Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HEMATOLOGI

HITUNG TROMBOSIT( PLATELET / PLT )

OLEH:

NAMA : I GUSTI AYU REDINA MATUA DEWI


NIM : P07134018108
KELAS : 3B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK TAHUN
AKADEMIK 2019/2020
HITUNG TROMBOSIT (PLATELET / PLT)

I. TUJUAN
a. Tujuan Umum
1. Mahasiswa dapat memahami cara menghitung jumlah Trombosit darah
probandus.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara menghitung jumlah Trombosit darah
probandus.
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat melakukan cara menghitung Trombosit darah
probandus.
2. Mahasiswa dapat mengetahui jumlah Trombosit /mm3 darah probandus
secara langsung.
3. Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil jumlah Trombosit darah
probandus.

II. METODE
Metode yang digunakan adalah cara langsung (Rees Ecker) & Tidak langsung
(Hapusan darah tepi)

III. PRINSIP
Darah diencerkan dengan suatu larutan yang mangandung brilliantcresyl blue
yang akan mengenai trombosit menjadi berwarna agak biru muda. Kemudian
Trombositnya dihitung dengan menggunakan kamar hitung.
IV. DASAR TEORI
Trombosit beredar pada sel-sel nukleat yang memiliki peran penting dalam
proses penyembuhan luka, trombosis, hemostasis, dan peradangan. Secara klinis,
trombosit memiliki peran pada perdarahan hebat dan gangguan trombotik seperti
purpura trombositopenik idiopatik dan trombositemia esensial serta penyakit
kardiovaskular termasuk infark miokard dan aterosklerosis. Faktanya, trombosit
adalah salah satu target yang paling umum dalam pencegahan penyakit
kardiovaskular melalui penggunaan aspirin dan terapi anti-platelet ganda.
Trombosit berasal dari megakariosit multinukleat dalam sumsum tulang,
keseimbangan produksi trombosit, pemeliharaan dalam sirkulas. Pembersihan
akhir dari darah diperlukan untuk memastikan fungsi yang tepat (Bergmeier &
Stefanini, 2015).
Trombosit memiliki peran penting dalam kemampuan tubuh untuk
merespons cedera pembuluh darah (hemostasis). Untuk membentuk sumbat
hemostatik dan mencegah pendarahan dari pembuluh darah yang rusak, sel-sel ini
dilengkapi dengan pembawa sinyal yang kuat yang memungkinkan mereka untuk
merespon sejumlah agonis yang diproduksi di lokasi cedera, dan untuk beralih
dengan cepat dari anti-perekat / keadaan patroli ke keadaan perekat (aktivasi
dalam-luar integrin) trombosit diperlukan untuk pembentukan steker. Namun,
pembawa sinyal yang sangat sensitif ini juga dapat menimbulkan risiko yang
signifikan, karena aktivasi trombosit prematur dapat menyebabkan
trombositopenia (gangguan homeostasis trombosit) dan / atau trombosis. Dengan
demikian, umpan balik negatif dalam mesin pemberi sinyal sangat penting untuk
menyeimbangkan sensitivitas dan kecepatan (Bergmeier & Stefanini, 2015).
Penentuan jumlah trombosit yang cepat dan akurat merupakan faktor penting
dalam pengobatan diagnostik. Metode penghitungan mikroskopis / manual
memiliki hasil penghitungan yang sangat tergantung pada keterampilan setiap
individu (Gao, Mansoor, Wood, Nelson, Higa, & Naugler, 2013).
V. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
 Pipet thoma eritrosit atau clinipet 20 ml dengan pipet volumetric 2 ml
 Tabung ukuran 75 x 10 cm
 Kamar hitung Improved Neubaeuer dan kaca penutup
 Pipet Pasteur
 Cawan petri + kertas saring (kapas) basah
 Mikroskop Binokuler

b. Spesimen Pemeriksaan :
 Darah Kapiler atau Darah Vena dengan antikoagulan (EDTA)

c. Bahan / Reagen
Larutan pengencer dapat digunakan salah satu dari larutan berikut:
a. Rees ecer
Natrium - sitrat ……………………….….3,8 g atau ( 3,8 g )
Brilliant cresyl blue ………………............0,1 g atau ( 30 mg )
Farmaldehid 40% …………………..…….0,2 ml atau ( 2 ml )
Akuades ………………………………….100 ml ( ad 100 ml )
Saringlah sebelum digunakan.
b. Ammonium Oksalat 1% ( 40C )
Simpan dalam lemari es dan saringlah sebelum digunakan
VI. CARA KERJA
A. Cara Langsung
1. Dihisap Cairan Rees Ecker kedalam pipet eritrosit sampai garis
tanda 1 dan buanglah lagi cairan itu.
2. Dihisap darah sampai garis tanda 0.5 dan cairan Rees Ecker
sampai 101. Segeralah kocok selama 3 menit.
3. Teruskan tindakan seperti untuk menghitung eritrosit dalam kamar
hitung.
4. Kamar hitung yang telah diisi dibiarkan dengan sikap datar dalam
cawan petri yang tertutup selama 10 menit agar trombosit
mengendap.
5. Semua Trombosit dihitung dalam seluruh bidang besar ditengah –
tengah memakai lensa obyektif besar.
6. Jumlah itu dikali 2000 menghasilkan jumlah Trombosit per µl
darah.

VII. NILAI RUJUKAN


150 – 440.000 / µl atau 150 – 440 x 103 / µl
VIII. HASIL PENGAMATAN
Perbesaran 40x

Perbesaran 10x

a. Nama Probandus : Desak Ewik


Umur : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan

b. Hasil Pengamatan
Hasil praktikum yang saya dapatkan di metode ini, adalah 392.000/µl
Cara perhitungan:
N(jumlah trombosit yang ditemukan ) = 196
Trombosit = 196 x 2.000
= 392.000/µl
IX. PEMBAHASAN
Trombosit beredar pada sel-sel nukleat yang memiliki peran penting dalam
proses penyembuhan luka, trombosis, hemostasis, dan peradangan. Secara klinis,
trombosit memiliki peran pada perdarahan hebat dan gangguan trombotik seperti
purpura trombositopenik idiopatik dan trombositemia esensial serta penyakit
kardiovaskular termasuk infark miokard dan aterosklerosis. Faktanya, trombosit
adalah salah satu target yang paling umum dalam pencegahan penyakit
kardiovaskular melalui penggunaan aspirin dan terapi anti-platelet ganda.
Trombosit berasal dari megakariosit multinukleat dalam sumsum tulang,
keseimbangan produksi trombosit, pemeliharaan dalam sirkulas. Pembersihan
akhir dari darah diperlukan untuk memastikan fungsi yang tepat (Bergmeier &
Stefanini, 2015). Trombosit memiliki peran penting dalam kemampuan tubuh
untuk merespons cedera pembuluh darah (hemostasis). Untuk membentuk sumbat
hemostatik dan mencegah pendarahan dari pembuluh darah yang rusak, sel-sel ini
dilengkapi dengan pembawa sinyal yang kuat yang memungkinkan mereka untuk
merespon sejumlah agonis yang diproduksi di lokasi cedera, dan untuk beralih
dengan cepat dari anti-perekat / keadaan patroli ke keadaan perekat (aktivasi
dalam-luar integrin) trombosit diperlukan untuk pembentukan steker. Namun,
pembawa sinyal yang sangat sensitif ini juga dapat menimbulkan risiko yang
signifikan, karena aktivasi trombosit prematur dapat menyebabkan
trombositopenia (gangguan homeostasis trombosit) dan / atau trombosis. Dengan
demikian, umpan balik negatif dalam mesin pemberi sinyal sangat penting untuk
menyeimbangkan sensitivitas dan kecepatan (Bergmeier & Stefanini, 2015).
Penentuan jumlah trombosit yang cepat dan akurat merupakan faktor penting
dalam pengobatan diagnostik. Metode penghitungan mikroskopis / manual
memiliki hasil penghitungan yang sangat tergantung pada keterampilan setiap
individu (Gao, Mansoor, Wood, Nelson, Higa, & Naugler, 2013).
Salah satu pemeriksaan laboratorium pada trombosit adalah hitung jumlah
trombosit. Namun trombosit sukar di hitung karena mudah sekali pecah dan sulit
dibedakan dengan kotoran kecil. Untuk menghitung jumlah trombosit secara
manual akan memakan waktu yang cukup lama dan kurang cepat, maka dilakukan
pemeriksaan hitung jumlah trombosit secara automatik yang mana alat ini
menggunakan aliran listrik dengan prinsip impedansi. Walaupun harga mesin
automatik cukup mahal, namun alat ini mampu memeriksa dengan cepat, tepat
dan mudah. Penghitungan jumlah kandungan sel trombosit dalam darah adalah
salah satu topik yang penting dalam menentukan beberapa masalah kesehatan
atau penyakit. Salah satu diagnosa penyakit yang membutuhkan data jumlah sel
trombosit adalah penyakit demam berdarah Dengue atau DBD. Pada penyakit ini
akan menurunkan konsentrasi trombosit darah sampai ke tingkat yang rendah
(Sadikin, 2013).(Gandasoebrata, 2010).
Pada praktikum hitung jumlah trombosit dilakukan dengan menggunakan
metode manual (cara langsung ). Pada praktikum hitung jumlah trombosit
digunakan sampel darah vena dengan antikoagulan EDTA. Campur darah dalam
tabung EDTA secara lembut, sehingga sel-sel bercampur dengan baik dengan
plasma. Jangan melakukan pengocokan berlebihan karena dapat mengakibatkan
terjadinya gumpalana atau pelekatan-pelekatan trombosit sehingga hasil
perhitungan tidak tepat. Dalam metode ini digunakan alat Pipet thoma eritrosit
(0,5 – 101) yang memiliki butiran pengencer berwarna merah. Kamar hitung
Improved Neubaeuer, Cover glass khusus Dan Mikroskop Binokuler. Pertama
bilas/lapisi dulu bagian dalam pipet eritrosit dengan memipet larutan Rees Ecker
sampai tanda 1, kemudian dibuang. Ini bertujuan agar sel trombosit tidak
menempel pada bagian pipet pada saat memipet darah karena tormbosit memiliki
sifat adesi (sel trombosit berifat menempel pada benda benda asing). Kemudian
darah dihisap menggunakan pipet thoma eritrosit sampai tanda batas 0,5. Hapus
kelebihan darah pada ujung pipet dengan menggunakan tissue agar pipet bersih,
skala terlihat dan agar pada saat memipet larutan Ress Ecker, sisa darah di luar
pipet tidak tercampur dengan larutan tersebut. Pipet larutan Rees Ecker sampai
tanda 101. Dalam metode manual (cara langsung) hitung trombosit digunakan
Larutan Rees Ecker atau bisa digunakan larutan ammonium oksalat 1%.
Larutan Amonium Oksalat 1% akan pengencerkan darah yang melisiskan sel
darah merah sehingga terlihat sel trombosit saja, bayangan sel leukosit lenyap,
harga relatif lebih murah dan ekonomis, kekurangannya, lebih mudah
terkontaminasi, mempunyai latar belakang jernih sehingga trombosit sukar
dibaca, trombosit sulit dibedakan dengan kotoran. Larutan Ress Ecker terdiri dari
BCB (Brilliant Cresyl Blue), sehingga trombosit akan terwarnai terang kebiruan,
tetapi eritrosit tidak dilisiskan. Kelebihan dari larutan Rees Ecker adalah
trombosit lebih jelas terlihat dan trombosit berwarna biru.Sedangkan
kekurangannya adalah harga larutan Rees Ecker lebih mahal, tidak dapat
melisiskan eritrosit, dan dengan pengenceran kecil eritrosit menumpuk sehingga
menutupi trombosit. Tetapi pada parktikum kali ini kami menggunakan larutan
Rees Ecker karena memiliki kelebihan dapat mewarnai trombosit yang kita amati.
(Gandasoebrata, 2010). (Kurniawan, 2014). Kemudian pegang pipet secara
horizontal pada porosnya yang panjang, putar perlahan selama 3 menit, untuk
memastikan pencampuran antara darah dan pengencer. Bertujuan agar sel
trombosit yang diamati merata pada kamar hitung. Kemudian buang 3-4 tetes
untuk menghilangkan larutan pengencer yang tidak tercampur dengan darah.
karena tujuan kita adalah memeriksa campuran darah dan pengencer pada bagian
bulatan dalam tabung tersebut.
Setelah itu teteskan pada kamar hitung yang berisi deck glass pada ujung
bawah dan atas kamar hitung tersebut dan biarkan cairan mengalir dengan
sendirinya sampai bilik hitung. Kemudian inkubasi selama 10 menit sampai sel
dalam bilik hitung mengendap dan disimpan dalam cawan petri yang berisi tissue
basah untuk menjaga kelembapan. Kenapa 10 menit karena pada umunya sel
trombosit sukar mengendap, bila kurang dari 10 menit kadang-kadang sel
trombosit bergerak sehingga sulit dalam menghitungnya. Dinyalakan mikroskop.
Letakkan bilik hitung yang berisi cairan dengan hati-hati di bawah mikroskop.
Gunakanlah perbesaran kecil untuk mencari daerah yang akan dihitung dalam 25
kamar hitung dalam bidang besar ditengah (area hitung eritrosit). Menggunakan
lensa obyektif 40 ×. Jumlah trombosit yang didapat dalam lapangan pandang
tersebut dicatat dan dihitung (Freund,2011).
Pada hitung trombosit sebenarnya ada dua pilihan dalam menghitung sel
trombosit pada bilik hitung bisa pada area hitung leukosit dan eritrosit. jika
menghitung diarea hitung leukosit, kita cukup menghitung trombosit pada 1 kotak
besar leukosit. Jika kita menghitung trombosit pada area hitung eritrosit kita harus
menghitung sel tromosit di 25 kotak sedang eritrosit. 85% pemeriksaan umumnya
jumlah sel trombosit di area eritosit lebih banyak dan tersebar secara merata.
Tetapi pada praktikum ini kami menghitung di area leukosit. Cari lapang pandang
dan cari 1 area hitung leukosit pada 1 kotak besar saja di bawah mikroskop
menggunakan perbesaran kecil atau 10x, kemudian dilanjutkan dengan
perbesaran besar atau 40x utnuk melihat trombosit lebih jelasnya, sehingga
mudah untuk dihitung. Sel-sel trombosit dapat diidentifikasi dengan ukuran yang
lebih kecil dari eritosit, bulat dan berkelap kelip jika kita mengatur pemutar halus
pada mikroskop. Jumlah trombosit yang didapat dimasukkan dalam rumus yang
sama dengan hitung eritosit, hanya saja volume yang digunakan adalah 0,1. N/V
x P. keterangan : N merupakan jumlah sel , P yaitu pengenceran, berarti 200 kali,
V adalah volume bidang besar atau yang kita hitung yaitu 1 kotak besar
leukosit/25 kotak sedang eritosit jadi 1x1x1x0,1= 0,1. Ringkasan perhitungan
yaitu Nx2000 = jumlah trombosit per ul darah. (Gandasoebrata, 2010).
Pada praktikum hitung trombosit (Platelet/PLT) dengan probandus atas nama
Desak Ewik, umur 19 tahun, jenis kelamin perempuan, didapatkan hasil
392.000/µl, sehingga dapat disimpulkan trombosit pasien tersebut normal. Nilai
rujukan/nilai normal untuk jumlah trombosit adalah 150.000-440.000 / μL atau
150-440 x 103/ μL. Sementara, nilai trombosit yang kurang dari nilai normal atau
trombositopenia yaitu PLT <150.000 trombosit / μL, dan nilai trombosit yang
melebihi normal atau trombositosis yaitu PLT> 450.000 trombosit / μL (D.
Eicher, Lettre, & D. Johnson, 2018). Dalam penghitungan trombosit ini, saya
menggunakan metode langsung/manual menggunakan larutan Rees Ecker, dan
diamati dengan menggunakan kamar hitung dan bantuan mikroskop. Seperti yang
telah kita ketahui, penghitungan jumlah trombosit adalah parameter diagnostik
penting dalam hematologi. Adapum faktor – faktor yang mempengaruhi hasil
pemeriksaan Trombosit Menurut Evelyn (2010) faktor-faktor yang
