23 Jan 2016
Media Coverage
Universitas Bina Nusantara, atau juga dikenal dengan Binus University, merupakan salah satu
universitas swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. Berawal dari sebuah institusi pelatihan
komputer Modern Computer Course pada 21 Oktober 1974, dan berkembang dan akhirnya
berubah menjadi Universitas pada 8 Agustus 1996, Universitas Bina Nusantara.
Program kuliah, Fakultas dan program studi Universitas Bina Nusantara – Binus University:
fakultas Ekonomi dan Komunikasi: Akuntansi, Keuangan, Manajemen Hotel (D4) serta
Komunikasi Pemasaran. Fakultas Teknik: Teknik Industri, Arsitektur, Teknik Sipil serta Teknik
Komputer. Sekolah Desain: Desain Komunikasi Visual Media Baru, Desain Interior, Desain
Komunikasi Visual Animasi dan Desain Komunikasi Visual Periklanan Kreatif. Sekolah Ilmu
Komputer: Teknik Informatika, Teknologi dan Aplikasi Bergerak (Mobile Application and
Technology) serta Teknologi dan Aplikasi Permainan (Game Application and Technology).
Sekolah Bisnis dan Manajemen: Manajemen, Bisnis & Manajemen Internasional serta Pemasaran
Internasional. Sekolah Sistem Informasi: Sistem Informasi Audit, Sistem Informasi dan
Komputerisasi Akuntansi. Fakultas Humaniora: Sastra Inggris, Sastra Jepang, Hukum Bisnis,
Hubungan Internasional, Psikologi serta Sastra Cina.
Program kuliah ganda Binus University: Manajemen dan Teknik Industri, Manajemen dan Sistem
Informasi, Teknik Informatika dan Matematika, Teknik Informatika dan Statistika serta Akuntansi
dan Sistem Informasi.
Bina Nusantara Main Campus @ Alam
Sutera Berkonsep ‘Modern, Smart dan
Green Campus’
10 May 2014
Media Coverage
Setelah Bridging Campus yang didirikan sebelumnya sudah overload, kini Universitas Bina
Nusantara menghadirkan Kampus Utama @ Alam Sutera yang dibangun di atas lahan seluas
kurang lebih 5 ha. Pembangunannya dilakukan secara bertahap, dimana pada tahap I berupa
bangunan tower setinggi 21 lantai dan 1 lapis basement yang kini tengah dalam pelaksanaan
konstruksi dan ditargetkan selesai pada akhir Juli2014 mendatang.
Berangkat dari keinginan top management Universitas Bina Nusantara (Binus) untuk memiliki
gedung kampus yang mempunyai ‘icon’ serta menjadi Flagship untuk Binus menujuworld class
university 2020, maka penjabarannya tidak hanya sekedar ruang kelas untuk belajar mengajar.
Namun, semua terfasilitasi dengan sistem yang teritegrasi.
Terkait dipilihnya lokasi pembangunan kampus utama Binus di wilayah Alam Sutera, mengingat
di kawasan tersebut perkembanganya cukup pesat. Untuk pencapaiannya pun mudah dijangkau,
karena sudah memiliki akses tol gate sendiri. Di sisi lain, mengingat bridging campus (kampus
sementara/existing) yang setiap tahunnya pertambahan indeks mahasiswa semakin meningkat
pesat. Demikian pula, untuk fakultas dan program studi yang setiap tahunnya juga terus
mengalami perkembangan. Sementara, ruang kelas yang tersedia terbatas sehingga sudah tidak
seimbang lagi. Demikian seputar latarbelakang dibangunnya Gedung Kampus Universitas Binus
@ Alam Sutera, sebagaimana dipaparkan Ir. Rivanus Dewanto, IAI, GP – Project Manager
Universitas Binus dalam wawancara dengan Techno Konstruksi beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Rivanus mengungkapkan, bangunan gedung Kampus Utama Binus berdiri di atas
lahan seluas kurang lebih 5 ha, yang pembangunannya dilakukan secara bertahap. Pada tahap I
berupa bangunan tower yang dibangun di atas lahan perencanaan seluas kurang lebih 20.000 m2.
Terdiri dari 21 lantai dan 1 lapis semi-basement, dengan total luas bangunan sekitar 32.000 m2.
Dalam pelaksanaan tahap I tersebut, untuk pekerjaan struktur, Instalasi dan Equipment MEP dan
finishing fasade diselesaikan secara keseluruhan, sedangkan untuk finishing bagian dalam
(interior) dirampungkan hingga 11 lantai dulu. Menurut rencana, serah terima akan dilakukan pada
Akhir Juli 2014, karena akan digunakan untuk trial perkuliahan dan pada September 2014 sudah
resmi digunakan untuk perkuliahan indeks mahasiswa baru.
Lebih rinci, Rivanus menjelaskan, untuk kebutuhan total luas lantai pada main campus ini seluas
kurang lebih 66.000 m2. Sehingga sisanya seluas 34.000 m2 dibangun pada tahap II, yang
penggunaannya untuk mengakomodir kebutuhan dari bridging campus yang akan off pada tahun
2015 dan Binus Alam Sutera Learning Center yang akan off pada tahun 2016.
Adapun konsep penzoningan fungsi pada bangunan tahap I (tower 21 lantai), antara lain: pada
lantai semi-basement untuk keperluan parkir, building management dan utility room. Pada lantai
1 akan difungsikan untuk main lobby hall, international lounge, pelayanan mahasiswa, banking,
library dan beberapa ruang komunal mahasiswa. Pada lantai 2, akan digunakan untuk fasilitas
semua laboratorium non-komputer (Binus TV, studio fotografi, data center, ruang simulasi
jurusan hubungan internasional). Untuk lantai 3 difungsikan untuk ruang office dan ruang dosen.
Sedangkan pada lantai 4 akan disiapkan untuk extension office berikutnya. Dan pada lantai 5, 6,
7, 8, 9, 10, 13 dan 14, akan digunakan untuk ruang-ruang kelas (kelas reguler, kelas besar dan
laboratorium).
“Pada tahun ajaran 2014 ini, rencananya dipersiapkan sebanyak 17 kelas reguler yang masing-
masing memiliki luas bervariasi, yakni berkisar antara 70 m2 hingga 90 m2. Kemudian juga 2
ruang kelas besar, laboratorium non-komputer 11 ruang, laboratorium komputer 7 ruang dan 1
unit ruang marketing. Dengan fasilitas yang disediakan, antara lain: layanan mahasiswa, library,
layanan dosen akademis dan rektorat, office, serta kafetaria (untuk tahap I kafetaria temporary, di
luar bangunan tower),” jelas Rivanus.
Dalam proses belajar mengajar, tentunya diperlukan suasana yang nyaman. Demikian pula, pada
area publik sebagai ruang untuk saling berinteraksi bagi para mahasiswa di luar jam kuliah. Hal
tersebut akan diterapkan dalam desain Gedung Kampus Universitas Bina Nusantara @ Alam
Sutera yang mengangkat konsep Modern, Smart and Green Campus, namun tetap
mengedepankan kemudahan dalam hal perawatan.
Pada menara 21 lantai ini, dirancang dalam bentuk serangkaian kotak-kotak unik, yang ditumpuk
secara vertikal tak beraturan yang menjadikan ‘icon’ tersendiri di kawasan Alam Sutera. Dalam
hal penggunaan materialfinishing pada setiap kotak dibuat berbeda. Hal tersebut, melambangkan
adanya berbagai fakultas, jurusan (program studi) dan ilmu pengetahuan yang ada di kampus ini.
Sedangkan modern, karena pemilihan material high-tech.
Di samping itu, bangunan gedung kampus ini juga ramah lingkungan, dengan adanya hanging
garden secara vertikal (pada balkon) dan bentuk bangunan kotak tak beraturan secara vertikal
tersebut dapat mengaplikasi saving energy. Karena, sinar matahari dan udara alami masuk ke
dalam bangunan dengan leluasa. Kemudian ditunjang oleh desain mekanikal elektrikal yang
dikontrol oleh Building Automation System (BAS). Dengan begitu, desain Main Campus Binus
ini turut berperan dalam menyediakan kampus yang nyaman bagi para mahasiswa, dengan
membangun lingkungan yang terpadu dengan alam. Sehingga, mutu dan kenyamanannya mutlak
harus dapat tercapai.
Terkait dengan penggunaan material finishing, menurut Rivanus, pada fasade diselesaikan
dengan precast concrete, curtain wall dan alumunium composite panel. Untuk precast concrete
dibuat lubang-lubang agar cahaya dan udara yang masuk ke dalam dengan bebas. Memasuki
ruang dalam , lantai lobi diselesaikan dengan marmer dan homogeneous tile. Lantai ruang kelas,
koridor dan toilet dengan keramik. Lantai office sesuai kebutuhan (keramik, karpet atau parket).
Ceiling untuk ruang kelas exposed, sedangkan untuk ruang laboratorium di-finish dengan
gypsum, perkantoran dan perpustakaan di-finish dengan kombinasi gypsum board dan gyptile.
Untuk perencanaan arsitektur dan sebagian interior, ungkap Charles Levi Mulyono S. – Binus
Architecture Coordinator, dipercayakan pada PT Duta Cermat Mandiri, struktur : PT Perkasa
Carista Estetika, mekanikal-elektrikal : PT Asdi Swadaya. Sementara pelaksanaan konstruksi
ditangani oleh PT Total Bangun Persada, Tbk.
Utilitas bangunan
Pada kesempatan yang sama, Suyatno – M&E Cooperate Manager Universitas Bina Nusantara
mengungkapkan, untuk kebutuhan air bersih pada main campus ini dipasok dari WTP Alam
Sutera dan di back up sumur dalam dengan kapasitas 1 x 80 m3/jam. Dari kedua sumber tersebut,
selanjutnya air bersih dialirkan ke dalam ground water tank (GWT) dengan kapasitas 2 x 435 m3.
Kemudian, dengan bantuan pompa, air bersih lalu ditransfer menuju roof tank (RT) berkapasitas
1 x 40 m3 yang selanjutnya didistribusikan ke titik-titik pemakai secara grafitasi, kecuali 3 lantai
teratas dengan bantuan booster pump.
Untuk pengelolaan air kotor yang dihasilkan dari bangunan ini, sebelum dibuang ke riol kota
diolah terlebih dahulu ke dalam sebuah sewage treatment plan (STP) dengan sistem aeration
yang memiliki kapasitas 450 m3 per hari.
Sebagai sarana transportasi vertikal di dalam gedung, selain tangga akan dilayani dengan6 unit
lift penumpang, yang salah satunya bisa berfungsi sebagai lift service. Masing-masing lift
tersebut, mempunyai kapasitas 20 orang (1.350 kg) dan kecepatan 120 mpm. Seterusnya, untuk
sumber daya listrik utama diperoleh dari penyambungan PLN dengan kapasitas 2.000 kVA dan
di back up genset 1 x 650 kVA dan 1 x 1.250 kVA.
Untuk sistem pengkondisian udara (AC) di dalam gedung, karena bangunannya mengarah ke
konsep green building, maka dipilih menggunakan central water cooled screw chiller dengan
kapasitas 2 x 400 TR.
Lebih lanjut, Suyatno menjelaskan, sistem operasional perlengkapan M&E pada bangunan ini
dikontrol oleh Building Automation System (BAS) yang pengoperasiannya bisa diatur secara
scheduling dan dapat pula dilakukan manual maupun automatic. Misalnya, jika ruangan
digunakan AC, maka akan di-On-kan. Dan apabila sebaliknya tidak digunakan, maka harus Off.
Adapun perlengkapan M&E yang dikontrol oleh BAS, antara lain: pompa, chiller, AHU, FCU,
STP, penerangan, instalasi air bersih, pompa-pompa air bersih dan termasuk informasi jadwal
kuliah. Untuk lighting pun sudah menggunakan lampu tipe LED.
Dilengkapi pula dengan sistem pencegahan dan penanggulangan terhadap bahaya kebakaran
yang mengacu pada standar bangunan tinggi, seperti tersedianya sprinkler, smoke/heat detector,
fire extinguisher dan sebagainya. Juga, fire alarm, sistem tata suara, CCTV sebanyak kurang
lebih 30 titik kamera (untuk tahap I) dan Wifi.
Pelaksanaan konstruksi
Pelaksanaan konstruksi Gedung Kampus Binus @ Alam Sutera, dipercayakan oleh PT Total
Bangun Persada, Tbk. “Kami terlibat dalam proyek ini sejak ground breaking pada 12– 12–2012.
Adapun mengenai pelaksanaan proyek dimulai dari pekerjaan struktur bawah, seperti: bored pile,
pile cap, tie beam, mass concrete dan seterusnya,” demikian dipaparkan Ir. Arief Gunawan, MT–
Project Manager PT Total Bangun Persada.
Untuk pelaksanaan pekerjaan pondasi bored pile, sambung Ir. Andrew Satria Perdana–
Coordinator Struktur Universitas Binus, digunakan bored pile berdiameter 80 cm dan 100 cm
dengan kedalaman rata-rata 16 m, yang berjumlah total kurang lebih 300 titik tiang. Selanjutnya,
di atas pondasi bored pile (pada posisi area tower) terdapat raft foundation (mass concrete)
dengan ketebalan 2 m sampai 3 m yang menyerap beton sekitar 3.000 m3, dengan mutu beton
fc’30. “Saat pengecoran dilakukan non-stop selama 36 jam. Masih di area tower, pada lokasi
tertentu di atasnya mass concrete dilakukan pengurugan tanah setebal 1,5 m dan dicor setebal 25
cm sebagai plat semi-basement ruang M&E. Sedangkan pada plat semi-besement area tower
lainnya tidak ada pengurugan tanah,” jelasnya.
Saat pelaksanaan semi-basement dan lantai 1, jelas Arief, pada masing-masing lantai dibagi
menjadi 8 zone kerja dan setiap zone dibagi menjadi 3 sub-zone, sehingga per lantai dilakukan
24 kali siklus pengecoran. Sementara pada lantai 2 dibagi menjadi 4 zone kerja dan lantai 3 ke
atas dibagi menjadi 3 zone kerja. Menggunakan perancah table form, pengecoran balok dan slab
lantai dilakukan berbarengan.
“Pelaksanaan struktur di sini sebagian besar dilakukan secara konvensional, pembesian dan
pengecoran beton di tempat (cast in situ). Balok prestress hanya digunakan di lantai 2 (atapnya
lantai 1: ruang auditorium terdapat 2 balok prestress), karena desainnya tidak ada kolom. Tebal
slab rata-rata 12 cm, kecuali di semi-basement untuk ruang M&E dan area parkir 20 cm,”
ungkap Arief.
Adapun mengenai siklus kecepatan kerja struktur, rata-rata dicapai selama 7 – 10 hari per lantai.
Pada struktur vertikal (kolom dan core wall) menggunakan beton mutu fc’35, sedangkan untuk
horizontal (balok dan pelat lantai) menggunakan beton fc’30. Volume total beton yang terserap
dalam pembangunann ini kurang lebih …. m3 dan besi beton …. ton.
Adapun pekerjaan finishing dilakukan secara simultan dengan struktur yang dimulai Desember
2013, saat pekerjaan struktur memasuki lantai 15. Pada kondisi puncak di bawah koordinasi PT
Total Bangun Persada Tbk., melibatkan kurang lebih 300 tenaga kerja dan sekitar 20
subkontraktor. Untuk test commission direncanakan pada Mei 2014 dan serah terima akhir juli
2014 dengan kondisi seluruh pekerjaan struktur dan fasade bangunan selesai semua, serta
finishing interior 11 lantai.
Kendala yang dijumpai saat pelaksanaan proyek ini, antara lain mengingat di berbagai kota
(daerah) di Indonesia sedang boom pembangunan proyek-proyek, maka para tenaga kerja lebih
cenderung memilih bekerja di dekat daerah masing-masing, karena ongkosnya lebih murah.
Akibatnya, untuk proyek-proyek di Jakarta dan sekitarnya kekurangan tenaga kerja. Begitu pula
kesulitan mencari subkontraktor maupun supplier. Namun demikian, kendala tersebut akhirnya
bisa diatasi dengan baik sesuai progress yang direncanakan,” tegas Arief optimis.[] SSbj.
Box :
Nama Proyek :
Lokasi :
Pemberi Tugas/Owner :
Konsultan :
Kontraktor Utama :
Sumber : http://technokonstruksi.com/techno-majalah/27-liputanproyekbinus/21-bina-nusantara-
main-campus-alam-sutera-berkonsep-modern-smart-dan-green-campus?showall=1&limitstart=
Universitas Katolik Parahyangan didirikan pada tahun 1955 oleh pimpinan Gereja Katolik di
Jawa Barat, yakni Uskup Bandung Pierre Marin Arntz, O.S.C. dan Uskup Bogor Paternus
Nicholas Joannes Cornelius Geise, O.F.M.. Hal ini sebagai jawaban atas kurangnya ahli
berpendidikan tinggi untuk membangun Indonesia pasca Perang Kemerdekaan.[4]
Sejarah
Universitas Katolik Parahyangan didirikan pada tanggal 17 Januari 1955, dengan nama Akademi
Perniagaan, sebagai buah kerjasama antara Uskup Bandung, Pierre Marin Arntz, O.S.C. dengan
Uskup Bogor Prof. Dr. Paternus Nicholas Joannes Cornelius Geise, O.F.M.. Status akademi
ditingkatkan menjadi Perguruan Tinggi Sosio-Ekonomi Parahyangan, yang kelak menjadi
Fakultas Ekonomi. Pada 15 September 1958, Fakultas Hukum mulai dibuka dan sekaligus
mengubah nama institusi menjadi Perguruan Tinggi Katolik Parahyangan. Yayayasan badan
penyelenggara Perguruan Tinggi Katolik Parahyangan didirikan pada 31 Oktober.
Fakultas Teknik menjadi fakultas ketiga yang didirikan, setelah dibuka pada tahun 1960 dengan
jurusan teknik sipil dan teknik arsitektur. Setahun kemudian, Fakultas Sosial Politik dibuka.
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 tahun 1961 tentang Perguruan Tinggi, nama institusi
kembali mengalami perubahan dan menjadi Universitas Katolik Parahyangan. Statusnya
kemudian menjadi disamakan dengan perguruan tinggi negeri, berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 50 tahun 1962. Lembaga Penyelidikan
Ilmiah Unpar didirikan pada tahun 1963 untuk mendukung peningkatan sarana dan prasarana
ilmiah.
Setelah berlakunya peraturan baru tentang akreditasi dan umur akreditasi di lingkungan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1981, Universitas Katolik Parahyangan
dikukuhkan menjadi perguruan tinggi swasta yang disamakan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Nomor 027/0/1981.
1983
1 Januari, penggabungan Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Suryagung Bumi ke dalam
Universitas Katolik Parahyangan dengan nama Fakultas Filsafat dikukuhkan dengan Surat
Keputusan Kopertis Wilayah IV nomor 515/KOP/IV/Q/82 tanggal 20 November 1982.
19 Oktober, Fakultas Filsafat disahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan Menteri Nomor 0446/0/1983 dengan nama Fakultas Filsafat,
jurusan Agama dengan status terdaftar sampai tingkat sarjana.
1985
1986
19 Mei, dalam rangka perubahan sistem penyelenggaraan pendidikan secara nasional, diterbitkan
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 380/0/1986 yang menetapkan
status disamakan untuk jangka waktu tiga tahun.
1989
1 September, status disamakan ditetapkan kembali untuk jangka waktu tiga tahun, dengan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0527/0/1989. 6
September, dengan Surat Keputusan Mendikbud Republik Indonesia Nomor 0560/0/1989, status
Fakultas Filsafat ditingkatkan menjadi diakui untuk jangka waktu 4 tahun.
1990
23 November, diresmikan Proyek NTA-58, yaitu proyek kerjasama antara Pemerintah Republik
Indonesia dengan Kerajaan Belgia, dengan pelaksananya tiga pihak (Universitas Indonesia -
Katholieke Universiteit Leuven dan Universitas Katolik Parahyangan) untuk menyelenggarakan
pendidikan Pascasarjana (Magister) dalam bidang studi Ilmu Administrasi dan Ekonomi
Perencanaan.
1993
Pembukaan dua Fakultas baru mulai tahun akademik 1993/1994 yaitu Fakultas Teknologi
Industri dengan dua jurusan (jurusan Teknik Industri dan jurusan Teknik Kimia) dan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan dua jurusan (jurusan Matematika dan jurusan
Fisika). Status terdaftar untuk kedua fakultas baru ini diperoleh melalui Surat Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34/D/O/1993 tanggal 20 April 1993.
1994
3 Februari, dengan berlakunya peraturan baru bahwa Fakultas Hukum tidak lagi mengenal
jurusan, tetapi lebih pada program kekhususan, maka dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
62/DIKTI/Kep/1994 ditetapkan kembali status disamakan untuk program studi Ilmu Hukum
pada Fakultas Hukum UNPAR, yang berlaku untuk jangka waktu 3 tahun.
1995
12 Mei, dibuka program Diploma III dengan status terdaftar diperoleh melalui Surat Keputusan
Depdikbud No. 120/DIKTI/Kep/1995.
1996
1997
Representasi Keuskupan Bandung sebagai pembina universitas dan dukungan dari Ordo Salib
Suci.
Melambangkan konsep tritunggal, yang merupakan ungkapan titik pusat iman kristen pada
Tuhan
Hymne Universitas Katolik Parahyangan digubah dalam hal lirik oleh A. P. Sugiharto dan dalam
hal lagu dan aransemen oleh Frans Haryadi.
Mars
Lirik Mars Unpar ditulis oleh Bambang Sugiharto, sementara lagu dibuat oleh Avip Priatna.
Menggali pengetahuan Mencari Kebenaran
Meningkatkan peradaban itulah yang kita dambakan
Dalam kuasa Tuhanlah Kita meniliti dan mengabdi
Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti
Satukan budi dan hati
bersama mengkaji diri
demi kemuliaan manusia dan s'luruh semesta
Organisasi dan Pengelola yang ada di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan terdiri dari:[6]
Yayasan
Senat Universitas
Pimpinan Universitas
Biro/Lembaga/Pusat
Biro Pusat
Lembaga
Akademik
Penerimaan Mahasiswa
Jalur PMDK adalah Jalur yang disediakan untuk Calon mahasiswa Jenjang studi Diploma dan
Sarjana yang memiliki Kemampuan baik akademik maupun bakat diatas rata rata yang memilih
Unpar sebagai pilihan universitas satu satunya. Calon Mahasiswa yang mengikuti Jalur PMDK
tidak perlu menempuh Ujian Saringan Masuk (USM).
Ujian Saringan Masuk adalah ujian yang diadakan di beberapa Lokasi yang telah ditentukan
seperti di Kampus Ciumbuleuit dan SMA Mitra. USM dilakukan 3 Kali selama 1 tahun dimana
biasanya dilakukan di bulan November, April dan Juni. Jenis dan jumlah mata pelajaran yang
diujikan pada calon mahasiswa di USM berbeda beda tergantung dari Pilihan program studi
masing masing Calon Mahasiswa. Calon mahasiswa yang memilih Program Studi Arsitektur
wajib mengikuti tes Menggambar, bagi yang memilih Program Studi Teknik Elektro
Mekatronika wajib mengikuti tes Fisika Elektro dan yang memilih Program Studi Filsafat wajib
mengikuti tes wawancara.
Mulai tahun penerimaan Mahasiswa baru tahun 2019, Unpar membuka jalur penerimaan baru
yaitu Jalur nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Proses Pembelajaran
Unpar adalah Perguruan tinggi Swasta yang sudah diakui oleh pemerintah dari Tahun 1962
(Status disamakan dengan Perguruan Tinggi Negeri). Unpar Menawarkan 1 program studi
jenjang diploma, 1 program profesi, 16 program sarjana, 10 program magister dan 4 program
doktor. Program sarjana ditempuh dalam 4 tahun dengan lulus satuan kredit minimal 144,
menyelesaikan Skripsi dan mendapat nilai Tes TOEFL 500 untuk mendapat gelar sarjana,
sementara untuk Program pascasarjana bervariasi sesuai dengan program studi yang ditempuh.
Unpar menjalankan sistem kalender akademik Semester dimana dalam 1 tahun terdapat 2
semester. Semester Ganjil dimulai di Agustus dan berakhir di Desember sementara Semester
Genap dimulai di Januari dan berakhir di Mei. Setiap Semester memiliki 2 Ujian (Ujian Tengah
Semester dan Ujian Akhir Semester) diamana Rooster akademik per semester berjalan dengan
pola 7-2-7-2 (7 minggu masa kuliah dan 2 minggu masa ujian).[9]
Tujuh fakultas dalam Universitas Katolik Parahyangan membuka program studi untuk tingkat
sarjana dan satu buah program studi diploma dalam Fakultas Ekonomi sementara program studi
Magister dan Doktor pada awalnya bernaung di bawah Sekolah Pascasarjana.[10][11][12][13][14] Pada
tahun 2018, Program Magister dan Doktor yang ada di Sekolah Pascasarjana diintegrasikan ke
dalam Fakultas yang ada di lingkungan Unpar dengan tujuan agar Program Magister dan Doktor
bisa lebih maju dan berkembang.[15]
Penelitian
Perpustakaan
Saat ini, Perpustakaan Unpar memiliki 59.455 judul koleksi buku tercetak dengan jumlah
eksemplar sebanyak 76.418 eksemplar. Koleksi buku ini ada yang dapat dipinjam dan tidak
dapat dipinjam (seperti misalnya buku referensi). [19]
Peringkat
Peringkat Web Dunia
Publikasi Peringkat
Publikasi Peringkat
Peringkat Nasional
Publikasi Peringkat
Reputasi
Menurut survey lokal HukumOnline.com di tahun 2018, kampus hukum terfavorit berdasarkan
survey 34 firma hukum di Indonesia, Fakultas Hukum Unpar menjadi Fakultas Hukum terfavorit
ke-tiga di Indonesia setelah Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan Fakultas Hukum
Universitas Padjadjaran.[26] Unpar juga dipercaya oleh Pemerintah Indonesia melalui Kerjasama
dengan Kementrian Pekerjaan Umum untuk menyelenggarakan satu satunya Program Magister
Hukum Konstruksi di Indonesia yang ditujukan untuk Karyawan Kementrian PU[27]
Menurut survey yang dilakukan Tempo di tahun 2010, untuk Jurusan Arsitektur, Program Studi
Arsitektur adalah jurusan Arsitektur terbaik di Indonesia. Hal ini diperkuat dengan prestasi
civitas akademi di berbagai sayembara nasional maupun internasional seperti Juara 1 Futurach
2018[28], Sayembara SinarMas Land[29] dan Archprix International 2016[30].
Sementara itu pada Program studi Hubungan Internasional Unpar adalah salah satu pionir di
Indonesia untuk Model United Nations, Sebuah simulasi sidang PBB untuk Pelajar dan
Mahasiswa. Unpar adalah satu satunya Universitas dari Indonesia yang pernah memperoleh gelar
Outstanding Delegation di acara Harvard National Model United Nations (HNMUN) 2009,
sebuah prestasi yang belum bisa disamai oleh Universitas lainnya dari Indonesia[31].
Kampus
Berdiri pada lahan dengan total luas 7.6 Hektar, Universitas Katolik Parahyangan memiliki 4
Lokasi kampus yang tersebar di kota bandung yaitu kampus Merdeka, Kampus Ciumbuleuit,
Kampus Nias dan Kampus Aceh.[32]
Merdeka
Kampus merdeka awalnya dibangun di area seluas 3000 m2 di tahun 1961, untuk memfasilitasi
proses belajar mengajar untuk Fakultas ISIP dan Fakultas Teknik yang baru dibentuk. Kampus
ini juga digunakan untuk memfasilitasi Fakultas Ekonomi dan Hukum yang proses belajar
mengajarnya dipindahkan dari gedung Panti Budaya.[33] Setelah gedung gedung baru dibangun di
kampus Ciumbuleuit, semua proses Pembelajaran dipindahkan ke kampus Ciumbuleuit.
Berlokasi di tengah kota bandung (Jalan Merdeka), Kampus Merdeka berada di depan Kantor
Wali kota Bandung. Saat ini Kampus Merdeka digunakan untuk proses belajar mengajar
program pascasarjana (10 program magister dan 4 program doktor) yang dilakukan di dalam
Gedung 1, Gedung bertingkat 3 yang dilengkapi dengan Aula yang sering digunakan sebagai
lokasi ujian, seminar atau konferensi oleh mahasiswa Pascasarjana maupun mahasiswa
sarjana.[34]
Aceh
Gedung 11 mulai digunakan di tahun 1968 ketika Fakultas Ekonomi dipindahkan dari Kampus
Merdeka. Semenjak Gedung 9 di Kampus CIumbuleuit di tahun 2000 selesai dibangun, semua
proses perkuliahan dan administrasi untuk jenjang pendidikan S1. Saat ini Kampus Aceh hanya
digunakan oleh Program Diploma 3 Manajemen Perusahaan.[35]
Berlokasi di tengah kota, Kampus Aceh dekat dengan banyak fasilitas seperti pusat perbelanjaan,
toko buku, dan Gereja Katedral Bandung. Jarak ke Kampus Merdeka pun tidak jauh.
Nias
Gedung 6 di jalan Nias awalnya merupakan gedung Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi
Suryagung Bumi. Semenjak penggabungan kedalam Unpar, gedung ini menjadi lokasi
perkuliahan Fakultas Filsafat Unpar. Gedung ini memiliki perpustakaan Khusus filsafat dengan
koleksi 19.942 buku dan 2 Jurnal terakreditasi.[36] Di Gedung ini juga memiliki ruang audio
visual yang disebut Sinesofia yang dipakai mahasiswa Fakultas Filsafat untuk mereview dan
diskusi film.[37]
Ciumbuleuit
Kampus Ciumbuleuit merupakan kampus utama dimana sebagian besar kegiatan perkuliahan
dilakukan. Karena berada di daerah perbukitan Ciumbuleit dan kontur tanah yang tidak rata,
sebagian besar bangunan memiliki level lantai dasar yang berbeda. Jalan Ciumbuleuit di sebelah
barat kampus memiliki elevasi permukaan yang jauh lebih tinggi dibandingkan Jalan Bukit
Jarian di sebelah timur kampus.
Gaya Arsitektur sebagian besar gedung memiliki gaya khas yang sama dimana gedung gedung
berorientasi utara-selatan dengan dinding berwarna jingga di sisi timur-barat bangunan.
Di sisi depan atau barat kampus terdapat Gedung 0 (Gedung Rektorat) yang menjadi pusat
administrasi universitas. Kantor kantor pendukung lainnya seperti Kantor Bank, Kantor Pos juga
berlokasi di gedung ini. Gedung Yayasan Universitas berada di sisi kiri akses masuk utama dan
bersebelahan dengan kantor Koperasi Keluarga Besar Mahasiswa Unpar (KKBM Unpar).
Lebih ke utara terdapat Pusat kegiatan Mahasiswa seperti Unpar Radio Station, Mahitala dan
kantor Lembaga Kepresidenan Mahasiswa. Di Gedung yang sama terdapat Lembaga Kajian
Humaniora serta kelas kelas Mata Kuliah Umum dilaksanakan.
Gedung-gedung ilmu sosial dan humaniora berada di sisi utara kampus. Gedung 2 digunakan
Fakultas Hukum, Gedung 3 oleh FISIP dan Gedung 9 oleh Fakultas Ekonomi. Taman Fisip di
depan Gedung 3 menjadi lokasi yang sering digunakan mahasiswa untuk berbagai kegiatan.
Fakultas Teknologi Industri, menempati Gedung 7 dan Gedung 8 di sisi selatan kampus dimana
sebagian besar laboratorium berada di Gedung 7.
Fakultas Teknologi Informasi dan Sains menempati sisi timur Gedung 9 dan lantai 3 Gedung 10.
Gedung 10 juga digunakan Oleh Program Studi Mekatronika.
Gedung Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG), Bangunan 2 tower masing masing 17 dan 14
lantai yang sedang dibangun di tengah kampus direncanakan akan digunakan program program
studi baru bersama dengan Fakultas Teknik. Gedung PPAG didesain oleh Budiman
Sumaatmadja, Alumnus Fakultas Teknik tahun 1984 dan dirancang agar menjadi bangunan yang
ramah lingkungan dengan banyaknya ruang terbuka hijau. Fakultas Teknik saat ini menempati
Gedung tahap 1 PPAG, bangunan 5 lantai di sisi timur Rektorat setelah Gedung 4 dan 5
dirubuhkan. Menara air berwarna jingga yang merupakan ikon Fakultas Teknik tetap
dipertahankan dan diintegrasikan kedalam fasad gedung baru.[38][39]
Di dalam kawasan kampus Ciumbuleuit juga terdapat bangunan Unpar Press, sebuah badan
penerbitan dibawah yayasan Unpar. Selain itu juga terdapat Klinik Unpar, sebuah balai
pengobatan kerjasama dengan Rumah Sakit Santo Borromeus di jalan Menjangan yang juga
dapat diakses dari kampus Ciumbuleuit.[40]
500 meter dari Kampus Ciumbuleuit terdapat Fasilitas Parahyangan Reksa Raga, sebuah fasilitas
olahraga yang selesai dibangun di tahun 2013. Memiliki lapangan futsal, tennis, basket, volly,
serta fasilitas untuk jogging dan panjat tebing.[41]
Unpar juga masih memiliki Lahan seluas 85 ha di kawasan Cikamuning Padalarang, Bandung
Barat yang akan dipergunakan untuk pengembangan kampus di masa yang akan datang.[42]
Universitas juga masih memiliki lahan di Jalan Ciloa, lokasi yang berdekatan dengan area
Kampus Ciumbuleuit.
Kemahasiswaan
Lembaga kemahasiswaan
Masing masing program studi memiliki lembaga kemahasiswaan sendiri dimana dalam
lingkungan Unpar terdapat 17 lembaga/Himpunan Mahasiswa.[44]
Anggota organisasi
Universitas Katolik Parahyangan merupakan anggota dari organisasi nasional dan internasional:
Rektor
No Nama Masa Jabatan
Alumni
Sejak didirikan tahun 1955 jumlah alumni Unpar sudah mencapai 54.000 Alumnus yang tersebar
di seluruh indonesia dan dunia serta menempati posisi posisi strategis.[46]
Organisasi Alumni
Untuk mengakomodasi para alumnus universitas, alumni membentuk beberapa organisasi alumni
sepeti
1. Gedung 0
3. Gedung 2
Dipergunakan untuk perkuliahan Fakultas Hukum
4. Gedung 3
Dipergunakan untuk perkuliahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
5. Gedung 4 dan 5
Dipergunakan untuk perkuliahan Fakultas Teknik
6. Gedung 6
Dipergunakan untuk perkuliahan Fakultas Filsafat
7. Gedung 7 dan 8
Dipergunakan untuk perkuliahan Fakultas Teknologi Industri
8. Gedung 9
Dipergunakan untuk perkuliahan Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknologi Informasi dan Sains
9. Gedung 10
Dipergunakan untuk perkuliahan Fakultas Teknologi Informasi dan Sains, Fakultas Teknologi
Industri dan Perkuliahan Umum
Perpustakaan
Perpustakaan Universitas Katolik Parahyangan terletak di lantai 2 dan 3, Gedung 9, Kampus
Ciumbuleuit. Selain itu, koleksi pustaka juga tersedia di Laboratorium Hukum, Gedung 2,
Kampus Ciumbuleuit; Perpustakaan Pascasarjana, Jl. Merdeka 30; Perpustakaan Filsafat, Jl.
Nias 2; dan Perpustakaan Diploma, Jl. Aceh 53, Bandung. Berita dan informasi-informasi dari
Perpustakaan sangat perlu diketahui oleh seluruh Sivitas Akademika Unpar, misalnya Lokasi
Perpustakaan, Keanggotaan, Ketentuan cara Pinjam dan Sanksi, Etika dan Tata Tertib, Jam Buka
Layanan Perpustakaan, Fasiltas yang tersedia, Tambahan Koleksi Baru setiap bulan berupa
artikel, buku, karya dosen dan karya mahasiswa.
Pusat Pengembangan Karir (PPK) bertujuan untuk mempersiapkan calon lulusan dengan
membekali para mahasiswa dengan kegiatan-kegiatan yang memberikan pengetahuan aplikatif
agar mereka siap menerima tantangan baru di dalam memasuki dunia kerja yang akan dihadapi
setelah lulus kuliah, serta memfasilitasi lulusan Unpar untuk memperoleh pekerjaan ataupun
yang ingin studi lanjut dengan bekerjasama dengan perusahaan/instansi/lembaga.
1. Bagian Bimbingan Karir yang memiliki kegiatan-kegiatan seperti Career Workshop, Seminar
Karir/kuliah umum, Psikotes dan Konseling Karir, Campus Recruitment dan Unpar Career Expo.
2. Bagian Pengembangan Bahasa Asing yang memiliki kegiatan-kegiatan seperti : Kursus dan tes
Bahasa Inggris (Local Test Equivalent to TOEFL), English Conversation Class, Business English
Class bagi karyawan dan Dosen Unpar, Kursus Bahasa Asing lainnya seperti Bahasa Mandarin,
Jepang dan Jerman, Kursus Bahasa Indonesia bagi mahasiswa Asing serta seminar mengenai
membuat CV dan Interview dalam Bahasa Inggris.
3. Bagian Tax Center yang memberikan pelatihan brevet Pajak bagi mahasiswa dan karyawan.
Dalam kerjasamanya, PPK menjadi pintu masuk utama bagi pihak perusahaan/instansi/lembaga
dari luar Unpar, bekerjasama dengan Fakultas apabila pihak perusahaan membutuhkan
kerjasama dan rekrutmen lulusan program studi tertentu. Selain kerjasama dengan perusahaan
dalam negeri, PPK juga bekerjasama dengan perusahaan asing untuk penyaluran lulusan.
Pendirian Pusat Inovasi Pembelajaran (PIP) didasarkan pada Struktur Organisasi dan Tata Kelola
tahun 2013. PIP bertugas untuk memfasilitasi upaya peningkatan kualitas pembelajaran tersebut
secara terus-menerus di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan melalui serangkaian
pelatihan dasar metode pembelajaran bagi para dosen, penyusunan Buku Pedoman Pembelajaran,
pelatihan pedagogi reflektif, serta pelatihan-pelatihan lain untuk membantu para dosen melakukan
inovasi pembelajaran dan merancang proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student
centered learning). Akibatnya, kegiatan pembelajaran diharapkan semakin bergairah dan para
mahasiswa semakin bersemangat untuk meningkatkan kemampuan mereka. Inovasi pembelajaran
juga berdampak pada pola interaksi antara dosen dan mahasiswa, serta interaksi di antara para
mahasiswa sendiri untuk mencapai komunitas akademik humanum.
1. merumuskan strategi dan menyusun rencana pengembangan dan kualitas proses pembelajaran;
2. menggagas serta mengkoordinasikan implementasi pengembangan metode dan proses
pembelajaran;
3. memonitor input, proses, output, outcome serta dampak proses pembelajaran.
Kantor Internasional dan Kerjasama (KIK) adalah unit pendukung yang menjalankan fungsi
strategik dalam memperkuat posisi Universitas Katolik Parahyangan sebagai perguruan tinggi
bertaraf internasional, yang berbakti bagi masyarakat dengan dilandasi nilai penghargaan atas
martabat manusia dan keutuhan alam ciptaan. KIK merupakan terminal yang memfasilitasi lalu
lintas kerjasama antara komunitas akademik Universitas Katolik Parahyangan dengan industri,
pemerintah, dan institusi pendidikan lain (kolaborasi triple helix), yang ditujukan untuk
meningkatkan efektivitas penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat, baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Secara lebih khusus, KIK
mendorong dan memfasilitasi proses internasionalisasi Universitas Katolik Parahyangan, baik
dengan pengembangan program dan kerjasama internasional maupun kegiatan student exchange
dan staff mobility. KIK bertanggung jawab dalam pengelolaan administrasi dan beragam kegiatan
seperti adaptasi dan pengenalan budaya, untuk international students yang terus bertambah di
Universitas Katolik Parahyangan.
Selain itu, KIK juga menjadi jembatan komunikasi antara Universitas Katolik Parahyangan dengan
masyarakat, baik melalui media komunikasi langsung maupun tidak langsung, yang bertujuan
untuk mendekatkan Universitas Katolik Parahyangan dengan pihak-pihak terkait agar terjalin
hubungan baik yang memungkinkan terjadinya pertukaran yang bermanfaat. Karenanya, KIK
melakukan komunikasi, promosi, dan pemasaran penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan.
Kantor Pos
Untuk melayani pengiriman barang, dokumen, pembayaran online, serta berbagai layanan pos
lainnya,
Sebagai fasilitas penunjang, Kantor Pos Bandung Unpar membuka layanan setiap hari Senin s/d
Jumat pukul 07.30 – 14.00, Sabtu pukul 07.30 – 12.00.
Layanan Automated Teller Machine (ATM) yang tersedia di Universitas Katolik Parahyangan
adalah:
1. Bank Permata
2. OCBC NISP
3. Bank BNI
4. Bank BRI
5. Bank Mandiri
Unpar Press
Penerbitan Universitas Katolik Parahyangan dirintis oleh lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (LPPM) pada rentang tahun 2004-2007, pada masa kepemimpinan A.B.M.
Witono, Ph.D., dengan nama Unpar Press. Setelah beberapa tanpa kegiatan, Unpar Press
direvitalisasi dan dikelola dibawah Yayasan Unpar.
Tujuan utama dari Unpar Press adalah mendorong segenap sivitas akademika Unpar, dan pihak
lainnya, untuk menulis dan menerbitkan hasil tulisan serta pemikirannya tersebut.
Di samping itu, Unpar Press juga menerima pesanan untuk pencetakan buku, jurnal ilmiah, dan
bentuk terbitan lainnya. Unpar Press memiliki terbitan rutin yakni Majalah Parahyangan yang
terbit berkala setiap 3 bulan yang berisikan berita-berita kegiatan seputar Unpar, Alumni, buah-
buah pemikiran dari sivitas akademika Unpar. Majalah ini dicetak dengan rataan tiras 3500
eksemplar.
Unpar Press juga telah terdaftar sebagai anggota dari Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi
Indonesia (APPTI). Hingga saat ini, Unpar Press sudah menerbitkan 30 judul buku, yang terdiri
dari buku Sejarah Unpar, kisah para tokoh Unpar, buku ajar, kumpulan penelitian mahasiswa, buku
tentang budaya, dan lain sebagainya.
Berawal dari kebutuhan Universitas Katolik Parahyangan untuk menyediakan tempat tinggal
bagi para dosen tamu, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, Unpar Guest House memiliki
6 bangunan berlantai 2 yang dikenal dengan tipe unit, hadir dengan menyediakan 2 kamar tidur,
1 ruang makan, 1 pantri, dan 1 ruang tamu. Unpar Guest House mempunyai total 21 kamar,
mulai dari standar, deluxe dan town house. Ruang pertemuan juga tersedia bisa digunakan untuk
kebutuhan rapat maupun acara sosial seperti arisan, ulang tahun, dan lain sebagainya.
Semua fasilitas dan keramahtamahan Unpar Guest House dapat dinikmati oleh para dosen,
karyawan dan mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan dengan harga khusus yang menarik.
Balai Pengobatan
Universitas Katolik Parahyangan bekerjasama dengan Rumah Sakit St. Borromeus Bandung
membuka Balai Pengobatan (BP) Unpar. Balai pengobatan tersebut terbuka untuk seluruh sivitas
akademika dan masyarakat disekitar kampus Unpar.
BP Unpar merupakan sarana pelayanan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan di dalam
lingkungan kampus maupun masyarakat di sekitar kampus. Sehingga keberadaan klinik ini bisa
menjadi salah satu wujud kepedulian Unpar dalam bidang kesehatan kepada masyarakat sekitar
kampus sesuai dengan Tri Darma Perguruan tinggi.
Pasaga mempunyai fasilitas lapang sangat memadai untuk futsal, basket, volly ball dan tenis
lapangan. Selain itu, jogging track juga tersedia seputaran kompleks Pasaga dan fasilitas wall
climbing berstandar internasional. Pada minggu 27 September 2015, Federasi Panjat Tebing
Indonesia Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan kualifikasi cabang olahraga panjat tebing zona
II untuk PON XIX 2016 di Kompleks Pasaga, Unpar.
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Gedung 1:Jl. Demangan Baru 28, Caturnunggal, Depok, YogyakartaGedung 2, 3, 4:Jl. Babarsari 44
Yogyakarta 55281
Telp: (0274) 487711
Fax: (0274) 487748
Ulasan
SEJARAH UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) adalah lembaga pendidikan tinggi swasta yang
didirikan pada tanggal 27 September 1965 oleh awan Katholik dan dikelola oleh Yayasan Slamet
Rijadi Yogyakarta, di bawah lindungan Santo Albertus Magnus.
Sejak 31 Agustus 1973, Universitas Katholik Indonesia Atmajaya Cabang Yogyakarta melepaskan
diri dari Universitas Katholik Indonesia Atmajaya di Jakarta, dan berdiri sendiri sebagai
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Saat ini, UAJY memiliki 6 fakultas dengan 11 program studi S-1 dan 5 program S-2, dengan
jumlah mahasiswa kurang lebih 11.490; serta didukung oleh 4 Guru Besar, 29 Doktor, 197 Master,
dan 59 Sarjana sebagai pengajar tetap.
Universitas Atma Jaya Yogyakarta memiliki 4 lokasi kampus. Di setiap kampus terletak 2 fakultas
atau lebih. Kampus I, yang terletak di Jalan Mrican baru untuk Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial
dan Politik, dan Pusat Bahasa. Kampus II dan III , keduanya terletak di jalan Babarsari. Kampus
II merupakan kantor pusat Universitas dan juga kampus bagi Fakultas Teknik dan Biologi.
Kampus III yang berada di sebelah timur laut berseberangan dengan Kampus II, digunakan oleh
Fakultas Ekonomi, Fakultas TI dan Program Magister.
UMLAH JURUSAN
NAMA JURUSAN
Teknik
o Arsitektur
o Teknik Sipil
Ekonomi
o Manajemen
o Akuntansi
o Ilmu Ekonomi
Teknologi Industri
o Teknik Industri
o Teknik Informatika
Teknobiologi
o Biologi
Hukum
o Ilmu Hukum
Pascasarjana
Manajemen
Magister Teknik Sipil
Ilmu Hukum
Magister Teknik Informatika
Magister Teknik Arsitektur (digital)
Universitas Atma Jaya Ngayogyakarta) didirikan 27 September 1965 oleh Yayasan Slamet
Rijadi Yogyakarta. Lima orang pendiri Universitas Atma Jaya Yogyakarta adalah:
Awalnya sebagai cabang Universitas Atma Jaya Jakarta, kemudian memisahkan dan menjadi
independen di bawah Yayasan Slamet Rijadi pada tanggal 31 Agustus 1973. Dimulai dengan
meminjam ruang kelas di IKIP Sanata Dharma, kini Universitas Sanata Dharma, pembangunan
gedung kampus sendiri selesai pada tahun 1980 yang berlokasi di Jalan Demangan Baru 28,
berseberangan dengan Universitas Sanata Dharma. Dengan semakin berkembangnya jumlah
mahasiswa, pada tahun 1990 bertepatan dengan pesta peraknya, rektorat dan Fakultas Teknik
menempati gedung baru di Jalan Babarsari. Pada tahun 1995, Fakultas Ekonomi dan Program
Magister juga menempati gedung baru, di seberang gedung rektorat, juga di Jalan Babarsari
Yogyakarta.
Sejarah
Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) adalah lembaga pendidikan tinggi swasta yang
didirikan oleh kaum awam Katolik dan dikelola oleh Yayasan Slamet Rijadi Yogyakarta, di
bawah lindungan Santo Albertus Magnus. Universitas Atma Jaya Yogyakarta berdiri pada
tanggal 27 September 1965
Sejak 31 Agustus 1973 Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Yogyakarta melepaskan diri
dari Universitas Katolik Indonesia Atmajaya di Jakarta, dan berdiri sendiri sebagai Universitas
Atma Jaya Yogyakarta.
Nama Atma Jaya diambil dari bahasa Sanskerta. Atma berarti jiwa dan Jaya berarti unggul;
sehingga Atma Jaya berarti Jiwa yang Unggul. Motto: Serviens In Lumine Veritatis yang
artinya melayani dalam cahaya kebenaran (serving in the light of truth).
Program Studi
Program Sarjana
1. Fakultas Teknik
1. Teknik Sipil (Akreditasi A)
2. Teknik Sipil Internasional (Akreditasi A)
3. Teknik Arsitektur (Akreditasi A)
2. Fakultas Ekonomi
1. Manajemen (Akreditasi A)
2. Manajemen Internasional (Akreditasi A)
3. Akuntansi (Akreditasi A)
4. Akuntansi Internasional (Akreditasi A)
5. Ilmu Ekonomi (Akreditasi A)
3. Fakultas Hukum
1. Ilmu Hukum (Akreditasi A)
4. Fakultas Teknobiologi
1. Biologi (Akreditasi A)
5. Fakultas Teknologi Industri (FTI)
1. Teknik Industri (Akreditasi A)
2. Teknik Industri Internasional (Akreditasi A)
3. Teknik Informatika (Akreditasi A)
4. Sistem Informasi (Akreditasi B)
6. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
1. Komunikasi (Akreditasi A)
2. Sosiologi (Akreditasi A)
Program Magister
Unika Atma Jaya merupakan buah gagasan yang dibahas pada rapat para Uskup se-Jawa pada
Juni 1952. Dalam pertemuan itu diutarakan kemungkinan pembentukan suatu perguruan tinggi
Katolik di Indonesia. Di Jakarta gagasan itu terwujud sejak didirikannya Yayasan Atma Jaya
oleh sekelompok cendekiawan muda Katolik pada tanggal 1 Juni 1960. Yayasan inilah yang
kemudian mendirikan sebuah perguruan tinggi Katolik dengan nama Universitas Katolik
Indonesia Atma Jaya. Mereka antara lain: Ir. J.P. Cho, Ir. Lo Siang Hien-Ginting, Drs. Goei
Tjong Tik, I.J. Kasimo, J.B. Legiman, S.H., Drs. F.X. Frans Seda, J.Pang Lay Kim, Tan Bian
Seng, Anton M. Moeliono, St. Munadjat Danusaputro, J.E. Tan, Ben Mang Reng Say.
Pada tahun-tahun awal, Unika Atma Jaya dibantu oleh para suster Ursulin, dengan menyediakan
ruang kuliah di kompleks persekolahan Ursulin, di Jalan Lapangan Banteng Utara dan kompleks
Santa Theresia, Menteng. Sejak tahun 1967, Atma Jaya berangsur-angsur menempati kampus di
Jalan Sudirman yang terkenal dengan nama kampus Semanggi. Selanjutnya menempati kampus
Pluit, di Jakarta Utara untuk Fakultas Kedokteran (FK), Rumah Sakit Atma Jaya (RSA), dan
Rumah Duka Atma Jaya.
Atma Jaya berarti Rohlah yang jaya. Roh yang jaya memberi semangat untuk selalu
meningkatkan mutu pendidikan. Keunggulan akademis dan lulusan profesional adalah orientasi
utama.
Kini, Unika Atma Jaya telah memiliki delapan fakultas dengan 17 program studi untuk program
sarjana (S1) dan Program Pasca Sarjana dengan 2 program magister: Magister Manajemen (MM)
dan Magister Linguistik Terapan Bahasa Inggris (LTBI) pada tahun 1992 dan satu program
doktor Linguistik Terapan Bahasa Inggris (LTBI)pada tahun 2002/2003. Fakultas Ekonomi (FE)
dan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) berdiri pada tahun 1960, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Teknik (FT) tahun 1961, Fakultas Hukum (FH) tahun 1965,
Fakultas Kedokteran (FK) tahun 1967, Fakultas Psikologi (FP) tahun 1992 dan Program
Magister Profesi Psikologi tahun 2005, serta Fakultas Teknobiologi (FTb) tahun 2002. Pada
tahun 2009, Unika Atma Jaya membuka kelas sore untuk program studi FE Manajemen, FE
Akuntansi, dan FKIP Bahasa Inggris yang ditujukan terutama bagi orang yang sudah bekerja
yang tidak dapat mengikuti jadwal kuliah reguler.
Kampus
Semanggi
Kampus Semanggi terletak di daerah pusat bisnis DKI Jakarta yaitu Semanggi, Jakarta Selatan
[6]
. Fakultas yang berada di kampus ini adalah Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Administrasi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Teknik ( Elektro, Mesin, dan Industri),
Fakultas Hukum, Fakultas Psikologi, Fakultas Teknobiologi, dan beberapa program
Pascasarjana; Magister Manajemen, Magister Profesi Psikologi, Magister Teknobiologi serta
Magister dan Doktor Linguistik Terapan Bahasa Inggris.
Pluit
Kampus Pluit terletak di daerah Pluit, Jakarta Utara [7]. Fakultas yang berada di kampus ini
adalah Fakultas Kedokteran, Rumah Sakit Atma Jaya beserta Rumah Duka Atma Jaya, dan
Museum Anatomi.
Fakultas
Fakultas Ekonomi
Fakultas Teknik
1. Program Studi Teknik Mesin
2. Program Studi Teknik Elektro
3. Program Studi Teknik Industri
Fakultas Hukum
Fakultas Kedokteran
Fakultas Psikologi
Fakultas Teknobiologi
Sekolah Pascasarjana
UKM Seni
o Fotografi Studio-51
o Karawitan Jawi
o Paduan Suara Gita Swara Jaya
o Unit Citra Muda Jaya
UKM Olahraga
o Aikido
o Bola Basket
o Bola Voli
o Baseball Softball Atma Jaya
o Kempo
o Pat Djiu Wushu
o Renang Selam
o Sepak Bola
o Tae Kwon Do
o Tenis Meja
o Tenis Lapangan
UKM Penalaran
o Atma Jaya Debating Club (ADC)
o Forum Diskusi Ilmiah Mahasiswa (FODIM)
o Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM)
o Unit Penelitian Mahasiswa (UPM)
UKM Lain-lain
o Bela Negara (Resimen Mahasiswa)
o Pastoran Atma Jaya
o Wanachala
Fasilitas
Perpustakaan
Unika Atma Jaya memiliki 4 perpustakaan, 3 perpustakaan terletak di Kampus Semanggi dan 1
perpustakaan terletak di Kampus Pluit. Perpustakaan yang terletak di Kampus Semanggi adalah
Perpustakaan Pusat, Perpustakaan Pusat Kajian Pembangunan Masyarakat (PKPM), dan
Perpustakaan Pusat Kajian Bahasa dan Budaya (PKBB). Sedangkan di Kampus Pluit terdapat
Perpustakaan Kedokteran. Semua perpustakaan di Unika Atma Jaya terbuka untuk umum.
Perpustakaan Pusat Unika Atma Jaya memiliki koleksi lebih dari 85.000 judul buku yang terdiri
atas buku, skripsi, tesis, karya ilmiah dosen, majalah ilmiah (jurnal), majalah populer, surat
kabar, kamus, ensiklopedia, handbook, CD-ROM serta materi pandang dengar (Audio-Visual-
Materials). Koleksi perpustakaan UAJ juga meliputi lebih dari 8.300 judul jurnal elektronik yang
dilanggan dari Proquest dan WestLaw. Terdapat pula sekitar 500 desertasi elektronik dari bidang
Teknik, Ekonomi dan Moneter, Bisnis, Matematika dan IPA serta Psikologi. Selain itu terdapat
koleksi khusus antara lain terbitan dari lembaga-lembaga internasional seperti World Bank,
International Development Research Centre, Commission of the European Communities,
UNCTAD, Selly Oak Colleges, koleksi mikrofis / film (Salus, Korn Archive, Indonesian
Monographs, Indonesian Archeological Photographs, dan lain lain) yang disimpan di
Perpustakaan PKPM. Perpustakaan PKBB memiliki koleksi lebih dari 12.000 judul buku dengan
topik mulai dari fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik, psikolinguistik,
sosiolinguistik, bahasa dan budaya, tes bahasa, analisis kesalahan, analisis wacana, pengajaran
bahasa, pemerolehan bahasa, hingga komputerisasi bahasa. Sejak awal 2002 Perpustakaan Unika
Atma Jaya menggunakan system AtmaLib (Atma Jaya Digital Library System) untuk
memudahkan interaksi antara perpustakaan dan pengguna serta komunikasi di antara penulis dan
pengguna. Melalui AtmaLib pengguna tidak hanya dapat menelusuri pelbagai format informasi,
tetapi juga melakukan publikasi elektronik, melakukan tinjauan pustaka atas dokumen yang ada
di perpustakaan, membuat riwayat hidup, dan sebagainya. AtmaLib dikembangkan dengan
pendekatan pengelolaan pengetahuan. Pada awal tahun 2014, perpustakaan Atma Jaya direnovasi
dan saat ini sudah selesai pengerjaanya.
Laboratorium Komputer
Unika Atma Jaya memiliki 5 laboratorium komputer, yaitu 4 laboratorium komputer di Kampus
Semanggi dan 1 laboratorium komputer di Kampus Pluit. Unika Atma Jaya juga memiliki
fasilitas pencetakan dokumen yang terletak di Perpustakaan Pusat. Semua komputer di
laboratorium tersambung ke internet dengan akses kecepatan tinggi. Selain itu seluruh area
Kampus Semanggi dan Kampus Pluit telah tersambung melalui jaringan internet nirkabel dengan
WiFi.
Aula Serbaguna
Unika Atma Jaya memiliki 4 aula serbaguna yang biasa digunakan untuk seminar, lokakarya,
rapat, pelatihan, kegiatan seni dan orkestra, pengukuhan guru besar, dan lain-lain. Keempat aula
serbaguna tersebut antara lain Aula D, Ruang Arinze, serta Ruang Lo Siang Hien Ginting dan
Auditorium Unika Atma Jaya yang terletak di Gedung Yustinus (Kampus Semanggi). Kapasitas
Ruang Arinze adalah sebanyak 150 orang, Aula D sebanyak 300 orang, Ruang Lo Siang Hien
Ginting sebanyak 500 orang dan Auditorium Unika Atma Jaya sebanyak 1000 orang.
Gelanggang Olahraga
Gelanggang Olahraga (Sport Hall) Unika Atma Jaya merupakan fasilitas olahraga indoor yang
dapat dipergunakan untuk aneka macam olahraga dan pertandingan. Selain itu terdapat pula 1
lapangan bulu tangkis indoor dan sarana tenis meja.
Pusat Kesehatan
Terdapat beberapa fasilitas di Kampus Semanggi yang didirikan dengan tujuan untuk melayani
beberapa kebutuhan penting mahasiswa yaitu: Poliklinik dan Ruang Bimbingan Konseling
Mahasiswa.
Prestasi
Prestasi membanggakan yang pernah diraih oleh Unika Atma Jaya antara lain memenangkan
ASEAN Energy Awards dalam ASEAN Energy Competition yang diselenggarakan oleh ASEAN
Centre for Energy pada tahun 2006. Unika Atma Jaya juga merupakan salah satu dari 10
Perguruan Tinggi yang diberi izin oleh pemerintah untuk meningkatkan kualifikasi guru SD ke
jenjang S1 melalui sistem pendidikan jarak jauh berbasis ICT serta dipercaya menyelenggarakan
program sertifikasi guru SD dalam jabatan melalui pendidikan.
Unika Atma Jaya termasuk dalam jaringan Indonesian Higher Education Network (INHERENT)
bersama dengan PTN dan PTS terkemuka di Indonesia. Dan pada tahun 2007 Unika Atma Jaya
terpilih sebagai salah satu dari “50 Promising Indonesian Universities” oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Sedangkan prestasi yang pernah diraih oleh mahasiswa Unika Atma Jaya di antaranya menjadi
juara I National Round: Phillip C. Jessup’s International Law Moot Court Competition 2007,
terpilih mewakili Indonesia dalam Hitachi Young Leaders Initiative VIII di Vietnam pada
Januari 2007, serta terpilih mewakili Asia Tenggara dalam rangkaian kegiatan Dragon 100-2006
Study Tour di Hongkong dan Xian, China. Pada tahun 2008, Fakultas Hukum Unika Atma Jaya
berhasil meraih Juara II Indonesia National Round: International Humanitarian Law Moot Court
Competition 2008 yang diadakan oleh ICRC dan Indonesian Society of International Law. Pada
Juli 2009, Unit Kegiatan Mahasiswa, Atma Jaya Debating Club (ADC) berhasil menjadi juara
nasional ajang debat bergengsi National University English Debate Championship dan mewakili
Indonesia di tingkat internasional di Turki pada Desember 2009. Prestasi lain yang tidak kalah
membanggakan adalah terpilihnya salah seorang mahasiswa Unika Atma Jaya menjadi Juara I
dalam Kompetisi Bebaskan Pengetahuan 2010 yang diselenggarakan oleh Wikipedia dan
mewakili Indonesia dalam Konferensi Internasional Wikimania di Polandia.
Kerjasama
Unika Atma Jaya bekerja dengan beberapa universitas asing untuk program pertukaran pelajar,
pertukaran dosen, beasiswa, penelitian bersama, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Beberapa
universitas yang menjalin kerjasama dengan Unika Atma Jaya antara lain:
Lembaga Penelitian
LPPM mewujudkan tujuannya melalui Pusat Kajian Pembangunan Masyarakat, Pusat Kajian
Bahasa dan Budaya, Pusat Penelitian Kesehatan, Pusat Pengembangan Etika dan Pusat
Pemberdayaan Masyarakat.
Melalui Biro Kemahasiswaan, Alumni dan Bimbingan Karier (BKAK), mahasiswa dan alumni
memperoleh layanan karier berupa pelatihan ketrampilan kerja, magang, bursa kerja dan lain-
lain. Ikatan Alumni Atma Jaya juga telah dibentuk sejak tahun 1975 dan bertujuan untuk
menggalang kekompakan dan tali persaudaraan baik antar alumni maupun dengan almamater.
Unika Atma Jaya membuka kesempatan luas bagi para peminat bahasa untuk mengikuti berbagai
kursus bahasa yang tersedia. Mahasiswa dan masyarakat umum dapat mengikuti kursus Bahasa
Inggris, Mandarin, Jepang, Korea, Perancis, maupun Spanyol. PPB juga membuka kursus bahasa
Indonesia bagi penutur asing, legal translation, legal drafting, legal english course, maupun
kelas persiapan TOEFL PBT, TOEFL IBT, IELTS, maupun TOEIC. Selain menyelenggarakan
kursus bahasa, PPB juga memfasilitasi program ACICIS yang merupakan organisasi non-profit
hasil kerja sama dengan Murdoch University, Australia. Dalam program ini, para mahasiswa asal
Australia menempuh kegiatan selama satu semester penuh di Indonesia dengan Unika Atma Jaya
sebagai tuan rumah penyelenggara.
Rektor
No Nama Masa Jabatan
2011-petahana
7 Prof. Dr. Ir. M.M. Lanny Widyastuti Pandjaitan, M.T.
(masa habis tahun 2015)
Universitas Atmajaya Yogyakarta yang dikenal dengan nama UAJY merupakan kampus yang
istimewa dengan berbagai karakteristik di setiap bangunannya. Masing-masing gedung diberi
nama santo atau santa sebagai pelindung dari gedung tersebut. Pada awalnya UAJY hanya
memiliki satu kampus saja yang terletak di Mrican Baru.
Seiring dengan bertambahnya minat mahasiswa yang sekolah UAJY, UAJY mulai membangun
kampus baru. Kampus dibangun di daerah Babarsari yang saat ini dikenal sebagai kampus 2,
kampus 3, kampus 4. Gedung UAJY di Babarsari ini memiliki karakter arstitektur yang hampir
sama kecuali kampus 4. Kampus 4 dibangun dengan gaya lebih modern. Berikut pembahasan
singkat mengenai ke empat kampus UAJY:
Kampus 1: Gedung Santo Alfonsus. Gedung ini berada di Jl. Mrican baru no 28 Catur Tunggal,
Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta dan sering kita kenal sebagai kampus Fakultas Hukum.
Kampus ini merupakan bangunan atau gedung yang paling tua pada sejarahnya. Gedung ini
merupakan gedung pertama yang dibangun oleh Universitas Atma Jaya sebagai tempat
mahasiswa untuk menuntut ilmu. Jika kita masuk ke dalam gedung atau kampus Fakultas
Hukum ini terlihat dari arsitekturnya yang berkesan klasik seperti bangunan tuat dan tetap
berdiri kokoh sampai saat ini.
Hal ini di karenakan proses perawatan yang maksimal dan baik. Arsitektur bangunan yang
membentuk seperti segi lima pada halaman tengah kampus memberikan kesan indah apalagi
dengan tiga tangga yang mengepung bangunannya. Hal tersebut memberikan kesan kokoh dan
tangguh dengan tangga sebagai pondasinya karena tangga yang mengepung bangunan tersebut
seperti lekat dengan gedung dan taman yang berada di tengah tengahnya. Di kampus ini
terdapat 3 lantai saja yang jika kita menaiki tangga dari berbagai sudut seperti melingkar atau
membentuk persegi lima. Tidak hanya itu, gedung ini juga memiliki aula yang berada di depan
taman.
Kampus 2: Gedung Thomas Aquinas. Kampus ini berada di kawasan Babarsari tepat nya di Jalan
Babarsari No.44 Caturtunggal, Sleman, Yogyakarta. Gedung ini merupakan kampus ke dua.
Gedung ini dijadikan tempat untuk melakukan pembayaran, penerimaan, dan aktivitas-aktivitas
lainnya. Dari segi arsitekturnya, kampus ini memiliki bentuk klasik. Nampak berkesan seperti ada
unsur Bali.
Hal ini ditunjukan dengan tiang-tiang yang berdiri kokoh di setiap sudutnya dan terdapat ukiran-
ukiran yang indah ditambah dengan ornamen-ornamen yang memiliki karakter seni yang kuat.
Dengan adanya pembaruan di tahun 2016 lalu, penambahan dan perluasan lahan parkir kampus
dua ini semakin luas dan semakin indah. Penambahan lift dengan disain semi moderen
menambah kesan elegan pada kampus ini. Bagian atas kampus ini dijadikan spot untuk berkarya
para mahasiswa arsitektur dan mahasiswa lainnya sangat nyaman dan mudah untuk
mendapatkan inspirasi.
http://www.uajy.ac.id
Kampus 3: Gedung Bonaventura. Sama dengan kampus dua, kampus ini berada di kawasan
Babarsari tepatnya di Jl. Babarsari no 43 Yogyakarta. Ketika kita memasuki kampus ini sudah
terlihat lobi kampus yang berada dekat pintu masuk. Lobi ini sangat bagus dan enak dipandang.
Lobi ini biasanya digunakan mahasiswa untuk menunggu jemputan dan untuk duduk-duduk dan
mengobrol sambil menunggu kelas berikutnya.
Ketika kita melanjutkan masuk ke dalam bangunan ini, kita akan melihat pohon-pohon yang
tinggi dan rindang. Hal tersebut menambah kesan sejuk dan teduh. Jika dilihat dari karakteristik
bangunannya kampus ini tidak berbeda jauh dengan kampus 2, eetapi kampus ini lebih megah
dan lebih menonjolkan sisi budaya Bali dengan ukiran-ukiran yang ada. Kampus ini memiliki
halaman yang luas dan pepohonan rindang, menambah kesan megah.
http://www.uajy.ac.id
Kampus 4 : Gedung Bunda Theresa. Kampus ini lebih dikenal dengan kampus FISIP. Terletak di Jl.
Babarsri No 6 Yogyakarta, Kampus FISIP ini merupakan kampus yang berbeda dari kampus
terdahulu, karena kampus ini bisa di katagorikan sebagai bangunan baru.
Disain arsitektur dari gedung ini bergaya moderen dengan tiang-tiang yang menjulang tinggi.
Arsitektur bangunan ini berbeda dengan kampus-kampus UAJY yang lainnya. Bangunan ini
terlihat kotak tidak simetri dan terlihat apik, tetapi tidak kita jumpai ukiran seperti dikampus
dua dan tiga. Gedung ini membuat mahasiswa merasa nyaman dan senang untuk melakukan
kerja kelompok di kampus.
https://www.yogyes.com