Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK

SEJARAH PERADABAN ISLAM

“ISLAM DI ASIA TENGGARA”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 :

1. DANI RAMDANI
2. ANISA UMAYAH
3. MALVIN RADITYA
4. PANDU PUTRA NUSANTARA

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

0
BAB I
PENDAHULUAN

1. PENGERTIAN
Dengan adanya mata kuliah sejarah beradaban islam, kami dapat mengetahui
arti tentang sejarah beradaban islam. Sejarah berasal dari kata Sajarotun yang artinya
pohon. Jadi, sejarah adalah apa yang terjadi masa lampau merupakan cerminan atau
pelajaran masa kini dan yang akan dating. Sedangkan beradaban islam adalah
manifestasi akal dan rasa mkanusia muslim yang bersumber pada muslim sejati.
“(beriman dan bertaqwa shaleh)”. Kedudukan Islam dalam beradaban Islam dan
budaya atau beradab atau masyarakat. Dan juga Islam sebagai landasan yang
mewaranai kebudayaan atau beradaban Islam. Islam bersumber dari Al-Qur’an dan
Sunnah (hadist).
Di dalam dasar beradaban Islam terdapat dua sumber yaitu Al-Qur’an dan
Sunnah atau yang tidak bertentangan dengan norma-norma ajaran Islam dan dapat
dimasukkan ke dalam peradaban Islam. Dan sebaliknya, apabila bertentangan atau
tidak sesuai dengan norma-norma ajaran Islam maka tidak dapat di masukkan ke
dalam kebudayaan Islam.
Tujuan dan kegunaan mempelajari sejarah beradaban Islam adalah agar kita
mengetahi tentang sejarah beradaban Islam yang lebih mendalam. Dan bermanfaat
bagi kita semua.
Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini benar-benar dapat dilaksanakan
manfaatnya bagi kelompok diskusi khususnya dan pembaca umumnya.

1
BAB II

LANDASAN TEORI

a. Teori Kedatangan Islam di Indonesia

Pada abad ke-7 Islam sudah masuk ke Indonesia dan telah dianut
sebagian besar orang Indonesia, baik sebagai agama maupun sebagai hokum. Hal
ini terjadi semenjak dahulu. Setelah masuknya agama Islam, selalu ada
pegawaikhusu yang mempunya keahlian dalam hokum Islam, ysng kadang-
kadang juga menangani urusan muamalah, iddah, hadhanah, waris, dan lainnya.
Oleh pegawai yang berlaku untuk seluruh masyarakat Indonesia. Secara ideologis
dan politis, hokum Islam sudah ada di Indonesia sejak abad ke-8 masehi.

Mengenai kedatangan islam di nusantara, terdapat diskusi dan perdebatan


yang panjang di antara ahli sejarah, mengenai tiga masalah pokok, yakni tempat
asal kedatangan Islam, para pembawa, dan waktu kedatangannya. Terdapat
kecenderungan kuat adanya suatu teori yang hanya menekankan aspek-aspek
khusus dari tiga masalah pokok, tetapi mengabaikan aspek-aspek lainnya. Oleh
karena itu, kebanyakan teori yang ada dalam segi-segi tertentu gagasmenjelaskan
kdatangan Islam, konversi agama yang terjadi, dan proses asimilasi yang terlibat
didalamnya.

Kedatangan Islam di wilayah nusantara tidaklah bersamaan. Demikian


pula, kerajaan-kerajaan dan daerah-daerah yang didatangi mempunyai situasi
politikdan social budaya yang berlainan. Pada masa kejaraan Sriwijaya
mengembangkan kekuasaannya sekitar abad ke-7 M, dan abad ke-8 M, selat

2
Malaka mulai dilalui pedagang-pedagang muslim dalam pelayarannya ke negeri-
negeri di Asia Tenggara dan Asia Timur. Perkembangan pelayaran dan
perdaganan yang bersifat internasional antara Negara-negara di Asia barat dan
timur, mungkin disebabkan oleh kegiatan Islam di bawah Bani Umayah di bagian
barat maupun kegiatan cina pada masa T’ang di Asia Timur serta kerajaan
Sriwijaya di Asia Tenggara.

Para pedagang asing yang berkunjung ke pulauan Indonesia membawa


gagasan atau adapt istiadatnya kepada bangsa Indonesia. Kebudayaan India
termasuk kepercayaan pada kesaktian raja-raja berpengaruh kuat dan menjadi
kepercayaan paling penting sebelum awal masehi. Falsafah India klasiktentang
raja Adikuasa memberi inspirasi kepada penguasa Indonesia hingga merakyat.
Hinduisme ini kadang-kadang dapat menggantikan atau bercampur dengan
kepercayaan animisme yang semula dianut oleh para nenek moyang bangsa
Indonesia. Demikin juga, para mubaligh dan pedagang muslim dari arab yang
datang ke wilayah nusantara memperkenalkan Islam secara damai.

b. Sejarah Awal Masuknya Islam ke Indonesia


Perkembangan pelayaran dan perdagangan yang bersifat internasional
antara Negara-negara di Asia bgian barat dan timur mungkin disebabkan oleh
kegiatan kerajaan Islam di bawah Bani Umayyah di bagian barat maupun kerajaan
cina zaman dinasti T’ang di Asia Timur serta kerajaan Sriwijaya di Asia Tenggara.
Upaya kerajaan Sriwijaya dalam memperluas kekuasaannya ke
Semenanjung Malaka sampai kedahy dapat dihubungkan dengan bukti-bukti
prasasti 775, berita-berita Cina dan Arab abad ke-8 sampai abad ke-10 M. Hal ini
erat hubungannya dengan usaha penguasaan selat Malaka yang merupakan kunci
bagi pelayaran dan perdagangan internasional.
Para tahun 173 H, sebuah kapal layer dengan pimpihnan “Makhada
Khalifah” dari teluk kambay Gujarat berlabuh di Bandar perlak dengan membawa

3
kira-kira 100 orang anggota dakwah yang terdiri atas orang-orang Arab, Persia,
dan Hindia. Mereka menyamar sebagai kaptennya makhada khalifah adalah
seorang bijak dalam dakwahnya sehingga dalam waktu kurang dari setengah
abad, meurah (raja) dan seluruh rakyat kemeurahan perlak yang beragama hindu-
budha dengan suka rela masuk agama Islam. Selam proses pengislaman yang
relatif singkat, para anggota dakwah telah banyak yang menikah dengan wanita
perlak. Diantaranya adalah seorang anggota dari Arab suku Quraisy menikah
dengan putri istana kemeurahan perlak yang melahirkan putra Indo-Arab pertama
dengan nama Sayid Abdul Aziz.
Pada tanggal 1 Muharram 225 H/840 M. kerajaan islam perlak
diproklamasikan dengan raja pertamanya adalah putra Indo-Arab tersebut dengan
gelar Sultn Alaiddin Maulana Aziz Syah. Pada waktu yang sama, nama ibu kota
kerajaan di ubah dari tiandor perlak menjadi Bandar kholifah, sebagai
kemenangan indah kepada khalifah yang sangat berjasa dalam membudayakan
Islam kepada bangsa-bangsa Asia Tenggara yang mulainya dari Perlak. Dengan
demikian, kerajaan Islam yang pertama berdiri pada awal abad ke-3 H/ 9 M,
berlokasi di Perlak.
Selanjutnya, islam masuk kepulau jawa diperkirakan pada abad ke-11 M.
dengan ditemukannya makam fatimah binti Maemun di lereng gresik yang
berangkat pada tah7un 475 H/1028 M. data sejarah lainnya menybutkan bahwa
islam masuk ke pulau jawa pada abad ke-12/13 M. ke maluku sekitar abad ke-14.
ke Kalimantan awal abad ke-15 M. ke sulawesi abad ke-16 M. penduduk atau
penguasa kepulauan tersebut sudah masuk Islam sebelum kolonial Belanda
menguasai Indonesia.
Meskipun demikan, dapat kita akui bahwa jalan yang dibawa para
saudagar Arab, masuk ke wilayah nnusantara ini adalah sama. Ada yang melalui
jalan laut dari Aden menelusuri pantai India Barat dan Selatan, atau jalan darat
dari khurasan kemudian melalui hutan menyeberangi lautan Cina Selatan masuk
kewilayah nusantara melalui pesisir pantai timur semenanjung tanah melayu.

4
Oleh sebab itu, dapatlah kita berpendapat bahwa dakwah Islamiyah datang ke
wilayah nusantara melaluilautan India dan juga lautan Cina Selatan secara
langsung dari negeri Arab dan oleh orang-orang Arab.
Kedatangan islam dan penyebarannya di kepulauan Indonesia adalah
dengan cara damai melalui bebrapa cara. Menurut Uka Tjandrasasmita ada enam
cara, yaitu saluran dagang, perkawinan, ajran tasawuf, pendidikan, kesenian, dan
politik.

c. Agama dan Kekuatan Politik pada Masa Pra-Penjajah


Sebelum Islam datang, Indonesia telah berkuasa kerajaan-kerajaan Hindu-
Budha. Diantaranya, ada kerajaan bahari terbesar yang menguasai dan
mengendalikan pulau-pulau di nusantara, yaitu kerajaan Sriwijaya dan Singasari,
selanjutnya yaitu kerajaan Majapahit.
Pada abad ke-7, Islam belum menyebar luas secara merata keseluruh
penjuru nusantara, karena pengaruh agama budha masih memgang peranan di
kerajaan Sriwijaya, terutama dalam kehidupan social, politik, perekonomian, dan
kebudayaan. Pada awal abad ke-13 M. kerajaan ini memasuki masa kemunduran.
Dalam kondisi seperti ini, pedagang-pedagangmuslim memanfaatkan politiknya
dengan mendukung daereh-daerah yang muncul dan menyatakan diri sebagai
kerajaan yang bercorak Islam. Mereka tidak bersifat ekonomis, tetapi juga
membentuk struktur pemerintahan yang dikehendaki. Misalnya kerajaan samudra
pasai pada abad ke-13 muncul karena dukungan komunitas muslim, juga tidak
terlepas dari melemahnya kondisi politik kerajaan Sriwijaya yang kurang mampu
mengendalikan dan menguasai daerahnya.
Sementara itu, dikerajaan Majapahit setelah Patih Gajah Mada meninggal
dunia (1364 M) dan Hayam Wuruk (1383 M), situasi politik Majapahit goncang
an terjadi perebutan kekuasaan di kalangan keluarga instana. Bersamaan dengan
melemahnya Majapahit, Islam di Jawa mendapatkan posisi yang mengundungkan

5
sehingga di bawah bimbingan spiritual Sunan Kudus, Demak akhirnya berhasil
menggantikan Majapahit sebagai keraton pusat.
Kekuasaan Islam sudah dirintis sejak abad kew-7 M. tetapi semuanya
tenggelam dalam hegonomi maritime Sriwijaya yang berpusat di Palembang dan
kerajaan Hindu Jawa, seperti kerajaan Medang, Kediri, Sengasari, dan Majapahit
di Jawa Timur. Kemudian, Islam menempati struktur pemerintahan ketika
komunitas muslim sudah kuat yang bersamaan dengan muslim sudah kuat yang
bersamaan dengan suramnya kondisi politk kerajaan-kerajaan hindu dan budha.
Islam sebagai agama yang memberikan corak kultur bangsa Indonesia dan
sebagai kekuatan politik yang menguasai struktur pemerintahan sebelum
datangnya belanda dapat ilihat dari munculnya kerajaan-kerajaan islam di
nusantara ini, antara lain di Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.

6
BAB III
PEMBAHASAN

a. Proses Sebab Akibat

No. Sebab Akibat


1 Mengenai kedatangan Islam di Terdapat kecenderungan perdebatan
nusantara, terdapat perbedaaan yang kuat karena adanya teori yang
yang panjang diantara ahli sejarah, hanya menekankan aspek-aspek
mengenai tiga masalah pokok khusus
2 Islam masuk ke Asia Tenggara Sehingga Islam berkembang di Asia
disebarluaskan mmelalui kegiatan Tenggara dngan jalan damai tanpa ada
kaum dagang pemaksaan
3 Sebelum Islam datanbg di Dapat menguasai dan mengendalikan
Indonesia telah berkuasa kerajaan- pulau-pulau di nusantara
kerajaan hindu dan budha
4 Pada abad ke-7, Islam menyebar Sehingga mempengaruhi peranan di
luas secara keseluruhan penjuru kerajaan Sriwijaya
nusantara
5 Pada tanggal 1 Muharram 225 Dalam wajtu yang bersamaan ibu jkota
H/840 M. kerajaan Islam Perlak kerajaan diubah dari Tiandor Perlak
dinyatakan dengan raja pertama menjadi Bandar Khalifah
yang diberi gelas Sultan Alaiddin
maulana Aziz Syah, yaitu putra
Indo-Arab.

b. Mau’idzoh yang dapat diambil:

7
1. Setiap adanya perbedaan akan menimbulkan suatu perdebatan.
2. Adanya suatu ajaran yang disebarluaskan akan menimbulkan perkembangan.
3. Setiap aliran/agama apabila dapat menguasai daerah jajahannya, maka
aliran/agama tersebut dapat mengendalika daerah-daerahnya.
4. Setiap menyebrkan sesuatu dapat mempengaruhi apa yang telah disebar luaskan
dan diajarkan.
5. Dalam menyatakan sesuatu akan bertambah menjadi yang lebih baik.

8
BAB IV
KESIMPULAN

KESIMPULAN
Islam di Asia Tenggara disebarluaskan melalui berbagai cara yaitu:
1. Perdagangan.
2. Politik
3. Kebudayaan.
4. Perkawinan.
5. Sosial
Islam sebagaimana agama yang meberikan corak tersendiri bagi bangsa
Indonesia yang dapat menguasai struktur pemerintahan sebelum datangnya belanda.
Yang dapat dilihat dari munculnya kerajaan-kerajaan Islam di nusantara. Antara lain
Sumatra, jawa, Kalimantan dan Sulawesi.

Anda mungkin juga menyukai