DAFTAR ISI
1
E. BATASAN OPRASIONAL ....................................................................................................... 3
BAB II STANDAR KETAGAAN........................................................................................................... 4
A. Distribusi Ketenagaan .............................................................................................................. 4
B. Jadwal Kegiatan ....................................................................................................................... 4
BAB III STANDAR FASILITAS ........................................................................................................... 5
A. Denah Ruang ............................................................................................................................ 5
B. Standar Fasilitas ....................................................................................................................... 6
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN ............................................................................................ 6
A. Lingkup Kegiatan ...................................................................................................................... 6
B. Metode ....................................................................................................................................... 6
C. Langkah Kegiatan................................................................................................................. 6
BAB V LOGISTIK .................................................................................................................................. 7
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM .................................................... 8
BAB VII KESELAMATAN KERJA .................................................................................................... 12
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU ................................................................................................... 14
BAB IX PENUTUP .............................................................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merupakan upaya untuk
memastikan perlindungan kepada setiap orang terhadap kemungkinan tertular
infeksi dari sumber masyarakat umum dan disaat menerima pelayanan
kesehatan pada berbagai fasilitas kesehatan. Dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan, khususnya di bidang pelayanan kesehatan, perawatan pasien
tidak hanya dilayani di rumah sakit saja tetapi juga di fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya, bahkan di rumah (home care). Dalam upaya pencegahan
dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan sangat penting bila
terlebih dahulu petugas dan pengambil kebijakan memahami konsep dasar
penyakit infeksi. Oleh karena itu perlu disusun pedoman pencegahan dan
pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan agar terwujud
2
pelayanan kesehatan yang bermutu dan dapat menjadi acuan bagi semua
pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi
di dalam fasilitas pelayanan kesehatan serta dapat melindungi masyarakat
dan mewujudkan patient safety yang pada akhirnya juga akan berdampak
pada efisiensi pada manajemen fasilitas pelayanan kesehatan dan
peningkatan kualitas pelayanan.
B. TUJUAN
Pedoman PPI di Fasilitas Pelayanan Kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga
melindungi sumber daya manusia kesehatan, pasien dan masyarakat dari
penyakit infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.
C. SASARAN
Sasaran Pedoman PPI di Fasilitas Pelayanan Kesehatan disusun untuk
digunakan oleh seluruh pelaku pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan
yang meliputi tingkat pertama, kedua, dan ketiga.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup program PPI meliputi: Rawat inap, UGD, ruang, KB,Ruang
persalinan.
E. BATASAN OPRASIONAL
Pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi meliputi kegiatan
1. Survailen
2. Kebersihan tangan
3. APD
4. CSSD
5. Dekontaminasi
6. Pengelolaan Kebersihan lingungan
7. Pengelolaan Linen
3
BAB II
STANDAR KETAGAAN
A. Distribusi Ketenagaan
No Nama Pendidikan jumlah
1 Sulikah D3 kebidana 1
2 Eny lestari D3 kebidanan 1
3 Ere rahmawati D3 kebidanan 1
B. Jadwal Kegiatan
Proses penyeterilan alat di lakukan oleh semua petugas yang jaga di rawat
inap saat jaga siang maupun jaga malm.
4
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
R. loundri
B
C
KET :
A : Tempat Mencuci Alat
5
B : Tempat Steril Alat ( kompor dan Langseng )
C : Watafel
B. Standar Fasilitas
Standar ppi meliputi:
a. Kebersihan Tangan
b. Penanganam Limbah
c. Pengendalian Lingkungan
d. Penanganan Line,.
e. Perlindungan Kesehatan Karyawan,.
f. Penempatan pasien
g. Penyuntikan yang aman
h. Etika Batuk atau Bersin, menutup mulut dan hidung saat batuk
i. Lumbal punksi, masker
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
Alat pelindung diri (APD)yang di gunakan petugas
a. clemek
b. Hanskun
c. Korentang
d. masker
B. Metode
Tahap penyeterilan alat sebagai berikut
Proses penyeterilan menggunakan metode lanseng
C. Langkah Kegiatan
a. Proses perendaman alat dengan larutan clorin
b. Proses pencucian alat dengan detergen
6
c. Proses pengeringn alat dengan menggunakan lap bersih
d. Proses pengukusan alat dengan menggunakan kompor gas. Alat di
bungkus dengan kain bersih sesuai dengn kebutuhannya.
