telah berdiri sejak tahun 1974 sebagai tempat kursus komputer dengan nama Modern
komputer ini memiliki 2 buah jurusan pembelajaran pada tahun 1981 yaitu
dijalankan sampai menjadi sebuah universitas pada tahun 1998 dengan nama Bina
komputer.
Pengembangan yang selama ini dilakukan oleh Binus University, tetap pada
Pendirian Bina Nusantara Learning Center pada tahun 1996 sebagai tempat
Pendirian Binus Center pada tahun 1998 yang difokuskan sebagai fasilitas atau
center untuk kursus matakuliah pilihan yang dibuka untuk mahasiswa Binus
20
21
Pembukaan Binus Online Learning pada tahun 2008 sebagai sarana pendidikan
(kuliah) yang dilakukan secara online (melalui internet), dan tidak melalui tatap
muka rutin.
Namun pada tahun 2010 Binus University membuka sebuah fasilitas baru
untuk para mahasiswa/i, yaitu sebuah dormitory yang dinamakan Binus Square.
Dormitory ini resmi beroperasi pada bulan July 2010 dan saat ini menjadi Brand
Pada kasus ini akan diceritakan mengenai perjalanan Binus Square dimulai
pada tahap perencanaan yaitu tahun 2008 sampai 1 semester (setengah tahun) setelah
pengoperasiannya yaitu akhir tahun 2010. Dalam rentang waktu ini, akan difokuskan
pembahasan mengenai pertimbangan yang diambil oleh seluruh pihak yang terkait
dalam rencana pengembangan Binus Square ini dan proyeksi jangka pendek maupun
sebagai tempat kursus komputer dengan nama Modern Computer Course. Tempat
kursus ini, lambat laun berkembang sehingga pada tanggal 1 Juli 1981 menjadi
sebuah akademi dengan nama Akademi Teknik Komputer (ATK) yang memiliki 2
22
Informatika dan Teknologi Informasi. Kemudian pada tanggal 13 Juli 1984, akademi
jurusan diploma baru yaitu Komputerisasi Akuntasi, dan pada tanggal 21 September
Pada tanggal 1 Juli 1986, dibuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Setahun kemudian yaitu pada tanggal 9 November 1987, AMIK Bina Nusantara
bergabung dengan STMIK Bina Nusantara dan pada tanggal 18 Maret 1992 meraih
status Terakreditasi untuk seluruh program studi yang ada. Perkembangan demi
perkembangan terus terjadi, 1 tahun kemudian, tepatnya tanggal 10 Mei 1993, dibuka
pula Program Studi untuk tingkat Master (S-2) yaitu jurusan Information System
Management.
Pada tanggal 8 Agutsus 1996, resmi berdiri Bina Nusantara University, yang
studi S-1 yaitu Computer Studies, Economics and Business, Science and Technology,
Sertifikasi Manajemen Mutu International atau yang lebih dikenal dengan nama
ISO:9001. Pada tahun 2001, Binus University mendirikan kampus baru yaitu Joseph
23
Wibowo Center (JWC) yang dipusatkan untuk 3 program pendidikan yaitu Binus
Program. Dan di tahun 2008, Binus University kembali membuka 2 buah jurusan
baru untuk program studi S-1 yaitu Hotel Management dan Interior Design,
sedangkan untuk program studi S-2 dibuka jurusan baru untuk Magister Teknik
Informatika (MTI) dan Magister Manajemen Sistem Informasi (MMSI). Selain itu
dibuka pula sarana baru untuk perkuliahan yaitu BINUS Online Learning, dimana
yaitu Reguler dan International Program. Untuk Program Reguler sendiri memiliki 7
dibawah fakultas tersebut. Total seluruh jurusan yang ada saat ini adalah 28 jurusan.
bawah fakultas masing-masing. Pada tahun 2011, tepatnya bulan September akan
nya di kalangan masyarakat saat ini dan juga merupakan salah satu universitas
University pada tahun 2020 dan tertuang dalam visi dan misinya yang baru, yaitu:
24
Vision
Mission
dibawahi oleh Wakil Rektor (Vice Rector). Sistem pembagian fungsi menjadi center-
Operasi), yang berarti untuk proses akademik dipusatkan pada bagian tertentu
fungsinya masing-masing.
Adapun untuk susunannya, berada pada posisi paling atas adalah Bina
Rector Bina Nusantara University sebagai pimpinan tertinggi. Posisi dibawah Rektor
Vice Rektor I sampai Vice Rector IV, dan seluruh Dekan (Dean) Fakultas yang ada.
Untuk fungsi center-center, berada di bawah posisi masing-masing Vice Rector sesuai
dengan fungsinya.
DEAN OF FACULTIES
University yang mulai dioperasikan sejak pertengahan tahun 2010. Binus Square ini
berlokasi di Jakarta, Jalan Budi Raya, tepat di seberang SMU 78, dan berjarak hanya
Binus Square terdiri dari 4 buah gedung (tower) di mana setiap gedungnya
memiliki 17 lantai, dan dibagi menjadi 2 berdasarkan gender yaitu 2 gedung untuk
yang berukuran seluas 1.4 hektar ini dapat menampung sampai 2.500 mahasiswa/i.
Jumlah kamar yang tersedia lebih dari 1.500 buah yang memiliki 2 tipe yaitu single
room (untuk 1 orang) dan double room (untuk 2 orang). Selain itu terdapat pula 100
kamar yang setara dengan Hotel Bintang 4 untuk mengakomodasikan para orang tua
mahasiswa/i saat berkunjung. Kamar ini juga digunakan oleh mahasiswa/i jurusan
Sebagai salah satu unit pendukung universitas, Binus Square juga memiliki
tertinggi pada Binus Square ini dipegang oleh seorang General Manager, kemudian
pada posisi di bawah ada Operations Manager, Estate Manager, dan beberapa posisi
yang secara struktural, sifatnya ikut membantu secara aktif dalam operasional namun
27
tidak dibawahi secara langsung oleh General Manager, oleh karena itu diberikan
tanda - pada garisnya. Untuk lebih jelasnya, silakan lihat gambar berikut:
Fasilitas yang disediakan di Binus Square ini terbilang cukup lengkap. Untuk
fasilitas utamanya pada kamar disediakan internet access (wi-fi), AC, kasur, lemari
baju, rak buku, lampu belajar, kursi, dan meja belajar. Untuk pendukungnya,
ATM Center
Beauty Salon
Clinic
28
Entertainment Room
Gymnasium
Games Room
Pantry
Parking Area
Receptionist
Study Room
Swimming Pool
Wi-Fi
Square juga diadakan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan soft skill
satu daya tarik dari Binus Square, karena tidak ditawarkan kepada mahasiswa/i
umum, dengan kata lain hanya ditawarkan untuk para mahasiswa/i yang tinggal di
Binus Square saja, seperti yang dikatakan Bapak Francis pada saat wawancara
dengan beliau:
29
... mahasiswa yang datang di tahun pertama sudah tinggal di Boarding House, dan
sudah ada program-program yang bisa mendidik mereka, karena secara basically
mereka hanya belajar teknikal & knowledge saat di sekolah, sedangkan di boarding
house ini, mereka bisa dilatih soft skill melalui sosialisasi dengan teman-teman
Leadership Training, dan pelatihan kompetensi lainnya yang diluar knowledge inti
perkuliahan.
Academic Program
Untuk program yang rutin adalah Mentoring yang dibantu oleh Duta Binusian,
dan English Conversation Program yang dibantu oleh International Boarder dari
pertukaran pelajar.
Personal Development
organisasi yang ada di Binus Square itu sendiri, Binus University maupun dari
lain-lain.
Social Experience
bersama baik dari yang sederhana seperti kumpul-kumpul, maupun acara seperti
dikelola dan dibimbing oleh Hall Residence Tutor (sementara ini baru 2 orang
saja yaitu Ibu Greta Vidya Paramitha dan Bapak Alex Jhon).
seluruh mahasiswa/i yang tinggal disana. Aturan dan pedoman untuk tinggal,
dibagikan dan disosialisasikan oleh staff Binus Square kepada mahasiswa/i saat
mereka akan tinggal disana, dan kemudian dibagikan pula dalam bentuk buku
pedoman.
Sistem Kebersihan
membersihkannya.
Sistem Pembayaran
hanya berkisar antara 2 harga tergantung tipe kamar yang mereka pilih. Untuk
perbulannya, tipe kamar Single dikenakan harga Rp 1.500.000, namun untuk tipe
kamar Double (2 orang) dikenakan harga Rp 1.250.000 per orang. Harga ini
deposit sebesar Rp 1.000.000 saat pertama kali masuk ke Binus Square. Adapun
sengaja menempel poster, atau memasang paku, dan lainnya. Jika security deposit
ini sudah habis terpakai, dan penghuni masih dalam masa kontrak tinggal, maka
Security deposit ini akan dikembalikan saat penghuni selesai kontrak tinggalnya
Kemudian setiap penghuni juga memiliki batasan atas fasilitas yang ada
seperti kapasitas listrik per bulan (250 KwH untuk single dan 455 KwH untuk
double) dan laundry (21 kg). Jika jumlah pemakaian penghuni berlebih, maka
Untuk sistem hunian Binus Square, memakai sistem kontrak dimana saat
masuk mahasiswa/i memilih untuk tinggal selama berapa lama. Kemudian untuk
sistem pembayarannya adalah dibayar dimuka dan untuk periodenya dapat dipilih,
yaitu 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan. Setiap akhir dari periode pembayarannya,
Sistem Keamanan
ditandatangani oleh para orang tua yang menandakan bahwa mereka setuju anak
mereka tinggal di Binus Square, serta form medical untuk kesehatan anak mereka
dan antisipasi pihak Binus Square apabila terjadi masalah kesehatan (dapat dilihat
pada Lampiran).
CCTV di setiap koridor. Penghuni disediakan kartu akses untuk masuk ke dalam
tower mereka dan hanya bisa digunakan di tower yang memang untuk gender
mereka sendiri, jadi mahasiswa tidak bisa masuk ke dalam tower mahasiswi,
33
kontak servis 24 jam dan sistem akses menggunakan 1 pintu. Dan ada pula
regulasi untuk bertamu, serta aturan-aturan yang harus diikuti oleh tamu dan
penghuni.
Sistem Transportasi
Para penghuni juga disediakan fasilitas transportasi yaitu shuttle bus yang
Setiap harinya Shuttle Bus ini akan mulai beroperasi mulai dari jam 6 pagi sampai
jam 7 malam. Kemudian setiap 1 jam sekali akan berjalan mengikuti rute Binus
Karena masih terbilang baru, saat ini jumlah Shuttle Bus hanya 1 saja,
sehingga masih menjadi masalah kekurangan transportasi ini. Namun saat ini
pihak Binus Square sering mendapatkan pinjaman mobil maupun Mini Bus dari
(dikti), saat ini Binus University memiliki mahasiswa/i sejumlah 24.120 orang.
Adapun dari jumlah tersebut dapat dianalisa profil mahasiswa/i Binus University
parameter saja yaitu berdasarkan daerah asal dan jenis tempat tinggal mahasiswa/i.
34
Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada Bapak Tjiatno Indra,
disebutkan bahwa setiap tahunnya, rata-rata 35% dari mahasiswa/i baru berasal dari
luar propinsi DKI Jakarta. Sedangkan setengah dari 65% sisanya, datang dari DKI
Jakarta dan kota-kota di sekitar propinsi DKI Jakarta yaitu Bogor, Depok, Tangerang,
Bekasi.
Untuk jenis tempat tinggal, penulis menggunakan sampel yang diambil dari
127 orang mahasiswa/i aktif Binus University yang sedang bekerja sebagai asisten
Tempat Tinggal
mahasiswa/i aktif
mahasiswa/i tersebut tinggal di rumah kos baik apabila mahasiswa/i tersebut berasal
University
Rumah sewaan atau lebih dikenal dengan nama rumah kos, merupakan sebuah
bangunan yang khusus disewakan kepada orang-orang untuk sarana tempat tinggal.
Biasanya bangunan ini hanya terdiri dari kamar-kamar saja, bukan seperti sebuah
Dewasa ini, industri rumah kos ini semakin menjamur dimana-mana, terutama
di daerah sekitar kampus maupun sekolah, karena semakin banyak pendatang dari
luar Jakarta terutama pelajar yang menuntut ilmu di Jakarta. Bahkan bukan hanya
bangunan khusus saja yang diperuntukkan rumah kos, rumah tinggal penduduk pun
Untuk di daerah Binus University sendiri, industri rumah kos ini semakin
banyak, terutama dalam radius 5 kilometer dari ketiga kampus Binus University.
Salah satu penyebabnya adalah jumlah kebutuhan rumah kos yang semakin banyak
karena dengan jumlah penerimaan mahasiswa/i yang berkisar di antara 6.000 orang
per tahunnya, dan ditambah pula dengan jumlah mahasiswa/i yang sudah lulus namun
Berdasarkan analisis data hasil survey terhadap 86 orang penghuni rumah kos
di daerah Binus University, yang dilakukan oleh Andri Prabowo dalam skripsinya
Square pada tahun 2010, didapatkan hasil bahwa dari total 86 responden, sebanyak
86% adalah Mahasiswa, sedangkan 14% sisanya adalah karyawan, sedang mencari
36
pekerjaan maupun pengusaha. Kemudian didapat pula hasil 84% dari responden
tersebut adalah masih kuliah di Binus University, 12% responden merupakan alumni
dari Binus University, dan sisa 4% merupakan Alumni dari Universitas lainnya.
daerah sekitar kampus untuk kemudian mendirikan bangunan yang dirancang khusus
sebagai rumah kos. Lokasi yang menjadi tempat rumah kos ini seperti Jalan Kebon
Jeruk Raya, Jalan Kemanggisan, Jalan K.H. Syahdan, Jalan H. Taisir, Jalan Salam
Raya, dan masih banyak lagi tersebar di gang-gang yang cukup besar maupun kecil
Dengan tingkat kepadatan rumah kos (begitu pula dengan jumlah penduduk)
seperti itu, tentu saja tingkat kenyamanan untuk tinggal sangatlah rendah. Terutama
dengan akses jalan yang sempit, padat, dan sulitnya menemui tempat parkir di daerah
Binus University, sehingga para penghuni kos yang memiliki kendaraan seringkali
memarkir kendaraan di pinggir jalan yang memang sudah sempit. Ditambah pula
Untuk fasilitas dan jumlah kamar kos pun sangat bervariasi, bahkan ada yang
mencapai 100 kamar dalam 1 lokasi saja. Pada umumnya rumah kos yang ada
memiliki minimal 2-3 lantai, dengan tangga, tanpa balkon, dan tanpa pencahayaan
dalam kamar yang cukup (tidak ada jendela yang menghadap keluar gedung). Untuk
fasilitas standar yang ditawarkan adalah seperti cuci gosok, listrik, kasur, lemari, dan
AC.
37
Internet.
Untuk harga yang ditawarkan per bulannya, berkisar antara kurang dari Rp
500.000 sampai diatas Rp 1.500.000, namun juga tergantung pada fasilitas yang
ditawarkan atau dipilih. Penambahan barang elektronik seperti komputer, kipas angin,
televisi, atau lainnya, bisa dikenakan biaya tambahan yang berkisar antara Rp 50.000
sampai Rp 150.000 per barang per bulannya. Berdasarkan penelitian Andri Prabowo
(seperti yang sudah disebutkan sebelumnya), untuk biaya rumah kos yang
biaya kurang dari Rp 500.000 per bulannya, 34% responden mengeluarkan biaya
1.500.000, dan sebanyak 10% mengeluarkan biaya lebih dari Rp 1.500.000. Dari
Untuk perawatan rumah kos ini, terutama untuk bangunan yang memang
ke rekening pemilik per bulan, atau bisa juga menitipkan pada pengelola rumah kos
tersebut untuk diserahkan pada pemiliknya. Namun karena yang dipekerjakan sebagai
38
pengelola adalah tenaga kerja serabutan, seringkali mereka berbuat semaunya saja
dengan berbagai alasan, melanggar privasi dengan masuk ke dalam kamar saat
penghuninya sedang tidak ada dengan alasan pengecekan, dan membuat aturan-aturan
Setiap rumah kos memiliki regulasi yang berbeda-beda antar satu sama lain.
Pada umumnya di dalam sebuah rumah kos, dapat menampung laki-laki dan
perempuan. Namun tidak jarang pula ditemui rumah kos yang hanya menampung
satu gender saja, atau dipisahkan gedungnya. Kemudian ada pula yang
memberlakukan aturan jam malam atau jam harus kembali penghuni. Jika lewat dari
waktu yang ditentukan, maka pintu gerbang luar akan ditutup dan dikunci dimana
Sewaan
dormitory untuk para mahasiswa/i Binus University sebagai sarana tempat tinggal
selama mereka menuntut ilmu. Dan dormitory ini diharapkan tidak hanya menjadi
sebuah tempat tinggal saja, tapi juga bisa menjadi sarana untuk bersosialisasi, melatih
39
pertama kali dicetuskan pada tahun 2008 oleh Binus University Business Advisor
dari Singapore. Beliau melihat potensi besar yang dimiliki oleh Binus University
dengan melihat jumlah mahasiswa yang cukup besar dan terus meningkat setiap
tahunnya, dan inovasi ini juga sejalan dengan visi misi Binus University itu sendiri.
Ganjil 25958
2004 / 2005
Genap 21965
Ganjil 24600
2005 / 2006
Genap 21317
Ganjil 24527
2006 / 2007
Genap 20416
Ganjil 23800
2007 / 2008
Genap 20620
Ganjil 25849
2008 / 2009
Genap 23093
Sumber : http://evaluasi.dikti.go.id/epsbed/detilpt/031038/1
40
Rector, dan Yayasan Bina Nusantara, maka diputuskanlah untuk merealisasikan ide
yang harus dipikirkan. Yang pertama adalah arah dan tujuan dari pembangunan
dormitory ini sejalan dengan pencapaian visi misi universitas dan akan membangun
good sinergy dalam proses pencapaian tersebut. Salah satu yang diharapkan adalah
tempat ini akan menjadi sebuah sarana untuk membangun soft skill Binusian (sebutan
untuk mahasiswa/i Binus University) selain hard skill saat kuliah dan pengalaman
Pertimbangan yang kedua, masih berkaitan dengan point pertama, yaitu untuk
mendukung visi Binus University menjadi sebuah world class university harus
memiliki sejumlah mahasiswa/i dari luar negeri baik yang bersifat tetap maupun dari
hasil pertukaran pelajar dan fasilitas dormitory ini akan sangat membantu
mahasiswa/i luar negeri tersebut dalam hal tempat tinggal selama proses belajar.
Kemudian juga apabila ada event-event seperti kompetisi, workshop atau seminar,
dan studi banding, Binus University dapat menyediakan akomodasi yang nyaman dan
Yang ketiga adalah potensi market (dalam hal ini adalah mahasiswa/i) yang
cukup besar dan kebutuhan akan tempat tinggal sementara selama proses kuliah
berjalan sangatlah besar dan mengingat juga jumlah mahasiswa/i Binus University
terus meningkat setiap tahunnya, walaupun jumlah rumah kos juga bertambah, namun
tetap tidak sebanding pertumbuhannya. Dengan kata lain, permintaan (demand) akan
Yang keempat adalah telah tersedianya sebuah lokasi di Jalan Budi Raya yang
dormitory ini. Melihat kesempatan yang ada, pada saat yang sama belum tercetus
sebuah ide untuk dibangun apa pada lahan tersebut, dan memang ide untuk
University. Sebelumnya telah disebutkan bahwa peluang market yang begitu besar
menjadi salah satu pertimbangan untuk mendirikan Binus Square ini. Jumlah yang
mahasiswa/i yang besar serta jumlah penerimaan mahasiswa/i Binus University setiap
tahunnya yang secara signifikan terus meningkat merupakan sebuah potensi besar.
7000 6145
5775
6000 5400
5000 4514
4000
3000
2000
1000
0
2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009
TahunAkademis
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa kenaikan jumlah mahasiswa/i setiap
tahunnya cukup stabil namun signifikan. Dan mengingat jumlah mahasiswa/i Binus
University hampir mencapai 25.000 orang (24.278 pada semester ganjil 2008/2009),
market yang dituju cukup besar. Dan karena objeknya adalah rumah sewa, maka
memang market yang akan tertarik adalah mahasiswa/i yang berasal dari luar DKI
Jakarta sebagai tempat tinggal sementara. Dari hasil wawancara dengan Bapak
Tjiatno, didapat jumlah rata-rata mahasiswa yang berasal dari luar DKI Jakarta adalah
sebesar 35%. Jika dihitung dengan menggunakan data yang ada, maka potensi pasar
Potensi pasar saat ini = rata-rata jumlah mahasiswa * persentase mahasiswa/i luar
DKI Jakarta
= 8160 mahasiswa/i
Sedangkan untuk pertumbuhan potensi pasar setiap tahunnya adalah (mengambil data
DKI Jakarta
5775)) / 3) * 35%
= 191 mahasiswa/i
43
terbaik akan product / service yang diberikan dan setara dengan global
diperbaharui pada tahun 2005 menjadi ISO 9001:2000, dan pada tahun 2009
o Memiliki BINUS Career sebagai sarana para lulusan Binus University untuk
sehingga service yang diberikan oleh Binus University tidak terhenti sampai
selama kuliah.
berorganisasi.
o Memiliki potensi pasar yang besar dan terus berkembang setiap tahunnya
o Memiliki lokasi tanah kosong di daerah yang dekat dengan lokasi 3 kampus
universitas.
untuk memfasilitasi mahasiswa/i terutama bagi yang datang dari luar negeri.
ini juga menjadi salah satu daya tarik dari sebuah universitas.
kamera CCTV.
fasilitas yang ada dan dapat digunakan dengan bebas (kecuali laundry dan
listrik), berbeda dengan rumah kos yang hanya menyediakan jasa tempat
tinggal saja. Saat ini sangat jarang sekali ada rumah kos yang menyediakan
yang kondusif.
o Memiliki jarak tempuh yang cukup jauh dari kampus sekitar 1.2 km,
berkurang.
47
disediakan.
bencana, seperti kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain, karena range penghuni
o Mahasiswa/i yang telah lulus harus pindah dari Binus Square karena sudah
o Adanya potensi pasar yang cukup besar yaitu jumlah mahasiswa/i Bina
Nusantara University yang sangat besar dan terpusat di satu tempat saja.
o Pertumbuhan potensi pasar yang cukup signifikan, dalam hal ini adalah
tahunnya.
o Terbatasnya lahan untuk pendirian rumah kos yang baru sehingga jumlah
o Pengelolaan rumah kos yang ada saat ini, banyak yang tidak memuaskan dan
tidak nyaman.
48
o Adanya kebutuhan orang tua mendapatkan jaminan bahwa anak mereka akan
aman dan terjamin kesehatan hidupnya apabila hidup dengan menyewa rumah
kos.
o Adanya rumah kos atau apartemen yang memiliki jarak tempuh lebih cepat
o Adanya rumah kos atau apartemen yang memiliki variasi harga dengan
o Adanya rumah kos atau apartemen yang memiliki aturan tidak terlalu ketat.
o Khusus untuk ancaman dari apartemen, memiliki fasilitas yang lebih lengkap,
dengan harga yang sama, namun privasi lebih terjaga, dan aturan yang
memiliki harga kurang lebih sama, bahkan lebih memiliki jarak tempuh yang
dekat.
Behavioral. Dalam case ini, Binus Square melakukan segmentasi market dengan tipe
kelompok market berdasarkan keuntungan (benefit) berbeda atau lain yang dicari
Dapat dilihat dalam kasus ini, pendirian Binus Square beserta fasilitas-
berkualitas dan bukan hanya sekedar ahli dalam hard skill. Oleh karena itu Binus
penghuni Binus Square untuk terlibat, suatu hal yang tidak ditawarkan oleh rumah
kos biasa. Dan juga seluruh fasilitas pendukungnya dipusatkan pada dormitory
segmentasi market yang ditujunya apakah sudah tepat atau tidak. Menurut Kotler &
Measurable
Pada case study ini, Binus University dapat memperkirakan jumlah target market
mahasiswa tersebut. Detail dan perhitungan jumlah target market ini dapat dilihat
dilihat pada sub bab 4.1.3. mengenai profil mahasiswa/i Binus University.
Substansial
Accessible
Segmen yang dipilih sangat mudah dijangkau karena memang mahasiswa/i Binus
Differentiable
Untuk membedakan Binus Square dengan rumah kos lainnya, maka dibangunlah
biasa, namun ancamana tetap datang dari apartemen yang memiliki fasilitas
Actionable
Proses pengembangan Binus Square ini sudah dapat dijalankan mengingat sudah
tersedianya lahan untuk membangun, adanya inovasi baru, dan sejalan dengan
target market dari hasil segmentasi pasar yang telah dilakukan sebelumnya. Menurut
Kotler & Armstrong (2008, p. 183), target market dapat dibagi menjadi 4 tipe yaitu:
adalah semua orang yang membutuhkan rumah kos atau tempat tinggal sementara.
Namun karena Binus University menargetkan hanya mahasiswa/i aktif saja yang
boleh tinggal disana, dan market yang ada sebenarnya sudah mendapatkan produk
yang mereka inginkan dari penyedia jasa rumah kos di daerah sekitar kampus, oleh
karena itu tipe target market yang dipilih oleh Binus University adalah differentiated
marketing.
Kemudian adapula tipe Target Market Selection yang dipilih oleh Binus
University. Menurut Abell (1980, p. 192), Target Market Selection dibagi menjadi 5
tipe yaitu:
1. Single-Segment Concentration
2. Selective Specialization
3. Product Specialization
4. Market Specialization
Untuk kasus ini target market selection yang dipilih oleh Binus Square adalah
memfokuskan usahanya kepada sebuah group market yang memang khusus memakai
product tersebut. Dalam hal ini Binus University menawarkan produk kedua, tapi
target market yang dituju sama dengan produk pertama (pendidikan), yaitu kalangan
bawah ini:
M1 M2 M3
P1
P2
P3
P = Product M = Market
Sumber : Abell, Defining the Business: The Starting Point of Strategic Planning,
1980, p. 192-196
Menurut Kotler & Armstrong (2008, p. 191) product position merupakan cara
pendefinisian sebuah produk oleh konsumen pada atribut-atribut penting dari produk
tersebut atau suatu gambaran atau persepsi yang muncul di pikiran konsumen
mengenai produk tersebut terhadap produk lainnya. Adapun tujuan akhir dari
positioning ini adalah terbentuknya suatu proporsi nilai (value) sebuah produk pada
53
sebuah produk, karena Marketing Mix inilah yang akan menentukan bagaimana
Produk
Produknya dalam studi kasus ini adalah Binus Square itu sendiri mencakup
seluruh fasilitas dan program yang ditawarkan. Untuk fasilitas yang ditawarkan
tergolong sangat lengkap dengan tingkat luxury yang cukup tinggi dan setara
dengan hotel bintang empat, namun dengan harga yang tergolong cukup murah.
Harga
rumah kos yang dihuni oleh mahasiswa/i, dimana harga sewa kamar Binus Square
Kemudian juga ada special occasion atau harga khusus seperti discount
awal pembukaan Binus Square ada promo apabila mahasiswa/i membayar penuh
dimuka untuk 1 tahun maka ada potongan untuk 2 bulan, sehingga hanya
Lokasi
Lokasi pendirian Binus Square ini bisa dikatakan sudah ditentukan sebelum
inovasi ini muncul karena memang pada awalnya Binus University memiliki
sebuah lahan kosong namun belum ada ide inovasi untuk digunakan sebagai apa
lokasinya juga dekat ketiga kampus yang ada, sehingga menjadi salah satu daya
tarik juga, walaupun untuk ukuran rumah kos cukup jauh, namun hal itu diatasi
Promosi
Promosi yang dilakukan juga kepada calon mahasiswa/i maupun orang tua.
Cara pertama adalah adanya halaman promosi pada brosur yang dibagikan
untuk calon mahasiswa/i sebanyak 1-2 halaman per brosur. Kemudian yang kedua
bertanya kepada staff marketing yang bertugas disana. Yang ketiga adalah
presentasi singkat. Yang keempat promosi langsung tapi kepada para orang tua
memberikan orang tua rasa aman apabila anak mereka harus hidup mandiri seperti
pergaulan dan tempat tinggal. Promosinya dilakukan langsung saat acara temu
55
dengan Rektor dengan orang tua (saat anak mereka tes), kemudian juga para
orang tua dapat melihat langsung Binus Square ini setelah sesi ini selesai.
Positioning secara penuh oleh sebuah brand disebut value propositions yang
keuntungan yang didapat oleh konsumen dari produk (brand) tersebut yang sudah
seperti yang sudah diketahui, value merupakan nilai yang didapat oleh konsumen atas
terhadap harga yang harus dibayar. Perbandingan antara benefit dengan harga ini,
Price
The
More Less
same
The
The same same for
less
Less for
Less much
less
Dari hasil analisa data yang didapat, value proposition untuk Binus Square
terhadap Rumah Kos adalah More for The Same. Karena untuk seperti yang
sudah dijelaskan pada Marketing Mix bagian Harga, harga yang ditawarkan oleh
Binus Square merupakan harga sewa yang memang paling banyak dibayarkan
oleh mahasiswa/i untuk rumah kos. Sedangkan untuk benefit disini, merujuk
kepada fasilitas yang disediakan oleh Binus Square itu sendiri dengan melihat
banyaknya fasilitas yang disediakan dan tidak disediakan oleh rumah kos, seperti:
sebagainya.
Anggrek, Mediterania, DLofts) adalah The Same for Less. Karena untuk fasilitas
yang disediakan rata-rata memiliki hal yang sama, namun untuk perbandingan
Setengah tahun sudah sejak Binus Square resmi beroperasi di tahun 2010, dan
akhir dari setengah tahun tersebut tepat jatuh pada akhir tahun 2010. Evaluasi dari
sebuah produk maupun perusahaan pasti dilakukan di setiap akhir tahun, guna
melihat kekurangan-kekurangan yang masih ada serta evaluasi dari target-target yang
57
telah tercapai. Hasil dari evaluasi tersebut berguna untuk menentukan tujuan-tujuan
Tingkat Hunian
o Target
Sebagai sebuah bisnis rumah sewaan, tentu saja target yang paling penting
adalah tingkat huniannya. Walaupun masih tergolong baru, namun target yang
ditentukan untuk tingkat huniannya terbilang cukup tinggi, yaitu 700 orang
per tahun 2010 dimana hanya dalam waktu setengah tahun. Untuk detail
kelamin maupun jenis kamar, tidak ditentukan, karena produk ini masih baru
o Pencapaian
Di akhir tahun 2010, pihak management Binus Square mencatat untuk jumlah
penghuni adalah sebanyak 686 orang dengan detail 395 pria dan 291 wanita.
Kemudian sebanyak 504 orang memilih untuk menghuni kamar bertipe single
room, dan 182 orang menghuni kamar dengan tipe double room. Maka dari itu
o Target
Hall Residence Tutordi setiap tower Binus Square yaitu 4 orang. Adapun
tujuan dari Hall Residence Tutor ini adalah sebagai koordinator setiap
3. Target ketiga adalah setiap tower yang ada mempunyai dua organisasi
Jurusan (HMJ). Adapun salah satu tugas dari Hall Residence Tutor tadi
seluruh anggota student committee tersebut saja, jadi terpisah satu sama
o Pencapaian
1. Saat ini hanya baru ada 1 Hall Residence Tutor saja yaitu Bapak Alex
Jhon di Binus Square. Dan karena tidak memungkinkan 1 orang saja untuk
2. Saat ini jumlah mahasiswa/i senior yang tinggal di Binus Square masih
jumlah mahasiswa/i junior sekitar 600 orang, oleh karena itu, saat ini ratio
Square itu sendiri pun masih sedikit yaitu 686 orang. Dikarenakan jumlah
masih tidak mungkin. Saat ini memang sudah ada student committee yang
dua tower untuk satu student committee, sehingga saat ini jumlahnya baru
4. Untuk target keempat, sudah mulai berjalan dimana setiap ada workshop
para penghuni.
60
o Target
2. Target kedua adalah Shuttle Bus yang sudah disediakan siap beroperasi dan
o Pencapaian
1. Untuk target pertama saat ini yang berjalan adalah security selalu stand by
saat mau masuk ke tower masing-masing dan pada saat naik lift. CCTV
Untuk tamu tetap berlaku aturan jenis kelamin yang berbeda tidak boleh
2. Saat ini jumlah Shuttle Bus yang beroperasi hanyalah 1 buah bus saja dan
hanya berkapasitas 15-17 orang. Bahkan untuk Shuttle Bus ini masih
bersifat sewa kepada pihak Royal Platinum. Jadi bisa dibilang saat ini
belum ada Shuttle Bus yang milik Binus Square. Untuk mengatasi
masalah tersebut, saat ini pada jam-jam sibuk Binus Square dipinjamkan
61
beberapa mobil dan bus oleh bagian General Affairs and Legal (GAL).
untuk jam-jam beroperasinya setiap satu jam sekali selalu jalan dengan
menit, dan lebih strict pada jam keberangkatan, misalkan Shuttle Bus
tersebut sudah penuh, namun tetap tidak akan langsung jalan. Karena
Bus.