Tinjauan Teori
Pengertian
Syndrome of Inappropriate Antidiuretic Hormone Scretion (SIADH) adalah Sindrom
sekresi hormone antidiuretik yang tidak sesuai, mengacu pada dikeluarkannya ADH yang
berlebihan dari kelenjar hipofisis terhadap osmolalitas serum sehingga menjadi
subnormal (Smeltzer:2001).
SIADH (syndrome of inapropiate secretion of anti diuretic hormon) adalah suatu
kondisi terganggunya hipofisis posterior yang ditandai dengan peningkatan pelepasan
ADH dari hipofisis posterior (Corwin, 2001).
Karakteristik dari sindrom ini adalah terjadinya hiponatremia sebagai akibat dari retensi
air yang disebabkan oleh pelepasan ADH (Antidiuretik Hormone) secara terus menerus
(Haznam, 2001).
Etiologi
Vasopressin (ADH) yang berlebihan.
Peningkatan tekanan intracranial akibat proses infeksi maupun trauma pada otak.
Obat yang dapat merangsang atau melepaskan vasopressin (vinuristin, cisplatin, dan
ocytocin)
Tumor pituitary
Cidera Kepala
Patofisiologi
Manifestasi klinis dari SIADH adalah peningkatan pelepasan vasopresin/ADH dari
hipofisis posterior tanpa adanya rangsangan normal untuk mengeluarkan ADH.
Pengeluaran ADH yang terus menerus menyebabkan retensi air pada daerah tubulus
ginjal dan duktus koligentes., sehingga mengakibatkan volume cairan ekstra seluler
meningkat dengan hiponatremi.
Pada kondisi normal ADH mengatur osmolalitas plasma, bila osmolalitas menurun maka
pada mekanisme umpan balik menyebabkan inhibisi ADH. Kondisi ini akan
mengembalikan dan meningkatkan ekskresi cairan oleh ginjal untuk meningkatkan
osmolalitas plasma menjadi normal.
Manifestasi Klinis
Hiponatremi
Disorientasi
Kesadaran menurun/letargi sensitive koma.
Takhipnea.
Kelemahan
Peningkatan BB
Sakit kepala
Kekacauan mental dan Kejang.
Penurunan keluaran urine
Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium :
Penatalaksanaan SIADH
Pengobatan ditujukan untuk mengatasi penyakit yang mengakibatkan kondisi SIADH,
Contoh bila berasal dari tumor ektopik, maka terapi yang diberikan ditujukan untuk
mengatasi tumor tersebut.
Mengurangi retensi cairan yang berlebihan. Pada kasus ringan retensi cairan dapat
dikurangi dengan membatasi masukan cairan. Pada kasus yang berat, pemberian cairan
hipertonik Diberi infus natrium hipertonis 3% dan diuretik.
Semua asuhan yang diperlukan saat pasien mengalami penurunan tingkat kesadaran
(kejang, koma, dan kematian) seperti pemantauan yang cermat masukan dan pengeluaran
urine. Kebutuhan nutrisi terpenuhi dan dukungan emosional.
Edukasi Pasien
Pentingnya melakukan pembatasan cairan
Menganjurkan klien untuk diit dengan meningkatkan garam Na dan K dengan aman. Jika
perlu, gunakan diuretic secara kontinyu.
Timbang berat badan sebagai indicator dehidrasi.
Obat-obatan yang meliputi nama obat, tujuan, dosis, jadwal, potensial efek samping.
Pentingnya tindak lanjut medis : tanggal dan waktu.
Pada kasus ringan, dilakukan dengan mengontrol gejala sehingga membaik. Pada kondisi
lebih parah,maka berikan diuretik dan cairan natrium klorida hipertonik untuk
meningkatkan konsentrasi natrium plasma.
Apabila peningkatan ADH berasal dari produksi tumor ektopik,maka terapi ditujukan
untuk menghilangkan tumor tersebut.
Komplikasi
Overload cairan dengan tipe hipotonik
Penurunan Osmolaritas (plasma)
Hipokalemia
Hipomagnesemia
Gejala-gejala neurologis, seperti nyeri kepala, kejang otot , sampai dengan koma.
Hipourikemia
Pengkajian
Identitas pasien
Meliputi nama, umur, pekerjaan, dan alamat.
Pengkajian Fisik:
Diagnosa Keperawatan
Volume cairan berlebih berhubungan dengan sekresi ADH yang berlebihan.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan absorbsi
nutrisi dan natrium.
Retensi urine berhubungan dengan sekresi ADH yang berlebih.
Gangguan proses pikir berhubungan dengan penurunan kadar Na
Pantau masukan dan haluaran cairan dan tanda tanda kelebihan cairan setiap 1 – 2 jam.
Catat Berat badan, bandingkan dengan pemasukan pengeluaran
Evaluasi terjadinya takipnea, dispnea, peningkatan upaya pernapasan dan beritahu dokter.
Kaji sakit kepala, kram otot, kacau mental, disorientasi
Pantau elektrolit atau osmolalitas serum resiko gangguan signifikan bila serum Na kurang
dari 135 mEq/L
Batasi masukan cairan.
Monitor TTV
Kolaborasi medis untuk pemberian obat-obatan.