DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3C. 1
TAHUN 2019
DAFTAR NAMA
NO NAMA NIM
2 SABRIANI 218240064
7 MGAWATI 218240088
ii
PRAKATA
Alhamdulillah rasa syukur kami panjatkan atas rahmat dan nikmat berupa
kesehatan yang telah diberikan Tuhan yang Maha ESA kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Dengan judul makalah
"REKRIUTMEN DAN SELEKSI TENAGA KERJA" tugas pertama dari pak USMAN,
SKM, M.Kes. selaku dosen mata kuliah MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA.
Selanjutnya terimakasih kami ucapkan kepada kedua orang tua kami yang telah
mendukung langkah kami dalam menggapai cita-cita. Kami juga mengucapkan
terimakasih banyak kepada teman-teman dan semua pihak yang ikut berpartisipasi
dalam kelancaran pembuatan tugas ini, khususnya PUSKESMAS UJUNG LERO
terimakasih atas kerjasamanya telah bersedia membagikan informasi yang kami
butuhkan.
Dan kami mohonmaaf yang sebanyak banyaknya apabila dalam tugas ini
ditemukan kesalahan, karena kami menyadari bahwa manusia adalah tempatnya salah.
Maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar
pada pembuatan tugas makalah selanjutnya bisa dimaksimalkan lagi.
Wassalam.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Prakata .....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
3. Tujuan ................................................................................................................2
1. Pengertian ....................................................................................................3
2. Tujuan ..........................................................................................................4
3. Prinsip-prinsip .............................................................................................4
4. Sumber-sumber............................................................................................4
1. Pengertian ....................................................................................................10
5. Jenis-jenis ....................................................................................................16
iv
6. Masalah-masalah .........................................................................................18
BAB IIIPEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan ........................................................................................................
2. Saran ..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu elemen yang penting dari upaya untuk membangun pilar
organisasi agar da pat berfungsi dengan baik adalah sumber daya manusia
atau pegawai. Organisasi dapat berjalan jika sumber daya manusianya
berkualitas dan berada sesuai dengan bidang tugasnya (the right man and the
right place). Untuk itu manajemen sumber daya manusia perlu dikelola secara
profesional dan baik agar dapat terwujudnya keseimbangan antara kebutuhan
pegawai dengan tuntutan perkembangan teknologi dan lingkungan serta
kemampuan organisasi.
Sumber daya manusia sebuah organisasi merupakan sumber daya yang
paling penting dan hanya akan dapat diperoleh melalui upaya rekrutmen yang
efektif. Melalui rekrutmen inilah kontak pertama kali diusahakan organisasi atau
badan untuk mendapatkan pegawai potensial, melalui rekrutmen inilah banyak
individu datang untuk mengenal organisasi dan pada akhirnya nanti memutuskan
ingin bekerja dengannya atau tidak. Suatu usaha rekrutmen yang dirancang dan
dimanajemen dengan baik akan menghasilkan pelamar yang berkualitas baik
Memilih orang yang memiliki kompetensi, memilki standar kerja yang
tinggi sesuai harapan perusahaan adalah tidak mudah.Perlu strategi khusus
dalam rekrutmen & sistem seleksi untuk mendapatkan SDM yang unggul
tersebut.Langkahnya SDM yang memiliki kompetensi unggul, menjadikan
tingkat perebutan pengadaan tenaga kerja semakin ramai. Perebutan SDM tidak
hanya pada level manager keatas akan tetapi juga pada level dibawahnya. Proses
rekrutmen dan seleksi mempunyai peran penting dalam kesuksesan tiap
perusahaan karena proses rekrutmen dan seleksi dapat menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk terus bertahan, beradaptasi dan berkembang
khususnya di tengah persaingan yang ketat. Oleh karena itu, mereka dituntut
untuk lebih profesional dalam mengelola perusahaannya khususnya dalam hal
sumber daya manusia (tenaga kerja). Penyusutan pegawai biasanya terjadi
1
karena adanya pegawai yang memasuki masa pensiun, meninggal dunia atau
dikeluarkan dari institusi karena melanggar tata tertib dan disiplin pegawai yang
telah ditetapkan , oleh karena itu pegawai baru menggantikannya dengan masa
kerja yang berbeda-beda dipastikan setiap tahunnya ada pegawai yang
memasuki masa pensiun. Rekrutmen dapat juga dilakukan untuk menambah
pegawai baru ke dalam suatu satuan kerja yang kegiatannya semakin menurun
aktivitas yang tinggi.Dalam rekrutmen juga perlu adanya proses seleksi yang
efektif, hal ini dilakukan untuk melakukan pemerataan pegawai pada setiap seksi
sehingga kekuatan setiap seksi menjadi seimbang. Oleh karena itu diperlukan
pegawai-pegawai baru untuk memperkuat suatu kerja.Mengingat sangat
pentingya proses rekrutmen dan seleksi bagi perusahaan, diharapkan dengan
adanya proses rekrutmen.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Selayang Pandang
2. Sistem Secara Umum
3. Sistem Di Instansi
4. Alur Sistem Dan Model
C. TUJUAN
1. Mengetahui Selayang Pandang Dari Instansi (Puskesmas Ujung Lero)
2. Untuk Mengetahui Sistem Secara Umum
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Sistem Rektuitmen Dan Seleksi Tenaga
Kerja Pada Instansi Tersebut
4. Dapat Menguraikan Alur Sistem Penerimaan Pengawai
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
(1995) mendefinisikan rekrutmen sebagai berikut, "The recuitment is the
development of a pool of job candidates in accordance with ahuman resource
plan" (Stoner, et all, 1995). Artinya, rekrutmen adalah proses pengumpulan
calon pemegang jabatan yang sesuai dengan rencana sumber daya manusia
untuk menduduki suatu jabatan atau pekerjaan tertentu.
2. Tujuan Rekrutmen
Rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang dimulai ketika sebuah
perusahaan atau organisasi memerlukan tenaga kerja dan membuka lowongan
sampai mendapatkan calon karyawan yang diinginkan/kualified sesuai dengan
jabatan atau lowongan yang ada. Dengan demikian, tujuan rekrutmen adalah
menerima pelamar sebanyak-banyaknya sesuai dengan kualifikasi kebutuhan
perusahaan dari berbagai sumber, sehingga memungkinkan akan terjaring
calon karyawan dengan kualitas tertinggi dari yang terbaik.
3. Prinsip-prinsip Rekrutmen
a. Mutu karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan untuk mendapatkan mutu yang sesuai.Untuk itu sebelumnya perlu
dibuat:
1) Analisis Pekerjaan
2) Deskripsi Pekerjaan, dan
3) Spesifikasi Pekerjaan
b. Jumlah karyawan yang diperlukan harus sesuai dengan job yang tersedia
Untuk mendapatkan hal tersebut perlu dilakukan:
1) Peramalan kebutuhan tenaga kerja, dan
2) Analisis terhadap kebutuhan tenaga kerja (work force analysis).
c. Biaya yang diperlukan diminimalkan.
d. Perencanaan dan keputusan-keputusan strategis tentang
perekrutan.
4
e. Fleksibility
f. Pertimbangan-pertimbangan hukum.
4. Sumber-sumber rekrutmen
a. Dari sumber internal perusahaan, yakni SDM yang ditarik (diterima)
adalah berasal dari perusahaan/lembaga itu sendiri. Dengan cara ini
perusahaan mencari karyawan yang ada di dalam lingkungan sendiri untuk
ditempatkan pada posisi tertentu.
5
merupakan calon yang tepat, maka dapat diangkat untuk mengisi
jabatan kosong tersebut.
6
8) Tenaga-tenaga profesional mencari perusahaan. Cara ini dilakukan
biasanya hanya untuk menarik para pelamar yang profesional untuk
jabatan-jabatan eksekutif atau pekerjaan khusus yang memerlukan
kemampuan tinggi.
Teknik ini lebih efisien mengingat sekali penarikan tenaga kerja dapat
menarik sejumlah besar pegawai untuk memenuhi kebutuhan beberapa
departemen, yang berarti telah menghemat biaya. Departemen SDM secara
periodik mengestimasikan jumlah dan kualitas pegawai yang diperlukan.
Namun, dalam kenyataan memprediksi kebutuhan pegawai secara akurat tidak
sederhana. Manajer SDM pusat cenderung terlalu over estimate karena
7
berpandangan lebih baik kelebihan daripada kurang sehingga untuk
mengurangi biaya dilakukan dengan mengurangi jumlah pelamar. Teknik ini
dilakukan biasanya pada posisi strategis yang memerlukan kantor pusat untuk
benar-benar menyeleksi karyawannya yang dapat ditempatkan di kantor
wilayah atau kantor cabang. Sehingga kantor pusat dapat mengendalikan
proses penarikan tenaga kerja yang dilakukan.
Teknik ini biasanya dipergunakan oleh instansi instansi yang relatif lebih
kecil, untuk kebutuhan-kebutuhan penarikan tenaga kerja yang bersifat
terbatas dan dalam suatu instansi memiliki berbagai tipe pegawai. Penarikan
tenaga kerja semacam ini dipergunakan untuk posisi-posisi yang bersifat
khusus. Pada teknik desentralisasi ini setiap agen public akan menempuh
langkah-langkah penarikan tenaga kerja. Manajer SDM akan bekerja langsung
sebagai pengawas dalam penarikan tenaga kerja. Di samping itu juga membuat
sebuah prediksi tentang kebutuhan pegawai dengan memerhatikan kelompok-
kelompok minoritas. Hampir semua instansi akan mempergunakan teknik
penarikan tenaga kerja desentralisasi. Pertimbangan yang dipergunakan untuk
memilih teknik ini adalah bahwa dengan teknik ini instansi dapat secara
langsung mengendalikan proses penarikan tenaga kerja. Kelemahan yang
mungkin muncul dalam teknik penarikan tenaga kerja terdesentralisasi adalah
hubungan dengan kantor pusat akan terpusat, sehingga kantor pusat kehilangan
kendali dalam proses penarikan tenaga kerja. Untuk posisi-posisi yang umum
biasanya akan diserahkan di kantor-kantor wilayah atau kantor cabang untuk
melakukan proses rekrutmen.
3. Name request
Teknik ini merupakan kombinasi antara politik dan sipil yang dalam
proses penarikan tenaga kerja melibatkan nilai-nilai political responsiveness
dan management efficiency. Contoh penarikan tenaga kerja berdasarkan pada
kebutuhan pegawai dalam suatu instansi. Para pegawai yang terpilih meminta
8
birokrasi tertentu untuk melihat apakah seseorang sesuai dengan kualifikasi
tertentu. Selanjutnya mereka akan dinasihati oleh birokrat. Kelemahan dari
teknik name request adalah: (a) karena dapat mengarah kepada sistem kroni
dalam pengangkatan seseorang dan bisa bertentangan dengan tujuan-tujuan
social equity dari instansi; (b) karena dapat membatasi hak-hak pegawai; (c)
dapat secara tidak adil mengeluarkan nama-nama dari pelamar yang telah ada
lebih dahulu dalam daftar.
9
harus dibuat secara hati-hati dan sejelas mungkin agar dalam penerapannya
nanti tidak ditemui banyak kekaburan yang mengganggu proses selanjutnya.
Ada banyak metode rekrutmen yang dapat dipillih oleh perusahaan dalam
melakukan rekrutmen seperti iklan, employee referrals, walk-ins rad write-ins,
Depnakertrans, perusahaan pencari tenaga kerja, lembaga pendidikan,
organisasi buruh, dan sebagainya. Perusahaan juga dapat memilih lebih dari
satu metode, bergantung pada situasi dan kondisi yang terjadi.
10
seleksi yang dapat digunakan oleh perusahaan. Hal yang terpenting untuk
diperhatikan adalah masing-masing teknik seleksi mengukur karakteristik
tertentu sehingga akan memberi informasi yang berbeda-beda mengenai para
kandidat. Pemilihan suatu teknik/metode sebagai predictor dalam prosedur
seleksi sangat bergantung pada ciri-ciri pekerjaan, validasi dan reabilitas
metode, persentase calon yang terseleksi, dan biaya penggunaan teknik
tertentu. Beberapa teknik seleksi yang sering digunakan adalah formulir
lamaran, data biografi, referensi dan rekomendasi, wawancara, tes kemampuan
dan kepribadian, tes fisik/psikologis, tes simulasi pekerjaan, dan assessment
center.
8. Mulai Bekerja
11
memberikan hasil yang positif bagi organisasi atau perusahaan. Semakin
efektif proses rekrutmen dan seleksi, semakin besar kemungkinan untuk
mendapatkan pegawai yang tepat.
12
memperoleh karyawan baru yang berkualitas. Keterbatasan suplai dapat diukur
dari jumlah pelamar diterima dengan jumlah total pelamar tersedia.
2.Tantangan Etis. Telah kita dengar istilah sistem keluarga (family system)
dalam proses seleksi atau penerimaan karyawan. Hal semacam ini memang
merupakan salah satu tantangan bagi manajer personalia maupun para manajer
organisasi lainnya dalam pengadaan sumber daya manusia. Keputusan-
keputusan seleksi sangat dipengaruhi oleh etika mereka. Bila standar etis ini
dilanggar, karyawan baru mungkin dipilih secara tidak tepat.
13
pada akhirnya tidak sesuai dengan kenyataan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Yang dimaksud dengan validitas adalah skor yang diberikan pada waktu tes
atau wawancara sesuai dengan kinerja pekerjaan yang nyata. Hasil tes seorang
karyawan dikatakan valid, bila skornya tinggi dan kenyataan di lapangan
memang sesuai. Metode seleksi mungkin saja dapat dipercaya tetapi tidak
valid, namun metode seleksi yang tidak dapat dipercaya tentu saja tidak akan
valid.
Beberapa instrumen yang dapat digunakan dalam seleksi yaitu:
Surat-surat rekomendasi
Pada umumnya surat-surat rekomendasi tidak berkaitan dengan kinerja
pekerjaan karena semuanya mengandung pujian positif. Yang perlu
diperhatikan bagaimana isi rekomendasi yang terutama tentang sifat-sifat
orang yang direkomendasikan sebagai bahan pertimbangan evaluasi.
Borang lamaran
Pada tahap ini perlu format baku formulir lamaran untuk mempermudah
penyeleksi mendapatkan informasi/data yang lengkap dari calon karyawan.
Banyak perusahaan menggunakan format (boramg) lamaran sebagai alat
screening untuk menentukan apakah pelamar memenuhi spesifikasi
pekerjaan yang minimal. Borang itu secara khusus meminta informasi
tentang pekerjaan yang pernah dialami pelamar dan status pekerjaan
pekerjaan yang sekarang, contoh: format biodata sebagai salah satu dari
format tersebut
Tes kemampuan
Tes kemampuan adalah alat-alat yang menilai kesesuaian antara para
pelamar dengan syarat-syarat pekerjaan. Pada tahap ini dilakukan penilaian
terhadap para pelamar dengan syarat yang telah ditetapkan. Tes ini
ditujukan untuk mendapat tenaga kerja yang sesuai dengan harapan
perusahaan. Tes ini untuk mengukur tingkat kecerdasan (Inteligensi Test),
kecekatan, kepribadian (Personality Test), minat (Interest Test), bakat
(Aptitude Test), prestasi (Achievement Test) dan lain-lain. Di samping itu,
14
tes berfungsi untuk meramal tidaknya pelamar dalam melaksanakan
pekerjaan, reaksi, kepandaian dan potensi, dan lain-lain.
Tes potensi akademik (ability test)
Beraneka macam tes mengukur sejauh mana kemampuan pelamar mulai
dari kemampuan verbal dan keterampilan kualitatif sampai pada kecepatan
persepsi. Cognitive ability tes mengukur kemampuan potensi pelamar yang
pada area tertentu, misalnya matematika, inteligensia. Hal ini merupakan
predikator yang sah dari kinerja pekerjaan yang mempunyai skor tiggi.
Dalam cognitive test diramalkan pelamar akan dapat belajar lebih banyak
dan lebih cepat serta dapat beradaptasi secara cepat terhadap perubahan
keadaan.
Tes kepribadian
Tes kepribadian (personality test) menaksir sifat-sifat (traits), karakteristik
pekerja yang cenderung konsisten dan bertahan lama. Tes ini paling
banyak digunakan untuk membuat keputusan seleksi karyawan sekitar
tahun 1940-an dan 1950-an, tetapi saat ini jarang digunakan untuk
meramalkan perilaku yang berkaitan dengan pekerjaan karena diragukan
reliabitlity dan validity-nya. Tes ini sering dipersoalkan karena sifat-sifat
adalah subjektif dan tidak dapat dipercaya serta tidak berkaitan langsung
dengan kinerja pekerjaan. Alasan utama kurangnya dukungan pada jenis
tes ini, karena tidak ada kesepakatan umum terhadap ukuran sifat-sifat.
Banyak sifat-sifat dapat diukur dengan berbagai cara dan kurangnya
konsistensi juga akan menimbulkan masalah dengan reliability dan
validity-nya. Namun hasil penelitian mutahir terhadap ukuran kepribadian
telah menunjukkan bahwa kepribadian sesungguhnya cukup pantas untuk
diukur dan direkapitulasi terdiri dari lima dimensi. Kelima faktor tersebut
sekarang ini secara luas diterima dalam bidang psikologi kepribadian yaitu
:
Extroversion : tingkat seseorang dapat berbicara, bersosialisasi,
aktif dan bergairah.
15
Agreableness : tingkatan seseorang dapat dipercaya, ramah,
hangat, murah hati, toleransi, jujur, dapat bekerja sama dan fleksibel
Conscientiousness : tingkatan seseorang dapat diandalkan,
diorganisasikan, mudah menyesuaikan diri dan tekun pada tugas.
Emotional stability : tingkatan seseorang kokoh, tenang, mandiri dan
otonomi
Openess to experience : tingkatan seseorang itu dapat menjadi
intelektual filosofis, penuh pengertian, kreatif, artistik dan ingin tahu.
Di antara kelima faktor tersebut, faktor conscientiousness yang paling
banyak berkaitan dengan kinerja karyawan.
Tes psikologi
Para pengusaha corporate, pengusaha retail, perdagangan eceran,
perbankan dan perusahaan jasa lainnya sejak lama menggunakan
psikologi. Tes ini dilakukan di atas kertas dan pensil untuk membuat para
pelamar yang tak berguna dan dianggap sering mencuri dalam pekerjaan.
Namun, pada saat ini banyak tes psikologi yang direncanakan untuk
menganalisis apakah para pelamar mempunyai etika kerja yang baik, dapat
dimotivasi, atau sebaliknya dapat dikalahkan oleh tantangan-tantangan
pekerjaan. Oleh karena itu, melalui tes psikologi merupakan alat untuk
mengukur kepribadian atau temperament, kemampuan logika dan
pertimbangan, pendapat, kreativitas serta komponen-komponen
kepribadian lainnya.Di samping tes psikologi, ada beberapa peralatan
seleksi yang juga dapat digunakan dalam tes, yaitu knowledge test,
performance test, graphic response test, attitude test dan medical test.
Wawancara
Wawancara sebagai suatu pertemuan dari individu yang berhadap-hadapan
satu dengan lainnya. Wawancara mempunyai tujuan yang khusus dan
diselenggarakan dengan kesadaran untuk itu. Berdasarkan pengertian di
16
atas maka suatu wawancara baru terjadi apabila memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
o Mengharuskan adanya pertemuan pribadi (harus bisa saling melihat,
saling mendengar suara masing-masing, saling memahami bahasa yang
dipergunakan).
o Mengandung suatu sifat formal (dengan pengertian bahwa pertemuan
tersebut diadakan dengan suatu tujuan tertentu).
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (apakah hanya sekadar
mendapatkan informasi atau dengan niat untuk memberikan konsultasi
lebih lanjut), tingkat kesukaran dari pelaksanaan wawancara jelas berbeda-
beda.
Assessment center
Assessment center adalah cara penilaian para karyawan dengan
menggunakan tempat tertentu untuk menguji pelamar dalam suatu simulasi
atas tugas-tugas yang diminta. Para penyelia menilai kinerja pada simulasi
ini dan membuat kesimpulan menangani kemampuan dan keterampian
masing-masing pelamar pada area tertentu, seperti pengorganisasian,
perencanaan, pembuatan keputusan, dan kepemimpinan.
Teknik yang dinamakan the in exercise ini mungkin latihan yang paling
banyak berkaitan dengan assessment centers. Dalam teknik ini meliputi
berbagai masalah, pesan, laporan, dan para peserta diminta untuk
membahas isu-isu menurut daya pandang mereka masing-masing.
Kemudian mereka dinilai berdasarkan bagaimana baiknya memberikan
prioritas terhadap isu-isu itu, bagaimana kreativitas dan daya tanggap
mereka dalam menangani tiap masalah, keputusan mereka dan faktor-
faktor lainnya. Assessment center ini banyak digunakan untuk menolong
menyeleksi baik para pekerja garis depan maupun para manajer.
Drug tes
Tes ini secara khusus meminta para pelamar untuk menjalani analisis air
seni sebagai pokok dari prosedur seleksi rutin. Pelamar yang mempunyai
hasil positif akan dihapus dari pertimbangan pemilihan selanjutnya.
17
Maksud utama dari tes ini adalah untuk menghindari pengangkatan
karyawan yang mungkin membuat masalah. Hasil studi menunjukkan
bahwa sampel urin yang diambil dari para pelamar kerja, hasilnya ternyata
tidak digunakan. Tetapi 6 bulan sampai 1 tahun kemudian, ditemukan
bahwa dari karyawan yang ternyata positif hasil tesnya 40% atau lebih,
sering absen dan 36% lebih dikeluarkan. Ini membuktikan bahwa drug test
merupakan salah satu predictor kinerja pekerjaan yang dapat digunakan.
18
Menyaring pelamar berdasarkan pertimbangan-pertimbang yang hanya
berkaitan dengan pekerjaan saja.
c. Keyakinan, artinya taraf orang-orang yang terlibat dalam proses seleksi
yakin akan manfaat yang diperoleh. Pewawancara dan calon "meyakini"
akan suatu sistem seleksi apabila:
19
5. Jenis-jenis seleksi
Seleksi merupakan proses untuk mencocokkan orang-orang dengan kualifikasi
yang mereka miliki. Jenis-jenis seleksi:
a. Seleksi Administrasi
1) ljazah
2) Riwayat hidup
4) Surat Lamaran
6) Pas foto
8) Pengalaman kerja
9) Umur
20
2) Tes kepribadian (Personal test)
1) Wawancara
2) Praktik
3) Kesehatan/Medis
1. Seleksi Ilmiah
Seleksi ilmiah adalah cara seleksi yang mendasarkan pada data yang
diperoleh dari job specification sehingga dengan demikian persyaratan-
persyaratan yang ditentukan dalam job specification harus dapat dipenuhi oleh
calon karyawannya, agar benar-benar sesuai dengan keinginan organisasi.
Namun, data bersifat nonilmiah yang masih dipertimbangkan dalam proses
seleksi ilmiah, yaitu:
d. Wanwancara langsung.
21
e. Referensi/rekomendasi dari pihak yang dapat dipercaya.
2. Seleksi Nonilmiah
Cara seleksi yang kedua ini, pada umumnya banyak digunakan di negara-
negara berkembang, seperti di negara kita sendiri. Bahan pertimbangan cara
seleksi nonilmiah ini pada umumnya adalah data-data seperti disebutkan di
atas, mulai dari surat lamaran sampai dengan referensi/rekomendasi dan
pihak yang dapat dipercaya. Cara nonilmiah ini, sering ditambah dengan
faktor-faktor lain, seperti:
22
c. Pertanyaan yang diajukan pewawancara tidak fokus pada pekerjaan dan
bahkan menyimpang terlalu jauh yang menyinggung masalah pribadi
pelamar.
23
BAB III
PEMBAHASAN
A. Selayang Pandang
Puskesmas Ujung Lero adalah Puskesmas yang termuda di Kabupaten
Pinrang mulai buka pelayanan pada bulan Maret tahun 2009. Wilayah Kerja
Puskesmas Ujung Lero termasuk dalam dua wilayah Kec. Suppa, dimana
terdapat Puskesmas Suppa yang juga tergolong dalam Kecamatan Suppa.
Wilayah kerja Puskesmas Ujung Lero sebagian besar daerah pantai dan sebagian
lagi daerah pegunungan yang terdiri dari 4 desa masing-masing :
1. Desa Lero
2. Desa Ujung Labuang
3. Desa Wiringtasi
1. Desa Tasiwalie
24
dari Puskesmas ke kota 24 Km. Puskesmas mempunyai wilayah kerja masing
masing sebagaimana pada tabel berikut :
Pembagian Wilayah Kerja Puskesmas Ujung Lero Kecamatan Suppa
25
C. Sistem di Instansi
Calon pegawai mendapatkan informasi lowongan pekerjaan dari media internet,
brosur dan lain-lain. Kemudian calon pegawai melamar dengan mengisi formulir
dengan menyetor berkas-berkas yang telah dicantumkan pada formulir
pendaftaran. Setelah berkas diserahkan, petugas menyeleksi berkas yang
memenuhi kriteria dan tidak memenuhi kriteria. Calon pegawai yang memenuhi
kriteria akan dipanggil untuk mengikuti beberapa tes berupa tes kemampuan, tes
psikologi, dan tes wawancara. Setelah mengikuti semua tes tersebut, petugas
akan mengumumkan calon pegawai yang diterima ataupun tidak diterima.
Di terima /
tidak
26
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam menjaga eksistensi suatu organisasi diperlukan proses rekrutmen
yang tepat dan memenuhi syarat. Berjalannya proses rekrutmen ditentukan oleh
faktor dari dalam organisasi dan dari luar (lingkungan) organisasi.untuk itu
diperlukan perhatian yang khusus dalam mengelola proses rekrutmen pada suatu
organisasi.dari mulai perncanaan sampai dengan saat rekrutmen tersebut
dijalankan.
Kegiatan seleksi sumber daya manusia berkaitan dengan kualitas pekerja
untuk mencapai hasil kerja yang diinginkan perusahaan. Seleksi dan penempatan
karyawan yang baik akan memberikan hasil kerja yang baik pada kinerja
karyawan. Seleksi sumber daya manusia adalah proses memilih calon karyawan
yang memiliki kualifikasi sesuai dengan persyaratan pekerjaan.
Tujuan utama dalam memilih sumber daya manusian adalah untuk
mengetahui kemampuan pelamar. Pelamar yang diterima adalah pelamar yang
kemampuannya sesuai dengan kebutuhan atau persyaratan pekerjaan. Secara
umum tahapan seleksi penerimaan lamaran kerja, wawancara pendahuluan, tes
psikologi, pemeriksaan referensi, wawancara seleksi, persetujuan atasan
langsung, tes atau pemeriksaan kesehatan, dan induksi atau orientasi. Langkah-
langkah ini akan disesuaikan dengan kebutuhan proses seleksi sumber daya
manusia.
B. SARAN
27
akan mempuni dampak positif bukan saja bagi perusahaan tetapi jug bagi para
pelamar pekerjaan yang diseleksi.
28
DAFTAR PUSTAKA
Riyai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala, 2010 Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan, Jakarta: Rajawali pers.
https:/tepenr06.wordpress.com/2012/02/09/rekrutmen-tenaga-kerja/
29