Anda di halaman 1dari 82

LAPORAN KASUS DAN RESUME KELUARGA DI KELURAHAN TUNGKAL III,

KECAMATAN TUNGKAL ILIR, KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT,


PROVINSI JAMBI

CI Akademik:
Ns. Kamariyah, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh:
Nadia Resyanti, S.Kep
G1B219005

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

I. Pengkajian
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Ny. H
2. Umur : 50 Tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Pedagang
5. Alamat Rumah : Jl. Kemakmuran, lrg. Sepakat Tangga Raja Ilir,
Kelurahan Tungkal III, Kecamatan Tungkal Ilir,
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
6. Komposisi Keluarga : ……………………………
No Nama Umur JK Pendidika Pekerjaan Hub. Imunisasi Ket
n Dgn KK
1 Ny. H 50th P SMA Pedagang Ibu Lengkap
2 An. R 21th P S1-Profesi Pelajar Anak Lengkap
kandung
3 An. M 15th L SMA Pelajar Anak Lengkap
kandung

7. Riwayat kesehatan keluarga


Susunan anggota keluarga genogram : ( 3 generasi )

Keterangan :

: meninggal : serumah

: perempuan : garis keturunan

: Laki-laki : menikah
8. Tipe keluarga :
Tipe kelurga Ny. H adalah tipe keluarga single parent family dengan keluarga inti
yang terdiri dari ibu dan dua orang anaknya yang sudah remaja, satu orang anak
kuliah sambil berjualan online untuk tambahan kebutuhan sendiri dan anak yang
bungsu masih sekolah. Keluarga ini merupakan keluarga yang harmonis, jarang
bahkan tidak pernah bertengkar, saling menyayangi dan mendukung, dan
menerapkan komunikasi terbuka dalam mengambil keputusan dan melibatkan semua
anggota keluarga dalam mengambil keputusan.
9. Suku bangsa :
Keluarga Ny. H berasal dari Sulawesi Selatan tumbuh di Jambi. Untuk adat istiadat
yang masih sering digunakan oleh keluarga Ny. H adalah suku bugis seperti contoh
adanya kebiasaan mappatu ada untuk proses lamaran yaitu penentuan uang panai dan
kebiasaan mappacci yang merupakan proses pemakaian inai atau pemakaian pacar di
kuku untuk calon pengantin. Pada keluarga Ny. H terdapat kebiasan makan yang
bersantan dan berbicara dengan suara yang lantang.
10. Agama :
Agama yang dianut oleh Ny. H beserta keluarga adalah Islam. Keluarga Ny. H
biasanya melakukan shalat 5 waktu dirumah. Ny. H jarang melaksanakan shalat
berjamaah namun agama tetap menjadi sumber kekuatan bagi keluarga.
11. Status sosial ekonomi :
Ny. H adalah kepala keluarga dan seorang pedagang. Ny. H kepala keluarga dengan
penghasilan ± Rp 1.000.000,-/bulan, penghasilan berfokus pada pembiayaan
kebutuhan sehari-hari. Ny. H juga menyisihkan sebagian dari pendapatannya perhari
yang bisa digunakan untuk biaya sekolah anak dan kebutuhan mendadak dan untuk
pengobatan anggota keluarga yang sakit. Anak Ny. H yaitu An. R juga berjualan
online untuk tambahan uang belanjanya. Keluarga menerima kartu JKN.
12. Aktivitas rekreasi keluarga :
Keluarga Ny. H tidak mempunyai aktivitas rekreasi yang tidak terjadwal karena Ny.
H harus berdagang sembako dirumah untuk pemasukan harian, adapun aktivitas
rekreasi keluarga Ny. H berupa berkumpul dengan anggota keluarga lain, setiap
waktu senggang Ny. H duduk-duduk di ruang tamu sambil bercerita ringan dan
menonton TV.

B. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga


13. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Ny. H saat ini adalah tahap perkembangan keluarga
dengan remaja akhir. An. R berusia 21 tahun yang merupakan mahasiswi perguruan
tinggi negeri di Jambi dan An. A merupakan siswa sekolah menengah atas. Ny. H
selalu bercerita kepada anak-anaknya terkait kondisi keluarganya termasuk tentang
perekonomian keluarga dan anak-anak Ny. H juga selalu terbuka untuk bercerita
tentang apapun, termasuk tentang pertemanan dan kejadian yang terjadi di
keseharian mereka.
14. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah memenuhi kebutuhan
kesehatan fisik anggota keluarga karena anggota keluarga seperti Ny. H mempunyai
penyakit gout. Selain itu, An. R mengatakan malu karena di usianya yang sekarang
belum mampu terlalu banyak membantu perekonomian keluarga. An. R baru mampu
mencari tambahan uang belanja dengan hasil berdagang online.
15. Riwayat kesehatan keluarga inti :
Peny. Keadaan 6 bulan
Yankes yg
No Nama Kelg/ terahir Ket
digunakan
keturunan Sehat Sakit
1 Ny. H Tidak ada √ RS dengan
JKN
2 An. R Tidak ada √ RS dengan
JKN
3 An. A Tidak ada √ RS dengan
JKN
Masalah kesehatan keluarga saat ini yang menonjol :
Ny. H menderita penyakit gout sejak 1 tahun yang lalu, Ny. H minum obat hanya
saat nyerinya kambuh dan kontrol ke RS atau klinik dokter ketika tangannya
bengkak, nyerinya tak tertahankan atau obatnya habis.
16. Riwayat Keluarga Sebelumnya:
Orang tua Ny. H asli Sulawesi Selatan dan keluarga besar Alm suaminya berasal dari
Bukit Tinggi. Orangtua Ny. H merantau ke Kuala Tungkal untuk bekerja dan begitu
pula dengan Alm suami Ny. H, sampai akhirnya mereka menikah dan memiliki 2
orang dan tetap tinggal didaerah Kuala Tungkal, Jambi.

C. Kebiasaan Anggota Keluarga


17. Nutrisi
Keluarga Ny.H memiliki kebiasaan makan bersama saat sarapan pagi, makan
siang dan malam hari. Pola makan keluarga Ny.H yaitu 3 kali sehari. Makanan
pokok keluarga Ny.H yaitu nasi, namun untuk sarapan pagi tidak selalu memakan
nasi. Terkadang Ny.H dan An.R lebih memilih makan roti atau mie instan. Lauk
pauk di keluarga Ny. H lebih sering makanan laut seperti ikan, udang, cumi dan
kepiting. Selain mudah ditemui dipasar sekitar rumah, harganya juga tidak terlalu
mahal. Namun saat pendapatan Ny. H turun, lauk pauk keluarga Ny. H cukup
dengan tahu, telur, dan sayur-sayuran seperti terung, bayam, dan sayur asam. Buah
kesukaan keluarga Ny. H yaitu buah semangka kuning. Makanan selingan keluarga
Ny. H yaitu mie dan kue buatan Ny. H seperti kue pisang ijo khas bugis atau
gorengan. Makanan pantangan Ny. H yaitu makanan yang mengandung tinggi purin
karena Ny. H memiliki penyakit gout. An. R dan An. A tidak memiliki makanan
pantangan.
Keluarga Ny.H mengelola makanan dengan cara memisahkan bahan makanan
sesuai jenisnya, lalu disimpan di kulkas, pengolahan makanan yaitu dengancara
direbus, ditumis dan sesekali dibakar. Ny. H tidak membedakan makanan antara Ny.
H dengan An. R dan An. A karena An. R dan An. A tidak memiliki makanan
pantangan dan makanan yang tidak disukai. Cara penyajian makanan yaitu
dihidangkan prasam uratnan saat hendak makan, namun ketika selesai makan maka
makanan akan disimpan di lemari khusus makanan.
18. Pola istirahat
Waktu istirahat / tidur keluarga Ny. H setelah sholat isya namun untuk durasi
tidur setiap anggota keluarga berbeda-beda. Ny. H biasanya tidur 6-7 jam, sedangkan
An. R tidur kurang lebih 5 jam karena harus mengerjakan tugas dan menjalankan
bisnis onlinenya dan An. A durasi tidurnya kurang lebih 6-7 jam. Tidur Ny. H
terganggu ketika nyeri gout kambuh namun Ny. H langsung meminum obat ketika
penyakitnya kambuh.
19. Pola Eliminasi
Keluarga Ny. H memiliki kebiasaan BAB lancar dan tidak ada gangguan. Ny.
H dan An. A memiliki frekuensi BAB seminggu 3-4 kali dengan konsistensi lembek
dan warna kuning kecoklatan, sedangkan An. R setiap pagi dengan konsistensi
lembek dan berwarna kuning.
BAK Ny. H kurang lebih 7-8 kali/ hari dengan jumlah 100-150 cc sekali BAK.
Sedangkan An. R dan An. A kurang lebih 6-7 kali/ hari dengan jumlah 100-150 cc
sekali BAK. Jumlah haluaran setiap anggota keluarga berbeda karena dipengaruhi
jumlah air yang diminum.
20. Aktivitas olah raga
Keluarga Ny. H senang berolah raga namun tidak rutin dimana jenis olah raga
yang digemari Ny. H yaitu berjalan kaki setelah sholat subuh yang dilakukan 3 kali
selama 1 minggu. An. R dan An. A terkadang lari sore dan mengikuti senam setiap 1
minggu sekali, tepatnya pada hari minggu.
21. Hygiene keluarga
Keluarga Ny. H memiliki kebiasaan mandi 2 kali sehari yaitu pada waktu pagi
dan sore hari. Peralatan mandi seperti sikat gigi dimiliki masing-masing anggota
keluarga dengan kebiasaan menggosok gigi 2 kali sehari yaitu pada waktu pagi dan
sebelum tidur. Ny. H memiliki kebiasaan keramas 2 kali selama 1 minggu,
sedangkan An. R keramas setiap 3 hari sekali An. A keramas setiap hari. Keluarga
Ny. H memiliki kebiasaan mengganti pakaian bersih 2 kali sehari yaitu pada waktu
setelah mandi pagi dan sore atau ketika baju kotor.

D. Pengkajian lingkungan
22. Perumahan

Ruang Tamu Kamar Kamar Dapur WC

Tem
pat
Warung Jem
uran
Jenis bangunan rumah Ny. H merupakan rumah panggung dengan jenis bangunan
tidak permanen dan jenis lantai berbahan dasar papan. Rumah keluarga Ny. H
memiliki 5 ruangan yang terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar 1 dapur dan 1 kamar
mandi. Ventilasi rumah Ny. H sudah baik karena terdapat jendela di setiap ruangan.
23. Sarana air bersih
Sumber air Ny. H adalah air PAM dan air hujan. Air PAM digunakan untuk mandi,
mencuci baju, mencuci piring dan kebutuhan lainnya. Sedangkan air hujan
digunakan untuk minum namun dimasak terlebih dahulu. Air PAM sedikit keruh
namun tidak berbau.
Masalah sarana air bersih : Sedikit keruh
24. Air limbah
Keluarga Ny. H tidak mempunyai tempat pembuangan air limbah yang berupa bekas
air mandi, cuci piring dan cuci baju. Dimana air limbah tersebut langsung terbuang
kemuara laut. Air laut berwarna kuning namun tidak berbau.
25. Pengelolaan sampah
Tempat pembuangan sampah keluarga Ny. H yaitu langsung ke muara laut, sehingga
terdapat sampah yang menumpuk dibawah rumah warga bersamaan sampah yang
datang dari laut, namun setiap bulannya dibersihkan oleh petugas kebersihan sampah
sehingga lingkungan warga kembali bersih.
26. Jamban / WC
Kebiasaan keluarga Ny. H BAB dan BAK menggunakan WC sendiri dengan jenis
jamban yang digunakan yaitu leher angsa, sedangkan untuk pembuangannya
langsung ke muara laut. WC Ny.H sudah sesuai dengan syarat kesehatan yaitu
adanya ketersediaan air bersih, kloset yang bersih, adanya ventilasi dan pencahayaan
yang cukup.
27. Kandang ternak
Keluarga Ny. H tidak memiliki hewan ternak, tetangga dan lingkungan sekitar
tempat tinggal Ny. H juga tidak memili hewan ternak.

28. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Lingkungan RT 17 Kelurahan Tungkal III, Kabupaten Tanjung Jabung Barat
merupakan daerah muara laut sehingga mayoritas jenis rumah warga yaitu rumah
panggung dengan tipe perumahan tidak permanen yaitu berbahan baku papan. Jarak
antara rumah satu dengan rumah lainnya saling berdekatan dengan ciri khas yang
bervariasi, ada yang berdempetan seperti bedeng, penginapan/hotel dan ada juga
rumah tunggal. Mayoritas rumah warga tidak berpagar dengan halaman rumah yang
kecil. Lingkungan rumah Ny. H merupakan daerah yang strategis karena berada
ditengah pusat kota Kuala Tungkal yang sangat dekat dengan pasar dan tempat
wisata Water Front City bahkan bisa diakses dengan berjalan kaki.
Dikarenakan wilayah RT 17 Kelurahan Tungkal III merupakan daerah muara
laut sehingga banyak sampah yang hanyut di bawah rumah warga yang
menyebabkan banyaknya nyamuk yang bersarang dirumah-rumah warga sehingga ini
menjadi salah satu kebiasaan buruk yang berdampak pada kesehatan masyarakat di
lingkungan tersebut. Namun dengan adanya petugas kebersihan yang membersihkan
sampah setiap bulan maka lingkungan akan bersih kembali, itu merupakan kebijakan
ketua RT dengan bantuan warga yaitu iuran 10.000/bulan untuk biaya pembersihan
lingkungan.

E. Struktur keluarga
29. Pola komunikasi keluarga :
Keluarga Ny. H mempunyai pola komunikasi yang baik, terbuka dan dua arah
dengan menggunakan bahasa bugis. Anggota keluarga mengutarakan keinginan dan
perasaannya dengan mendiskusikan dan memberikan umpan balik yang tepat, tidak
ada pola komunikasi disfungsional yang ditemukan dalam keluarga Ny. H.
Ny.H mengatakan bahasa yang digunakan dalam komunikasi keluarga adalah bahasa
bugis dan terkadang bahasa melayu dan semua anggota keluarga Ny. H nyaman
menggunakan bahasa tersebut.
30. Struktur keluarga :
Keluarga inti yang terdiri dari ibu dan dua orang anaknya yang sudah remaja, satu
orang anak bekerja untuk tambahan kebutuhan sendiri dan anak yang bungsu masih
sekolah.
31. Pembagian peran dalam keluarga :
Ny. H berperan sebagai ibu dan juga sebagai kepala keluarga dan bertindak sebagai
pencari nafkah dan mengurus rumah serta anak-anaknya. Untuk tugas keluarga, Ny.
H rutin memasak setiap harinya untuk keperluan anak-anak dan untuk kegiatan
mencuci baju dan membersihkan rumah anak-anak Ny S yang melakukannya. Anak
pertama yaitu An. R juga memiliki peran membantu perekonomian dengan
berdagang online untuktambahan uang belanja pribadi. kadang ikut membantu
keluarga. Anak kedua sebagai pelajar.
32. Nilai dan norma yang dianut keluarga :
Ny. H selalu menerapkan nilai norma yang sesuai dengan ajaran agama dan budaya/
aturan yang ada dimasyarakat seperti batas jam bertamu sampai jam 21.00 WIB

F. Fungsi Keluarga
33. Fungsi afektif :
Sikap antara anggota keluarga baik, saling menyayangi dan efektif. Selama ini tidak
pernah ada pertengkaran yang besar antara anggota keluarga, Ny. H menyayangi
kedua anaknya, begitu juga anak-anaknya sangat menyayangi Ny. H sebagai
orangtua satu-satunya semenjak ayah mereka meninggal dunia. Saat ini keluarga
sangat memperhatikan keadaan Ny. H yang sedang sakit gout.
34. Fungsi reproduksi :
Ny. H merupakan single parents semenjak suaminya meninggal sekitar tahun 2005
dan membesarkan anak-anaknya seorang diri. Ny. H merupakan seorang wanita dan
mempunyai 2 orang anak, terdiri dari 1 orang anak laki-laki dan 1 orang anak
perempuan. Ny. H mengatakan sudah tidak merencanakan untuk menikah dan punya
anak lagi karena faktor usia dan keinginan untuk fokus menyekolahkan serta
merawat anak.
35. Fungsi sosialisasi :
Keluarga Ny. H menanamkan nilai-nilai baik kepada anak-anaknya dalam
bersosialisasi. Ketika tamu datang, Ny.H sangat menyambut kedatangan tamu dan
mempersilahkan duduk. Ny. H bertanggung jawab merawat dan membesarkan
anaknya dan juga memberi perhatian kepada lingkungan sekitar, keluarga mudah
berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
36. Fungsi ekonomi :
Keluarga Ny. H menggunakan penghasilan yang diperoleh dari bekerja sebagai
pedagang untuk membiayai sekolah anak dan kebutuhan sehari – hari.
37. Fungsi perawatan keluarga :
Keluarga Ny H memahami mengenai makanan yang sehat, meskipun perekonomian
tidak berlebihan Ny. H mengusahakan ada sayur dan lauk setiap hari untuk menjaga
kesehatan keluarganya. Saat anak-anak masih kecil, mereka sudah dapat membuat
makanan sendiri sehingga tidak membiasakan anak mereka jajan di luar rumah.
Semua anak-anak Ny. H selalu diberikan ASI secara eksklusif. Jika penyakit gout
Ny. H kambuh, maka Ny. H akan mengompres bagian sendi yang nyeri. Kebiasaan
keluarga kalau sakit Ny. H dan anak- anak pergi berobat ke rumah sakit atau praktek
dokter.

G. Stress dan Koping Keluarga


38. Stressor jangka panjang dan pendek :
Perubahan dalam kesehatan seperti Ny. H sering merasakan nyeri pada lututnya,
susah untuk beristirahat dan untuk tidur di malam hari. Selain itu, Ny. H juga
memikirkan pandemi covid-19 yang tak kunjung membaik. Terlebih sudah ada 5
orang yang positif di sekitar wilayah tempat tinggal Ny. H. Ny. H juga khawatir
karena Ny. H merupakan seorang pedagang yang harus berinteraksi langsung dengan
pembeli. Ny. H mengatakan takut ketika bertemu orang yang batuk namun tidak
memakai masker dan khawatir akan kesehatan anak-anaknya.
39. Strategi koping yang digunakan :
Keluarga selalu perhatian jika ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga menyadari
bahwa Ny.H sedang sakit. Keluarga membantu menjaga pola makan Ny.H dengan
membatasi asupan makanan tinggi purin. Keluarga Ny. H mengatakan menggunakan
masker saat keluar rumah, menjaga jarak dengan orang lain dan mencuci tangan saat
pulang kerumah.
40. Strategi adaptasi disfungsional :
Tidak ditemukan tanda-tanda perilaku negatif yang dilakukan oleh keluarga dalam
menghadapi masalah.
H. Pengkajian Fisik
Kombinasi metode sistem dan head to toe, terutama pada anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan, pedoman pengkajian lihat pengkajian fisik umum.

Nama Anggota Keluarga


Pemeriksaan fisik
Ny.H An.N An.A
Umum
1. Penampilan
Umum
1) Kesadaran CM CM CM
2) Cara Rapi Rapi Rapi
Berpakaian
3) Kebersihan Bersih Bersih Bersih
diri
4) Postur dan Postur tubuh simetris, Postur tubuh simetris, Postur tubuh simetris,
cara berjalan berjalan tanpa bantuan berjalan tanpa bantuan berjalan tanpa bantuan
5) Bentuk dan Proporsional sesuai Proporsional sesuai Proporsional sesuai
ukuran Tubuh dengan tinggi badan dengan tinggi badan dengan tinggi badan
6) TTV TD: 120/90 mmHg TD: 110/80 mmHg TD: 110/90 mmHg
N: 81x/menit N: 84x/menit N: 81x/menit
RR: 21 x/i RR: 19 x/i RR: 18 x/i
S: 36,8°C S: 37,0°C S: 36,7°C
2. Status Mental
dan cara
berbicara
7) Status Stabil Stabil Stabil
Emosi
8) Orientasi Dapat mengenal waktu, Dapat mengenal waktu, Dapat mengenal waktu,
tempat, dan orang tempat, dan orang tempat, dan orang
9) Proses Berpikir rasional Berpikir rasional Berpikir rasional
berfikir

10) Gaya Bicara dengan gerakan Bicara dengan gerakan Bicara dengan gerakan
berfikir dan lancer dan lancar dan lancar

11) Gaya Stabil Stabil Stabil


bicara
3. Pemeriksaan Tidak ada lesi Tidak ada lesi Tidak ada lesi
kulit dan kuku
4. Pemeriksaan
Kepala
12) Bentuk Bersih, bentuknya Bersih, bentuknya Bersih, bentuknya
kepala simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada
kebotakan. kebotakan. kebotakan.
13) Fungsi
Sensori
14) Rambut Bersih, ada sedikit Bersih, lurus, rontok Bersih dan tidak rontok
uban, lurus, rontok sedikit
sedikit
15) Mata Tidak anemis, pupil Tidak anemis, pupil Tidak anemis, pupil
miosis, bentuk mata miosis, bentuk mata miosis, bentuk mata
simetris, sklera tidak simetris, sklera tidak simetris, sklera tidak
ikterik. ikterik. ikterik.
16) Hidung Tidak ada sekret, tidak Tidak ada sekret, tidak Tidak ada sekret, tidak
ada pembesaran conca ada pembesaran conca ada pembesaran conca
nasal , septum di nasal , septum di tengah, nasal , septum di tengah,
tengah, fungsi fungsi penghidungan fungsi penghidungan
penghidungan baik. baik. baik.
17) Telinga Bentuk teling simetris, Bentuk telinga simetris, Bentuk telinga simetris,
sedikit kotor, fungsi tidak kotor, fungsi tidak kotor, fungsi
pendengaran baik pendengaran baik pendengaran baik
18) Mulut Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, membran
membran mukosa membran mukosa mukosa lembab
lembab lembab
19) Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
tiroid dan trachea tiroid dan trachea tiroid dan trachea
5. Dada (IPPA)
20) Pernafasan • Inspeksi: Simetris, • Inspeksi: Simetris, • Inspeksi: Simetris,
retraksi (-) retraksi (-) retraksi ()
• Palpasi: • Palpasi: • Palpasi:
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
• Perkusi: • Perkusi: • Perkusi:
Pekak Peka Pekak
• Auskultasi : • Auskultasi : • Auskultasi :
Vesikuler (+/+), Vesikuler (+/+), Vesikuler (+/+),
Rhonki (-), Rhonki (-), Wheezing Rhonki (-), Wheezing
Wheezing (-/-) (-/-) (-/-)
21) Cardiovask • Inspeksi: • Inspeksi: • Inspeksi:
uler Ictus kordis tidak Ictus kordis tidak Ictus kordis tidak
terlihat terlihat terlihat
• Palpasi : Ictus • Palpasi : Ictus • Palpasi : Ictus
kordis ICS 5 linea kordis ICS 5 linea kordis ICS 5 linea
midclcavicula midclcavicula sinistra midclcavicula sinistra
sinistra • Perkusi: Redup • Perkusi: Redup
• Perkusi: Redup • Auskultasi: BJ I-II • Auskultasi: BJ I-II
• Auskultasi: BJ I-II reguler, murmur (-), reguler, murmur (-),
reguler, murmur (-), gallop (-) gallop (-)
gallop (-)
6. Perut (IPPA) • Inspeksi: Datar • Inspeksi: Datar • Inspeksi: Datar
• Palpasi: Soepel • Palpasi: Soepel • Palpasi: Soepel
• Perkusi: Timpani • Perkusi: Timpan • Perkusi: Timpani
• Auskultasi: BU (+) • Auskultasi: BU (+) • Auskultasi: BU (+)
7. Genitalia dan
anus
22) Pria/ Tidak Terkaji Tidak Terkaji Tidak Terkaji
wanita

8. Extremitas
23) Extremitas CRT < 2 detik, akral CRT < 2 detik, akral CRT < 2 detik, akral
atas dan hangat, kekuatan otot hangat, kekuatan otot hangat, kekuatan otot 5/5
kekuatan otot 5/5 5/5
24) Extremitas CRT < 2 detik, akral CRT < 2 detik, akral CRT < 2 detik, akral
Bawah dan hangat, kekuatan otot hangat, kekuatan otot hangat, kekuatan otot 5/5
kekuatan otot 5/5 5/5
I. Harapan Keluarga:
Keluarga berharap untuk mendapatkan perubahan lebih baik pada masalah kesehatan
pada Ny. H dengan usaha yang telah di lakukan untuk berobat dan dengan adanya
kunjungan ini.
Keluarga juga selalu berdo’a agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir.
Catatan Tambahan :
Tidak Ada

Tanda Tangan Mahasiswa

(Nadia Resyanti)
Nim: G1B219005
FORMAT ANALISA DATA

No Data Penunjang Penyebab Masalah Keperawatan


1. Data Subjektif : Ketidakmampuan Ketidakefektifan
• Ny.H mengatakan memiliki keluarga dalam Manajemen Kesehatan
penyakit asam urat sejak 1 tahun merawat anggota Keluarga
yang lalu, pada saat pemeriksaan keluarga yang sakit
ke puskesmas didapatkan hasil tes
asam uratnya 8,1 mg/dL
• Ny.H mengatakan ketika nyeri
terasa pada sendinya, Ny. H tidak
langsung pergi ke pelayanan
kesehatan namun hanya menjaga
asupan makanan dengan tidak
memakan makanan yang Ny. H
anggap tidak boleh di konsumsi.
• Ny.H jarang kontrol ke pelayanan
kesehatan karena malas mengantri
dan jarak antara rumah dan
puskesmasam uratupun rumah
sakit cukup jauh. Ny. H ke
pelayanan kesehatan hanya ketika
obatnya habis.
• Ny.H mengatakan jarang
mengkonsumsi obat dikarenakan
malas minum obat. Obat hanya
diminum ketika nyeri terasa berat
atau ketika penyakit asam uratnya
kambuh. Padahal dokter
menganjurkan Ny. H untuk
meminum obat Allopurinol 100
mg 1x/hari.
• Ny. H mengatakan tidak ada
riwayat penyakit keturunan.

Data Objektif :
• TTV Ny.H
-TD: 120/90 mmHg
-N: 81x/menit
-S: 36,8°C

• Asam Urat : 6,3 mg/dl


2. DS: Kurangnya informasi Defisit pengetahuan
• Ny. H mengatakan khawatir terkait pandemic
memikirkan pandemi covid-19 Covid-19
yang tak kunjung membaik.
• Ny. H merasa takut karena sudah
ada 5 orang yang positif Covid-19
di sekitar wilayah tempat
tinggalnya.
• Ny. H juga khawatir karena Ny. H
merupakan seorang pedagang
yang harus berinteraksi langsung
dengan pembeli dan Ny. H
mengatakan takut ketika bertemu
orang yang batuk namun tidak
memakai masker
• Ny. H khawatir akan kesehatan
anak-anaknya.
• Ny. H selalu berdo’a supaya
pandemic Covid-19 segera
berakhir
DO:
• Ny. H terlihat sedikit cemas.
• Keluarga Ny. H beberapa kali
mengulangi pertanyaan yang
sama.
SKALA PRIORITAS
MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Keperawatan Keluarga :


1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan b.d ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit
NO KRITERIA PERITUNGAN SCORE PEMBENARAN
1 Sifat masalah : 2/3 x 1 2/3 Ny. H seharusnya minum obat
Aktual sesuai anjuran dokter.
2 Kemungkinan 2/2 x 2 2 Dengan minum obat yang rutin,
masalah dapat kekambuhan dapat dicegah
diubah :
sebagian
3 Potensial 2/3 x 1 2/3 Ny. H diperlukan minum obat
masalah untuk teratur
dicegah: cukup
4 Menonjolnya 2/2 x 1 1 Jangan menungggu asam urat
masalah- kambuh dan terasa nyeri baru
masalah : harus minum obat, tetapi sebelum
segera penyakit kambuh.
ditangani
Jumlah 4 1/3
2. Defiisit pengetahuan b.d Kurang terpaparnya informasi terkait pandemic Covid-19
No. Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah : 2/3x1=2/3 Ny H merasa khawatir dengan
Resiko pandemic Covid-19

2. Kemungkinan 1/2x2= 1 Kemungkinan masalah untuk


untuk diubah : diubah sebagian karena An.H
sebagian selalu menggunakan masker
ketika keluar rumah dan
mencuci tangan setelah pulang
kerumah.
3. Potensi untuk 1/3x1=1/3 Potensi masalah untuk dicegah
dicegah : tinggi tinggi karena Ny. H selalu
menjaga kebersihan diri. Dan
lingkungan
4. Menonjolnya 2/2x1= 1 Masalah harus segera diatasi agar
masalah : segera pemahaman dan pengetahuan Ny.
diatasi H tentang Covid -19 bertambah
dan mampu menerapkan
pencegahan Covid-19.
Jumlah 3
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor

Ketidakefektifan manajemen kesehatan b.d ketidakmampuan keluarga dalam


1 4 1/3
merawat anggota keluarga yang sakit.

Defisit pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi terkait pandemic


2 3
Covid-19
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Tujuan Tujuan Kriteria Standar Intervensi


Keperawatan Umum Khusus Evaluasi Evaluasi

1 Ketidakefektifan Setelah TUK 1: TUK 1 Mengenal


manajemen dilakukan Setelah 1x20 menit masalah mengenai gout:
kesehatan b.d kunjungan kunjungan rumah, 1) Jelaskan pengertian,
ketidakmampuan rumah selama keluarga mampu mengenal penyebab dan tanda
keluarga dalam 2x dalam masalah asam urat pada gejala dari gout.
merawat anggota seminggu anggota keluarga dengan dengan menggunakan
keluarga yang diharapkan cara menyebutkan: lembar balik
sakit. keluarga mampu 1.1 Pengertian gout Respon Verbal 1.1 Definisi gout 2) Tanyakan kembali
merawat Penyakit asam urat atau gout pada keluarga tentang
anggota adalah sejenis penyakit sendi apa yang sudah
keluarga dengan yang terjadi akibat kadar asam dijelaskan
gout. urat yang terlalu tinggi dalam 3) Beri reinforcement
darah. positif atas usaha
yang dilakukan
1.2 Penyebab gout Respon Verbal 1.2 Penyebab gout keluarga
Memiliki keluarga yang juga
menderita penyakit asam urat.,
baru saja mengalami cedera atau
menjalani operasi, mengonsumsi
makanan dengan kandungan
purin tinggi seperti daging merah,
jerasam uratn hewan, dan
beberapa jenis hidangan laut
(misalnya teri, sarden, kerang,
atau tuna).
1.3 Tanda dan gejala gout Respon Verbal 1.3 Tanda dan gejala
Pada asam urat akut, nyeri hanya
terjadi pada satu atau beberapa
sendi seperti di jempol kaki, lutut,
atau pergelangan kaki. Selain itu,
sendi yang terasa nyeri akan
terlihat merah, bengkak, dan akan
sangat sakit meski hanya
tersentuh sedikit. Sedangkan pada
asam urat kronis, gejala yang
muncul adalah nyeri disertai
radang sendi yang terjadi
berulang, dan bisa mengakibatkan
kerusakan sendi permanen, di
mana sendi tidak bisa bergerak
normal.

TUK 2 : TUK 2 Keluarga dapat


Setelah 1x15 menit mengambil keputusan
kunjungan rumah keluarga untuk mengatasi gout:
mampu mengambil 1) Jelaskan pada
keputusan untuk merawat keluarga akibat lanjut
anggota keluarga yang apabila gout tidak
sakit dengan cara: diobati
2.1 Menyebutkan Respon Verbal 2.1 Komplikasi gout 2) Motivasi keluarga
komplikasi atau a. Munculnya benjolan keras untuk menyebutkan
dampak tidak (tofi). kembali apa yang
diobatinya gout b. Asam urat kambuh. sudah dijelaskan
c. Penyakit batu ginjal. 3) Motivasi keluarga
untuk mengatasi
masalah yang
2.2 Memutuskan untuk dihadapi.
merawat anggota 4) Beri reinforcement
keluarga positif atas keputusan
keluarga untuk
merawat anggota
keluarga

TUK 3 : TUK 3 Keluarga


Setelah 1x20 menit memutuskan untuk
kunjungan rumah, merawat keluarga dengan
keluarga mampu merawat gout:
anggota keluarga dengan 1) Jelaskan pada
cara: keluarga bagaimana
3.1 Menyebutkan cara Respon Verbal dan 3.1 Perawatan gout merawat keluarga
perawatan nyeri sendi Psikomotor a. Gunakan kompres hangat dengan gout
dengan rebusan jahe. 2) Lakukan demosntrasi
b. Istirahatkan sendi. 3) Motivasi keluarga
c. Banyak mengonsumsi air. untuk menyebutkan
d. Membatasi makanan dan kembali apa yang
minuman yang dikonsumsi. sudah dijelaskan
3.2 Menyebutkan jenis 3.2 Jenis Makanan gout : 4) Beri reinforcement
makanan untuk gout Respon Verbal Makanan yang di perbolehkan positif atas keputusan
a. Teh hijau keluarga untuk
b. Berries dan Apel merawat anggota
c. Buah-buahan yang Kaya keluarga
Vitamin C: jeruk, sirsak,
jambu biji, kiwi.
d. Ikan Salmon
Makanan yang harus dihindari :
a. Sayur : bayam, kembang kol,
kangkung, kacang panjang,
daun singkong, buncis, melinjo
dan kacang kacangan.
b. Buah-buahan: Alpukat, Durian,
Nanas, air kelapa.
c. Jerasam uratn: hati, limpa,
babat,usus, paru, otak.
d. Makanan Laut: Udang,
Kerang, Cumi, Kepiting.

TUK 4 : TUK 4 Keluarga mampu


Setelah 1x15 menit memodifikasi lingkungan
kunjungan rumah, dengan gout:
keluarga mampu 1) Gali pengetahuan
memodifikasi lingkungan keluarga dalam
dengan cara: memodifikasi
4.1 Memelihara Respon Verbal 4.1 Cara memodifikasi lingkungan lingkungan yang
lingkungan sehat yang sehat: aman
a. Jaga lingkungan rumah agar 2) Jelaskan lingkungan
bebas dari resiko kecelakaan yang dapat mencegah
misalnya jauh dari benda yang asam urat
tajam, lantai tidak licin, 3) Motivasi keluarga
penerangan baik. untuk mengulangi
b. Gunakan alat pelindung bila penjelasan yang
bekerja Misalnya sarung diberikan.
tangan 4) Beri reinforcement
c. Gunakan bahan yang lembut positif atas jawaban
untuk pakaian untuk keluarga.
mengurangi terjadinya iritasi.

TUK 5 : Respon Verbal 5.1 Manfaat kunjungan ke fasilitas TUK 5 Menggunakan


Setelah 1x20 menit kesehatan fasilitas kesehatan
dilakukan kunjungan a. Mendapatkan pelayanan 1) Gali pengetahuan
rumah, keluarga mampu kesehatan: pengobatan Asam keluarga pentingnya
memanfaatkan pelayanan urat ke pelayanan
kesehatan dengan cara: b. Mendapatkan pendidikan kesehatan
5.1 Menyebukan manfaat kesehatan tentang Asam urat 2) Jelaskan manfaat
kunjungan ke kunjungan ke
Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan
3) Jelaskan fasilitas
kesehatan yang dapat
digunakan
5.2 Fasilitas Kesehatan 5.2 Fasilitas Kesehatan 4) Motivasi keluarga
yang dapat digunakan a. Rumah Sakit / Puskesmas untuk mengunjungi
b. Perawat keluarga fasilitas pelayanan
c. Praktek doter/ bidan kesehatan
5) Motivasi keluarga
untuk
mengungkapkan
persepsinya
6) Beri reinforcement
positif atas jawaban
keluarga.

2 Defisit Setelah TUK 1: TUK 1 Mengenal


pengetahuan b.d dilakukan Setelah 1x20 menit masalah mengenai gout:
kurang kunjungan kunjungan rumah, 1) Jelaskan pengertian,
terpaparnya rumah selama keluarga mampu mengenal penyebab dan tanda
informasi terkait 2x dalam masalah Covid-19 dengan gejala dari Covid-19.
pandemic Covid- seminggu cara menyebutkan: dengan menggunakan
19 diharapkan 1.1 Pengertian dan lembar balik
pengetahuan penyebab Covid-19 Respon Verbal 1.1 Definisi dan penyebab Covid-19 2) Tanyakan kembali
keluarga tentang Penyakit coronavirus 2019 pada keluarga tentang
Covid-19 (COVID-19) adalah infeksi saluran apa yang sudah
meningkat. pernapasan yang disebabkan oleh dijelaskan
coronavirus yang baru muncul 3) Beri reinforcement
yang pertama dikenali muncul di positif atas usaha
Wuhan, Tiongkok, pada bulan yang dilakukan
Desember 2019 keluarga

1.2 Tanda dan gejala Respon Verbal 1.2 Tanda dan gejala
Covid-19 Infeksi COVID-19 dapat
menimbulkan gejala ringan, sedang
atau berat. Gejala klinis utama
yang muncul yaitu demam (suhu
>380C), batuk dan kesulitan
bernapas. Selain itu dapat disertai
dengan sesak memberat, fatigue,
mialgia, gejala gastrointestinal
seperti diare dan gejala saluran
napas lain.

TUK 2 : TUK 2 Keluarga dapat


Setelah 1x15 menit mengambil keputusan
kunjungan rumah keluarga untuk mengatasi Covid-
mampu mengambil 19:
keputusan untuk merawat 1) Jelaskan pada
anggota keluarga yang keluarga akibat lanjut
sakit dengan cara: apabila Covid-19
2.1 Menyebutkan Respon Verbal 2.1 Komplikasi Covid-19 tidak diobati
komplikasi atau a. Pneumonia 2) Motivasi keluarga
dampak tidak b. Kerusakan hati untuk menyebutkan
diobatinya Covid-19 c. Kerusakan jantung kembali apa yang
d. Gagal ginjalakut sudah dijelaskan
e. Syok septik 3) Motivasi keluarga
untuk mengatasi
2.2 Memutuskan untuk Respon Verbal masalah yang
merawat anggota dihadapi.
keluarga 4) Beri reinforcement
positif atas keputusan
keluarga untuk
merawat anggota
keluarga

TUK 3 : TUK 3 Keluarga


Setelah 1x20 menit memutuskan untuk
kunjungan rumah, merawat keluarga dengan
keluarga mampu merawat Covid-19:
anggota keluarga dengan 1) Jelaskan pada
cara: keluarga bagaimana
3.1 Menyebutkan cara merawat keluarga
perawatan Covid-19 Respon Verbal 3.1 Perawatan pasien Covid-19 setelah dengan gout
sembuh: 2) Lakukan demosntrasi
a. Melakukan isolasi diri selama 3) Motivasi keluarga
14 hari untuk menyebutkan
b. Menggunakan maskermeskipun kembali apa yang
dirumah sudah dijelaskan
c. Banyak mengonsumsi air. 4) Beri reinforcement
d. Tidak menggunakan akalat positif atas keputusan
makan dan minum secara keluarga untuk
bersamaan. merawat anggota
keluarga

TUK 4 : TUK 4 Keluarga mampu


Setelah 1x15 menit memodifikasi lingkungan
kunjungan rumah, dengan Covid-19:
keluarga mampu 1) Menjelaskan
memodifikasi lingkungan lingkungan yang sehat
dengan cara: 2) Motivasi keluarga
4.1 Memelihara Respon Verbal 4.1 Cara memodifikasi lingkungan untuk menyebutkan
lingkungan sehat yang sehat: kembali
a. Lingkungan yang bersih 3) Beri reinforcement
b. Menyediakan tempat cuci positif atas usaha
tangan dengan sabun air yang dilakukan
mengalir
c. Penerangan lampu baik
d. Barang-barang rapi dan bersih.

TUK 5 : TUK 5 Menggunakan


Setelah 1x20 menit fasilitas kesehatan
dilakukan kunjungan 1) Peningkatan Koping
rumah, keluarga mampu Bantu pasien dalam
memanfaatkan pelayanan mengidentifikasi
kesehatan dengan cara: tujuan jangka pendek
5.1 Menyebukan manfaat Respon Verbal 5.1 Manfaat kunjungan ke fasilitas dan dan jangka
kunjungan ke kesehatan : panjang termasuk
Pelayanan Kesehatan a. Mendapatkan pelayanan rencana pengobatan/
kesehatan pengobatan terkait konsultasi ke
kondisi keluarga pelayanan kesehatan
b. Mendapatkan pendidikan
kesehatan
FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
(CATATAN PERAWATAN/PERKEMBANGAN)

No. DX. Hari/tanggal Tujuan Implementasi Evaluasi


Sabtu TUK 1: (Jam 09.00 – 09.17 WIB) (Jam 09.18-9.20 WIB)
16/5/2020 Keluarga mampu 1) Menjelaskan pengertian, S: - Ny. H mengatakan bahwa asam urat
09.00 WIB mengenal masalah penyebab dan tanda gejala dari merupakan penyakit yang terjadi
asam urat (gout) dengan akibat tingginya asam urat dalam
menggunakan lembar balik darah, penyebabnya bisa karena
K: Ny. H tampak sangat keturunan atau karena banyak makan
antusias dan memperhatikan makanan sayuran hijau seperti bayam
penyaji ketika menerangkan. dankangkung maupun kacang-
2) Menanyakan kembali pada kacangan.
keluarga tentang apa yang - An. A mengatakan bahwa tanda dan
sudah dijelaskan dan meminta gejala asam urat yaitu terasa sakit
menyebutkan kembali pada bagian lutut atau jempol kaki,
K: Ny. H mengatakan bahwa bisa juga tampak bengkak.
asam urat merupakan O: -TTV Ny. H
penyakit yang terjadi akibat TD : 130/90 mmHg
tingginya asam urat dalam N : 91x/i
darah. RR : 23x/i
3) Memberikan reinforcement -Asam Urat Ny. H 6,2 mg/dL
positif atas usaha yang -Keluarga tampak cukup kooperatif
dilakukan keluarga. dalam berdiskusi dan mengenal
masalah asam urat
-Keluarga Ny. H mampu
menyebutkan pengertian dan
penyebab asam urat secara sederhana
-Keluaraga mengidentifikasi
penyebab asam urat
-Keluarga menyebutkan tanda dan
gejala asam urat yang ada pada
keluarga.
A: Keluaraga dapat mengenal gejala
asam urat
P : Intervensi dilanjutkan ke TUK 2
yaitu mengambil keputusan untuk
merawat anggota keluarga

Sabtu TUK 2: (09.20 – 09.27 WIB) (09.28 - 09.30 WIB)


16/5/2020 Keluarga mampu 1. Menjelaskan pada keluarga S: - Ny. H mengatakan bahwa jika tidak
09.20 WIB mengambil keputusan akibat lanjut apabila asam urat diobati maka akan memperparah
untuk merawat anggota (gout) tidak diobati penyakit asam uratnya dan akan
keluarga K: Ny. H tampak sangat muncul benjolan keras pada bagian
antusias dan memperhatikan lutut atau kaki, bahkan bisa terjadi
penyaji ketika menerangkan. batu ginjal.
2. Memotivasi keluarga untuk - Ny. H mengatakan akan lebih patuh
menyebutkan kembali apa minum obat dengan rutin sesuai
yang sudah dijelaskan. anjuran dokter.
K: Ny. H mengatakan bahwa - An. A mengatakanakan akan
jika tidak diobati maka akan mengingatkan Ny. H minum obat
memperparah penyakit asam setiap hari dan mengantarkan Ny.H
uratnya dan akan muncul kontrol ke RS ketika wabah Covid-
benjolan keras pada bagian 19 hilang
lutut atau kaki, bahkan bisa O: -TTV Ny. H
terjadi batu ginjal. TD : 130/90 mmHg
3. Memotivasi keluarga untuk N : 91x/i
mengatasi masalah yang RR : 23x/i
dihadapi. -Asarm Urat Ny. H 6,2 mg/dL
K: An. A mengatakanakan -Keluarga tampak cukup kooperatif
akan mengingatkan Ny. H dalam berdiskusi dan mengenal
minum obat setiap hari dan masalah asam urat
mengantarkan Ny.H kontrol -Keluarga Ny. H mampu
ke RS ketika wabah Covid- menyebutkan komplikasi asam urat
19 hilang secara sederhana
4. Memberi reinforcement positif -Keluarga mampu untuk memutuskan
atas keputusan keluarga untuk tindakan yang tepat untuk mengatasi
merawat anggota keluarga . masalah asam urat dengan
mengingatkan Ny. H untuk rutin
minum obat dan membawa anggota
keluarga yang sakit berobat ke RS
atau ke praktik dokter
A: Keluarga mampu mengambil
keputusan untuk merawat anggota
keluarga
P : Intervensi dilanjutkan ke TUK 3
yaitu merawat anggota keluarga

Sabtu TUK 3: (09.31 – 09.45 WIB) (09.46– 09.50 WIB)


16/5/2020 Keluarga mampu merawat 1. Mendiskusikan dengan S: - Ny. H mengatakan bahwa makanan
09.30 WIB anggota keluarga keluarga cara perawatan dan sayuran hijau seperti bayam,
jenis makanan untuk masalah kangkung dan kacang-kacangan.
asam urat (gout) dengan - An. A mengatakan akan mencoba
lembar balik mengopres bagian sendi Ny. H yang
K: An. A mengatakan akan sakit menggunakan air hangat
mencoba mengopres bagian dengan rebusan jahe
sendi Ny. H yang sakit - Keluarga mengatakan akan merawat
menggunakan air hangat Ny. H dengan baik karena meraka
dengan rebusan jahe sayang Ny. H.
2. Memotivasi keluarga untuk - Keluarga mengatakan Ny. H jarang
menyebutkan kembali apa berolah namun setiap hari setelah
yang sudah dijelaskan sholat subuh Ny. H menyempatkan
K: Ny. H mengatakan bahwa untuk berjalan kaki disekitar jalan
makanan sayuran hijau rumah.
seperti bayam, kangkung - Keluarga mengatakan akan
dan kacang-kacangan. membantu menghindari Ny. H dari
3. Memberi reinforcement positif makanan yang mampu
atas usaha yang dilakukan meningkatkanasam urat Ny. H
O: -TTV Ny. H
TD : 130/90 mmHg
N : 91x/i
RR : 23x/i
-Asarm Urat Ny. H 6,2 mg/dL
-Keluarga tampak cukup kooperatif
dalam berdiskusi tentang perawatan
asam urat
-Keluarga Ny. H mampu
menyebutkan makanan pantangan
asam urat secara sederhana
-Keluarga mampu menentukan status
nutrisi /gizi sesuai dengan standar
kesehatan yang mengalami asam
urat.
-Keluarga mampu mempraktekkan
cara membuat rebusan jahe
A: Keluarga mampu merawat anggota
keluarga
P : Intervensi dilanjutkan ke TUK 4
yaitu memodifikasi lingkungan
dengan cara Memelihara lingkungan
sehat

Selasa TUK 4 : (14.30 – 14.40 WIB) (14. 41– 14.55 WIB)


19/5/2020 Keluarga mampu 1) Menggali pengetahuan S: - Ny.H menyebutkan lingkungan yang
14.30 WIB memodifikasi lingkungan keluarga dalam memodifikasi aman itu seperti lantai rumah tidak
dengan cara: lingkungan yang aman licin, penerangannya baik, benda
K: Ny.H mengatakan
tajam tidak diletakkan sembarangan
lingkungan yang aman itu
misalnya selalu dalam dan menggunakan sarung tangan saat
keadaan bersih bekerja
2) Menjelaskan lingkungan yang - Ny.H mengatakan akan menerapkan
sehat lingkungan yang aman di rumahnya
3) Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali O: - Kegiatan hanya dihadiri Ny.H
K: Ny.H menyebutkan
- Rumah Ny.H tampak baik dengan
lingkungan yang aman itu
seperti lantai rumah tidak penerangan yang baik, lantai tidak
licin, penerangannya baik, licin, tersedia alas kaki di pintu
benda tajam tidak masuk rumah dan dapur, tidak
diletakkan sembarangan dan tampak adanya benda tajam yang
menggunakan sarung tangan diletakkan sembarangan
saat bekerja
4) Beri reinforcement positif atas
A: Kemampuan keluarga dalam
usaha yang dilakukan
memodifikasi lingkungan terpenuhi

P: Lanjut TUK 5 (Memanfaatkan


pelayanan kesehatan).
Selasa TUK 5 : (14. 55 – 15.05 WIB) (15.06 – 15.10 WIB)
19/5/2020 Keluarga mampu 1) Menggali pengetahuan keluarga S: - Ny.H menyebutkan manfaat ke
14.55 WIB memanfaatkan pelayanan pentingnya ke pelayanan pelayanan kesehatan yaitu untuk
kesehatan kesehatan mendapatkan pengobatan dan
K: Ny.H mengatakan ke pendidikan kesehatan. Yankes yang
pelayanan kesehatan saat bisa dikunjungi yaitu praktek bidan,
2) Jelaskan manfaat kunjungan ke praktek dokter, RS dan puskesmas
Pelayanan Kesehatan - Ny.H mengatakan sekarang
3) Jelaskan fasilitas kesehatan megetahui manfaat pelayanan
yang dapat digunakan kesehatan
4) Motivasi keluarga untuk
mengunjungi fasilitas O: - Ny.H dapat menyebutkan kembali
pelayanan kesehatan manfaat yankes dan fasilitas
5) Motivasi keluarga untuk kesehatan yang dapat digunakan
mengungkapkan persepsinya dengan benar
K: Ny.H mengatakan manfaat - Ny.H tampak menggunakan
kepelayanan kesehatan yaitu pelayanan kesehatan dengan baik
untuk mendapatkan pengobatan misalnya memiliki BPJS, saat sakit
dan pendidikan kesehatan. selalu menggunakan yankes
Tempat pelayanan kesehatan
yaitu praktek bidan, praktek A: Keluarga mampu memanfaatkan
dokter, RS dan puskesmas pelayanan kesehatan
6) Beri reinforcement positif atas
jawaban keluarga. P: Ingatkan keluarga untuk rutin
melakukan pemeriksaan kesehatan.

No. DX. Hari/tanggal Tujuan Implementasi Evaluasi


Rabu TUK 1: (Jam 09.00 – 09.17 WIB) (Jam 09.18-9.20 WIB)
20/5/2020 Keluarga mampu 1) Menjelaskan pengertian, S: - Ny. H mengatakan bahwa Covid-19
13.00 WIB mengenal masalah penyebab dan tanda gejala dari merupakan infeksi saluran
Covid-19 dengan menggunakan pernapasan yang disebabkan oleh
lembar balik coronavirus yang baru muncul yang
K: Ny. H tampak sangat pertama dikenali muncul di Wuhan,
antusias dan memperhatikan China.
penyaji ketika menerangkan. - An. A mengatakan bahwa tanda dan
2) Menanyakan kembali pada gejala Covid-19 yaitu demam, batuk
keluarga tentang apa yang dan kesulitan bernapas. Selain itu
sudah dijelaskan dan meminta sesak napas berat.
menyebutkan kembali O: -Keluarga tampak cukup kooperatif
K: Ny. H mengatakan bahwa dalam berdiskusi dan mengenal
asam urat merupakan masalah Covid-19
penyakit yang terjadi akibat -Keluarga Ny. H mampu
tingginya asam urat dalam menyebutkan pengertian dan
darah. penyebab Covid-19 secara sederhana
3) Memberikan reinforcement -Keluaraga mengidentifikasi
positif atas usaha yang penyebab Covid-19
dilakukan keluarga. -Keluarga menyebutkan tanda dan
gejala Covid-19
A: Keluaraga dapat mengenal gejala
Covid-19
P : Intervensi dilanjutkan ke TUK 2
yaitu mengambil keputusan untuk
merawat anggota keluarga

Kamis TUK 2: (09.00 – 09.17 WIB) (09.18 - 09.22 WIB)


21/5/2020 Keluarga mampu 1. Menjelaskan pada keluarga S: - Ny. H mengatakan bahwa jika tidak
09.00 WIB mengambil keputusan akibat lanjut apabila Covid-19 diobati maka akan memperparah
untuk merawat anggota tidak diobati keadaan dan bisa mengakibatkan
keluarga K: Ny. H tampak sangat meninggal dunia.
antusias dan memperhatikan - Ny. H mengatakan akan lebih patuh
penyaji ketika menerangkan. menjalani PHBS.
2. Memotivasi keluarga untuk - An. A mengatakanakan akan
menyebutkan kembali apa mengingatkan keluarga untuk selalu
yang sudah dijelaskan. hidup bersih.
K: Ny. H mengatakan bahwa O: -TTV Ny. H
jika tidak diobati maka akan TD : 130/90 mmHg
memperparah keadaan dan N : 91x/i
bisa mengakibatkan RR : 23x/i
meninggal dunia. -Keluarga tampak cukup kooperatif
3. Memotivasi keluarga untuk dalam berdiskusi dan mengenal
mengatasi masalah yang masalah asam urat
dihadapi. -Keluarga Ny. H mampu
K: An. A mengatakanakan menyebutkan komplikasi Covi-19
akan mengingatkan keluarga secara sederhana
untuk selalu hidup bersih. -Keluarga mampu untuk memutuskan
4. Memberi reinforcement positif tindakan yang tepat untuk mengatasi
atas keputusan keluarga untuk masalah Covid-19
merawat anggota keluarga . A: Keluarga mampu mengambil
keputusan untuk merawat anggota
keluarga
P : Intervensi dilanjutkan ke TUK 3
yaitu merawat anggota keluarga

Sabtu TUK 3: (09.22 – 09.35 WIB) (09.36– 09.40 WIB)


16/5/2020 Keluarga mampu merawat 1. Mendiskusikan dengan S: - Ny. H mengatakan bahwa untuk
09.22 WIB anggota keluarga keluarga cara pencegahan mencegah Covid-19 harus menjaga
masalah Covid-19 dengan jarak dengan orang lan minimal 1
video inovasi mahasiswa meter dan menjaga kebersihan diri
K: An. A mengatakan dan lingkungan.
menjaga kebersihan - An. A mengatakan menjaga
lingkungan rumah kebersihan lingkungan rumah.
2. Memotivasi keluarga untuk - Keluarga mengatakan akan
menyebutkan kembali apa memerangi Covid-19 dengan
yang sudah dijelaskan menggunakan masker saatkeluar
K: Ny. H mengatakan bahwa rumah.
untuk mencegah Covid-19 - Keluarga mengatakan Ny. H jarang
harus menjaga jarak dengan berolah namun setiap hari setelah
orang lan minimal 1 meter sholat subuh Ny. H menyempatkan
dan menjaga kebersihan diri untuk berjalan kaki disekitar jalan
dan lingkungan. rumahdan berjemur jam 9 pagi.
3. Memberi reinforcement positif O: -Keluarga tampak cukup kooperatif
atas usaha yang dilakukan dalam berdiskusi tentang perawatan
Covid-19.
-Keluarga Ny. H mampu
menyebutkan cara pencegahan
Covid-19
-Keluarga mampu mempraktekkan
cara mencuci tangan yang benar
A: Keluarga mampu merawat anggota
keluarga
P : Intervensi dilanjutkan ke TUK 4
yaitu memodifikasi lingkungan
dengan cara Memelihara lingkungan
sehat.
DAFTAR PUSTAKA

1. Andarmoyo, S. Keperawatan Keluarga (Pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu; 2012.


2. Ahmad, N. Cara Mencegah dan Mengobati Asam Urat dan Hipertensi. Jakarta: Rineka
Cipta; 2011.
3. Azari RA. Journal Reading: Artritis Gout. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Sultan Agung; 2014.
4. Damayanti. Panduan Lengkap Mencegah & Mengobati Asam Urat. Yogyakarta: Araska;
2012.
5. Harmoko. Asuhan Keperawatan Keluarga. (S. Riyadi, Ed.) (Pertama.). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar; 2012.
6. Huang C, Wang Y, Li X, Ren L, Zhao J, Zang Li, Fan G, etc. Clinical features of patients
infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan. China: The Lancet; 2020.
7. Khoiroh, Ursula. Kompres Hangat Rebusan Jahe Berpengaruh pada Nyeri Sendi Lansia
Penderita Asam Urat. Gresik:Fakultas Ilmu Kesehatan Gresik; 2018.
8. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Panduan Praktik Klinis: Pneumonia 2019-nCoV.
PDPI: Jakarta; 2020
9. World Health Organization. Clinical management of severe acute respiratory infection
when novel coronavirus (2019-nCoV) infection is suspected. interim guidance. [Serial on
The Internet]. Cited Jan 30th 2020. Available on:
https://www.who.int/publications-detail/clinical-management-ofsevere-acute-respiratory-
infection-when-novel-coronavirus-(ncov)-infection-is-suspected. (11 Mei 2020)
*Lampiran 1 (Jurnal Terapi Modalitas)
*Lampiran 2 (Leaflet Asam Urat)
*Lampiran 3 (Lembar Balik Asam Urat)
*Lampiran 4 (Leaflet Covid-19)
*Lampiran 5 (Lembar Balik Covid-19)
*Lampiran 6 (Video Inovasi)

https://youtu.be/hs269rF8v7U
*Lampiran 7 (Laporan Pendahuluan)

LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan Ke 1 Tanggal 7 Mei 2020


1. Latar belakang
a. Karakteristik keluarga :
Keluarga kelolaan adalah tipe keluarga single parent family dengan keluarga inti yang
terdiri dari ibu dan dua orang anaknya yang sudah remaja, satu orang anak kuliah sambil
berjualan online untuk tambahan kebutuhan sendiri dan anak yang bungsu masih
sekolah. Keluarga ini merupakan keluarga yang harmonis, jarang bahkan tidak pernah
bertengkar, saling menyayangi dan mendukung, dan menerapkan komunikasi terbuka
dalam mengambil keputusan dan melibatkan semua anggota keluarga dalam mengambil
keputusan.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut :
Data yang perlu dikaji : Data umum, Riwayat kesehatan, Riwayat dan tahapan
perkembangan keluarga, Kebiasaan anggota keluarga, Pengkajian lingkungan, Struktur
keluarga, Fungsi keluarga, Stress dan koping keluarga, Pengkajian fisik.
c. Masalah kepencegahan :
Belum ada karena pengkajian belum dilakukan
2. Proses kepencegahan
a. Rencana kepencegahan :
Pada kunjungan pertama yang akan mahasiswa lakukan adalah perkenalan dan membina
hubungan terapeutik, observasi lingkungan tempat tinggal keluarga, wawancara terkait
data yang perlu dikaji.
b. Tujuan umum :
Keluarga mampu membina hubungan terapeutik dengan mahasiswa, keluarga mampu
memberikan informasi terkait dengan pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa.
c. Tujuan khusus :
Setelah dilakukan kunjungan selama 2x30 menit diharapkan :
1) Terkumpulnya data umum, riwayat kesehatan, tahap perkembangan keluarga,
kebiasaan anggota keluarga, pengkajian lingkungan.
2) Teridentifikasinya masalah kesehatan keluarga.
3) Klien mampu mengenali masalah kepencegahan yang ada.
3. Implementasi tindakan kepencegahan
a. Topik : Perkenalan dengan komunikasi terapeutik
b. Metoda : Wawancara dan observasi
c. Media dan alat : Format pengkajian, alat tulis
d. Waktu dan tempat : Rumah keluarga binaan, jam 13.00 WIB
e. Strategi pelaksanaan (kegiatan mahasiswa & keluarga) : Wawancara/tanya jawab
f. Kriteria evaluasi :
• Kriteria struktur : Membuat LP sebelum pelaksanaan tindakan.
• Kriteria proses : Pelaksanaan sesuai waktu, keluarga mampu mengikuti kegiatan
dengan baik, keluarga aktif dalam kegiatan.
• Kriteria hasil :
1) 100% keluarga memberikan informasi yang dibutuhkan mahasiswa.
2) 75% keluarga mampu mengenal masalah kesehatan yang dialami.
Kunjungan Ke 2, 3 dan 4 Tanggal 09 – 14 Mei 2020

1. Latar belakang
a. Karakteristik keluarga :
Keluarga kelolaan adalah tipe keluarga single parent family dengan keluarga inti yang
terdiri dari ibu dan dua orang anaknya yang sudah remaja, satu orang anak kuliah sambil
berjualan online untuk tambahan kebutuhan sendiri dan anak yang bungsu masih
sekolah. Keluarga ini merupakan keluarga yang harmonis, jarang bahkan tidak pernah
bertengkar, saling menyayangi dan mendukung, dan menerapkan komunikasi terbuka
dalam mengambil keputusan dan melibatkan semua anggota keluarga dalam mengambil
keputusan.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut :
Data yang perlu dikaji : Data umum, Riwayat kesehatan, Riwayat dan tahapan
perkembangan keluarga, Kebiasaan anggota keluarga, Pengkajian lingkungan, Struktur
keluarga, Fungsi keluarga, Stress dan koping keluarga, Pengkajian fisik.
c. Masalah kepencegahan :
Belum ada karena analisa data belum diselesaikan
2. Proses kepencegahan
a. Rencana kepencegahan :
Melalukan penggalian informasi data yang akurat.
b. Tujuan umum :
Keluarga mampu memberikan informasi terkait dengan pertanyaan yang diajukan oleh
mahasiswa.
c. Tujuan khusus :
Setelah dilakukan kunjungan selama 2x30 menit diharapkan :
1) Terkumpulnya data umum, riwayat kesehatan, tahap perkembangan keluarga,
kebiasaan anggota keluarga, pengkajian lingkungan.
2) Teridentifikasinya masalah kesehatan keluarga.
3) Klien mampu mengenali masalah kepencegahan yang ada.
3. Implementasi tindakan kepencegahan
a. Topik : Menjelaskan konsep asam urat dan cara merawat keluarga
dengan penyakit asam urat
b. Metoda : Ceramah dan tanya jawab
g. Media dan alat : Format pengkajian, alat tulis
h. Waktu dan tempat : Rumah keluarga binaan, jam 09.00 WIB
i. Strategi pelaksanaan (kegiatan mahasiswa & keluarga) : Wawancara/tanya jawab
j. Kriteria evaluasi :
• Kriteria struktur : Membuat LP sebelum pelaksanaan tindakan.
• Kriteria proses : Pelaksanaan sesuai waktu, keluarga mampu mengikuti kegiatan
dengan baik, keluarga aktif dalam kegiatan.
• Kriteria hasil :
1) 100% keluarga memberikan informasi yang dibutuhkan mahasiswa.
2) 75% keluarga mampu mengenal masalah kesehatan yang dialami.
Kunjungan Ke 5, 6 dan 7 Tanggal 16 Mei 2020

1. Latar belakang
a. Karakteristik keluarga :
Keluarga kelolaan adalah tipe keluarga single parent family dengan keluarga inti yang
terdiri dari ibu dan dua orang anaknya yang sudah remaja, satu orang anak kuliah sambil
berjualan online untuk tambahan kebutuhan sendiri dan anak yang bungsu masih
sekolah. Keluarga ini merupakan keluarga yang harmonis, jarang bahkan tidak pernah
bertengkar, saling menyayangi dan mendukung, dan menerapkan komunikasi terbuka
dalam mengambil keputusan dan melibatkan semua anggota keluarga dalam mengambil
keputusan.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut :
Data yang perlu dikaji : Kemampuan keluarga dalam memahami informasi dari
mahasiswa.
c. Masalah kepencegahan :
1) Ketidakefektifan manajemen kesehatan b.d ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit.
2) Defisit pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi terkait pandemic Covid-19
2. Proses kepencegahan
d. Rencana kepencegahan :
Pada kunjungan pertama yang akan mahasiswa lakukan adalah menjelaskan pengertian,
penyebab dan tanda gejala, akibat lanjut apabila gout tidak diobati, jelaskan pada
keluarga bagaimana merawat keluarga dengan gout.
e. Tujuan umum :
Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan gout sesuai yang dijelaskan dan
dipraktekkan mahasiswa.
f. Tujuan khusus :
Setelah dilakukan kunjungan selama 2x30 menit diharapkan :
1) Keluarga mampu mengenal masalah asam urat pada anggota keluarga.
2) Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang sakit
3) Keluarga mampu merawat anggota keluarga.
3. Implementasi tindakan kepencegahan
a. Topik : Menjelaskan konsep asam urat dan cara merawat keluarga
dengan penyakit asam urat
b. Metoda : Ceramah dan tanya jawab
c. Media dan alat : Lembar balik, leaflet
d. Waktu dan tempat : Rumah keluarga binaan, jam 09.00 WIB
e. Strategi pelaksanaan (kegiatan mahasiswa & keluarga) : Ceramah dan tanya jawab
f. Kriteria evaluasi :
• Kriteria struktur : Membuat lembar balik dan leaflet sebelum pelaksanaan
tindakan.
• Kriteria proses : Pelaksanaan sesuai waktu, keluarga mampu mengikuti
kegiatan dengan baik, keluarga aktif dalam kegiatan.
• Kriteria hasil :
1) 100% keluarga mampu memahami informasi yang berikan mahasiswa.
2) 75% keluarga mampu mengenal masalah kesehatan yang dialami.
Kunjungan Ke 8 dan 9 Tanggal 19 Mei 2020

1. Latar belakang
a. Karakteristik keluarga :
Keluarga kelolaan adalah tipe keluarga single parent family dengan keluarga inti yang
terdiri dari ibu dan dua orang anaknya yang sudah remaja, satu orang anak kuliah sambil
berjualan online untuk tambahan kebutuhan sendiri dan anak yang bungsu masih
sekolah. Keluarga ini merupakan keluarga yang harmonis, jarang bahkan tidak pernah
bertengkar, saling menyayangi dan mendukung, dan menerapkan komunikasi terbuka
dalam mengambil keputusan dan melibatkan semua anggota keluarga dalam mengambil
keputusan.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut :
Data yang perlu dikaji : Kemampuan keluarga dalam memahami informasi dari
mahasiswa.
c. Masalah kepencegahan :
1) Ketidakefektifan manajemen kesehatan b.d ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit.
2) Defisit pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi terkait pandemic Covid-19
2. Proses kepencegahan
a. Rencana kepencegahan :
Pada kunjungan pertama yang akan mahasiswa lakukan yaitu menjelaskan lingkungan
yang dapat mencegah asam urat dan manfaat kunjungan ke Pelayanan Kesehatan
b. Tujuan umum :
Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan gout sesuai yang dijelaskan dan
dipraktekkan mahasiswa.
c. Tujuan khusus :
Setelah dilakukan kunjungan selama 2x30 menit diharapkan :
1) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
2) Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
3. Implementasi tindakan kepencegahan
a. Topik : Lingkungan yang dapat mencegah asam urat kambuh dan \
manfaat kunjungan ke Pelayanan Kesehatan
b. Metoda : Ceramah dan tanya jawab
c. Media dan alat : Alat tulis
d. Waktu dan tempat : Rumah keluarga binaan, jam 09.00 WIB
e. Strategi pelaksanaan (kegiatan mahasiswa & keluarga) : Ceramah dan tanya jawab
f. Kriteria evaluasi :
• Kriteria struktur : Memahami materi
• Kriteria proses : Pelaksanaan sesuai waktu, keluarga mampu mengikuti
kegiatan dengan baik, keluarga aktif dalam kegiatan.
• Kriteria hasil :
1) 100% keluarga mampu memahami informasi yang berikan mahasiswa.
2) 75% keluarga mampu mengenal masalah kesehatan yang dialami.
Kunjungan Ke 10 Tanggal 20 Mei 2020

1. Latar belakang
a. Karakteristik keluarga :
Keluarga kelolaan adalah tipe keluarga single parent family dengan keluarga inti yang
terdiri dari ibu dan dua orang anaknya yang sudah remaja, satu orang anak kuliah sambil
berjualan online untuk tambahan kebutuhan sendiri dan anak yang bungsu masih
sekolah. Keluarga ini merupakan keluarga yang harmonis, jarang bahkan tidak pernah
bertengkar, saling menyayangi dan mendukung, dan menerapkan komunikasi terbuka
dalam mengambil keputusan dan melibatkan semua anggota keluarga dalam mengambil
keputusan.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut :
Data yang perlu dikaji : Kemampuan keluarga dalam memahami informasi dari
mahasiswa.
c. Masalah kepencegahan :
1) Ketidakefektifan manajemen kesehatan b.d ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit.
2) Defisit pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi terkait pandemic Covid-19
2. Proses kepencegahan
a. Rencana kepencegahan :
Pada kunjungan pertama yang akan mahasiswa lakukan adalah menjelaskan pengertian,
penyebab dan tanda gejala, Covid-19.
b. Tujuan umum :
Keluarga mampu mengetahui ciri-ciri keluarga dengan Covid-19 sesuai yang dijelaskan
mahasiswa.
c. Tujuan khusus :
Setelah dilakukan kunjungan selama 2x30 menit diharapkan :
1) Keluarga mampu mengenal masalah Covid-19 pada anggota keluarga.
2) Keluarga mampu mengetahui tanda dan gejala Covid-19.
3. Implementasi tindakan kepencegahan
a. Topik : Menjelaskan konsep Covid-19
b. Metoda : Ceramah dan tanya jawab
c. Media dan alat : Lembar balik, leaflet
d. Waktu dan tempat : Rumah keluarga binaan, jam 13.00 WIB
e. Strategi pelaksanaan (kegiatan mahasiswa & keluarga) : Ceramah dan tanya jawab
f. Kriteria evaluasi :
• Kriteria struktur : Membuat lembar balik dan leaflet sebelum pelaksanaan
tindakan.
• Kriteria proses : Pelaksanaan sesuai waktu, keluarga mampu mengikuti
kegiatan dengan baik, keluarga aktif dalam kegiatan.
• Kriteria hasil :
1) 100% keluarga mampu memahami informasi yang berikan mahasiswa.
2) 75% keluarga mampu mengenal masalah kesehatan yang dialami.
Kunjungan Ke 11 dan 12 Tanggal 21 Mei 2020

1. Latar belakang
a. Karakteristik keluarga :
Keluarga kelolaan adalah tipe keluarga single parent family dengan keluarga inti yang
terdiri dari ibu dan dua orang anaknya yang sudah remaja, satu orang anak kuliah sambil
berjualan online untuk tambahan kebutuhan sendiri dan anak yang bungsu masih
sekolah. Keluarga ini merupakan keluarga yang harmonis, jarang bahkan tidak pernah
bertengkar, saling menyayangi dan mendukung, dan menerapkan komunikasi terbuka
dalam mengambil keputusan dan melibatkan semua anggota keluarga dalam mengambil
keputusan.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut :
Data yang perlu dikaji : Kemampuan keluarga dalam memahami informasi dari
mahasiswa.
c. Masalah kepencegahan :
1) Ketidakefektifan manajemen kesehatan b.d ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit.
2) Defisit pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi terkait pandemic Covid-19
2. Proses kepencegahan
a. Rencana kepencegahan :
Pada kunjungan pertama yang akan mahasiswa lakukan adalah menjelaskan akibat lanjut
apabila Covid-19 tidak diobati, jelaskan pada keluarga bagaimana pencegahan keluarga
dengan Covid-19.
b. Tujuan umum :
Keluarga mampu mengetahui pencegahan dengan Covid-19 sesuai yang dijelaskan
mahasiswa.
c. Tujuan khusus :
Setelah dilakukan kunjungan selama 2x30 menit diharapkan :
1) Keluarga mampu mengenal masalah Covid-19 pada anggota keluarga.
2) Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat jika anggota keluarga yang
sakit Covid-19.
3) Keluarga mampu mengetahui pencegahan Covid-19.
3. Implementasi tindakan kepencegahan
g. Topik : Menjelaskan konsep Covid-19 dan cara pencegahan keluarga
dengan penyakit Covid-19.
h. Metoda : Ceramah dan tanya jawab
i. Media dan alat : Lembar balik, leaflet
j. Waktu dan tempat : Rumah keluarga binaan, jam 13.00 WIB
k. Strategi pelaksanaan (kegiatan mahasiswa & keluarga) : Ceramah dan tanya jawab
l. Kriteria evaluasi :
• Kriteria struktur : Membuat video inovasi tentang pencegahan Covid-19
sebelum pelaksanaan tindakan.
• Kriteria proses : Pelaksanaan sesuai waktu, keluarga mampu mengikuti
kegiatan dengan baik, keluarga aktif dalam kegiatan.
• Kriteria hasil :
1) 100% keluarga mampu memahami informasi yang berikan mahasiswa.
2) 75% keluarga mampu mengenal masalah kesehatan yang dialami.
*Lampiran 8 (ADL)
ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)

Hari / Tgl: Kamis/ 07 Mei 2020


No Waktu Kegiatan Paraf CI
1. 09.30 WIB Pre Confre via grup Whatsapp

2. 11.00 WIB Pengkayaan Stase keperawatan


keluarga

3. 11.30 WIB Selesai Pengkayaan


Post Confre

ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)

Hari / Tgl: Jum’at/ 08 Mei 2020


No Waktu Kegiatan Paraf CI
1. 09.40 WIB Pre Confre via grup Whatsapp

2. 10.20 WIB Penjabaran rencana keluarga


kelolaan per mahasiswa

3. 12.30 WIB Penyampaian tugas lanjutan selama


stase komunitas

4. 12.45 WIB Post Confre via grup Whatsapp

5. 16.00 WIB − Melakukan pengkajian keluarga


kelolaan, yaitu Ny. H dengan
asam urat
− Melakukan pemeriksaan fisik
− Melakukan pemeriksaan TTD

6. 19.00 WIB Membuatkan laporan pengkajian


keluarga Ny. H
ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)

Hari / Tgl: Sabtu/ 09 Mei 2020


No Waktu Kegiatan Paraf CI
1. 09.00 WIB Melanjutkan pengkajian pada
keluarga Ny. H

2. 10. 00 WIB Observasi lingkungan rumah


keluarga Ny. H

3. 11.30 WIB Melanjutkan pembuatan laporan


pengkajian keluarga Ny. H

4. 14.00 WIB Membuat analisa data keluarga Ny.


H

5. 16.30 WIB Melakukan pengkajian pada pasien


kelolaan resume

ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)


Hari / Tgl: Senin/ 11 Mei 2020
No Waktu Kegiatan Paraf CI
1. 09.00 WIB Melanjutkan pegkajian pada
keluarga Ny. H

2. 10. 00 WIB Melakukan pemeriksaan TTV ulang

Melakukan pemeriksaan kadar asam


3. 11.30 WIB urat Ny. H

Melengkapi laporan pengkajian Ny.


5. 13.00 WIB H
Melengkapi analisa data keluarga
Ny. H
ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)

Hari / Tgl: Selasa/ 12 Mei 2020


No Waktu Kegiatan Paraf CI
1. 09.30 WIB Melanjutkan pegkajian pada
keluarga Ny. H

2. 10. 00 WIB Melakukan pemeriksaan TTV ulang


pada An. R dan An. A

3. 11.30 WIB Membuat media penyuluhan


kesehatan. Lembar balik terkait
dengan asam urat

4. 13.00 WIB Membuat media penyuluhan


kesehatan. Leaflet terkait dengan
asam urat

5. 15.00 WIB Melengkapi laporan pengkajian Ny.


H yang kurang
Melengkapi analisa data keluarga
Ny. H

6. 16.30 WIB Melakukan pengkajian pada pasien


kelolaan resume
ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)

Hari / Tgl: Rabu/ 13 Mei 2020


No Waktu Kegiatan Paraf CI
1. 09.00 WIB Membuat media penyuluhan
kesehatan. Lembar balik terkait
dengan Covid-19

2. 10. 00 WIB Membuat media penyuluhan


kesehatan. Leaflet terkait dengan
Covid-19

3. 12.30 WIB Melengkapi laporan pengkajian Ny.


H yang kurang
s/d Melengkapi analisa data keluarga
Ny. H
14.30 WIB Menyusun prioritas masalah

ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)

Hari / Tgl: Kamis/ 14 Mei 2020


No Waktu Kegiatan Paraf CI
1. 09.00 WIB Mencari media pembelajaran berupa
video tentang asam urat

2 11.00 WIB Menyusun diagnosa keperawatan

3. 12.00 WIB s/d Menyusun Intervensi/ Rencana


15.00 WIB keperawatan pada keluarga Ny. H
ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
Hari / Tgl: Jumat/ 15 Mei 2020
No Waktu Kegiatan Paraf CI
1. 09.00 WIB Kunjungan kerumah Ny. H untuk
mengontrak waktu pendkes terkait
dengan TUK 1-3

2 10.00 WIB Melanjutkan dan memperbaiki


intervensi/ Rencana keperawatan
pada keluarga Ny. H

3. 13.30 WIB Mempelajari ulang video dan materi


yang akan disampaikan untuk TUK
1-3

ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)


Hari / Tgl: Sabtu / 16 Mei 2020
No Waktu Kegiatan Paraf CI
1. 09.00 WIB s/d Bersama keluarga melakukan TUK 1
09.50 WIB sampai dengan TUK 3 dengan media
leaflet, lembar balik serta video
pembelajaran mengenai asam urat

2 10.30 WIB Membuat laporan implementasi dan


evaluasi keluarga Ny. H terkait
dengan TUK 1- TUK 3

3. 14.30 WIB s/d Membuat laporan resume keluarga


16.00 WIB kelolaan.
ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
Hari / Tgl: Senin / 18 Mei 2020
No Waktu Kegiatan Paraf CI
1. 09.30 WIB Melanjutkan laporan implementasi
dan evaluasi keluarga Ny. H terkait
dengan TUK 1- TUK 3

2 13.00 WIB s/d Melanjutkan laporan resume


16.00 WIB keluarga kelolaan.

ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)


Hari / Tgl: Selasa / 19 Mei 2020
No Waktu Kegiatan Paraf CI
1. 14.30 WIB s/d Bersama keluarga melakukan TUK 4
15.10 WIB sampai dengan TUK 5 dengan media
ceramah

2 16.30 WIB Membuat laporan implementasi dan


evaluasi keluarga Ny. H terkait
dengan TUK 4- TUK 5

ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)


Hari / Tgl: Rabu / 20 Mei 2020
No Waktu Kegiatan Paraf CI

1. 12.30 WIB Persiapan supervise TUK 1 terkait


Covid-19

2 13.00 WIB Ujian supervise

3 14.00 WIB Evaluasi ujian supervise bersama CI


Akademik

4 16.00 WIB Melakukan Implementasi pada


keluarga binaan resume
ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
Hari / Tgl: Kamis / 21 Mei 2020
No Waktu Kegiatan Paraf CI
1. 09.00 WIB s/d Bersama keluarga melakukan TUK 2
09.30 WIB sampai dengan TUK 3 dengan media
leaflet, lembar balik serta video
pembelajaran mengenai Covid-19

2 10.30 WIB Membuat laporan implementasi dan


evaluasi keluarga Ny. H terkait
dengan TUK 2- TUK 3
*Lampiran 2 (Dokumentasi)
LAPORAN KELUARGA RESUME

I. Pengkajian
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn.M
2. Umur : 47 tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Nelayan
5. Alamat Rumah : Jl. Kemakmuran, lrg. Sepakat Tangga Raja Ilir,
Kelurahan Tungkal III, Kecamatan Tungkal Ilir,
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
6. Komposisi Keluarga : Ayah, ibu dan 3 orang anak
7. Mengenal masalah
No Nama Umur JK Pendidika Pekerjaan Hub. Imunisasi Ket
n Dgn KK
1 Tn. M 47 P SD Nelayan Kepala Lengkap
Tahun Keluarga
2 Ny. S 44 L SMA IRT Istri Lengkap
Tahun
3 An. I 25 L SMA Buruh Anak Lengkap
Tahun
4 An. D 23 L SMA Pelajar Anak Lengkap
Tahun
5 An. P 17 L SMA Pelajar Anak Lengkap
Tahun

B. Tugas Kesehatan Keluarga Dengan Masalah Kesehatan


Ny. S mengatakan memiliki penyakit asma dan belakangan ini penyakit asmanya
sering kumat. Ny. S mengatakan jika serangan sesak datang hanya minum obat asma yang
di beli di apotek, apabila obat itu tidak bisa mengurangi serangan asma baru Ny. S
memeriksakan dirinya ke Puskesmas. Tn.M serta anak pertama dan kedua tidak ada
mengeluhkan sakit. Anak yang ketiga menderita deman dan sudah berobat ke Puskesmas.
Ny. S mengatakan sejak kecil ia sudah menderita penyakit asma, Ny. S masih dapat
melakukan aktivitas sehari-hari seperti melakukan pekerjaan rumah sebagai seorang istri
dan ibu. Ny. S jarang memeriksakan kesehatannya ke dokter karena Ny. S merasa masih
dapat mengatasi keadaan disaat serangan asma itu kambuh, akan tetapi pada usia 15 tahun
Ny. S pernah dirawat karena penyakit asmanya. Ny. S juga mengatakan bahwa salah satu
anggota keluarganya yaitu Ibunya juga menderita penyakit yang sama seperti Ny. S

C. Fungsi Keluarga
8. Fungsi afektif :
Tn. M dan Ny. S mengatakan sangat bahagia dengan pernikahan mereka, jarang sekali
ada pertengkaran dan apabila ada kesalah pahaman langsung dibicarakan atau
dimusyawarahkan bersama. Tn. M dan Ny. S mencurahkan perhatian dan kasih sayang
kepada anak – anak, Tn.M sangat menyayangi istri dan anaknya.
9. Fungsi reproduksi :
Tn.M mempunyai istri Ny. S dan 3 orang anak. Ny.S memakai alat kontrasepsi suntik
sampai saat ini. Siklus haid Ny. S kurang teratur pada tiap bulannya dan belum
memasuki masa menopause. Ny.S pernah konsultasi ke bidan di Puskesmas , hal itu
karena pengaruh suntik yang menggunakan hormon disarankan menggunakan spiral
namun Ny. S merasa takut.
10. Fungsi sosialisasi :
Tn. M dan Ny .S bertanggung jawab merawat dan membesarkan anaknya dan juga
memberi perhatian kepada lingkungan sekitar, keluarga mudah berinteraksi dan
beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
11. Fungsi ekonomi :
Keluarga Tn. M termasuk keluarga dengan ekonomi menengah. Sumber perekonomian
keluarga Tn.M didapat dari penghasilan Tn.M sebagai nelayan dan An. I sebagai
buruh. Tn.M mengatakan untuk perekonomian keluarga tidak mengalami masalah.
Tn.M dan An. I berpenghasilan ± Rp.3.000.000,-. Penghasilan tersebut difokuskan
untuk pembiayaan kebutuhan sehari hari. Tn.M mengatakan jika keluarganya
menyisihkan sedikit dari pendapatan untuk biaya sekolah An.D dan An.P juga untuk
kebutuhan mendadak seperti pengobatan anggota keluarga yang sakit. Asuransi
kesehatan yang digunakan keluarga Tn.M adalah JKN.
12. Fungsi perawatan keluarga :
Ny. S mengatakan dadanya sesak, susah untuk bernapas, terutama bila Ny. S
kelelahan, Ny. S mengatakan susah tidur. Ny. S mengatakan jika serangan sesak
datang hanya minum obat asma yang di beli di apotek. Keluarga Tn.M mengatakan
kurang mengetahui tentang penyakit Ny. S. Ny.Y mengatakan hanya mengetahui
sedikit tentang perawatan penyakitnya ini, seperti jangan terlalu lelah dan menjauhi
faktor penyebab asma kembali.

D. Stress dan Koping Keluarga


13. Stressor jangka panjang dan pendek :
Keluarga Tn. M mengatakan jika sering kepikiran mengenai kesehatan Ny. S yang
tiba-tiba sering merasakan sesak pada dadanya, susah untuk beristirahat dan untuk
tidur di malam hari dan Ny. S bingung bila asmanya kambuh dan mengganggu
pekerjaan rumah tangga untuk mengurusi keperluan kelurga
14. Strategi koping yang digunakan :
Keluarga menggunakan sistem dukungan sosialnya dan keluarga besar dan
memanfaatkan pusat pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit.
Sedangkan jika ada masalah keluarga berusaha mengkomunikasikan bersama.
15. Strategi adaptasi disfungsional :
Keluarga menyelesaikan masalahnya dengan baik dan mengatasinya agar tidak
berlanjut, keluarga selalu terbuka satu sama lain.

II. Diagnosa Keperawatan


a. Pola nafas tidak efektif pada Ny. S b.d keletihan otot pernapasan dan deformotas
dinding dada
b. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Tn.M khususnya Ny. S
b.d kurang pengetahuan dalam mengatasi masalah kesehatan

III. Tujuan khusus


Keluarga Tn. M khususnya Ny. S dapat memahami dan menerapkan cara
perawatan dan mengatasi gejala asma dengan mengkonsumsi air putih hangat.
IV. Implementasi
Impementasi yang telah dilakukan adalah dengan berdiskusi mengenai cara
merawat dan mengatasi gejala asma. Bersama keluarga memutuskan langkah atau cara
mengurangi gejala asma tersebut yaitu dengan konsumsi air putih hangat. Bersama Ny. S
mempraktekkan cara penyeduhan dan cara mengkonsumsi air putih hangat. Lalu
mahasiswa meminta Ny.S untuk mempraktekkan sendiri cara penyeduhan dan penyajian
air hangat dengan pengawasan mahasiswa.
Cara penyajian air putih hangat : Tuangkan air panas sebanyak 70cc atau 1/3 bagian gelas
berukuran 240 cc, lalu tambahkan 150 cc air biasa atau hingga gelas terisipenuh. Air
hangat ini diminum secara perlahan dalam waktu 5 menit.
V. Evaluasi
Subjektif:
1) Ny. S menyebutkan cara mengatasi gejala asma dengan sepengetahuannya.
2) Ny. S mengatakan jika gejala asmanya muncul maka dirinya akan meminum air
hangat untuk mengatasi gejala tersebut.
3) Ny. S menyebutkan alat dan bahan serta takaran yang digunakan dalam menyajikan
air hangat.
Objektif:
1) Ada umpan balik yang baik mengenai pengetahuan tentang cara menyajikan air
hangat untuk mengatasi gejala asma oleh Ny. S saat interaksi tanya jawab bersama
mahasiswa
2) Ny. S mampu menyebutkan langkah penyajian air hangat untuk mengatasi gejala
asma
3) Ny. S terlihat tenang dan konsentrasi serta dapat mengikuti setiap kegiatan diskusi
dan praktek pembuatan obat herbal.
Analisa:
Tujuan tercapai, keluarga Tn. M khususnya Ny. S mampu memahami dan menerapkan
cara perawatan dan mengatasi gejala as,a dengan membuat air hangat.
Planning:
Evaluasi kembali cara merawat gejala asma, lanjutkan membantu keluarga khususnya
Ny. S dalam memodifikasi lingkungan terkait dengan asma.
DAFTAR PUSTAKA

1. Alsagaff, H dan Mukti, A. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Airlangga


University Press; 2010.
2. Andarmoyo, S. Keperawatan Keluarga (Pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu; 2012.
3. Anriyani, S. Karakteristik Penderita Asma Bronkial Rawat Inapdi Rumah Sakit Umum
Daerah Langsa Tahun 2009-2012. Jurnal kesehatan. Departemen Epidemiologi, Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara; 2013.
4. Depkes. RI. Buku Pedoman Asma. Jakarta; 2014.
5. Harmoko. Asuhan Keperawatan Keluarga. (S. Riyadi, Ed.Pertama.). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar; 2012.
6. Sri, Septiyanti, Dwi.Pengaruh Konsumsi Air Hangat terhadap Frekuensi Napas pada
Pasien Asma di Pukesmas Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2019. Bengkulu: JNPH;
2019.
*Lampiran 1 (Jurnal Modalitas)
*Lampiran 2 (Dokumentasi)

Anda mungkin juga menyukai