Anda di halaman 1dari 14

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Latar Belakang Perusahaan

Indo Tambangraya Megah (ITMG) berdiri pada tahun 1987 sebagai Perseroan

Terbatas, kemudian pada tahun 2007 diakuisisi oleh Grup Banpu Thailand dan

selanjutnya pada bulan Desember 2007 menjadi perusahaan terbuka. Banpu melalui

PT Centralink Wisesa International memiliki 77,60% saham, PT Sigma Buana

Cemerlang 2,40% dan selebihnya merupakan saham masyarakat. Pada tahun 2008,

saham PT Centralink Wisesa International dialihkan ke Banpu Minerals (Singapore)

Pte. Ltd. sebesar 73,72% dan porsi saham publik menjadi 26,28%. Pada tahun 2010,

Banpu Minerals (Singapore) PTe. Ltd. menjual sahamnya sebesar 8,72% kepada

publik dan mempertahankan kepemilikan mayoritas sebesar 65% dan selebihnya

dimiliki masyarakat dengan jumlah lebih rendah dari 5%.

Lingkup usaha ITMG mencakup operasi penambangan batubara, pengolahan

dan logistik yang terintegrasi di Indonesia. Perusahaan menguasai kepemilikan saham

mayoritas di sembilan anak perusahaan dan mengoperasikan enam konsesi tambang

di pulau Kalimantan, meliputi Provinsi Kalimantan Timur, Tengah dan Selatan.

ITMG juga memiliki dan mengoperasikan Terminal Batubara Bontang (BoCT), tiga

pelabuhan muat dan Pembangkit Listrik Bontang.

Kesembilan anak perusahaan tersebut adalah PT Indominco Mandiri, PT

Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Kitadin (Embalut), PT

7
8

Kitadin (Tandung Mayang), PT Bharinto Ekatama, PT ITM Indonesia, PT Tambang

Raya Usaha Tama, PT ITM Batubara Utama, dan PT ITM Energi Utama. Gambar 2.1

menunjukkan struktur grup dan anak perusahaan di ITMG.

Sumber : itmg.co.id

Gambar 2.1
Struktur Grup dan Anak Perusahaan

2.2 Proyek dan Daerah Prospek

Lokasi tambang ITMG saat ini tersebar di enam wilayah konsesi, yang

semuanya saat ini dalam tahapan beroperasi dan berproduksi, masing-masing di

bawah pengelolaan satu anak perusahaan. Empat daerah konsesi ITMG berlokasi di

Kalimantan Timur, satu di Kalimantan Selatan, dan satu terletak di dua provinsi,

yakni Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.


9

2.2.1 PT Kitadin

PT Kitadin (Embalut) maupun PT Kitadin (Tandung Mayang) dioperasikan

oleh PT Kitadin, dengan area konsesi masing-masing seluas 2.973 hektar dan 2.338

hektar. Batubara dari mine stockyard Tandung Mayang diangkut ke BoCT melalui

jalan angkut sepanjang 30 kilometer. Sementara itu, batubara dari Embalut diangkut

dari mine stockpile melalui jalan angkut sepanjang lima kilometer menuju Pelabuhan

Embalut, kemudian diangkut melalui Sungai Mahakam menggunakan tongkang.

2.2.2 PT Indominco Mandiri

PT Indominco Mandiri memiliki area konsesi seluas 25.121 hektar yang

dibagi menjadi Blok Barat dan Blok Timur. Batubara diangkut dengan truk dari mine

stockyard ke port stockyard yang jauhnya 35 kilometer. Fasilitas produksi yang

dimiliki meliputi tiga crushing plant, satu washing plant, Bontang Coal Terminal

(BoCT), Laboratorium Batubara Bontang untuk analisis kualitas, dan Pembangkit

Listrik Bontang.

2.2.3 PT Trubaindo Coal Mining

PT Trubaindo Coal Mining memiliki area konsesi seluas 23.650 hektar yang

terdiri dari Blok Utara dan Blok Selatan. Jarak dari mine stockyard ke port stockyard

dekat Bunyut Barge Loader adalah 40 kilometer. Batubara kemudian dikirimkan baik

ke Bontang Coal Terminal (BoCT), Balikpapan Coal Terminal (BCT), maupun

langsung kepada pelanggan.


10

2.2.4 PT Jorong Barutama Greston

PT Jorong Barutama Greston memiliki area konsesi seluas 9.556 hektar.

Batubara diangkut dengan truk melalui jalan angkut sepanjang 20 kilometer dari

lokasi tambang ke mine stockyard, di mana batubara tersebut kemudian dihancurkan

dan dimuat ke tongkang melalui konveyor.

2.2.5 PT Bharinto Ekatama

PT Bharinto Ekatama memiliki area konsesi seluas 22.000 hektar yang

terletak bersebelahan dengan area konsesi PT Trubaindo Coal Mining. Oleh karena

itu, kedua anak perusahaan berbagi infrastruktur jalan yang sama, sepanjang 40

kilometer, untuk transportasi batubara. Jarak pengangkutan total dari area konsesi PT

Bharinto Ekatama ke port stockyard dekat Bunyut Barge Loader adalah 88 kilometer.

2.3 Lokasi dan Kesampaian Daerah

Sampel dari penelitian ini adalah salah satu anak perusahaan ITMG, yaitu PT

Kitadin site Tandung Mayang.

PT Kitadin site Tandung Mayang dengan Kode Wilayah 46-BB-KUTIM-06

secara geografis terletak pada garis lintang 0º 11’ 00” LU – 0º 14’ 46” LU dan 117º

11’ 40” BT – 117º 21’ 11” BT. Secara administratif terletak di Desa Suka Damai,

Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur.


11

Daerah penelitian terletak 40 km ke arah Barat dari kota Bontang dan dapat

dicapai dengan perjalanan darat dari kota Bontang selama sekitar 50 menit. Gambar

2.2 menunjukkan lokasi dan kesampaian daerah penelitian.

Sumber:PT Kitadin
Gambar 2.2
Peta Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian

2.4 Keadaan Umum

2.4.1 Iklim dan Cuaca

Suhu udara dan kelembaban yang tinggi di PT Kitadin, dikarenakan wilayah

ini berada di khatulistiwa. Kelembaban yang relatif tinggi juga berkaitan dengan

posisi geografis yang berada pada iklim tropika basah.


12

Keadaan curah hujan di PT Kitadin dapat dikatakan sangat tinggi dengan rata-

rata curah hujan sebesar 91 mm - 405 mm. Data curah hujan dapat dilihat pada

Gambar 2.3.

450
400
350
300
250 2011
200 2012
150 2013
100
2014
50
0

Sumber: Data Process PT Kitadin

Gambar 2.3
Data Curah Hujan PT Kitadin

2.4.2 Tata Guna Lahan

PT Kitadin site Tandung Mayang memiliki wilayah seluas 2.338 Ha, sesuai

dengan Persetujuan penyesuaian Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi

untuk jangka waktu selama 8 (delapan) tahun kepada PT Kitadin site Tandung

Mayang dari Bupati Kabupaten Kutai Timur No. 540.1/K.491/HK/V/2010 tertanggal

21 Mei 2010. Lokasi ini terletak di dalam Kawasan Hutan Produksi Tetap, dan telah
13

memperoleh ijin pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan eksploitasi batubara

pada wilayah seluas 1.433,574 Ha, diperoleh pada 13 Oktober 2009 dan berlaku

hingga 17 Juni 2018, sesuai Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.644/Menhut-

II/2009.

2.5 Keadaan Geologi

2.5.1 Geologi Regional

Keadaan geologi regional dapat digambarkan pada peta geologi regional PT

Kitadin site Tandung Mayang pada Gambar 2.4. Wilayah penambangan PT Kitadin

terletak pada bagian utara Cekungan Kutai, cekungan ini terletak di sebelah selatan

Tinggian Kuching dan cekungan ini menampung sedimentasi dari Tinggian Kuching

selama Tersier. Cekungan Kutai di Kalimantan merupakan cekungan busur belakang

atau back arc di bagian barat yang terbentuk akibat tumbukan antara lempeng benua

dan lempeng samudera. Peregangan di Selat Makassar sangat mempengaruhi pola

pengendapan terutama pada bagian timur cekungan.

Cekungan Kutai merupakan cekungan yang sangat dalam, ke arah Selatan

dibatasi Cekungan Barito oleh sesar berarah Baratlaut – Tenggara yang disebut sesar

Adang. Ke arah utara di batasi oleh Pegunungan Mangkalihat. Cekungan Kutai

merupakan cekungan yang paling produktif saat ini di Kalimantan, menempati luas

kira – kira 280.000 km2, dimana 93 % merupakan daratan sisanya terdapat di lepas

pantai. Perkembangan sedimentasi di cekungan Kutai bagian utara berbeda dengan


14

bagian selatan. Di bagian utara cekungan Kutai merupakan sedimentasi laut transisi

sampai laut dalam, sedangkan di bagian selatan didominasi oleh sedimentasi delta.

Sumber:PT Kitadin

Gambar 2.4
Peta Geologi Regional PT Kitadin

2.5.2 Stratigrafi

Litologi di wilayah ini berupa endapan sedimen berumur Miosen dan Pliosen

yang mendasari daerah Kalimantan Timur, terlipat menjadi beberapa antiklin dan
15

sinklin berarah Utara hingga Timur Laut membentuk antiklinorium Samarinda.

Daerah Bontang terletak di pinggir timur struktur ini. Secara garis besar di daerah

ini terdapat lima kelompok batuan, yaitu Formasi Pamaluan, Formasi Bebulu,

Formasi Pulaubalang, Formasi Balikpapan dan Formasi Kampung Baru

1. Formasi Pamaluan

Formasi pamaluan berumur akhir Oligosen sampai awal Miosen. Formasi ini

tersusun oleh mudstone abu-abu sampai hitam dan serpih dengan sisa tumbuh-

tumbuhan. Bagian bawah dari formasi Pamaluan terdiri atas batu lanau yang pejal dan

mudstone sisipan tipis batupasir halus.

Bagian atas Formasi Pamaluan terutama tersusun oleh mudstone dengan

pecahan concoidal atau serpih. Juga terdapat sisipan batubara, batu pasir serta lapisan

batu gamping tipis. Formasi ini tersingkap di Gunung Palakan membentuk antiklin

Palakan dan antiklin Barung.

2. Formasi Bebulu

Formasi Bebulu terdiri dari limestone berselang seling dengan shale, siltstone,

dan sandy limestone. Terbentuk pada jaman Miosen atas dan merepresentasikan

lingkungan pengendapan laut dangkal.

3. Formasi Pulaubalang

Formasi Pulaubalang berumur Miosen atas sampai Miosen tengah, dan

terletak selaras di atas formasi Pamaluan. Formasi Pulaubalang terdiri dari graywacke

dan quartz sandstone, berselang seling dengan claystone, siltstone, limestone, dan

batubara yang terbentuk pada zaman Miosen tengah. Kondisi tersebut


16

merepresentasikan lingkungan terrestrial – laut dangkal. Batu pasir berwarna kelabu

muda berbutir halus sampai kasar, ketebalan berkisar antara beberapa sentimeter

hingga lima meter. Formasi ini mengandung seam batubara utama di East Block.

4. Formasi Balikpapan

Formasi Balikpapan merupakan Coal bearing formation pada West Block.

Formasi ini terdiri dari siltstone, sandstone, conglomerate, dan seam batubara utama

pada formasi teratas; serta claystone yang berselang seling dengan siltstone,

limestone, tuff, dan seam batubara tipis pada formasi di bawahnya. Formasi ini

terbentuk pada jaman Miosen akhir dan merepresentasikan lingkungan pengendapan

delta regressive sampai delta datar pada bagian terbawah formasi dan lingkungan

pengendapan fluvial sampai floodplain pada bagian teratas formasi.

5. Formasi Kampung Baru

Formasi ini berumur Miosen Tengah sampai Pliosen. Formasi dibagi menjadi

2 yaitu Formasi Tanjungbaru dan Formasi Sepinggan. Formasi Tanjungbaru berumur

Miosen Tengah sampai Miosen Atas. Formasi ini tersusun atas selingan serpih

lempung, batu lanau, pasir dan batubara membentuk satu runtuhan. Lingkungan

pengendapannya adalah neritik. Batu pasir berbutir halus sampai sedang, terutama

tersusun oleh kuarsa, dan umumnya bersifat lepas. Serpih terdapat sebagai lapisan

tipis sampai tebal, lunak, mengandung karbon, dan berwarna abu-abu gelap.
17

2.5.3 Hidrologi dan Hidrogeologi

Sungai utama yang mengalir di daerah ini adalah Sungai Santan yang terdapat

di bagian selatan, mengalir dari barat ke timur. Sungai Palakan mengalir dari utara ke

arah selatan bermuara di Sungai Santan, Sungai Bontang terletak di bagian tengah

daerah penelitian mengalir dari barat ke timur, sementara Sungai Kenibungan terletak

di bagian utara mengalir dari barat ke timur.

Permasalahan air bawah tanah dan permukaan perlu dipertimbangkan karena

permeability rendah, curah hujan tinggi (rata-rata tahunan) dan beberapa aliran akan

bermuara ke Sungai Bontang dan Sungai Santan yang melewati kawasan pemukiman

sehingga perlu penanganan lebih hati-hati supaya tidak menimbulkan bencana di

daerah aliran sungai tersebut.

2.6 Kegiatan Penambangan

Sistem penambangan yang digunakan di PT Kitadin site Tandung Mayang

untuk mengekstraksi batubaranya adalah dengan sistem tambang terbuka (open pit

mining).

Kegiatan utama penambangan yang dilakukan di PT Kitadin site Tandung

Mayang meliputi kegiatan pemberaian material batuan penutup dengan menggunakan

metode peledakan (blasting), pemberaian batubara dengan cara ripping, pemuatan

(loading) dan pengangkutan (hauling) material batuan penutup dan batubara.

Tahapan kegiatan penambangannya sebagai berikut :


18

1. Pemboran dan Peledakan

Batuan penutup diberaikan dengan sistem peledakan (blasting), dimana

dilakukan pemboran terlebih dahulu sebelum dilakukannya peledakan. Peledakan

dilakukan karena batuan penutup (overburden) yang berupa sandstone dan claystone

termasuk dalam material yang hard ripping (Point Load Test sebesar 10 MPa).

Pemboran untuk peledakan batuan penutup ini dilakukan dengan diameter lubang

tembak sebesar 7 7/8 inch. Peledakan batuan penutup ini menggunakan bahan

peledak Ammonium Nitrate – Fuel Oil (ANFO). Proses pemboran dan peledakan

overburden dapat dilihat pada Gambar 2.6 dan Gambar 2.7.

Sumber: PT Kitadin Sumber: PT Kitadin

Gambar 2.6 Gambar 2.7


Pemboran Untuk Peledakan Peledakan Batuan Penutup

2. Pemuatan dan Pengangkutan

Batuan penutup hasil peledakan selanjutnya dimuat dengan menggunakan

Excavator Hitachi EX2500 (kapasitas 15 m3) dan Komatsu PC1250 (kapasitas 4.4

m3), yang kemudian diangkut menggunakan Dump Truck yang berkapasitas 55 – 100

ton. Pembuangan material batuan penutup ini diutamakan di lahan bekas tambang
19

(backfilling) ataupun lokasi yang telah disediakan untuk disposal. Proses pemuatan

dan pengangkutan batuan penutup yang telah diledakkan dapat dilihat pada Gambar

2.8 dan Gambar 2.9.

Sumber: PT Kitadin Sumber: PT Kitadin

Gambar 2.8 Gambar 2.9


Pemuatan Batuan Penutup Pengangkutan Batuan Penutup

Sumber: PT Kitadin
Gambar 2.10
Pemberaian Batubara Dengan Ripping

Batubara di PT Kitadin site Tandung Mayang diberaikan dengan cara ripping

seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.10. Batubara yang telah digaru, dimuat

menggunakan Excavator Komatsu PC300 yang berkapasitas 2,1 m3 ke dalam Dump

Truck batubara dengan kapasitas angkut 20 – 30 Ton untuk selanjutnya diangkut


20

menuju pabrik pemecah batubara Crusher 02 yang berlokasi di PT Indominco

Mandiri. Proses pemuatan dan pengangkutan batubara yang telah digaru dapat dilihat

pada Gambar 2.11 dan Gambar 2.12. Apabila kondisi stockyard Crusher 02 penuh,

maka batubara yang berasal dari Run Of Mine (ROM) ini ditumpuk di dekat tambang

sebagai Pit Stockpile.

Sumber: PT Kitadin Sumber: Dokumentasi Penulis

Gambar 2.11 Gambar 2.12


Pemuatan Batubara Pengangkutan Batubara

3. Pengolahan

Batubara yang telah diangkut ke Pabrik Pemecah Batubara Crusher 02 (CPP

02 milik PT Indominco Mandiri), dipecah menjadi ukuran maksimal 50 mm sebagai

Batubara Jadi (Finished Coal - FC). Selanjutnya diangkut menggunakan Single /

Double Trailer Truck dengan kapasitas angkut 45 – 90 Ton menuju ke Pelabuhan PT

Indominco Mandiri dan ditumpuk sebagai FC Port stock yang siap untuk dijual, baik

secara langsung maupun Pencampuran (Blending).

Anda mungkin juga menyukai