Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR GAMBUT TEPAT GUNA

Kalimantan Selatan merupakan daerah yang terkenal kaya akan lahan gambut.

Banyaknya lahan gambut ini mempengaruhi kualitas air yang ada. Air gambut merupakan air

permukaan dari lahan bergambut dengan ciri berwarna merah kecoklatan, mengandung zat

organik tinggi serta zat besi yang cukup tinggi, rasa asam, pH 2,5-3, dan tingkat kesadahan

rendah. Kandungan organiknya yang tinggi serta pH yang rendah membuat air gambut tidak

layak dikonsumsi karena akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Untuk mengatasi hal

ini Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BBTKL-

PPM) Banjarbaru menciptakan Teknologi Pengolahan Air Gambut Tepat Guna agar air gambut

menjadi layak dikonsumsi.

Maksud dari teknologi tepat guna tersebut adalah usaha untuk mengolah air dari lahan

gambut secara mandiri dengan biaya yang seminimal mungkin tetapi dapat digunakan secara

maksimal. Pengolahan air gambut dengan teknologi ini terdiri dari empat proses, yaitu:

1. Koagulasi

Koagulasi merupakan proses penggumpalam partikel-partikel halus yang tidak dapat

diendapkan secara gravitasi menjadi partikel yang lebih besar sehingga dapat diendapkan.

Koagulasi dilakukan dengan cara pengadukan cepat (340 rpm) dan prosesnya dilakukan pada bak

pencampur cepat. Koagulasi dilakukan dengan jalan penambahan bahan koagulan ke dalam air

baku (air gambut), sehingga kotoran yang berupa koloid maupun suspensi yang ada di dalamnya

menggumpal dan mudah diendapkan. Pemilihan zat koagulan harus berdasarkan pertimbangan
antara lain: jumlah dan kualitas air yang akan diolah, kekeruhan air baku, metode filtrasi serta

sistem pembuangan lumpur endapan.

Beberapa zat koagulan yang umum dipakai untuk pengolahan air gambut adalah kapur,

Aluminium Sulfat (Alum) atau dipasaran dikenal dengan nama tawas, dan yang lainnya adalah

poly aluminum chloride (PAC). Kapur yang biasa digunakan untuk koagulan adalah kapur tohor

(CaO) atau batu gamping (CaCO3). Cara pembubuhan zat koagulan dapat dilakukan dengan cara

basah atau cara kering. Cara basah dilakukan dengan melarutkan bubuk kapur dalam air baku

dengan konsentrasi antara 5-10%. Selain untuk menggumpalkan partikel-partikel halus,

koagulasi juga bertujuan untuk mengatur pH air gambut yang bersifat asam (pH < 7) menjadi

netral (pH 7-8). Untuk mengetahui dosis zat koagulan yang optimum dilakukan dengan

menggunakan Jar Test.

2. Flokulasi

Flokulasi merupakan proses pembentukan flok agar menjadi lebih besar dan stabil

dengan cara pengadukan lambat (30 rpm) pada bak flokulator. Flokulasi pada dasarnya adalah

kombinasi antara pencampuran dan pengadukan sehingga flok-flok halus yang terbentuk pada

bak pencampur akan saling bertumbukan dengan partikel-partikel kotoran atau flok-flok yang

lain sehingga terjadi gumpalan flok yang besar dan stabil. Proses pembentukan flok dimulai dari

proses koagulasi sehingga terbentuk flok-flok yang masih halus. Flok-flok tersebut akan saling

bertumbukan dengan sesama flok atau dengan partikel kotoran yang ada dalam air baku yang

pada akhirnya akan bergabung membentuk gumpalan flok yang besar sehingga mudah

mengendap.
3. Sedimentasi

Sedimentasi merupakan proses pengendapan dimana masing-masing partikel tidak

mengalami perubahan bentuk, ukuran maupun kerapatan selama proses pengendapan

berlangsung.

4. Filtrasi

Filtasi merupakan proses penyaringan untuk menghilangkan zat padat tersuspensi dalam

air melalui media berpori. Zat padat tersuspensi dihilangkan pada waktu air melalui lapisan

media filter. Proses filtrasi tergantung pada gabungan mekanisme kimia dan fisika yang

kompleks dan yang terpenting adalah adsorbsi. Pada waktu air melalui lapisan filter, zat padat

terlarut bersentuhan dan melekat pada butiran media filter. Gumpalan partikel atau flok yang

terbentuk tidak semuanya mengendap. Flok-flok yang relatif kecil atau halus masih melayang-

layang dalam air. Oleh karena itu, untuk mendapatkan air yang betul-betul jernih harus dilakukan

penyaringan atau filtrasi. Bahan yang biasa digunakan untuk filtrasi adalah karbon aktif. Tinggi

media penyaring agar bisa menyaring dengan baik adalah 60 cm.

Anda mungkin juga menyukai

  • Prak 1
    Prak 1
    Dokumen17 halaman
    Prak 1
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • LAMPIRAN
    LAMPIRAN
    Dokumen11 halaman
    LAMPIRAN
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Ghgujh
    Ghgujh
    Dokumen10 halaman
    Ghgujh
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Universal Precaution
    Universal Precaution
    Dokumen5 halaman
    Universal Precaution
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Prak 1
    Prak 1
    Dokumen17 halaman
    Prak 1
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Makalah Skenario 4-Cover
    Makalah Skenario 4-Cover
    Dokumen4 halaman
    Makalah Skenario 4-Cover
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • KWN
    KWN
    Dokumen1 halaman
    KWN
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Swrfsjhs
    Swrfsjhs
    Dokumen6 halaman
    Swrfsjhs
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • HJHJK
    HJHJK
    Dokumen3 halaman
    HJHJK
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Rekap
    Rekap
    Dokumen3 halaman
    Rekap
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • KEWARGANEGARAAN
    KEWARGANEGARAAN
    Dokumen3 halaman
    KEWARGANEGARAAN
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 1
    Kelompok 1
    Dokumen16 halaman
    Kelompok 1
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Latar Belakang
    Latar Belakang
    Dokumen3 halaman
    Latar Belakang
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Materi KWN
    Materi KWN
    Dokumen8 halaman
    Materi KWN
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Kebudayaan Islam
    Kebudayaan Islam
    Dokumen12 halaman
    Kebudayaan Islam
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Makala H
    Makala H
    Dokumen7 halaman
    Makala H
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Rekap
    Rekap
    Dokumen3 halaman
    Rekap
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Jawaban UTS
    Jawaban UTS
    Dokumen2 halaman
    Jawaban UTS
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Agama
    Laporan Agama
    Dokumen5 halaman
    Laporan Agama
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Bahan Perkuliahan Isbd
    Bahan Perkuliahan Isbd
    Dokumen6 halaman
    Bahan Perkuliahan Isbd
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen1 halaman
    JUDUL
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • HGJHSJKD
    HGJHSJKD
    Dokumen9 halaman
    HGJHSJKD
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Isi Makalah Agama
    Isi Makalah Agama
    Dokumen28 halaman
    Isi Makalah Agama
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Format Kosong
    Format Kosong
    Dokumen2 halaman
    Format Kosong
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Bab I Temulawak
    Bab I Temulawak
    Dokumen2 halaman
    Bab I Temulawak
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Teknologi Pengolahan Air Gambut Tepat Guna
    Teknologi Pengolahan Air Gambut Tepat Guna
    Dokumen3 halaman
    Teknologi Pengolahan Air Gambut Tepat Guna
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Cover Makalah Skenario 6
    Cover Makalah Skenario 6
    Dokumen1 halaman
    Cover Makalah Skenario 6
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Stres
    Stres
    Dokumen4 halaman
    Stres
    Soraya Fatimah
    Belum ada peringkat
  • Format Laporan Kimia Analisis11
    Format Laporan Kimia Analisis11
    Dokumen17 halaman
    Format Laporan Kimia Analisis11
    Soraya Fatimah
    100% (1)