BAB V
LOGISTIK
7
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM
1. PENGERTIAN
Keselamatan pasien adalah sistim yang sudah dijalankan di Puskesmas untuk
memberikan jaminan keselamatan paien sehingga kepercayaan pasien
terhadap pelayan Rawat Inap meningkat.Keselamatan pasien termasuk
asesmen resiko pasien.Pelaporan setiap kali terjadi insident dianalisis dan
ditindak lanjuti dengan implementasi yang dapat berulangnya kembali insident
tersebut sehingga dapat meminimalkan resiko terhadap pasien.
2. TUJUAN
Tujuan sistem ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
tindakan pelayanan yang tidak seharusnya atau seharusnya dikerjakan tidak
dilaksanakan. Selain itu agar tercipta budaya keselamatan pasien
8
3. TATA LAKSANA KESELAMATAN PASIEN SECARA UMUM
Dalam melaksanakan keselamatan pasien terdapat tujuh langkah menuju
keselamatan pasien puskesmas
Adapun tujuh langkah tersebut adalah :
a. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien. Menciptakan
kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil.
b. Memimpin dan mendukung karyawan. Membangun komitmen dan
fokus yang kuat dan jelas tentang keselamatan pasien.
c. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan resiko. Mengembangkan
sistem dan proses pengelolaan resiko, serta melakukan
identifikasi dan pengkajian hal potensial bermasalah.
d. Mengembangkan sistem pelaporan. Memastikan karyawan agar
dengan mudah dapat melaporkan kejadian/insiden, serta rumah sakit
mengatur pelaporan kepada Komite Keselamatan Pasien rawat inap.
e. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien. Mengembangkan cara-
cara komunikasi yang terbuka dengan pasien.
f. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien.
Mendorong karyawan untuk melakukan analisis akar masalah untuk
belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul.
g. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan
pasien. Menggunakan informasi yang ada tentang kejadian atau
masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan.
9
c. Sistim pemeriksaan dan pelaporan hasil dengan Laboratory Information
Systim (LIS)
d. Menuliskan asal pasien dilembar hasil pemeriksaan
e. Pembedaan pengambilan hasil dari rawat inap dengan rawat Jalan
10
i. Mengevaluasi secara periodik pelaksanaan program keselamatan pasien
Puskesmas dan kejadian tidak diharapkan.
11
3) Cuci tangan bedah adalah proses menghilangkan/mematikan
mikroorganisme transient dan mengurangi flora resident.
4) Pengurangan Risiko Pasien Cidera Akibat Jatuh
Pasien jatuh adalah peristiwa jatuhnya pasien dari tempat tidur ke lantai atau
ke tempat lainnya yang lebih rendah pada saat istiharat maupun pada saat
terbangun yang disebabkan oleh berbagai kondisi penyakit stroke, epilepsi,
kejang, penyakit kronis lainnya atau karena terlalu banyak aktifitas atau akibat
kelalaian perawat, pemberian obat-obatan diuretik, laksatik, sedatif,
psikotropik dan obat anti depresan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
12
upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja”.
Berdasarkan pasal di atas maka pengelola tempat kerja di puskesmas mempunyai
kewajiban untuk menyehatkan para tenaga kerjanya. Salah satunya adalah melalui
upaya kesehatan kerja disamping keselamatan kerja. Puskesmas harus menjamin
kesehatan dan keselamatan baik terhadap pasien, penyedia layanan atau pekerja
maupun masyarakat sekitar dari berbagai potensi bahaya di puskesmas.
Program keselamatan kerja di puskesmas merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan puskesmas, khususnya dalam hal kesehatan dan
keselamatan bagi SDM puskesmas, pasien, pengunjung/pengantar pasien,
masyarakat sekita.
Tujuan umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk SDM
puskesmas, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat
dan lingkungan sekitar sehingga proses pelayanan puskesmas berjalan baik dan
lancar.
Tujuan khusus
a. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya PAK (Penyakit Akibat Kerja)
dan KAK (Kecelakaan Akibat Kerja).
b. Peningkatan mutu, citra dan produktivitas puskesmas.
Alat Keselamatan Kerja
1. Pemadam kebakaran (hidrant)
2. Jas
3. Peralatan pembersih
4. Obat-obatan
5. Kapas
6. Plaster pembalut
Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk
memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
b. Pakailah jas (dokter, dokter gigi, analis) saat bekerja
c. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam
kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.
d. Buanglah sampah pada tempatnya.
e. Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.
13
f. Dilarang merokok
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
14
BAB IX
PENUTUP
15
16