Anda di halaman 1dari 13

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan sistem pendidikan di fakultas kedokteran,


mahasiswa sudah diperkenalkan dengan lingkungan rumah sakit. Sejak tahun
pertama, khususnya mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan
(FK-UPH), kunjungan rumah sakit dilakukan di Rumah Sakit Umum Siloam
(RSUS) Lippo Village. Kebutuhan akan pengetahuan dan pengalaman tentang
rumah sakit bagi mahasiswa kedokteran membuat kunjungan rutin ke rumah sakit
pendidikan sangatlah penting. Dengan mengetahui dasar-dasar pengetahuan
mengenai rumah sakit membuat mahasiswa kedokteran memiliki modal untuk
terjun ke dalam dunia profesi dokter kelak.

Salah satu unit yang menjadi lokasi kunjungan rumah sakit adalah bangsal
rawat inap RSUS (Medical Ward) yang merupakan tempat bagi para tenaga medis
bekerja. Oleh karena itu, sebagai calon tenaga medis, penting bagi mahasiswa
kedokteran untuk mengetahui tentang bangsal rawat inap.

1
1.2 Tujuan

Umum
 Untuk mengenal kegiatan di RS
 Mengetahui tujuan RS (visi dan misi)
 Merupakan salah satu standar kelulusan yang harus terpenuhi

Khusus
 Mengetahui fasilitas Medical Ward RSUS
 Mengetahui masing-masing tugas tenaga kerja di Medical Ward RSUS
 Mengetahui alur masuk, perpindahan, dan alur keluar pasien rawat inap
 Mengenal aktifitas ruang rawat inap

2
BAB II. PEMBAHASAN TEORI

2.1 Pengertian, Tujuan dan Manfaat Unit Rawat Inap


Berdasarkan buku “Manajemen Bangsal Keperawatan”, unit rawat inap
merupakan suatu unit atau bagian operasional rumah sakit yang bertanggung jawab
dalam menyediakan ruangan untuk pasien yang memerlukan asuhan dan pelayanan
keperawatan dan pengobatan dalam upaya penyembuhan pasien. Tenaga medis
yang berperan dalam ruang rawat inap bukan hanya dokter umum dan dokter
spesialis tetapi juga perawat dan Health Care Assistant (Supriyatno & Arwani,
2006).

Maka dari itu keamanan dan kenyamanan ruang rawat inap merupakan
faktor penting yang mempengaruhi proses penyembuhan pasien. Keamanan dan
kenyamanan dalam ruangan tercipta oleh tenaga medis seperti dokter dan perawat
yang berinteraksi dengan baik dalam melayani pasien, bahkan pada waktu tengah
malam mereka mendampingi dan melayani dengan penuh dedikasi (Departemen
Kesehatan – RI, 2006).

Ruang rawat inap bermanfaat untuk pasien dan juga dokter. Karena unit
rawat inap memudahkan mobilisasi dokter untuk melakukan pemeriksaan terhadap
pasien, sehingga pelayanan yang diberikan lebih efisien dan efektif. Peran ruang
rawat inap bagi instansi rumah sakit itu sendiri dapat memberikan kontribusi
terhadap pengembangan mutu dan pelayanan (Johal Arifin,2006).

2.2 Mengenai Bangsal Rawat Inap

Setiap unit memiliki seseorang yang berperan sebagai pemimpin, dalam hal
ini adalah kepala ruangan yang merupakan tenaga perawat profesional yang diberi
tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola kegiatan keperawatan di suatu
ruang rawat (Depkes-RI, Hutahaean, 2009). Agar pengelolaan ruang perawatan
dapat dilakukan dengan baik maka kepala ruangan dituntut untuk memiliki

3
kemampuan manajerial dan kemampuan profesional dalam mengatur
terlaksananya pelayanan perawatan sehari-hari di ruangan, mengoordinasi semua
kegiatan yang berlangsung di bangsal rawat inap sehari-hari sesuai dengan
kebutuhan pasien dan situasi ruangan.

Dalam melaksanakan tugasnya, seorang kepala ruangan juga diharuskan


untuk mengunjungi pasien setiap hari, tujuannya agar lebih mengenal pasien dan
mengetahui perkembangan kesehatannya, memberikan bimbingan sesuai dengan
kebutuhan pasien serta menciptakan suasana yang nyaman bagi pasien dan
keluarga.

Dalam menjalankan setiap kegiatan dalam bangsal rawat inap, dokter,


perawat, dan staff lainnya memiliki peranan yang sangat penting dalam
memberikan pelayanan. Dokter memimpin dan memperkenalkan tim kepada
pasien, memberikan informasi mengenai kondisi pasien dan perkembangannya
serta menerjemahkan hasil pemeriksaan klinis kepada pasien, juga meninjau obat
yang telah diberikan kepada pasien, serta menentukan jenis dan dosis obat yang
akan diberikan (Supriyatno & Arwani, 2006).

