Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wiwi Dahlia

NIM : 2015.C.07a.0680
Tingkat : IV A
Program Studi : S1 Keperawatan
Mata Kuliah : Sistem Informasi Kesehatan
Dosen : Karmitasari Y.K, Ners.,M.Kep

Tugas individu!
1. Bagaimanakah bentuk surveilans pada keperawatan?
Jawab:
Surveilans kesehatan adalah suatu kegiatan yang berupa pengumpulan data secara
sistematik, analisis dan interprestasi data mengenai suatu peristiwa yang terkait
dengan kesehatan untuk digunakan dalam tindakan kesehatan. Surveilans
kesehatan dalam keperawatan mengacu pada perubahan-perubahan pola penyakit
di suatu daerah tertentu sehingga dapat mengantisipasi kecenderungan penyakit di
suatu daerah. Tujuan akhirnya adalah untuk menetukan luasnya infeksi dan resiko
penularan penyakit sehingga tindakan pemberantasan dapat dijalankkan secara
efektif dan efisien. Oleh karaena itu data surveilans harus sesuai dengan kondisi
penyakit/masalah kesehatan masyarakat setempat. Dengan melakukan surveilans
yang baik, maka data yang ada dapat terkumpul, diolah dan dianalisa sehingga
menjadi informasi untuk perencanaan program, penanggulanagan dan pencegahan
penyakit.

2. Bagaimanakah bentuk surveilans berbasis keperawatan komunitas?


Jawab:
Pada bentuk surveilans berbasis keperawatan komunitas dapat diberikan contoh
yaitu surveilans berbasis masyarakat.
Surveilans berbasis masyarakat merupakan upaya kesehatan untuk
melakukan penemuan kasus/masalah kesehatan yang dilakukan oleh
masyarakat yang kemudian diupayakan pemecahan masalah oleh masyarakat
didukung oleh petugas kesehatan. Kegiatan ini merupakan salah satu pola
kemandirian yang ditanamkan kepada masyarakat.
Surveilans berbasis masyarakat adalah kegiatan yang dilakukan secara
terus menerus oleh masyarakat berupa pengamatan atau pemantauan,
melaporkan dan memberikan informasi pada petugas kesehatan tertentu
terhadap kondisi kesehatan masyarakat ataupenyakit serta faktor resiko
penyakit yang ada di masyarakat dan lingkungan untuk kemandirian melalui
upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan. Surveilans berbasis masyarakat
ini dilaksanakan dalam rangka sistem kewaspadaan dini terhadap ancaman
munculnya atau berkembangnya suatu penyakit atau masalah kesehatan di
masyarakat.
Penyakit atau masalah kesehatan yang sering terjadi dan perlu diwaspadai
seperti diare, demam berdarah dengu, malaria, campak, infeksi saluran
pernapasan atas, keracunan makanan, gizi buruk, masalah kesehatan yang
berhubungan dengan lingkungan.
Penyakit dan masalah kesehatan yang diamati, yaitu:
a) Banyaknya air yang tergenang sebagai tempat berkembang biaknya
nyamuk penular penyakit.
b) Masih ditemukannya jentik di tempat-tempat penampungan air seperti bak
mandi, kaleng, ban bekas, dan lain-lain
c) Ditemukan adanya unggas mati secara mendadak
d) Unggas yang tidak dikandangkan
e) Kandang unggas yang tidak bersih dan dekat dengan pemukiman
f) Rumah yang tidak sehat (gelap, lembab, kurang pertukaran udara)
g) Banyak anak yang tidak di Imunisasi
h) Anak jarang ditimbang di Posyandu
i) Anak tidak diberikan ASI sampai 2 tahun

Keadaan yang menimbulkan masalah kesehatan, yaitu:


a) Anak kurang makan
b) Tidak cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah berak (buang
air besar).
c) Lingkungan tempat tinggal yang kotor
d) Tidak tersedianya air bersih untuk keperluan sehari-hari.
e) Sampah yang tidak dibuang pada tempatnya
f) Sampah yang tidak tertutup
g) Buang air besar sembarangan
h) Banyak lalat dan nyamuk
i) Pemanfaatan pelayanan jamkesmas
j) Perilaku merokok

Tujuan Surveilans Berbasis Masyarakat


Tujuan Umum: Terciptanya sistem kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini di
masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya masalah kesehatan yang akan
mengancam dan merugikan masyarakat.
Tujuan khusus:
a) Masyarakat mengetahui tanda-tanda masalah kesehatan dan faktor-faktor
risiko di wilayah tempat tinggal secara dini.
b) Masyarakat melaporkan tanda-tanda masalah kesehatan dan faktor-faktor
risiko di wilayah tempat tinggal secara dini.
Dalam hal ini masyarakat diberdayakan untuk melakukan pengamatan atau
pemantauan secara terus menerus terhadap masalah kesehatan yang ada di
masyarakat. Selanjutnya masyarakat mengupayakan pencegahan dan
penanggulangan secara mandiri sesuai kemampuan terhadap ancaman
penyakit dalam masyarakat.

Prinsip Surveilans Berbasis Masyarakat


Prinsip dari surveilans berbasis masyarakat adalah :
a) Pemberdayaan masyarakat setempat dalam upaya mencegah muncul dan
berkembangnya suatu penyakit melalui pengamatan dan pemantauan
secara trus menerus.
b) Masyarakat mengupayakan secara mandiri sesuai kemampuan terhadap
ancaman penyakit yang akan muncul atau berkembang dan dibantu oleh
tenaga kesehatan terkait.
Langkah-Langkah Surveilans Berbasis Masyarakat
Melihat, mendengar, mencatat Untuk menemukan gejala penyakit dan
masalah kesehatan, kemudian melaporkan, serta melakukan pencegahan dan
penanganan sederhana.
Untuk menemukan gejala dan tanda serta masalah kesehatan yang ada di
masyarakat dapat diperoleh dari:
a) Posyandu
b) Laporan dari warga/masyarakat
c) Laporan PKK, Dasa Wisma
d) Kerja sama dengan Usaha Kesehatan Sekolah
e) Kunjungan rumah
f) Kegiatan pengajian, arisan, karang taruna
g) Tempat-tempat pengobatan tradisional

3. Apa manfaat informasi kesehatan dalam pengembangan kesehatan?


Jawab:
1) Membantu pengambilan keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan
masalah kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya.
2) Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami,
serta melakukan berbagai perbaikan kualitas kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai