Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kecelakaan kerja yang terjadi ditempat kerja dan berkaitan dengan
hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja disini dapat berarti bahwa
kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan
pekerjaan. Angka kecelakaan kerja di Indonesia masih menempati urutan tertinggi
untuk wilayah Asia Tenggara. Ini karena lemahnya kesadaran dalam menerapkan
keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia.
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang berhubungan dengan aktifitas
dan kegiatan dalam pekerjaan. Untuk menanggulangi terjadinya kecelakaan kerja
yang berakibat terganggunya proses produksi sehingga menyebabkan kerugian
perusahaan, maka perlu diketahui faktor penyebab kecelakaan tersebut sehingga
dapat dilakukan upaya pencegahan.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari perencanaan kesehatan dan keselamat kerja
diantaranya :
1. Perlindungan terhadap tenaga kerja yang berada ditempat kerja agar selalu
terjamin keselamatan dan kesehatannya sehingga dapat diwujudkan
peningkatkan produksi dan produktivitas kerja.
2. Perlindungan setiap orang lainnya yang berada ditempat kerja agar selalu
dalam keadaan selamat dan sehat.
3. Perlindungan terhadap bahan dan peralatan produksi agar dapat dipakai
dan digunakan secara aman dan efisien.
Sedangkan secara khusus antara lain :
1. Mencegah dan atau mengurangi kecelakaan, kebakaran, peledakan dan
penyakit akibat kerja.

Perencanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 1


2. Mengamankan mesin, instalasi, pesawat, alat kerja, bahan baku dan bahan
hasil produksi.
3. Menciptakan lingkungan dan tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan
penyesuaian antara pekerja dengan manuasi atau manusia dengan
pekerjaan.

C. Manfaat
Adapun manfaat dari perencanaan sistem manajemen kesehatan dan
keselamat kerja di industri ini yaitu untuk mengetahui kecelakaan kerja yang
pernah terjadi dan perencanaan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan kerja
industri pembuatan aksesoris cincin pada bagian:
1. Desain
2. Pemotongan
3. Pembentukan
4. Pemolesan dan penandaan
5. Pengepakan
6. Distribusi

Perencanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 2


BAB II
PEMBAHASAN

A. Sasaran
Menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan di tempat kerja
dengan melibatkan unsur managemen, tenaga kerja, kondisi, dan lingkungan kerja
yang terintergrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja, serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan
produktif.
Pada hal ini sasaran dalam perencanaan sistem manajemen K3 yang dimaksud
adalah
1. Pekerja
2. Lingkungan kerja sekitar
3. Peralatan kerja
4. Proses dan bahan
5. Pengusaha

Tabel 1.
Bagian industri aksesoris cincin yang memiliki faktor terjadinya
kecelakaan kerja

NO BAGIAN DI INDUSTRI FAKTOR TERJADINYA KECELAKAAN KERJA

1. Desain Potensi bahaya pembuatan sketsa dapat dikatakan


sangat kecil bagi perusahaan karena memakai jasa
penggambaran sketsa dari pihak luar. Kecelakaan
kerja yang di alami perusahaan jika pada perancangan
biaya atau kebutuhan total salah perhitungan.
2. Pemotongan dan Cidera dari peralatan pemotong seperti golok, gergaji,
pembentukan pisau
Cidera akibat potongan/serpihan

Perencanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 3


Cidera akibat alat pemotong yang terjatuh/melayang
Titanium salah potong sehingga tidak memenuhi
klasifikasi bahan yang ingin dibuat yang diakibatkan
oleh gergaji, pisau mengalami kerusakan.
3. Pemolesan dan penandaan Pada tahap ini potensi bahaya sedikit lebih besar dari
tahapan-tahapan lain karena disinilah bahan setengah
jadi akan diselesaikan pengerjaannya menjadi produk
jadi yang akan terlihat kualitasnya.
4. Pengepakan Pada tahap ini cedera pekerja karen tergores
gunting/pisau pada saat memotong kardus,
iritasi/korosif karena lem dan kecelakaan produk
yaitu pengepakan yang tidak tepat sehingga ketika
produk dikemas kardus malah rusak atau kemasan
terlalu longgar sehingga produk mudah mengalami
goncangan dalam kardus kemasan.
5. Distribusi Kecelakaan kendaraan pengangkut
tindakan pengemudi yang kurang baik
aspek keadaan jalan dan volume lalu lintas

Tabel 2.
Perencanaan untuk mengurangi kecelakaan kerja di industri aksesoris
cincin

NO BAGIAN DI INDUSTRI JENIS KECELAKAAN PERENCANAAN

1. Desain Perancangan kebutuhan/ ketelitian, ketepatan, dan


biaya kebutuhan total profesionalisme dalam
salah perhitungan merancang kebutuhan
biaya produksi.

Perencanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 4


2. Pemotongan dan Terluka akibat jari yang Ketika menggunakan
Pembentukan terkena alat potong peralatan pemotong,
gunakan dg hati-hati
Menggunakan APD
untuk mencegah terkena
potongan/serpihan.
3. Pemolesan dan penandaan Tangan terasa terbakar Konsentrasi dan fokus
akibat pengamplasan saat pengamplasan dan
Pada saat penandaan jari penandaan. Gunakan
tanag terjepit pada rongga APD untuk mengurangi
antar telupuk yang satu dg kecelakaan kerja.
yang lainnya.
4. Pengepakan Tangan tergores karena Dapat diatasi dg sikap
ritme pengepakan yang kerja yang hati-hati tetapi
cepat. tidak tegang
5. Distribusi Kecelakaan lalu lintas Sikap hati-hati dalam
saat pengiriman terutama perjalanan, pastikan
tujuan luar pulau Jawa kondisi kendaraan bagus
dan mengemudi dalam
keadaan fit.

B. Skala Prioritas
a. Pekerja
b. Peralatan kerja
c. Lingkungan kerja sekitar
d. Kualitas bahan
C. Upaya Pengendalian Bahaya
a. Pekerja dan ketua bagian produksi melakukan talk box meeting
b. Pengecekan alat pelindung diri yang dipakai dengan keadaan baik dan siap
untuk dipakai bekerja.

Perencanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 5


c. Peralatan kerja tidak dalam keadaan rusak
D. Penetapan Sumber Daya
a. Tenaga K3
b. Melakukan pemantauan
E. Jangka Waktu Pelaksanaan
Kegiatan pemantauan ini dilakukan setiap 2 hari sekali, dengan kegiatan :
- Pemantauan
- Pengecekan
F. Indikator Pencapaian
a. Tidak cepat lelah
b. Tidak mengalami gangguan pernafasan akibat kerja
c. Mengurangi penyakit akibat kerja
d. Mengurangi kejadian kecelakaan akibat kerja
G. Sistem Pertanggung jawaban
Sistem pertanggung jawaban ini dilakukan sesuai dengan aturan agar tidak
terjadi salah komunikasi, diantarnya sistem pertanggungjawaban tersebut adalah
1. Ketua Lan / Kelompok
Jika terjadi kehabisan bahan dan terjadi kerusakan bahan
2. Bagian personalia
Jika terjadi kecelakaan yang bersifat sedang seperti kerusakan
mesin atau pekerja mengalami cedera ringan saat bekerja
3. Petugas K3
Jika terjadi kecelakaan yang bersifat berat atau darurat seperti
kerusakan

Perencanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 6


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem manajemen K3 adalah sistem manajemen yang terintergrasi untuk
menjalankan dan mengembangkan kebijakan K3 yang telah ditetapkan perusahaan
serta menanggulangi resiko bahaya yang mungkin terjadi di perusahaan. System
manajemen K3 mempunyai tujuan umum dan tujuan khusus. Apabila tujuan-
tujuan tersebut telah tercapai, dapat membawa manfaat bagi perusahaan atau
industri,lingkungan, dan juga bagi pekerja yang bersangkutan, dimana manfaat
tersebut dapat berupa manfaat secara langsung maupun tidak langsung.Untuk
mengurangi angka kecelakaan dan kerugian pabrik atau industri maka diperlukan
penerapan SMK3 di perusahaan untuk meningkatkan produktivtas kerja dan
produk yang dihasilkan oleh sebuah pabrik.
Adapun penerapan SMK3 memiliki 5 prinsip dasar yaitu , penetapan, kebijakan
K3, dan menjamin komitmen, perencanaan K3, penerapan k3, pengukuran dan
evaluasi, dan peninjauan ulang dan peningkatan manajemen.
B. Saran
Untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja diperlukan adanya
manajemen K3. Agar kebijakan-kebijakan yang disusun oleh manajemen K3
dapat terlaksana dengan baik maka diperlukan sosialisasi secara terus-menerus
oleh pihak yang bersangkutan dengan bidang tersebut, sosialisasi tersebut dapat
berupa Promosi Keselamatan Kerja pada setiap Dunia Kerja agar semua orang
mementingkan Keselamtan kerja itu sendiri.

Perencanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 7

Anda mungkin juga menyukai