Anda di halaman 1dari 9

SURAT DAKWAAN

Nomor : Reg. Perkara. PDS-12/JPR/Ft.1/10/2011

A. IDENTITAS TERDAKWA :
Nama Lengkap : Drs. John Ibo, MM
Tempat Lahir : Sentani
Umur / Tanggal Lahir : 64 tahun / 18 Februari 1947
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan / Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Mandala No. 1 Dok V Atas Jayapura Utara
Kota Jayapura
Agama : Kristen adven
Pekerjaan : Ketua DPRP Papua
Pendidikan : S-2 Berijasah

B. PENAHANAN :

- Tahap Penyidikan : Tidak dilakukan Penahanan


- Tahap Penuntutan : Tidak dilakukan Penahanan

Bahwa ia terdakwa Drs. John Ibo, MM selaku Ketua DPRP Papua yang diangkat
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor :
161.81-751 tahun 2004 tanggal 12 Nopember 2004 tentang Peresmian Pengangkatan
Pimpinan DPRP Papua baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan
Andi Baso Basaleng selaku Sekretaris Daerah Provinsi Papua pada saat itu yang
diangkat berdasarkan SK Presiden R.I. Nomor : 126/M/2001 tanggal 27 Juni 2001
dan Paul Onibala, SE selaku mantan kepala Biro Keuangan Provinsi Papua yang
diangkat berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi Papua Nomor : SK.821.2-
3151 tanggal 1 Oktober 2004 (masing-masing dituntut secara terpisah), pada bulan
Januari tahun 2006 sampai dengan bulan Desember 2006 atau pada waktu-waktu lain
yang sudah tidak dapat diingat lagi dengan pasti dalam tahun 2006, bertempat di
kantor DPRP Papua dan di Kantor Gubernur Provinsi Papua di Jayapura atau setidak-
tidaknya di tempat lain dalam wilayah Provinsi Papua atau pada suatu tempat lain,
berdasarkan SK MA RI Nomor : 029/KMA/SK/II/2012 tanggal 20 Februari 2012
tentang Penunjukkan Pengadilan Negeri Jayapura untuk memeriksa dan memutuskan
perkara tersebut, secara melawan hokum mereka yang melakukan, yang menyuruh
melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau
perekonomian Negara sebesar Rp. 5.200.000.000 (lima milyar dua ratus juta rupiah)
atau setidak-tidaknya sekitar jumlah itu yang dilakukan terdakwa dengan cara-cara
antara lain sebagai berikut :
 Bahwa Drs. Jhon Ibo, MM selaku Ketua DPRP pada tanggal 05 Januari 2006
membuat Surat kuasa kepada Eliezer Prawar untuk mengurus dan menerima uang
sebesar Rp. 2.600.000.000 (dua milyar enam ratus juta rupiah) untuk keperluan Ketua
DPRP Papua, kemudian pada tanggal 1 April 2006 menyurati Kepala Biro Keuangan
Setda Provinsi Papua dengan Surat Nomor : 163.1/1106 perihal Pencairan Bantuan
Dana untuk perbaikan fasilitas Perumahan Ketua DPRP, selanjutnya pada tanggal 18
Mei 2006 terdakwa membuat dan menandatangani memo yang ditujukan kepada
Sekretaris Daerah Provinsi Papua Drs. Andi Baso Basaleng selaku Ketua Panitia
Anggaran Eksekutif yang pada intinya meminta agar dana sebesar Rp. 5.000.000.000
(Lima milyar rupiah) yang dianggarkan dalam Rencana Anggaran satuan Kerja
(RASK) Biro Pengelolaan Barang Daerah Provinsi Papua agar dibagi 2 dengan
rincian :
1. Dana sebesar Rp. 2.500.000.000 (Dua milyar lima ratus juta rupiah) supaya
dimasukkan kedalam Pos Bantuan Pemegang Kas Sekretarias Daerah untuk
Penyelesaian Rumah Tinggal Ketua DPRP.
2. Dana sebesar Rp. 2.500.000.000 (Dua milyar lima ratus juta rupiah) untuk
pembangunan rumah 2 (dua) orang wakil ketua DPRP.
 Bahwa atas dasar memo terdakwa tersebut, selanjutnya pada tanggal 19 Mei 2006
Drs. Andi Baso Basaleng mendisposisikan kepada Kepala BP3D Provinsi Papua
supaya dapat berkoordinasi dengan Kepala Biro Keuangan Paul Onibala, SE untuk
penanganan lebih lanjut.
 Selanjutnya karena dana sebesar Rp. 5.000.000.000 (lima milyar rupiah) yang
dimintakan terdakwa Drs. John Ibo, MM sesuai memo tidak dianggarkan sebagai
bantuan keuangan Pemeliharaan Rumah Tempat Tinggai Ketua DPRP, kemudian
Panitia Anggaran Eksekutif yang dalam hal ini diwakili oleh saudara Gerzon Jitmau,
SH.MM selaku Kepala Bidang Sosial Budaya BP3D Provinsi Papua dan dari pihak
legislatif yang diwakili oleh saudara Yance Kayame selaku Ketua Komisi A dibuatkan
Berita Acara Pembahasan Penempatan Dana Jabatan Pimpinan DPRP dengan mitra
eksekutif dan legislatif yang ditandatangani pada tanggal 19 Mei 2006 oleh saudara
Yance Kayame dan saudara Gerzon Jitmau, SH.MM dan diketahui oleh terdakwa Drs.
John Ibo, MM selaku Ketua DPRP Provinsi Papua dimana dari belanja langsung
jumlah total Rp. 5.100.000.000 (lima milyar seratus juta rupiah) dalam Rencana
Anggaran Satuan Kerja (RASK) Biro Pengelolaan Barang Daearh Sekretariat
Provinsi Daerah dapat menjadi Rp. 2.500.000.000 (Dua milyar lima ratus juta rupiah)
untuk rehab dan pembangunan rumah wakil ketua DPRP, sedangkan dana sebesar Rp.
2.600.000.000 (Dua milyar enam ratus juta rupiah) untuk penyelesaian rumah tinggal
ketua DPRP dapat digeser dan ditempatkan dalam pos pemegang kas sekretaris
daerah provinsi papua.
 Bahwa berdasarkan Berita Acara Pembahasan Penempatan Dana Jabatan Pimpinan
DPRP dengan Mitra Eksekutif dan Legislatif yang ditandatangani pada tanggal 19
Mei 2006, selanjutnya terdakwa Drs. John Ibo, MM menyurati Drs. Andi Baso
Basaleng dengan memo tertanggal 8 Juni 2006 yang intinya mohon pertimbangan dan
persetujuan saudara untuk realisasi dana sejumlah Rp. 2.600.000.000 (Dua milyar
enam ratus juta rupiah) pada pos PK (Pemegang Kas) Sekda untuk penyelesaian
rumah tinggal Ketua DPRP, kemudian atas dasar memo tersebut Drs. Andi Baso
Basaleng mendisposisikan kepada Paul Onibala, SE selaku Kepala Biro Keuangan
berdasarkan Lembar Disposisi tanggal 18 Juni 2006 dengan instruksi harap diproses
lebih lanjut.
 Bahwa setelah Daftar Anggota Satuan (DASK) Sekretariat Daerah Provinsi Papua
Tahun 2006 disahkan dengan Surat Penetapan Nomor 73 Tahun 2006 tanggal 15 Juni
2006, dialokasikan dana bantuan untuk Belanja Bantuan Keuangan kepada Organisasi
Kemasyarakatan dengan Kode Rekening Nomor : 2 01 03 4 5 2 sebesar Rp.
268.039.449.000 (Dua ratus enam puluh delapan milyar tiga puluh sembilan juta
empat ratus empat puluh sembilan ribu rupiah) serta Dana bantuan untuk Belanja
Bantuan Keuangan kepada Instansi Vertikal dengan Kode Rekening Nomor : 2 01 03
4 7 01 01 2 sebesar Rp. 103.628.900.000 (seratus tiga milyar enam ratus dua puluh
delapan juta sembilan ratus rupiah) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) Provinsi Papua Tahun Anggaran 2006.
 Berdasarkan Berita Acara Pembahasan Penempatan Dana Jabatan Pimpinan DPRP
dengan Mitra Eksekutif dan Legislatif yang ditanda tangani pada tanggal 19 Mei
2006, selanjutnya terdakwa Drs. John Ibo, MM menyurati Paul Onibala, SE selaku
Kepala Biro Keuangan Setda Provinsi Papua dengan memonya tertanggal 13 Juli
2006 dan atas dasar Surat tersebut Paul Onibala, SE mendisposisikan kepada Kabag
Anggaran Biro Keuangan Setda Provinsi Papua untuk dapat berkoordinasi dengan
pemegang kas khusus Setda Provinsi Papua.
 Bahwa pada taggal 1 Agustus 2006 Paul Onibala, SE selaku Kepala Biro Keuangan
Setda Provinsi Papua mendisposisikan surat kepada Marten Sarwom, SE selaku
Pemegang Kas Khusus Setda Provinsi Papua yang intinya bahwa berkas rincian biaya
akan disampaikan langsung melalui PKK Setda dan Dana Legislasi DPRP melalui
Non Dik Tahun Anggaran 2006 kemudian saudara Marthen Sarwom, SE pada tanggal
2 Agustus 2006 menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) Beban Tetap
Anggaran Rutin No. R/276/BT/2006 tanggal 2 Agustus 2006 sebesar Rp.
2.600.000.000 (dua milyar enam ratus juta rupiah) untuk pembayaran bantuan
pemerintah Provinsi Papua kepada Legislasi Dewan guna biaya penyelesaian rumah
tinggal Ketua DPRP yang diambil dari Belanja Bantuan Keuangan untuk Instansi
Vertikal dengan kode rekening 2 01 03 4 7 01 01 2 dari dana sebesar Rp.
103.628.900.000 (Seratus tiga milyar enam ratus dua puluh delapan juta sembilan
ratus ribu rupiah) dan dari SPP sebesar Rp. 2.600.000.000 (Dua milyar enam ratus
juta rupiah) tersebut Paul Onibala, SE selaku Kepala Biro Keuangan menyetujui
dengan membubuhkan paraf, kemudian Drs. Andi Baso Basaleng selaku Sekda
Provinsi Papua menandatangani Surat Permintaan Pembayaran tersebut.
 Bahwa setelah SPP ditandatangani oleh Drs. Andi Baso Basaleng selanjutnya Paul
Onibala, SE selaku Kepala Biro Keuangan menerbitkan dan menandatangani Surat
Perintah Membayar (SPM) Nomor : 01791/BT/2006 tanggal 3 Agustus 2006 sebesar
Rp. 2.600.000.000 (Dua milyar enam ratus juta rupiah) untuk pembayaran bantuan
pemerintah provinsi papua kepada Legislasi Dewan guna biaya penyelesaian rumah
tinggal ketua DPRP, dan pada saat itu juga saudara Drs. John Matrutty, MM, Ph.D
berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 1 April 2006 dari Drs. John Ibo, MM mengambil
SPM tersebut dari Paul Onibala, SE dimana SPM itu kemudian dibawanya kepada
petugas Kas Daerah Bank Papua untuk dicairkan, dan setelah dana sebesar Rp.
2.600.000.000 (Dua milyar enam ratus juta rupiah) cair dan diterima oleh saudara
Drs. John Mattrutty, MM.Ph.D berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 1 April 2006 dari
Drs. John Ibo, MM, mengambil SPM tersebut dari Paul Onibala, SE dimana SPM itu
kemudian dibawanya kepada petugas Kas Daerah Bank Papua untuk dicairkan dan
diterima oleh saudara Drs. John Mattrutty, MM, Ph.D selanjutnya dana tersebut
diserahkan kepada Drs. John Ibo, MM di ruang kerjanya di kantor DPR Papua.
 Bahwa selain dana yang berasal dari dana bantuan untuk Instansi Vertikal
sebagaimana tersebut diatas, kemudian pada tanggal 29 Desember 2006 terdakwa
Drs. John Ibo memerintahkan saudara Eliezer Prawar untuk menanyakan pencairan
dana tahap II sebesar Rp. 2.600.000.000 (Dua milyar enam ratus juta rupiah) kepada
Paul Onibala, SE selaku Kepala Biro Keuangan dengan membawa Surat Kuasa dari
terdakwa Drs. John Ibo, MM yang telah ditandatangani pada tanggal 5 Januari 2006,
selanjutnya Paul Onibala, SE memerintahkan saudara Marthen Sarwom, SE, MM
selaku Pemegang Kas Khusus Sekda Provinsi Papua untk menerbitkan SPP Beban
Tetap Anggaran Rutin No. R/1447/BT/2006 tanggal 29 Desember 2006 sebesar Rp.
2.600.000.000 untuk penyelesaian rumah Ketua DPRP yang diambil dari Belanja
Bantuan Keuangan untuk Organisasi Kemasyarakatan dengan Kode Rekening 2 01 03
4 5 34 01 2, setelah itu Drs. Andi Baso Basaleng menyetujuinya dengan
menandatangani SPP tersebut kemudian Paul Onibala, SE menerbitkan dan
menandatangani Surat Perintah Membayar (SPM) No. 95543/BT/2006 tanggal 29
Desember 2006 dengan nilai sebesar Rp. 2.600.000.000 untuk pembayaran bantuan
Pemerintah Provinsi Papua kepada DPRP Provinsi Papua guna biaya penyelesaian
rumah tinggal Ketua penyelesaian rumah ketua DPRP Provinsi Papua guna biaya
penyelesaian rumah tinggal Ketua DPRP, selanjutnya pada hari itu juga SPM tersebut
dibawa oleh saudara Eliezer Prawar bersama-sama dengan saudara Mulyani, S.Sos ke
Bank Papua untuk mencairkan SPM tersebut.
 Bahwa setelah SPM No. 95543/BT/2006 tanggal 29 Desember 2006 cair, selanjutnya
saudara Eliezer Prawar menelepon terdakwa Drs. John Ibo, MM yang saat itu sedang
berada di Jakarta, untuk memberitahukan bahwa dana telah cair dari Bank Papua,
kemudian terdakwa memerintahkan saudara Eliezer Prawar supaya dari dana Rp.
2.600.000.000 agar dipisahkan dana sebesar Rp. 150.000.000 dan sisanya sebesar rp.
Rp. 2.450.000.000 diserahkan kepada saudara Boby (salah satu karyawan BII Cabang
Jayapura) dan atas perintah tersebut maka kepada saudara Eliezer Prawar
menghubungi saudara Bobby untuk penyerahan uang sebesar Rp. 2.450.000.000 agar
dimasukkan ke rekening terdakwa yang terdapat pada BII Cabang Jayapura,
sedangkan uang sebesar Rp. 150.000.000 dibawa oleh saudara Eliezer Prawar ke
Jakarta dan diserahkan langsung kepada terdakwa.
 Bahwa permintaan dan penggunaan dana yang berasal dari bantuan instansi vertical
dan bantuan social kemasyarakatan, sangat bertentangan dengan pasal 7 ayat (1) PP
No. 24 tahun 2004 tentang Kedudukan protokoler dan Keuangan Pimpinan dan
Anggota DPRD yang menyebutkan “bahwa pimpinan DPRD disediakan masing-
masing 1 unit rumah jabatan beserta perlengkapannya dan 1 unit kendaraan dinas
jabatan, kemudian pada ayat (2) menyebutkan Belanja Pemeliharaan rumah jabatan
beserta perlengkapannya dan kendaraan dinas jabatan dibebankan kepada APBDm
bukan kepada masing-masing mata anggaran sebagaimana tersebut diatas.”
 Bahwa terdakwa selaku Ketua DPRP dalam melakukan permintaan dana untuk
perbaikan dan penyelesaian rumah tinggal ketua DPRP seharusnya disertai dan
didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan sah, tetapi pada kenyataannya bukti-
bukti yang diajukan untuk melakukan pembayaran adalah sebuah memo yang
ditandatangani oleh terdakwa, sehingga perbuatan tersebut bertentangan dengan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 29 Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002
tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan dan
Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan
Perhitungan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, yang dalam pasal 49 ayat (5)
menyatakan bahwa setiap Pengeluaran Kas harus didukung oleh bukti yang lengkap
dan sah mengenai hak yang diperoleh pihak yang menagih serta Peraturan Pemerintah
RI Nomor 105 Tahun 2000 tanggal 10 November 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah yang dalam Pasal 27 ayat (1) menyatakan
bahwa setiap pembebanan APBD harus didukung dan bukti-bukti yang lengkap dan
sah mengenal hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.
 Bahwa setelah dana sebesar Rp. 5.200.000.000,- (Lima milyar dua ratus juta rupiah)
yang terdiri dari pencairan kedua tanggal 29 Desember 2006 sebesar Rp.
2.600.000.000,- (Dua milyar enam ratus juta rupiah) yang diterima terdakwa Drs.
Jhon Ibo, MM seharusnya dipakai untuk biaya penyelesaian rumah tinggal Ketua
DPRP namun pada kenyataannya terdakwa tidak menggunakan dana tersebut
sebagaimana peruntukkannya sehingga perbuatannya telah memperkaya diri terdakwa
sendiri atau orang lain atau korporasi, dan akibatnya Negara dalam hal ini Pemerintah
Daerah Provinsi Papua mengalami kerugian sebesar Rp. 5.200.000.000 (Lima milyar
dua ratus juta rupiah) atau setidak-tidaknya sekitar jumlah itu berdasarkan laporan
hasil perhitungan kerugian keuangan Negara atas Belanja Bantuan Keuangan kepada
Instansi Vertikal dan Belanja Bantuan Keuangan kepada Organisasi Masyarakat
Tahun 2006 pada Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Papua yang dilakukan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Papua sesuai Surat Nomor :
LHPKKN - / PW26/3/2010 tanggal 12 Maret 2010.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 2 ayat (1) jo
Pasal 18 undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan undang – undang nomor 20
tahun 2001 tentang perubahan atas undang – undang nomor 31 tahun 1999 jo pasal 55
ayat (1) ke-1 KUHP.

SUBSIDAIR
Bahwa ia terdakwa Drs. John Ibo, MM selaku Ketua DPRP Papua yang diangkat
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor :
161.81-751 tahun 2004 tanggal 12 Nopember 2004 tentang Peresmian Pengangkatan
Pimpinan DPRP Papua baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan Andi
Baso Basaleng selaku Sekretaris Daerah Provinsi Papua pada saat itu yang diangkat
berdasarkan SK Presiden R.I. Nomor : 126/M/2001 tanggal 27 Juni 2001 dan Paul
Onibala, SE selaku mantan kepala Biro Keuangan Provinsi Papua yang diangkat
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi Papua Nomor : SK.821.2-3151 tanggal 1
Oktober 2004 (masing-masing dituntut secara terpisah), pada bulan Januari tahun 2006
sampai dengan bulan Desember 2006 atau pada waktu-waktu lain yang sudah tidak dapat
diingat lagi dengan pasti dalam tahun 2006, bertempat di kantor DPRP Papua dan di
Kantor Gubernur Provinsi Papua di Jayapura atau setidak-tidaknya di tempat lain dalam
wilayah Provinsi Papua atau pada suatu tempat lain, berdasarkan SK MA RI Nomor :
029/KMA/SK/II/2012 tanggal 20 Februari 2012 tentang Penunjukkan Pengadilan Negeri
Jayapura untuk memeriksa dan memutuskan perkara tersebut, secara melawan hokum
mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara sebesar Rp. 5.200.000.000 (lima
milyar dua ratus juta rupiah) atau setidak-tidaknya sekitar jumlah itu yang dilakukan
terdakwa dengan cara-cara antara lain sebagai berikut :
 Bahwa Drs. Jhon Ibo, MM selaku Ketua DPRP pada tanggal 05 Januari 2006
membuat Surat kuasa kepada Eliezer Prawar untuk mengurus dan menerima uang
sebesar Rp. 2.600.000.000 (dua milyar enam ratus juta rupiah) untuk keperluan Ketua
DPRP Papua, kemudian pada tanggal 1 April 2006 menyurati Kepala Biro Keuangan
Setda Provinsi Papua dengan Surat Nomor : 163.1/1106 perihal Pencairan Bantuan
Dana untuk perbaikan fasilitas Perumahan Ketua DPRP, selanjutnya pada tanggal 18
Mei 2006 terdakwa membuat dan menandatangani memo yang ditujukan kepada
Sekretaris Daerah Provinsi Papua Drs. Andi Baso Basaleng selaku Ketua Panitia
Anggaran Eksekutif yang pada intinya meminta agar dana sebesar Rp. 5.000.000.000
(Lima milyar rupiah) yang dianggarkan dalam Rencana Anggaran satuan Kerja
(RASK) Biro Pengelolaan Barang Daerah Provinsi Papua agar dibagi 2 dengan
rincian :
3. Dana sebesar Rp. 2.500.000.000 (Dua milyar lima ratus juta rupiah) supaya
dimasukkan kedalam Pos Bantuan Pemegang Kas Sekretarias Daerah untuk
Penyelesaian Rumah Tinggal Ketua DPRP.
4. Dana sebesar Rp. 2.500.000.000 (Dua milyar lima ratus juta rupiah) untuk
pembangunan rumah 2 (dua) orang wakil ketua DPRP.
 Bahwa atas dasar memo terdakwa tersebut, selanjutnya pada tanggal 19 Mei 2006
Drs. Andi Baso Basaleng mendisposisikan kepada Kepala BP3D Provinsi Papua
supaya dapat berkoordinasi dengan Kepala Biro Keuangan Paul Onibala, SE untuk
penanganan lebih lanjut.
 Selanjutnya karena dana sebesar Rp. 5.000.000.000 (lima milyar rupiah) yang
dimintakan terdakwa Drs. John Ibo, MM sesuai memo tidak dianggarkan sebagai
bantuan keuangan Pemeliharaan Rumah Tempat Tinggai Ketua DPRP, kemudian
Panitia Anggaran Eksekutif yang dalam hal ini diwakili oleh saudara Gerzon Jitmau,
SH.MM selaku Kepala Bidang Sosial Budaya BP3D Provinsi Papua dan dari pihak
legislatif yang diwakili oleh saudara Yance Kayame selaku Ketua Komisi A dibuatkan
Berita Acara Pembahasan Penempatan Dana Jabatan Pimpinan DPRP dengan mitra
eksekutif dan legislatif yang ditandatangani pada tanggal 19 Mei 2006 oleh saudara
Yance Kayame dan saudara Gerzon Jitmau, SH.MM dan diketahui oleh terdakwa Drs.
John Ibo, MM selaku Ketua DPRP Provinsi Papua dimana dari belanja langsung
jumlah total Rp. 5.100.000.000 (lima milyar seratus juta rupiah) dalam Rencana
Anggaran Satuan Kerja (RASK) Biro Pengelolaan Barang Daearh Sekretariat
Provinsi Daerah dapat menjadi Rp. 2.500.000.000 (Dua milyar lima ratus juta rupiah)
untuk rehab dan pembangunan rumah wakil ketua DPRP, sedangkan dana sebesar Rp.
2.600.000.000 (Dua milyar enam ratus juta rupiah) untuk penyelesaian rumah tinggal
ketua DPRP dapat digeser dan ditempatkan dalam pos pemegang kas sekretaris
daerah provinsi papua.
 Bahwa berdasarkan Berita Acara Pembahasan Penempatan Dana Jabatan Pimpinan
DPRP dengan Mitra Eksekutif dan Legislatif yang ditandatangani pada tanggal 19
Mei 2006, selanjutnya terdakwa Drs. John Ibo, MM menyurati Drs. Andi Baso
Basaleng dengan memo tertanggal 8 Juni 2006 yang intinya mohon pertimbangan dan
persetujuan saudara untuk realisasi dana sejumlah Rp. 2.600.000.000 (Dua milyar
enam ratus juta rupiah) pada pos PK (Pemegang Kas) Sekda untuk penyelesaian
rumah tinggal Ketua DPRP, kemudian atas dasar memo tersebut Drs. Andi Baso
Basaleng mendisposisikan kepada Paul Onibala, SE selaku Kepala Biro Keuangan
berdasarkan Lembar Disposisi tanggal 18 Juni 2006 dengan instruksi harap diproses
lebih lanjut.
 Bahwa setelah Daftar Anggota Satuan (DASK) Sekretariat Daerah Provinsi Papua
Tahun 2006 disahkan dengan Surat Penetapan Nomor 73 Tahun 2006 tanggal 15 Juni
2006, dialokasikan dana bantuan untuk Belanja Bantuan Keuangan kepada Organisasi
Kemasyarakatan dengan Kode Rekening Nomor : 2 01 03 4 5 2 sebesar Rp.
268.039.449.000 (Dua ratus enam puluh delapan milyar tiga puluh sembilan juta
empat ratus empat puluh sembilan ribu rupiah) serta Dana bantuan untuk Belanja
Bantuan Keuangan kepada Instansi Vertikal dengan Kode Rekening Nomor : 2 01 03
4 7 01 01 2 sebesar Rp. 103.628.900.000 (seratus tiga milyar enam ratus dua puluh
delapan juta sembilan ratus rupiah) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) Provinsi Papua Tahun Anggaran 2006.
 Berdasarkan Berita Acara Pembahasan Penempatan Dana Jabatan Pimpinan DPRP
dengan Mitra Eksekutif dan Legislatif yang ditanda tangani pada tanggal 19 Mei
2006, selanjutnya terdakwa Drs. John Ibo, MM menyurati Paul Onibala, SE selaku
Kepala Biro Keuangan Setda Provinsi Papua dengan memonya tertanggal 13 Juli
2006 dan atas dasar Surat tersebut Paul Onibala, SE mendisposisikan kepada Kabag
Anggaran Biro Keuangan Setda Provinsi Papua untuk dapat berkoordinasi dengan
pemegang kas khusus Setda Provinsi Papua.
 Bahwa pada taggal 1 Agustus 2006 Paul Onibala, SE selaku Kepala Biro Keuangan
Setda Provinsi Papua mendisposisikan surat kepada Marten Sarwom, SE selaku
Pemegang Kas Khusus Setda Provinsi Papua yang intinya bahwa berkas rincian biaya
akan disampaikan langsung melalui PKK Setda dan Dana Legislasi DPRP melalui
Non Dik Tahun Anggaran 2006 kemudian saudara Marthen Sarwom, SE pada tanggal
2 Agustus 2006 menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) Beban Tetap
Anggaran Rutin No. R/276/BT/2006 tanggal 2 Agustus 2006 sebesar Rp.
2.600.000.000 (dua milyar enam ratus juta rupiah) untuk pembayaran bantuan
pemerintah Provinsi Papua kepada Legislasi Dewan guna biaya penyelesaian rumah
tinggal Ketua DPRP yang diambil dari Belanja Bantuan Keuangan untuk Instansi
Vertikal dengan kode rekening 2 01 03 4 7 01 01 2 dari dana sebesar Rp.
103.628.900.000 (Seratus tiga milyar enam ratus dua puluh delapan juta sembilan
ratus ribu rupiah) dan dari SPP sebesar Rp. 2.600.000.000 (Dua milyar enam ratus
juta rupiah) tersebut Paul Onibala, SE selaku Kepala Biro Keuangan menyetujui
dengan membubuhkan paraf, kemudian Drs. Andi Baso Basaleng selaku Sekda
Provinsi Papua menandatangani Surat Permintaan Pembayaran tersebut.
 Bahwa setelah SPP ditandatangani oleh Drs. Andi Baso Basaleng selanjutnya Paul
Onibala, SE selaku Kepala Biro Keuangan menerbitkan dan menandatangani Surat
Perintah Membayar (SPM) Nomor : 01791/BT/2006 tanggal 3 Agustus 2006 sebesar
Rp. 2.600.000.000 (Dua milyar enam ratus juta rupiah) untuk pembayaran bantuan
pemerintah provinsi papua kepada Legislasi Dewan guna biaya penyelesaian rumah
tinggal ketua DPRP, dan pada saat itu juga saudara Drs. John Matrutty, MM, Ph.D
berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 1 April 2006 dari Drs. John Ibo, MM mengambil
SPM tersebut dari Paul Onibala, SE dimana SPM itu kemudian dibawanya kepada
petugas Kas Daerah Bank Papua untuk dicairkan, dan setelah dana sebesar Rp.
2.600.000.000 (Dua milyar enam ratus juta rupiah) cair dan diterima oleh saudara
Drs. John Mattrutty, MM.Ph.D berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 1 April 2006 dari
Drs. John Ibo, MM, mengambil SPM tersebut dari Paul Onibala, SE dimana SPM itu
kemudian dibawanya kepada petugas Kas Daerah Bank Papua untuk dicairkan dan
diterima oleh saudara Drs. John Mattrutty, MM, Ph.D selanjutnya dana tersebut
diserahkan kepada Drs. John Ibo, MM di ruang kerjanya di kantor DPR Papua.
 Bahwa selain dana yang berasal dari dana bantuan untuk Instansi Vertikal
sebagaimana tersebut diatas, kemudian pada tanggal 29 Desember 2006 terdakwa
Drs. John Ibo memerintahkan saudara Eliezer Prawar untuk menanyakan pencairan
dana tahap II sebesar Rp. 2.600.000.000 (Dua milyar enam ratus juta rupiah) kepada
Paul Onibala, SE selaku Kepala Biro Keuangan dengan membawa Surat Kuasa dari
terdakwa Drs. John Ibo, MM yang telah ditandatangani pada tanggal 5 Januari 2006,
selanjutnya Paul Onibala, SE memerintahkan saudara Marthen Sarwom, SE, MM
selaku Pemegang Kas Khusus Sekda Provinsi Papua untk menerbitkan SPP Beban
Tetap Anggaran Rutin No. R/1447/BT/2006 tanggal 29 Desember 2006 sebesar Rp.
2.600.000.000 untuk penyelesaian rumah Ketua DPRP yang diambil dari Belanja
Bantuan Keuangan untuk Organisasi Kemasyarakatan dengan Kode Rekening 2 01 03
4 5 34 01 2, setelah itu Drs. Andi Baso Basaleng menyetujuinya dengan
menandatangani SPP tersebut kemudian Paul Onibala, SE menerbitkan dan
menandatangani Surat Perintah Membayar (SPM) No. 95543/BT/2006 tanggal 29
Desember 2006 dengan nilai sebesar Rp. 2.600.000.000 untuk pembayaran bantuan
Pemerintah Provinsi Papua kepada DPRP Provinsi Papua guna biaya penyelesaian
rumah tinggal Ketua penyelesaian rumah ketua DPRP Provinsi Papua guna biaya
penyelesaian rumah tinggal Ketua DPRP, selanjutnya pada hari itu juga SPM tersebut
dibawa oleh saudara Eliezer Prawar bersama-sama dengan saudara Mulyani, S.Sos ke
Bank Papua untuk mencairkan SPM tersebut.
