Anda di halaman 1dari 2

Pendekatan jasa ekosistem merupakan konsep perencanaan, pengambilan keputusan dan

pengelolaan yang komprehensif, yang menguraikan “strategi pengelolaan terpadu tanah,


air, dan sumber daya kehidupan yang meningkatkan konservasi dan pemakaian secara
berkelanjutan dan berkeadilan (SCBD 2004). Pendekatan ekosistem dibangun diatas
pemikiran bahwa seluruh ekosistem di dunia adalah terkait dan tidak satu ekosistem pun
dapat berfungsi sebagai satu sistem yang seluruhnya tertutup. Untuk penilaian DDDT
ekosistem, MEA (2005) mendefinisikan empat kategori dasar jasa ekosistem, yaitu :
1. Jasa penyediaan (provisioning); menyediakan pangan, air bersih, serat kayu, dan
Layanan Jasa Ekosistem : Sebuah Pendekatan Penentuan Daya Dukung bahan bakar.
2. Jasa pengaturan (regulating); mengatur tingkat iklim, tata air dan banjir,
Lingkungan Berbasis Spasial
penyakit, dan pemurnian air.
3. Jasa budaya (cultural); menyediakan potensi estetika, ekoturisme, dan ruang
oleh : Arianty Prasetiaty hidup
Kepala Sub Bidang Transportasi, Manufaktur, Industri dan Jasa 4. Jasa pendukung (supporting); mendukung daur ulang unsur hara, pembentukan
Bidang Inventarisasi DDDT SDA dan LH tanah dan produksi primer.

Jasa Ekositem Jenis Jasa Ekosistem Jasa Ekositem Jenis Jasa Ekosistem
Fenomena degradasi lingkungan di Indonesia kini sudah bukan lagi menjadi isu yang
sifatnya lokal, namun sudah menjadi isu global. Degradasi lingkungan di negeri ini
berakar dari kesalahan dalam penentuan kebijakan penataan ruang dan kebijakan
JASA 1. Pangan 3. JASA 1. Tempat tinggal & ruang hidup
pembangunan/pengembangan wilayah, yang mayoritasnya tidak memperhatikan daya 2. Air bersih BUDAYA (sense of place)
PENYEDIAAN
dukung dan daya tampung (DDDT) lingkungan hidup seperti yang diamanatkan dalam (Provisioning) 3. Serat (fiber) (Cultural)* 2. Rekreasi & ecotourism
UU No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan SDA dan LH. Padahal, jika 4. Bahan bakar (fuel), Kayu 3. Estetika (Alam)
dan Fosil
saja DDDT sejak awal penentuan kebijakan memang akan diperhitungkan, maka 5. Sumberdaya genetik
peraturan perundangan sudah menyediakan petunjuk bagi cara penentuannya, yakni
JASA 1. Pengaturan iklim 4. JASA 1. Pembentukan lapisan tanah &
melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (Permen LH) No.17 Tahun 2009 tentang 2. Pengaturan tata aliran air & PENDUKUNG pemeliharaan kesuburan
PENGATURAN
Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup Dalam Penataan Ruang Wilayah. (Regulating) banjir (Supporting) 2. Siklus hara (nutrient cycle)
3. Pencegahan dan 3. Produksi primer
Dalam Permen LH di atas, penentuan daya dukung lingkungan dilakukan dengan perlindungan dari bencana 4. Biodiversitas (perlindungan
alam plasma nutfah)
pendekatan berbasis potensi seperti kapasitas bioekologi. Namun itu bukanlah satu- 4. Pemurnian air
satunya pendekatan. Di banyak negara maju, sudah digunakan pula metode/ pendekatan 5. Pengolahan dan penguraian
yang berbasis jasa ekosistem seperti yang dikembangkan Millenium Ecosystem Assesment limbah
6. Pemeliharaan kualitas
(MEA) pada tahun 2005. Dalam pendekatan ini DDDT dilihat dalam konteks “manfaat udara
yang diperoleh masyarakat dari ekosistem”. Contohnya antara lain meliputi produksi 7. Pengaturan penyerbukan
alami (pollination)
pangan dan obat-obatan, pengaturan iklim dan penyakit, tersedianya tanah produktif dan 8. Pengendalian hama &
air bersih, perlindungan terhadap bencana alam, peluang untuk rekreasi, terpeliharanya penyakit
warisan budaya dan manfaat spiritual.
Keterkaitan Jasa Ekosistem dan Kesejahteraan Manusia
Setiap kelompok jasa ekosistem saling memberikan kontribusi bagi dan menopang
berbagai unsur kesejahteraan manusia dan ekonomi. Untuk setiap kelompok Jasa
Penyediaan, Jasa Pengaturan, dan Jasa Budaya dipercaya memberikan efek langsung
(direct effects) kepada tingkat kesejahteraan manusia, sedangkan untuk kelompok Jasa
Pendukung memberikan dampak tidak langsung (indirect effects) terhadap kesejahteraan
manusia. Keterkaitan tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut :
analisis, memberikan prakiraan-prakiraan dan mengambil keputusan tentang dampak,
risiko bahkan kelayakan suatu rencana, kegiatan, program hingga proyek pembangunan.
Peta Daya Dukung Ekoregion Kalimantan memuat 20 Peta Tematik Daya Dukung
Ekoregion Kalimantan dengan berdasar 4 Kelompok Jasa Ekosistem. Tata cara
penyusunan peta ini menggunakan penilaian pakar (expert judgement) atas potensi atau
kontribusi atas tutupan lahan dan tipe ekoregion terhadap masing-masing jasa ekosistem.
Dari hasil penilaian pakar tersebut, kemudian diolah dengan metode perbandingan
berpasangan (pairwise comparison) untuk menghasilkan indeks jasa ekosistem dan
kemudian dibagi menjadi 5 kelas, yaitu : Sangat Rendah, Rendah, Sedang, Tinggi, dan
Sangat Tinggi.

1. Tahapan Input Data


Pada tahapan ini peta yang digunakan
sebagai data input adalah Peta Ekoregion
Peta Ekoregion Peta Tutupan
Kalimantan yang dikeluarkan oleh
Skala Lahan Skala
KLHK dan Tutupan lahan yang
1:250.000 1:250.000
dikeluarkan oleh BIG. Lalu pada sesi
panel pakar, kedua peta ini dinilai oleh
FGD Panel Pakar FGD Panel Pakar pakar-pakar yang berkompeten (expert
Penilaian Peta Penilaian Peta judgement) atas peran Peta Ekoregion
Dari gambar tersebut terlihat bahwa meskipun kelompok Jasa Pendukung dianggap tidak Ekoregion Tutupan Lahan dan Peta Tutupan Lahan terhadap Jasa
memberikan dampak tidak langsung bagi kesejahteraan manusia, namun kelompok jasa Kalimantan Kalimantan
ini bersifat penyokong bagi keberlanjutan kelompok Jasa Penyedia, Pengatur maupun Skoring Peta Skoring Peta Ekosistem.
Budaya. Sehingga kelompok jasa ekosistem ini tidak dapat diabaikan karena semakin Ekoregion Tutupan Lahan 2. Tahapan Pemrosesan Data
tinggi nilai jasa ekosistem ini memberikan kontribusi yang tinggi kepada kehadiran jasa Kalimantan Kalimantan Berdasarkan hasil panel pakar maka
ekosistem yang lainnya. Dengan kata lain kelompok jasa ini juga menentukan didapat skoring masing-masing jasa
Metode
keberlangsungan jasa ekosistem lainnya, sehingga penting untuk diperhatikan. Pairwise
ekosistem untuk masing-masing pakar.
Kemudian skor-skor tersebut diolah
Comparison
dengan menggunakan metode Pairwise
Penyusunan Jasa ekosistem Berbasis Spasial : Pendekatan Perencanaan Wilayah Comparison, sehingga didapat nilai indek
Indek 20 Jasa untuk masing-masing jasa ekosistem.
Dengan menggunakan pendekatan jasa ekosistem dan berbasiskan analisis spasial, P3E Ekosistem
istem)
Kalimantan, yang berfungsi sebagai pengendali pembangunan di wilayah ekoregion Ka-
limantan, telah menyu-
sun Peta Daya Dukung Analisis 2. Tahapan Ouput
Ekoregion Kalimantan Spasial Setelah indek didapatkan untuk masing-
masing jasa ekosistem, lalu diinput melalui
skala 1:250.000. Peta aplikasi pemrosesasn spasial, diberikan
spasial atau keruangan 20 Peta Tematik pembobotan dan dibagi menjadi kelas
rendah, sedang dan tinggi, maka didapatlah
mempunyai nilai lebih Daya Dukung 20 peta tematik peta daya dukung
dibandingkan dengan berbasis jasa ekosistem
metode berbasis potensi
seperti kapasitas bioeko- Diagram Alir Penyusunan Peta Daya Dukung Ekoregion Kalimantan Skala 1:250.000
logi, karena dipandang
lebih praktis untuk Sumber :
diimplementasikan serta
1. Ecosystem and Human Well-Being, Millenium Ecosystem Assesment, 2005
mudah dan cepat untuk
2. Mengintegrasikan Jasa Ekosistem Ke Dalam Perencanaan Pembangunan, GIZ, 2012
digunakan dalam meng-

Anda mungkin juga menyukai