mempengaruhi Hasil Pemeriksaan Jumlah nilai trombosit menjadi rendah karena,
Perbandingan volume darah dengan antikoagulan tidak sesuai dapat
menyebabkan kesalahan pada hasil : Volume terlalu sedikit, sel-sel eritrosit
mengalami krenasi, sedangkan trombosit membesar dan mengalami disintregasi.
Dapat diartikan jumlah trombosit akan menurun. Volume terlalu banyak dapat
terbentuknya gumpalan yang akan berakibat menurunya jumlah trombosit.
Pemeriksaan jumlah hitung trombosit yaitu penundaan pemeriksaan lebih dari 1
jam menyebabkan penurunan jumlah trombosit. Penggunaan darah kapiler
cenderung lebih rendah. Pengambilan sampel darah yang lambat menyebabkan
trombosit saling melekat sehingga jumlahnya menurun palsu. Tidak segera
mencampur darah dengan antikoagulan atau pencampuran yang kurang adekuat
juga dapat menyebabkan agregrasi trombosit, bahkan terjadi bekuan. Kesalahan
pada saat pengambilan darah vena. Trombositopenia berhubungan dengan
indiopatik, ITP, anemia hemolitik, aplastik, dan pernisiosa. Obat seperti heparin,
kinin, asam valproat dll.
Nilai trombosit tinggi karena, Trombositosis, dikarenakan kegiatan fisik yang
berlebihan. Bertambahnya produksi trombosit. Trombositosis dibagi menjadi 2:
a. Trombositosis primer: terlihat pada gangguan
meiloproliperatif seperti plositemia vera atau leukemia
granulomasitik kronik, dimana bersama kelompok sel lain
mengalami proliferasi abnormal sel megakariosit dalam
sumsum tulang.
b. Trombosit sekunder: terjadi akibat stres atau kerja fisik
disertai pengeluaran trombosit dari pool cadangan (dari
limpa) atau saat terjadinya peningkatan permintaan sumsum
seperti pada pendarahan atau pada anemia hemolitik.
Peningkatan juga ditemukan pada orang yang limpanya sudah
dibuang dengan pembedahan.
Kelebihan dari hitung jumlah trombosit secara manual yaitu mudah dan
sederhana serta biaya lebih murah, tetapi kekurangannya hitung trombosit secara
manual yaitu pengamatan dengan mata seseorang sangat dipengaruhi oleh
kemampuan dan ketahanan pengamat serta membutuhkan waktu yang cukup
lama. (Gandasoebrata, 2010).
Penghitung sel darah otomatis sebagian besar telah menggantikan metode
manual (T, BM, & P, 2014). Metode penghitungan trombosit yang terbaik
menggunakan metode automatik dikarenakan metode ini dapat memberikan hasil
secara cepat dan akurat. Namun, metode ini memiliki kekurangan yaitu tidak
dapat menghitung trombosit yang saling melekat (menggumpal) sehingga hasil
pemeriksaan rendah palsu atau tinggi palsu. Perbedaan prinsip metode inilah
yang memungkinkan hasil hitung jumlah trombosit tidak sama (Praptomo, 2018).
X. SIMPULAN
Pada praktikum hitung trombosit (Platelet/PLT) dengan probandus atas nama
Desak Ewik, umur 19 tahun, jenis kelamin perempuan, didapatkan hasil
392.000/µl, sehingga dapat disimpulkan trombosit pasien tersebut normal. Nilai
rujukan / nilai normal untuk jumlah trombosit adalah 150.000-440.000 / μL atau
150-440 x 103/ μL. Sementara, nilai trombosit yang kurang dari nilai normal atau
trombositopenia yaitu PLT <150.000 trombosit / μL, dan nilai trombosit yang
melebihi normal atau trombositosis yaitu PLT> 450.000 trombosit / μL (D.
Eicher, Lettre, & D. Johnson, 2018).
DAFTAR PUSTAKA
Bergmeier, W., & Stefanini, L. (2015). Platelet signaling - blood's great balancing act.
Oncotarget , 19922–19923.
Chairlan, Estu L.Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium Kesehatan Ed.2. Jakarta:
EGC. 2011.
Freund Mathias. Atlas Hematologi Praktikum Hematologi dengan Mikroskop Edisi
11.Jakarta: EGC. 2011
Kurniawan, 2014,Hematologi Praktikum Analis Kesehatan, Buku kedokteran, Jakarta.
Tarwoto. 2008. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit : Trans Info Media
Sadikin, H.M., 2013. Kimia Darah. Widya Medika. Jakarta.
Kosasih A.S. 2008. Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik. Edisi Kedua, Karisma
Publishing Group. Tangerang.
Gandasoebrata, R. 2010. Penuntun Laboratorium Klinik. Cetakan Keenambelas, Dian
Rakyat. Jakarta.
Evelyn C. Pearce. 2010. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama
D. Eicher, J., Lettre, G., & D. Johnson, A. (2018). The genetics of platelet count and volume
in humans. HHS Author Manuscripts , 125–130.

Gao, Y., Mansoor, A., Wood, B., Nelson, H., Higa, D., & Naugler, C. (2013). Platelet count
estimation using the CellaVision DM96 system. Journal of Pathology Informatics .

Kucine, N., Chastain, K. M., Mahler, M. B., & Bussel, J. B. (2014). Primary

T, U., BM, T., & P, S. (2014). Estimation of platelet count in unstained peripheral blood
smears in comparison with stained smears and evaluation of its efficacy. Malaysian J Pathol
, 195 – 199.

Anda mungkin juga menyukai