Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

SOSIALISASI DAN PENYULUHAN NAPZA

Penanggung Jawab Program Promosi Kesehatan

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KAPUAS HULU


PUSKESMAS MENTEBAH
TAHUN 2020
PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MENTEBAH
Jln. Lintas Selatan Desa Nanga Mentebah. Kecamatan Mentebah. Kode Pos 78757

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SOSIALISASI PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA REMAJA

I. Pendahuluan
Masih banyak orang belum mengetahui apa sebenarnya narkoba itu, karena bersimpang siurnya
pemakaian dari istilah dan penafsirannya. Hal ini bisa terjadi karena istilah ini baru saja disosialisasikan
Badan Narkotika Nasional (BNN).
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan bahan adaktif lainya,yaitu nama seglongan
zat alamiah, semi sintetik maupun sintetik. Kadang disebut juga Napza (Narkotika, Psikotropika, dan
Zat Aditif). Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai efek samping seperti Halusinasi, ketagihan, dan
efek psikologi lainnya. Cara penggunaan bisa melalui suntikan, dimakan, dihisap, atau dihirup. Contoh
zat-zat berbahaya yang dikonsumi dengan cara dihisap adalah Opium yang menggunakan pipa hisapan.
Narkoba pada prinsipnya adalah zat atau bahan yang dapat mempengaruhi kesadaran,
fikiran dan prilaku yang dapat menimbulkan ketergantungan kepada pemakaianya. Bila hal
terakhir ini kejadian pada seseorang, maka dapat dipastikan berakhirlah semua masa depan
gemilangnya. Dari itu dihimbau kepada seluruh putra/putrid tercinta anak bangsa, jangan
sentuh itu narkoba. Dampak kejahatan Narkoba akan terimbas kepada seluruh keluarga. Merusak tatanan
dan tata karma yang pernah ada. Angka kejahatan narkoba berkembang pesat diseluruh
Indonesia, kejahatan tersebut tidak hanya dilakukan warga Indonesia tapi juga orang asing.
Itu berarti sindikat internasinal sudah menjadikan Indonesia tidak saja sebagai transit atau
peredaran saja melainkan sebagai sarang produksi Narkoba internasional.

II. Latar Belakang


Terlepas dari berbagai alasan mendukung atau menolak penggunaan narkoba, tahukah anda
berapa banyak jumlah pengunaan narkoba? Berdasarkan Laporan Akhir Survei Nasional
Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba tahun anggaran 2014, jumlah penyalahguna narkoba
diperkirakan ada sebanyak 3,8 juta sampai 4,1 juta orang yang pernah memakai narkoba dalam setahun
terakhir (current users) pada kelompok usia 10-59 tahun di tahun 2014 di Indonesia. Jadi, ada sekitar
1 dari 44 sampai 48 orang berusia 10-59 tahun masih atau pernah pakai narkoba pada tahun 2014.
Angka tersebut terus meningkat dengan merujuk hasil penelitian yang dilakukan Badan
Narkotika Nasional (BNN) dengan Puslitkes UI dan diperkirakan pengguna narkoba jumlah pengguna
narkoba mencapai 5,8 juta jiwa pada tahun 2015. Jenis narkoba yang paling banyak disalahgunakan
adalah ganja, shabu dan ekstasi. Jenis narkoba tersebut sangat terkenal bagi Pelajar/mahasiswa,
pekerja, dan rumah tangga. Sebagian besar penyalahgunaan berada pada kelompok coba pakai
terutama pada kelompok pekerja. Alasan penggunakan narkoba karena pekerjaan yang berat,
kemampuan sosial ekonomi, dan tekanan lingkungan teman kerja merupakan faktor pencetus
terjadinya penyalahgunaan narkoba pada kelompok pekerja.
Umumnya pengguna yang berada di kelompok 15–20 tahun menggunakan narkotika
jenis ganja dan psikotropika seperti Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Megadon. Sejak 2010 sampai 2013
tercatat ada peningkatan jumlah pelajar dan mahasiswa yang menjadi tersangka kasus narkoba. Pada
2010 tercatat ada 531 tersangka narkotika, jumlah itu meningkat menjadi 605 pada 2011. Setahun
kemudian, terdapat 695 tersangka narkotika, dan tercatat 1.121 tersangka pada 2013.
Naiknya angka pengguna narkotika di kalangan pelajar dan mahasiswa akibat
minimnya keinginan melakukan rehabilitasi.Setiap tahun, baru ada sekitar 18 ribu pengguna
yang mendaftarkan diri ke program rehabilitasi. Untuk kelompok pelajar sendiri, pada 2013
tercatat ada 456 pelajar dan 391 mahasiswa yang mengikuti program rehabilitasi dari BNN.

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Penyuluhan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara konferhensif kepada
masyarakat tentang narkoba dan bahayanya bagi generasi muda. Sehingga para
generasi muda mengetahui pengaruh buruk dari narkoba, sebab narkoba dapat merusak
masa depan generasi muda yang menjadi tumpuan harapan orangtua, agama, bangsa dan
negara.
B. Tujuan Khusus
Penyuluhan ini juga diharapkan, masyarakat terutama para pengajar, orang tua serta
generasi muda lebih mengenali narkoba sehingga dapat mengetahui solusi dan upaya
penyembuhan narkoba,serta untuk memberikan informasi tentang narkoba dan
bahayanya agar kita tidak terjerumus didalamnya serta kita bisa menjadi penerus bangsa
yang bersih dari narkoba.
IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


A Sosialisasi dan penyuluhan
Napza No Kegiatan Waktu Penanggungjawab
09.00-
1. Absensi Peserta Panitia
09.30 WIB
09.30-
2. Pembukaan Panitia
09.40 WIB
Sambutan Kepala 09.40- Bapak Kepala
3.
Kepala Sekolah 10.00 WIB Sekolah
Penyampaian
materi :
10.00-
4. Penyalahgunaan PJ. Promkes
11.00 WIB
NAPZA pada
usia remaja
11.00-
5. Tanya jawab Semua sasaran
11.30 WIB
11.30-
6. Evaluasi Kegiatan Panitia
11.45 WIB
11.45-
7. Penutup dan doa Panitia
12.00 WIB

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Pelaksana
NO Kegiatan Pokok Lintas Program Terkait Lintas Sektor Terkait Ket
Program PKPM
1 Sosialisasi - Menyusun 1. Program PTM 1. Kepala Sekolah dan
rencana
penyalahgunaan - Menyiapkan materi Kader SBH
kegiatan
napza pada - Koordinasi Sosialisasi - Menyampaikan ke
dengan
remaja penyalahgunaan Siswa(i) bahwa
LP/LS
- Menentukan napza pada remaja akan di adakan
tempat dan
Sosialisasi
waktu
pelaksanaan penyalahgunaan
kegiatan
napza pada remaja
-
Menyiapkan Berperan aktif dalam
ATK
kegiatan pembinaan
- Membuat
laporan Desa Siaga
kegiatan
VI. Sasaran
1. Siswa(i) SMP Kelas IX dan SMA kelas XII

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


2020
No. Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Pembinaan √
Desa Siaga

VIII. Evaluasi Pelaksanaan dan Pelaporannya

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan


jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

XI. Pencatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

Pencatatan dengan menggunakan register dan format laporan yang telah


ditetapkan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kab/Kota setiap tanggal 5 bulan
berikutnya, evaluasi kegiatan dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan
jadwal monitoring dan evaluasi Puskesmas Mentebah.

Anda mungkin juga menyukai