepala keluarga sekaligus pendeta mengajarkan kepada anak-
anaknya untuk menjaga nama baik keluarga. Seluruh anggota keluarga Tn.S (Ny.M,
Tn.Pa, Tn.Pr, Ny.Pt, Nn.A, Nn.M) menerapkan nilai-nilai yang sudah diajarkan dalam
kehidupan sehari -hari sehingga tercipta keharmonisan dalam keluarga

F. Fungsi Keluarga
32. Fungsi afektif :
Hubungan antar keluarga sangat baik dan saling menghormati serta mendukung satu
sama lain. Bila ada masalah maka penyelesaiannya akan dibicarakan bersama-sama.
Terkadang Ny.M mengambil keputusan terkait kepentingan keluarga yang mendesak
tanpa berdiskusi lebih dulu dengan anggota keluarga lainnya sehingga terjadi pedebatan
dengan anggota keluarganya. Menyikapi hal ini TN.S selaku kepala keluarga
mempertimbangkan dan menyetujui keputusan tersebut.akan tetapi, jika keputusan
tersebut dianggap tidak bijak oleh Tn.S maka Tn.S akan memberikan pengertian kepada
Ny.M mengenai dampak dari pengambilan keputusan tersebut.

33. Fungsi reproduksi :


Tn.S dan Ny. M mempunyai 5 orang anak. Anak pertama yaitu Tn.Pa sudah menikah
dan memiliki 4 orang anak ( 2 laki-laki dan 2 perempuan). Anak kedua yaitu Tn.Pr
sudah menikah akan tetapi belum memiliki anak. Ny.Pt sudah berkeluarga dan memiliki
1 orang anak laki-laki. Anak keempat yaitu Nn.A belum berkeluarga, Nn.A tidak
memiliki masalah kesehatan reproduksi dan siklus menstruasinya lancar (3-5 hari
dengan siklus yang teratur) . Nn.A memiliki pacar, menjalin hubungan dalam batas
normal dan berencana menikah kedepannya. Anak ke lima yaitu Nn.M, belum
berkeluarga tidak memiliki masalah kesehatan reproduksi dan siklus menstruasinya
lancer (siklus 3-5 hari dengan siklus yang teratur), memiliki ketertarikan dengan lawan
jenis, dan saat ini tidak menjalin hubungan dengan siapapun.

34. Fungsi sosialisasi :


Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain begitu juga dengan tetangga.
Anggota keluarga diberi kebebasan untuk bergaul dengan tetangga di lingkungan
rumahnya. (interaksi masing masing anggota keluarga dg temannya/ tetangganya/ )

35. Fungsi ekonomi :


Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan. Keuangan keluarga
dikelola oleh Ny.M sebagai ibu rumah tangga dengan persetujuan Tn.S.Sumber
penghasilan keluarga didapatkan dari hasil tani dan ternak. Keluarga Tn.S saat ini tidak
memiliki tanggungan hutang.

36. Fungsi perawatan keluarga :


1) Mengenal masalah kesehatan
Keluarga mampu mengenal masalah kesehatannya. Tn.S menyadari jika dirinya
mengidap katarak dan reumatik. Ny. M menyadari jika dirinya mengidap DM dan
reumatik. Serta memiliki riwayat menderita tumor jinak. Nn.A menyadari jika
dirinya menderita asam lambung dan DM.
2) Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga
Keluarga mengetahui terkait tindakan apa saja yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatannya. Keluarga memiliki kemampuan menjangkau
fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas.. Tn.S selalu membatasi makanan
seperti kacang kacangan, olahan daging merah, makanan tinggi lemak, dan lain –
lain yang dapat memperparah kondisi reumatiknya. Untuk menjaga kestabilan gula
darah Ny.M tidak mengkonsumsi makanan yang berlemak dan mengandung gula
yang tinggi. Sedangkan untuk Nn.A sejauh ini masih mengkonsumsi makanan yang
berlemak namun dengan jumlah dan kadar yang terbatas
3) Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
Keluarga mampu memberikan perawatan sederhana pada anggota keluarga yang
sakit. Saat Tn.S Kelelahan bekerja dan mengalami pegal dan nyeri persendian
biasanya akan diberikan minyak urut tetapi untuk kondisi tertentu seperti nyeri hebat
yang tidak bisa diatasi dengan obat dirumah maka keluarga akan mencari
pertolongan ke fasyankes terdekat. Begitupun dengan anggota keluarga lainnya.
4) Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
Keluarga mampu memelihara lingkungan rumah dengan baik dibuktikan dengan
sanitasi yang baik, sarana air yang bersih, pengelolaan limbah yang benar,
penanaman pohon pinis disekitar rumah agar rumah lebih teduh.
5) Menggunakan pelayanan kesehatan
Fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dari rumah tinggal keluarga Tn.S adalah
puskesmas Ilugwa yang dijadikan rujukan pertama saat ada anggota keluarga yang
sakit. Fasilitas dan pelayanan dari puskesmas Ilugwa sendiri terbilang memadai.
Namun untuk kegiatan sosialisasi yg diadakan oleh puskesmas terbilang masih
minim.

G. Stress dan Koping Keluarga


37. Stressor jangka panjang dan pendek :
Tn.S dan Ny. M mengatakan sering mengalami ngilu, kram, kaku pada sambungan lutut
dan sering kambuh sejak tahun 2016. Hal ini menyebabkan Tn.S dan Ny. M tidak bisa
melakukan melakukan aktivitas sehari-hari dengan lancar sampai saat ini .

38. Strategi koping yang digunakan :


Pada awalnya Tn.S dan Ny. M sulit menerima kondisi yang mereka alami. Perlahan
mereka dapat memahami dan menerima penyakit yang mereka derita dan mencari tau
informasi lebih dalam tentang penyakitnya serta konsultasi dengan tenaga kesehatan
untuk mencari solusi atas penyakit yang mereka alami. Tn S dan Ny.M mendapat
dukungan dari keluarga untuk mengatasi kondisi kesehatan yang mereka hadapi
sekarang dan mereka memiliki pemikiran positif serta fokus pada hal yang masih bisa
dilakukan

39. Strategi adaptasi disfungsional :


Tn S dan Ny.M berkonsultasi secara teratur dengan tenaga kesehatan untuk
mendapatkan pengobatan dan perawatan dalam mengatasi masalah yang mereka alami.
Selain itu Tn.S dan Ny.M mengurangi aktifitas sehari-hari yang dapat menyebabkan
ngili, kram, dan kaku pada sambungan lutut.
H. Pengkajian Fisik
Kombinasi metode sistem dan head to toe, terutama pada anggota keluarga yang mengalami
masalah kesehatan, pedoman pengkajian lihat pengkajian fisik umum.
Pemeriksaan fisik
Nama
Kepala Mata Hidung Mulut Leher Dada Perut Etremitas
Tn. S Seluruh Penurunan Tidak Sering Tidak Simetris Tidak Tidak ada
rambut penglihatan terdapat mengeluh ada ada masalah
beruban (katarak) ganggu sakit gigi masal masalah
pada bagian an pada dan gusi ah
mata hidung bengkak
sebelah kiri
Ny. Sebagian Penurunan Tidak Sering Tidak Simetris Tidak Tidak ada
M rambut penglihatan terdapat mengeluh ada ada masalah
beruban (rabun) dan ganggu sakit gigi masal masalah
belum an pada karena ah
pernah hidung gigi
diperiksa. berlubang,
dan bagian
gigi
geraham
sudah
tidak
lengkap
Nn. Rambut Penurunan Tidak Sering Tidak Simetris Tidak Tidak ada
A hitam penglihatan terdapat mengeluh ada ada masalah
bersih (rabun ganggu sakit gigi masal masalah
jauh ; -0,75) an pada karena
dikedua hidung gigi ah
mata. berlubang,
dan satu
bagian
gigi
geraham
sebelah
kanan
bawah
sudah
dicabut.
Nn. Rambut Tidak Tidak Sering Tidak Simetris Tidak Tidak ada
M hitam terjadi terdapat mengeluh ada ada masalah
bersih gangguan ganggu sakit gigi masal masalah
penglihatan an pada karena ah
hidung gigi
berlubang.

I. Harapan Keluarga:
Keluarga Tn.S sangat berharap adanya sosialisasi tentang kesehatan dari dinas kesehatan
setempat karena, saat melakukan sosialisasi itu Tn. S maupun Ny. M bisa langsung bertanya
tentang kondisi mereka pada petugas kesehatan.

J. Catatan Tambahan :

Tanda Tangan Mahasiswa

Kelompok 1
ANALISA DATA
No Data Penunjang Etiologi Masalah
Keperawatan
1. Data Subjektif: Kekakuan sendi Gangguan
•Tn.S dan Ny.M mengatakan mengeluh ngilu, (rematik) mobilitas fisik
keram, dan kaku pada sendi lutut sejak tahun
2016.
•Tn.S dan Ny. M kesulitan melakukan
sebagian aktivitas sehari-hari. Nyeri berat
timbul ketika berdiri dan melakukan aktivitas
yang berat .

Data Objektif:
•Tn.S dan Ny.M tampak membatasi
pergerakan.
•Tn.S dan Ny.M tampak mengalami sendi
kaku.
2. Data Subjektif : Kondisi Nyeri kronis
•Tn.S dan Ny.M mengalami rasa nyeri di musculoskeletal
persendian terutama saat duduk terlalu lama kronis
dan ketika akan berdiri selalu merasakan
nyeri.
•Tn.S dan Ny.M mengatakan mengeluh ngilu,
keram, dan kaku pada sendi lutut sejak tahun
2016.

Data Objektif :
•Skala nyeri 10
•Tn.S dan Ny.M tampak mengalami sendi
kaku.
3. Data Subjektif : Gangguan Risiko jatuh
•Tn. S mengatakan mengalami penurunan penglihatan
penglihatan (katarak) pada bagian mata
sebelah kiri.
•Ny. M mengatakan mengalami penurunan
penglihatan atau rabun dan belum pernah
diperiksa.
Data Objektif : -

4. Data Subjektif : Kurang terpapar Perilaku


•Tn. S mengatakan ketika membersihkan informasi Kesehatan
kandang tidak menggunakan alat pelindung cenderung
diri seperti sarung tangan, sepatu boot, dll, berisiko
hanya menggunakan sapu dan air.
•Tn. S mengatakan keluarganya tidak
mengetahui sanitasi kandang ternak yang
baik.
Data Objektif : -

MASALAH BERDASARKAN PRIORITAS

1. Gangguan Mobilitas Fisik b.d Kekakuan Sendi (Rematik)


No Kriteria Perhitunga skor Pembenaran
. n
1. Sifat masalah : 3/3 x 1 1 Tn.S dan Ny.M mengatakan bahwa
Skala : aktual masalah ini merupakan maslah
aktual sehingga dapat
menyebabkan keterbatasan
mobilitas fisik
2. Kemungkinan masalah 1/2 x 2 1 Kemungkinan masalah dapat
dapat diubah diubah sebagian , karena jika Tn.S
Skala : Sebagian dan Ny.M dapat mengetahui cara
mengurangi kekakuan sendi maka
masalah dapat diatasi

3. Potensi masalah untuk 2/3 x 1 0,6 Potensi masalah untuk dicegah


dicegah dengan mengubah kebiasaan pola
Skala : Cukup makan yang sehat agar tidak
memperparah kondisi penyakit Tn.S
dan Ny.M
4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 Menonjolnya masalah harus segera
Skala : segera 1 diatasi karena masalah dapat
menghambat aktivitas sehari-hari
Tn.S dan Ny.M
Jumlah Skor 3,6

2. Nyeri kronis b.d kondisi musculoskeletal kronis


No Kriteria Perhitungan skor Pembenaran
1 Sifat masalah 3/3 x 1 1 Tn .S dan Ny.M mengatakan masalah
. Skala : Aktual ini merupakan masalah actual karena
sering merasakan nyeri pada
persendian yang berhubungan
dengan penyakit rematiknya.
2 Kemungkinan masalah 1/2 x 2 1 Kemungkinan masalah dapat diubah
. dapat diubah sebagian karena jika Tn.S dan Ny.M
Skala : sebagian dapat mengetahui bagaimana cara
mengatasi nyeri pada persendiannya
maka skala nyeri bisa berkurang.

3 Potensi masalah untuk 3/3 x 1 1 Potensi masalah untuk dicegah tinggi


. dicegah karena riwayat penyakit Tn.S dan
Skala : Tinggi Ny.M sudah kronis dan sulit untuk
diatasi

4 Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1 Menonjolnya masalah harus segera


. Skala : segera diatasi karena sangat berdampak pada
kesehatan dan keterbatasan Tn.S dan
Ny.M dalam menjalankan aktivitas
sehari-hari

Jumlah Skor 4,0

3. Risiko jatuh d.d gangguan penglihatan


No Kriteria Perhitungan skor Pembenaran
1 Sifat masalah 3/3 x 1 1 Sifat masalah tergolong aktual karena
. Skala : aktual keterbatasan penglihatan Tn.S dan
Ny.M yang menyebabkan resiko
terjadinya jatuh sehingga dapat
memperburuk kondisi kesehatan Tn.S
dan Ny.M .

2 Kemungkinan masalah 1/2 x 2 1 Kemungkinan masalah dapat diubah


. dapat diubah dengan mudah jika Tn.S dan Ny.M
Skala: sebagian bisa berhati – hati dalam menjalankan
aktivitas yang beresiko terjadinya
jatuh serta dengan menggunakan alat
bantu penglihatan (kacamata)

3 Potensi masalah untuk 1 /3 x 1 0,3 Potensi masalah untuk dicegah


. dicegah tergolong rendah jika Tn.S dan Ny.M
Skala : rendah bisa memahami informasi dari edukasi
terkait pencegahan resiko jatuh.

4 Menonjolnya masalah 1/2 x 1 0,5 Masalah tidak perlu segera diatasi jika
. Skala : Tidak perlu segera Tn.S dan Ny.M dapat
mengimplementasikan edukasi yang
diberikan mengenai pencegahan
terjadinya resiko jatuh.
Jumlah Skor 2,8

4. Perilaku kesehatan cenderung berisiko b.d kurang terpapar informasi


No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 2/3 x 1 0,6 Sifat masalah merupakan ancaman
. Skala : ancaman kesehatan karena masalah tersebut
merupakan pencetus munculnya
penyakit lain.

2 Kemungkinan masalah 1/2 x 2 1 Masalah dapat diubah dengan


. dapat diubah pemahaman keluarga terkait sanitasi
Skala : sebagian kandang ternak Babi yang benar

3 Potensi masalah untuk 1/3 x 1 0,3 Masalah dapat dicegah jika keluarga
. dicegah mendapatkan edukasi terkait sanitasi
Skala : rendah kandang ternak yang benar serta
memakai APD dalam melakukan
perawatan kandang ternak
4 Menonjolnya masalah 0/2 x 1 0 Masalah tidak dirasakan oleh
. Skala : tidak dirasakan keluarga Tn.S dan Ny. M. sehingga
faktor pencetus penyakit tidak
muncul setelah diberikan edukasi
tentang sanitasi kandang ternak dan
penggunaan APD dalam melakukan
perawatan kandang ternak
Jumlah Skor 1,9

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASLAH


1. Nyeri kronis b.d kondisi musculoskeletal kronis (4,0)
2. Gangguan Mobilitas Fisik b.d Kekakuan Sendi (Rematik) (3,6)
3. Risiko jatuh d.d gangguan penglihatan (2,8)
Perilaku kesehatan cenderung berisiko b.d kurang terpapar informasi (1,9)
INTERVESI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi


. Keperawatan
Umum Khusus Kriteria Standar
1. (D.0078) Setelah dilakukan TUK 1 Respon Keluarga mampu TUK 1
Nyeri kronis kunjungan Setelah dilakukan Verbal menjelaskan : Edukasi Manajemen Nyeri (I.12391)
b.d kondisi sebanyak kunjungan 1x30 1.1 Pengertian Tindakan Observasi
musculoskele 2 x dalam menit keluarga Rematik adalah 1.1.1 Identifikasi kesiapan dan
tal kronis seminggu mampu mengenali penyakit kemampuan menerima
rematik diharapkan : degeneratif yang informasi
keluarga mampu 1.1 Pengertian menyebabkan Teraupetik
mengatasi masalah 1.2 Penyebab kerusakan tulang 1.1.1 Sediakan materi dan media
gangguan 1.3 Tanda dan rawan sendi dan pendidikan kesehatan
musculoskeletal gejala tulang 1.1.2 Jadwalkan pendidikan Kesehatan
kronik akibat didekatnya, sesuai kesepakatan
rematik disertai 1.1.3 Berikan kesempatan untuk
proliferasi dari bertanya Edukasi
tulang dan 1.1.4 Jelaskan penyebab, periode, dan
jaringan lunak di strategi meredakan nyeri
dalam dan 1.1.5 Anjurkan memonitor nyeri secara
sekitar daerah mandiri
yang terkena. 1.1.6 Anjurkan menggunakan analgetik
1.2 Penyebab secara tepat
1. Mekanisme 1.1.7 Ajarkan tekniknonfarmakologis
IMUN untuk mengurangi rasa
( Antigen- nyeri
Antibody)
2. Gangguan
Metabolisme
3. Genetik
4. Faktor lain :
nutrisi dan faktor
lingkungan
(pekerjaan dan
psikososial)
1.3 Tanda dan gejala
Rematik : nyeri
sendi, bengkak pada
sendi, sendi kaku,
hangat dan
kemerahan di area
sendi, kelelahan,
demam dan berat
badan menurun.
TUK 2
TUK 2 Respon 2.1 Keluarga dapat mengambil
Setelah dilakukan Verbal 2.1 Komplikasi keputusan untuk mengatasi gangguan
kunjungan 1x15 rematik : musculoskeletal kronik :
menit keluarga a. dengan 2.2.1 Kaji kemampuan keluarga dalam
mampu rheumatoid arthritis mengambil keputusan jika anggota
mengambil bisa jadi mengalami keluarga sakit
mengambil benjolan jaringan 2.2.2 Jelaskan pada keluarga akibat
keputusan untuk yang muncul di kulit lanjut apabila gangguan musculoskeletal
merawat anggota yang disebut nodul tidak di atasi
keluarga yang rheumatoid. 2.2.3 Keluarga mampu menyebutkan
sakit dengan cara : b. Peradangan kembali apa yang sudah dijelaskan
2.1 Menyebutkan pembuluh darah 2.2.4 motivasi keluarga untuk mengatasi
komplikasi atau Rheumatoid arthritis masalah yang di hadapi
dampak dari c. Peradangan mata 2.2.5 berikan reinforcement positif atas
musculoskeletal d. Penyakit paru- keputusan keluarga untuk merawat
kronik paru anggota keluarga yang sakit
2.2 Memutuskan e. Carpal tunnel
untuk merawat syndrome
anggota keluarga f. Masalah jantung
g. Mudah terkena
infeksi TUK 3
h. Limfoma Keluarga mampu merawat anggota
Rheumatoid arthritis keluarga dengan gangguan
TUK 3 Respon meningkatkan risiko musculoskeletal kronik :
Setelah dilakukan Verbal limfoma 3.1 jelaskan pada keluarga bagaimana
kunjungan 1x20 3.1 pencegahan merawat keluarga dengan gangguan
menit, keluarga rematik : musculoskeletal kronik
mampu merawat 3.1.1 3.2 motivasi keluarga untuk
anggota keluarga 1.Membiasakan menyebutkan kembali apa yang sudah
dengan cara : berjemur di bawah dijelaskan
3.1 Menyebutkan sinar matahari pagi 3.3 berikan reinforcement positif atas
cara pencegahan untuk mengurangi keputusan keluarga untuk merawat
musculoskeletal risiko peradangan anggota keluarga yang sakit
kronik 3.1.2 Melakukan
3.2 Menyebutkan peregangan setiap
cara penanganan pagi untuk
musculoskeletal memperkuat otot
kronik sendi
3.3 Menyebutkan 3.1.3 Menjaga berat
jenis makanan badan Jika orang
untuk penderita semakin gemuk,
musculoskeletal lutut akan bekerja
kronik lebih berat untuk
menyangga tubuh.
3.1.4 Memenuhi
kebutuhan air tubuh.
Cairan synovial atau
cairan pelumas pada
sendi juga terdiri
dari air.
3.1.5 Berhenti
merokok
3.1.6 Berhati-hati
dalam melakukan
aktifitas sehari-hari
guna menghindari
cidera

3.2 penanganan
rematik :
3.2.1 terapi
farmakologi,
rehabilitasi dan
pembedahan bila
diperlukan, serta
edukasi kepada
pasien dan keluarga
3.2.2 NSAID
(Nonsteroidal Anti-
Inflammatory Drug)
Diberikan sejak awal
untuk menangani
nyeri sendi akibat
inflamasi
3.2.3 DMARD
(Disease-Modifying
Antirheumatic Drug)
Digunakan untuk
melindungi sendi
(tulang dan
kartilago) dari proses
destruksi oleh
Rheumatoid Arthritis
3.2.4 Terapi fisik
Penggunaan splint
untuk membatasi
gerak sendi yang
terlibat dan
membantu
pemulihan
3.2.5 Terapi panas
atau dingin untuk
engurangi beban
kerja dan banyak
istirahat
3.2.6 Mengurangi
stres dengan teknik
relaksasi, seperti
yoga dan meditasi
Akupuntur atau
acupressure
3.2.7 Pemberian
obat anestesi atau
obat antiinflamasi
nonsteroid pada area
nyeri
3.2.8 Kortikosteroid
Diberikan
kortikosteroid dosis
rendah setara
prednison
5-7,5mg/hari
3.2.9 Pembedahan
Jika segala
pengobatan di atas
tidak memberikan
hasil yang
diharapkan
3.2.10 Terapi
chiropractic

3.3 jenis makanan


untuk penderita
rematik : TUK 4
1. Mengonsumsi 4.1 Keluarga mampu memodifikasi
TUK 4 makanan kaya lingkungan dengan gastritis:
Setelah dilakukan Respon kalsium seperti 4.4.1 Diskusi dengan keluarga tentang
kunjungan 1 x 15 Verbal almond, kacang pentingnya lingkungan yang
menit keluarga polong, jeruk, bersih dan sehat
mampu bayam, buncis, 4.4.2 Motivasi keluarga untuk
memodifikasi sarden, yoghurt, dan mengulangi
lingkungan susu skim. Selain itu penjelasan yang diberikan.
dengan cara : vitamin A,C, D, E 4.4.3 Beri reinforcement positif atas
4.1 memelihara juga sebagai jawaban keluarga.
kesehatan antioksidan yang
lingkungan mampu mencegah
inflamasi akibat
radikal bebas.
2. Sumber protein
sehat Buah dan
sayuran
3. Produk susu
rendah lemak
4. Sumber serat
5. Minyak
zaitun dan alpukat.
Makanan yang
sebaiknya dihindari
atau dibatasi untuk
penderita
muskuloskeletal
TUK 5 kronik: TUK 5
Setelah dilakukan 1. Makanan olahan: 5.1 Menggunakan fasilitas kesehatan
kunjungan 1 x 20 Makanan yang 5.5.1 Gali pengetahuan keluarga
menit keluarga Respon verbal mengandung banyak pentingnya ke pelayanan kesehatan
mampu bahan tambahan 5.5.2 Jelaskan manfaat kunjungan ke
memanfaatkan 2. Lemak jenuh dan Pelayanan Kesehatan
pelayanan trans 5.5.3 Jelaskan fasilitaskesehatan yang
kesehatan dengan 3. Minuman dapat digunakan
cara : berkafein 5.5.4 Motivasi keluarga untuk
5.1 menjelaskan 4. Makanan tinggi mengunjungi fasilitas pelayanan
manfaat garam kesehatan
kunjungan 5.5.5 Beri reinforcement positif atas
pelayanan 4.1 Cara jawaban keluarga.
kesehatan memodifikasi
5.2 fasilitas lingkungan
kesehatan yang yang sehat :
dapat digunakan 1. Ciptakan
lingkungan yang
bersih,
tenang dan nyaman
untuk menurunkan
intensitas nyeri dan
menurunkan tingkat
stres seperti : lantai
rumah tidak licin,
penerangannya baik,
benda tajam tidak
diletakkan
sembarangan,
menggunakan
sarung tangan saat
bekerja dan tidak
ada keributan di
rumah.
2. Sediakan Bahan
makanan yang sehat
dan bergizi di rumah

5.1 Manfaat
kunjungan ke
fasilitas
kesehatan
1) Mendapatkan
pelayanan kesehatan
2) Mendapatkan
pendidikan
kesehatan
3) untuk
meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat
4) mencegah
terjadinya resiko
penyakit
lebih lanjut
5.2 Menyebutkan
jenis pelayanan
kesehatan yang dapat
dikunjungi : Jenis
pelayanan kesehatan
yang dapat
dikunjungi yaitu ada
3 macam seperti
primer, sekunder dan
tersier. Pelayanan
kesehatan primer
contohnya seperti
puskesmas, praktek
dokter atau bidan.
Pelayanan kesehatan
sekunder tingkatnya
yaitu pelayanan
kesehatan ke Rumah
Sakit tipe C dan D.
Pelayanan kesehatan
tingkat tersier yaitu
Rumah Sakit Tipe A
dan B
2. (D.0054) Setelah dilakukan TUK 1 Respon 1.1pengertian TUK 1
Gangguan kunjungan Setelah dilakukan Verbal mobilitas fisik Dukungan Ambulasi (I.06171)
Mobilitas sebanyak 2 x dalam kunjungan 1 x 30 Keterbatasan dalam Observasi
Fisik b.d seminggu keluarga menit keluarga gerakan fisik dari - Identifikasi adanya nyeri atau
Kekakuan mampu mengatasi mampu mengenal satu atau lebih keluhan fisik lainya
Sendi d.d gangguan mobilitas masalah mobilitas ekstremitas secara - Identifikasi toleransi fisik
fisik dengan fisik pada anggota mandiri. melakukan ambulasi
masalah kekakuan keluarga dengan Kekakuan sendi - Monitor kondisi umum selama
sendi cara menyebutkan adalah salah satu melakukan ambulasi
: penyebab terjadinya Edukasi
1.1 pengertian gangguan mobilitas - Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilitas fisik fisik. ambulasi
1.2 tanda dan 1.2 Tanda dan Gejala - Anjurkan melakukan ambulasi
gejala : dini
- Mengeluh sulit - Anjarkan ambulasi sederhana
menggerakkan yang harus dilakukan (berjalan
ekstremitas dari tempat tidur ke kursi roda,
- Kekuatan otot berjalan dari tempat tidur ke
menurun kamar mandi, berjalan sesuai
- Rentang gerak toleransi)
(ROM) menurun
Respon
Verbal
TUK 2 2.1 dampak TUK 2
Setelah dilakukan mobilitas fisik : keluarga dapat mengambil keputusan
kunjungan 1x45 perubahan pada untuk mengatasi gangguan mobilitas
menit keluarga metabolisme tubuh, fisik
mampu ketidakseimbangan 2.2.1 kaji keluarga dalam mengambil
mengambil cairan dan elektrolit, keputusan jika anggota keluarganya sakit
keputusan : gangguan dalam 2.2.2 jelaskan pada keluarga dampak
2.1 Dampak kebutuhan nutrisi, dari gangguan mobilitas fisik
mobilitas fisik gangguan fungsi 2.2.3 Keluarga mampu menyebutkan
2.2 Memutuskan gastrointestinal, kembali apa yang sudah dijelaskan
untuk merawat perubahan sistem 2.2.4 motivasi keluarga untuk mengatasi
anggota keluarga pernafasan, masalah yang di hadapi
perubahan 2.2.5 berikan reinforcement positif atas
kardiovaskular, keputusan keluarga untuk merawat
perubahan sistem anggota keluarga yang sakit
muskuloskeletal,
perubahan kulit,
perubahan eliminasi
(buang air besar dan
kecil), dan
perubahan perilaku.
Respon
Verbal

TUK 3 3.1penatalaksanaan TUK 3


Setelah dilakukan gangguan mobilitas keluarga mampu merawat anggota
kunjungan 1x20 fisik, antara lain : keluarga dengan gangguan mobilitas
menit, keluarga 1. Pengaturan posisi fisik :
mampu merawat tubuh sesuai dengan 3.1 jelaskan pada keluarga bagaimana
keluarga dengan kebutuhan pasien, merawat keluarga dengan gangguan
cara : seperti mobilitas fisik
3.1 menyebutkan memiringkan pasien, 3.2 motivasi keluarga untuk
cara perawatan posisi fowler, posisi menyebutkan kembali apa yang sudah
keluarga dengan sims, posisi dijelaskan
gangguan trendelenburg, 3.3 berikan reinforcement positif atas
mobilitas fisik posisi genupectoral, keputusan keluarga untuk merawat
posisi dorsal anggota keluarga yang sakit
recumbent, dan
posisi litotomi.
2. Ambulasi dini
Salah satu tindakan
yang dapat
meningkatkan
kekuatan dan
ketahanan otot serta
meningkatkan fungsi
kardiovaskular.
Tindakan
ini bisa dilakukan
dengan cara melatih
posisi duduk di
tempat tidur,
turun dari tempat
tidur, bergerak ke
kursi roda, dan yang
lainnya.
3. Melakukan
aktivitas sehari-hari.
Melakukan aktivitas
sehari-hari dilakukan
untuk melatih
kekuatan,
ketahanan, dan
kemampuan sendi
agar mudah
bergerak, serta
mingkatkan fungsi
kardiovaskular.
4. Latihan Range of
Motion (ROM) aktif
atau pasif.

Respon 4.1 Cara


Verbal memodifikasi
TUK 4 lingkungan
Setelah dilakukan yang sehat :
kunjungan 1 x 15 1. Ciptakan TUK 4
menit keluarga lingkungan yang 4.1 Keluarga mampu
mampu bersih, memodifikasi lingkungan
memodifikasi tenang dan nyaman dengan gastritis:
lingkungan untuk menurunkan 4.4.1 Diskusi dengan
dengan cara : intensitas nyeri dan keluarga tentang
4.1 memelihara menurunkan tingkat pentingnya
kesehatan stres seperti : lantai lingkungan yang
lingkungan rumah tidak licin, bersih dan sehat
penerangannya baik, 4.4.2 Motivasi keluarga
benda tajam tidak untuk mengulangi
diletakkan penjelasan yang diberikan.
sembarangan, 4.4.3 Beri reinforcement
menggunakan positif atas jawaban
sarung tangan saat keluarga.
bekerja dan tidak
ada keributan di
rumah.
2. Sediakan Bahan
makanan yang sehat
dan bergizi di rumah

5.1 Manfaat
kunjungan ke
Respon fasilitas
TUK 5 Verbal kesehatan
Setelah dilakukan 1) Mendapatkan TUK 5
kunjungan 1 x 20 pelayanan kesehatan 5.1 Menggunakan fasilitas kesehatan
menit keluarga 2) Mendapatkan 5.5.1 Gali pengetahuan keluarga
mampu pendidikan pentingnya ke pelayanan kesehatan
memanfaatkan kesehatan 5.5.2 Jelaskan manfaat kunjungan ke
pelayanan 3) untuk Pelayanan Kesehatan
kesehatan dengan meningkatkan 5.5.3 Jelaskan fasilitaskesehatan yang
cara : derajat kesehatan dapat digunakan
5.1 menjelaskan masyarakat 5.5.4 Motivasi keluarga untuk
manfaat 4) mencegah mengunjungi fasilitas pelayanan
kunjungan terjadinya resiko kesehatan
pelayanan penyakit 5.5.5 Beri reinforcement positif atas
kesehatan lebih lanjut jawaban keluarga.
5.2 fasilitas 5.2 Menyebutkan
kesehatan yang jenis pelayanan
dapat digunakan kesehatan yang dapat
dikunjungi :Jenis
pelayanan kesehatan
yang dapat
dikunjungi yaitu ada
3 macam seperti
primer, sekunder dan
tersier. Pelayanan
kesehatan primer
contohnya seperti
puskesmas, praktek
dokter atau bidan.
Pelayanan kesehatan
sekunder ntingkatnya
yaitu pelayanan
kesehatan ke Rumah
Sakit tipe C dan D.
Pelayanan kesehatan
tingkat tersier yaitu
Rumah Sakit Tipe A
dan B
3. (D.0143) Setelah dilakukan TUK 1 Respon Keluarga mampu TUK 1
Risiko jatuh kunjungan Setelah dilakukan Verbal menjelaskan : Pencegahan Jatuh
d.d gangguan sebanyak 2 x dalam kunjungan 1 x 30 1.1 Pengertian (D.14540)
penglihatan seminggu keluarga menit keluarga Resiko jatuh adalah Observasi
mampu memahami mengenal masalah peningkatan - Identifikasi faktor resiko jatuh
bagaimana resiko jatuh pada kerentanan untuk (gangguan penglihatan)
pencegahan resiko anggota keluarga jatuh yang dapat Terapeutik
jatuh dengan cara menyebabkan - Benda pribadi berada dalam
menyebutkan : bahaya fisik. jangkauan ( hp, tombol panggilan,
1.1 Pengertian 1.2. Faktor Risiko air minum,
resiko jatuh Faktor risiko yang kacamata)
1.2 Faktor resiko dapat menyebabkan - Pencahayaan yang adekuat
1. jatuh meliputi faktor - Alat bantu berada dalam
usia, kognitif, jangkauan ( Tongkat, alat
lingkungan, obat- penopang ).
obatan, - Optimalisasi pengunaan kaca mata
dan fisiologis dan alat bantu dengar (Pastikan
termasuk gangguan bersih danberfungsi )
visual (katarak). - Pantau efek obat-obatan.

TUK 2 2.1 Dampak TUK 2


Setelah dilakukan Respon Kebanyakan jatuh Keluarga dapat mengambil keputusan
kunjungan 1x15 Verbal tidak mengakibatkan untuk mengatasi resiko jatuh
menit keluarga cedera fisik yang 2.2.1 Kaji keluarga dalam mengambil
mampu serius namun sekitar keputusan jika anggotaa keluargasakit
mengambil 10%-25% dapat 2.2.2 jelaskan pada keluarga dampak
keputusan menyebabkan cedera dari resiko jatuh
terhadap anggota serius. Risiko cedera 2.2.3 Keluarga mampu menyebutkan
keluarga yang dan kematian akibat kembali apa sudah dijelaskan
sakit : jatuh meningkat 2.2.4 Motivasi keluarga untuk mengatasi
2.1 Dampak seiring masalah yang dihadapi
resiko jatuh bertambahnya 2.2.5 Berikan reinforcement positif atas
2.2 Memutuskan usia. Jatuh juga keputusan keluarga untuk merawat
untuk merawat merupakan anggota keluarga yang sakit
anggota keluarga penyebab paling
umum lansia masuk
rumah sakit terkait
trauma.
TUK 3
keluarga mampu merawat anggota
TUK 3 Respon 1. Dapatkan keluarga dengan resiko jatuh :
Setelah dilakukan Verbal pemeriksaan mata 3.1 jelaskan pada keluarga bagaimana
kunjungan 1x20 secara teratur merawat keluarga dengan resiko jatuh
menit, keluarga 2. Gunakan 3.2 motivasi keluarga untuk
mampu merawat kacamata yang menyebutkan kembali apa yang sudah
keluarga sesuai dijelaskan
3.1 Menyebutkan 3. Ciptakan 3.3 berikan reinforcement positif atas
cara pencegahan lingkungan yang keputusan keluarga untuk merawat
resiko jatuh yang aman anggota keluarga yang sakit
berhubungan 4. Gunakan
dengan gangguan pencahayaan yang
penglihatan baik
5. Gunakan bantuan
jika diperlukan
seperti
menggunakan
tongkat, tongkat
berjalan, atau alat
bantu lainnya
6. Hindari
mengemudi jika
penglihatan
terganggu
7. Diskusikan
pilihan pengobatan TUK 4
TUK 4 dengan dokter mata 4.1 Keluarga mampu memodifikasi
Setelah dilakukan lingkungan dengan gastritis:
kunjungan 1 x 15 Respon 4.1 Cara 4.4.1 Diskusi dengan keluarga tentang
menit keluarga Verbal memodifikasi pentingnya lingkungan yang bersih dan
mampu lingkungan sehat
memodifikasi yang sehat : 4.4.2 Motivasi keluarga untuk
lingkungan dalam 1. Ciptakan mengulangi penjelasan yang diberikan.
merawat pasien lingkungan yang 4.4.3 Beri reinforcement positif atas
4.1 memelihara bersih, jawaban keluarga.
kesehatan tenang dan nyaman
lingkungan untuk menurunkan
intensitas nyeri dan
menurunkan tingkat
stres seperti : lantai
rumah tidak licin,
penerangannya baik,
benda tajam tidak
diletakkan
sembarangan,
menggunakan
sarung tangan saat
bekerja dan tidak
ada keributan di
rumah.
2. Sediakan Bahan
makanan yang sehat TUK 5
dan bergizi di rumah 5.1 Menggunakan fasilitas kesehatan
TUK 5 5.5.1 Gali pengetahuan keluarga
Setelah dilakukan 5.1 Manfaat pentingnya ke pelayanan kesehatan
kunjungan 1 x 20 kunjungan ke 5.5.2 Jelaskan manfaat kunjungan ke
menit keluarga Respon fasilitas kesehatan Pelayanan Kesehatan
mampu Verbal 1) Mendapatkan 5.5.3 Jelaskan fasilitas kesehatan yang
memanfaatkan pelayanan kesehatan dapat digunakan
pelayanan 2) Mendapatkan 5.5.4 Motivasi keluarga untuk
kesehatan dengan pendidikan mengunjungi fasilitas pelayanan
cara : kesehatan kesehatan
5.1 menjelaskan 3) untuk 5.5.5 Beri reinforcement positif atas
manfaat meningkatkan jawaban keluarga
kunjungan derajat kesehatan
pelayanan masyarakat
kesehatan 4) mencegah
5.2 fasilitas terjadinya resiko
kesehatan yang penyakit lebih lanjut
dapat digunakan 5.2 Menyebutkan
jenis pelayanan

kesehatan yang dapat


dikunjungi :
Jenis pelayanan
kesehatan yang dapat
dikunjungi yaitu ada
3 macam seperti
primer, sekunder dan
tersier. Pelayanan
kesehatan primer
contohnya seperti
puskesmas, praktek
dokter atau bidan.
Pelayanan kesehatan
sekunder tingkatnya
yaitu pelayanan
kesehatan ke Rumah
Sakit tipe C dan D.
Pelayanan kesehatan
tingkat tersier yaitu
Rumah Sakit Tipe A
dan B
4. (D.0099) Setelah dilakukan TUK 1 Respon Keluarga mampu TUK 1
Perilaku tindakan sebanyak Setelah dilakukan Verbal menjelaskan Edukasi Pola Perilaku Kebersihan
kesehatan 2 kali dalam kunjungan 1 x 30 tentang: (I.12439)
cenderung seminggu keluarga menit keluarga 1.1 definisi higiene Observasi
berisiko b.d mampu menjaga mengenal masalah peternak -Identifikasi kesiapan dan kemampuan
kurang kesehatan dengan yang dihadapi - higiene menerima informasi
terpapar memperhatikan keluarga dengan merupakan -Identifikasi kemampuan menjaga
informasi keamanan saat cara menyebutkan faktor penting kebersihan diri dan lingkungan
membersihkan : untuk -Monitor kemampuan melakukan dan
kendang ternak. 1.1 Pengertian melindungi mempertahankan kebersihan diri dan
hygiene peternak peternak agar lingkungan
1.2 Pengertian terhindar dari Terapeutik
sanitasi sumber -Sediakan materi dan media pendidikan
kontaminasi kesehatan
parasit seperti -Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
virus dan kesepakatan
bakteri berasal -Berikan kesempatan untuk bertanya
dari kebersihan -Praktekkan bersama keluarga cara
kandang yang menjaga kebersihan diri dan lingkungan
kurang optimal
1.2 definisi sanitasi Edukasi
- sanitasi kandang -Jelaskan masalah yang dapat timbul
ternak merupakan akibat tidak menjaga kebersihan diri dan
kegiatan meliputi lingkungan
kebersihan kandang -Ajarkan cara menjaga kebersihan diri
dan lingkungannya dan lingkungan
sehingga tercipta
lingkungan yang
bersih kesehatan
ternak maupun
pemiliknya akan
terjamin

TUK 2
Alat pelindung diri Keluarga dapat mengambil keputusan
TUK 2 (APD) terdiri dari untuk mengatasi perilaku kesehatan
Setelah dilakukan Respon wearpack, topi, cenderung berisiko
kunjungan 1x15 Verbal masker, sarung 2.2.1 Kaji keluarga dalam mengambil
menit keluarga tangan dan sepatu keputusan jika anggota keluarga sakit
mampu boot. Kebersihan 2.2.2 jelaskan pada keluarga dampak
mengambil peternak merupakan dari tidak memakai APD saat
keputusan salah satu faktor membersihkan kendang ternak
terhadap anggota penting untuk 2.2.3 Keluarga mampu menyebutkan
keluarga yang melindungi peternak kembali apa sudah dijelaskan
sakit : agar terhindar dari 2.2.4 Motivasi keluarga untuk mengatasi
2.1 Apa saja APD kontaminasi parasit masalah yang dihadapi
yang harus di seperti virus, bakteri 2.2.5 Berikan reinforcement positif atas
pakai maupun jamur yang keputusan keluarga untuk merawat
2.2 Dampak tidak berasal kebersihan anggota keluarga yang sakit
memakai APD kandang yang
2.3 Memutuskan kurang optimal.
untuk merawat 1. Risiko Cedera dan
anggota keluarga Penyakit
2. Penyebaran
Penyakit
3. Sanksi Hukum
dan Konsekuensi
Hukum
4. Kerugian
Ekonomi
5. Penurunan TUK 3
Kualitas Hidup Keluarga mampu merawat anggota
keluarga dengan mengurangi perilaku
TUK 3 Penanganan perilaku kesehatan cenderung beresiko :
Setelah dilakukan Respon kesehatan biasanya 3.1 jelaskan pada keluarga bagaimana
kunjungan 1x20 Verbal bertujuan untuk merawat keluarga dengan perilaku
menit, keluarga mencegah penyakit, kesehatan cenderung beresiko
mampu merawat mempromosikan 3.2 Tanyakan kembali kepada keluarga
keluarga kesehatan, dan tentang apa yang sudah dijelaskan
3.1 Menyebutkan meningkatkan 3.3 berikan reinforcement positif atas
cara penanganan kualitas hidup keputusan keluarga untuk merawat
perilaku kesehatan seseorang. Seperti anggota keluarga yang sakit
cenderung tindakan menjaga
beresiko kebersihan pribadi
serta kebersihan
lingkungan.Penanga
nan perilaku
kesehatan yang tepat
umumnya didukung
oleh penelitian
ilmiah dan
direkomendasikan
oleh ahli kesehatan.
Meskipun setiap
tindakan atau
perubahan perilaku
dapat melibatkan
tantangan atau risiko
tertentu, manfaat
jangka panjangnya
umumnya lebih TUK 4
besar daripada risiko 4.1 Keluarga mampu memodifikasi
yang terkait. lingkungan dengan gastritis:
TUK 4 4.4.1 Diskusi dengan keluarga tentang
Setelah dilakukan 4.1 Cara pentingnya lingkungan yang bersih dan
kunjungan 1 x 15 memodifikasi sehat
menit keluarga Respon lingkungan yang 4.4.2 Motivasi keluarga untuk
mampu Verbal sehat : mengulangi
memodifikasi 1. Ciptakan penjelasan yang diberikan.
lingkungan dalam lingkungan yang 4.4.3 Beri reinforcement positif atas
merawat pasien bersih, tenang dan jawaban keluarga.
4.1 memelihara nyaman untuk
kesehatan menurunkan
lingkungan intensitas nyeri dan
menurunkan tingkat
stres seperti : lantai
rumah tidak licin,
penerangannya baik,
benda tajam tidak
diletakkan
sembarangan,
menggunakan
sarung tangan saat
bekerja dan tidak
ada keributan di
rumah.
2. Sediakan Bahan
makanan yang sehat TUK 5
dan bergizi di rumah 5.1 Menggunakan fasilitas kesehatan
TUK 5 5.5.1 Gali pengetahuan keluarga
Setelah dilakukan pentingnya ke pelayanan kesehatan
kunjungan 1 x 20 5.1 Manfaat 5.5.2 Jelaskan manfaat kunjungan ke
menit keluarga kunjungan ke Pelayanan Kesehatan
mampu fasilitas kesehatan 5.5.3 Jelaskan fasilitaskesehatan yang
memanfaatkan Respon 1) Mendapatkan dapat digunakan
pelayanan Verbal pelayanan kesehatan 5.5.4 Motivasi keluarga untuk
kesehatan dengan 2) Mendapatkan mengunjungi fasilitas pelayanan
cara : pendidikan kesehatan
5.1 menjelaskan kesehatan 5.5.5 Beri reinforcement positif atas
manfaat 3) untuk jawaban keluarga
kunjungan meningkatkan
pelayanan derajat kesehatan
kesehatan masyarakat
5.2 fasilitas 4) mencegah
kesehatan yang terjadinya resiko
dapat digunakan penyakit lebih lanjut
5.2 Menyebutkan
jenis pelayanan

kesehatan yang dapat


dikunjungi :
Jenis pelayanan
kesehatan yang dapat
dikunjungi yaitu ada
3 macam seperti
primer, sekunder dan
tersier. Pelayanan
kesehatan primer
contohnya seperti
puskesmas, praktek
dokter atau bidan.
Pelayanan kesehatan
sekunder
tingkatnya yaitu
pelayanan kesehatan
ke Rumah Sakit tipe
C dan D. Pelayanan
kesehatan tingkat
tersier yaitu Rumah
Sakit Tipe A dan B
IMPLEMENTASI

Tgl/Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd Perawat


21/5/2023 (D.0078) TUK 1
Nyeri kronis b.d 1. Mengenal masalah
kondisi - Mengidentifikasi kesiapan keluarga dalam menerima
musculoskeletal informasi
kronis - Membuat media edukasi tentang musculoskeletal kronis
(pengertian, penyebab, tanda dan gejala)
- Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Menjelaskan penyebab, periode, dan strategi meredakan
nyeri
- Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Menganjurkan menggunakan analgesic secara tepat
- Mengajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi
nyeri (Relaksasi napas dalam)
- Memberikan kesempatan untuk bertanya.
TUK 2
2. Mengambil keputusan
- Mengkaji kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan
untuk mengatasi gangguan musculoskeletal kronis
- Memfasilitasi pengambilan keputusan secara kolaboratif
dengan menjelaskan pada keluarga tentang akibat lanjut
apabila gangguan musculoskeletal tidak diatasi
- Memotivasi keluarga untuk mengatasi masalah yang
dihadapi
- Memberikan reinforcement positif atas keputusan keluarga
untuk merawat anggota keluarga yang sakit

TUK 3
3. Merawat anggota keluarga yang sakit
- Menjelaskan kepada keluarga bagaimana cara pencegahan,
penanganan, serta jenis makanan dalam merawat keluarga
dengan gangguan musculoskeletal kronis
- Memotivasi keluarga untuk mengatasi masalah yang
dihadapi
- Memberikan reinforcement positif atas keputusan keluarga
untuk merawat anggota keluarga yang sakit.
TUK 4
4. Memodifikasi lingkungan
- Mendiskusikan dengan keluarga tentang pentingnya
lingkungan yang bersih dan sehat
- Memotivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan yang
diberikan
- Memberikan reinforcement positif atas jawaban keluarga
TUK 5
5. Menggunakan fasilitas Kesehatan
- Menggali pengetahuan keluarga pentingnya ke pelayanan
Kesehatan
- Menjelaskan manfaat kunjungan ke pelayanan Kesehatan
- Menjelaskan jenis fasilitas kesehatan yang dapat digunakan
- Memotivasi keluarga untuk mengunjungi fasilitas pelayanan
Kesehatan
- Memberikan reinforcement positif atas jawaban keluarga

Anda mungkin juga menyukai