Selain peranan dokter, perawat memegang peranan penting dalam


pengelolaan ruangan. Perawat bertugas memantau pasien, dengan setia melayani
dan memenuhi kebutuhan pasien. Hal-hal yang dilakukan perawat dalam
memantau pasien antara lain memeriksa tanda vital, nutrisi, pemberian cairan,
pemasangan catheter untuk kebutuhan pasien sesuai dengan instruksi dokter.
Selain itu, perawat juga membantu dalam mobilitas pasien (Nasrul Effendy,1997).

Dalam klasifikasi ruang rawat inap, ada beberapa tipe yang dapat ditemukan.
Tipe-tipe tersebut antara lain adalah ruang rawat inap VIP yang memiliki 1 tempat
tidur di setiap kamar, ruang rawat inap kelas 1 yang memiliki 2 tempat tidur setiap
kamar, bangsal rawat inap kelas 2 yang memiliki 4 tempat tidur setiap kamar, dan
ruang rawat inap kelas 3 yang memiliki 6 tempat tidur atau lebih setiap kamar.

4
Khusus untuk pasien-pasien tertentu harus dipisahkan dan dirawat di ruang
isolasi, seperti pasien yang menderita penyakit menular, pasien dengan pengobatan
yang menimbulkan bau (seperti penyakit tumor, ganggrein, diabetes, dan
sebagainya) dan pasien yang gaduh/gelisah (mengeluarkan suara dalam ruangan).
Selebihnya pasien dewasa akan dirawat di bangsal rawat inap.

Sebelum menjadi pasien rawat inap, pasien masuk dari UGD atau rawat
jalan melalui admisi (Departemen Kesehatan – RI, 2006), setelah itu pasien akan
mendapatkan Nomor Rekam Medis (NRM) kemudian serah terima dan orientasi di
pos perawat (Nurse Station). Setelah menyelesaikan itu semua, pasien akan
berganti pakaian dan selanjutnya dirawat lebih lanjut di bangsal rawat inap
(Kementrian Kesehatan- RI,2012).

Pasien yang telah sehat dan pasien yang meninggal akan meninggalkan
bangsal rawat inap. Selain itu pasien juga bisa meninggalkan bangsal rawat inap
karena kondisi tertentu, seperti keadaan pasien memburuk maka akan dipindahkan
ke ICU, pasien terkena penyakit yang sangat menular akan dipindahkan ke ruang
isolasi, dan sebagainya.

5
BAB III. PEMBAHASAN

3.1 Sistem Pengelolaan Bangsal Rawat Inap

Sebagai rumah sakit umum, RSUS memiliki visi, misi, dan nilai-nilai yang
menjadi dasar tujuan dijalankannya rumah sakit ini. Visi rumah sakit Siloam
adalah sebagai berikut, International quality yang dapat memberikan kualitas
internasional yang diharapkan dapat memberi pelayanan terbaik kepada pasien,
Scale yang dapat merangkul masyarakat dari kalangan manapun, Reach yang dapat
menjangkau seluruh daerah di Indonesia dan Godly compassion yaitu pelayanan
dengan penuh cinta kasih. Misi rumah sakit Siloam adalah The trusted destination
of choice for holistic world class healthcare, health education and research. Value
atau nilai-nilai yang dijalankan di rumah sakit Siloam adalah Love, Caring,
Integrity, Honesty, Empathy, Compassion, Professionalism.

Ketiga hal itulah yang membuat RSUS dan Siloam Group dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang baik hingga sekarang. FK-UPH sangat
beruntung memiliki rumah sakit pendidikan RSUS, dimana mahasiswa dapat
belajar dari visi, misi, serta nilai-nilai dari kunjungan rumah sakit yang dilakukan.
Berikut pembahasan dari apa yang kami peroleh saat kunjungan RSUS, khususnya
di bangsal rawat inap RSUS.

RSUS memiliki bangsal rawat inap yang terdiri dari 6 lorong (lorong C
sampai H), dalam satu lorong terdapat 14 tempat tidur dengan total seluruhnya
terdapat 84 tempat tidur. Pada setiap lorong tersedia 2 kamar mandi. Selain itu,
bangsal rawat inap RSUS menyediakan beberapa fasilitas lain yang tersedia
berupa 1 tempat tidur, 1 kursi, 1 lemari, 1 meja makan pasien, tiang infus, lampu,
oksigen sentral (1 sumber untuk 2 tempat tidur) serta bel panggil di setiap
kamarnya.

