Anda di halaman 1dari 6

KEGAWATDARURATAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS)

A. Pengertian BHD
Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kehidupan pada saat penderita
mengalami keadaan yang mengancam nyawa yang dikenal sebagai “Bantuan Hidup” (Life
Support). Bila usaha Bantuan Hidup ini tanpa memakai cairan intra-vena, obat ataupun
kejutan listrik maka dikenal sebagai Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support). Apabila
BHD dilakukan cukup cepat, kematian mungkin dapat dihindari dengan kemungkinan:
 Keterlambatan 1 menit kemungkinan berhasil 90%
 Keterlambatan 5 menit kemungkinan berhasil 50%
 Keterlambatan 10 menit kemungkinan berhasil 1%
B. Indikasi BHD:
 Henti napas
 Hanti jantung
C. Tujuan BHD:
 Mempertahankan dan mengembalikan fungsi oksigenasi organ-organ vital (otak, jantung,
dan paru)
 Mempertahankan hidup dan mencegah kematian
 Mencegah komplikasi yan gbisa timbul akibat kecelakaan
 Mencegah tindakan yang dapat membahayakan korban
 Melindungi orang yang tidak sadar
D. Langkah-langkah BHD:
D-R-C-A-B
D = Danger (Bahaya)
Prinsip: Perhatikan bahaya yan mengancam diri sendiri, oran glain, dan korban.
 Jangan menjadi korban berikutnya
 Ingatkan orang disekitar
 Pindahkan bahaya dari korban atau pindahkan korban dari bahaya
 Jika bahay tidak dapat diamankan tungu bantuan ahli
 Periksa bahaya sebelum menolong korban

R = Response (Kesadaran)
Tujuan: Memeriksa keasadaran
Teknik:
 Tepuk bahu korban dan panggil dengan keras
 Jikia korban sadar, periksa dan tangani segera perdarahan bila ada atau lakukan
pertolongan pertama lain
 Jika tidak ada respon, panggil bantuan adan ambil AED bila ada, kmeudian lanjutkan
dengan tindakan BAC
 Periksa repson korban dengan menepuk bahu dan panggil korban
 Pastikan telah menggunakan alat pelindung diri yang sesuai

C = Circulation (Jantung dan Pembuluh Darah)


Tujuan: Mengalirkan darah kembali ke otak dan oto jantung dengan melakukan Resusitasi
Jantung Paru (RJP)
Rekomendasi (American Heart Association) AHA 2010:
 Circulation lebih prioritas dibanding airway dan breathing
 Sering sulit dideteksi jika lebih dari 10 detik
 Tidak menekankan pemeriksaan nadi sebagai mekanisme menilai henti jantung karena
penolong sulit mendeteksi nadi
 Penolong awam tidak harus memeriksa nadi
Teknik:
 Kenali henti jantung dengan menilai respon pasien
 Panggil bantuan
 Periksa nadi
o Tentukan ada tidaknya nadi dalam waktu < 10 detik
o Jika tidak ada lakukan kompresi dada dengan siklus 30:2
o Jika ada  berikan napas buatan tiap 12 kali dalam 1 menit (tiap 5 detik)
 Kompresi dada
o Telentangkan korban di tempat datar dank eras denga pnolon berlutut di samping
dada korban
o Letakkan salah satu tumit telapak tangan pada ½ sternum, diantara putting susu dan
telapak tangan lain di atas tangan pertama
o Posisi lengan lurus vertikal
o Lakukan tekanan ke dada sedalam 4-5 cm
o Lepas tekanan hingga dada mengembang makismal dengan tidak kehilangan
kontak dengan dada
o Frekuensi tekanan dada 100 kali dalam 1 menit
o Lakukan bergantian dengan napas buatan dengan kombinasi
 30 kali penekanan dada dilanjutkan dengan
 2 kali napas buatan
o Rekomendasi AHA 2010:
 Push hard and fast
 Kecepatan adekuat (100x/menit)
 Kedalaman adekuat
 Dewasa  30:2 (1/2 penolong)
 Anak  30:2 (1/2 penolong)
 Bayi  30:2 (1 penolong)
 15:2 (2 penolong)

A = Airway (Jalan Napas)


Tujuan: Membersihkan dan membuka jalan napas
Teknik:
 Buka dan bersihkan mulut korban
 Membuka jalan napas. Menurut rekomendasi AHA 2010:
 Head tilt chin lift  pasien tanpa ada trauma kepala dan leher
 Jaw thrust  pasien suspek cedera servikal

B = Breathing (Pernapasan)
Tujuan: Memeriksa pernapasan korban dan memberikan napas buatan jika korban tidkak
bernapas

Periksa napas dengan cara:


 Look : Pergerakan dada dan perut
 Listen : Bunyi napas
 Feel : Udara napas mengenai pipi
Beberapa cara pemberian napas:
 Mulut ke mulut
 Mulut ke mask
 Mulut ke hidung
 Mulut ke stoma
 Bag valve mask (ambu bag)

Evaluasi
Sesudah 5 siklus kompresi dan ventilasi lakukan evaluasi
 Jika tidak ada nadi karotis, lakukan kembali kompresi dan bantuan napas (30:2)
 Jika ada napas dan denyut nadi teraba letakkan pasien pada posisi miring mantap
 Jka tidak ada napas tetapi nadi teraba, berikan bantuan napas sebayak 10-12
kali/menit dan monitor nasi setiap 2 jam
 Jika sudah terdapat pernapasan spontan dan adekuat serta nadi teraba, jaga agar jalan
napas terbuka

RJP dihentikan
1. Sudah 30 menit tidak ada hasil
2. Penolong kelelahan
3. Penolong yang lebih ahli datang
4. Adanya tanda-tanada kematian
5.

Komplikasi RJP
1. Patah tulang iga
2. Paru-paru luka
3. Penumpukan udara di lambung
4.
LAPORAN KASUS

1. Pulpitis Reversible
Keluhan Utama: Gigi belakang kanan bawah berlubang
Pemeriksaan Intra Oral: Sondase (+), Perkusi (-), Vitalitas (+), Pulpa belum terbuka
Terapi: Tumpat komposit
Prosedur:
 Pembuangan jaringan karies dan preparasi kavitas
 Pembersihan kavitas dan pengeringan
 Isolasi gigi yang akan ditumpat
 Aplikasi etsa asam selama ± 15 detik
 Pembersihan kavitas dan dikeringkan dengan semprotan udara (tidak sampai terlalu
kering)
 Pemasangan matriks holder + matriks band
 Aplikasi bonding kemudian sinar selama ± 20 detik
 Aplikasi komposit dengan plastis filling instrument kemudian sinar selama ± 20 detik
 Finishing dengan menghaluskan bagian yang kasar dan menghilangkan bagian yang
masih mengganjal.

2. Perawatan Saluran Akar Kunjungan Kedua


Pada kasus ini pasien sudah datang dalam keadaan saluran akar yang sudah dipreparasi dan
ditumpat sementara. Pada kunjungan kedua ini operator membongkar tumpatan sementara
dan melakukan dressing dengan CHKM. Kavitas kemudian ditutup lagi dengan tumpatan
sementara. Pasien disuruh datang kembali satu minggu kemudian.

3. Gangren Radiks
Keluhan Utama: Gigi belakang atas kanan berlubang besar.
Pemeriksaan Intra Oral: Mahkota gigi tinggal ± 1/3 bagian
Terapi: Ekstraksi
Prosedur:
 Anastesi dengan sitojek
 Separasi jaringan lunak dengan bein
 Luksasi dengan menggunakan tang sisa akar
 Setelah gigi keluar dari soket, memeriksa soket apakah masih ada sisa akar yang
tertinggal
 Soket bekas pencabutan ditekan dengan menggunakan tampon dan pasien diminta untuk
menggigit.

4. Pulpitis Irreversible pada gigi impaksi


Keluhan utama: Sakit pada gigi belakang kanan bawah. Sudah datang ke tukang gigi dan
dokter gigi tetapi tidak ada yang mau mencabut.
Anamnesa: sakit sudah lama, sakit walaupun tidak ada rangsangan
Pemeriksaan Intra Oral: Gigi 18 impaksi, Sondase (+), vitalitas (+)
Rencana Perawatan: Odontektomi

Anda mungkin juga menyukai

  • Prak 1
    Prak 1
    Dokumen17 halaman
    Prak 1
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • LAMPIRAN
    LAMPIRAN
    Dokumen11 halaman
    LAMPIRAN
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Ghgujh
    Ghgujh
    Dokumen10 halaman
    Ghgujh
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Universal Precaution
    Universal Precaution
    Dokumen5 halaman
    Universal Precaution
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Prak 1
    Prak 1
    Dokumen17 halaman
    Prak 1
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Makalah Skenario 4-Cover
    Makalah Skenario 4-Cover
    Dokumen4 halaman
    Makalah Skenario 4-Cover
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Rekap
    Rekap
    Dokumen3 halaman
    Rekap
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • KEWARGANEGARAAN
    KEWARGANEGARAAN
    Dokumen3 halaman
    KEWARGANEGARAAN
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • HJHJK
    HJHJK
    Dokumen3 halaman
    HJHJK
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Materi KWN
    Materi KWN
    Dokumen8 halaman
    Materi KWN
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Rekap
    Rekap
    Dokumen3 halaman
    Rekap
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Bab I Temulawak
    Bab I Temulawak
    Dokumen2 halaman
    Bab I Temulawak
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Latar Belakang
    Latar Belakang
    Dokumen3 halaman
    Latar Belakang
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • KWN
    KWN
    Dokumen1 halaman
    KWN
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen1 halaman
    JUDUL
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Format Kosong
    Format Kosong
    Dokumen2 halaman
    Format Kosong
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Makala H
    Makala H
    Dokumen7 halaman
    Makala H
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Isi Makalah Agama
    Isi Makalah Agama
    Dokumen28 halaman
    Isi Makalah Agama
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Jawaban UTS
    Jawaban UTS
    Dokumen2 halaman
    Jawaban UTS
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Agama
    Laporan Agama
    Dokumen5 halaman
    Laporan Agama
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • HGJHSJKD
    HGJHSJKD
    Dokumen9 halaman
    HGJHSJKD
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 1
    Kelompok 1
    Dokumen16 halaman
    Kelompok 1
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Kebudayaan Islam
    Kebudayaan Islam
    Dokumen12 halaman
    Kebudayaan Islam
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Bahan Perkuliahan Isbd
    Bahan Perkuliahan Isbd
    Dokumen6 halaman
    Bahan Perkuliahan Isbd
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Teknologi Pengolahan Air Gambut Tepat Guna
    Teknologi Pengolahan Air Gambut Tepat Guna
    Dokumen3 halaman
    Teknologi Pengolahan Air Gambut Tepat Guna
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Teknologi Pengolahan Air Gambut Tepat Guna
    Teknologi Pengolahan Air Gambut Tepat Guna
    Dokumen3 halaman
    Teknologi Pengolahan Air Gambut Tepat Guna
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Cover Makalah Skenario 6
    Cover Makalah Skenario 6
    Dokumen1 halaman
    Cover Makalah Skenario 6
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Stres
    Stres
    Dokumen4 halaman
    Stres
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Format Laporan Kimia Analisis11
    Format Laporan Kimia Analisis11
    Dokumen17 halaman
    Format Laporan Kimia Analisis11
    Soraya Fatimah
    100% (1)