Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami pertolongan sehingga atas seizing-Nya
makalah ini dapat terselesaikan.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
fisik maupun akal pikiran sehingga penulis mampu menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas
mata kuliah Strategi Pemasaran dengan judul “Riset Pemasaran”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih bnayak
terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran
dari Bpk/Ibu dosen terhormat supaya makalah ini nantinya bisa menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada Bpk/Ibu dosen
Strategi Pemasaran kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini

Demikian, semoga makalah kami ini dapat bermanfaat. Terimakasih

Semarang, 5 Oktober 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Selain memantau perubahan lingkungan pemasaran, pemasar juga perlu mengembangkan


pengetahuan khusus tentang pasar khusus mereka. Pemasar yang baik menginginkan informasi untuk
membantu mereka menginterpretasikan kinerja masa lalu dan merencanakan kegiatan masa depan.
Para pemasar membutuhkan informasi yang tepat dan akurat, serta dapat dilakukan terhadap
konsumen, pesaing, dan merek mereka. Mereka perlu membuat keputusan taktis paling mungkin dalam
jangka pendek dan keputusan strategis dalam jangka panjang. Penemuan pencerahan konsumen dan
pemahaman implikasi pemasarannya, sering kali dapat menghasilkan peluncuran produk yang sukses
atau mempercepat pertumbuhan merek.

Dengan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang langkah –
langkah yang tercakup dalam proses riset pemasaran serta mempertimbangkan cara pemasar menyusun
metriks yang efektif untuk mengukur produktivitas pemasaran.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa itu riset pemasaran ?

b. Bagaimana ruang lingkup kegiatan riset pemasaran ?

c. Bagaimana fitur riset pemasaran ?

d. Apa langkah-langkah dalam proses riset pemasaran ?

e. Apa keuntungan riset pemasaran ?

f. Bagaiman keterbatasan riset pemasaran ?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahuai riset pemasaran.

b. Untuk mengetahuai ruang lingkup kegiatan riset pemasaran.

c. Untuk mengetahuai fitur riset pemasaran.

d. Untuk mengetahuai langkah-langkah dalam proses riset pemasaran.

e. Untuk mengetahuai keuntungan riset pemasaran.

f. Untuk mengetahuai keterbatasan riset pemasaran.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Riset Pemasaran

Berikut ini adalah beberapa definisi atau penjelasan mengenai riset pemasaran. Yang dimaksud
dengan riset pemasaran adalah desain, koleksi, analisis, dan laporan data, serta penemuan-penemuan
relevan yang sistematis untuk situasi pemasaran tertentu yang diahadapi perusahaan.

Menurut Walter B. Wentz dalam bukunya MARKETING RESEARCH : Management and Method,
riset pemasaran didefinisikan sebagai: Pengumpulan dan penganalisaan informasi untuk membantu
manajemen dalam mengambil keputusan di bidang pemasaran.

Dari definisi tersebut dapatlah dikatakan bahwa riset pemasaran merupakan suatu proses yang
sifatnya praktis. Manajemen menggunakan riset pemasaran untuk memudahkan dalam mengambil
keputusan, bukan untuk kepentingan diri sendiri. Kadang-kadang orang yang tidak mengetahui tentang
riset pemasaran mempunyai anggapan bahwa hal ini tidak bermanfaat bagi manajemen. Tetapi masalah
tersebut tidaklah menjadi persoalan. Penelitian hanya memberikan input (bahan) pada pimpinan, yang
dalam hal ini bertanggungjawab untuk mengambil keputusan.

Dalam kehidupan sehari-hari, orang akan sukses karena memiliki informasi yang diperlukan. Riset
pemasaran dapat memberikan bahan kedalam sistem informasi pemasaran. Dengan demikian riset
merupakan bagian dari suatu sistem.

Riset pemasaran adalah suatu kegiaatan pengumpulan (collecting), pengolahan (processing) serta
analisis (analysis) seluruh fakta atau data yang menyangkut persoalan yang berhubungan dengan
pemindahan dan penjualan (transfer and sales) barang-barang dan jasa (goods and service) dari
produsen ke konsumen (producer to consumers).

Dari definisi tersebut jelaslah bahwa riset pemasaran adalah riset pada setiap fase kegiatan
pemasaran, jadi tidak terbatas pada riset yang hanya mencakup suatu tipe persoalan pemasaran saja,
misalnya soal motivasi, soal saluran distribusi atau soal penjualan, akan tetapi lebih luas daripada itu.
Sebetulnya meliputi seluruh persoalan mulai memilih barang apa yang akan diproduksi sampai pada
penjualannya. Dengan menggunakan riset pemasaran produsen akan memproduksi produk yang bisa
dijual oleh karena memang dibutuhkan oleh masyarakat pembeli, jadi bukan sekadar menjual produk
yang bisa diproduksi. Untuk suksesnya penjualan perlu kerjasama tiga unsur, yaitu: marketing,
engineering, dan manufacturing

2.2 Ruang Lingkup Kegiatan Riset Pemasaran

Bagi perusahaan-perusahaan yang ada di negara maju seperti Amerika, riset pemasaran
merupakan kegiatan yang sangat penting. Sebab riset pemasaran sangat membantu dalam mencapai
tujuan serta keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu, riset pemasaran ini sering menjadi
tanggungjawab dari sebuah bagian/departemen tersendiri dalam perusahaan, yakni Bagian Riset
Pemasaran. Adapun kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam riset pemasaran, antara lain:
a. Riset Pasar dan Penjualan

Mengukur potensial pasar

Menganalisa luas pasar yang dikuasai beserta komposisinya

Menyelidiki karakteristik pasar

Menganalisa penjualan

Menaksir permintaan terhadap barang baru

Membuat ramalan(ingin mengetahui kjadian masa depan) tentang penjualan

Menetapkan daerah penjualan

Mengadakan penilaian terhadap metode penjualan

Menganalisa kegiatan para penjual beserta kompensasinya (ganti rugi)

Meneliti saluran distribusi

b. Riset Barang

Meneliti barang-barang saingan

Menyelidiki barang-barang yang ada

Mengadakan penilaian dan pengujian pasar terhadap barang baru

Meneliti desain dan karakteristik pembungkus

Menyelidiki bauran produk (product mix)

c. Riset Ekonomi Perusahaan

Mengadakan peramalan jangka pendek (sampai dengan 1 tahun)

Mengadakan peramalan jangka panjang (lebih dari 1 tahun)

Menyelidiki perkembangan perusahaan

Menyelidiki kebijaksanaan harga

Menyelidiki lokasi gudang dan lokasi pabrik

Menyelidiki ekspor dan kegiatan internasional lain

Menyelidiki kegiatan karyawan perusahaan

d. Riset Periklanan

Penelitian terhadap motivasi

Penelitian terhadap media advertensi


Meneliti keefektivan advertensi

2.3 Fitur Riset Pemasaran

Proses kegiatan / sistematis (susunan /teratur) dan berkesinambungan (berkelanjutan) : MR


adalah proses yang berkesinambungan. Ini adalah alam sebagai masalah pemasaran baru terikat untuk
datang dari waktu ke waktu dalam rangka pemasaran barang dan jasa. Salah satu jenis penelitian ini
tidak cukup untuk menyelesaikan semua masalah pemasaran. Demikian pula, proyek (rencana pekerjaan
dengan sasaran khusus (pengairan, pembangkit tenaga listrik, dsb) dan dng saat penyelesaian yg tegas)
penelitian baru harus dilakukan untuk memecahkan masalah pemasaran dan tantangan baru.

Luas dan komprehensif (bersifat mampu menangkap (menerima) dng baik; 2 luas dan lengkap)
dalam lingkup : Penelitian Pemasaran luas dalam lingkup karena berkaitan dengan semua aspek
pemasaran barang dan jasa. Pengenalan produk baru, identifikasi pasar potensial, pemilihan teknik
penjualan yang tepat, studi persaingan pasar dan preferensi konsumen, pengenalan strategi periklanan
yang sesuai dan langkah-langkah promosi penjualan, beberapa daerah yang dicakup oleh MR.

Menekankan pada pengumpulan data yang akurat dan analisis kritis : Dalam riset pemasaran,
data yang sesuai harus dikumpulkan secara obyektif dan akurat. Data yang dikumpulkan harus dapat
diandalkan. Ini harus dianalisis secara sistematis. Hal ini akan memberikan gambaran yang komprehensif
tentang situasi dan solusi yang mungkin.

Menawarkan manfaat bagi perusahaan dan konsumen : Riset pemasaran berguna untuk
perusahaan mensponsori. Ini menimbulkan omset dan laba perusahaan. Hal ini juga menimbulkan daya
saing dan menciptakan goodwill di pasar. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memperkenalkan
berorientasi konsumen kebijakan pemasaran.Konsumen juga mendapatkan barang menyenangkan dan
kepuasan lebih karena kegiatan riset pemasaran.

Setara komersial intelijen militer : MR adalah jenis kegiatan intelijen (mempunyai atau
menunjukkan ting-kat kecerdasan yg tinggi; berpikiran tajam; cerdas; berakal) komersial (berhubungan
dng niaga atau perdagangan; 2 dimaksudkan untuk diperdagangkan; 3 bernilai niaga tinggi, kadang-
kadang mengorbankan nilai-nilai lain (sosial, budaya, dsb);) . Ini memfasilitasi kegiatan yang
direncanakan dalam bidang pemasaran. Hal ini mirip dengan intelijen militer di mana studi sistematis
situasi dibuat sebelum mengambil tindakan militer. Riset pemasaran bertindak sebagai alat intelijen
manajemen.

Alat untuk keputusan manajerial (berhubungan dng manajer: keterampilan -- yg tinggi sangat
diperlukan bagi setiap pemimpin) : MR bertindak sebagai alat di tangan manajemen untuk
mengidentifikasi dan menganalisis masalah pemasaran dan mencari tahu solusi kepada mereka. Ini
adalah bantuan untuk pengambilan keputusan. Ini menunjukkan solusi yang mungkin untuk
pertimbangan dan seleksi oleh manajer. Riset pemasaran, adalah bantuan untuk penghakiman dan tidak
pernah pengganti untuk itu.

Sebuah penelitian terapan : MR diterapkan pengetahuan. Hal ini berkaitan dengan masalah
pemasaran yang spesifik dan menyarankan solusi alternatif dan hasil yang mungkin dari setiap alternatif.

Mengurangi kesenjangan antara produsen dan konsumen : MR merupakan suplemen penting


dari pemasaran kompetitif. Hal ini berguna untuk memahami kebutuhan dan harapan konsumen. Ini
mengurangi kesenjangan antara produsen dan konsumen dan menyesuaikan kegiatan pemasaran untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.

2.4 Langkah-langkah Dalam Proses Riset Pemasaran

a) Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah pemasaran : Langkah pertama dalam prosedur


riset pemasaran adalah untuk mengidentifikasi masalah pemasaran yang perlu diselesaikan
dengan cepat. Masalahnya mungkin terkait dengan produk, harga, persaingan pasar, promosi
penjualan, dan sebagainya. Proses penelitian akan dimulai hanya ketika masalah pemasaran
diidentifikasi dan didefinisikan dengan jelas. Peneliti telah mengidentifikasi dan menentukan
masalah pemasaran secara jelas.

b) Melakukan eksplorasi awal (survey) : Tim pemasaran mungkin menyarankan masalah


pemasaran banyak yang mereka hadapi. Namun, tidak mungkin untuk mengambil semua
masalah tersebut untuk tujuan penelitian. Peneliti telah mempelajari masalah tersebut dan pilih
salah satu masalah utama yang cocok untuk penyelidikan rinci. Untuk ini, penyelidikan awal
diperlukan. Seorang manajer penjualan mungkin menyarankan masalah penurunan penjualan.
Peneliti harus mengetahui alasan mungkin dan mana yang paling penting dan juga cocok untuk
studi rinci. Masalah pemasaran tidak melalui penelitian dan karenanya eksplorasi awal tersebut
diperlukan dan berguna.

c) Menentukan tujuan penelitian : Peneliti harus merumuskan hipotesis yang sesuai dengan
masalahnya sedang diselidiki. Ini adalah penjelasan tentatif dari masalah yang diteliti. Sebagai
contoh, penjualan menurun.Menurut peneliti, hal ini mungkin karena kualitas buruk dan harga
yang tinggi atau karena minat yang terbatas diambil oleh perantara atau bahwa produk telah
menjadi usang. Jika alasan pertama diterima, hal yang sama akan diselidiki secara penuh. Jika
penyebab pertama ditolak, ia akan pindah ke kedua untuk studi rinci melalui pengumpulan data.

d) Menentukan data yang dibutuhkan dan sumber mereka : Pada tahap ini, peneliti harus
menentukan jenis data yang dibutuhkan untuk tujuan studi. Hipotesis pemandu proses
pengumpulan data. Peneliti dapat menggunakan data primer dan / atau sekunder untuk proyek
penelitiannya. Sumber-sumber data primer dan sekunder yang berbeda.Demikian pula, untuk
pengumpulan data primer, salah satu metode seperti survei mail atau survei telepon, atau
wawancara pribadi atau observasi atau metode eksperimen dapat digunakan. Peneliti harus
memutuskan metode yang nyaman untuk pengumpulan data dan mengumpulkan data yang
dibutuhkan sesuai.

e) Membuat desain penelitian : Desain penelitian adalah rencana untuk melakukan penyelidikan
penelitian yang sebenarnya. Desain tersebut memberikan pedoman bagi peneliti untuk melacak
pada perbuatannya dan mengetahui bahwa ia bergerak ke arah yang benar pada pengumpulan
data.
f) Merancang Kuesioner : Sesuai tujuan proyek penelitian, informasi akan diperlukan. Untuk
pengumpulan data, kuesioner yang cocok harus disiapkan. Semua perawatan yang diperlukan
harus diambil untuk mempersiapkan kuesioner yang ideal, sehingga untuk mengumpulkan
informasi yang diperlukan dengan mudah, cepat dan benar.
g) Merancang sampel responden : Untuk pengumpulan data, sebuah kelompok perwakilan harus
dipilih dari alam semesta yaitu total. Contoh yang dirancang harus cukup representatif dalam
karakter. Ini harus mewakili total populasi yang diteliti.

h) Pengumpulan data : Data harus dikumpulkan sesuai dengan metode yang dipilih untuk
pengumpulan data. Jika mail metode survei dipilih, kuesioner akan dikirim melalui pos kepada
responden. Jika metode wawancara pribadi dipilih, pewawancara akan diberikan bimbingan
yang sesuai, informasi dan pelatihan untuk pelaksanaan wawancara pribadi.Pengumpulan data
harus cepat dan data yang dikumpulkan harus handal, memadai dan lengkap dalam segala hal.

i) Mengorganisir / Pengolahan data yang dikumpulkan : The kuesioner tidak berguna langsung
untuk tabulasi dan kesimpulan menggambar.Mereka perlu diorganisasikan / diolah dengan
benar untuk menarik kesimpulan. Untuk hal ini, pengawasan data, editing, coding dan klasifikasi
data yang diperlukan. Selain itu, tabulasi data yang dikumpulkan juga penting. Pemrosesan
tersebut membuat data terintegrasi secara kompak. Selain itu, data yang dibuat dapat
diandalkan dan sesuai diatur untuk analisis dan interpretasi. Kesimpulan yang bisa ditarik hanya
ketika data yang dikumpulkan disusun secara teratur untuk studi rinci. Singkatnya, pengolahan
data berarti verifikasi data yang dikumpulkan dan susunan berurutan dari data untuk analisis
dan interpretasi. Langkah-langkah dalam pengolahan data (editing, coding, dll) saling terkait dan
harus diselesaikan dengan baik. Pengolahan data yang dikumpulkan adalah jenis pekerjaan
kantor yang dapat dihadiri oleh staf kantor di bawah bimbingan peneliti. Pengolahan data
merupakan kegiatan yang panjang dan memakan waktu dan perlu diselesaikan properti. Hal ini
diperlukan untuk meningkatkan akurasi dan reliabilitas dari proyek penelitian.

j) Menganalisis dan menafsirkan data : Data tabulasi (penyusunan menurut lajur yg telah tersedia;
penyajian data dl bentuk tabel atau daftar untuk memudahkan pengamatan dan evaluasi;)
dapat digunakan untuk analisis rinci dan kritis. Tujuannya adalah untuk membangun hubungan
yang berguna dan logis antara informasi dan masalah. Analisis data harus dilakukan secara
rasional. Ini memfasilitasi interpretasi data secara teratur. Kesimpulan yang bisa ditarik setelah
analisis dan interpretasi data. Kesimpulan tersebut berguna untuk menunjukkan langkah-
langkah perbaikan. Berbagai teknik statistik yang digunakan untuk analisis dan interpretasi data.
Hal ini diperlukan agar kesimpulan yang diambil akan akurat dan langkah-langkah perbaikan
yang direkomendasikan akan sesuai atau berorientasi hasil. Singkatnya, pengolahan data yang
dikumpulkan merupakan salah satu tahap penting dan kritis dalam proses penelitian. Utilitas
dari proses penelitian secara keseluruhan tergantung pada cara di mana data diproses oleh para
peneliti. Layanan dari ahli harus digunakan untuk pengolahan data tersebut. Demikian pula,
teknik statistik canggih harus digunakan dalam analisis dan interpretasi data sehingga
kesimpulan yang diambil akan akurat dan berguna untuk pengenalan langkah-langkah perbaikan
yang tepat. Pengolahan data seperti memeriksa pasien oleh dokter. Di sini, jika diagnosis yang
akurat, pengobatan lanjutan (tindakan perbaikan) akan tepat dan pasien akan baik-baik saja
dalam waktu singkat. Aturan yang sama berlaku untuk pengolahan data dalam kegiatan riset
pemasaran / proses.
k) Menyiapkan laporan penelitian : Setelah kesimpulan menggambar, peneliti dapat membuat
saran konser / rekomendasi untuk memecahkan masalah pemasaran secara memuaskan.
Seorang peneliti juga mempersiapkan dokumen memberikan rincian masalah penelitian, data
yang dikumpulkan, ditarik kesimpulan dan rekomendasi yang dibuat.Dokumen tersebut disebut
laporan penelitian yang merupakan hasil akhir dari proses penelitian yang panjang. Laporan ini
akan disiapkan dalam format yang sesuai untuk kenyamanan pembaca. Karena berfungsi
sebagai dokumen jelas.

l) Menyajikan laporan penelitian : Peneliti akan menyampaikan laporan kepada pengambil


keputusan di bidang pemasaran. Para pengambil keputusan akan mempelajari laporan teliti dan
mengetahui keinginan pelaksanaan rekomendasi yang dibuat. Keputusan akhir yang akan
diambil oleh pengambil keputusan (manajer pemasaran dan manajemen tingkat atas) saja.

m) Tindak lanjut langkah-langkah : Jika rekomendasi yang dibuat diterima, para pembuat keputusan
harus mengambil langkah-langkah tindak lanjut untuk pelaksanaan rekomendasi yang dibuat.
Tindak lanjut langkah yang harus dikendalikan secara efektif sehingga memiliki hasil positif
dalam penyebab waktu.

2.5 Keuntungan Riset Pemasaran

a) Menunjukkan tren pasar saat ini : Riset pemasaran membuat unit bisnis berhubungan dengan
tren pasar terbaru dan menawarkan bimbingan untuk menghadapi situasi pasar dengan
keyakinan. Ini memfasilitasi produksi karena permintaan konsumen per dan preferensi.
b) Titik-titik kekurangan dalam kebijakan pemasaran : MR titik-titik kekurangan sebagai produk
salam, harga, promosi, dll memberikan bimbingan yang tepat mengenai berbagai aspek
pemasaran. Mereka termasuk pengembangan produk, merek, kemasan dan iklan.
c) Menjelaskan resistensi pelanggan : MR berguna untuk mencari tahu resistensi pelanggan untuk
produk-produk perusahaan. Cocok tindakan perbaikan juga disarankan oleh peneliti untuk
menangani situasi. Hal ini membuat produk menyenangkan bagi konsumen.
d) Mengusulkan teknik promosi penjualan : Penelitian Pemasaran memungkinkan produsen untuk
memperkenalkan teknik yang tepat promosi penjualan, pilih saluran yang paling nyaman
distribusi, kebijakan harga yang sesuai untuk produk dan penyediaan diskon dan konsesi kepada
dealer. Ini memfasilitasi promosi penjualan.
e) Panduan untuk eksekutif pemasaran : Riset pemasaran menawarkan informasi dan bimbingan
kepada eksekutif pemasaran saat menyusun kebijakan pemasaran. Penelitian berkelanjutan
memungkinkan perusahaan untuk menghadapi situasi pemasaran yang merugikan berani. Ini
bertindak sebagai asuransi terhadap kemungkinan perubahan dalam lingkungan pasar.
f) Seleksi dan pelatihan tenaga penjualan : Riset pemasaran berguna untuk seleksi dan pelatihan
staf dalam Organisasi penjualan. Ini menunjukkan insentif yang harus ditawarkan untuk motivasi
karyawan yang bersangkutan dengan pemasaran.
g) Memfasilitasi ekspansi bisnis : riset pemasaran memungkinkan unit bisnis untuk tumbuh dan
memperluas kegiatannya. Ini menciptakan goodwill di pasar dan juga memungkinkan unit bisnis
untuk mendapatkan keuntungan tinggi melalui berorientasi konsumen kebijakan pemasaran dan
program.
h) Memfasilitasi penilaian kebijakan pemasaran : Kegiatan penelitian memungkinkan para
eksekutif pemasaran untuk memiliki penilaian terhadap kebijakan pemasaran hadir dalam
perjuangan temuan penelitian. Cocok penyesuaian dalam kebijakan juga mungkin sesuai dengan
saran yang dibuat.
i) Mengusulkan peluang pemasaran : Riset pemasaran menunjukkan peluang pemasaran baru dan
cara di mana mereka dapat dimanfaatkan sepenuhnya. Ini mengidentifikasi peluang pasar yang
ada dan muncul.
j) Memfasilitasi studi persediaan : Riset pemasaran berguna untuk evaluasi kebijakan persediaan
perusahaan dan juga untuk pengenalan cara yang lebih efisien untuk mengelola persediaan
termasuk barang jadi dan bahan baku.
k) Menyediakan informasi pemasaran : MR memberikan informasi tentang berbagai aspek
pemasaran. Ini menunjukkan kekuatan dan kelemahan relatif dari perusahaan. Atas dasar
informasi tersebut, eksekutif pemasaran merasa mudah untuk membingkai kebijakan untuk
masa yang akan datang. MR menyediakan solusi informasi, bimbingan dan alternatif untuk
masalah pemasaran.

2.6 Keterbatasan Riset Pemasaran

a) Menawarkan saran dan bukan keputusan : Riset pemasaran bukan merupakan pengganti untuk
proses pengambilan keputusan. Siap pakai keputusan tentang masalah pemasaran tidak
disediakan oleh peneliti.Riset pemasaran tidak memecahkan masalah pemasaran langsung. Ini
hanya membantu manajemen dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah proses.
b) Gagal untuk memprediksi secara akurat : Dalam riset pemasaran, upaya yang dilakukan untuk
memprediksi situasi masa depan mungkin.Untuk ini, studi penelitian tertentu dilakukan. Namun,
prediksi tiba di mungkin tidak sempurna. Masa Depan selalu tidak pasti dan prediksi yang tepat
tentang masa depan hanya tidak mungkin melalui riset pemasaran.
c) Tidak bisa belajar semua masalah pemasaran : Riset pemasaran tidak dapat mempelajari semua
masalah pemasaran terutama di mana sulit untuk mengumpulkan data yang relevan (kait-
mengait; bersangkut-paut; berguna secara langsung: ). Demikian pula, penelitian tidak mungkin
di mana pertimbangan nilai yang terlibat. Dengan demikian, semua masalah pemasaran tidak
melalui penelitian dan semua masalah penelitian yang tidak bertanggung jawab. MR bukanlah '
obat mujarab '.
d) Resistensi terhadap penelitian oleh eksekutif pemasaran : Peneliti masalah pemasaran dan
bimbingan belajar menawarkan untuk eksekutif pemasaran di proses pengambilan keputusan
mereka. Namun, beberapa eksekutif enggan untuk menggunakan solusi yang disarankan oleh
para peneliti. Mereka merasa bahwa penggunaan tersebut akan bertindak sebagai ancaman
terhadap status pribadi mereka. Eksekutif pemasaran juga merasa bahwa peneliti memberikan
solusi yang akademis dalam karakter dan utilitas kurangnya praktis.
e) Memakan waktu kegiatan : MR adalah kegiatan yang memakan waktu.Karya penelitian
mengambil waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan dan temuan bila tersedia mungkin
terbukti sudah ketinggalan zaman.Bahkan data yang dikumpulkan segera menjadi tua karena
lingkungan pasar cepat berubah.
f) Mahal / mahal aktivitas : aktivitas MR mahal seperti pekerjaan penelitian membutuhkan layanan
dari para ahli. Pelatihan lanjutan di bidang ekonomi, teknologi komputer, sosiologi, dll juga
diperlukan pada bagian dari staf penelitian. Bahkan memberikan tanggung jawab pekerjaan
penelitian untuk sebuah agen periklanan atau konsultan manajemen mahal.
g) Kelangkaan staf yang berkualitas : Untuk ilmiah MR, peneliti pemasaran profesional dengan
kualifikasi yang tepat, pengalaman dan kematangan yang diperlukan. Riset ini mungkin tidak
lengkap / tidak dapat diandalkan karena tidak adanya staf ahli tersebut.
h) Kompleksitas dari subjek : MR gagal untuk memberikan panduan lengkap dan benar kepada
manajemen pada masalah pemasaran. Hal ini karena MR bukanlah ilmu pasti. Hal ini berkaitan
dengan studi perilaku manusia yang selalu sulit untuk memprediksi. Akibatnya, kesimpulan yang
diambil dan rekomendasi yang dibuat tidak persen persen benar.
i) Ketidakpastian kesimpulan : Konsumen adalah titik fokus dalam riset pemasaran. Namun, motif
konsumen membeli sulit untuk menilai secara tepat dan akurat. Hal ini membawa semacam
ketidakpastian dalam kesimpulan yang diambil dari MR.
j) Keterbatasan data yang digunakan : Proses MR semata-mata tergantung pada data yang
dikumpulkan dan digunakan untuk menganalisis masalah pemasaran, untuk menarik kesimpulan
dan membuat rekomendasi. Namun, seluruh proses akan dalam bahaya jika data yang
dikumpulkan tidak memadai dan tidak dapat diandalkan.
k) Kegunaan praktis yang terbatas : MR terutama latihan akademis.Peneliti lebih tertarik dalam
pekerjaan penelitian ketimbang dalam penyediaan informasi dan bimbingan kepada manajer
pemasaran dalam proses pengambilan keputusan. Banyak laporan penelitian yang agak besar
dan dimengerti. Ini membawa turun kegunaan praktis dari riset pemasaran.
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan

Menurut Walter B. Wentz dalam bukunya MARKETING RESEARCH : Management and Method,
riset pemasaran didefinisikan sebagai: Pengumpulan dan penganalisaan informasi untuk membantu
manajemen dalam mengambil keputusan di bidang pemasaran

Dari definisi tersebut dapatlah dikatakan bahwa riset pemasaran merupakan suatu proses yang
sifatnya praktis. Manajemen menggunakan riset pemasaran untuk memudahkan dalam mengambil
keputusan, bukan untuk kepentingan diri sendiri. Kadang-kadang orang yang tidak mengetahui tentang
riset pemasaran mempunyai anggapan bahwa hal ini tidak bermanfaat bagi manajemen. Tetapi masalah
tersebut tidaklah menjadi persoalan. Penelitian hanya memberikan input (bahan) pada pimpinan, yang
dalam hal ini bertanggungjawab untuk mengambil keputusan.

Dalam kehidupan sehari-hari, orang akan sukses karena memiliki informasi yang diperlukan. Riset
pemasaran dapat memberikan bahan kedalam sistem informasi pemasaran. Dengan demikian riset
merupakan bagian dari suatu sistem.
STUDI KASUS

PT. Indofood

Salah satu perusahaan yang sangat terkenal di Indonesia adalah Indofood Sukses Makmur, atau
yang lebih dikenal dengan nama Indofood. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh alm. Sudono
Salim dengan nama awal Panganjaya Intikusuma. Pada tahun 1994 perusahaan berganti nama menjadi
Indofood dan pada saat bersamaan Hendy Gunawan, direktur pemasaran pada saat itu melakukan
peninjauan strategi pemasaran serta performa perusahaan, salah satu yang dievaluasi adalah produk
mie instant.

Gb. gedung perusahaan

Sangat penting bagi Indofood untuk mempertahankan kondisi market leader saat itu. Posisi itu
dapat dicapai dengan melancarkan penetrasi produk yang kuat dan didukung oleh kontrol distribusi
serta produksi yang ketat. Harga menjadi faktor penting karena banyak produknya adalah kebutuhan
pangan sehari-hari sehingga konsumen cukup sensitif dengan harga.

Usaha pemasaran Indofood dilakukan melalui iklan di banyak media massa dan sponsorship
pada banyak event . Indofood juga pada saat itu mengembangkan tim riset dengan mempekerjakan
sebanyak 60 orang untuk membantu perusahaan merespon secara efektif pergerakan tren, preferensi,
dan ekspektasi pasar. Indofood juga memiliki departemen desain kemasan sendiri.

Pada tahun 1994, Indofood berhasil menjadi produsen mie instant terbesar di dunia dengan
pangsa pasar sebesar 90% di Indonesia. Sampai saat ini Indofood adalah salah satu perusahaan yang
produknya dikenal masyarakat Indonesia dan berhasil menguasai pasar ekspordengan sejumlah
produknya
DAFTAR PUSTAKA

Assauri Sofyan, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm 303

Basu Swastha. 2002. Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.

Basu Swastha, Azas-Azas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 2000), hlm 290-291

Fuadi, Munir.2004, Hukum Dagang Internasional, Bandung, PT.Citra Aditya bakti.

J. Supranto, Metode Riset Aplikasinya Dalam Pemasaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm 236-237

Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), hlm 236

Basu Swastha, Op. Cit., hlm 294-296

Anda mungkin juga menyukai