6
Bangsal rawat inap RSUS menerima pasien sesuai dengan kapasitas yang
tersedia dan bertanggung jawab merawat pasien dari berbagai jenis penyakit,
terutama kasus-kasus penyakit dalam, kecuali pasien yang menjalani
chemotherapy, pasien isolasi air-borne, dan pasien operasi memiliki bangsal rawat
inap tersendiri. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan pasien sebelum/pasca
operasi dirawat di bangsal rawat inap RSUS jika kondisi bangsal rawat inap
surgical tidak memungkinkan (penuh).

Berdasarkan observasi dan wawancara yang kami lakukan, bangsal rawat


inap RSUS dikelola oleh seorang kepala bangsal (Head Nurse) yang bertugas
untuk mengatur terselenggaranya aktifitas pelayanan rawat inap di bangsal dalam
berbagai segi, baik dari fasilitas maupun staff, mengunjungi pasien, berkolaborasi
dengan baik bersama dokter maupun unit lain agar dapat mencapai visi dan misi
rumah sakit. Staff bangsal rawat inap RSUS dibagi menjadi 2 tipe, yaitu Staff
Incharge dan perawat pelaksana atau biasa disebut sebagai Associated Staff.
Perawat di bangsal rawat inap RSUS bertugas untuk memenuhi kebutuhan dasar
pasien selama di bangsal rawat inap RSUS, memantau kondisi pasien, dan
melakukan tindakan yang diperlukan untuk menunjang pengobatan selama di
bangsal rawat inap. Perawat bertugas selama 24 jam dengan pembagian tiga waktu
kerja yaitu pagi pukul 07.00 – 15.00, siang pukul 13.00 - 21.00, dan malam pukul
20.00 - 09.00. Setiap perawat dengan waktu kerja pagi dan siang menangani rata-
rata tujuh sampai sembilan pasien dan pada malam hari sembilan hingga sebelas
pasien. Keperawatan di bangsal rawat inap RSUS dibantu oleh Health Care
Assistant (HCA) yang bertugas untuk membantu aktivitas pelayanan keperawatan
di bangsal. Seperti contohnya akses ke lab, radiologi, dan keperluan bangsal
lainnya.

Selain perawat, dokter jaga (Resident Medical Official) dan dokter spesialis
juga bertugas disana. Pembagian jam kerja RMO terdapat dua jenis,yang pertama
adalah RMO yang bertugas selama 24 jam yaitu satu orang dokter umum.
Sedangkan RMO lainnya bekerja dari pukul 07.00-16.00 yang berjumlah sekitar

7
4-5 orang dokter umum. Dokter spesialis wajib untuk memantau perkembangan
kondisi pasien dan pengobatan yang diberikan minimal sekali sehari.

Kegiatan bangsal rawat inap RSUS juga dijalankan oleh petugas


kebersihan, petugas katering, petugas keamanan dan bagian administrasi yang
menjadi kegiatan non medis di bangsal rawat inap.

Petugas kebersihan bertugas menjaga kebersihan ruangan untuk


memastikan kenyamanan pasien dan agar mencegah pasien terpapar oleh kotoran
lainya. Petugas kebersihan selalu ada 24 jam dengan pembagian waktu kerja.
Tugas yang dilakukan, seperti mengganti gorden, mengepel lantai, membersihkan
langit-langit, dan properti lainya.

Petugas katering bertugas mendistribusikan makanan kepada pasien tiga


kali sehari. Kegiatan dikontrol oleh seorang petugas gizi rumah sakit, terutama
memastikan makanan yang disajikan sesuai dengan diet yang ditetapkan dan
kondisi klinis pasien.

Petugas keamanan bertugas menjaga keamanan untuk kenyamanan


bersama, dan juga membantu pengunjung untuk diarahkan.

Alur yang harus dijalankan pasien untuk rawat inap adalah membawa surat
rujukan rawat inap dari dokter poliklinik atau UGD (Unit Gawat Darurat), bila
membawa surat rujukan dari rumah sakit lain, pasien akan masuk melalui UGD.
Setelah itu, UGD akan menentukan ruangan untuk pasien disesuaikan juga dengan
ketentuan instansi penjamin, lalu pasien mengisi formulir persetujuan rawat inap.
Pasien atau keluarga mengisi data pasien secara lengkap dan benar sesuai identitas
(KTP/SIM/PASPOR) yang masih berlaku, dan terakhir menyelesaikan registrasi
sesuai prosedur yang berlaku di rumah sakit.

8
Pasien yang dirawat di bangsal rawat inap RSUS dapat juga dipindahkan
karena beberapa hal, seperti pasien pindah dari bangsal rawat inap ke ICU bila
keadaan pasien memburuk. Selain pindah ke ICU, pasien juga dapat pindah antar
tempat tidur, hal ini dapat disebabkan karena pembagian penggunaan fasilitas
seperti contohnya penggunaan tabung oksigen, pengaturan ruangan dan juga untuk
kenyamanan pasien. Pasien dari bangsal rawat inap juga dapat pindah ke surgical
ward, ruang isolasi, atau berpindah kelas ruangan. Selain itu, pasien juga dapat
berpindah rumah sakit atas rujukan dokter.

Ada beberapa alasan mengapa pasien diperbolehkan meninggalkan ruang


rawat inap, antara lain adalah pasien sudah diperbolehkan pulang dikarenakan
keadaannya sudah membaik/sembuh tetapi masih harus menjalani rawat jalan
untuk kontrol rutin di rumah sakit, pasien telah dinyatakan meninggal, pasien
dirujuk ke rumah sakit lain karena rumah sakit tidak memiliki fasilitas yang
dibutuhkan sesuai dengan kondisi pasien, pasien pulang atas permintaan sendiri
tetapi dengan syarat pasien harus menandatangani surat atau pasien diharuskan
untuk pindah ke ruangan lain. Semua pasien harus mendapatkan persetujuan dari
Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) atau dokter yang merawat. Selain itu
diperlukan juga persiapan pasien di rumah dan saat akan rawat jalan, proses tutup
billing oleh perawat ruangan, selanjutnya oleh ward clerk, farmasi, dan bagian
administrasi. Selanjutnya pasien menyelesaikan proses administrasi, yang
dilanjutkan dengan adanya serah terima dan penjelasan pasien pulang oleh perawat
atau RMO. Setelah itu pasien diantar ke lobby.

9
Berikut adalah bagan alur pasien masuk dan keluar bangsal rawat inap :

Pasien Rujukan Pasien

UGD POLI

Surgical Ward ICU Ruang Isolasi


Medical
Ward

Pasien pulang Sembuh Meninggal


atas kemauan
sendiri

10
Penyakit pasien yang dirawat di ruang rawat inap RSUS beragam, tetapi
terdapat beberapa penyakit yang paling sering dijumpai, diantaranya Diabetes
Melitus, Hipertensi, CVD-Cardiovascular Disease, Demam Berdarah Dengue,
Cirrhosis Hepatitis, Chronic Kidney Disease, dan Chronic Arterial Disease.

Untuk menjaga kenyamanan dan keamanan pasien di ruang perawatan, pihak


rumah sakit menentukan jam besuk pasien. Hal ini dilakukan agar pasien dapat
beristirahat dan bisa pulih dengan cepat. Jam besuk di setiap rumah sakit
ditentukan oleh rumah sakit itu sendiri dan di RSUS jam besuk dibagi menjadi
dua. Jam besuk pagi mulai dari 10.00 - 12.00 dan jam besuk sore mulai dari 16.00 -
18.00, dan untuk pengunjung dibawah 12 tahun tidak diizinkan masuk karena
rentan terkena penyakit.

11
BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan teori-teori yang kami temukan


 Bangsal rawat inap RSUS kelas 3 memenuhi standar yang
seharusnya dimiliki oleh rumah sakit setingkatnya.
 Bangsal rawat inap RSUS sudah memenuhi kriteria yang sudah
ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI. Oleh karena itu,
pelayanan, fasilitas, serta manajemen di bangsal rawat inap RSUS
sudah sesuai dengan apa yang seharusnya dijalankan dan yang
menjadi ketentuan.
 Jumlah tempat tidur yang dimiliki oleh RSUS masih belum
mencukupi untuk pasien yang membutuhkan pelayanan.
 RSUS hanya menyediakan bangsal rawat inap kelas dua dan kelas
tiga.

4.2 SARAN
 Karena pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan lebih
banyak dari kapasitas yang dapat ditampung, RSUS sebaiknya
menambah jumlah ruang dan tempat tidur diharapkan agar dapat
menampung semua pasien.
 Untuk meningkatkan pelayanan demi kenyamanan pasien sebaiknya
RSUS menyediakan ruang rawat inap kelas VIP dan kelas satu.

12
Daftar Pustaka

Arifin,Johal (2006).Manajemen Rumah Sakit Modern. PT.Elex Komputindo.


Jakarta.

Departemen Kesehatan - RI (2006). Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana


Bangunan Bangunan Instalasi Rawat Inap (Umum).Jakarta.

Effendy,Nasrul (1997).Dasar-Dasar Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat.


.Penerbit buku Kedokteran EGC.Jakarta.

Kementrian Kesehatan - RI (2012). Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit


Ruang Rawat Inap.Jakarta.

Serri Hutahaean (2009). Asuhan Keperawatan Dalam Maternitas dan Ginekologi.


Trans Info Media. Jakarta.

Supriyatno, H., & Arwani (2006). Manajemen Bangsal Keperawatan (1st Edition).
EGC.Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai