Anda di halaman 1dari 2

Tekanan darah adalah istilah yang mengacu kepada tekanan yang diberikan oleh cairan darah

kepada dinding pembuluh darah ketika sedang mengalir didalamnya, atau dengan kata lain tekanan
yang dirasakan oleh dinding pembuluh darah akibat dari darah yang mengalir didalamnya. Besarnya
tekanan ini bervariasi seiring dengan mengecilnya ukuran pembuluh darah. Tekanan paling besar
dialami oleh pembuluh arteri dan yang paling kecil dialami oleh pembuluh halus (vein). Nilai tekanan
darah yang diukur dalam dunia kedokteran adalah tekanan yang dialami oleh pembuluh arteri
(Indraswara, 2013).

Tekanan darah umumnya dihasilkan oleh kontraksi jantung yang akhirnya mencapai vena di daerah
tepi. Agar terjadi gradien tekanan yang mencukupi antara daerah tepi dan vena menuju jantung,
perlu ada mekanisme yang membuat perbedaan tekanan karena merendahnya tekanan pada vena
kava atau atrium kanan. Diantaranya adalah akibat diatol atrium, gerakan pernapasan, kontraksi
otot rangka, dan kegiatan katup semilunar. Karena atria relaksasi setelah melakukan kontraksi yang
mengosongkan darah didalamnya, maka tekanan darah di atrium setelah relaksasi lebih rendah dari
tekanan di vena kava (Soewolo, 2005).

Tekanan darah terbagi menjadi dua jenis, yaitu tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik adalah
tekanan yang dihasilkan pada saat jantung mulai berdenyut dan berkontraksi memompa darah
keluar dari jantung. Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan yang dihasilkan pada saat jantung
berelaksasi setelah berdenyut. Keduanya memiliki nilai yang selalu berubah-ubah setiap kali jantung
berdenyut. Perubahan tersebut juga dapat disebabkan oleh macam faktor lain, seperti stress,
perasaan tidak nyaman, kandungan nutrisi dalam makanan konsumsi obat-obatan, penyakit dan
olahraga. Pengukuran nilai tekanan darah sebaiknya diambil ketika pikiran sedang rileks dan posisi
tubuh dalam keadaan senyaman mungkin, serta tidak mengkonsumsi produk yang mengandung
kafein, nikotin, dan alkohol dalam kurun waktu 30 menit (Anonim, 2013).

Dalam keadaan sehat, tekanan sistol dan diastol seseorang adalah 120/80. Artinya tekanan
sistol=120 mmHg, sedangkan tekanan diastol 80 mmHg. Perbedaan antara besaranya tekanan sistol
dan diastol disebut tekanan denyutan yang rata-ratanya adalah 40 mmHg (Soewolo, 2005).

Nilai tekanan darah yang sehat untuk orang dewasa yang berusia 18 tahun keatas adalah bertekanan
sistolik kurang dari 121mmHg. Bila nilai sistoliknya berkisar antara 121 – 139 mmHg, maka orang
tersebut mengalami Prehypertansion, dimana tekanan darahnya lebih tinggi dari tekanan darah yang
dianjurkan. Tekanan darah tinggi (Hypertension) dibagi menjadi dua tahap, yaitu tekanan darah
tinggi tahap 1 dan tahap 2. Bila nilai tekanan sistolik berada diantara 140 – 159 mmHg maka disebut
tekanan darah tinggi tahap 1 (Stage 1 Hypertension). Kondisi dimana nilai sistolik lebih tinggi dari
159 mmHg disebut dengan tekanan darah tinggi tahap 2 (Stage 2 Hypertension) (Kumboyono dkk,
2012). Sedangkan tekanan normal vena bervariasi antara 30-90 mmHg; tekanan vena pada tangan
antara 30-40 mmHg (Soewolo dkk, 2001).
Dapus:

Anonim. 2013. Tekanan Darah. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20131/4/Chapter


%20II.pdf (Online) diakses pada 24 Oktober 2013.

Indraswara, dkk. 2012. Tekanan Darah Antara Pria dan Wanita Hipertensi yang Mengalami Obesitas
Tingkat II di poliklinik Jantung RS. Saiful Anwar Malang.
http://old.fk.ub.ac.id/artikel/id/filedownload/keperawatan/PANJI%20ARIK%20INDRASWARA.pdf
(Online) diakses pada 24 Oktober 2013

Kumboyono, 2012. Tekanan Darah Arteri.


http://ejournal.undip.ac.id/index.php/medianers/article/download/702/pdf (Online) diakses pada
24 Oktober 2013

Soewolo, dkk. 2005. Fisiologi Manusia. Malang: UMPress

Anda mungkin juga menyukai