S
DENGANDIAGNOSA GOUT ARTHTRITIS
OLEH :
KELOMPOK : II
KELASD :D
SEMESTER : VI
TINA JACOB
ROBERTH SITANIA
Asuhan Keperawatan Gerontik
Scenario Kasus :
Tn.S berusia 84 tahun merupakan seorang pensiunan mengeluh susah berjalan karena
linu- linu pada kakinya. Aktifitas makan dan minum dibantu oleh perawat atau mahasiswa
yang sedang praktik di PSTW, Tn.S tidak mandi di kamar mandi namun di kursi sebelah
tempat tidurnya, terkadang juga di teras depan kamar dengan dibantu petugas panti atau
mahasiswa, menyisir rambut dapat dilakukan sendiri namun menggosok gigi terkadang
dibantu. Saat BAK jarang di kamar mandi dan terkadang di tempat tidur sedangkan untuk
BAB Tn.S lakukan di kamar mandi dituntun oleh perawat atau dengan mencari pegangan
sendiri. Tn.S memanfaatkan waktu luang dengan duduk-duduk di teras bersama teman-
temannya. Kaki kanan dan kiri tidak simetris, kaki kiri tampak edema dan kulitnya berwarna
kehitaman. Nilai total Indeks Barthel 80, skor SPMSQ (Short Portable Mental Status
Quisioner) 6 artinya klien mengalami kerusakan intelektual sedang, interpretasi nilai MMSE
(Mini Mental Status Exam) 19 artinya klien mengalami gangguan kognitif sedang.
A. PENGKAJIAN
1. Riwayat Klien
Nama : Tn S
Tempat tanggal lahir : Tepa, 8 Mei 1941
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kudamati, RT 002 RW 01
Suku : Melanesia
Agama : Kristen Protestan
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan Terakhir : SMA
Orang yang bertanggung jawab : Anak
2. Riwayat Keluarga
Pasangan
Hidup : Ny B
Status Kesehatan : Baik
Umur : 80
Pekerjaan : Pensiunan Guru
Kematian : -
Tahun Meninggal : -
Penyebab Kematian : -
Genogram
? ?
? ? ?
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
: Garis Keturunan
: Garis Pernikahan
: Meninggal
? : Tidak di ketahui
3. Riwayat Pekerjaan
Status Pekerjaan saat ini : T. S merupakan pensiunan TNI yang
saat ini berada di PSTW.
Hobi/minat : Berkebun
Keanggotaan organisasi : -
Liburan/perjalanan : Biasanya dalam sebulan Tn. S
melakukan wisata bersama anak dan
cucu-cucunya ke pantai.
Obat-obatan
Nama : Allopurinol dan Diclofenac Sodium
Dosis : Untuk Allupurinol dosisnya adalah 100-
600 mg di konsumsi sebanyak 1-2 kali
perhari. Dan untuk Diclofenac Sodium
dosisnya adalah 75-150 mg/hari dalam
2-3 dosis
Bagaimana/kapan menggunakannya : Dalam bentuk tablet dan diminum
setelah makan
Status Alergi
Obat-obatan : -
Makanan : Minuman beralkohol, daging merah,
makanan laut dan produk makanan yang
mengandung tinggi fruktosa seperti
minuman bersoda dan sebagainya
Faktor lingkungan :
Nutrisi
Pola makan :
Diet khsusus (pengaturan makanan) : Tn.S melakukan diet dengan cara
menghindari jeoan ( roti manis) yang
memiliki kadar purin tinggi, membatasi
diri untuk tidak makan makanan dan
minuman manis, menghindari makanan
laut, dan berhenti mengkonsumsi
alkohol
Pola makan : Baik
Riwayat obsentrik : -
TTV Nilai
Tekanan darah 130/80mmHg
Pernapasan 28x/menit
Nadi : 65x/menit
o
Suhu : 37 C
Integumen
Keadaan Ya Tidak
Lesi/Luka : √
Pruritus : √
Perubahan Pigmentasi : √
Perubahan tekstur : √
Perubahan nevi : √
Sering memar : √
Perubahan rambut : √
Perubahan kuku : √
Pola Penyembuhan lesi/luka : √
Kalus : √
Hemopoetik
Keadaan Hemopoetik Ya Tidak
Pendarahan atau memar abnormal : √
Pembengkakan kelenjar limfe : √
Anemia : √
Riwayat Transfusi darah : √
Lain-lain :
Kepala
Keadaan Ya Tidak
Sakit Kepala : √
Trauma masa lalu : √
Pusing : √
Gatal pada kulit kepala : √
Lain-lain :
Mata
Keadaan Ya Tidak
Perubahan penglihatan : √
Kacamata/Lensa kontak : √
Nyeri : √
Air mata berlebihan : √
Pruritus : √
Bengkak sekitar mata : √
Floater : √
Diplopia : √
Kabur : √
Fotophobia : √
Skotomata : √
Katarak : √
Riwayat infeksi : √
Tanggal pemeriksaan paling akhir : √
Tanggal pemeriksaan glaukoma paling : √
akhir
Dampak pada penampilan ADL : -
Lain-lain :
Telinga
Keadaan Ya Tidak
Perubahan pendengaran : √
Rabas : √
Vertigo : √
Sensivitas Pendengaran : √
Alat-alat protesa : √
Riwayat infeksi : √
Kebiasaan perawatan telinga : √
Dampak pada penampilan ADL : -
Lain-lain :
Leher
Keadaan Leher Ya Tidak
Kekakuan : √
Nyeri/nyeri tekan : √
Benjolan/massa : √
Keterbatasan gerak : √
Lain-lain :
Payudara
Pernapasan
Pernapasan Ya Tidak
Batuk : √
Sesak napas : √
Hemoptisis : √
Sputum : √
Asma/alergi pernapasan : √
Suaran nafas (vesikuler, bronkial, : -
bronko vesikuler)
Suara napas tambahan (ronkhi, : -
wheezing)
Tanggal dan pemeriksaan rongen dada : -
(terakhir kali periksa)
Lain-lain :
Kardiovaskuler
Kardiovaskuler Ya Tidak
Nyeri/ketidaknyamanan dada : √
Palpitasi : √
Sesak napas : √
Ortopnea : √
Murmur : √
Edema : √
Varises : √
Parestesia : √
Perubahan warna kuku kaki dan tangan : √
Lain-lain :-
Gastrointestinal
Gastrointestinal Ya Tidak
Disfagia : √
Tidak dapat mencerna : √
Nyeri ulu hati : √
Mual/muntah : √
Hematemesis : √
Perubahan nafsu makan : √
Intoleran makanan : √
Ulkus : √
Nyeri : √
Ikterus : √
Benjolan/massa : √
Perubahan kebiasaan defikasi : √
Diare : √
Konstipasi : √
Melena : √
Hemoroid : √
Perndarahan rectum : √
Pola defikasi biasanya : √
Lain-lain :-
Perkemihan
Perkemihan Ya Tidak
Disuria : √
Frekuensi : √
Hematuria : √
Poliuria : √
Oliguria : √
Nokturia : √
Inkontinensia : √
Batu ginjal : √
Lain-lain :-
Genitoreproduksi-Pria
Genitoreproduksi-Pria Ya Tidak
Lesi : √
Rabas : √
Nyeri testikuler : √
Masalah prostat : √
Penyakit kelamin : √
Perubahan hasrat seksual : √
Impotensi : √
Masalah aktivitas sosial : √
Lain-lain :-
Muskuloskelektal
Muskuloskelektal Ya Tidak
Nyeri persendian : √
Kekakuan : √
Pembengkakan sendi : √
Deformitas : √
Spasme : √
Kram : √
Kelemahan otot : √
Masalah cara berjalan : √
Nyeri pungugng : √
Prostesa : √
Pola kebiasaan latihan : √
Dampak pada penampilan ADL : Kegiatan Klien Dibantu oleh perawat
Lain-lain : klien mengalami linu dan kakinya tidak simetris aktivitas klien harus dibantu oleh
perawat
Sistem Endokrin
Psikososial
Psikososial Ya Tidak
Cemas : √
Depresi : √
Insomnia : √
Menangis : √
Gugup : √
Takut : √
Masalah dalam mengambil keputusan : √
Kesulitan berkonsentrasi : √
Pernayataan perasaan mengenai : √
kepuasaan atau frustasi
Mekanisme koping yang biasa : √
digunakan
Stress saat ini : √
Masalah tentang kematian : √
Dampak penampilan ADL : √
Lain-lain :
ANALISA DATA
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kesimpulan :
Hasil perhitungan tingkat kemandirian lansia melalui interprestasi hasil pasien berada
pada ketergantungan sedang dengan skor nilai 10
Intepretasi Hasil:
20 : mandiri
12-19 : ketergantungan
9-11 : ketergantungan sedang
5-8 : ketergantungan berat
0-4 : ketergantungan total