Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Autisme

Autism spectrum disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme merupakan gangguan
perkembangan saraf yang memengaruhi perkembangan bahasa dan kemampuan seorang anak
untuk berkomunikasi, berinteraksi, serta berperilaku. Bukan hanya autisme, ASD juga mencakup
sindrom Asperger, sindrom Heller, dan gangguan perkembangan pervasif (PPD-NOS).

Faktor Risiko Autisme


Faktor-faktor yang jadi pemicu autisme adalah:
 Jenis kelamin. Anak laki-laki memiliki risiko hingga 4 kali lebih tinggi mengalami
autisme dibandingkan dengan anak perempuan.
 Faktor keturunan. Orang tua yang mengidap autisme berisiko memiliki anak dengan
kelainan yang sama.
 Penularan selama dalam kandungan. Contohnya, efek samping terhadap minuman
beralkohol atau obat-obatan (terutama obat epilepsi untuk ibu hamil) selama dalam
kandungan.
 Pengaruh gangguan lainnya, seperti sindrom Down, distrofi otot, neurofibromatosis,
sindrom Tourette, lumpuh otak (cerebral palsy) serta sindrom Rett.
 Kelahiran prematur, khususnya bayi yang lahir pada masa kehamilan 26 minggu atau
kurang.

Penyebab Autisme
Penyebab autisme sampai saat ini masih belum diketahui. Namun, para ahli mengidentifikasi
adanya beberapa gen yang dicurigai memiliki kaitan dengan ASD. Kadang-kadang gen-gen ini
muncul dan bermutasi secara spontan. Namun, dalam kasus lain, orang mungkin mewarisi gen
tersebut dari orangtua.
Dalam kasus anak kembar, autisme bisa terjadi akibat gen kembar. Misalnya, bila satu anak
kembar mengidap autisme, maka kembar yang lain memiliki risiko autisme sekitar 36-95 persen.
Mereka yang mengidap autisme juga bisa mengalami perubahan di area-area utama otak mereka
yang memengaruhi cara bicara dan perilaku pengidap. Faktor lingkungan mungkin juga berperan
dalam pengembangan ASD, meskipun dokter bisa mengkonfirmasi kebenarannya.
Gejala Autisme
Gejala autisme digolongkan dalam dua kategori yaitu:
 Kategori Pertama: Katergori ini merujuk pada penyandang autisme dengan gangguan
dalam melakukan interaksi sosial dan berkomunikasi. Gejala ini dapat meliputi masalah
kepekaan terhadap lingkungan sosial dan gangguan penggunaan bahasa verbal maupun
nonverbal.
 Kategori Kedua: Penyandang austime dengan gangguan yang meliputi pola pikir, minat,
dan perilaku berulang yang kaku. Contoh gerakan berulang, misalnya mengetuk-ngetuk
atau meremas tangan, serta merasa kesal saat rutinitas tersebut terganggu.
Umumnya, penyandang autisme cenderung memiliki masalah dalam belajar dan kondisi
kejiwaan lainnya, seperti gangguan hiperaktif atau disebut juga Attention Deficit Hyperactivity
Disorder (ADHD), gangguan kecemasan, dan depresi.

DIAGNOSIS AUTISME
Tidak ada tes khusus yang bisa mendiagnosis autisme. Sebagai gantinya, dokter biasanya akan
mendiagnosis berdasarkan laporan perilaku dan pengamatan.
Pengobatan Autisme
Pengidap austisme tidak dapat disembuhkan. Oleh karena itu, orang tua harus mewaspadai
gejalanya sedini mungkin. Meski demikian, ada banyak jenis penanganan yang bisa dilakukan
untuk membantu penyandang autisme agar dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan sehari-hari
dan mengembangkan potensi dalam diri mereka secara maksimal.
Tindakan penanganan yang dilakukan pada tiap pengidap bisa berbeda-beda. Namun,
penanganan yang diberikan pada pengidap autisme umumny berupa terapi. Berikut beberapa
pilihan metode terapi untuk pengidap autisme:
 Terapi Perilaku dan Komunikasi
Terapi ini dilakukan dengan memberikan sejumlah pengajaran pada pengidap, termasuk
kemampuan dasar sehari-hari, baik verbal maupun nonverbal.
 Terapi Keluarga
Terapi ini ditujukan untuk orang tua dan keluarga pengidap autisme. Tujuannya adalah agar
keluarga bisa belajar bagaimana cara berinteraksi dengan pengidap dan juga mengajarkan
pengidap berbicara dan berperilaku normal.
 Pemberian Obat-obatan
Pemberian obat-obatan tidak bisa menyembuhkan autisme, melainkan dapat mengendalikan
gejalanya. Contohnya obat untuk mengatasi kejang, obat untuk mengatasi masalah perilaku, obat
untuk mengatasi depresi, dan obat untuk mengatasi gangguan tidur.

Pencegahan Autisme
Langkah awal yang harus diambil oleh orangtua apabila Si Kecil menunjukkan gejala ini adalah
dengan menghubungi dokter. Penanganan yang dilakukan sedini mungkin pada penyandang
autisme dapat meningkatkan keefektifan perkembangan kondisi tersebut.

Kapan Harus ke Dokter?


Jika Si Kecil mengalami tanda dan gejala di atas, segera hubungi dokter apabila merasakan
gejala - gejala di atas. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat sehingga pengobatan
bisa lebih cepat dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai