Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN.

S
DENGAN HIPERTENSI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI TABUK
DESA GUDANG TENGGAH RT 2 KECAMATAN SUNGAI TABUK
KABUPATEN BANJAR

S T I K E S

OLEH :
YUYUN MUCHTAR S. Kep
NIM :19. 31.1403

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


STIKES CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
TAHUN 2019 – 2020
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN. S
DENGAN HIPERTENSI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI TABUK
DESA GUDANG TENGGAH RT 2 KECAMATAN SUNGAI TABUK
KABUPATEN BANJAR

S T I K E S

OLEH :
YUYUN MUCHTAR. S. Kep
NIM : 19.31.1403

Sungai Tabuk, feb 2020


Mengetahui,

Preseptor Akademik Presepto Lahan

( Ria Anggara Hamba S.Kep,Ns.M.Kes) (M. Anton Fitriyadi S.Kep,Ns)


BAB 3
Nama Mahasiswa : Yuyun Muchtar. S. Kep

Tempat Praktik : Desa Gudang Tenggah Rt 2 Sungai Tabuk

Tanggal Praktik : 23 Jan – 27 Feb 2020

Tanggal Pengkajian : 13 Februari 2020

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
Kepala Keluarga (KK) : Tn. S
Alamat : Desa gudang Tenggah RT 2
Pekerjaan KK : Petani
Pendidikan KK : SD
Tipe Keluarga : The nuclear family (keluarga inti)
Suku Bangsa : Banjar
Agama : Islam
Komposisi Keluarga :

No Nama JK Hub.dgn Umur Status Imunisasi Ket


Klien BCG Polio DP Herp Campak
T
1 Tn. S L KK 47 th Sehat
2 Ny. M P Istri 42 th Sakit
3 An. K L Anak 22 th Sehat
4 An.K P Anak 14 th Sehat

1. Geogram
Keterangan :

laki laki : meninggal :

perempuan : pasien :

hubungan dengan keluarga :

serumah :

2. Status Sosial Ekonomi keluarga


Ny. M bekerja sebagai pedang yang berpenghasilan 1.000.000-
2.000.000/bulan, sedangkan Tn. S bekerja sebagai petani yang
penghasilan Rp. 1.000.000-2.000.000/bulan yang didapat Tn. S dan
Ny. M untuk kebutuhan hidupnya dan 2 anaknya.
3. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Ny. M pada waktu senggang adalah untuk istirahat, hanya
menonton televisi di rumah dan dalam keluarga ini jarang melakukan
rekreasi di luar rumah.

II. Riwayat Dan Perkembangan Keluarga Saat Ini


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Ny. M dengan anak usia sekolah, Ny. M selalu mencoba
mempertahankan hubungan yang intim dengan anggota keluarga,
selalu mempertahankan komunikasi yang terbuka dengan anggota
keluarganya.
2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Diketahui
Keluarga belum terpenuhi adalah mempertahankan kesehatan Ny. M
yang mengalami hipertensi.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Apabila dalam keluarga Ny. M ada yang sakit dia terlebih dahulu
membawa berobat ke puskesmas. Klien sering merasa sakit kepala
akan tetapi Ny. M sendiri jarang berobat ke puskesmas untuk
memeriksakan kesehatan. Klien tidak mengetahui mempunyai
penyakit hipertensi dan baru mengetahui mempunyai penyakit
hipertensi pada saat mahasiwa mengkaji tentang kesehatan keluarga.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa Ny. M memiliki
riwayat penyakit hipertensi. Sedangkan dari orang tua Tn. S
memiliki riwayat diabetes mellitus.

III. Data Lingkungan


1. Karakteristik Rumah
Rumah Ny. M terdiri dari ruang tamu, 2 kamar tidur, dapur. Cara
pengaturan perabot kurang rapi, kebiasaan merawat rumah disapu
sehari sekali.Ukuran rumah 4x8 M tipe rumah tidak permanen, atap
terbuat dari seng, lantai terbuat dari papan dan terdapat fentilasi
jendela yang jarang dibuka. Penerangan lampu listrik bisa juga
menggunakan lampu. Keluarga kalau mandi di kamar mandi, air
untuk minum dan masak dari air PDAM.
2. Denah :

Kamar Dapur
mandi

Kamar
tidur
8m
Kamar
tidur

Ruang tamu

4m
3. Karakteristik Tetangga dan komunitas
Jarak rumah dengan tetangga cukup dekat, lingkungan tetangga
umumnya penduduk banjar dan hubungan antara tetangga cukup
baik.
4. Mobilitas Geografis Keluarga
Rumah merupakan daerah pedesaan jauh dari jalan raya tetapi mudah
dijangkau oleh sepeda motor dan mobil. Jarak rumah klien antara ke
puskesmas antara 1 km jika ditepuk menggunakan sepeda motor.
5. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Kegiatan Ny. M hanya berdagang dan kalau ada yasinan atau
undangan tertentu yang diadakan tetangga di sekitar rumah.
6. Sistem Pendukung Keluarga
Anggota keluarga sehat semua dan hanya Ny. M saja yang
mengalami hipertensi dan keluarga selalu menghubungi perawat
Puskesmas bila ada anggota keluarga yang sakit. Tapi Ny. M yang
jarang memeriksakan tekanan darahnya ke fasilitas kesehatan yang
ada.

IV. Struktur Keluarga


1. Struktur Peran :
Tn. S sebagai kepala keluarga bertugas memberikan nafkah dan Ny.
M sebagai ibu rumah tangga dan membantu suami untuk berdagang.
2. Nilai Atau Norma Keluarga
Keluarga Ny. M Selalu mematuhi aturan-aturan dan norma yang
berhubungan dengan agama dan masyarakat.

3. Pola Kemunitas Keluarga


Komunikasi antar anggota keluarga terbina dengan baik, dalam
menghadapi setiap masalah selalu berdiskusi bersama. Bahasa yang
digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari dalam keluarga adalah
bahasa banjar.
4. Sruktur Kekuatan Keluarga
Keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan dengan musyawarah
atau diputuskan sendiri oleh Tn. S sebagai kepela keluarga dan
istrinya Ny. M selalu mengikuti keputusan dari Tn. M. Sedangkan
untuk masalah yang besar dalam keluarga, Tn. S akan meminta
istrinya Ny. M memberikan saran untuk mengambil kepurtusan dan
solusi penyelesaian masalah tersebut.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi efektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina hubungan
keluarga. Keluarga Ny. M kurang memahami keadaan penyakit yang
diderita Ny. M, dan suami turut membantu untuk pengobatan Ny. M.
Keluarga tampak harmonis, saling memperhatikan satu sama lain
2. Fungsi sosialisasi
Tn. S selalu mengatakan kepada Ny. M untuk mandiri dan membina
hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar. Hubungan antar
anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak kepedulian
anggota dengan saling tolong menolong, dalam melaksanakan tugas.
Keluarga ini juga membina hubungan yang baik dengan tetangga
terbukti dengan seringnya Tn. S dan Ny. M bersosialisasi dengan
tetangga sekitar.
3. Fungsi reproduksi
Ny. M dan Tn. S adalah pasangan usia subur. Ny. M menggunakan
alat kontrasepsi suntik 3 bulan. Klien mempunyai anak 2 laki-laki
dan perempuan.
4. Fungsi ekonomi
Keluarga Ny. M sudah tercukupi masalah kebutuhan pokok, tapi
masalah sandang keluarga hanya membeli sebulan sekali/ tidak pasti.
5. Perawatan Kesehatan
Keluarga Ny. M belum mampu merawat anggota keluarga dengan
masalah hiperensi. Keluarga tidak mampu mengenali masalah
kesehatan tentang penyakit hipertensi yang diderita hal ini dirujukan
pada keluarga yang kurang menyadari dampak masalah kesehatan
akibat penyakit hipertensi, bagaiman pencegahan dan penanganan
dari penyakit hipertensi. Kemampuan keluarga dalam mengambil
keputusan juga terbatas karena keluarga tidak mengetahui cara luas
untuk mengatasi masalah yang terjadi pada penyakit hipertensi. Bila
sakit kepala muncul keluarga akan minum obat di warung. Dan
keluarga jarang mengikuti acara kesehatan yang diadakan di desa.

VI. Stres Dan Koping Keluarga


1. Stresor Jangka Pendek Dan Panjang
1.1 Stresor Jangka Pendek
Stressor jangka pendek adalah Ny. M takut akan dampak yang
timbul dari penyakit yang dideritanya.
1.2 Stesor Jangka Panjang
Saat ini keluarga Tn. S memikirkan agar Ny. M selalu sehat dan
dapat terpenuhi segala kebutuhan kesehatannya.
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stresor
Keluarga Ny. M selalu melakukan musyawarah dalam
menyelesaikan masalah baik dalam lingkungan keluarga atau
masyarakat.
3. Strategi Koping Yang Digunakan
Keluarga Keluarga Ny. M apabila ada masalah baik dalam keluarga
atau masyarakat selalu menyelesaikannya.
4. Strategi Adaptasi Disfugsional
Dalam menghadapi masalah selalu berusaha dan berdoa tapi pada
akhirnya Tuhan yang menentukan.
5. Harapan Keluarga
Harapan yang diinginkan keluarga Ny. M yaitu menginginkan agar
Ny. M dan anggota keluarganya tidak ada yang sakit-sakitan dan
keluarga berharap kedatangan mahasiswa Stikes Cahaya Bangsa
Banjarmasin dapat memberikan informasi kesehatan sehingga
anggota keluarga dapat memelihara kesehatan.
VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga

Nama Kepala Mata Hidung Telinga Leher Dada Abdomen Ekstermitas


Tn. S Rambut Simetris, Bersih, fungsi Simetris, Simetris, Tidak ada Tidak kembung, Tidak ada
hitam, konjungtiva tidak penghidu baik pendengaran baik, pendengaran baik, wheezing dan tidak nyeri tekan kelemahan
tidak ada anemis dan sklera tidak menggunakan tidak menggunakan tanda tanda
kelainan tidak ikterik, alat bantu alat bantu sesak nafas serta
bentuk penglihatan baik nyeri dada
kepala
Ny. M Rambut Simetris, Bersih, fungsi Simetris, Simetris, Tidak ada Tidak kembung, Tidak ada
hitam, konjungtiva tidak penghidu baik pendengaran baik, pendengaran baik, wheezing dan tidak nyeri tekan kelemahan
tidak ada anemis dan sklera tidak menggunakan tidak menggunakan tanda tanda
kelainan tidak ikterik, alat bantu alat bantu sesak nafas serta
bentuk penglihatan baik nyeri dada
kepala
An. K Rambut Simetris, Bersih, fungsi Simetris, Simetris, Tidak ada Tidak kembung, Tidak ada
hitam, konjungtiva tidak penghidu baik pendengaran baik, pendengaran baik, wheezing dan tidak nyeri tekan kelemahan
tidak ada anemis dan sklera tidak menggunakan tidak menggunakan tanda tanda
kelainan tidak ikterik, alat bantu alat bantu sesak nafas serta
bentuk penglihatan baik nyeri dada
kepala
An.K Rambut Simetris, Bersih, fungsi Simetris, Simetris, Tidak ada Tidak kembung, Tidak ada
hitam, konjungtiva tidak penghidu baik pendengaran baik, pendengaran baik, wheezing dan tidak nyeri tekan kelemahan
tidak ada anemis dan sklera tidak menggunakan tidak menggunakan tanda tanda
kelainan tidak ikterik, alat bantu alat bantu sesak nafas serta
bentuk penglihatan baik nyeri dada
kepala
B. Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Analisa Data

No Data Fokus Etiologi Problem


1 Data Subjektif : Ketidakmampuan Defisiensi
- Ny. M mengatakan sering sakit keluarga mengenal pengetahuan
kepala belakang dan tidak masalah (hipertensi) (NANDA 2018 :
pernah memeriksa ke 00126, hal 257)
pelayanan kesehatan
- Ny. M mengatakan bahwa ia
tidak mengetahui bahaya
penyakit hipertensi yang
dideritanya serta pencegahan
dan penanganannya
- Ny. M mengatakan tidak
meminum obat hipertensi
namun bila sakit kepela muncul
klien minum obat di warung

Data Objektif :
- TD : 150/100 mmHg
- Suhu :360C
-N : 78 x/mnt
- RR : 18 x/mnt

2. Perumusan Diagnosa Keperawatan


2.1 Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga
mengenal masalah(hipertensi)

3. Scoring Prioritas Masalah


Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah (hipertensi) (NANDA 2018 :00126, hal 257).
Scoring Diagnosa Keperawatan

No Criteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat Masalah Ny. M tidak
Skala : mengetahui dampak
 Tidak/kurang sehat 3 1 3/3x1=1 dari penyakit
hipertensi,
pencegahan dan
penanganannya

2 Kemungkinan Keluarga Ny. M


Masalah Untuk Di menjawab tidak tahu
Ubah ketika ditanya
tentang hipertensi
Skala :
 Sebagian 1 2 1/2x 2=1

3 Potensial Masalah Keluarga terbuka,


Untuk Di Cegah kooperatif dan mau
Skala : mengikuti saran
 Cukup 2 1 yang dianjurkan
2/3x1=2/3
mahasiswa

4 Menonjolnya Ny. M mengeluh


Masalah sering sakit kepala
Skala : 2 1 2/2x1=1 dan TD: 150/100
 Masalah berat, mmHg
harus segera
ditangani

Jumlah : 3 2/3

4. Prioritas Diagnosa Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Skor


1 Defisit pengetahuan berhubungan dengan 3 2/3
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah (hipertensi)

C. Rencanan Asuhan Keperawatan


Diagnosa Keperawatan :
Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah (NANDA 2018 :00126, hal 257).

Tujuan Criteria Hasil/Standar Intervensi


Setelah tindakan Setelah dilakukan Verbal: 1. Gali pengetahuan
keperawatan, pertemuan 1 x 30 - menyebutkan keluarga tentang
keluarga dapat menit diharap tentang masalah hipertensi dan
mengenal masalah keluarga: hipertensi akibatnya
hipertensi 1. Mengenal - mampu 2. Berikan penkes
masalah menyebutkan kepada Ny. M dan
hipertensi kembali tentang keluarga tentang
2. Mampu definisi, definisi, tanda
menyebutkan penyebab, gejala, gejala, pencegahan,
penyebab serta dampak serta dampak yang
terjadinya yang akan terjadi akan terjadi bila
peningkatan bila tekanan tekanan darah tidak
tekanan darah darah tidak terkontrol
tinggi terkontrol 3. Beri reinforcement
3. Menyebutkan Non verbal: keluarga untuk
akibat yang - dapat menimdak mengulang
terjadi bila dan 4. Beri reinforcement
tekanan darah mendengarkan positif pada
tidak terkontrol semua penjelasan keluarga
dari mahasiswa

D. Implementasi

Tanggal/Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi


Kamis 23 jan 2020 Kurang pengetahuan 1.Menanyakan kepada
berhubungan dengan keluarga tentang sejauh
ketidakmampuan keluarga mana pengetahuan keluarga
mengenal masalah (hipertensi) tentang hipertensi dan
akibatnya
2.Memberikan penkes dengan
menggunakan media leaflet
kepada Ny. M tentang
definisi, tanda gejala,
pencegahan, serta dampak
yang akan terjadi bila
tekanan darah tidak
terkontrol
3. Memberi reinforcement
positif pada keluarga

E. Evaluasi

Diagnosa Tanggal Jam Evaluasi Paraf


Keperawatan
Kurang 23 jan 2020 15.00 S:
pengetahuan
berhubungan wita Keluarga
dengan mengatakan sudah
ketidakmampuan mengetahuan tentang
keluarga hipertensi
mengenal
masalah
(hipertensi) O:
Keluarga mampu
menyebutkan
penyebab terjadinya
peningkatan tekanan
darah dan
menyebutkan akibat
yang terjadi bila
tekanan darah tidak
terkontrol

A:
Keluarga mampu
mengenal masalah
dan bahaya dari
hipertensi, masalah
teratasi sebagian

P:
Intervensi
dilanjutkan
Banjarmasin , Januari 2020

Ners Muda

(Yuyun Muchtar, S.Kep)

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(……………………) (………………………..)

Anda mungkin juga menyukai