Anda di halaman 1dari 51

DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . ..i

BAB 1. Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1

1.1.Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

1.2.Tujuan penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..3

1.2.1 Tujuan umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

1.2.2 Tujuan khusus. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3

BAB 2. Tinjauan Teoritis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

2.1. Konsep medis. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..4

2.1.1. Definisi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4

2.1.2. Etiologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……........4

2.1.3. Klasifikasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

2.1.4. Patofisiologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .6

2.1.5. Manifestasi Klinis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..7

2.1.6. Komplikasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...7

2.1.7. Penatalaksanaan Medis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 8

2.1.8. Pencegahan………………………………………………………9

ii

2.2. Konsep keperawatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …...10

2.2.1. Pengkajian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……....11

2.2.2. Diagnosa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……......12


2.2.3. Intervensi Keperawatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……….13

BAB 3. Tinjauan Kasus……………………………………………………………...22

3.3.1. Pengkajian Keperawatan………………………………………………..23

3.3.2. Diagnosa Keperawatan…………………………………………………47

3.3.3. Intervensi Keperawatan ………………………………………………..48

3.3.4. Implementasi Keperawatan…………………………………………….51

3.3.5. Evaluasi Keperawatan …………………………………………………53

BAB 4. Pembahasan………………………………………………………………56

4. 1 Pengkajian Keperawatan…………………………………………….....56

4.2. Diagnosa Keperawatan………………………………………………...56

4.3. Intervensi Keperawatan………………………………………………..56

BAB 5 . Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .58

5.1. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 58

5.2. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 58

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..iii

ii

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Gastritis merupakan peradangan local atau menyebar pada mukosa lambung,yang
berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain
(La,Sarif .2012).
Gastritis (inflamasi mukosa lambung) sering timbul akibat diet yang sembrono.Individu
ini makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan makanan yang terlalu
berbumbu,makanan yang mengandung mikroorganisme (H.pylori) penyebab
penyakit.Penyebab lain dari gastritis ini mencakup komsumsi alcohol,aspirin,refluks empedu
atau terapi radiasi (Suddrath,Brunner.2001).
Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan saluran pencernaan yang paling
sering terjadi. Badan penelitian WHO mengadakan tinjauan terhadap beberapa negara di dunia
dan mendapatkan hasil persentase dari angka kejadian gastritis di dunia, diantaranya Inggris
22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35% dan Perancis 29,5%. Menurut WHO di
Indonesia angka kejadian gastritis di beberapa daerah juga cukup tinggidengan prevalensi
274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa penduduk, menurut Maulidiyah (2006), di kota Surabaya
angka kejadian gastritis sebesar 31,2%, Denpasar 46%, dan kejadian gastritisyang tertinggi
terdapat di kota Medan yaitu sebesar 91,6%.Di Amerika Serikat (AS), ditemukan bahwa
jumlah kaum Hispanik (Spanyol) yang menderita infeksi Helicobacter Pylori ( HP) jauh lebih
tinggi dari kulit putih. Di Singapura, jumlah ras China penderita infeksi H.Pylori tiga kali le
bih tinggi dibanding Melayu dan India.Dari hasil penelitian para pakar didapatkan jumlah
penderita sakit maag antara pria dan wanita, ternyata sakit maag lebih banyak pada wanita, dan
dapat menyerang sejak usia dewasa muda hingga lanjut usia. Di Inggris sekitar 6-20%
menderita maag pada usia 55 tahun dengan prevalensi 22% insidens total untuk segala umur
pada tahun 1988 adalah 16 kasus per 1000. Insidens meningkat berdasarkan umur, puncaknya
pada 29, 2 kasus per 1000 pada kelompok umur 45-64. Insidens sepanjang usia untuk penyakit
maag adalah sekitar 10%. Sementara itu di Jepang, seperti dikutip Majalah Look Japan, setiap
4 – 5 orang di bawah usia 30-an sudah terinfeksi bakteri ini walaupun tampak sehat. Orang
yang terinfeksi di atas usia 50 tahun bahkan sampai 50%.Di negara berkembang yang tingkat
ekonominya lebih rendah, terjadi infeksi pada 80 % penduduk setelah usia 30 tahun.Dari survey
yang dilakukan pada masyarakat jakarta pada tahun 2007 yang melibatkan 1.645 responden
mendapatkan bahwa pasien dengan masalah gastritis ini mencapai 60% artinya masalah
gastritis ini memang ada dimasyarakat dan tentunya harus menjadi perhatian kita semua.
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38265/5/Chapter%20I.pdf )
Adapun penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada pasien dengan gastritis meliputi
Untuk menetralisir asam,digunakan antasida umum (mis,aluminium hidroksida);untuk
menetralisir alkali,digunakan jus lemon encer atau cuka encer,bila korosi luas atau berat,emetic
dan lavase dihindari karena bahaya perforasi.Untuk gastritis kronis yang dapat dilakukan
meliputi memodifikasi diet pasien,meningkatkan istirahat,mengurangi stress dan memulai
farmaterapi.H.Pylori dapat diatasi dengan antibiotic (seperti tetrasiklin atau amoksisilin) dan
garam bismuth (Sudarrt,Brunner.2001).
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari penyakit gastritis meliputi pola
makan yang teratur,olahraga yang teratur,hindari komsumsi obat-obatan tertentu,hindari
komsumsi alcohol,hindari merokok,hindari stress,dan ikuti rekomendasi dokter
(La,Sarif.2012)

1.2.Tujuan Penulisan

1.2.1.Tujuan Umum

Mahasiswa/I mampu memahami konsep teoritis dalam melakukan Asuhan


Keperawatan Gerontik dengan Gangguan Sistem Gastrointestinal : Gastritis serta melakukan
Asuhan Keperawatan Gerontik Pada pasien dengan Gangguan Sistem Gastrointestinal :
Gastritis.

1.2.2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa/I mampu melakukan Pengkajian Keperawatan pada Ny.P usia 73 tahun dengan
Gangguan Sistem Gastrointestinal : Gastritis
b. Mahasiswa/I mampu menentukan Diagnose Keperawatan pada Ny.P usia 73 tahun dengan
Gangguan Sistem Gastrointestinal : Gastritis
c. Mahasiswa/I mampu menyusun Intervensi Keperawatan pada Ny.P usia 73 tahun dengan
Gangguan Sistem Gastrointestinal : Gastritis
d. Mahasiswa/I mampu melakukan Iimplementasi Keperawatan pada Ny.P usia 73 tahun
dengan Gangguan Sistem Gastrointestinal : Gastritis
e. Mahasiswa/I mampu melakukan Evaluasi Keperawatan pada Ny.P usia 73 tahun dengan
Gangguan Sistem Gastrointestinal : Gastritis

BAB 2
TINJAUAN TEORITIS

2.1. KONSEP TEORI

2.1.1. Pengertian

Gastritis merupakan peradangan permukaan mukosa lambung yang bersifat


akut,dengan kerusakan’’Erosive “ karena permukaan hanya pada bagian mukosa
(Lin,Inaya.2004 dalam Saferi,Andra.2013)
Gastritis merupakan peradangan pada lapisan lambung (medikasto.2003 dalam
Saferi,Andra.2013).Gastritis diartikan sebagai inflamasi mukosa gaster akut atau kronis
(Ovedort,2002 dalam Saferi,Andra.2013).
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung
(Suyono.2001 dalam Saferi,Andra.2013).

2.1.2.Etiologi

Gastritis (inflamasi mukosa lambung) sering timbul akibat diet yang sembrono.Individu
ini makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan makanan yang terlalu
berbumbu,makanan yang mengandung mikroorganisme (H.pylori) penyebab
penyakit.Penyebab lain dari gastritis akut mencakup alcohol,aspirin,refluks empedu atau terapi
radiasi (Suddrath,Brunner.2001).

Bentuk terberat dari gastritis akut disebabkan oleh mencerna asam atau alkali kuat,yang
dapat menyebabkan mukosa menjadi ganggren atau perforasi.Pembentukan jaringan parut
dapat terjadi,yang mengakibatkan obstruksi pylorus.Gastritis juga merupakan tanda pertama
dari infeksi sistemik akut.Gastritis kronis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri
Helicobacter Pylori (Suddrath,Brunner.2001).

Adapun beberapa etiologi yang dapat menimbulkan gastritis antara lain ialah :

a. Inflamsi bakteri H.pylori


b.Stress Akut
c. Pemakaian Obat AINS dalam jangka waktu yang panjang
d.Penyakit Kronis

(La,Sarif .2012)

2.1.3. Klasifikasi

Gastritis dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian,diantaranya :

a. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah proses peradangan jangka pendek dengan konsumsi agen kimia
atau makanan yang mengganggu dan merusak mukosa gaster,biasanya disebabkan oleh
bumbu ,rempah-rempah, alcohol, obat-obatan, radiasi ,kemoterapi,dan mikroorganisme
infektif (La,Sarif).
Mukosa lambung mampu memperbaiki diri sendiri setelah mengalami
gastritis.Kadang-kadang hemoragis memerlukan intervensi bedah.Bila makanan pengiritasi
tidak dimuntahkan tetapi mencapai usus,dapat mengakibatkan kolic dan
diare.Biasanya,pasien sembuh kira-kira sehari,meskipun nafsu makan mungkin menueun
selama 2 atu 3 hari kemudian ( Suddarth,Brunner.2001)

b. Gastritis Kronis
Gastritis ini dibgagi menjadi sua tipe yaitu tipe A dan B.Gastritis tipe A mampu
menghasilkan imun sendiri,tipe ini dikaitkan dengan atropi dari kelenjar lambung dan
penurunan mukosa.Penurunan pada sekresi gastric mempengaruhi produksi
antibody.Anemia pernisiosa berkembang dengan proses ini.Gastritis tipe B lebih lazim,akan
tetapi tipe ini dikaitkan dengan infeksi bakteri Helicobacter Pylori yang menimbulkan ulkus
pada dinding lambung (La,Sarif.2012).

2.1.4.Patofisiologi

Lambung adalah sebuah kantong otot yang kosong,terletak dibagian kiri atas perut tepat
dibawah tulang iga.Lambung orang dewasa memiliki panjang berkisar 10 inci.Bila lambung
dalam keadaan kosong,maka ia akan melipat seperti sebuah akordion.Ketika lambung mulai
terisi dan mengembang,lipatan-lipatan tersebut secara bertahap terbuka.Lambung memproses
dan menyimpan makanan secara bertahap melepaskannya ke dalam usus kecil.Ketika makanan
masuk ke dalam esophagus dan lambung (esophageal Sphinter) akan membuka dan
membiarkan makanan masuk melewati lambung.Setelah makanan masuk ke lambung,sphinter
menutup kembali.Dinding lambung terdiri dari lapisan otot yang kuat.Ketika mkanan berada
di lambung,dinding lambung akan mulai menghancurkan makanan tersebut.pada saat yang
sama kelenjar-kelenjar yang berada di mukosa pada dinding lambung mulai mengeluarkan
cairan lambung termasuk enzim-enzim dan asam lambung untuk lebih menghancurkan
makanan tersebut (La,Sarif.2012).

Suatu komponen cairan lambung adalah asam,asam ini sangat korosif sehingga
pakubesipun dapat larut dalam cairan ini.Dinding lambung dilindungi oleh mukosa-mukosa
bikarbonat (sebuah lapisan penyangga yang mengeluarkan ion bikarbonat secara regular
sehingga menyeimbangkan keasaman dalam lambung) sehingga terhindar dari sifr korosif
hidroklorida.Fungsi dari lapisan pelindung lambung ini adalah agar cairan asam dalam
lambung tidak merusak dinding lambung.Adapun terjadi nya proses gastritis yang biasanya
terkena oleh bakteri,obat-obatan anti nyeri yang berlebihan,infeksi bakteri/virus makan
keseluruhan factor diatas akan merusak epitel-epitel sawar pada lambung.Ketika asam
berdifusi ke mukosa,dengan keadaan epitek sawar yang dihancurkan tadi maka akan terjadi
penghancuran sel mukosa.Dengan sel mukosa yang hancur ini mengakibatkan fungsi dari
mukosa tidak berfungsi yang akhirnya asam tidak dapat dikontrol sehingga terjadi peningkatan
asam hidroklorida di lambung dan ketika mengenai dinding lambung akan menimbulkan nyeri
lambung/perih karena dinding lambung mengalami inflamasi (La,Sarif.2012)

Dalam penghancuran sel mukosa oleh asam maka mengakibatkan peningkatan


histamine sehingga meningkatkan permeabilitas terhadap protein meningkat kemudian plasma
mengalami kebocoran di intestinum maka terjadi odem dan akhirnya plasma bocor kedalam
lambung sehingga terjadi (Hematoresis dan melena).Ketika terjadi peningkatan asam klorida
akan merangsang kolinergik sehingga potilitas (sekresi) pepsinogen meningkat,yang kemudian
akan diubah menjadi pepsin dan berakibat akan menurun fungsi sawar dan kemudian terjadi
hancurnya vena-vena kecil dan kapiler kemudian terjadi perdarahan (La,Sarif.2012)

2.1.5.Manifestasi Klinis

a) Nyeri epigastrium hebat,dan nyeri ulu hati.


b) Perdarahan
c) Hematomesis
d) Melena
e) Anoreksia
f) Mual,muntah
g) Kembung
h) Rasa asam dimulut

2.1.6. Komplikasi

a. Perdarahan saluran cerna

b. Ulkus

c. Perforasi

d. Kanker Lambung

(La,Sarif.2012)

2.1.7. Penatalaksanaan
1. Gastritis Akut

Gastritis akut diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari alcohol dan
makanan sampai gejala berkurang.Bila pasien mampu makan melalui mulut,diet
mengandung gizi dianjurkan.Bila gejala menetap,cairan perlu diberikan secara
parenteral.Bila perdarahan terjadi,maka penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur
yang dilakukan untuk hemoragi saluran gastrointestinal atas.Bila gastritis diakibatkan oleh
mencerna makanan yang sangat asam atau alkali,pengobatan terdiri dari pengenceran dan
penetralisasi agen penyebab.

a. Untuk menetralisir asam,digunakan antasida umum (mis,aluminium hidroksida);untuk


menetralisir alkali,digunakan jus lemon encer atau cuka encer.
b. Bila korosi luas atau berat,emetic dan lavase dihindari karena bahaya perforasi.
Terapi pendukung mencakup intubasi,analgetik dan sedative,serta cairan
intravena.Endoskopi fiberoptik mungkin diperlukan.Pembedahan darurat mungkin
diperlukan.Pembedahan untuk mengangkat ganggren atau jaringan
perforasi.Gastrojejunostomi atau reseksi lambung mungkin diperlukan untuk mengatasi
obstruksi pylorus (Suddart,Brunner.2001)

2. Gastritis Kronis
Gastritis kronis diatasi dengan memodifikasi diet pasien,meningkatkan
istirahat,mengurangi stress dan memulai farmaterapi.H.Pylori dapat diatasi dengan antibiotic
(seperti tetrasiklin atau amoksisilin) dan garam bismuth (Pepto-Bismol). Pasien dengan
gastritis A biasanya mengalami malabsorpsi vitamin B12 yang disebabkan oleh adanya
antibody terhadap factor instrinsik (Suddart,Brunner.2001)

2.1.8. Pencegahan

Walaupun infeksi H.Pylori tidak dapat selalu dicegah,berikut beberapa saran untuk
dapat selalu dicegah,berikut beberapa saran untuk dapat mengurangi resiko terkena gastritis
:

a. Makan secara benar


Hindari makanan yang dapat mengiritasi terutama makanan yang pedas,asam,gorengan
atau berlemak.Yang sama pentingnya dengan pemilihan jenis makanan yang tepat bagi
kesehatan adalah bagaimana cara memakannya.Makanlah dengan jumlah yang cukup
pada waktunya dan lakukan dengan santai.
b. Hindari Alkohol
Penggunaan alcohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan mukosa lambung serta
dapat mengakibatkan peradangan dan perdarahan.
c. Jangan merokok
Merokok mengganggu kerja lapisan lambung,membuat lambung lebih rentan terhadap
gastritis dan borok.Merokok juga dapat meningkatkan asam lambung sehingga
menunda penyembuhan lambung dan merupakan penyebab utama terjadinya kanker
lambung.
d. Lakukan olahraga secara teratur
Aerobik dapat meningkatkan kecepatan pernafasan dan jantung,juga dapat
menstimulasi aktifitas otot usus sehingga membantu mengeluarkan limbah makanan
dari usus secara lebih cepat.
e. Kendalikan stress
Stress meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke,menurunkan system kekebalan
tubuh dan dapat memicu terjadinya permasalahan kulit.Stress juga dapat meningkatkan
produksi asam lambung dan memperlambat kecepatan pencernaan.Karena stress bagi
sebagian orang tidak dapat dihindari ,maka kuncinya adalah dengan mengendalikannya
secara efektif dengan cara diit yang bernutrisi,istirahat yang cukup,olahraga teratur dan
relaksasi yang cukup.
f. Ganti Obat penghilang nyeri
Jika memungkinkan hindari pengguanan obat anti inflamasi non steroid (AINS),obat-
obatan golongan ini akan menyebabkan terjadinya peradangan dan akan membuat
peradangan yang sudah ada menjadi lebih parah.Ganti dengan penghilang nyeri yang
mengandung Acthaninophen.
g. Ikuti Rekomendasi Dokter
Untuk mengkomsumsi makanan yang sehat,yang tidak merangsang asam lambung naik
berproduksi banyak dan dapat menyebabkan perforasi dinding lambung sehingga
mengakibatkan terjadinya perdarahan.Hindari minuman yang mengandung
alcohol,merokok,hindari penggunaan obat-obatan kera dalam jangka waktu yang
panjang.melakukan olahraga teratur.
( La,Sarif.2012)
2.2. Konsep Keperawatan

2.2.1. Pengkajian

Selama pengimpulan riwayat perawat menanyakan tentang tanda dan gejala


pada pasien.Apakah pasien mengalami nyeri uluhati,tidak dapat makan,mual atau muntah
? Apakah gejala terjadi pada waktu kapan saja,sebelum atau sesudah makan,setelah
mencerna makanan pedas atau pengiritasi ,atau setelah mencerna obat-obatan tertentu atau
alcohol ? Apakah gejala berhubungan dengan ansietas,stress,alergi makan atau minum
terlalu banyak ,atau makan terlalu cepat?Bagaimana hilang? Adakah riwayat penyakit
lambung sebelumnya atau pembedahan lambung ? Riwayat diet ditambah jenis diet yang
baru dimakan 72 jam,akan membantu.Riwayat lengkap sangat penting dalam membantu
perawat untuk mengidentifikasi apakah kelebihan diet atau diet sembrono yang
diketahui,berhubungan dengan gejala saat ini ,apakah ada orang lain pada lingkungan
pasien memiliki gejala serupa,apakah pasien memuntahkan darah,dan apakah elemen
penyebab yang diketahui telah tertelan (Suddart,Brunner.2001).

Tanda yang diketahui selama pemeriksaan fisik mencakup nyeri tekan abdomen
,dehidrasi (perubahan turgor kulit,membrane mukosa kering),dan bukti adanya gangguan
sistemik dapat menyebabkan gejala gastritis.Lamanya waktu dimana gejala saat ini hilang
dari metode yang digunakan oleh pasien untuk mengatasi gejala ,serta efek-efeknya juga
diidentifikasi (Suddart,Brunner.2001).

2.2.2. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri Akut/ Kronis b/d Agens Cedera Biologis


2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan tubuh b/d Anoreksia,masukan
nutrient yang tidak adekuat.
3. Gangguan pola tidur b/d Penyakit
4. Ansietas b/d penyakit
5. Kurang pengetahuan b/d Proses penyakit
2.2.3. Intervensi Keperawatan

Diagnose NOC NIC


Keperawatan
Nyeri Acut b/d Paint control 1605 Paint Management 1400
Agens Biologis Setelah dilakukan Pengkajian:
tindakan keperawatan 1. Kaji nyeri secara komprehensif meliputi
selama 1 x 24 jam lokasi,karakteristik,onset/durasi,frekuen
diharapkan masalah si,kualitas,intensitas dan factor
nyeri akut pada pasien penyebab.
dapat teratasi dengan 2. Observasi respon nonverbal
indicator: menunjukkan ketidaknyamanan
a) 160501 Pasien terutama pada pasien yang tidak mampu
mampu berkomunikasi secara efektif
menyebutkan Mandiri:
factor 1. Gunakan strategi komunikasi teraupetik
prepitasi nyeri untuk mengetahui nyeri dan respon
b) 160513 pasien terhadap nyeri.
Pasien 2. Tentukan dampak nyeri yang dirasakan
melaporkan pasien
perubahan 3. Kontrol factor lingkungan yang mampu
gejala/ nyeri menimbulkan respon ketidaknyamanan
terhadap pada pasien.
kesehatan. 4. Kurangi factor prepitasi nyeri
c) 160511 Penyuluhan
Pasien 1. Ajarkan penggunaan teknik
melaporkan nonpharmakogi (teknik relaksasi)
pengendalian 2. Ajarkan prinsip dalam penangan nyeri
nyeri Kolaborasi:
1. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan
lainnya untuk menentukan dan
Paint Level menjalankan therapy,jika perlu.
2102 Relaxation therapy 6040
Setelah dilakukan Intervensi :
tindakan keperawatan 1. Gambarkan keuntungan dan penggunaan
selama 1 x 24 jam teknik relaksasi dan type relaksasi yang akan
diharapkan masalah digunakan.
nyeri akut pada pasien 2. Berikan deskripsi yang detail mengapa
dapat teratasi dengan memilih intervensi relaksasi
indicator: 3. Ketahui terlebih dahulu apa yang dibutuhkan
a. 210201 Reported untuk relaksasi
pain 4. Ajak pasien untuk rileks dan rasakan sensasi
b.210206 Facial yang mungkin muncul
expression of pain 5. Berikan waktu yang tidak mengganggu
c. 210208 karena pasien butuh istirahat
Restlessness 6. Gunakan relaksasi sebagai strategi untuk
memberikan medikasi nyeri
7. Evaluasi dan dokumentasi kan respon pasien
dalam therapy relaksasi
Ketidaksei Nutritional Status : Nutrition Management 7200
bangan Food & Fluid Intake Intervensi:
nutrisi kurang 1008 Pengkajian :
dari Setelah dilakukan 1. Kaji apakah pasien memiliki riwayat alergi
kebutuhan tindakan keperawatan makanan
tubuh b/d selama 3 x 24 jam 2. Tentukan makanan yang disukai pasien
anoreksia,mas diharapkan masalah 3. Tentukan jumlah kalori yang diperlukan
ukan nutrisi ketidakseimbangan tubuh
yang tidak nutrisi kurang dari 4. Tentukan jumlah protein, zat besi ,dan
adekuat kebutuhan tubuh vitamin yang di butuhkna oleh tubuh,jika
dapat teratasi dengan perlu
indicator: Mandiri :
a) 100801 Pasien 5. Berikan makanan tambahan ( snack) seperti
mampu memenuhi juice buah,jika perlu
kebutuhan nutrisi 6. Timbang BB pasien pada interval yang tepat
melalui oral. 7. Monitor pemasukan nutrisi dan kalori yang
b) 100803 Pasien dikomsumsi oleh tubuh
mampu memenuhi Penyuluhan
kebutuhan cairan 8. Berikan informasi tentang nutrisi yang
melalui oral. dibutuhkan oleh pasien dan bagaimana cara
c) Pasien mampu untuk memenuhinya.
mempertahankan Kolaborasi
Berat badan 9. Lakukan kolaborasi dengan petugas ahli gizi
untuk menentukan program diet yang sesuai.
Gangguan Sleep 0004 Sleep Enhancement 1850
pola tidur b/d Setelah dilakukan Pengkajian:
proses tindakan keperawatan 1. Kaji adanya perasaan stress situsional
penuaan selama 3 x 24 jam sebelum istirahat
diharapkan masalah 2. Tentukan efek medikasi dari kepatenan pola
gangguan pola tidur istirahat terhadap pasien.
dapat teratasi dengan Mandiri:
indicator : 1. Gambarkan pentingnya keadekuatan
istirahat/tidur
a) 000401 Hour 2. Monitor kepatenan itirahat/tidur dan durasi
of sleep tidur pasien.
b) 000402 3. Promosikan waktu yang dibutuhkanpasien
Observerse untuk beristirahat
hours of sleep 4. Persiapkan lingkungan yang nyaman untuk
c) 000405 Sleep mendukung pola istirahat
efficiency 5. Persiapkan kondisi yang
nyaman,mis:masase,posisi dan sentuhan
yang efektif untuk mendukung pola tidur
Penyuluhan:
1. Instruksikan pasien untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi untuk mendukung pola
tidur.
2. Diskusikan dengan pasien/keluarga tentang
penggunaan teknik tidur
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya
dalam pemberian therapy.
Music Therapy 4400
Rest 0003 Intervensi :
Setelah dilakukan 1. Jelaskan perubahan spesifik dalam kebiasaan
tindakan keperawatan dan/psikologi yang diinginkan (mis:
selama 3 x 24 jam relaksasi,stimuli,konsentrasi dan reduksi
diharapkan masalah nyeri
gangguan pola tidur 2. Tentukan seberapa penting music bagi
dapat teratasi dengan individu tertentu
indicator : 3. Identifikasi jenis music yang disukai
a. 000303 Rest individu
quality 4. Banrtu pasien untuk memberikan posisi yang
b. 000308 menyenangkan
Emotionally 5. Berikan batasan stimuli (mis:
rested cahaya,suara,pengunjung,penelpon) saat
pasien mendengar music favoritnya
c. 000301 Amount 6. Gunakan headphone,sesuai indikasi
of rest 7. Pastika volume adekuat dan nyaman pada
pasien.
8. Evaluasi respon pasien.
Ansietas b/d Kontrol ansietas diri Mengurangi ansietas (5820)
factor afektif (1402) Pengkajian :
Setelah dilakukan 1. Kaji hal apa saja yang dapat menimbulkan
tindakan keperawatan ketakutan klien
selama 3 x 24jam 2. Kaji faktor verbal dan non verbal kecemasan
diharapkan pasien
kecemasan teratasi Mandiri :
dengan kriteria hasil : 3. Bantu pasien untuk
1. Monitor beradaptasi dengan
ointensitas dari keadaannya
ansietas 4. Dengarkan keluhan pasien
2. Menganjurkan 5. Ajarkan pasien untuk
istirahat yang menggunakan teknik
adekuat Respon relaksasi
control ansietas Penyuluhan :
6. Anjurkan keluarga utuk selalu berada di dekat
pasiesn
Kolaborasi :
7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
therapy jika diperlukan.
Defisiensi Cognition (0900) Cognitive stimulation (4720)
pengetahuan Setelah dilakukan Pengkajian :
b/d tindakan keperawatan a. orientasi klien terhadap waktu tempat dan
Keterbatasan selama 3 x 24jam orang
kognitif diharapkan b. persiapkan planning stimulasi sensory
kecemasan teratasi c. sediakan tempat ataupun objek familiar dan
dengan kriteria hasil : gambarkan lingkungan pasien
a. (090005) orientassi Mandiri :
pengetahuan
b. (090015) a. merangsang memory dengan cara
komunikasi yang memberikan pengulangan setelah menyatakan
tepat sesuai usia sesuatu
c. (090006) memory b. Coba berbincang bincang pada pasien
langsung c. Gunakan memory langsung : ceklist, jadwal
dan notes kecil.
d. Minta pasien mengulangi informasi
e. Gunakan komunikasi perbal dan tuliskan
intruksi
f. Gunakan tv, radio, music sebagai bagian
dalam program planning stimuli
Penyuluhan:
a. Berkonsultasi dengan keluarga untuk
menetapkan kognitif pada pasien
b. berikan waktu atau periode untuk istirahat
c. Gunakan sentuhan teraupetik
BAB 3

TINJAUAN KASUS
KASUS
Ny. P seorang lansia berusia 73 tahun dengan dignosa medis gangguan pada saluran
pencernaan : Gastritis. Mahasiswa melakukan pengkajian terhadap klien dan mendapatkan
data bahwa klien memiliki riwayat penyakit gastritis sejak 3 tahun yang lalu dan telah
berobat ke pusat pelayanan kesehatan seperti Rumah sakit dan puskesmas terdekat.Klien
merupakan orang yang tenang,berpikir positif dan memiliki keluhan gangguan pada pola
tidurnya .Pasien mengatakan bahwa tidur nya pada malam hari sering tidak tecukupi.Ia
kerap tidur pukul 24.00 malam dan sering terbangun pada pagi hari . Pasien juga tidak dapat
tidur pada siang hari. Pasien tampak lemas dan kurang bergairah .Ia masih mampu
melakukan aktifitas sehari-hari (ADL) secara mandiri dan ia berpikir untuk tidak
meyusahkan orang-orang disekelilingnya.Keadaan didalam keluarga tergolong
harmonis,hubungan dengan seluruh anaknya terjalin dengan baik dan mereka saling
memperhatikan satu sama lainnya.Pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang
berpenghasilan dari hasil kontrakan yang dimilikinya untuk memenuhi seluruh
kebutuhannya.Ia mengatakan bahwa ia akan berusaha untuk mematuhi instruksi dari dokter
maupun tenaga kesehatan lainnya untuk mempertahankan status kesehatannya.

I. IDENTITAS
A. Nama : Ny.Pinta Tarigan
B. Jenis Kelamin : Perempuan
C. Umur : 73 Tahun
D. Agama : Kristen Protestan
E. Status Perkawinan : Menikah (Janda)
F. Pendidikan Terakhir : SD
G. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
H. Alamat Rumah : Kecamatan Sempakata

II. ALASAN KUNJUNGAN PUSKESMAS


Pasien mengatakan bahwa selama ini ia hanya mengunjungi pusat kesehatan apabila
ia memiliki keluhan nyeri dan ketidaknyamanan yang serius akibat gastritis yang
dialaminya .

III RIWAYAT KESEHATAN

1. Masalah kesehatan yang pernah dialami dan dirasakan saat ini

Pasien mengatakan bahwa saat ini ia memiliki masalah kesehatan seputar


system gastrointestinal : gastritis.Penyakit ini telah diderita pasien sejak 3 tahun
yang lalu ,dan pasien kerap kali merasakan ketidaknyamanan dan nyeri ketika
ia telat makan akibat asam lambung pasien meningkat.Ia juga mengatakan
bahwa ia mengalami kesulitan untuk tidur.Pasien mengatakan bahwa ia
biasanya mengalami kesulitan tidur pada malam hari.Ia juga mengatakan bahwa
ia jarang tidur pada siang hari.

2. Masalah Kesehatan Keluarga/Keturunan

Pasien mengatakan bahwa didalam keluarga mereka,keluarga tidak memiliki


riwayat penyakit keturunan misalnya hipertensi, Diabetes Mellitus maupun
penyakit keturunan lainnya.

IV KEBIASAAN SEHARI-HARI

A BIOLOGIS

1. Pola makan : Pasien mengatakan bahwa ia memiliki kebiasaan makan 3 x


sehari yang terdiri atas nasi,sayur mayur dan lauk pauk.Terkadang,untuk
menjaga perut agar tidak kosong,pasien kerap mengkomsumsi roti yang dibeli
di warung.
2. Pola Minum : Pasien mengatakan bahwa kebutuhan akan cairan (minum) dapat
tercukupi dengan baik,dalam kesehariannya ia mampu mengkonsumi cairan
kurang lebih 3 L/hari atau sekitar 8-9 gelas/hari.
3. Pola Tidur : Pasien mengatakan ia memiliki masalah seputar kebutuhan
tidurnya,ia kerap merasakan kesulitan untuk tidur ketika malam hari dan ia juga
sering terbangun pada malam hari.Pasien tidur dari jam 24.00 – 04.00.Ia juga
jarang untuk tidur pada siang hari.Sebelumnya ia tidak pernah mengkomsumsi
obat tidur untuk membantu dalam memenuhi pola tidurnya.Palpebra mata klien
tampak berwarna kehitaman.
4. Pola eliminasi (BAB/BAK) : Pasien mengatakan bahwa ia tidak memiliki
masalah seputar eliminasi.Ia BAK dengan frekuensi >7 x perhari warna urin
kuning jernih dan BAB dengan frekuensi 1-2 x perhari,warna feses kuning
kecoklatan dengan konsistensi lembek..Pasien mengatakan bahwa ia tidak
mengkomsumsi obat pencahar untuk membantu eliminasi.
5. Aktivitas sehari-hari : Pasien mengatakan bahwa ia tidak memiliki masalah
tentang aktivitas sehari-hari.Pasien mampu melakukan segala aktifitas secara
mandiri.
6. Rekreasi : Pasien mengatakan bahwa terkadang ia bepergian ke kampongnya
di kabanjahe dan pada malam hari ia beserta keluarga kerap berkumpul
bersama sembari menonton TV bersama di ruang tengah.

B. PSIKOLOGIS

1. Keadaan emosi

Pasien mengatakan bahwa ia tergolong orang yang tenang dan mampu untuk
mengendalikan emosinya.Ketika suatu masalah datang ia selalu mencoba untuk
tetap berpikir positif dan selalu yakin ia mampu untuk menyelesaikan masalah
tersebut.

C. SOSIAL

1.Dukungan Keluarga : Pasien mengatakan bahwa ia memiliki dukungan dari


seluruh keluarga terlebih dukungan dari anak-anaknya.
2. Hubungan Antar Keluarga : Pasien mengatakan bahwa hubungannya dengan
anggota keluarga lain tergolong harmonis,hal ini ditunjukkan apabila ia tengah sakit
anggota keluarga yang lain kerap dating untuk melihat keadaannya.

3. Hubungan dengan orang lain : Pasien mengatakan bahwa hubungan nya dengan
sekitar lingkingan dan sesama dalm keadaan yang baik-baik saja.Ia tergolong orang
yang mudah bergaul dan pasien mengatakan bahwa ia juga kerap berkunjung pada
tetangga terdekat rumah pasien.

D. SPIRITUAL/KULTURAL

1. Pelaksanaan Ibadah : Pasien mengatakan bahwa akhir-akhir ini ia tidak

lagi mengikuti ibadah di gereja setiap minggunya


dikarenakan ketidakmampuan untuk mengikuti rangkaian
ibadah yang panjang di gereja.Ia kerap berdoa di rumah
dan sesekali jika memungkinkan ia ,mengikuti doa
lingkungan di sekitar rumahnya.

2. Keyakinan Kesehatan : Pasien mengatakan bahwa ia yakin ia akan sehat selalu


jika ia mau mengikuti instruksi/anjuran yang diberikan
oleh dokter dan petugas kesehatan lainnya.

E. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda Vital :

a. Keadaan Umum : Pasien tampak baik,pasien mampu melakukan aktivitas


secara mandiri
b. Kesadaran : Tingkat kesadaran pasien compos mentis/pasien sadar
penuh
c. Suhu : 36,1 C
d. Nadi : 88 x/i
e. Tekanan Darah : 150/90 mmHg
f. Pernafasan : 20 x/I ,suara nafas pasien vesikuler dan regular
g. Tinggi Badan : -
h. Berat Badan : 49 Kg

2. Kebersihan perseorangan :

a. Kepala

a. Keadaan Umum : Pasien tampak bersih,rambut tampak


tertata rapi dengan diikat satu,pakaian pasien
tampak bersih.
b. Kesadaran : Pasien tampak sadar penuh
c. Suhu : 36,1 C
d. Nadi : 88x/i
e. Tekanan Darah : 150/90 mmHg
f. Pernafasan : 20 x/I ,suara nafas pasien vesikuler dan
regular
g. Berat Badan : 49 Kg

b. Leher : Leher pasien tampak simetris,tidak ditemukan adanya massa


dan lesi pada area sekitar leher,tidak terjadi pembesaran kelenjar
tiroid.
c. Dada/ Thorax
a. Dada : Dada tampak simetris kiri dan kanan,tidak tampak
adanya lesi tidak teraba massa.
b. Paru-paru : Suara nafas dari pasien vesikuler dan regular tidak
terdengar bunyi tambahan pada area paru.
c. Jantung : Tidak tampak adanya perbesaran pada jantung,apeks
jantung terletak pada ICS 5 Sternalis sinistra.
d. Abdomen : Abdomen pasien tampak datar dan tidak ditemukan
adanya massa maupun lesi.Bunyi peristaltic pada pasien 15
x/i.Ditemukan adanya nyeri tekan pada abdomen.
e. Muskuloskletal : Tidak tampak adanya kelainan pada area tulang dan
otot pasien,pasien mampu untuk berjalan dan melakukan aktivitas
secara mandiri
f. Lain-lain :-
g. Keadaan Lingkungan : Lingkungan sekitar pasien tergolong cukup
nyaman,pasien memiliki halaman rumah dan perabot dirumah tertata
cukup rapi,meskipun rumah tergolong cukup kecil.

F. INFORMASI PENUNJANG

1. DIAGNOSA MEDIK : GASTRITIS

2. LABORATORIUM :-

3. TERAPI MEDIS :-

Target Group

I. Dimensi Biologis
1. Usia,Jenis Kelamin,Suku

Pasien adalah seorang lansia berjenis kelamin perempuan, berusia 73 tahun dan ia
mengatakan bahwa ia adalah suku Batak Karo.

2. Tingkat tumbuh kembang/maturasi individu

Pasien saat ini berada pada tahap perkembangan lansia dengan tugas perkembangan
ialah mempertahankan kesehatan,mempersiapkan diri dengan pendapatan yang
menurun serta beradaptasi dengan kehilangan pasangan hidup.Klien tergolong
mampu untuk memenuhi tugas perkembangan diatas.

3. Masalah Kesehatan utama yang lazim

Pasien mengatakan bahwa ia tidak memiliki keluhan istimewa seputar


kesehatannya.Ia hanya memiliki riwayat penyakit gastritis sejak 3 tahun yang lalu
dan hingga saat ini gastritis yang dialami pasien kerap kambuh, ketika pasien
terlambat untuk makan.PAsien juga mengatakan bahwa ia memiliki masalah
seputar pola tidurnya.Ia memiliki kesulitan untuk tidur di malam hari dan pada siang
hari pun ia jarang untuk tidur siang.

4. Imunisasi

Pasien mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat imunisasi yang telah terpenuhi
sepenuhnya sejak ia kecil.

II. Dimensi Psikologis

1. Gambaran Diri
Pasien mengatakan bahwa ia memiliki gambaran diri yang positif,ia selalu bersikap
tenang dan selalu berusaha untuk menyelesaikan segala masalah dengan tenang
hati.Ia juga mengatakan bahwa ia adalah orang yang mudah bergaul dengan sesama.

2. Keterampilan Koping
Pasien mengatakan bahwa ia mampu untuk mengendalikan emosinya.Ketika suatu
masalah datang ia selalu mencoba untuk bersikap tenang dan berpikir positif. Ia
percaya bahwa ia mampu menyelesaikan semua masalahnya dengan berpikir
positif.

3. Insiden dan Prevalen Masalah


Pasien mengatakan bahwa masalah yang datang jarang terjadi di dalam
kehidupannya,ia selalu mencoba untuk berpikir positif bahwa semua masalah dapat
terselesaikan.

4. Stressor psikologis di Dalam Masyarakat


Pasien mengatakan bahwa selama ini ia tidak merasa bahwa lingkungan
menyebabkan masalah/Stress psikologis terhadap dirinya,meskipun pada
lingkungan di sekitar rumahnya terdapat tempat bermain anak muda (bilyar) yang
kerap ribut tetapi ia tidak merasa terganggu akan hal itu.

III. Dimensi Fisik


1. Lokasi/tempat
Lingkungan tempat tinggal pasien tampak cukup nyaman,didepan rumah pasien
memiliki halaman,penerangan didalam rumah cukup,barang-barang tertata
dengan cukup baik,pasien memiliki toileting yang memadai,serta jendela rumah
yang tergolong sedikit.

2. Kondisi Lingkungan yang dapat membahayakan (polusi,pertukaran


cuaca,resiko penyakit)
Kondisi lingkungan tempat tinggal pasien tergolong cukup aman,jauh dari
polusi udara,dan masih cukup banyak ditemukan tumbuh-tumbuhan sebagai
penyaring/pembersih udara.

3. Perumahan
Pasien tinggal di perumahan yang tidak terlalu padat penduduk,disekitar rumah
pasien terdapat rumah-rumah tetangga yang saling berinteraksi satu dan yang
lainnya.Rumah pasien cukup nyaman meskipun tergolong cukup kecil.

IV. Dimensi Lingkungan Sosial


1. Sikap Komunitas Terhadap Target : Pasien mengatakan bahwa lingkungan dan
sesama bersikapbaik terhadap dirinya,terbukti ketika ia sakit ,sesama di sekitar
rumah kerap datang mengunjungi nya di rumah.
2. Status Sosial dan Ekonomi Target : Pasien mengatakan bahwa ia tergolong
orang yang mampu untuk memenuhi kebutuhan pribadinya karna ia memiliki
usaha kontrakan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Ia
mengatakan bahwa pendapatan nya tersebut cukup untuk memenuhi
kebutuhannya tanpa harus menyusahkan anak-anak atau pun keluarganya.
3. Pendidikan : Pasien mengatakan bahwa ia hanya menyelesaikan pendidikan
hingga tamat SD.
4. Pekerjaan : Pasien mengatakan sebelumnya ia adalah seorang pedagang
kebutuhan pokok di salah satu pasar di kota medan,akan tetapi karena kondisi
tubuh yang semakin menurun ia tidak lagi berjualan dan menjadi ibu rumah
tangga yang berpendapatan dari hasil kontrakan yang dimilikinya.
5. Pelayanan Kesehatan yang Bersifat protektif : -
6. Transportasi : Pasien mengatakan bahwa selama ini jika ia hendak bepergian
dari rumah ia kerap diantar oleh keluarga atau menaiki angkutan umum.
V. Dimensi Prilaku
1. Kebutuhan Nutrisi : Pasien mengatakan bahwa kebutuhan nutrisi pasien
terpenuhi,ia makan 3 x sehari yang terdiri atas nasi,sayur-mayur,lauk-pauk dan
terkadang mengkomsumsi buah.Pada waktu-waktu tertentu pasien juga kerap
mengkomsumsi roti yang dibeli di warung untuk tetap mengisi perutnya.
2. Merokok : Pasien mengatakan bahwa ia tidak merokok.
3. Gerak Badan : Pasien mengatakan bahwa gerak badan pasien tergolong
cukup,pasien memenuhi ADL secara mandiri dan masih mampu melakukan
aktifitas sehari-hari seperti mencuci pakaian nya sendiri.
4. Aktifitas/rekreasi : Pasien mengatakan bahwa terkadang ia bepergian ke
kampongnya di kabanjahe dan pada malam hari ia beserta keluarga kerap
berkumpul bersama sembari menonton TV bersama di ruang tengah.
5. Perlindungan Khusus yang digunakan : -

VI. Dimensi Kesehatan


1. Pelayanan Yang dibutuhkan : Pasien mengatakan bahwa ia membutuhkan pusat
pelayanan keehatan seperti puskesmas dan Rumah Sakit untuk tetap memantau
dan mengatasi masalah kesehatan dirinya khususnya penyakit gastritis yang
dideritanya.
2. Sikap terhadap kesehatan dan Pelayanan Kesehatan : Pasien mengatakan bahwa
pasien cenderung bersikap menjaga kesehatannya,ia berusaha untuk mengikuti
instruksi dari dokter maupun tenaga kesehatan lainnya untuk tetap
mempertahankan status kesehatannya
3. Jaminan Kesehatan Masyarakat : JAMKESMAS

Pengkajian Fokus Lansia

1. INDEKS KATZ
A. Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, kekamar kecil, berpakaian
dan ,mandi
B. Kemandirian dalam satu hal , kecuali satu dari fungsi tersebut
C. Kemandirian dalam satu hal ,kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
D. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan
E. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, kekamaar kecil dan satu
fungsi tambahan
F. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, kekamaar kecil, berpindah
dan satu fungsi tambahan
G. Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
Kesimpulan : mampu melakukan ADL secara mandiri

2. BARTHEL INDEKS
NO Item yang dinilai Dengan bantuan mandiri
1. Makan 5 10
2. Aktivitas Toilet 5 10
3. Berpindah dari 5 - 10 15
tempat tidur ke kursi
roda dan
sebaliknyatermasuk
duduk di tempar tidur
4. Kebersihsn diri 0 3
termasuk mencuci
muka, menyisir
rambut, menggosok
gigi
5. Mandi 0 5
6. Berjalan 5 10
dipermukaan datar
7. Naik turun tangga 5 10
8. Berpakaian 5 10
9. Mengontrol defekasi 5 10
10. Mengontrol kemih 5 10
Total 100=98

Penilaian : 98
0-20= ketergantungan
21-61= ketergantungan berat / sangat tergantung
62-90= = ketergantungan berat
91-99= ketergantungan ringan
100= mandiri

3. Pengkajian posisi dan keseimbangan (Sullivan)


No Item yang dinilai Keterangan Nilai
1. Berdiri dengan 4
postur normal
2. Berdiri dengan 4
postur normal,
menutup mata
3. Berdiri dengan kaki 4
rapat
4. Berdiri dengan satu 3
kaki
5. Berdiri, fleksi trunk 4
dan berdiri ke posisi
netral
6. Berdiri, lateral dan 4
fleksi trunk
7. Berjalan, tempatkan 3
tumit salah satu kaki
depan jari kaki yang
lain
8. Berjalan sepanjang 4
garis lurus
9. Berjalan mengikuti 4
tanda gambar pada
lantai
10. Berjalan 4
menyamping
11. Berjalan mundur 4
12. Berjalan mengikuti 4
lingkaran
13. Berjalan pada tumit 3
14. Berjalan dengan 3
ujung jari

Keterangan
4=Mampu melakukan aktivitas dengan lengkap
3= Mampu melakukan aktivitas dengan bantuan
2= Mampu melakukan aktivitas dengan maksimal
1= Tidak mampu melakukan aktivitas

Nilai
42-54= Mampu melakukan aktivitas
28-41= Mampu melakukan aktivitas bantuan
14-27= Mampu melakukan aktivitas bantuan maksimal
<14= Tidak mampu melakukan aktivitas
Kesimpulan : nilai : 46 Pasien mampu melakukan aktivitas

Pengkajian Kognitif /Afektif

1. Short portable mental status questionnaire.(SPMSQ)


NO Pertanyaan Benar Salah
Tanggal berapa hari
ini?
1. Hari apa sekarang? Benar
2. Apa nama tempat Benar
ini?
3. Dimana alamat Benar
anda?
4. Berapa umur anda? Benar
5. Kapan anda lahir? Benar
6. Siapa presiden Benar
Indonesia
sekarang?
7. Siapa presiden Salah
sebelumnya?
8. Siapa nama ibu Salah
anda?
9. Berapa 20 dikurang Benar
3?(begitu
seterusnya hingga
bilangan yang
terkecil.
10. Jumlah 8 2

Keterangan
Kesalahan 0-2= Fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3-4= Kerusakan intelektual ringan
Kesalahan 5-7= Kerusakan intelektual sedang
Kesalahan 8-10= Kerusakan intelektual berat
Kesimpulan : Nilai pasien : 2 Fungsi intelektual utuh

2. Mini Mental State Exam (MMSE)


NO Aspek Nilai max Nilai klien Kriteria
kognitif
1. Orientasi 5 Menyebutkan
dengan benar:
1 Tahun
1 Musim
1 Tanggal

1 Hari

1 Bulan
2. Orientasi 4 Dimana sekarang
registrasi klien berada?

1 Negara

1 Provinsi

1 Kabupaten

Sebutkan 3 nama
objek (kursi,
meja.
Kertas)kemudian
ditanyakan
kepada klien
menjawab:

1  Kursi
1  Meja
1  Kertas
3.perhatian 3 Meminta klien
kalkulasi berhitung mulai
dari 100,
kemudian
dikurang 7-5
tingkat +1. 100,
93,………
4. Mengingat 3 Meminta klien
untuk
menyebutkan
objek pada poin
2:
1  Kursi
1  Me ja
1  Kaca
5. Bahasa 9 Menanyakan
kepada klien
untuk
menyebutkan
objek pada
benda(sambil
menunjukan
benda tersebut)
1 Jendela
1 Jam dinding
Meminta klien
untuk
mengulangi kata
berikut
“tidak ada jika
dan atau tetapi”.
Meminta klien
untuk
mengulangi kata
berikut yang
terdiri dari 3
langkah ambil
ballpoint
ditangan anda
ambil kertas
menulis saya
mau hadir.
1  Ambil
ballpoint
1  Ambil
kertas
1  Lihat
buku
Perhatikan klien
untuk hal berikut
(bila aktivitas
sesuai perintah
nilai 1
point)”tutup
mata anda”
1 1. Klien
menutup
mata .
Perhatikan pada
klien untuk
menulis atau
kalimat dan
menyalin gambar
Total 26

Penilaian :
Nilai 24-30= Normal
Nilai 17-23= Probable gangguan kognitif
Nilai 0-16= Defenitif gangguan kognitif
Kesimpulan : Nilai 26 = Pasien normal

Pengkajian Depresi
1. Inventaris Depresi Beck
Skore URAIAN
A .Kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak sangat
bahagia dimana saya tidak dapat
menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan
saya tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya merasa tidak sedih
B .pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah
sia sia kalau sesuatu tidak dapat
membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa apa
untuk memandang ke depan
1 Saya merasa terkecil hati mengenai masa
depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati
tentang masa depan
C. Rasa kegagalan
3 Saya merasa benar benar gagal sebagai
orang tua (suami-istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang,
semua yang dapat saya lihat hanya
kegagalan
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang
pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
D .ketidakpuaasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan
dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya
gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa bersalah
3 Saya merasa seolah olah sangat buruk
dan tidak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk/tak berharga sebagai
tangan dan waktu yang baik
0 Saya tidak merasa benar bersalah
F. Tidak menyukai diri sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri
saya sendiri
G.Membahayakan diri sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri
jika saya mempunyai kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang
tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran pikiran
mengenai membahayakan diri sendiri
H.Menarik diri dari social
3 Saya telah kehilangan semua minat saya
pada orang lain dan tidak perduli pada
semua
2 Saya telah kehilangan semua minat saya
pada orang lain dan tidak peduli pada
semua
1 Saya telah kehilangan semua minat saya
pada orang lain dan mempunyai sedikit
perhatian pada mereka
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang
lain
I.Keragu raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan
sama sekali
2 Saya tidak mempunyai banyak kesulitan
dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan dengan baik
J.Perubahan gambaran diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek dan
tampak menjijikkan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan
perubahan yang permanen dalam
penampilan fisik membuat saya tidak
manis
1 Saya kwatir bahwa saya tampak tua atau
tak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak
lebih buruk dan pada sebelumnya
K.Kesulitan kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama
sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri
dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Saya memerlukan upaya tambahan untuk
melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira kira sebaik
sebelumnya
L.Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan
sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukukan
sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah dari yang
biasanya
M.Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan
sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat memburuk
sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik
sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang
biasanya

Penilaian
0-4= Depresi tidak ada atau minimal
5-7= Depresi ringan
8-19= Depresi sedang
17>= Depresi berat
Kesimpulan : Nilai : 4 = Depresi tidak ada/minimal

Pengkajian Sosial
a. APGAR
1. Saya puas bisa kembali pada keluarga saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya (adaptasi) : 2
2. Saya puas dengan cara keluarga saya membicarakan sesuatu dan mengungkapkan
masalah dengan saya (hubungan) : 2
3. Saya puas bahwa cara keluarga saya mengekspresikan afek dan berespon terhadap
emosi saya seperti marah, sedih atau atau mencintai (afek) : 2
4. Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas (pertumbuhan) : 2
5. Saya puas dengan cara teman saya dan saya menyediakan waktu bersama sama : 2
Penilaian
Pertanyaan yang di jawab
Selalu (poin 2)
Kadang kadang (poin 1)
Hamper tidak pernah (0)
Kesimpulan : Pasien mampu bersosialisasi dengan baik
3.1. Analisa Data

Tanggal Analisa Data Etiologi Masalah


05 sep 2014 1. S : Pasien mengatakan ia Perubahan Imsomnia
memiliki masalah seputar hormone
kebutuhan tidurnya,ia kerap terkait jenis
merasakan kesulitan untuk tidur kelamin
ketika malam hari dan ia juga
sering terbangun pada malam
hari.Pasien tidur dari jam 24.00
– 04.00 bahkan terkadang
pasien sering terbangun pada
pukul 02.00 kemudian mencoba
kembali beristirahat hingga
pagi hari (tidur ayam)
.Sebelumnya ia tidak pernah
mengkomsumsi obat tidur
untuk membantu dalam
memenuhi pola tidurnya.

O:Pasien tampak antusias


menceritakan keluhan bahwa ia
mengalami kesulitan untuk
tidur, Pasien tampak
lemas/tidak bergairah, Pasien
Palpebra klien tampak
kehitaman .
05 Sep 2014 2. S : Pasien dan keluarga Peningkatan Kesiapan
mengatakan bahwa mereka kesehatan Meningkatkan
akan berupaya untuk Manajemen
meningkatkan kesehatan Kesehatan
keluarga,pasien juga Diri.
mengatakan ia memiliki
keinginan yang kuat untuk
selalu menjaga kesehatannya
agar penyakit gastritis yang
diderita pasien dapat dikontrol
dengan baik.
O : Pasien dan keluarga tampak
antusias dalam mendengarkan
penyuluhan yang diberikan oleh
kelompok dan berniat untuk
mengikuti saran yang diberikan
oleh kelompok.

2.2. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Tanda Tangan
Rabu,05 Nov Imsomnia b/d perubahan hormone terkait jenis Kelompok 4
2014 kelamin ditandai dengan Pasien mengatakan ia
memiliki masalah seputar kebutuhan tidurnya,ia
kerap merasakan kesulitan untuk tidur ketika
malam hari dan ia juga sering terbangun pada
malam hari.Pasien tidur dari jam 24.00 – 04.00
bahkan terkadang pasien sering terbangun pada
pukul 02.00 kemudian mencoba kembali
beristirahat hingga pagi hari (tidur ayam).Pasien
tampak antusias menceritakan keluhan bahwa ia
mengalami kesulitan untuk tidur, Pasien tampak
lemas/tidak bergairah,Palpebra klien tampak
berwarna kehitaman
Rabu,05 Nov Kesiapan Meningkatkan manajemen kesehatan Kelompok 4
2014 diri b/d peningkatan kesehatan ditandai dengan
Pasien dan keluarga mengatakan bahwa mereka
akan berupaya untuk meningkatkan kesehatan
keluarga,pasien juga mengatakan ia memiliki
keinginan yang kuat untuk selalu menjaga
kesehatannya agar penyakit gastritis yang
diderita pasien dapat dikontrol dengan
baik.Pasien dan keluarga tampak antusias dalam
mendengarkan penyuluhan yang diberikan oleh
kelompok dan berniat untuk mengikuti saran
yang diberikan oleh kelompok

1.3. INTERVENSI KEPERAWATAN


NO No DIAGNOSA NOC NIC
1 Insomnia b/d Sleep 0004 Sleep Enhancement 1850
Perubahan Setelah dilakukan Pengkajian:
hormone tindakan keperawatan 1. Kaji adanya perasaan stress
terkait jenis selama 3x 24 jam situsional sebelum istirahat
kelamin diharapkan masalah 2. Tentukan efek medikasi dari
insomnia pasien dapat kepatenan pola istirahat
teratasi dengan terhadap pasien.
indicator: Mandiri:
a. 000401 Jam tidur 1. Gambarkan pentingnya
b. 000402 Observasi keadekuatan istirahat/tidur
waktu tidur 2. Monitor kepatenan itirahat/tidur
c. 000404 Kualitas dan durasi tidur pasien.
Tidur 3. Promosikan waktu yang
d. 000407 Kebiasaan dibutuhkanpasien untuk
Tidur beristirahat
4. Persiapkan lingkungan yang
nyaman untuk mendukung pola
istirahat
5. Persiapkan kondisi yang
nyaman,mis:masase,posisi dan
sentuhan yang efektif untuk
mendukung pola tidur
Penyuluhan:
1. Instruksikan pasien untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi
untuk mendukung pola tidur.
2. Diskusikan dengan
pasien/keluarga tentang
penggunaan teknik tidur
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lainnya dalam
pemberian therapy.

2 Kesiapan Knowledge Health Activity Therapy 4310


Meningkatkan Behaviour 1805 Pengkajian :
Manajemen Setelah dilakukan 1. Tentukan komitmen pasien
Keseharan b/d tindakan keperawatan untuk menjalani program
peningkatan selama 3x 24 jam Mandiri :
kesehatan diharapkan 1. Membantu memilih aktifitas
KesiapanMeningkatkan yang sesuai dengan kemampuan
Manajemen Keseharan fisik ,psikologis dan social.
dapat dipertahankan 2. Membantu pasien
dengan indicator : mengidentifikasi kegiatan yang
a. 180501 Praktek bermakna
nutrisi kesehatan 3. Memonitor
emosi.fisik,social,dan spiritual
terhadap respon aktifitas
b. 180503 Strategi 4. Manentukan komitmen pasien
untuk menangani untuk meningkatkan kegiatan
stress 5. Mengeksplorasi perasaan pasien
c. 180518 Promosi dari kegiatan yang disukai.
Kesehatan Penyuluhan:
d. 180519 Perlindungan 1.Instruksikan pasien /keluarga
kesehatan untuk melibatkan gerakan
fisik,social,spiritual dan kognifif
dalam meningkatkan fungsi dan
kesehatan.
Kolaborasi :
1. Berkerja sama dengan ahli
okupasi dalam perencanaan dan
pengawasan sebuah kegiatan
yang diberikan kepada pasien.

2.2.4.Implementasi

Tanggal Implementasi Keperawatan Tanda Tangan


05 sep 1. Mengkaji adanya perasaan stress situasional
2014 sebelum pasien istirahat. K
Dx 1 R/p : pasien mengatakan bahwa ia tidak memiliki E
11.25 masalah yang dapat mengganggu pola L
WIB tidurnya. O
M
2. Menganjurkan pasien untuk merilekskan P
diri sebelum tidur dan memastikan O
11.30 kenyamanan pada lingkungan (tempat K
WIB tidur).
R/p : pasien mengatakan ia menerima saran dan 4
akan mencoba untuk lebih meningkatkan
kenyamanan pada lingkungan.
3. Menganjurkan pasien untuk beristirahat
setiap ada waktu luang yang kosong untuk
11.45 memenuhi pola tidur.
WIB R/p : Pasien mengatakan selama ini ia tidak
terbiasa dan sulit untuk tidur pada siang
hari,akan tetapi ia akan mencoba untuk
tidur saat ada waktu kosong.

4. Menganjurkan pasien untuk mencukupi


kebutuhan nutrisi sebelum ia tidur
R/p :Pasien mengatakan bahwa ia selalu
11.48 mencukupi kebutuhan nutrisi sebelum tidur
WIB
5. Menganjurkan pasien untuk berolahraga
kecil setiap pagi untuk melatih rentang
gerak pasien dan merangsang kebiasaan
tidur pada pasien.
R/p : Pasien mengatakan bahwa terkadang ia
11.52 melakukan olahraga kecil pada pagi hari
WIB dengan berjalan di sekitar area rumah.
DX 2 1. Menganjurkan klien untuk tetap mematuhi K
instruksi dokter dan petugas kesehatan lainnya. E
11.30 R/p : Pasien mengatakan ia akan berupaya untuk L
WIB tetap mematuhi instruksi yang diberikan O
untuk mempertahankan kesehatannya. M
P
2. Menganjurkan pasien untuk memenuhi O
kebutuhan nutrisinya tepat waktu untuk K
11.50 menghindari peningkatan asam lambung.
WIB R/p : Pasien mengatakan bahwa ia akan berupaya 4
selalu makan tepat pada waktunya.
3. Menganjurkan keluarga untuk berperan aktif
11.55 dalam membantu memenuhi kebutuhan pasien.
WIB R/p : Keluarga pasien mengatakan bahwa sebisa
mungkin mereka akan selalu memperhatikan
ibunya dan membantu untuk memenuhi
kebutuhan beliau.

4. Menganjurkan pasien dan keluarga untuk


menciptakan lingkungan yang nyaman dan
12.03 aman bagi seluruh anggota keluarga.
WIB R/p : Klien dan keluarga mengatakan bahwa
mereka akan mencoba semakin
meningkatakan kenyamanan dan keamanan
lingkungan

2 .2.5.Evaluasi Keperawatan

Tanggal Evaluasi Keperawatan Tanda Tangan


05 sep 2014 S : Pasien mengatakan bahwa ia akan mencoba
untuk menerapkan saran yang diberikan K
12.20 WIB terhadapnya agar ia mampu memenuhi E
kebutuhan tidurnya. L
O
O : Klien tampak antusias dengan penjelasan M
yang diberikan oleh kelompok dan bersedia P
untuk mengikuti instruksi O
K
A : Masalah Insomnia masih belum teratasi
4
P : Intervensi dipertahankan dan dilanjutkan
oleh klien dan keluarga
05 Sep 2014 S : Pasien dan keluarga mengatakan bahwa
mereka akan berupaya untuk meningkatkan
12.25 WIB kesehatan keluarga dengan mengikuti saran K
yang telah diberikan terhadap mereka. E
L
O : Keluarga dan klien tampak antusias dan O
memperhatikan penjelasan yang diberikan. M
P
A : Rencana Kesiapan meningkatkan O
Manajemen kesehatan diri dipertahankan K

P : Intervensi dilanjutkan oleh klien dan 4


keluarga.
BAB 4

PEMBAHASAN

4.1.Pengkajian
Secara teori dan lapangan ditemukan perbedaan antara lain :
a.Pengkajian
Menurut teori ditemukan dalam pengkajian ialah selama pengumpulan riwayat
ditemukan nyeri uluhati, tidak dapat makan,mual atau muntah dan gejala berhubungan
dengan ansietas,stress, alergi makan atau minum terlalu banyak, atau makan terlalu
cepat dan pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan abdomen ,dehidrasi
(perubahan turgor kulit, membrane mukosa kering).
Tetapi pada kasus nyata hanya ditemukan nyeri pada abdomen,mual,dan muntah pada
pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan abdomen.

b. Etiologi
Menurut teori penyebab gastritis ialah Inflamsi bakteri H.pylori,Stress Akut
Pemakaian Obat AINS dalam jangka waktu yang panjang dan penyakit kronis tetapi
pada kasus nyata penyebab gastritis pada klien ialah Proses degenerative dan sering
terlambat makan
c. Manifestasi
Pada konsep teori manifestasi gastritis ialah :Nyeri epigastrium hebat,nyeri ulu
hati,Perdarahan,Hematomesis,Melena,Anoreksia,Mual,muntah,Kembung
Dan Rasa asam dimulut.Tetapi pada kasus nyata yang ditemukan ialah : Nyeri
epigastrium dan nyeri ulu hati,Mual,muntah,Kembung dan Rasa asam dimulut.

2. Diagnosa
Pada konsep teori diagnose dari gastritis ialah : Nyeri Akut/ Kronis Ketidakseimbangan
Nutrisi Kurang dari Kebutuhan tubuh, Gangguan pola Tidur, Ansietas, dan Kurang
pengetahuan.Tetapi pada kasus didapatkan diagnose klien ialag gangguan pola tidur,dan
kesiapan manajemen pemeliharaan kesehatan.
3. Intervensi Keperawatan
Pada konsep teoritis intervensi yang diberikan tergolong sangat banyak dikarenakan belum
terdapat kasus yang akan disesuaikan dengan diagnose dan kebutuhan rencana tindakan
pasien,Sedangkan pada kasus dibutuhkan pemilihan intervensi yang mungkin dapat
dilakukan terhadap klien sesuai dengan kondisi dan tujuan yang hendak dicapai.

BAB 5

PENUTUP

5.1.Kesimpulan
Gastritis (inflamasi mukosa lambung) sering timbul akibat diet yang
sembrono.Individu ini makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan makanan yang
terlalu berbumbu,makanan yang mengandung mikroorganisme (H.pylori) penyebab
penyakit.Penyebab lain dari gastritis ini mencakup komsumsi alcohol,aspirin,refluks
empedu atau terapi radiasi (Suddrath,Brunner.2001).
Dalam melakukan pengkajian terhadap pasien dibutuhkan seluruh data yang
mendukung dalam penegakan diagnose sehingga kira mampu untuk mencapai suatu tujuan
yang hendak ditetapkan .Setelah itu kita mampu untuk menetapkan suatu masalah
keperawatan.Setelah penentuan diagnose kita dituntut untuk dapat menyusun suatu rencana
keperawatan sehingga mampu untuk menetapkan tujuan yang hendak dicapai dalam proses
keperawatan tersebut yang nantinya akan kita implementasikan terhadap klien.Setelah
serangkaian proses diatas kita juga dituntut untuk dapat mengevaluasi hasil pekerjaan yang
kita lakukan.

Daftar Pustaka

Herdman,Heather.2012.Nanda Internasional Diagnosis Keperawatan defenisi dan Klasifikasi


2012-2014.Jakarta : EGC
Moorhead,Sue. 2008.Nursing Outcomes Classification.St.Louis: Mosby
Mc,Joanne.2008.Nursing Intervention Classification.St.Louis : Mosby
Brunner,Suddarth.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Medah,Volume 2.Jakarta : EGC
Saferi,Andra.2013. Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan Dewasa).Yogjakarta:
Nuha Medika
La,Sarif.2012. Asuhan Keperawatan Gerontik.Yogjakarta: Nuha Medika
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38265/5/Chapter%20I.pdf. Sabtu,08
november:20:45

Anda mungkin juga menyukai