Anda di halaman 1dari 12

MANUSCRIPT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BAYI DENGAN ASFIKSIA


TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU PASCA PERSALINAN

Di Ruang Cempaka dr.Doris Sylvanus Palangka Raya

(PENELITIAN PRA-EKSPERIMENTAL)

OLEH :
WIWI DAHLIA
NIM : 2015.C.07a.0680

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S - 1 KEPERAWATAN
TAHUN 2019
MANUSCRIPT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BAYI DENGAN ASFIKSIA


TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU PASCA PERSALINAN

Di Ruang Cempaka RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya

(PENELITIAN PRA-EKSPERIMENTAL)

Dibuat Sebagai Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada
Program Studi S-1 Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap
Palangka Raya

OLEH :
WIWI DAHLIA
NIM : 2015.C.07a.0680

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM S - 1 KEPERAWATAN
TAHUN 2019

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BAYI DENGAN


ASFIKSIA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU
PASCA PERSALINAN

Wiwi Dahlia*, Suryagustina**, Efri dulie**


Sekoah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya
Program Studi S-1 Keperawatan

Email: wiwidahlia12@gmail.com

ABSTRAK

XVIII+99 Hal+8 Tabel+ 7 Gambar+9 Diagram+ 24 Lampiran

Latar Belakang: Asfiksia adalah keadaan dimana bayi yang baru dilahirkan tidak segera
bernafas secara spontan dan teratur setelah dilahirkan, dari 120 juta bayi lahir mengalami
Asfiksia, hampir 1 juta bayi ini kemudian meninggal dunia akibat Asfiksia Hal ini
disebabkan oleh hipoksia janin dalam rahim yang berhubungan dengan faktor–faktor yang
timbul dalam kehamilan, persalinan dan setelah kelahiran. Tingginya kasus kematian bayi
dengan Asfiksia salah satunya bisa disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu dalam
mencegah faktor penyebab Asfiksia selama masa kehamilan hingga persalinan dan cara
penanganan Asfiksia pada bayi.

Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang Asfiksia


terhadap tingkat pengetahuan ibu di Ruang Cempaka dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode Pra-eksperimental dengan


pendekatan one-group pra-post test design dan menggunakan teknik purposive sampling
serta menggunkan uji statistik wilcoxon dengan 30 responden.

Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil uji statistik pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
pengetahuan menunjukan nilai significancy (ρ value = 0,000 < α 0,05) yang artinya Ha
diterima sehingga ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang Asfiksia terhadap
pengetahuan ibu pasca persalinan di ruang Cempaka RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya

Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh pendidikan kesehatan tentang


Asfiksia terhadap pengetahuan ibu pasca persalinan. Saran untuk tempat penelitian
diharapkan untuk dapat meningkatkann lagi program promosi kesehatan terkait dengan
Asfiksia pada bayi baru lahir terhadap pengetahuan ibu pasca persalinan serta memberikan
informasi terbaru dan dijadikan bahan masukan kepada institusi pelayanan kesehatan agar
dapat mengurangi angka kejadian Asfiksia pada bayi.

Kata Kunci: Asfiksia, Ibu pasca persalinan pendidikan kesehatan, pengetahuan.

Daftar Pustaka: 40 (2010-2019)


The Effect of Health Education about Asphyxia babies to the Knowledge level of
postpartum Care Mothers in the Cempaka Room at Doris Sylvanus Hospital
In Palangka Raya

Wiwi Dahlia*, Suryagustina**, Efri Dulie**

S1 Nursing Study Program, Institute of Eka Harap Palangka Raya

Email: wiwidahlia12@gmail.com

ABSTRACT

XVIII + 99 Things + 8 Tables + 7 Images + 9 Diagrams + 24 Attachments

Background: Asphyxia is a condition in which newborn babies do not breathe spontaneously


and regularly after birth, out of 120 million babies born with Asphyxia, nearly 1 million of
these babies are die because of Asphyxia. This is caused by fetal hypoxia in the womb
associated with factors that arise in pregnancy, labor and after birth. The high number of
cases of death of infants with Asphyxia can be caused by a lack of knowledge of mothers in
preventing the causes of Asphyxia during pregnancy to childbirth and how to treat Asphyxia
in infants.
Research Objective: To determine the effect of health education about Asphyxia on the level
of knowledge of mothers in the Cempaka Room at dr. Doris Sylvanus Hospital Palangka
Raya.
Methods: This study used Pre-experimental method with one-group pre-post test design
approach and used purposive sampling technique and used Wilcoxon statistical test with 30
respondents.
Research Results: Based on the results of statistical tests the effect of health education on
knowledge shows significance (ρ value = 0,000 <α 0,05) which means Ha is accepted so that
there is an influence of health education about Asphyxia on knowledge of postpartum
mothers in the Cempaka room at Doris Sylvanus Hospital Palangka Raya
Conclusion: The results of the study show the influence of health education about Asphyxia
on the knowledge of postpartum mothers. Suggestions for research sites are expected to be
able to improve and maximize health promotion programs related to Asphyxia in infants to
the knowledge of postpartum mothers and provide the latest information and be used as input
for health care institutions in order to reduce the incidence of Asphyxia to infants.

Keywords: Asphyxia,Postpartum Care mother, Health education, knowledge.


Bibliography: 40 (2010-2019)
PENDAHULUAN
Asfiksia pada bayi baru lahir (BBL) 2007 menyatakan bahwa penyumbang
adalah kegagalan nafas secara spontan Angka Kematian Bayi tertinggi di
dan teratur pada saat lahir atau beberapa Indonesia adalah Provinsi Jawa Barat
saat setelah lahir (Prambudi, 201:57). Tahun 2016-2017 jumblah kematian
Bayi Baru Lahir memiliki resiko neonatus mecapai angka 3.624 jiwa dan
ganggguan kesehatan paling tinggi. kematian bayi mancapai 4.650 jiwa
Banyak faktor yang mempengaruhi sebanyak 57% disebabkan oleh asfiksia.
tingkat Angka Kematian Bayi atau AKB Di Provinsi Kalimantan Tengah
(Rahma & Armah, 2014). Dari seluruh menurut profil Dinas Kesehatan Provinsi
kematian neonatal, sekitar 60% Kalimantan Tengah 2017 Angka
merupakan kematian bayi umur <7 hari Kematian Bayi terdapat 12/1000
yang disebabkan oleh gangguan perinatal kelahiran hidup sepanjang tahun 2016-
yang salah satunya asfiksia (Katiandagho 2017, Kabupaten dengan presentase
& Kusmiyati, 2015:28). Sampai saat ini kasus Asfiksia paling banyak adalah
kejadian Asfiksia pada bayi baru lahir Kabupaten Sukamara sebanyak 5,1% dan
masih sering terjadi dan menjadi salah presentase paling sedikit di Kabupaten
satu masalah pada perinatal setiap Murung Raya sebanyak 0,3%. Khusunya
tahunnya. Di Kota Palangka Raya jumblah bayi
Berdasarkan hasil survei dengan yang mengalami Asfiksia berdasarkan
melakukan wawancara pada tanggal 21 Profil Dinas Kesehatan Kota data yang di
Januari 2019 dengan 5 ibu yang memiliki peroleh dari RSUD Doris Sylvanus bulan
bayi di ruang Cempaka RSUD Doris Januari sampai dengan bulan Desember
Sylvanus, didapatkan hasil wawancara tahun 2016 sebanyak 120 bayi
80% ibu mengatakan belum mengetahui mengalami asfiksia, 2 diantaranya
apa dimaksud dengan kegagalan bernafas meninggal dari 1.387 kelahiran,
secara spontan (Asfiksia) pada bayi baru kemudian kasus bayi dengan Asfiksia
lahir, faktor resiko terjadinya asfiksia, menurun pada Tahun 2017 dari bulan
tanda gejala, serta bagaimana Januari sampai dengan Desember dari
penangananya dan 1 ibu mengetahui 1.723 kelahiran, 112 bayi mengalami
kegagalan bernafas secara spontan pada Asfiksia, 112 bayi hidup setelah
bayi akan tetapi belum mengetahui apa mengalami asfiksia ringan hingga berat,
faktor penyebab dan tanda gejala serta kemudian kasus bayi dengan Asfikisa
penangananya. meningkat kembali dari bulan Januari
Menurut World Health Organization sampai dengan November tahun 2018
(WHO) pada tahun 2015 kira-kira 3% dari 1.405 kelahiran sebanyak 143 bayi
(3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir mengalami asfiksia, 1 diantaranya
mengalami Asfiksia, hampir 1 juta bayi meninggal, 142 bayi hidup setelah
ini kemudian meninggal dunia akibat mengalami asfiksia.
Asfiksia. Laporan WHO juga Asfiksia adalah keadaan dimana bayi
menyebutkan bahwa Angka Kematian yang baru dilahirkan tidak segera
Bayi (AKB) kawasan Asia Tenggara bernafas secara spontan dan teratur
merupakan kedua yang paling tinggi setelah dilahirkan. Hal ini disebabkan
yaitu sebesar 142 per 1.000 setelah oleh hipoksia janin dalam rahim yang
kawasan Afrika. Di tahun 2011, berhubungan dengan faktor–faktor yang
Indonesia merupakan negara dengan timbul dalam kehamilan, persalinan dan
AKB tertinggi kelima untuk negara setelah kelahiran. Menurut (Ilyas dkk,
ASEAN yaitu 35 per 1.000 setelah 2012:207) mengajukan penggolongan
Thailand 17 per 1000 kelahiran hidup dan penyebab kegagalan pernafasan pada
bayi terdiri dari : faktor ibu, faktor
Vietnam 18 per 1000 kelahiran hidup plasenta, faktor janin, dan faktor
(Syaiful & Khudzaifah, 2016:60). Data persalinan.
Riset Kesehatan Dasar Depkes tahun
Tingginya kasus kematian bayi kondisi tubuh agar tetap vit sampai masa
Asfiksia salah satunya bisa disebabkan melahirkan, usahakan agar mudah
