Cover
BAB 1. Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
1.1.Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
2.1.1. Definisi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4
2.1.3. Klasifikasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2.1.4. Patofisiologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .6
2.1.8. Pencegahan………………………………………………………9
ii
BAB 4. Pembahasan………………………………………………………………56
4. 1 Pengkajian Keperawatan…………………………………………….....56
5.1. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 58
5.2. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 58
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Gastritis merupakan peradangan local atau menyebar pada mukosa lambung,yang
berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain
(La,Sarif .2012).
Gastritis (inflamasi mukosa lambung) sering timbul akibat diet yang sembrono.Individu
ini makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan makanan yang terlalu
berbumbu,makanan yang mengandung mikroorganisme (H.pylori) penyebab
penyakit.Penyebab lain dari gastritis ini mencakup komsumsi alcohol,aspirin,refluks empedu
atau terapi radiasi (Suddrath,Brunner.2001).
Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan saluran pencernaan yang paling
sering terjadi. Badan penelitian WHO mengadakan tinjauan terhadap beberapa negara di dunia
dan mendapatkan hasil persentase dari angka kejadian gastritis di dunia, diantaranya Inggris
22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35% dan Perancis 29,5%. Menurut WHO di
Indonesia angka kejadian gastritis di beberapa daerah juga cukup tinggidengan prevalensi
274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa penduduk, menurut Maulidiyah (2006), di kota Surabaya
angka kejadian gastritis sebesar 31,2%, Denpasar 46%, dan kejadian gastritisyang tertinggi
terdapat di kota Medan yaitu sebesar 91,6%.Di Amerika Serikat (AS), ditemukan bahwa
jumlah kaum Hispanik (Spanyol) yang menderita infeksi Helicobacter Pylori ( HP) jauh lebih
tinggi dari kulit putih. Di Singapura, jumlah ras China penderita infeksi H.Pylori tiga kali le
bih tinggi dibanding Melayu dan India.Dari hasil penelitian para pakar didapatkan jumlah
penderita sakit maag antara pria dan wanita, ternyata sakit maag lebih banyak pada wanita, dan
dapat menyerang sejak usia dewasa muda hingga lanjut usia. Di Inggris sekitar 6-20%
menderita maag pada usia 55 tahun dengan prevalensi 22% insidens total untuk segala umur
pada tahun 1988 adalah 16 kasus per 1000. Insidens meningkat berdasarkan umur, puncaknya
pada 29, 2 kasus per 1000 pada kelompok umur 45-64. Insidens sepanjang usia untuk penyakit
maag adalah sekitar 10%. Sementara itu di Jepang, seperti dikutip Majalah Look Japan, setiap
4 – 5 orang di bawah usia 30-an sudah terinfeksi bakteri ini walaupun tampak sehat. Orang
yang terinfeksi di atas usia 50 tahun bahkan sampai 50%.Di negara berkembang yang tingkat
ekonominya lebih rendah, terjadi infeksi pada 80 % penduduk setelah usia 30 tahun.Dari survey
yang dilakukan pada masyarakat jakarta pada tahun 2007 yang melibatkan 1.645 responden
mendapatkan bahwa pasien dengan masalah gastritis ini mencapai 60% artinya masalah
gastritis ini memang ada dimasyarakat dan tentunya harus menjadi perhatian kita semua.
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38265/5/Chapter%20I.pdf )
Adapun penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada pasien dengan gastritis meliputi
Untuk menetralisir asam,digunakan antasida umum (mis,aluminium hidroksida);untuk
menetralisir alkali,digunakan jus lemon encer atau cuka encer,bila korosi luas atau berat,emetic
dan lavase dihindari karena bahaya perforasi.Untuk gastritis kronis yang dapat dilakukan
meliputi memodifikasi diet pasien,meningkatkan istirahat,mengurangi stress dan memulai
farmaterapi.H.Pylori dapat diatasi dengan antibiotic (seperti tetrasiklin atau amoksisilin) dan
garam bismuth (Sudarrt,Brunner.2001).
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari penyakit gastritis meliputi pola
makan yang teratur,olahraga yang teratur,hindari komsumsi obat-obatan tertentu,hindari
komsumsi alcohol,hindari merokok,hindari stress,dan ikuti rekomendasi dokter
(La,Sarif.2012)
1.2.Tujuan Penulisan
1.2.1.Tujuan Umum
a. Mahasiswa/I mampu melakukan Pengkajian Keperawatan pada Ny.P usia 73 tahun dengan
Gangguan Sistem Gastrointestinal : Gastritis
b. Mahasiswa/I mampu menentukan Diagnose Keperawatan pada Ny.P usia 73 tahun dengan
Gangguan Sistem Gastrointestinal : Gastritis
c. Mahasiswa/I mampu menyusun Intervensi Keperawatan pada Ny.P usia 73 tahun dengan
Gangguan Sistem Gastrointestinal : Gastritis
d. Mahasiswa/I mampu melakukan Iimplementasi Keperawatan pada Ny.P usia 73 tahun
dengan Gangguan Sistem Gastrointestinal : Gastritis
e. Mahasiswa/I mampu melakukan Evaluasi Keperawatan pada Ny.P usia 73 tahun dengan
Gangguan Sistem Gastrointestinal : Gastritis
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1.1. Pengertian
2.1.2.Etiologi
Gastritis (inflamasi mukosa lambung) sering timbul akibat diet yang sembrono.Individu
ini makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan makanan yang terlalu
berbumbu,makanan yang mengandung mikroorganisme (H.pylori) penyebab
penyakit.Penyebab lain dari gastritis akut mencakup alcohol,aspirin,refluks empedu atau terapi
radiasi (Suddrath,Brunner.2001).
Bentuk terberat dari gastritis akut disebabkan oleh mencerna asam atau alkali kuat,yang
dapat menyebabkan mukosa menjadi ganggren atau perforasi.Pembentukan jaringan parut
dapat terjadi,yang mengakibatkan obstruksi pylorus.Gastritis juga merupakan tanda pertama
dari infeksi sistemik akut.Gastritis kronis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri
Helicobacter Pylori (Suddrath,Brunner.2001).
Adapun beberapa etiologi yang dapat menimbulkan gastritis antara lain ialah :
(La,Sarif .2012)
2.1.3. Klasifikasi
a. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah proses peradangan jangka pendek dengan konsumsi agen kimia
atau makanan yang mengganggu dan merusak mukosa gaster,biasanya disebabkan oleh
bumbu ,rempah-rempah, alcohol, obat-obatan, radiasi ,kemoterapi,dan mikroorganisme
infektif (La,Sarif).
Mukosa lambung mampu memperbaiki diri sendiri setelah mengalami
gastritis.Kadang-kadang hemoragis memerlukan intervensi bedah.Bila makanan pengiritasi
tidak dimuntahkan tetapi mencapai usus,dapat mengakibatkan kolic dan
diare.Biasanya,pasien sembuh kira-kira sehari,meskipun nafsu makan mungkin menueun
selama 2 atu 3 hari kemudian ( Suddarth,Brunner.2001)
b. Gastritis Kronis
Gastritis ini dibgagi menjadi sua tipe yaitu tipe A dan B.Gastritis tipe A mampu
menghasilkan imun sendiri,tipe ini dikaitkan dengan atropi dari kelenjar lambung dan
penurunan mukosa.Penurunan pada sekresi gastric mempengaruhi produksi
antibody.Anemia pernisiosa berkembang dengan proses ini.Gastritis tipe B lebih lazim,akan
tetapi tipe ini dikaitkan dengan infeksi bakteri Helicobacter Pylori yang menimbulkan ulkus
pada dinding lambung (La,Sarif.2012).
2.1.4.Patofisiologi
Lambung adalah sebuah kantong otot yang kosong,terletak dibagian kiri atas perut tepat
dibawah tulang iga.Lambung orang dewasa memiliki panjang berkisar 10 inci.Bila lambung
dalam keadaan kosong,maka ia akan melipat seperti sebuah akordion.Ketika lambung mulai
terisi dan mengembang,lipatan-lipatan tersebut secara bertahap terbuka.Lambung memproses
dan menyimpan makanan secara bertahap melepaskannya ke dalam usus kecil.Ketika makanan
masuk ke dalam esophagus dan lambung (esophageal Sphinter) akan membuka dan
membiarkan makanan masuk melewati lambung.Setelah makanan masuk ke lambung,sphinter
menutup kembali.Dinding lambung terdiri dari lapisan otot yang kuat.Ketika mkanan berada
di lambung,dinding lambung akan mulai menghancurkan makanan tersebut.pada saat yang
sama kelenjar-kelenjar yang berada di mukosa pada dinding lambung mulai mengeluarkan
cairan lambung termasuk enzim-enzim dan asam lambung untuk lebih menghancurkan
makanan tersebut (La,Sarif.2012).
Suatu komponen cairan lambung adalah asam,asam ini sangat korosif sehingga
pakubesipun dapat larut dalam cairan ini.Dinding lambung dilindungi oleh mukosa-mukosa
bikarbonat (sebuah lapisan penyangga yang mengeluarkan ion bikarbonat secara regular
sehingga menyeimbangkan keasaman dalam lambung) sehingga terhindar dari sifr korosif
hidroklorida.Fungsi dari lapisan pelindung lambung ini adalah agar cairan asam dalam
lambung tidak merusak dinding lambung.Adapun terjadi nya proses gastritis yang biasanya
terkena oleh bakteri,obat-obatan anti nyeri yang berlebihan,infeksi bakteri/virus makan
keseluruhan factor diatas akan merusak epitel-epitel sawar pada lambung.Ketika asam
berdifusi ke mukosa,dengan keadaan epitek sawar yang dihancurkan tadi maka akan terjadi
penghancuran sel mukosa.Dengan sel mukosa yang hancur ini mengakibatkan fungsi dari
mukosa tidak berfungsi yang akhirnya asam tidak dapat dikontrol sehingga terjadi peningkatan
asam hidroklorida di lambung dan ketika mengenai dinding lambung akan menimbulkan nyeri
lambung/perih karena dinding lambung mengalami inflamasi (La,Sarif.2012)
2.1.5.Manifestasi Klinis
2.1.6. Komplikasi
b. Ulkus
c. Perforasi
d. Kanker Lambung
(La,Sarif.2012)
2.1.7. Penatalaksanaan
1. Gastritis Akut
Gastritis akut diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari alcohol dan
makanan sampai gejala berkurang.Bila pasien mampu makan melalui mulut,diet
mengandung gizi dianjurkan.Bila gejala menetap,cairan perlu diberikan secara
parenteral.Bila perdarahan terjadi,maka penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur
yang dilakukan untuk hemoragi saluran gastrointestinal atas.Bila gastritis diakibatkan oleh
mencerna makanan yang sangat asam atau alkali,pengobatan terdiri dari pengenceran dan
penetralisasi agen penyebab.
2. Gastritis Kronis
Gastritis kronis diatasi dengan memodifikasi diet pasien,meningkatkan
istirahat,mengurangi stress dan memulai farmaterapi.H.Pylori dapat diatasi dengan antibiotic
(seperti tetrasiklin atau amoksisilin) dan garam bismuth (Pepto-Bismol). Pasien dengan
gastritis A biasanya mengalami malabsorpsi vitamin B12 yang disebabkan oleh adanya
antibody terhadap factor instrinsik (Suddart,Brunner.2001)
2.1.8. Pencegahan
Walaupun infeksi H.Pylori tidak dapat selalu dicegah,berikut beberapa saran untuk
dapat selalu dicegah,berikut beberapa saran untuk dapat mengurangi resiko terkena gastritis
:
2.2.1. Pengkajian
Tanda yang diketahui selama pemeriksaan fisik mencakup nyeri tekan abdomen
,dehidrasi (perubahan turgor kulit,membrane mukosa kering),dan bukti adanya gangguan
sistemik dapat menyebabkan gejala gastritis.Lamanya waktu dimana gejala saat ini hilang
dari metode yang digunakan oleh pasien untuk mengatasi gejala ,serta efek-efeknya juga
diidentifikasi (Suddart,Brunner.2001).
TINJAUAN KASUS
KASUS
Ny. P seorang lansia berusia 73 tahun dengan dignosa medis gangguan pada saluran
pencernaan : Gastritis. Mahasiswa melakukan pengkajian terhadap klien dan mendapatkan
data bahwa klien memiliki riwayat penyakit gastritis sejak 3 tahun yang lalu dan telah
berobat ke pusat pelayanan kesehatan seperti Rumah sakit dan puskesmas terdekat.Klien
merupakan orang yang tenang,berpikir positif dan memiliki keluhan gangguan pada pola
tidurnya .Pasien mengatakan bahwa tidur nya pada malam hari sering tidak tecukupi.Ia
kerap tidur pukul 24.00 malam dan sering terbangun pada pagi hari . Pasien juga tidak dapat
tidur pada siang hari. Pasien tampak lemas dan kurang bergairah .Ia masih mampu
melakukan aktifitas sehari-hari (ADL) secara mandiri dan ia berpikir untuk tidak
meyusahkan orang-orang disekelilingnya.Keadaan didalam keluarga tergolong
harmonis,hubungan dengan seluruh anaknya terjalin dengan baik dan mereka saling
memperhatikan satu sama lainnya.Pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang
berpenghasilan dari hasil kontrakan yang dimilikinya untuk memenuhi seluruh
kebutuhannya.Ia mengatakan bahwa ia akan berusaha untuk mematuhi instruksi dari dokter
maupun tenaga kesehatan lainnya untuk mempertahankan status kesehatannya.
I. IDENTITAS
A. Nama : Ny.Pinta Tarigan
B. Jenis Kelamin : Perempuan
C. Umur : 73 Tahun
D. Agama : Kristen Protestan
E. Status Perkawinan : Menikah (Janda)
F. Pendidikan Terakhir : SD
G. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
H. Alamat Rumah : Kecamatan Sempakata
IV KEBIASAAN SEHARI-HARI
A BIOLOGIS
B. PSIKOLOGIS
1. Keadaan emosi
Pasien mengatakan bahwa ia tergolong orang yang tenang dan mampu untuk
mengendalikan emosinya.Ketika suatu masalah datang ia selalu mencoba untuk
tetap berpikir positif dan selalu yakin ia mampu untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
C. SOSIAL
3. Hubungan dengan orang lain : Pasien mengatakan bahwa hubungan nya dengan
sekitar lingkingan dan sesama dalm keadaan yang baik-baik saja.Ia tergolong orang
yang mudah bergaul dan pasien mengatakan bahwa ia juga kerap berkunjung pada
tetangga terdekat rumah pasien.
D. SPIRITUAL/KULTURAL
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital :
2. Kebersihan perseorangan :
a. Kepala
F. INFORMASI PENUNJANG
2. LABORATORIUM :-
3. TERAPI MEDIS :-
Target Group
I. Dimensi Biologis
1. Usia,Jenis Kelamin,Suku
Pasien adalah seorang lansia berjenis kelamin perempuan, berusia 73 tahun dan ia
mengatakan bahwa ia adalah suku Batak Karo.
Pasien saat ini berada pada tahap perkembangan lansia dengan tugas perkembangan
ialah mempertahankan kesehatan,mempersiapkan diri dengan pendapatan yang
menurun serta beradaptasi dengan kehilangan pasangan hidup.Klien tergolong
mampu untuk memenuhi tugas perkembangan diatas.
4. Imunisasi
Pasien mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat imunisasi yang telah terpenuhi
sepenuhnya sejak ia kecil.
1. Gambaran Diri
Pasien mengatakan bahwa ia memiliki gambaran diri yang positif,ia selalu bersikap
tenang dan selalu berusaha untuk menyelesaikan segala masalah dengan tenang
hati.Ia juga mengatakan bahwa ia adalah orang yang mudah bergaul dengan sesama.
2. Keterampilan Koping
Pasien mengatakan bahwa ia mampu untuk mengendalikan emosinya.Ketika suatu
masalah datang ia selalu mencoba untuk bersikap tenang dan berpikir positif. Ia
percaya bahwa ia mampu menyelesaikan semua masalahnya dengan berpikir
positif.
3. Perumahan
Pasien tinggal di perumahan yang tidak terlalu padat penduduk,disekitar rumah
pasien terdapat rumah-rumah tetangga yang saling berinteraksi satu dan yang
lainnya.Rumah pasien cukup nyaman meskipun tergolong cukup kecil.
1. INDEKS KATZ
A. Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, kekamar kecil, berpakaian
dan ,mandi
B. Kemandirian dalam satu hal , kecuali satu dari fungsi tersebut
C. Kemandirian dalam satu hal ,kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
D. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan
E. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, kekamaar kecil dan satu
fungsi tambahan
F. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, kekamaar kecil, berpindah
dan satu fungsi tambahan
G. Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
Kesimpulan : mampu melakukan ADL secara mandiri
2. BARTHEL INDEKS
NO Item yang dinilai Dengan bantuan mandiri
1. Makan 5 10
2. Aktivitas Toilet 5 10
3. Berpindah dari 5 - 10 15
tempat tidur ke kursi
roda dan
sebaliknyatermasuk
duduk di tempar tidur
4. Kebersihsn diri 0 3
termasuk mencuci
muka, menyisir
rambut, menggosok
gigi
5. Mandi 0 5
6. Berjalan 5 10
dipermukaan datar
7. Naik turun tangga 5 10
8. Berpakaian 5 10
9. Mengontrol defekasi 5 10
10. Mengontrol kemih 5 10
Total 100=98
Penilaian : 98
0-20= ketergantungan
21-61= ketergantungan berat / sangat tergantung
62-90= = ketergantungan berat
91-99= ketergantungan ringan
100= mandiri
Keterangan
4=Mampu melakukan aktivitas dengan lengkap
3= Mampu melakukan aktivitas dengan bantuan
2= Mampu melakukan aktivitas dengan maksimal
1= Tidak mampu melakukan aktivitas
Nilai
42-54= Mampu melakukan aktivitas
28-41= Mampu melakukan aktivitas bantuan
14-27= Mampu melakukan aktivitas bantuan maksimal
<14= Tidak mampu melakukan aktivitas
Kesimpulan : nilai : 46 Pasien mampu melakukan aktivitas
Keterangan
Kesalahan 0-2= Fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3-4= Kerusakan intelektual ringan
Kesalahan 5-7= Kerusakan intelektual sedang
Kesalahan 8-10= Kerusakan intelektual berat
Kesimpulan : Nilai pasien : 2 Fungsi intelektual utuh
1 Hari
1 Bulan
2. Orientasi 4 Dimana sekarang
registrasi klien berada?
1 Negara
1 Provinsi
1 Kabupaten
Sebutkan 3 nama
objek (kursi,
meja.
Kertas)kemudian
ditanyakan
kepada klien
menjawab:
1 Kursi
1 Meja
1 Kertas
3.perhatian 3 Meminta klien
kalkulasi berhitung mulai
dari 100,
kemudian
dikurang 7-5
tingkat +1. 100,
93,………
4. Mengingat 3 Meminta klien
untuk
menyebutkan
objek pada poin
2:
1 Kursi
1 Me ja
1 Kaca
5. Bahasa 9 Menanyakan
kepada klien
untuk
menyebutkan
objek pada
benda(sambil
menunjukan
benda tersebut)
1 Jendela
1 Jam dinding
Meminta klien
untuk
mengulangi kata
berikut
“tidak ada jika
dan atau tetapi”.
Meminta klien
untuk
mengulangi kata
berikut yang
terdiri dari 3
langkah ambil
ballpoint
ditangan anda
ambil kertas
menulis saya
mau hadir.
1 Ambil
ballpoint
1 Ambil
kertas
1 Lihat
buku
Perhatikan klien
untuk hal berikut
(bila aktivitas
sesuai perintah
nilai 1
point)”tutup
mata anda”
1 1. Klien
menutup
mata .
Perhatikan pada
klien untuk
menulis atau
kalimat dan
menyalin gambar
Total 26
Penilaian :
Nilai 24-30= Normal
Nilai 17-23= Probable gangguan kognitif
Nilai 0-16= Defenitif gangguan kognitif
Kesimpulan : Nilai 26 = Pasien normal
Pengkajian Depresi
1. Inventaris Depresi Beck
Skore URAIAN
A .Kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak sangat
bahagia dimana saya tidak dapat
menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan
saya tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya merasa tidak sedih
B .pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah
sia sia kalau sesuatu tidak dapat
membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa apa
untuk memandang ke depan
1 Saya merasa terkecil hati mengenai masa
depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati
tentang masa depan
C. Rasa kegagalan
3 Saya merasa benar benar gagal sebagai
orang tua (suami-istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang,
semua yang dapat saya lihat hanya
kegagalan
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang
pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
D .ketidakpuaasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan
dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya
gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa bersalah
3 Saya merasa seolah olah sangat buruk
dan tidak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk/tak berharga sebagai
tangan dan waktu yang baik
0 Saya tidak merasa benar bersalah
F. Tidak menyukai diri sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri
saya sendiri
G.Membahayakan diri sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri
jika saya mempunyai kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang
tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran pikiran
mengenai membahayakan diri sendiri
H.Menarik diri dari social
3 Saya telah kehilangan semua minat saya
pada orang lain dan tidak perduli pada
semua
2 Saya telah kehilangan semua minat saya
pada orang lain dan tidak peduli pada
semua
1 Saya telah kehilangan semua minat saya
pada orang lain dan mempunyai sedikit
perhatian pada mereka
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang
lain
I.Keragu raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan
sama sekali
2 Saya tidak mempunyai banyak kesulitan
dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan dengan baik
J.Perubahan gambaran diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek dan
tampak menjijikkan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan
perubahan yang permanen dalam
penampilan fisik membuat saya tidak
manis
1 Saya kwatir bahwa saya tampak tua atau
tak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak
lebih buruk dan pada sebelumnya
K.Kesulitan kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama
sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri
dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Saya memerlukan upaya tambahan untuk
melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira kira sebaik
sebelumnya
L.Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan
sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukukan
sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah dari yang
biasanya
M.Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan
sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat memburuk
sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik
sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang
biasanya
Penilaian
0-4= Depresi tidak ada atau minimal
5-7= Depresi ringan
8-19= Depresi sedang
17>= Depresi berat
Kesimpulan : Nilai : 4 = Depresi tidak ada/minimal
Pengkajian Sosial
a. APGAR
1. Saya puas bisa kembali pada keluarga saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya (adaptasi) : 2
2. Saya puas dengan cara keluarga saya membicarakan sesuatu dan mengungkapkan
masalah dengan saya (hubungan) : 2
3. Saya puas bahwa cara keluarga saya mengekspresikan afek dan berespon terhadap
emosi saya seperti marah, sedih atau atau mencintai (afek) : 2
4. Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas (pertumbuhan) : 2
5. Saya puas dengan cara teman saya dan saya menyediakan waktu bersama sama : 2
Penilaian
Pertanyaan yang di jawab
Selalu (poin 2)
Kadang kadang (poin 1)
Hamper tidak pernah (0)
Kesimpulan : Pasien mampu bersosialisasi dengan baik
3.1. Analisa Data
2.2.4.Implementasi
2 .2.5.Evaluasi Keperawatan
PEMBAHASAN
4.1.Pengkajian
Secara teori dan lapangan ditemukan perbedaan antara lain :
a.Pengkajian
Menurut teori ditemukan dalam pengkajian ialah selama pengumpulan riwayat
ditemukan nyeri uluhati, tidak dapat makan,mual atau muntah dan gejala berhubungan
dengan ansietas,stress, alergi makan atau minum terlalu banyak, atau makan terlalu
cepat dan pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan abdomen ,dehidrasi
(perubahan turgor kulit, membrane mukosa kering).
Tetapi pada kasus nyata hanya ditemukan nyeri pada abdomen,mual,dan muntah pada
pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan abdomen.
b. Etiologi
Menurut teori penyebab gastritis ialah Inflamsi bakteri H.pylori,Stress Akut
Pemakaian Obat AINS dalam jangka waktu yang panjang dan penyakit kronis tetapi
pada kasus nyata penyebab gastritis pada klien ialah Proses degenerative dan sering
terlambat makan
c. Manifestasi
Pada konsep teori manifestasi gastritis ialah :Nyeri epigastrium hebat,nyeri ulu
hati,Perdarahan,Hematomesis,Melena,Anoreksia,Mual,muntah,Kembung
Dan Rasa asam dimulut.Tetapi pada kasus nyata yang ditemukan ialah : Nyeri
epigastrium dan nyeri ulu hati,Mual,muntah,Kembung dan Rasa asam dimulut.
2. Diagnosa
Pada konsep teori diagnose dari gastritis ialah : Nyeri Akut/ Kronis Ketidakseimbangan
Nutrisi Kurang dari Kebutuhan tubuh, Gangguan pola Tidur, Ansietas, dan Kurang
pengetahuan.Tetapi pada kasus didapatkan diagnose klien ialag gangguan pola tidur,dan
kesiapan manajemen pemeliharaan kesehatan.
3. Intervensi Keperawatan
Pada konsep teoritis intervensi yang diberikan tergolong sangat banyak dikarenakan belum
terdapat kasus yang akan disesuaikan dengan diagnose dan kebutuhan rencana tindakan
pasien,Sedangkan pada kasus dibutuhkan pemilihan intervensi yang mungkin dapat
dilakukan terhadap klien sesuai dengan kondisi dan tujuan yang hendak dicapai.
BAB 5
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Gastritis (inflamasi mukosa lambung) sering timbul akibat diet yang
sembrono.Individu ini makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan makanan yang
terlalu berbumbu,makanan yang mengandung mikroorganisme (H.pylori) penyebab
penyakit.Penyebab lain dari gastritis ini mencakup komsumsi alcohol,aspirin,refluks
empedu atau terapi radiasi (Suddrath,Brunner.2001).
Dalam melakukan pengkajian terhadap pasien dibutuhkan seluruh data yang
mendukung dalam penegakan diagnose sehingga kira mampu untuk mencapai suatu tujuan
yang hendak ditetapkan .Setelah itu kita mampu untuk menetapkan suatu masalah
keperawatan.Setelah penentuan diagnose kita dituntut untuk dapat menyusun suatu rencana
keperawatan sehingga mampu untuk menetapkan tujuan yang hendak dicapai dalam proses
keperawatan tersebut yang nantinya akan kita implementasikan terhadap klien.Setelah
serangkaian proses diatas kita juga dituntut untuk dapat mengevaluasi hasil pekerjaan yang
kita lakukan.
Daftar Pustaka