Abstrak
Isolasi adalah hal yang paling penting dan tidak dapat dipisahkan pada peralatan tegangan tinggi. Isolasi
ini berfungsi untuk memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang bertegangan sehingga antara penghantar–
penghantar tidak terjadi lompatan listrik atau percikan.Ada beberapa jenis isolasi yaitu isolasi udara, cair dan
gas. Semua jenis isolasi ini mempunyai kegunaan masing-masing sesuai dengan kebutuhan dalam hal
mengisolasi perlatan tegangan tinggi.
Udara dan gas termasuk bahan isolasi yang banyak digunakan untuk mengisolasi perlatan listrik
tegangan tinggi karena udara dan gas sangat mudah ditemukan. Tetapi pada kenyataannya, udara dan gas
terdapat ion-ion dan elektron-elektron bebas yang mengakibatkan udara dan gas mengalirkan arus walaupun
terbatas. Hal lain yang menyebabkan mengalirnya arus pada udara dan gas ialah jarak antar sela dan bentuk
elektroda yang apabila bertegangan juga akan menentukan laju pergerakan elektron dalam isolasi udara dan gas.
Jarak sela yang semakin lebar akan menghambat laju pergerakan elektron sehingga diperlukan energi yang lebih
besar untuk proses ionisasi dan sebaliknya. Bentuk elektroda yang memiliki permukaan yang runcing juga
menyebabkan semakin mudahnya elektron yang lepas pada suatu elektroda.
Oleh karena itu dibutuhkan pengukuran tegangan tembus dalam isolasi gas. Dalam pengukuran tegangan
tembus isolasi gas dimaksudkan untuk mengetahui dan mempelajari karakteristik isolasi gas terhadap pengaruh
berbagai sela dan bentuk elektroda. Bentuk elektroda yang dapat digunakan yaitu elektroda jarum-plat dan
jarum-bola. Dengan mengetahui dan mempelajari karakteristik tegangan tembusnya maka dapat diketahui
seberapa besar kemampuan isolasi yang akan digunakan untuk mengisolasi suatu peralatan tegangan tinggi
sehingga dapat memilih jenis isolasi yang tepat dan mengetahui seberapa besar tegangan maksimum yang dapat
diterapkan pada suatu peralatan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaan aman.
Keyword : “breakdown,isolasi gas,bentuk elektroda”
I.Pendahuluan bertegangan juga akan menentukan laju pergerakan elektron
1.1 Latar Belakang dalam isolasi udara dan gas. Jarak sela yang semakin lebar
Isolasi adalah hal yang paling penting dan tidak dapat akan menghambat laju pergerakan elektron sehingga
dipisahkan pada peralatan tegangan tinggi. Isolasi ini diperlukan energi yang lebih besar untuk proses ionisasi dan
berfungsi untuk memisahkan dua atau lebih penghantar listrik sebaliknya. Bentuk elektroda yang memiliki permukaan yang
yang bertegangan sehingga antara penghantar–penghantar runcing juga menyebabkan semakin mudahnya elektron yang
tidak terjadi lompatan listrik atau percikan. lepas pada suatu elektroda.
Ada beberapa jenis isolasi yaitu isolasi udara, cair dan Oleh karena itu dibutuhkan pengukuran tegangan
gas. Semua jenis isolasi ini mempunyai kegunaan masing- tembus dalam isolasi gas. Dalam pengukuran tegangan
masing sesuai dengan kebutuhan dalam hal mengisolasi tembus isolasi gas dimaksudkan untuk mengetahui dan
perlatan tegangan tinggi. mempelajari karakteristik isolasi gas terhadap pengaruh
berbagai sela dan bentuk elektroda. Bentuk elektroda yang
Udara dan gas termasuk bahan isolasi yang banyak dapat digunakan yaitu elektroda jarum-tabung dan jarum-
digunakan untuk mengisolasi perlatan listrik tegangan tinggi bola. Dengan mengetahui dan mempelajari karakteristik
karena udara dan gas sangat mudah ditemukan. Tetapi pada tegangan tembusnya maka dapat diketahui seberapa besar
kenyataannya, udara dan gas terdapat ion-ion dan elektron- kemampuan isolasi yang akan digunakan untuk mengisolasi
elektron bebas yang mengakibatkan udara dan gas suatu peralatan tegangan tinggi sehingga dapat memilih jenis
isolasi yang tepat dan mengetahui seberapa besar tegangan
maksimum yang dapat diterapkan pada suatu peralatan agar
mengalirkan arus walaupun terbatas. Hal lain yang peralatan tersebut tetap dalam keadaan aman.
menyebabkan mengalirnya arus pada udara dan gas ialah
jarak antar sela dan bentuk elektroda yang apabila
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dapat
dirumuskan masalahnya sebagai berikut:
2
di udara atau gas tersebut. Konsentrasi elektron bebas ini muncul dalam waktu-waktu yang sangat singkat berdasarkan
dalam keadaan normal sangat kecil dan ditentukan oleh urutan dari 10-8 detik. Ketiga mekanisme Townsend
pengaruh radioaktif dari luar. Pengaruh ini dapat berupa memperkirakan bentuk yang sangat panjang dari penghentian
radiasi ultraviolet dari sinar matahari, radiasi radioaktif dari arus, ternyata pada kenyataannya, penghentian arus
bumi, radiasi sinar kosmis dari angkasa luar dan sebagainya, ditemukan merupakan hal yang biasa. Mekanisme Townsend
yang menyebabkan udara terionisasi. Proses dasar pelepasan juga gagal dalam menyelesaikan semua fenomena yang telah
dalam gas yang bertanggungjawab dalam terjadinya diobservasi dan sebagai hasilnya, sekitar tahun 1940,
kegagalan adalah : Ionisasi karena benturan elektron, ionisasi Raether, Meek dan Loeb secara terpisah mengajukan Teori
karena cahaya (fotoionisasi), ionisasi karena panas, proses Streameter.
ionisasi kedua dan proses penggabungan (rekombinasi).
Teori Streameter ini memperkirakan perkembangan
2.3 Mekanisme Kegagalan Townsend dari sebuah percikan yang muncul langsung dari sebuah
Persamaan (2.1) menjelaskan rata-rata total arus longsoran tunggal di mana arus dikembangkan oleh
dalam celah sebelum kegagalan terjadi. Pada jarak antara longsoran tersebut, dan merubah bentuk dari longsoran
elektroda d yang semakin besar, angka persamaan menjadi pita plasma. Perhatikan Gambar 2.1, sebuah elektron
mendekati nol. Dan pada saat jarak kritis d = d, maka : tunggal berawal dari katoda dengan ionisasi membentuk
sebuah longsoran yang menyeberangi celah. Elektron-
1 [ exp (d) 1 ] = 0 (2.1) elektron dalam longsoran ini bergerak sangat cepat jika
dibandingkan dengan ion-ion positif.
Untuk harga d < ds , I dianggap sama dengan I0 dan
jika sumber supply eksternal I0 dipindahkan, maka I akan Pada saat elektron-elektron mencapai anoda, io-ion
menjadi nol. Jika d = ds, 1 dan arus hanya dibatasi oleh positif berada pada posisi sebenarnya dan memebentuk
tahanan dari power supply rangkaian luar. Maka kondisi ini sebuah medan positif pada anoda. Hal ini akan menaikan
disebut mekanisme kegagalan Townsend. Mekanisme ini medan, dan longsoran-longsoran kedua akan terbentuk dari
dapat dituliskan sebagai : bebeberapa elektron yang dihasilkan dari proses foto-ionisasi.
Hal ini akan muncul pertama-tama didekat anoda di mana
d = ds, I (2.2)
tekanan ruang dalam keadaan maksimum. Hasil ini akan
meningkatkan lebih jauh tekanan dalam ruang. Proses ini
Umumnya, nilai exp(d) adalah besar dan
terjadi sangat cepat dan ruangan dengan arus positif akan
karenanya persamaan di atas direduksi menjadi :
ditambahkan pada katoda dengan sangat cepat sebagai hasil
[ exp (d) 1 ] = 1 (2.3) dari pembentukan sebuah pita.
