Anda di halaman 1dari 3

IDENTIFIKASI

EPIDEMIOLOGI UMUM DAN LINGKUNGAN


PENYAKIT HEPATITIS B
MATA KULIAH : EPIDEMIOLOGI

Disusun oleh :
KELOMPOK 7 Kelas IIB B2

Mutiarani Pribadi (P1337433115079)


Faramitha Fatima .A. (P1337433115080)
Anita Resti .A. (P1337433115081)
Menik Damayanti (P1337433115082)
Agustin Eki .P. (P1337433115083)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO

PRODI D-III KESEHATAN LINGKUNGAN

2017
A. EPIDEMIOLOGI UMUM
1. Penyakit Hepatitis termasuk dalam jenis penyakit infeksius. Penyakit infeksi (infeksius)
adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi (virus, bakteri, parasit)
dan bukan disebabkan oleh faktor fisik atau kimia.
2. Frekuensi : Di Indonesia ada 13,3 Juta penderita penyakit Hepatitis .
3. Distribusi :
a. Penularan terjadi melalui darah/ cairan tubuh yang masuk melalui suntikan/pajanan
ke membrane mukosa. Penularan dapat terjadi secara vertical dan horizontal :
1) Secara vertikal : terjadi dari ibu yang mengidap Virus Hepatitis B kepada bayi
yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau sesaat setelah persalinan.
2) Secara Horisontal : Penularan atau penyebaran Virus Hepatitis B dalam
masyarakat, penularan terjadi akibat kontak erat dengan pengidap Hepatitis B.
b. Masa inkubasi (saat terinfeksi sampai timbul gejala) 2-6 bulan.
c. Sebaran : Angka infeksi dan karier lebih tinggi pada kelompok tertutup, dimana darah
atau cairan tubuh lainnya disuntikkan, ditelan atau dipajankan ke membrane mukosa.
d. 1) Variable orang : Penyakit hepatitis B bisa menyerang setiap orang dari semua
umur, tetapi umumnya yang terinfeksi adalah usia produktif.
2) Variable Waktu : Perubahan angka kesakitan yang berlangsung dalam waktu
demografi (kependudukan).
3) Variable Tempat : Di Indonesia yang memiliki jumlah kasus hepatitis b terbesar
adalah Sumatra Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur, kasus hepatitis di pengaruhi
oleh demografi, ekonomi industri, social dan faktor lingkungan.
4. Determinan :
a. Penyebab : Virus Hepatitis B (VHB) yang terbungkus serta mengandung genoma
DNA (Deoxyribonucleic acid) melingkar.
Masa inkubasi Virus Hepatitis B adalah 15-49 hari.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi atau faktor resiko penyakit Hepatitis B :
 Faktor Host (Penjamu) adalah semua faktor yang terdapat pada diri manusia
yang dapat mempengaruhi timbul serta perjalanan penyakt hepatitis B meliputi:
a) Umur : Hepatitis B paling sering menyerang bayi dan anak (25-45,9%) resiko
untuk menjadi kronis, menurun dengan bertambahnya umur dimana pada anak
bayi 90% akan menjadi kronis, pada anak usia sekolah 23-46 % dan pada
orang dewasa 3-10% (Markum, 1997). Hal ini berkaitan dengan terbentuk
antibodi dalam jumlah cukup untuk menjamin terhindar dari hepatitis kronis.
b) Jenis kelamin : Berdasarkan sex ratio, wanita 3x lebih sering terinfeksi
hepatitis B dibanding pria.
c) Mekanisme pertahanan tubuh : Bayi baru lahir atau bayi 2 bulan pertama
setelah lahir lebih sering terinfeksi hepatitis B, terutama pada bayi yang belum
mendapat imunisasi hepatitis B. Hal ini karena sistem imun belum
berkembang sempurna.
d) Kebiasaan hidup : Sebagian besar penularan pada masa remaja disebabkan
karena aktivitas seksual dan gaya hidup seperti homoseksual, pecandu obat
narkotika suntikan, pemakaian tatto, pemakaian akupuntur.
e) Pekerjaan : Kelompok resiko tinggi untuk mendapat infeksi hepatitis B adalah
dokter, dokter bedah, dokter gigi, perawat, bidan, petugas kamar operasi,
petugas laboratorium dimana mereka dalam pekerjaan sehari-hari kontak
dengan penderita dan material manusia (darah, tinja, air kemih).
 Faktor Agent
Penyebab Hepatitis B adalah virus hepatitis B termasuk DNA virus. Virus
Hepatitis B terdiri atas 3 jenis antigen yakni HBsAg, HBcAg, dan HBeAg.
Berdasarkan sifat imunologik protein pada HBsAg, virus dibagi atas 4 subtipe
yaitu adw, adr, ayw, dan ayr yang menyebabkan perbedaan geografi dalam
penyebarannya.
 Faktor Lingkungan
Merupakan keseluruhan kondisi dan pengaruh luar yang mempengaruhi
perkembangan hepatitis B. Yang termasuk faktor lingkungan adalah:
Lingkungan dengan sanitasi jelek, Daerah dengan angka prevalensi VHB nya
tinggi, Daerah unit pembedahan: Ginekologi, gigi, mata, Daerah unit
laboratorium, Daerah unit bank darah, Daerah tempat pembersihan, Daerah dialisa
dan transplantasi, Daerah unit perawatan penyakit dalam

B. EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
1) Lingkungan Fisik :
lingkungan fisik dapat berupa Mandi Cuci Kakus (MCK) yaitu memakai peralatan
kebersihan tubuh, khususnya alat pribadi yang seharusnya hanya digunakan satu orang.
Dapat juga disebabkan oleh benda yang menyebabkan infeksi virus, seperti alat cukur,
jarum suntik, handuk, sikat gigi dan barang lain yang harusnya di gunakan sendiri. Virus
penyakit hepatitis bisa juga ada pada makanan atau pun minuman, sehingga jika masuk
ke dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit hepatitis. Penyebab hepatitis dari makanan
dan minuman yang kurang bersih sudah cukup sering dialami, dan banyak penderita nya.
Lingkungan biologi:
lingkungan biologi dapat berupa keberadaan lalat, keberadaan kecoa dan
keberadaan tikus. Penularan melalui nyamuk atau serangga penghisap darah.
2) Lingkungan Psychososial :
Promotion terhadap host berupa pendidikan kesehatan, peningkatan hygiene
perorangan, perbaikan gizi, perbaikan sistem transfusi darah dan mengurangi kontak erat
dengan bahan-bahan yang berpotensi menularkan virus VHB. meningkatkan perhatian
terhadap kemungkinan penyebaran infeksi VHB, perbaikan sarana kehidupan di kota dan
di desa serta pengawasan kesehatan makanan. Perlindungan khusus terhadap penularan
dapat dilakukan melalui sterilisasi benda-benda yang tercemar

C. REKOMENDASI PENYELESAIAN

1. Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang


mengandung antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan.
2. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
3. Hindari kontak atau penularan melalui suntikan, tato, hubungan seksual tidak aman,dll.
4. Penggunaan jarum sekali pakai.
5. Pemeriksaan darah donor terhadap hepatitis virus vaksinasi hepaititis B.
6. Dan yang masuk dalam mencegah dan pencegahan penyakit hepatitis secara khusus
adalah dengan melakukan imunisasi aktif.

Anda mungkin juga menyukai