PENDAHULUAN
1
Keterampilan diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta.” Dalam pembelajaran IPA, lintasan “mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta” ini digunakan sebagai
penggerak untuk lintasan yang lain. Pendekatan yang digunakan untuk belajar IPA
disebut pendekatan ilmiah (scientific).
Selaras dengan tuntutan kompetensi yang harus dimiliki guru (kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesi),
pengembangan bahan ajar (materi pembelajaran) dan media merupakan salah satu
kewajiban yang diemban guru untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki,
pada gilirannya dapat meningkatkan eksistensinya sebagai guru yang profesional.
Perbedaan pemahaman akan berdampak pada penjabaran kemampuan-kemampuan
dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga berakibat makin lebarnya
variasi terhadap pemahaman dalam pengembangan bahan ajar dan media
pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Berdasarkan latar
belakang di atas kami menyusun makalah mengenai “Telaah Kurikulum Fisika
SMP Pada Materi Zat dan Karakteristiknya”.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari disusunnya makalah ini yaitu sebagai berikut.
2
1. Mengetahui keluasan materi atau cakupan materi pembelajaran fisika SMP pada
materi zat dan karakteristiknya.
2. Mengetahui kedalaman materi pada judul materi zat dan karakteristiknya di buku
maupun silabus.
3. Mengetahui representasi pengetahuan atau konsep-konsep yang terkait dengan
materi zat dan karakteristiknya.
4. Mengetahui urutan penyajian dalam penyampaian materi dikelas.
5. Mengetahui alasan mengapa perencanaan simulasi pembelajaran harus
dilakukan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari
tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (BSNP, 2006).
Selanjutnya dikatakan juga bahwa pendidikan sains di harapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di kehidupan sehari-
hari. Hal ini pembelajaran sains tidak hanya menekankan pada dimensi konten saja,
tetapi juga harus menekankan pada dimensi proses dan konteks sains. Ruang
lingkup kategori literasi sains pada sebuah buku ajar sains merupakan salah satu hal
yang dapat menunjang proses pembelajaran seperti pada paparan tersebut. Hal ini
4
karena buku ajar telah menjadi bagian penting proses pembelajaran yang memiliki
hubungan langsung dengan peserta didik.
Secara teori, memang tidak ada ketentuan baku yang mengatur besar ruang
lingkup dari masing-masing kategori literasi sains pada sebuah buku ajar sains.
Namun, apabila komposisi penyajian kategori pengetahuan sains (konten sains)
terlalu besar, dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap sistem belajar siswa
ataupun pembelajaran di kelas. Pembelajaran sains akan lebih mengarahkan pada
penguasaan konten sains dari pada proses sains dengan membangun sendiri cara
berpikir dan penyelidikan sains dari siswa itu sendiri. Ketika proses sains yang
dimiliki siswa rendah, maka dimungkinkan siswa akan kesulitan dalam
menempatkan sains di kehidupan nyata, sehingga kemampuan dalam memahami
interaksi sains, teknologi, dan masyarakat tidak akan berkembang secara maksimal
(Fathurohman, dkk :6).
5
3. Asam, basa, dan garam, teknik pemisahan campuran, misalnya melalui
penyulingan, kromatografi, atau penyubliman.
Dalam buku pegangan guru yang diterbitkan oleh Kemedikbud tahun 2017
peta konsep untuk materi zat dan karakteristiknya yaitu sebagai berikut.
Berdasarkan peta konsep di atas dapat kita lihat bahwa peta konsep di atas
memang dibuat berdasarkan silabus. Adapun secara umum materi yang dipelajari
yaitu melalui 3 jenis yaitu klasifikasi zat, jenis zat dan perubahan zat. Untuk
klasifikasi zat materi terdiri atas zat tunggal dan zat campuran dimana pada zat
tunggal terbagi menjadi unsur dan senyawa sedangkan untuk campuran terdiri atas
campuran homogen dan campuran heterogen.
Untuk materi sifat zat didalamnya mencakup sifat kimia dan sifat fisika.
Sifat fisika suatu zat dapat dilihat dari wujud zat tersebut. Wujud zat sendiri terbagi
menjadi tiga jenis yaitu zat padat, zat cair dan zat gas. Untuk perubahan zat terbagi
menjadi dua jenis yaitu perubahan secara fisika dan perubahan secara kimia.
Pada pelajaran IPA di SMP untuk materi karakteristik zat dan perubahannya
materi yang dibahas secara umum adalah pengertian atau konsep secara umum,
kaitan dalam kehidupan sehari-hari dan jikalaupun melakukan percobaan maka
6
percobaan yang dilakukan juga merupakan percobaan yang sederhana dan cukup
mudah untuk dimengerti oleh siswa. Misalnya untuk perubahan zat dapat diambil
praktikum pengamatan tentang perubahan air menjadi es ataupun sebaliknya.
Dengan pengamatan yang sederhana tersebut justru membuat siswa menjadi lebih
paham tentang konsep atau materi yang dijelaskan oleh guru.
Berikut ini adalah kompetensi dasar (KD), materi pokok dan kegiatan
pembelajaran untuk materi zat dan karakteristiknya sesuai silabus IPA SMP.
Untuk keluasan materi dapat dilihat pada materi yang dibahas yaitu berupa
: (a) zat padat, cair dan gas; (b) unsur, senyawa dan campuran; (c) sifat fisika dan
kimia; (d) perubahan fisika dan kimia. Sementara untuk KD, disini siswa diminta
untuk menjelaskan konsep dan juga menyajikan hasil penyelidikan atau karya.
Kompetensi dasar disini belum begitu rumit sehingga pada kegiatan pembelajaran
7
dapat dilihat untuk cakupan materinya sendiri pada materi ini masih belum begitu
luas dan mencakup materi yang tingkatannya sulit.
Untuk keluasan materi pada tingkat pendidikan SMP dan SMA tidak begitu
berbeda jauh secara signifikan. Namun ada beberapa konsep yang tidak dijelaskan
pada materi SMP dan akan dijelaskan pada materi SMA. Pada materi SMP
umumnya hanya membahas konsep, dan jikalaupun terdapat suatu rumus maka
rumus terssebut merupakan rumus yang bersifat umum dan tidak dijelaskan secara
lebih rinci.
Kedalaman materi yang dibahas pada suatu mata pelajaran tercantum dalam
silabus yang diterbitkan atau dikeluarkan oleh Kemendikbud. Didalam silabus SMP
dan SMA meskipun untuk materi yang sama sekalipun pasti terdapat perbedaan dari
isi materi yang dijelaskan. Maksud perbedaan isi materi ini bukan kepada isi materi
yang salah dan benar namun lebih ke perbedaan dari segi pembahasan materi dan
ruang lingkup pembahasannya.
8
SMA siswa tidak begitu mengalami kesulitan dalam menerima dan memahami
mata pelajaran tersebut.
9
Berikut ini adalah silabus mata pelajaran fisika dan kimia SMA yang
berkaitan dengan zat dan karakteristiknya.
Gambar 2.3 Silabus Fisika SMA yang berkaitan dengan zat dan karakteristinya
10
11
Gambar 2.4 Silabus kimia SMA yang berkaitan dengan zat dan karakteristiknya
Dari silabus SMP dan SMA di atas dapat dilihat secara langsung bagaimana
perluasan materi dari materi yang sedikit di SMP ternyata bisa menjadi sangat
banyak dan kompleks. Dapat dilihat juga ternyata seuatu materi dengan hanya 1
bab dapat dikembangkan secara luas menjadi banyak bab dan juga sangat luas jika
dilihat secara lebih mendalam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat secara langsung
pada buku pegangan siswa maupun guru untuk jenjang SMP dan SMA. Di sana
tertera dengan jelas perbedaan perluasan materi pelajaran yang disampaikan.
Untuk di jenjang SMP materi yang dibahas pada fisika umumnya memang
bercampur dengan materi fisika karena keduanya berkaitan cukup erat. Kimia dan
fisika lebih banyak kaitannya bila dibandingan dengan biologi meskipun di dalam
biologi juga terdapat konsep kimia dalam beberapa reaksi seperti reaksi fotosintesis.
12
Perbedan antara keluasan/cakupan materi dapat dilihat dari silabus yang
didalammnya memuat KD, materi dan kegiatan pembelajaran. Untuk keluasan lebih
mengarah ke jenis materi yang dibahas atau materi secara umum namun untuk
kedalaman dilihat bagaiamana pembahasan untuk sebuah materi. Seberapa banyak
keluasan materi tau cakupan materi yang dibahas maka disitu akan dibahas satu per
satu cakupan materi itu pada keluasan materi yang diajarkan.
Dalam satu bab pelajaran tidak hanya terdapat 1 konsep saja. Dalam 1 bab
pelajaran di dalamnya memuat sangat banyak konsep-konsep yang bisa dijabarkan
menjadi sangat luas. Biasanya dalam 1 bab akan dibagi menjadi beberapa kali
pertemuan, dimana setiap pertemuan akan membahas konsep yang berbeda dengan
konsep yang sebelumnya namun masih tetap berkaitan. kecuali jikalau sudah berada
dalam bab yang berbeda maka sebagian besar konsep yang ada didalamnya sudah
berbeda. Namun ada juga dalam beberapa bab yang meskipun dalam bab yang
berbeda tetap menggunakan konsep yang sudah dipakai sebelumnya.
Untuk melihat konsep-konsep yang terkait dalam satu bab pelajaran maka
dapat dilihat pada silabus maupun buku pegangan guru atau siswa. Dalam materi
bab ‘zat dan karakteristinya’ sendiri ada begitu banyak konsep yang dibahas
didalamnya. Menurut silabus IPA SMP, adapun konsep-konsep yang terkait dengan
bab ‘zat dan karakteristiknya’ yaitu sebagai berikut.
1. Konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika dan kimia,
perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari .
2. Sifat larutan, perubahan fisika dan perubahan kimia, atau pemisahan campuran.
Dari konsep di dalam silabus di atas maka dikembangkan lagi di dalam buku
pelajaran. Adapun menurut buku yang dikeluarkan oleh Kemendikbud (2017:63)
pembelajaran dan penilaian topik ‘zat dan karakteristiknya’ memerlukan waktu 15
jam pelajaran atau 5 TM (tatap muka) dengan asumsi 5 JP/minggu diorganisasikan
menjadi dua kali TM, yakni masing-masing 3+2 JP JP. Pengorganisasian 5 TM
tersebut adalah sebagai berikut:
13
Gambar 2.5 Materi pada bab pembahasan zat dan karakteristiknya
Untuk pertemuan pertama materi yang dibahas yaitu karakteristik materi,
unsur, senyawa, dan campuran selama 3 jam pelajaran (3JP). Untuk konsep yang
tekait dengan pertemuan pertama yaitu :
Untuk pertemuan kedua materi yang dibahas yitu campuran sifat dari
larutan asam, basa dan garam selama 2 jam pelajaran (2 JP). Untuk konsep yang
terkait dengan pertemuan kedua yaitu:
14
1. Filtrasi (penyaringan)
2. Sentrifugasi
3. Kromatografi
1. Destilasi (penyulingan)
2. Sublimasi
Untuk pertemuan kelima materi yang dibahas yaitu tentang sifat fisika dan
sifat kimia serta perubahan fisika dan kimia selama 3 jam pelajaran (3 JP). Untuk
konsep yang terkait dengan pertemuan kelima yaitu :
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah
ruang. Ketika mengumpulkan sekelompok benda berdasarkan sifatnya, maka
langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
15
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diubah lagi menjadi zat yang
lebih sederhana dengan cara kimia biasa. Bagian terkecil dari unsur adalah atom.
16
Cara pemberian lambang unsur berdasarkan Berzelius adalah sebagai
berikut.
1) Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari nama
latinnya.
2) Huruf awal ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar.
3) Bagi unsur yang memiliki huruf awal sama, ditambahkan atau diberikan satu
huruf kecil dari nama unsur tersebut.
Unsur logam dan nonlogam memiliki perbedaan sifat, baik sifat fisika
maupun sifat kimia. Berikut perbedaan sifat unsur logam dan nonlogam.
17
Senyawa merupakan zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua jenis
atau lebih sederhana dengan cara kimia. Misalnya, air yang memiliki rumus H2O
dapat diuraikan menjadi unsur hidrogen (H2) dan oksigen (O2).
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih dan masih
mempunyai sifat zat asalnya. Campuran terdiri atas campuran homogen dan
campuran heterogen
18
2.4 Menelah Urutan Penyajian
19
Tahapan penutup, Guru perlu mengecek kemajuan kompetensi siswa.
Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana siswa telah dapat menangkap subtansi
materi yang telah dikuliahkan, oleh karena itu Guru bisa melontarkan pertanyaan
lisan, tertulis, gambar-gambar, atau tugas yang relevan. Selain itu, Guru
memberikan kesimpulan atau butirbutir penting dari pembelajaran yang telah
disajikan. Kesimpulan bisa disampaikan secara verbal maupun visual. Kesimpulan
harus sederhana dan singkat, kadang-kadang kesimpulan bisa diganti dengan tanya
jawab. Yang terakhir perlu mengutarakan kaitannya dengan pembelajaran yang
akan datang (Soenarto. 2010:42-43).
a. Pendekatan prosedural
b. Pendekatan hierarkis
20
konsep/pengertian laba, rugi, penjualan, pembelian, modal dasar (penguasaan
konsep). Setelah itu siswa perlu mempelajari rumus/dalil menghitung laba, dan rugi
(penguasaan dalil). Selanjutnya siswa menerapkan dalil atau prinsip jual beli
(penguasaan penerapan dalil) (Sutedjo:5-6).
Untuk materi yang dijelaskan pada buku pegangan siswa yang kami analisis
sudah sesuai urutan penyajiannya. Urutan penyajian didalam buku tersebut dimulai
dengan pendahuluan, kemudian dilanjutkan dengan materi yang mudah seperti pada
klasifikasi jenis-jenis zat. Selanjutnya baru ditingkatkan ke yang lebih sulit yaitu
pada materi sifat-sifat zat yang telh diklasifikasikan. Setelah itu barulah ke materi
perubahan dari zat tersebut. Selain itu dalam penjelasan juga diberikan tabel dan
contoh yang jelas, jadi memudahkan siswa untuk mempelajari materi yang
didampaikan.
Untuk lebih jelasnya urutan penyajian pada materi ‘zat dan karakteristiknya’
sesuai dengan tabel dibawah ini.
21
Materi tersebut disusun sedemikian rupa, sehingga dengan mempelajari materi
tersebu, tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai. Agar materi pelajaran mudah
diterima siswa, maka perlu disusun secara sisternatis (Sungkono:9).
22
Tabel 2.9 Rencana Simulasi Pembelajaran
Dalam pembelajaran mengenai karakteristik materi, unsur, senyawa dan
campuran ini kami memilih menggunakan metode campuran atau menggabungkan
beberapa jenis metode pembelajaran. Metode yang kami pakai adalah metode
ceramah, diskusi, demonstrasi dan praktikum. Dengan metode ceramah maka guru
dapat menjelaskan terlebih dahulu materi yang akan dibahas pada pertemuan
tersebut dan menjelaskan materi secara langsung pada siswa. Kemudian untuk
menambah pengetahuan siswa guru dapat mendemonstrasikan suatu kegiatan yang
berkaitan dengan materi yang disampaikan. Dalam kasus materi yang sekarang
kami ambil ini kegiatan demonstrasi yang kami lakukan adalah membakar kertas
dan melarutkan gula untuk melihat perubahan wujud zat. Selanjutnya agar siswa
dapat mempraktekannya secara langsung maka setelah demonstrasi siswa akan
melakukan praktikum sendiri. Setelah itu siswa dapat mendiskusikan hasil pratikum
bersama temannya untuk kemudian membandingkan hasilnya dengan teori yang
sudah dijelaskan oleh guru sebelumnya.
Model pembelajaran yang kami gunakan yaitu model PBL dan model
discovery. Dengan kedua model pembelajaran ini maka akan membuat siswa
cenderung aktif di kelas, tidak hanya sekedar mendengarkan guru yang ceramah
didepan kelas. PBL (problem based learning) adalah metode pengajaran yang
bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik
belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah dan memperoleh
pengetahuan. Sedangkan model discovery learning adalah memahami konsep, arti.
dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu
kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan
proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.
23
Media yang kami gunakan adalah media 3 dimensi dan media visual.
Dengan penggunaan media visual maka akan memudahkan dalam pembelajaran
jika dibandingkan dengan pembelajaran hanya ceramah saja dan dengan
menggunakan media 3 dimensi akan memberikan pengalaman langsung bagi siswa
sehingga ia akan mengingat pelajaran yang didapatkan menjadi lebih lama dan
bahkan tidak akan melupakannya atau dalam istilah pendidikan disebut dengan
belajar bermakna.
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam satu bab pelajaran tidak hanya terdapat 1 konsep saja. Dalam 1 bab
pelajaran di dalamnya memuat sangat banyak konsep-konsep yang bisa dijabarkan
menjadi sangat luas. Biasanya dalam 1 bab akan dibagi menjadi beberapa kali
pertemuan, dimana setiap pertemuan akan membahas konsep yang berbeda dengan
konsep yang sebelumnya namun masih tetap berkaitan. kecuali jikalau sudah berada
dalam bab yang berbeda maka sebagian besar konsep yang ada didalamnya sudah
berbeda. Namun ada juga dalam beberapa bab yang meskipun dalam bab yang
berbeda tetap menggunakan konsep yang sudah dipakai sebelumnya.
3.2 Saran
25
Sebagai calon pendidik hendaknya kita mempelajari dengan sungguh-
sungguh tentang telaah kurikulum agar dapat menjelaskan materi di depan kelas
kepada anak didik kita nanti dengan baik dan benar.
26
DAFTAR PUSTAKA
Ramlawati, dkk. 2017. Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata Pelajaran IPA
BAB IV Zat dan Karateristiknya.
27