3
pita telah menyeberangi setengah dari panjang celah dan (c) 2.5 Isolasi Vakum
menunjukkan bahwa celah telah dijembatani oleh sebuah Ide untuk menggunakan isolasi vakum, telah lama
saluran konduksi. dipikirkan. Sesuai dengan teori Townsend, arus yang terjadi
pada celah antara katoda dan anoda, disebabkan karena aliran
partikel yang terlepas dari ikatannya. Jika tidak ada sama
sekali partikel yang mengalir di antara celah (vakum yang
sempura ) maka tidak akan ada sifat konduktor yang terdapat
di celah tersebut, akibatnya arus tidak akan mengalir pada
celah tersebut, Dalam hal ini vakum adalah insulator yang
sempurna. Tetapi pada kenyataannya dalam praktek,
kegagalan masih dapat saja terjadi.
Di mana adalah koefisien ionisasi pertama High vacuum : 1 10-3 sampai 1 10-6 Torr
Townsend, P adalah tekanan gas dalam satuan torr, dan x
adalah jarak di mana pita telah ditambahkan dalam Very high Vacuum : 1 10-6 sampai 1 10-8 Torr
celah. Menurut Meek, breakdown tegangan minimum dicapai Ultra high : 1 10-9 kebawah
pada saat Er = E dan x = d pada persamaan di atas.
Untuk tujuan insulator listrik biasanya dipakai high
E 1 d vacuum, 1 10- 3 sampai 1 10-6 Torr.
d In 14 . 5 In In (2.5)
p
p 2 p
2.5.2 Proses kegagalan pada vakum
Pada proses kegagalan townsend telah
Persamaan ini dapat dipecahkan antara /p dan E/p
dijelaskan bahwa elektron akan bertambah banyak melalui
pada saat di mana p dan d yang diberikan memenuhi
beberapa jenis proses ionisasi, dan terjadilah banjiran
persamaan. Tegangan breakdown diberikan oleh produk yang
elektron (avalance). Pada high vacuum, elektroda
berhubungan dengan E dan d.
dipisahkan beberapa centimeter, sebuah elektron yang
Kriteria sederhana di atas memungkinkan terjadinya bergerak menyeberangi celah tersebut akan bergerak tanpa
kesesuaian antara tegangan breakdown yang diperkirakan. mengalami tumbukan, maka dari itu arus yang timbul pada
Teori ini juga sesuai dengan kawat pijar yang diobservasi, celah tidak dapat dikatakan sebagai akibat dari banjiran
saluran-saluran melengkung dan saluran-saluran percikan elektron. Namun begaimanapun juga sebuah elektron yang
yang bercabang. Banyak keraguan dalam mekanisme bergerak bebas pada celah akan menyebabkan proses
Townsend saat ditetapkan pada breakdown gas bertekanan kegagalan sama seperti teori townsend juga.
tinggi yang menyeberangi celah yang lebar.
Selama 70 tahun terakhir ini, banyak teori yang
Masalah yang masih kontroversial adalah mengemukakan tentang proses kegagalan dalam Vakum.
menentukan mekanisme mana yang berlaku pada kondisi Namun secara garis besar, dapat dikelompokkan menjadi 3
medan yang seragam pada kisaran nilai tertentu. Secara bagian yaitu :
umum hal ini masih diasumsikan bahwa pada nilai dibawah
2.5.2.1 Mekanisme Pertukaran Partikel
1000 torr-cm dan tekan gas bervariasi antara 0,01 sampai 300
Pada mekanisme ini (Gambar 2.3) diasumsikan,
torr, mekanisme Townsend berlaku, sementara pada tekanan
pelepasan partikel pada salah satu elektroda akan
dan nilai pada yang lebih tinggi. Mekanisme Streamer
menyebabkan terjadinya pelepasan elektroda pada
memainkan peranan yang dominan dalam menjelaskan
bagian elektroda yang lainnya. Misalkan sebuah
fenomena breakdown.
4
elektron terlepas dari sisi katoda, maka elektron ini akan 1. Sekumpulan partikel yang merugikan (clump)
bergerak menuju ke anoda, ketika sampai di katoda, berkumpul pada permukaan katoda.
elektron ini akan menumbuk permukaan dari katoda, 2. Karena pengaruh dari tegangan tinggi, partikel ini
tumbukan ini akan menyebabkan ion positif dan photon akan terlepas dan bergerak dengan kecepatan tinggi
terlepas dari anoda. Ion positif dan photon ini juga akan menyeberangi celah (gap) menuju ke anoda.
bergerak menuju ke katoda, dan menumbuk permukaan 3. Kegagalan akan mulai terjadi pada saat partikel yang
katoda kembali, tumbukan ini akan menyebabkan terlepas dari katoda tersebut menumbuk permukaan
beberapa elektron terlepas dari permukaan katoda, dari anoda.
kejadian ini terus-menerus berulang. Kegagalan akan
terjadi karena peristiwa akumulasi tumbukan di atas.
Isolasi vakum ini dapat dikatakan gagal, bila terjadi Proses yang terjadi (lihat Gambar 2.5) selanjutnya
keadaan homogen antara ion positif dengan elektron sama seperti yang terjadi pada mekanisme lainnya, tumbukan
pada celah udara. ini akan menyebabkan terlepasnya partikel dari anoda,
selanjutnya partikel-partikel yang terlepas dari anoda dan
katoda akan bercampur pada celah udara, sehingga akan
menyebabkan keadaan homogen pada celah udara ini. Maka
proses kegagalan terjadi
Gambar 2.3
Mekanisme pertukaran partikel pada peristiwa
kegagalan vakum [5]
5
seperti gas neon dan gas CO2.Untuk hal ini,maka diperlukan 10. Pompa Vakum
pengujian untuk mengungkap beberapa masalah dan faktor
dari masalah tersebut.Dalam hal ini,kita dapat mengetahui 3.4 Rangkaian Pengujian
peranan,masalah dan faktor dari masalah pada isolator
tersebut sehingga pengetahuan mengenai aplikasi dan batasan
aplikasi dari suatu isolator tersebut diketahui.
6
10. Naikkan regulator tegangan secara bertahap. b. Mengetahui pengaruh jarak elektroda terhadap nilai rata-
11. Saat isolasi gas pada tabung penguji tembus,buka switch rata tegangan tembus (breakdown) pada masing-masing
secunder (OFF). Catat penunjukan besar tegangan pada gas yang digunakan.
voltmeter serta penunjukan arus pada amperemeter. c. Mengetahui pengaruh bentuk elektroda terhadap nilai
12. Turunkan regulator tegangan TP sampai nol. rata-rata tegangan tembus pada masing-masing gas yang
13. Ulangi prosedur 10 s/d 11 untuk gas yang sama. digunakan.
14. Kosongkan gas pada tabung penguji dengan d. Mengetahui pengaruh jarak elekroda serta bentuk
menggunakan vacum pamp elektroda terhadap nilai rata-rata tegangan tembus pada
15. Ulangi prosedur 6 s/d 14 untuk jenis gas yang berbeda masing-masing gas.
16. Ulangi prosedur 6 s/d 15 untuk jenis elektroda yang
berbeda IV.Hasil dan Pembahasan
17. Setelah selesai matikan sumber tegangan control desk.
18. Ground/tanahkan semua terminal komponen di dalam Pengujian tegangan tembus dilakukan untuk menganalisa
ruang instalasi tegangan tinggi terutama pada kapasitor nilai tegangan tembus pada isolasi udara dan berbagai jenis
(Cs) dengan menggunakan tongkat grounding. gas dengan pengaruh perubahan sela dan bentuk elektroda.
19. Letakkan tongkat grounding pada trafo pengujian setelah Dalam hal ini udara dan beberapa jenis gas yang berbeda
semua percobaan telah selesai. dijadikan contoh untuk dianalisa dan digunakan untuk
sebagai pembanding untuk gas yang lain sehingga kita akan
3.6 Flowchart Penelitian mendapatkan karakterisitik untuk pengaruh jarak elektroda
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan bentuk elektroda terhadap nilai tegangan tembus pada
jenis elektroda dan jarak elektroda terhadap nilai tegangan isolasi gas.
tembus pada masing-masing gas.Alur penelitian kali ini
diuraikan pada flowchart di bawah ini :
4.1. Hasil Pengujian Tegangan Tembus Isolasi Gas Pada
Berbagai Sela Dengan Elektroda Jarum-Bola
7
Untuk gambar 4.1. nilai tegangan tembus dari gas 1. Nilai tegangan tembus akan naik seiring dengan
dipengaruhi dari kenaikan jarak sela antara kenaikan jarak sela eletktroda baik itu pada
elektroda.Semakin naik jarak sela elektroda maka semakin elektroda jarum-bola maupun sela elektroda jarum-
naik pula medan listrik E yang harus diterapkan antara sela batang.
elektroda begitu pula sebaliknya untuk menimbulkan proses 2. Nilai tegangan tembus yang menggunakan elektroda
ionisasi pada gas dan udara. jarum-bola lebih besar dibandingkan elektroda
jarum-batang.
4.2 Hasil Pengujian Tegangan Tembus Isolasi Gas Pada 3. Dari keenam jenis gas yang digunakan memiliki gas
Berbagai Sela Dengan Elektroda Jarum-Batang SF6 merupakan gas yang memiliki tegangan tembus
yang paling stabil seiring dengan kenaikan jarak sela
elektroda.Hal ini disebabkan berat molekul SF6
5 kali dibandingkan udara biasa yang menyebakan
medan listrik yang lebih besar untuk menghasilkan
energi kinetik yang besar untuk terjadinya ionisasi.
4. Nilai tegangan tembus yang paling rendah yaitu
udara vakum.
5.2. Saran
Demi pengembangan penelitian berikutnya maka
saran yang kami sampaikan berupa :
1. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan
Gambar 4.2 Kurva hubungan perubahan jarak sela elektroda
elektroda dengan bentuk yang lain dan gas jenis
terhadap nilai tegangan tembus
lainsehingga mendukung kelengkapan data yang
bisa dijadikan refrensi yang baik untuk
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa nilai tegangan pengembangan penelitian
tembus akan semakin tinggi sesuai dengan kenaikan jarak 2. Untuk pihak yang menggunakan udara dan gas jenis
sela elektroda.Kenaikan sela elektroda menyebabkan medan yang dipakai pada penelitian ini dalam hal
listrik E pada sela elektroda harus lebih besar untuk mampu pengisolasian peralatan tegangan tinggi,skripsi ini
mengionisasi molekul yang ada pada udara dan gas sehingga bisa dijadikan suatu refrensi untuk mengetahui nilai
nilai tegangan yang diberikan harus lebih tinggi kecuali pada tegangan tembus untuk jenis gas dan jarak sela
udara vakum.Sama halnya pada elektroda jarum-bola.Gambar elektroda yang ada.
4.2 menunjukkan nilai tegangan tembus dari udara vakum 3. Penelitian selanjutnya diusahakan untuk lebih
yang sangat rendah.Hal ini memperlihatkan bahwa memperbanyak data sehingga data yang didapatkan
bagaimana kurang rapatnya molekul-molekul udara dalam jadi lebih akurat.
kondisi vakum sangat mempengaruhi nilai tegangan tembus. 4. Penelitian selanjutnya diusahakan untuk
menyediakan peralatan yang memadai agar
Pada kondisi ini juga memperlihatkan bahwa penelitian dapat memenuhi standar.
sebenarnya skunder trafo sudah terdapat efek kapasitansi
walaupun nilai tegangan tembus yang terbaca pada alat ukur DAFTAR PUSTAKA
sama dengan nol.Penelitian kali ini yang digunakan adalah
elektroda tak seragam yaitu menggunakan elektroda batang 1. Arismunandar, A, “ Teknik Tegangan Tinggi
dan elektroda jarum sehingga yang menentukan nilai Suplemen “, Ghalia, 1982
tegangan tembus yaitu pada saat elektroda yang 2. Arismunandar,A., 2001. Teknik Tegangan
permukaannya lebih tajam yang bermuatan positif dalam hal Tinggi,Pradnya Paramita, Jakarta
ini yaitu elektroda jarum. 3. JP Holtzhausen and WL Vosloo , High Voltage
Engineering Practice and Theory
V.Kesimpulan http://electrical-engineering-portal.com/download-
5.1. Kesimpulan center/books-and-guides/electrical-
engineering/high-voltage-practice-theory. Diakses
Dari Studi Tegangan Tembus(breakdown) Isolasi Gas pada
pada tanggal 1 September 2012.
Berbagai Sela dan Bentuk Elektroda ini,maka kita dapat
4. Kuffel,E ; Zaengl WS ; Kuffel J , 2000. High
menyimpulkan yaitu :
Voltage Engineering Fundamentals Second
Edition, Newnes,Oxford.
8
5. Manjang , Salama ,2004.Teknologi Material
Isolasi
6. Tobing, Bonggas L, ”Dasar Teknik Pengujian
Tegangan Tinggi”, PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta 2003
Biodata penyusun