hanspadafani@gmail.com
Abstrak
Tujuan : Untuk mengetahui model permainan keseimbangan untuk anak berkebutuhan khusus
(autisme) usia 6-10 tahun. Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu model
pengembangan Borg and Gall terdiri dari 10 (sepuluh) tahapan di antaranya studi pendahuluan
(research and Information collecting), merencanakan penelitian (planning), pengembangan
desain (develop preliminary of product), preliminary field testing, revisi hasil uji lapangan
terbatas (main product revision), main field test, revisi hasi uji lapangan lebih luas (operational
product revision), uji kelayakan (operational field testing), revisi final hasil uji kelayakan (final
roduct revision), dan desiminasi dan implementasi produk akhir (dissemination and
implementation). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, melalui quisioner dan
pengukuran standing balance test (stork test) untuk mengetahui keefektifan dari pengembangan
model permainan yang diberikan kepada anak berkebutuhan khusus (autisme). Instrumen yang
digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini, yaitu kuisioner dan pengukuran tes
keseimbangan standing balance test (stork test). Pengambilan subjek (sampel) dalam penelitian
ini dengan teknik purposive sampling, yaitu one group pre test dan post test design. Penelitian
ini menyimpulkan model permainan yang dikembangkan, yaitu sebanyak 34 model permainan
yang dinilai valid dan layak, sehingga dapat meningkatkan keseimbangan pada anak
berkebutuhan (autisme). Hasil : Berdasarkan hasil penelitian dengan pengukuran tes
keseimbangan menggunakan stork test menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan antara
sebelum dan sesudah pemberian model permainan.
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpja |6
JPJA-JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN ADAPTIF
Volume (02), No 01, Mei 2019
p-ISSN: e-ISSN: DOI: http://doi.org/
Abstract
Objective: To know the balance game model for children with special needs (autism) 6-10 years
of age. Method : The method used in this research, the Borg and Gall development model
consists of 10 (ten) stages including preliminary study of research, planning of design,
development of preliminary of product, preliminary field testing, revision of main product
revision, main field test, broader operational product revision, operational field testing, final
revision of the final roduct revision, and dissemination and implementation of the final product
(dissemination and implementation). The instrument used in this research is, through quisioner
and measurement of standing balance test (stork test) to know the effectiveness of game model
development given to children with special needs (autism). Instruments used in this research and
development, namely the questionnaire and the measurement of the balance balance test test
(stork test). Taking the subject (sample) in this research with purposive sampling technique,
namely one group pre test and post test design. This research concludes game model developed,
that is as many as 34 game model which assessed valid and feasible, so as to improve balance in
children with need (autism). Results : Based on the results of the study with the measurement of
the balance test using stork test showed a significant increase between before and after giving the
game model.
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpja |7
JPJA-JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN ADAPTIF
Volume (02), No 01, Mei 2019
p-ISSN: e-ISSN: DOI: http://doi.org/
http: //journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpja |8
JPJA-JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN ADAPTIF
Volume (02), No 01, Mei 2019
p-ISSN: e-ISSN: DOI: http://doi.org/
seperti halnya autisme masih sulit jumlahnya meningkat menjadi empat kali
ditemukan. Masih banyak guru dan orang lipat. Sementara itu, prevalensi ASD di
tua yang belum mengenali gejala autisme Indonesia berkisar 400.000 anak, laki-laki
pada anak. Hal lain yang memperberat lebih banyak daripada perempuan dengan
penanganan autisme ini adalah pandangan perbandingan 4 : 1 (Anom, 2000).
negatif masyarakat terhadap penyandang Perkembangan motorik kasar pada
autisme masih kuat, terutama di luar anak perlu adanya bantuan dari lembaga
Jakarta. pendidikan dengan anak berkebutuhan
Menurut asosiasi American Academy khusus yaitu dari sisi apa yang dibantu,
of Pediatrics, bahwa belum ada faktor bagaimana membantu yang tepat/
penyebab yang pasti mengenai ASD. appropriate, bagaimana caranya
Namun ada beberapa faktor pemicu seperti memberikan edukasi melalui jenis
pola asuh yang salah, genetika, kelainan permainan, latihan maupun aktivitas yang
kromosom dan gen, anggota keluarga yang aman bagi anak sesuai dengan tahapan usia
memiliki anak kembar, kemungkinan dan bagaimana kegiatan fisik motorik kasar
saudara kandungnya juga memiliki yang menyenangkan bagi anak.
beberapa bentuk ASD 10 kali lebih tinggi Kemampuan melakukan gerakan dan
daripada populasi umum. Faktor tindakan fisik untuk seorang anak terkait
lingkungan juga dapat berperan sekunder, dengan rasa percaya diri dan pembentukan
tetapi ini belum terbukti. Kondisi medis konsep diri.
tertentu, seperti sindrom X, sklerosis Oleh karena itu perkembangan
tuberous, sindrom rubella kongenital, Dua motorik kasar sama pentingnya dengan
obat resep yang berpotensi dikaitkan aspek perkembangan yang lain bagi anak
dengan ASD adalah Thalidomide dan berkbutuhan khusus. Perkembangan
valproate, namun belum diketahui secara motorik kasar bagi anak berkebutuhan
pasti, vaksin yang mengandung pengawet khusus antara lain melempar dan
merkuri (AAP, 2006). menangkap bola, berjalan di atas papan
Sampai saat ini, belum ada data pasti titian (keseimbangan tubuh), berjalan
mengenai jumlah penyandang autisme di dengan berbagai variasi (maju mundur di
Indonesia. Dari catatan praktek dokter atas satu garis lurus), memanjat dan
diketahui, dokter menangani 3-5 pasien bergelantungan (berayun), melompati parit
autisme per tahun. Data yang akurat dari atau berguling, dan sebagainya. Sudah
autisme ini sulit untuk didapatkan, hal ini seharusnya gerakan-gerakan motorik kasar
disebabkan karena orang tua anak yang ini dipraktekkan oleh anak-anak
dicurigai mengindap autisme seringkali berkebutuhan khusus di bawah bimbingan
tidak menyadari gejala-gejala autisme pada dan pengawasan pendidik/ guru ataupun
anak. Akibatnya, mereka tidak terdeteksi terapis, sehingga diharapkan semua aspek
dan begitu juga keluarga yang curiga perkembangan dapat berkembang secara
anaknya ada kelainan mencari pengobatan optimal. Pengembangan motorik kasar
ke bagian THT, karena menduga anaknya sama pentingnya dengan aspek-aspek
mengalami gangguan pendengaran atau ke perkembangan lainnya, karena
poli tumbuh kembang anak karena mengira ketidakmampuan anak melakukan kegiatan
anaknya mengalami masalah dengan fisik akan membuat anak kurang percaya
perkembangan fisik. Sebelum tahun 1990- diri, bahkan menimbulkan konsep diri
an prevalensi ASD pada anak berkisar 2-5 negatif dalam kegiatan fisik. Padahal jika
penderita dari 10.000 anak-anak usia anak dibantu oleh pendidik, besar
dibawah 12 tahun, dan setelah itu peluangnya dapat mengatasi
http: //journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpja |9
JPJA-JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN ADAPTIF
Volume (02), No 01, Mei 2019
p-ISSN: e-ISSN: DOI: http://doi.org/
22) Model permainan ayunan bergerak Peneliti menghadirkan tiga orang ahli
23) Model permainan gerakan berayun dalam penilaian kelayakan model. Tiga
24) Model permainan rocking board orang ahli model tersebut berprofesi
(papan berayun) sebagai ahli (dosen) permainan, ahli
25) Model permainan rocking board dan fisioterapis ABK, dan psikologi anak.
memantul bola ke dinding Setelah hasil pengembangan model
26) Model permainan lompat tali
permainan keseimbangan untuk anak
27) Model permainan gasing berputar
berkebutuhan khusus (autisme), diuji
28) Model permainan berputar di atas
rintangan cobakan dalam skala kecil dan telah
29) Model permainan gym ball aktivity direvisi, maka tahap selanjunya adalah
30) Model permainan papan skateboard melakukan uji coba kelompok besar.
31) Model permainan konsentrasi gerak Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil
32) Model permainan gerak jalan yang telah dievaluasi oleh para ahli,
mundur kemudian peneliti melakukan revisi produk
33) Model permainan meniti garis lurus awal dan memperoleh 34 item model
dengan sepeda permainan keseimbangan yang akan
34) Model permainan zig-zag dengan digunakan dalam uji coba kelompok besar.
sepeda Langkah selanjutnya setelah model
mengalami revisi tahap II dari ahli maka
Metode Penelitian dilanjutkan dengan uji coba produk kepada
Metode yang digunakan dalam kelompok besar dengan menggunakan
penelitian ini, yaitu model pengembangan subyek penelitian sebanyak 30 anak
Borg and Gall terdiri dari 10 (sepuluh) berkebutuhan khusus (autisme) usia 6-10
tahapan di antaranya studi pendahuluan tahun.
(research and Information collecting), Data penilaian dari 30 subyek
merencanakan penelitian (planning), (sampel) terhadap efektivitas model
pengembangan desain (develop preliminary permainan keseimbangan untuk anak
of product), preliminary field testing, revisi berkebutuhan khusus (autisme) dapat
hasil uji lapangan terbatas (main product ditunjukan pada tabel dibawah ini :
revision), main field test, revisi hasi uji
lapangan lebih luas (operational product
revision), uji kelayakan (operational field
testing), revisi final hasil uji kelayakan
(final roduct revision), dan desiminasi dan
implementasi produk akhir (dissemination
and implementation).
treatment adalah 380 detik, dan setelah c. Sarana dan prasarana yang digunakan
treatment adalah 606 detik. Maka dapat dalam penelitian ini masih terbatas dan
disimpulkan bahwa model permainan yang kurang memadai
diberikan efektif dalam hal meningkatkan d. Adanya faktor lain seperti kontrol diri
keseimbangan anak berkebutuhan khusus (emosi) anak saat penelitian sehingga
(autisme) usia 6-10 tahun. berdampak pada hasil penelitian.
2. Pembahasan Produk
Model permainan yang Kesimpulan
dikembangkan oleh peneliti ini merupakan Berdasarkan data yang diperoleh,
produk yang bertujuan untuk membantu dari uji coba kelompok kecil dan uji coba
terapis, guru, maupun orangtua (keluarga) kelompok besar dapat disimpulkan bahwa :
dalam menangani anak-anak berkebutuhan 1. Penerapan model permainan efektif
dalam hal meningkatkan kesimbangan
khusus (autisme).
pada anak berkebutuhan khusus
Setelah dikaji dan perbaiki maka
(autisme) usia 6-10 tahun.
dapat disampaikan bahwa keunggulan dari 2. Melalui model permainan
produk model permainan ini, yaitu : keseimbangan ini, diharapkan dapat
a. Meningkatkan keseimbangan, membantu guru, terapis, maupun
konsentrasi, koordinasi mata dan tangan keluarga (orangtua) dalam menangani
b. Melatih daya ingat (memori) (mengajarkan) anak berkebutuhan
c. Melatih kognitif, afektif, dan khusus (autisme).
psikomotor,
d. Melati interaksi sosial dengan sesama, Saran
e. Anak-anak lebih bersemangat untuk 1. Saran Pemanfaatan
bermain Model permainan ini merupakan
f. Kerjasama tim
model permainan yang dapat digunakan
g. Sumbangan bagi ilmu pengetahuan
untuk melatih keseimbangan anak,
terutama untuk guru, terapis, maupun
orangtua (keluarga) yang menangani sehingga dalam pemanfaatan atau
anak berkebutuhan khusus (autisme) penggunaan model permainan ini perlu
h. Model permainan ini dapat dilakukan berhati-hati, agar anak tidak mengalami
secara bertahap dari model yang cedera saat bermain, sehingga
termudah sampai model yang tersulit menimbulkan trauma berkelanjutan.
3. Keterbatasan Produk 2. Saran Deseminasi
Penelitian model permainan ini telah Dalam penyebarluasan model
diupayakan secara maksimal sesuai dengan permainan keseimbangan ini ke sasaran
kemampuan dari peneliti, namun dalam yang lebih luas, maka peneliti memberikan
penelitian ini masih terdapat beberapa saran antara lain, yaitu :
keterbatasan yang harus diakui dan a. Sebelum disebarluaskan model
dikemukakan oleh peneliti sebagai permainan kesimbangan untuk anak
pertimbangan dari hasil yang dicapai. berkebutuhan khusus (autisme) ini perlu
Adapun keterbatasan-keterbatasan disusun serta diperhatikan kembali
tersebut antara lain sebagai berikut : berdasarkan tujuan dan sasaran yang
a. Uji coba lapangan penelitian hanya akan capai.
dilakukan pada satu sekolah (klinik), b. Agar model permainan ini dapat
yaitu klinik miracle, digunakan oleh guru, terapis, maupun
b. Produk yang digunakan masih jauh dari keluarga (orangtua) dalam menangani
sempurna anak berkebutuhan khusus (autisme),
maka sebaiknya dicetak lebih banyak
lagi, sehingga dapa digunakan di
sekolah maupun klinik yang Kisner Carolyn dan Lynn Allen Colby. 2007.
membutuhkan. Therapeutic Exercise Foundations
3. Saran Pengembangan Lebih Lanjut and Techniques. Fifth Edition.
Dalam mengembangkan penelitian Philadelphia : Davis Company.
ini ke arah lebih lanjut, peneliti mempunyai Knudson, Duane. 2007. Fundamentalsof
beberapa saran sebagai berikut : Biomechanics. Second Edition. Usa
a. Dalam penelitian ini sebaiknya : Springer.
dilakukan pada subyek yang lebih luas Pramling Samuelsson, Ingrid dan Yoshie
baik dari subyek itu sendiri, sekolah Kaga, 2008. The contribution of
(klinik), atau yayasan anak
Early Childhood Education to a
berkebutuhan khusus lainnya, yang
sustainable Society. Paris : Unesco.
digunakan sebagai kelompok uji coba.
b. Hasil penelitian model permainan Smith, Peter K &, Goldsmiths. 2013. Play.
keseimbangan ini dapat disebarluaskan London : University of London.
ke sekolah-sekolah (klinik), yayasan Widiastuti. 2015. Tes Pengukuran Olahraga.
anak berkebutuhan khusus lainnya, yang Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
menangani anak berkebutuhan khusus
(autisme).
Demikian saran terhadap
pemanfaatan, deseminasi, maupun
pengembangan produk lebih lanjut terhadap
model permainan keseimbangan untuk anak
berkebutuhan khusus (autisme).
DAFTAR PUSTAKA