 Bahwa setelah SPM No. 95543/BT/2006 tanggal 29 Desember 2006 cair, selanjutnya
saudara Eliezer Prawar menelepon terdakwa Drs. John Ibo, MM yang saat itu sedang
berada di Jakarta, untuk memberitahukan bahwa dana telah cair dari Bank Papua,
kemudian terdakwa memerintahkan saudara Eliezer Prawar supaya dari dana Rp.
2.600.000.000 agar dipisahkan dana sebesar Rp. 150.000.000 dan sisanya sebesar rp.
Rp. 2.450.000.000 diserahkan kepada saudara Boby (salah satu karyawan BII Cabang
Jayapura) dan atas perintah tersebut maka kepada saudara Eliezer Prawar
menghubungi saudara Bobby untuk penyerahan uang sebesar Rp. 2.450.000.000 agar
dimasukkan ke rekening terdakwa yang terdapat pada BII Cabang Jayapura,
sedangkan uang sebesar Rp. 150.000.000 dibawa oleh saudara Eliezer Prawar ke
Jakarta dan diserahkan langsung kepada terdakwa.
 Bahwa permintaan dan penggunaan dana yang berasal dari bantuan instansi vertical
dan bantuan social kemasyarakatan, sangat bertentangan dengan pasal 7 ayat (1) PP
No. 24 tahun 2004 tentang Kedudukan protokoler dan Keuangan Pimpinan dan
Anggota DPRD yang menyebutkan “bahwa pimpinan DPRD disediakan masing-
masing 1 unit rumah jabatan beserta perlengkapannya dan 1 unit kendaraan dinas
jabatan, kemudian pada ayat (2) menyebutkan Belanja Pemeliharaan rumah jabatan
beserta perlengkapannya dan kendaraan dinas jabatan dibebankan kepada APBDm
bukan kepada masing-masing mata anggaran sebagaimana tersebut diatas.”
 Bahwa terdakwa selaku Ketua DPRP dalam melakukan permintaan dana untuk
perbaikan dan penyelesaian rumah tinggal ketua DPRP seharusnya disertai dan
didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan sah, tetapi pada kenyataannya bukti-
bukti yang diajukan untuk melakukan pembayaran adalah sebuah memo yang
ditandatangani oleh terdakwa, sehingga perbuatan tersebut bertentangan dengan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 29 Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002
tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan dan
Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan
Perhitungan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, yang dalam pasal 49 ayat (5)
menyatakan bahwa setiap Pengeluaran Kas harus didukung oleh bukti yang lengkap
dan sah mengenai hak yang diperoleh pihak yang menagih serta Peraturan Pemerintah
RI Nomor 105 Tahun 2000 tanggal 10 November 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah yang dalam Pasal 27 ayat (1) menyatakan
bahwa setiap pembebanan APBD harus didukung dan bukti-bukti yang lengkap dan
sah mengenal hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.
 Bahwa setelah dana sebesar Rp. 5.200.000.000,- (Lima milyar dua ratus juta rupiah)
yang terdiri dari pencairan kedua tanggal 29 Desember 2006 sebesar Rp.
2.600.000.000,- (Dua milyar enam ratus juta rupiah) yang diterima terdakwa Drs.
Jhon Ibo, MM seharusnya dipakai untuk biaya penyelesaian rumah tinggal Ketua
DPRP namun pada kenyataannya terdakwa tidak menggunakan dana tersebut
sebagaimana peruntukkannya sehingga perbuatannya telah memperkaya diri terdakwa
sendiri atau orang lain atau korporasi, dan akibatnya Negara dalam hal ini Pemerintah
Daerah Provinsi Papua mengalami kerugian sebesar Rp. 5.200.000.000 (Lima milyar
dua ratus juta rupiah) atau setidak-tidaknya sekitar jumlah itu berdasarkan laporan
hasil perhitungan kerugian keuangan Negara atas Belanja Bantuan Keuangan kepada
Instansi Vertikal dan Belanja Bantuan Keuangan kepada Organisasi Masyarakat
Tahun 2006 pada Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Papua yang dilakukan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Papua sesuai Surat Nomor :
LHPKKN - / PW26/3/2010 tanggal 12 Maret 2010.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 3 jo Pasal 18
undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan undang – undang nomor 20 tahun 2001
tentang perubahan atas undang-undang nomor 31 tahun 1999 jo pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHP.

Jayapura, 18 April 2012


Penuntut Umum

NIKOLAUS B. KONDOMO, SH
JAKSA MADYA NIP. 19640313 199610 1 001

Anda mungkin juga menyukai