karena kurangnya pengetahuan ibu dalam menjangkau akses ke pelayanan
mencegah faktor penyebab Asfiksia kesehatan, mengoptimalkan persiapan
selama masa kehamilan hingga secara mental maupun ekonomi, serta
persalinan dan cara penanganan Asfiksia kesadaran orang tua untuk mencari
pada bayi, jika masalah-masalah pertolongan kesehatan, sebaliknya
kehamilan ini terus terjadi dan tidak masalah asfiksia dapat dicegah dan
segera diatasi maka tidak menutup ditangani pada bayi baru lahir.
kemungkinan dapat menyebabkan bayi Berdasarkan latar belakang dan
mengalami Asfiksia pasca persalinan, fenomena maka peneliti tertarik untuk
akibatnya asfiksia pada kelahiran melakukan penelitian Pengaruh
menimbulkan banyak dampak negatif Pendidikan Kesehatan Tentang Bayi
pada bayi antara lain kesakitan dan dengan Asfiksia Terhadap Tingkat
kematian bayi dan meningkatkan insiden Pengetahuan Ibu Pasca Persalinan Di
kecacatan berat dan kematian syaraf Ruang Cempaka RSUD Doris Sylvanus
selain itu asfiksia neonatal dapat Palangka Raya.
mengakibatkan kerusakan pada organ-
organ bayi (jantung, paru, ginjal dan hati)
dan pada kasus berat dapat TUJUAN PENELITIAN
mengakibatkan kerusakan pada otak Mengetahui Pengaruh Pendidikan
dengan manifestasi klinis terjadinya Kesehatan Tentang Bayi dengan Asfiksia
hambatan dalam perkembangan. Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Pasca
(Mulidah, 2008:711). Persalinan Di Ruang Cempaka RSUD
Supaya mengurangi angka kematian dr.Doris Sylvanus Palangka Raya
bayi karena asfiksia dibutuhkan
pelayanan antenatal yang berkualitas METODE PENELITIAN
asuhan persalinan normal dan pelayanan Jenis penelitian yang digunakan
kesehatan oleh petugas kesehatan. Peran dalam penelitian ini adalah pre
perawat sebagai petugas kesehatan sudah eksperimental, yaitu suatu rancangan
seharusnya melaksanakan kegiatan penelitian yang digunakan untuk mencari
dalam upaya menjalankan fungsinya hubungan sebab-akibat dengan adanya
yaitu sebagai promotif dan preventif keterlibatan penelitian dalam melakukan
dengan memberikan edukasi tentang manipulasi terhadap variabel bebas.
Asfiksia sebagai upaya menanggulangi Rancangan penelitian yang dipilih adalah
kejadian Asfiksia pada bayi baru lahir. one-group pra-post test design, yaitu
Pendidikan kesehatan tentang Asfiksia mengungkapkan hubungan sebab-akibat
adalah upaya secara sadar dan berencana dengan cara melibatkan satu kelompok
yang dilakukan untuk mencegah subjek. Kelompok subjek diobservasi
terjadinya Asfiksia agar ibu yang telah sebelum dilakukan intervensi, kemudian
memiliki bayi maupun yang akan diobservasi lagi setelah intervensi
memiliki bayi mengetahui apa itu (Nursalam, 2017 hal: 165).
Asfiksia, faktor penyebab, tanda gejala Pada penelitian ini, responden
agar ibu bayi dapat memperkirakan dan penelitian yaitu ibu pasca persalinan
mencegah terjadinya asfiksia (Maolinda yang dirawat di ruang Cempaka RSUD
dkk, 2015:147). dr.Doris Sylvanus Palangka Raya
Memberikan informasi tentang diobservasi sebelum diberikan
manfaat bagi ibu hamil dalam melakukan pendidikan kesehatan (pre test) dengan
pemeriksaan kehamilan secara rutin membagikan kuesioner pengetahuan
sebagai sarana untuk mengetahui status tentang asfiksia pada bayi baru lahir
kesehatan ibu dan bayi selama setelah itu peneliti memberikan
kehamilan, kemudian menganjurkan ibu perlakuan berupa pemberian kuesioner
hamil untuk menjaga kesehatan dan pendidikan kesehatan tentang Asfiksia
pada bayi baru lahir dan selanjutnya Cempaka RSUD dr. Doris Sylvanus
diakhiri dengan observasi setelah Palangka Raya Tahun 2019.
diberikan pendidikan kesehatan (post
test) dengan membagikan kembali Berikut hasil identifikasi responden
kuesioner pengetahuan. Dengan berdasarkan hasil nilai tingkat
demikian peneliti mengetahui adakah pengetahuan ibu pasca persalinan setelah
pengaruh pendidikan kesehatan tentang (Post Test) diberikan pendidikan
Asfiksia pada bayi baru lahir terhadap kesehatan tentang tentang Asfiksia pada
tingkat pengetahuan ibu pasca persalinan bayi baru lahir di Ruang Cempaka
di ruang Cempaka RSUD dr.Doris RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Sylvanus Palangka Raya.
Pengambilan sampel dalam 15 15
penelitian ini menggunakan teknik non- responden responden
(50%) (50%)
Probability sampling jenis purposive
sampling, yaitu pemilihan kelompok
subyek berdasarkan ciri-ciri tertentu atau
karakteristik yang memenuhi tujuan
Ket :
penelitian. Jumlah sampel yang didapat Baik
yaitu 30 responden. 0 responden Cukup
Penelitian ini dilaksanakan di (0%)
Kurang
ruang Cempaka RSUD dr.Doris
Sylvanus Palangka Raya dan
dilaksanakan dari tanggal 22 Juni 2019 - Diagram 2. Hasil identifikasi tingkat
06 Juli 2019. Instrumen penelitian pengetahuan setelah (Post Test)
dengan menggunakan kuesioner diberikan pendidikan kesehatan tentang
pengetahuan . Asfiksia pada bayi baru lahir di Ruang
Cempaka RSUD dr. Doris Sylvanus
HASIL PENELITIAN Palangka Raya Tahun 2019.
Berikut hasil dari Identifikasi
responden berdasarkan hasil nilai tingkat Berikut hasil identifikasi responden
pengetahuan sebelum (Pre Test) berdasarkan hasil nilai tingkat
diberikan pendidikan kesehatan tentang pengetahuan ibu pasca persalinan setelah
Asfiksia pada bayi baru lahir terhadap (Post Test) diberikan pendidikan
tingkat pengetahuan ibu pasca persalinan kesehatan tentang Asfiksia pada bayi
di ruang Cempaka RSUD dr.Doris baru lahir di Ruang Cempaka RSUD dr.
Sylvanus Palangka Raya. Doris Sylvanus Palangka Raya
2 responden Berikut ini hasil analisis pengaruh
0 (7%)
responden pendidikan kesehatan tentang Asfiksia
(0%) pada bayi baru lahir terhadap tingkat
pengetahuan ibu pasca persalianan di
Ruang Cempaka RSUD dr. Doris
Ket : Sylvanus Palangka Raya .
Baik Tabel 1. Hasil Uji Wilcoxon
28 responden Tingkat Pengetahuan ibu pasca
Cukup
(93%)
Kurang persalinan di Ruang Cempaka RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya .
Diagram 1. Hasil identifikasi tingkat Z --4.939b
pengetahuan sebelum (Pre Test) Pengetahuan Asymp. ,000
diberikan pendidikan kesehatan tentang Sig (2-
Asfiksia pada bayi baru lahir di Ruang tailed)
Berdasarkan hasil analisa pengetahuan manusia di peroleh melalui
pengaruh dengan menggunakan uji mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012:
statistik didapatkan hasil nilai Pre Test 138). Faktor yang mempengaruhi tingkat
dan Post Test responden di Ruang pengetahuan seseorang, terdiri dari
Cempaka RSUD dr. Doris Sylvanus pendidikan, sosial budaya, status
Palangka Raya didapatkan nilai ekonomi, sumber informasi, lingkungan,
signifikasi p Value 0,000<0,05. maka pengalaman dan usia. Lingkungan adalah
hipotesis H1 diterima, artinya ada segala sesuatu yang ada disekitar
perbedaan tingkat pengetahuan sebelum individu, baik lingkungan fisik, biologis,
dan sesudah diberikan pendidikan maupun sosial. Lingkungan juga
kesehatan berpengaruh terhadap proses masuknya
pengetahuan kedalam individu yang
PEMBAHASAN berada dalam lingkungan tersebut. Hal
1. Hasil Identifikasi Tingkat ini terjadi karena adanya interaksi timbal
Pengetahuan Ibu pasca persalinan balik ataupun tidak, yang akan di respon
Sebelum Diberikan Pendidikan sebagai pengetahuan oleh setiap
Kesehatan individu. (Budiman, 2014: 4). Hal ini
Hasil identifikasi pengetahuan sesuai dengan penelitian yang di lakukan
ibu pasca persalinan sebelum (Pre Test) oleh Hidayah dan Wulandari (2017) yang
diberikan Pendidikan Kesehatan tentang menunjukkan pengetahuan ibu nifas
Asfiksia pada bayi baru lahir diperoleh tentang tanda bahaya bayi baru lahir
hasil pengetahuan ibu dengan skor dengan 58 responden sebelum diberikan
Kurang sebanyak 28 responden (93%), pendidikan kesehatan dengan tingkat
pengetahuan ibu dengan skor Cukup 2 pengetahuan baik yaitu sebanyak 10
responden (7%), dan pengetahuan ibu responden (17,2,1%), responden dengan
dengan skor Baik tidak ada (0%). pengetahuan cukup sebanyak 14
Berdasarkan dari 30 Responden kriteria responden (24,1%), dan sebagian besar
pendidikan terakhir ibu pasca persalinan dengan tingkat pengetahuan kurang,
didapatkan hasil tertinggi diperoleh dari yaitu sebanyak 34 responden (58,6%),).
tingkat SMA sebanyak 16 responden Pengetahuan pengetahuan ibu nifas
(54%), kemudian SMP 7 responden tentang tanda bahaya bayi baru lahir.
(23%), Diploma/Sarjana 6 responden Berdasarkan data diatas dapat
(20%), sedangkan hasil terendah saya disimpulkan bahwa terdapat
diperoleh dari tingkat SD sebanyak 1 kesamaan antara fakta dan teori, hal ini
responden (3%). Kemudian berdasarkan dapat dipengaruhi karena faktor tingkat
kategori pernah atau tidak pernah pendidikan ibu pasca persalinan tersebut.
mendapat informasi adalah 30 responden Karena berdasarkan kriteria pendidikan
(100%) tidak pernah mendapatkan terakhir ibu pasca persalinan yang
informasi dan yang pernah mendapat dominan adalah SMA. Faktor pendidikan
informasi tidak ada (0%). berpengaruh terhadap tingkat
Berdasarkan teori pengetahuan pengetahuan seseorang karena semakin
adalah merupakan hasil dari “tahu” dan tinggi pendidikan seseorang makin
ini terjadi setelah orang melakukan mudah pula mereka menerima informasi,
penginderaan terhadap suatu objek sebaliknya semakin rendah tingkat
tertentu. Penginderaan terhadap pendidikan seseresponden akan
objek terjadi melalui panca indera menghambat sikap seseresponden
manusia, yakni penglihatan, terhadap peneriamaan informasi, dan
pendengaran, penciuman, rasa, dan nilai-nilai yang baru di perkenalkan.
raba dengan sendiri pada waktu Selain itu 30 reponden pada penelitian ini
penginderaan sampai menghasilkan mengaatakan belum pernah mandapatkan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi informasi tentang asfiksia pada bayi baru
oleh intensitas perhatian persepsi lahir. Karena semua responden belum
terhadap obyek. Sebagian besar pernah mendapatkan informasi tentang
Asfiksia pada bayi baru lahir hal ini yang kelompok, keluarga dan masyarakat agar
menyebabkan pada penelitian ini terlaksannya perilaku hidup sehat
responden sebelum diberikan pendidikan (Setiawati,2014: 31). Pendidikan
kesehatan lebih dominan memiliki kesehatan adalah proses perubahan
pengetahuan yang kurang. Sehingga perilaku yang dinamis, bukan proses
perlu diberikan Pendidikan Kesehatan pemindahan materi dari individu ke
tentang Asfiksia supaya dapat menjadi orang lain dan bukan seperangkat
infomasi dan pengetahuan bagi prosedur yang akan dilaksanakan
responden. ataupun hasil yang akan dicapai
(Maulana, 2015: 148).Secara umum,
2. Hasil Identifikasi Pengetahuan Ibu tujuan pendidikan kesehatan adalah
pasca persalinan Setelah Diberikan mengubah perilaku individu atau
Pendidikan Kesehatan masyarakat di bidang kesehatan.
Berdasarkan hasil penelitian Informasi merupakan salah satu faktor
yang telah dilakukan pada tanggal 22 yang mempengaruhi
Juni 2019 sampai 06 Juli 2019 secara pengetahuan.Pengetahuan merupakan
keseluruhan terhadap 30 responden dapat hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
disimpulkan tingkat pengetahuan ibu orang melakukan penginderaan terhadap
setelah diberikan pendidikan kesehatan suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
tentang Asfiksia pada bayi baru lahir melalui panca indra manusia, yakni indra
menunjukkan bahwa dari 30 responden penglihatan, pendengaran, penciuman,
setelah (Post Test) diberikan Pendidikan rasa dan raba. Sebagian besar
Kesehatan tentang Asfiksia pada bayi pengatahuan manusia di peroleh melalui
baru lahir diperoleh hasil pengetahuan mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012:
ibu dengan skor Baik sebanyak 15 138). Faktor yang mempengaruhi
responden (50%), pengetahuan ibu pengetahuan diantaranya adalah
dengan skor Cukup 15 responden (50%), pendidikan, informasi atau media masa,
dan pengetahuan ibu dengan skor Kurang sosisial budaya dan ekonomi, lingkungan
tidak ada (0%). Kemudian dari 30 pengalaman dan usia. Usia merupakan
responden (100%) berdasarkan kategori faktor yang mempengaruhi pengetahuan
umur diketahui bahwa responden paling responden dalam menerima informasi hal
banyak berdasarkan kategori umur 20-30 ini karena usia mempengaruhi daya
Tahun yaitu sebanyak 15 responden tangkap dan pola pikir seseorang.
(50%), kemudian responden yang Semakin bertambah usia akan semakin
berumur 30-40 sebanyak 8 responden berkembang pula daya tangkap dan pola
(26%), kategori umur <20 tahun tahun pikirnya sehingga pengetahuan yang
yaitu 6 responden (20%), dan kategori diperolehnya semakin membaik
umur responden paling sedikit yaitu (Budiman, 2014: 5).
berumur >40 tahun yaitu 1 responden (4 Pada penelitian ini terdapat
%) dan karakteristik responden peningkatan pengetahuan responden
berdasarkan anak keberapa dari 30 setelah diberikan informasi berupa
responden di Ruang Cempaka RSUD dr. pendidikan kesehatan kepada 30
Doris Sylvanus Palangka Raya anak responden 15 diantaranya memiliki
kedua yaitu sebanyak 10 responden pengetahuan dalam kategori cukup dan
(33%), kemudian anak >3 sebanyak 8 15 lainnya memiliki pengetahuan dalam
responden (27%), anak pertama kategori baik, faktor yang mungkin
sebanyak 7 responden (23%) dan jumlah penyebabnya ialah usia responden yang
anak terendah yaitu anak ketiga yaitu masih muda menuju dewasa sehingga
sebanyak 5 responden (17%). daya tangkap dan pola pikirnya masih
Berdasarkan teori pendidikan kurang. Hasil penelitian ini relevan
kesehatan merupakan serangkaian upaya dengan penelitian yang di lakukan
yang di tunjukkan untuk mempengaruhi penelitian oleh Supiyatun (2014) bahwa
orang lain, mulai dari individu, tingkat pengetahuan seseorang
dipengaruhi umur. Umur yang terlalu ataupun hasil yang akan dicapai
muda maka proses berfikir seseorang (Maulana, 2015: 148).Secara umum,
masih kurang dan aspek psikologisnya tujuan pendidikan kesehatan adalah
belum matang sebaliknya apabila umur mengubah perilaku individu atau
semakin tua maka proses perkembangan masyarakat di bidang kesehatan.
mentalnya bertambah baik. Namun, Informasi merupakan salah satu faktor
tingkat pengetahuan ibu juga dapat yang mempengaruhi pengetahuan.
dipengaruhi oleh berapa banyak anak Pengetahuan merupakan hasil dari tahu,
yang dimiliki, semakin banyak anak dan ini terjadi setelah orang melakukan
(anak kandung) yang dimiliki semakin penginderaan terhadap suatu objek
banyak pula pengetahuan tentang tertentu. Penginderaan terjadi melalui
masalah-masalah persalinan yang panca indra manusia, yakni indra
mungkin terjadi baik pada ibu maupun penglihatan, pendengaran, penciuman,
janin, informasi masalah persalinan bisa rasa dan raba. Sebagian besar
ibu peroleh dari pengalaman pribadi pengatahuan manusia di peroleh melalui
maupun dari tenaga kesehatan yang mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012:
pernah membantu persalinan ibu 138). Pengetahuan adalah merupakan
tersebut, sehingga ketika diberikannya hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah
Pendidikan Kesehatan tentang Asfiksia orang melakukan penginderaan terhadap
pada bayi baru lahir dan dijelaskan suatu objek tertentu.
dengan lebih dalam, ibu dapat Penginderaan terhadap objek terjadi
menyatukan informasi dari pengalaman melalui panca indera manusia, yakni
pribadi dan juga dari Pendidikan penglihatan, pendengaran, penciuman,
kesehatan yang baru diberikan sehingga rasa, dan raba dengan sendiri pada waktu
hasil yang diperoleh saat pre test dan post penginderaan sampai menghasilkan
test terdapat perbedaan yang cukup pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi
signifikan. oleh intensitas perhatian persepsi
terhadap obyek. Sebagian besar
3. Hasil Analisis Pengaruh pengetahuan manusia di peroleh melalui
Pendidikan Kesehatan Tentang mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012:
Bayi Dengan Asfiksia Terhadap 138).
Tingkat Pengetahuan Ibu Pasca Berdasarkan hasil penelitian
Persalinan Di Ruang Cempaka menunjukan antara fakta dan teori
RSUD Doris Sylvanus Palangka terdapat adanya kesamaan yaitu bahwa
Raya pendidikan kesehatan mempunyai
Berdasa rkan uji statistik pengaruh yang sangat signifikasi
wilcoxon terdapat pengaruh pendidikan terdahap tingkat pengetahuan seseorang
kesehatan tentang Bayi Dengan Asfiksia dengan menggunakan intervensi
Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Pasca pendidikan kesehatan tentang Asfiksia
Persalinan Di Ruang Cempaka RSUD pada bayi. Hal ini dibuktikan dari hasil
Doris Sylvanus Palangka Raya tahun penelitian yang menunjukan bahwa
2019. Nilai pre-test dan post-test sebelum diberikan pendidikan kesehatan
responden didapatkan nilai signifikasi p dominan responden memiliki
value 0,000 < 0,05 maka hipotesis H1 pengetahuan yang kurang yang
diterima, artinya ada perbedaan tingkat disebabkan karena kurangnya informasi
pengetahuan sebelum dan sesudah dan sumber informasi yang didapatkan
diberikan pendidikan kesehatan tentang oleh responden tersebut, namun setelah
Asfiksia pad bayi barru lahir. diberikan pendidikan kesehatan terjadi
Pendidikan kesehatan adalah proses peningkatan yaitu responden dominan
perubahan perilaku yang dinamis, bukan memiliki pengetahuan yang baik.
proses pemindahan materi dari individu Berdasarkan hasil penelitian
ke orang lain dan bukan seperangkat menunjukan antara fakta dan teori
prosedur yang akan dilaksanakan terdapat adanya kesamaan yaitu bahwa
pendidikan kesehatan mempunyai Saran
pengaruh yang sangat signifikasi Hasil penelitian ini dapat menjadi salah
terdahap tingkat pengetahuan seseorang. satu sumber data atau informasi dalam
Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian kegiatan pengabdian masyarakat dalam
yang menunjukan bahwa setelah memberikan penyuluhan kesehatan
diberikan pendidikan kesehatan terjadi tentangbayi dengan Asfiksia Teradap
peningkatan pengetahuan dari 30 Tingkat Pengetahuan Ibu Pasca
responden didapatkan 15 responden Persalinan. Selain itu melalui penilitian
memiliki pengetahuan baik, 15 ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
responden memiliki pengetahuan cukup menambah bahan bacaan, referensi, dan
dan tidak ada responden dengan masukan khususnya bagi mahasiswa
pengetahuan kurang. Terjadi peningkatan jurusan keperawatan dalam mengkaji
pengetahuan dimana sebelum diberikan hal-hal yang belum dimunculkan atau
pendidikan kesehatan dominan dibahas dalam penelitian ini.
responden memiliki pengetahuan yang
kurang dan setelah diberikan pendidikan DAFTAR RUJUKAN
kesehatan responden seimbang antara Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur
memiliki pengetahuan yang baik dan Penelitian: Suatu Pendekatan
cukup. Menurut peneliti hal ini juga Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
didukung karena pengetahuan Hal.
berdasarkan pengalaman saat persalinan
karena lebih dominan memiliki anak Aminullah, A. (2010) . Asfiksia
lebih dari satu. Sehingga pengetahuan Neonatorum. In Ikmu Kebidanan
responden yang sudah ada ketika di Edisi 3, Jakarta : Yayasan Bina
berikan kembali informasi terkait Afiksia Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
dengan bahasa yang lebih sederhana
sehingga memungkinkan ibu untuk Ali, (2010). Konsep Dukungan Keluarga.
menangkap informasi yang diberikan, Jakarta : Salemba Medika.
pengetahuan ibu meningkat menjadi
seimbang antara baik dan cukup dan Budiman dan Agus Riyanto. (2013).
tidak ada ibu yang memiliki pengetahuan Kapita Selekta Kuesioner:
kurang setelah diberikan Pendidikan Pengetahuan dan Sikap Dalam
Kesehatan tentang Asfiksia. Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Salemba Medika.

KESIMPULAN Chandra, Budiman. (2013). Metodologi


1. Dominan pengetahuan responden Penelitian Kesehatan. Jakarta:
kurang sebelum diberikan pendidikan EGC.
kesehatan
2. Terjadi peningkatan pengetahuan Departemen Kesehatan Republik
responden setelah diberikan Indonesia .(2010). Profil
pendidikan kesehatan. Kesehatan Indonesia, Jakarta :
3. Hasil penelitian ini menunjukkan Depkes RI
bahwa terdapat Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Tentang Asfiksia pada Dewi, Vivian Nanny Lia. (2010). Asuhan
bayi baru lahir terhadap tingkat Neonatus Bayi dan Anak Balita.
pengetahuan ibu pasca persalinan di Jakarta : Salemba Medika.
ruang Cempaka RSUD dr.Doris
Sylvanus Palangka Raya. Dr.H.Pramudi Rukmono.Sp.A. (2015).
Buku Panduan Resusitasi: Standar
Pelayanan Medis Kesehatan Anak.
Jakarta
Donna L Wong. (2010). Buku Ajar Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Promosi
Keperawatan Pedriatik.Cetakan Kesehatan dan Perilaku
Pertama. Jakarta Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Friedman, L.M (2010). Buku Aja Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Promosi


Keperawatan Keluarga. Jakata : ECG Kesehatan Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Rineka Cipta
Fitriani, Sinta. (2011). Promosi
Kesehatan. Edisi pertama. Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi
Yogyakarta : Graha Ilmu. Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Jakarta: Rineka Cipta..
Hidayat, Aziz Alimul. (2008). Metode
Penelitian Keperawatan dan Notoatmodjo, Soekidjo. (2010).
Tekhnik Analisis Data. Jakarta: Metodologi Penelitian Kesehatan.
Salemba Medika Jakarta: Rineka Cipta.Hal. 23.

Ilyas, J., Sulyati, S & S, N. (2012). Nurhidayah, Rika Endah. (2010). Ilmu
Asuhan Keperawatan Perinatal . Perilaku dan Pendidikan
Jakarta : EGC. Kesehatan Untuk Perawat.
Medan: USU Press
Ihsan, Fuad. (2010). Filsafat Ilmu.
Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan: Pendekatan
Katiandagho, N & Kusmiyati. (2015). Praktis Edisi 3. Jakarta: Salemba
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Medika.
Dengan Kejaidan Asfiksia
Neonatorum. Jurnal Ilmiah Bidan Nursalam. (2011). Konsep dan
Penerapan Metodologi Penelitian
Kosim, M.S (2008). Manajemen Asfiksia Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Bayi Baru Lahir Untuk Bidan. Salemba Medika
Sumatra Utara : Dinas Kesehatan
Keluarga Sumatra Utara. Nursalam. (2009). Konsep Dan
Penerapan Metodologi Penelitian
Muslihatun, WafiNur. (2010). Asuhan Ilmu Keperawatan, Edisi 2
Neonatus , Bayi dan Balita, Pedoman Skripsi, Tesis, dan
Yaogyakarta :Fitramaya Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Maulana, Heri D.J. (2009). Promosi Medika
Kesehatan. Jakarta: EGC
Nursalam dan Ferry Efendi. (2008).
Mulidah, A .(2008). Asfiksia Pendidikan Dalam Keperawatan.
Neonatorum. Dalam; Ilmu Jakarta: Salemba Medika.
Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Prambudi, R. 2013. Penyakit pada
Sarwono Prawiroharjo, Jakarta Neonatus. Dalam; Neonatologi Praktis.
Anugrah Utama Raharja. Cetakan
Molinda, W., Salmarini, D. D & Maiani Pertama. Bandar Lampung
(2015). Hubungan Persalinan
Pendekatan Tindakan dengan Prambudi, R. 2013. Prosedur Tindakan
Kejadian Asfiksia Neonatorum di Neonatusi. Dalam; Neonatologi Praktis.
RSUD Dr. H. Moch. Anasari Saleh Anugrah Utama Raharja. Cetakan
Banjarmasin. Jurnal Dinamaika Pertama. Bandar Lampung,
Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai