Anda di halaman 1dari 10

AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN

FRAMEWORK COBIT 5 (STUDI KASUS: PT.INDOCOM TAMBAK


UDANG LAMPUNG)

Ridho Anang Rizaldi


1611059012P

Fakultas Bisnis & Komputer


IIB Darmajaya Lampung
Ridhoanang.1611059012@mail.darmajaya.ac.id

Abstrak
PT.INDOCOM TAMBAK UDANG LAMPUNG adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang
pengembangan budidaya udang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktorat
Jendral Perikanan Budidaya PT.INDOCOM TAMBAK UDANG LAMPUNG merupakan telah
menggunakan sistem e-SKP (elektronik Sasaran Kinerja Pegawai). Saat ini kegiatan tata kelola
keamanan informasi belum dilakukan secara maksimal. Untuk mengantisipasi terjadinya kendala
seperti sumber daya manusia yang kurang memahami aplikasi e-SKP sehingga berpotensi terjadinya
error pada aplikasi, maka dilakukan metode pengelolaan teknologi informasi menggunakan kerangka
kerja COBIT. Proses yang digunakan dalam penelitian ini adalah EDM03, APO13, APO12, BAI06,
DSS01, DSS02, DSS03, DSS05, MEA01, MEA02. Analisis data menggunakan Maturity Level dan
Analisis Kesenjangan untuk menentukan tingkat kematangan. Dari hasil nilai aktual dan nilai
ekspektasi yang ditentukan, penulis mendapatkan gap dari analisis kesenjangan di atas.

Kata kunci : Tata Kelola Keamanan Informasi, Maturity Level, Analisis Kesenjangan, e-SKP, COBIT 5
juga dirancang menjadi alat bantu untuk
memecahkan permasalahan pada IT
1. PENDAHULUAN Governance dalam memahami dan
mengelola resiko serta keuntungan yang
A. Latar Belakang berhubungan dengan sumber daya
Dengan semakin berkembangnya informasi.
teknologi, khususnya teknologi informasi dan Dengan dilakukannya audit tata
komputer, maka banyak perusahaan yang kelola keamanan informasi menggunakan
mengadopsi sistem informasi berbasis framework COBIT 5 akan memberikan
komputer sebagai bagian penting dari informasi kepada PT INDOCOM TAMBAK
kelancaran kegiatan operasi perusahaan tidak UDANG LAMPUG mengenai hasil analisis
terkecuali pemerintahan. PT INDOCOM yang akan digunakan untuk melakukan
TAMBAK UDANG LAMPUG merupakan salah peningkatan terhadap sistem e-SKP
satu yang telah menerapkan teknologi (Elektronik Sasaran Kinerja Pegawai).
informasi (TI) dalam bidang Sasaran Tujuan penelitian ini adalah untuk
Kinerja Pegawai (SKP) yaitu dengan mengaudit keamanan informasi pada
menggunakan sistem e-SKP (elektronik sistem e-SKP dengan menggunakan
Sasaran Kinerja Pegawai). Saat ini framework COBIT 5 dengan domain
kegiatan tata kelola keamanan informasi Evaluate Direct and Monitor (EDM),
belum dilakukan secara maksimal. Untuk Align Plan and Organise (APO), Build
mengantisipasi terjadinya kendala seperti Acquire and Implement (BAI), Deliver
sumber daya manusia yang kurang Service and Support (DSS), dan Monitor
memahami aplikasi e-SKP sehingga Evaluate and Assure (MEA) guna
berpotensi terjadinya error pada aplikasi, mengetahui tingkat keamanan informasi
kemudian e-SKP masih menghadapi pada sistem e-SKP di Balai Besar
persoalan berkaitan dengan sering terjadi Perikanan Budidaya Laut Lampung. Selain
kehilangan data e-SKP dan belum ada itu dilakukan pengujian terhadap sistem
solusi terkait masalah kehilangan data menggunakan aplikasi Nessus Scanner dan
tersebut, maka perlu adanya audit tata Apache Jmeter.
kelola keamanan informasi untuk
peningkatan keamanan data dan informasi
pada Balai Besar Perikanan Budidaya Laut
B. Landasan Teori
Lampung khususnya pada sistem e-SKP.
Dalam bidang tata kelola teknologi
informasi, terdapat sebuah kerangka kerja 1. Definisi Audit
COBIT untuk mengukur kematangan Audit pada dasarnya adalah proses
pemanfaatan IT di sebuah organisasi. sistematis dan obyektif dalam memperoleh
Kerangka COBIT 5 membagi proses dan mengevaluasi bukti-bukti tindakan
teknologi informasi menjadi 5 domain, ekonomi, guna memberikan
yaitu EDM (Evaluate, Direct and asersi/pernyataan dan menilai seberapa
Monitor), APO (Align, Plan and jauh tindakan ekonomi sudah sesuai
Organise), BAI (Build, Acquire and dengan kriteria yang berlaku dan
Implement), DSS (Deliver, Service, and mengkomunikasikan hasilnya kepada
Support), MEA (Monitor, Evaluate and pihak terkait.
Assess) dengan keseluruhan 37 proses
yang ada didalamnya. COBIT berfungsi
untuk mempertemukan semua kebutuhan
control dan isu-isu tekni, selain itu COBIT
dikatakan bahwa tata kelola teknologi
2. Tata Kelola Teknologi Informasi (TI) informasi adalah perpaduan antara tata
Tata kelola TI adalah :“Tata kelola keloa perusahaan dan
TI sebagai tanggung jawab eksekutif dan manajemen teknologi informasi.
dewan direksi, sebagai bagian dari tata
kelola bisnis terdiri atas kepemimpinan,
struktur dan proses-proses organisasi, yang 4. COBIT 5
akan memastikan bahwa TI organisasi COBIT 5 (Control Objektives For
tersebut bisa mendukung dan Information and Related Technology)
menyampaikan tujuan strategis merupakan generasi terbaru dari panduan
organisasi”. ISACA dibuat berdasarkan pengalaman
Pentingnya Tata Kelola Teknologi yaitu : penggunaan COBIT selama lebih dari 15
tahun oleh banyak perusahaan dan
1. Adanya perubahan peran TI, dari peran penggunaan dari bidang bisnis, komunitas,
efisiensi ke peran strategic yang harus IT, risiko, asuransi, dan keamanan. COBIT
ditangani level korporat. 5 mendefinisikan dan menjelaskan secara
2. Banyak proyek TI strategic yang rinci sejumlah tata kelola dan manajemen
penting namun gagal dalam pelaksanaanya proses. COBIT 5 menyediakan kerangka
karena kerja yang komprehensif yang membantu
hanya ditangani oleh teknisi TI. perusahaan dalam mencapai tujuan mereka
3. Keputusan TI di dewan direksi sering untuk tata kelola dan manajemen aset
bersifat ad hoc atau tidak terencana dengan informasi perusahaan dan teknologi (IT).
baik. Secara sederhana, membantu perusahaan
4. TI merupakan pendorong utama proses menciptakan nilai yang optimal dari IT
transformasi bisnis yang member imbas dengan menjaga keseimbangan antara
penting bagi organisasi dalam pencapaian mewujudkan manfaat dan mengoptimalkan
misi, visi, dan tujuan strategic. tingkat resiko dan penggunaan sumber
5. Kesukaan pelaksanaan TI harus dapat daya. COBIT 5 menggunakan praktik tata
terukur melalui metric tata kelola TI. kelola dan manajemen untuk menjelaskan
tindakan praktik yang baik untuk efek tata
kelola dan manajemen lebih perusahaan
3. Tata Kelola Teknologi Informasi dan IT. COBIT 5 tidak dimaksudkan untuk
Manajemen Teknologi Informasi menggantikan salah satu kerangka kerja
Tata Kelola Teknologi Informasi atau standar lainnya, tetapi untuk
dan Manajemen Teknologi Informasi menekankan tata kelola dan manajemen
memastikan serta mengintegrasikan praktik
bahwa tujuan perusahaan tercapai dengan pengelolaan terbaik pada perusahaan.
mengevaluasi pemangku kepentingan, COBIT 5, memiliki kriteria informasi asli
kebutuhan, yaitu : Efisiensi, Efektivitas, Kerahasiaan,
kondisi dan pilihan. Menetapkan arah Integritas, Ketersediaan, Kepatuhan, dan
memalui prioritas dan pengambilan Kehandalan.
keputusan, pemantauan kinerja, kepatuhan
dan kemajuan terhadap arah dan tujuan. \
Salah satu kunci fokus tata kelola
teknologi informasi adalah untuk
menyelaraskan teknologi informasi dengan
tujuan bisnis. Sebagai penjelasan dapat
5. Prinsip Dasar COBIT 5 Kedua hal tersebut mencakup berbagai
COBIT 5 (Control Objectivies kegiatan yang berbeda, memerlukan
Information and Related Technology) struktur organisasi yang berbeda, dan
secara umum memiliki 5 prinsip dasar melayani untuk tujuan berbeda pula.
yaitu [1]:
a. Meeting Stakeholder Needs
Terdapat usaha dari perusahaan untuk 6. Domain COBIT 5
menciptakan nilai bagi para stakeholder COBIT 5 framework dirancang
dengan menjaga keseimbangan antara dengan 5 domain yang masing-masing
realisasi manfaat, optimalisasi risiko, dan mencakup penjelasan rinci dan termasuk
penggunaan sumber daya. panduan secara luas dan bertujuan
b. Convering the Enterprise End-to-End sebagai tata kelola dan manajemen TI
Bermanfaat untuk menintegrasikan tata perusahaan.
kelola TI perusahaan kedalam tata kelola Lima domain yang ada pad COBIT 5
perusahaan. Sistem tata keloa TI yang adalah :
digunakan COBIT 5 dapat menyatu a. EDM (Evaluate, Direct and Monitor)
dengan sistem tata kelola perusahaan b. APO (Align, Plan and Organise)
dengan lancar. Prinsip kedua ini c. BAI (Build, Acquire and Implement)
dibutuhkan untuk mengatur dan mengelola d. DSS (Deliver, Service, and Support)
TI perusahaan dimanapun informasi e. MEA (Monitor, Evaluate and Assess)
diproses, baik layanan TI internal maupun
eksternal.
c. Applying a Single Integrated 7. Pengukuran Tingkat Kematangan
(Maturity Level)
Framework Salah satu alat pengukur dari
Terdapat banyak standar yang berkaitan kinerja suatu sistem teknologi informasi
dengan IT, masing-masing memberikan adalah model kematangan (maturity level),
panduan pada subset dari kegiatan IT. model kematangan digunakan untuk
COBIT 5 sejalan dengan standar lain yang mengontrol proses-proses teknologi
relevan dan kerangka pada tingkat tinggi. informasi menggunakan framework
Dengan demikian, COBIT 5 dapat menjadi COBIT dengan informasi menggunakan
kerangka menyeluruh untuk tata kelola dan metode penilaian /scoring tujuannya
manajemen perusahaan. adalah organisasi dapat mengetahui posisi
d. Enalbling a Holistic Approach kematangan teknologi informasi saat ini
Tata kelola dan manajemen perusahaan dan organisasi dapat terus menerus
yang efektif dan efisien membutuhkan berkesinambungan berusaha meningkatkan
pendekatan holistic, dengan levelnya sampai tingkat tertinggi agar
mempertimbangkan beberapa komponen aspek governance terhadap teknologi
yang saling berinteraksi. informasi dapat berjalan dengan lancar.
e. Separating Governance From
Management
COBIT membuat perbedaan yang cukup
jelas antara tata kelola dan manajemen.
d. Berikut ini adalah requirement yang
8. Audit Software dibutuhkan untuk menjalankan Apache
Audit Softrware merupakan jenis JMeter, yaitu :
software review dimana satu atau lebih e. JRE (Java Runtime Enviroment) >= 1.6
auditor yang bukan f. Operating Systems Unix (Solaris, Linux,
anggota dari pengembang perangkat, di etc), Windows (98, NT, XP, etc)
luar organisasi yang melakukan
pemeriksaan inezpnden dari produk
perangkat lunak, proses software untuk 10. Vulnerability scanner
menilai sesuai dengan spesifikasi, standar, Vulnerability scanner adalah
perjanjian kontrak atau kriteria lainnya. sebuah program komputer yang di desain
Tujuan audit software adalah untuk untuk mencari dan memetakan system
memberikan evaluasi independen dari untuk kelemahan pada aplikasi, computer
kesesuaian produk perangkat lunak dan atau jaringan. Meningkatnya penggunaan
proses ketentuan yang berlaku, standar, internet membuat semakin banyaknya
pedoman, dan rencana. Prinsip audit website yang bermunculan. Namun sangat
software adalah sebagai berikut : disayangkan kejahatan internet terus
a. Ketepatan waktu meningkat seiring bermunculannya ragam
b. Open Source reflection artikel yang membahas masalah hacking.
c. Bibliography Tools yang digunakan untuk menganalisa
d. Referencing Innovations kelemahan kelemahan
e. Analysis of document
f. Scientific referencing and Learning
g. Continuous Review
h. Elaboration

9. Apache Jmeter
Apahe Jmeter adalah sebuah
perangkat lunak open source, aplikasi java
murni yang dirancang untuk memuat
prilaku fungsional tes dan menukur kinerja
dan mengukur kinerja. Apache Jmeter
pada awalnya dirancang untuk menguji
aplikasi web tetapi sekaran sudah dipeluas
untuk menguji fungsional lainnya. Secara
umum Apache JMeter adalah sebuah tools

yang memiliki fungsi sebagai


berikut :

a. Sebuah Tool atau alat yang digunakan


untuk melakukan performace test pada
sebuah software.
b. Apache JMeter dapat memberikan
request dalam jumlah yang sangat banyak
secara bersamaan dalam satu waktu pada
server
c. Apache JMeter dapat memberikan
analisa dan Laporan dari hasil pengujian
B. Identifikasi Masalah
2. METODE PENELITIAN Identifikasi masalah adalah tahapan
selanjutnya setelah menentukan topik
A. Tahapan Penelitian
penelitian dari beberapa pilihan topik yang
Berikut tahapan penelitian yang
telah disediakan. Tahapan ini dilakukan
digunakan, dapat
untuk mendapatkan informasi mengenai
dilihat pada gambar 1 berikut:
permasalahan yang terjadi di PT INDOCOM
TAMBAK UDANG LAMPUG terkait audit tata
kelola sistem informasi.
IDENTIFIAS PENGUMPU ANALISIS
I MASALAH LAN DATA DATA C. Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan melalui
studi kasus di mana lokasi penelitian ini di
PENGUPULAN
PT INDOCOM TAMBAK UDANG LAMPUG.
BUKTI Studi ini mengukur kematangan
mengendalikan proses teknologi informasi
yang terjadi di lembaga-lembaga dalam
rangka mencapai tujuan institusional
HASIL DAN IDENTIFIKASI didasarkan pada COBIT framework versi
DOMIN COBI 5. Penelitian ini merupakan penelitian
PEMBAHASAN
deskriptif, penelitian ini terdiri dari data
primer dan sekunder. Data primer
diperoleh dari wawancara dan sistem
operator yang didasarkan pada instrumen
penelitian dengan menggunakan kuisioner,
Tahapan Penelitian survei dan observasi pada
implementasikan teknologi informasi.

D. Analisis Data
Setelah dilakukan pengumpulan
data, penulis melakukan analisis data.
Analisis data yang dilakukan terdiri dari
analsisi tingkat kematangan dan analsisi
kesenjangan. Pengolahan dan dana analsisi
hasil penelitian dilakukan dengan sistem
komputerisasi Microsoft Excel 2010.
1. Analisis Tingkat Kematangan saat ini berarti aplikasi untuk melakukan test load,
Dari hasil jawaban kuisioner dan stress, dan performa pada sebuah alat
hasil wawancara dari narasumber pada aplikasi website. Hasil output berupa
instansi balai yang diperoleh saat daftar table dan grafik yang menunjukkan
melakukan analisis tersebut. Analisis yang tingkat peforma, tingkat stress, tingkat
dilakukan pada tahap ini adalah untuk error dari sebuah aplikasi website
menilai tingkat kematangan tata kelola
teknologi informasi saat ini, akan tersedia
jawaban dengan nilai 0-5.

5. Identifikasi Domain dan Proses COBIT 5


2. Analisis Tingkat Kematangan yang Berdasarkan IT Related Goals
diharapkan
selanjutnya melakukan pemilihan terhadap
Setelah melakukan analisis
5 Domain dan 37
kematangan saat ini, penulis melakukan
analisis tingkat kematangan yang
Proses COBIT 5 berdasarkan matriks
diharapkan
berikut ini:

3. Analisis Kesenjangan (GAP)


Setelah tingkat kematangan saat ini
dan tingkat kematangan yang diharapkan
diperoleh, penulis akan melakukan analisis
kesenjangan terhadap tingkat kematangan
tersebut.

4. Pengumpulan Bukti
Pada tahap ini peneliti melakukan
pengumpulan bukti untuk menunjukkan
adanya kekurangan di dalam sistem e-
SKP, pengumpulan bukti ini dilakukan
dengan bantuan tools audit yaitu Nessus
6.1 dan tools testing adalah Apache
Jmeter. Tools Nessus berfungsi sebagai
alata untuk mengaudit kerentanan sebuah
sistem aplikasi berbasis website. Nessus
memberikan secara detail kerentanan yang
bisa terjadi di sebuah sistem dan
memberikan solusi terhadap kerentanan
tersebut. Tools testing Apache Jmeter Matrik Domain COBIT 5 dan IT Related
Goals
merupakan merupakan
Kependekan dari Web Application Load,
Stress, and Performance Testing) atau

\
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari matrik tersebut dapat disimpulkan A. Analisis Kesenjangan
domain dan proses COBIT 5 yang akan
digunakan ialah:

Kesenjangan masing –masing pro


Dari grafik diatas dapat dilihat
kesenjangan dari masing-masing proses,
kesimpulan dari spider chart

diatas adalah kesepuluh proses COBIT 5


belum ada yang sesuai dengan target yaitu
4,0. dari sepuluh proses
ditunjukkan Nessus Scanner dapat
B. Pengujian Vulnerability terhdapat Sistem E- diketahui terdapat 45 jenis kelemahan
SKP terdiri dari berbagai kategori yakni mediun
Hasil dari analisa vulnerability dan info.
terhadap sistem e-SKP dapat diketahui Pada gambar 3 di bawah ini ditunjukkan
beberapa kelemahan-kelemahan yang bisa hasil dari Nessus Scanner
menjadi pintu masuk bagi attacker untuk
menguasai sistem e-SKP. Hasil yang

Dari gambar 4 dapat diketahui jenis


kelemahan
dengan rincian sebagi berikut :

a. Kategori medium sebanyak 8 kelemahan


b. Kategori low sebanyak 4 kelemahan
c. Kategori info sebanyak 33 kelemahan

Detail Hasil Scanner Menggunakan Nessus


C. Hasil Pengujian sistem e-SKP menggunakan 3781 yang besar maka dapat disimpulkan
Apache Jmeter peforma sistem e-SKP kurang baik dan
Pengujian menggunakan Apache perlu ditingkatkan kembali. Hasil tersebut
Jmeter terhadap sistem e-SKP. Apache diperoleh dari 50 sampel user (Virtual)
Jmeter menguji sistem dengan cara dengan rata-rata waktu respon yang
menjalankan 50 virtual user. Secara dibutuhkan untuk mengakses sistem e-
bertahap dengan jumlah perulangan 2 kali. SKP adalah 797 ms, waktu respon yang
Dalam Test Ini didapat throghput server paling cepat adalah 429 ms dan waktu
prestasikerja.kkp.go.id adalah respon paling lama adalah 5715 ms. Error
102.366/menit artinya server yang ditemukan pada testing ini adalah
prestasikerja.kkp.go.id dapat menangani 0%.
permintaan 102.366/menit. Deviasi
prestasikerja.kkp.go.id adalah 3781
dibandingkan dengan devisasi server
google yaitu (577) dengan nilai deviasi
[3] Masykur Fauzan., 2015. Analisis Vulnerability
Web
6. DAFTAR PUSTAKA Based Application menggunakan Nessus, Fakultas
Teknik Universitas Purwokerto.
[1] Anggoro A D., 2014. Analisis Kepatuhan
Karyawan Terhadap Kebijakan Pengamanan Data [4] Megawati.,2014. Evaluasi Tingkat Kematangan
pada PT XYZ dengan Standar COBIT 5, Program Teknologi Informasi Dengan Menggunakan Model
Studi Maturity Level COBIT 4.1 di PT BRI Cabang
Teknik Informatika Universitas Bakrie, Jakarta. Bangkinang, Program Studi Sistem Informasi
Universitas Islam Negeri Suska Riau Jalan HR.
[2] Handayaningsih S., 2013. Perancangan Model Soebrantas KM 115 Tampan Pekanbaru, Riau.
Tata Kelola Teknologi Informasi Berbasis Cobit
4.1 [5] Putra R., 2015. Evaluasi Tata Kelola Teknologi
pada Proses Mengelola Sumber Daya Manusia IT Informasi Berbasis COBIT 5 dalam Pelayanan
(Studi Kasus Bagian Pengelolaan Data Kab, Sistem
Kendal),Program Studi Teknik Informatika Informstasi Akademik di Universitas Pendidikan
Universitas Ganesha, Program Studi Magister Teknik
Ahmad Dahlan, Yoyakarta. Informatika
Program Pascasarjana Universitas Atmajaya
Yogyakarta, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai