Anda di halaman 1dari 10

REFLEKSI KASUS MEI 2019

SKABIES

OLEH :
Nirwana Amir
N 111 18 083

PEMBIMBING KLINIK:
dr. Diany Nurdin, Sp.KK, M.Kes.

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
STATUS PASIEN
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RSUD UNDATA PALU

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. N
Umur : 23 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Tondo No. 5
Agama : Islam
Tanggal pemeriksaan : 02 Mei 2018
Ruangan : Poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Undata
II. HETEROANAMNESIS
Keluhan utama: Gatal di bagian kelamin
Riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang ke poliklinik Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD
Undata dengan keluhan bintik-bintik merah dan gatal pada daerah kelamin
pasien. pasien mulai merasakan keluhan sejak 1 bulan yang lalu dan
bertambah berat pada beberapa hari ini. Awalnya timbul bintik-bintik merah
dan terasa gatal di bagian kelamin. Pasien merasakan sangat gatal pada
malam hari. Pasien mengatakan bahwa teman sekamarnya mempunyai
gejala yang sama dengan pasien sejak 3 bulan yang lalu.
Riwayat Penyakit dahulu:
Pasien sebelumnya belum pernah mengalami keluhan serupa.
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat Alergi Makanan (-)
Riwayat Alergi Obat (-)
Riwayat Keluarga:
Tidak ada keluarga yang menderita hal serupa seperti pasien

2
III. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Generalisata
Keadaan umum : Sakit Ringan
Kesadaran : Compos mentis
Status gizi : Baik
b. Vital Sign :
- TD : 120/70 mmHg
- N : 90 x/menit
- R : 17 x/menit
- S : tidak dilakukan pemeriksaan
c. Status Dermatologis
Ujud kelainan kulit :
1. Kepala :Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit (UKK)
2. Telinga :Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit (UKK)
3. Leher : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit (UKK)
4. Dada : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit (UKK)
5. Punggung : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit (UKK)
6. Perut : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit (UKK)
7. Genitalia : Tampak lesi kulit papul sirkumskrip pada
glands penis
8. Bokong : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit (UKK)
9. Ekstremitas atas : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit (UKK)
10. Ekstremitas bawah : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit (UKK)

3
IV. DOKUMENTASI KASUS

Gambar 1. Tampak lesi kulit papul sirkumskrip pada glands penis

V. RESUME
Seorang laki-laki umur 23 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan
Kelamin RSUD Undata dengan keluhan bintik-bintik merah disertai gatal
pada daerah kelamin. pasien mulai merasakan keluhan sejak 1 bulan yang
lalu dan bertambah berat pada beberapa hari ini. Awalnya timbul bintik-
bintik merah dan terasa gatal di bagian kelamin. Pasien merasakan sangat
gatal pada malam hari. Pasien mengatakan bahwa teman sekamarnya
mempunyai gejala yang sama dengan pasien sejak 3 bulan yang lalu. Pasien
datang dengan keadaan umum sakit ringan, status gizi baik, kesadaran
kompos mentis. Dari Hasil pemeriksaan fisik terdapat Ujud Kelainan Kulit
Tampak lesi kulit papul sirkumskrip pada glands penis.

VI. DIAGNOSIS KERJA


Skabies

VII. DIAGNOSIS BANDING


1. Dermatitis seboroik
2. Pedikulosis

VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG

4
1. Kerokan Kulit
2. Kuretase terowongan

IX. PENATALAKSANAAN
1. Non Medikamentosa
a. Seluruh keluarga pasien yang tinggal serumah dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan dan pengobatan.
b. Menjaga kebersihan perorangan dengan mandi 2 kali sehari, dan
memisahkan pakaian, handuk yang dipakai dengan anggota
keluarga lain.
c. Mencuci pakaian, alat tidur, handuk dengan bersih menggunakan
air panas dan dijemur di bawah matahari langsung.

2. Medikamentosa
Pengobatan topikal
Permethrin (scabimite 5%) cream 8-10 jam pada malam hari,
ulangi setelah 7 hari
Pengobatan Sistemik
Ceterizin tab 10 mg 1 x sehari

PROGNOSIS
a. Qua ad vitam : ad bonam
b. Qua ad fungtionam : ad bonam
c. Qua ad cosmetikam : ad bonam
d. Qua ad sanationam : ad bonam

5
PEMBAHASAN
Seorang laki-laki umur 23 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin
RSUD Undata dengan keluhan bintik-bintik merah disertai gatal pada daerah
kelamin. pasien mulai merasakan keluhan sejak 1 bulan yang lalu dan bertambah
berat pada beberapa hari ini. Awalnya timbul bintik-bintik merah dan terasa gatal
di bagian kelamin. Pasien merasakan sangat gatal pada malam hari. Pasien datang
dengan keadaan umum sakit ringan, status gizi baik, kesadaran kompos mentis.
Dari Hasil pemeriksaan fisik terdapat Ujud Kelainan Kulit Tampak lesi kulit papul
sirkumskrip pada glands penis.
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik pasien didiagnosis menderita
Skabies dengan alasan mendiagnosis Skabies sebab pada anamnesis ditemukan
keluhan gatal di bagian kelamin sejak 1 bulan lalu.
Skabies (Scabies, bahasa Latin = keropeng, kudis, gatal) disebabkan oleh
tungau kecil berkaki delapan (Sarcoptes Scabiei), dan didapatkan melalui kontak
fisik yang erat dengan orang lain yang menderita penyakit ini, seringkali
berpegangan tangan dalam waktu yang sangat lama merupakan penyebab umum
terjadinya penyebaran penyakit ini. Semua kelompok umur bias terkena. Penyakit
ini umumnya menyerang anak-anak dan dewasa muda, walaupun akhir-akhir ini
juga sering didapatkan pada orang berusia lanjut, biasanya di lingkungan rumah
jompo. Kontak sesaat tidak cukup untuk dapat menimbulkan penularan, sehingga
siapapun yang biasa menghadapi kasus scabies dalam tugas pelayanan kesehatan
tidak perlu takut tertular penyakit ini.1
Tungau skabies betina membuat liang di dalam epidermis, dan meletakkan
telur di dalam liang yang ditinggalkannya. Tungau skabies jantan hanya
mempunyai satu tugas dalam kehidupannya, dan sesudah kawin dengan tungau
betina mereka mati. Mulanya inang tidak menyadari adanya aktifitas penggalian
terowongan dalam epidermis, tetapi setelah 4-6 minggu terjadi reaksi
hipersensitivitas terhadaptungau atau bahan-bahan yang dikeluarkannya, dan
mulailah timbul rasa gatal.1
Awitan gejala disertai oleh munculnya ruam popular atau eksomatosa luas
yang tidak mengenai kepala dan leher, kecuali pada bayi yang masih sangat kecil.

6
Ruam lebih nyata di sekitar lipatan ketiak depan. Ruam juga dapat terinfeksi
sekunder. Inspeksi yang teliti akan dapat memperlihatkan pula adanya lesi utama,
terowongan. Lesi ini mungkin sangat banyak (terutama jika pasien telah diterapi
kotrikosteroid topical) atau cukup jarang (khususnya jika pasien telah menerima
terapi skabisid tetapi tidak adekuat). Tempat predileksi adalah sela jari dan bagian
samping jari, telapak tangan, telapak kaki dan bagian samping kaki, serta genitalia.
bahkan papul di penis atau skrotum pada seorang pria yang mengidap gatal akan
terbuktiskabies pada 99% kasus. Pada anak kecil biasanya ditemukan terowongan
di telapak tangan dan telapak kaki, pada pipi dan kulit kepala bayi.2
Pada pemeriksaan fisik umunya dilakukan kerokan kulit. Tungau biasanya
dapat ditemukan pada ujung terowongan, namun pemeriksaan ini memerlukan
ketrampilan dan latihan. Kerokan kulit dari lesi berupa papul atau terowongan,
bermanfaat untuk menegakkan diagnosis skabies. Pertama-tama, satu tetes minyak
mineral diletakkan pada pisau skapel steril, kemudian dilakukan pengerokan pada
5-6 lesi yang dicurigai. Hasil kerokan dan minyak diletakkan pada gelas objek dan
ditutup dengan gelas penutup, selanjutnya diperiksa di bawah mikroskop.3
Skabies merupakan penyakit yang mudah dan tidak sulit untuk di diagnosis
dalam bidang dermatologi. Tanda kardinal skabies adalah (1) gatal terutama malam
hari (pruritus nokturna), (2) Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat
predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau
berkelok-kelok, rata-ratapanjang 1 cm, pada ujung terowongan ditemukan papul
atau vesikel, (3) Penyakit menyerang manusia secara berkelompok(4) ditemukan S.
scabiei dalam berbagai stadium atau skabies pada pemeriksaan mikroskopis.
Diagnosis skabies ditegakkan jika dijumpai dua dari empat tanda kardinal tersebut.4
Diagnosis juga dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan penunjang
yang dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya5:
1. Carilah mula-mula terowongan kemudian pada ujung yang terlihat papul atau
vesikel dicongkel dengan menggunakan jarum dan diletakkan pada kaca objek,
lalu ditutup dengan kaca penutup dan dilihat dengan mikroskop cahaya.
2. Dengan cara menyikat dengan sikat dan ditampung di atas selembar kertas
putih dan dilihat dengan kaca pembesar.

7
3. Dengan membuat biopsy irisan. Caranya lesi dijepit dengan 2 jari kemudian
dibuat irisan tipis dengan pisau dan deperiksa denga mikroskop cahaya.
4. Dengan biopsy eksisional dan diperiksa dengan pewarnaan hematoksilin eosin
(H.E)
Selain bentuk skabies yang klasik, terdapat pula bentuk-bentuk khusus yaitu:
1. Skabies pada orang bersih
Skabies terdapat pada orang dengan tingkat kebersihan yang cukup
tinggi, biasanya sangat sukar ditemukan terowongan. Kutu biasanya
hilang dengan sendirinya akibat mandi secara teratur.
2. Skabies pada bayi dan anak
Lesi scabies pada anak dapat mengenai seluruh tubuh, termasuk
kepala, leher, telapak tangan, telapak kaki, dan sering mengalami infeksi
sekunder berupa impetigo, ektima sehingga terowongan kadang sulit
ditemukan.
3. Skabies yang ditularkan oleh hewan
Sarcoptes scabiei varian canis dapat menyerang manusia yang
pekerjaannya berhubungan dengan hewan tersebut. Gejalanya ringan,
tidak timbul terowongan, rasa gatal kurang, lesi terutama pada tempat-
tempat kontak. Dan akan sembuh sendiri apabila menjauhi hewan
tersebut dan mandi bersih-bersih.
4. Skabies noduler
Nodul terjadi akibat reaksi hipersensitifitas. Tempat yang sering
dikenai adalah genitalia pria, lipat paha, dan aksila. Lesi ini dapat
menetap beberapa minggu hingga beberapa bulan, bahkan satu tahun
walaupun telah mendapatkan pengobatan scabies.
5. Skabies incognito
Penggunaan obat steroid sistemik maupun topical dapat
menyamarkan gejala dan tanda dari scabies. Sebaliknya, pada scabies
incognito penggunaan steroid topical yang lama dapat menyebabkan lesi
bertambah hebat.
6. Scabies terbaring di tempat tidur (bed ridden)

8
Penderita penyakit kronis dan orang tua yang terpaksa harus tinggal
di tempat tidur dapat menderita scabies yang lesinya terbatas.
7. Skabies krustosa (Norwegian scabies)
Lesinya berupa gambaran eritroderma yang disertai skuama
generalisata, eritema, dan distrofi kuku. Krusta terdapat sangat banyak.
Krusta ini melindungi parasit di bawahnya. Skabies krustosa
penularannya sangat tinggi dan rasa gatal tidak menonjol.Sering terdapat
pada orang tua dan orang yang menderita retardasi mental, sensasi kulit
yang rendah, penderita penyakit sistemik berat, dan penderita
imunosupresif, atau setelah pengobatan glukokortikoid.

Untuk penatalaksanaan medikamentosa skabies dapat diberikan terapi


topical berupa:5
Obat Dosis
Permethrin 5% (krim) Gunakan selama 8 jam, ulangi dalam 7 hari
Lindane 1% (losion) Gunakan selama 8 jam, ulangi dalam 7 hari
Krotamiton 10% (krim) Gunakan selama 8 jam pada hari 1,2,3 & 8
Sulfur presipitatum 5-10% Gunakan selama 8 jam pada hari 1,2,3
Benzyl Benzoate 10% (losion) Gunakan selama 24 jam

Salep yang mengandung Desoximetasone, suatukortikosteroid yang


mempunyai khasiat sebagai antiflogistik, antipuritik. Fuson (Asam Fusidat) Salep
adalah golongan obat topical asam fusidat. Dengan indikasi Infeksi kulit karena
stafilokokus, streptokokus, Propionibacteriumacnes, Corynebacterium, infeksi lain
yang peka terhadap natrium fusidat.5

Cetirizin merupakan obat antihistamin selektif, generasi 2 yang memiliki


efek sedative rendah dan mempunyai sifat tambahan sebagai anti alergi. Pada
pasien diberikan cetirizin untuk mengurangi gatal.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Sandra, W., (2010). Skabies. Dalam: Menaldi S., (ed). Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
2. Graham-Brown R, Burns T. Lecture Notes: Dermatologi. 2005. Erlangga
Medical Series. Jakarta.
3. Graham-brown R, Bourke J, Cunliffe T. Dermatologi Dasar: untuk Praktik
Klinik. 2012. EGC. Jakarta
4. Chosidow O. Scabies. N Engl J Med. 2006; 354: 1718-27.
5. Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer Edisi Revisi. 2014. Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai